Em LBM 4 Tumbang SGD 2

June 24, 2016 | Author: Ulin Nuha | Category: Types, Creative Writing
Share Embed Donate


Short Description

nj...

Description

LBM 4 ANAKKU SANGAT KURUS STEP 1  Growth faltering : terputusnya pertumbuhan, garis pertumbuhan yang tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan dan perkembangan. STEP 2 1. 2. 3. 4.

Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak yang bergizi baik? Jelaskan mengenai penyapihan! Bagaimana cara pemberian MP-ASI? a. Apa komplikasi pemberian MP-ASI terlalu dini? Jelaskan mengenai malnutrisi/gizi buruk! a. Apa etiologinya? b. Bagaimana patogenesis dan patofisiologinya? c. Tipe malnutrisi apa saja? d. Bagaimana cara mendiagnosis KEP? e. Bagaimana penatalaksanaannya? f. Apa komplikasi anak yang mengalami gizi buruk?

Skenario 1. 2. 3. 4. 5.

Berapa ukuran normal BB dan TB usia anak 3 tahun? Apa manfaat dan kandungan ASI eksklusif? Apa hubungan BB kurus dengan ASI tidak eksklusif? Mengapa bisa terjadi hipoglikemia, hipotermi, dan dehidrasi? Mengapa terjadi bengkak di kedua kaki?

6. 7. 8.

Mengapa anak sering diare, batuk, dan pilek? Bagaimana tindakan stabilisasi untuk menangani hipoglikemia, hipotermi, dan dehidrasi? Bagaimana kurva yang dinilai growth faltering?

STEP 3 1.

Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak yang bergizi baik? Anak yang bergizi baik TB, BB, dan usia sesuai dan terdapat pada garis hijau di KMS. Usia 2 tahun: - BB 4x dari berat lahir - Panjang badan pada usia 0-1 tahun: bertambah panjang 50% dari panjang badan lahir. Perkembangan seperti anak lain dan mampu bersosialisasi, aktif, mandiri. Pada anak gizi buruk sering rewel. BB ideal usia 1-10 tahun= umur (tahun) x 2 + 8 BB ideal 1 tahun = 3 x BB lahir Dicari lagi BB ideal! Cari gambar KMS!

2.

Jelaskan mengenai penyapihan! WHO: ASI eksklusif 0-6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun dengan MP-ASI

Tujuan: mengenalkan anak untuk mengunyah dan menelan, mencegah alergi terhadap makanan. Makanan sapihan dengan makanan keluarga yang dibuat dari campuran beberapa bahan makanan yang bergizi tinggi dengan protein 15 % net dietary protein energy persen dan harus lunak. Penyapihan secara perlahan dan makin lama jumlah dan frekuensinya semakin sering. Apa komplikasi jika penyapihan terlambat? Tidak dapat makan makanan Cara penyapihan: 1. mengoleskan obat merah pada putting susu 2. memplester putting susu 3. menitipkan sementara anak  tidak boleh 3.

Bagaimana cara pemberian MP-ASI? o Dimulai pada umur 6 bulan dengan jenis makanan tunggal dalam jumlah sedikit, frekuensi 1x sehari. o Usia 7 bulan: diberi makanan kombinasi dan jumlahnya ditambah dengan frekuensi lebih sering o 8-11 bulan diberi makanan keluarga seperti nasi tim, bubur, sup. Jika anak tidak mau memakan makanan tsb jangan dipaksakan.

a. Apa komplikasi pemberian MP-ASI terlalu dini? Diare, malnutrisi, obesitas, hipertensi, kasih sayang ibu-anak berkurang, mudah terkena infeksi. ASI mengandung antibody yang melindungi usus anak. ASI dengan susu formula sangat berbeda. ASI tinggi protein dan mengandung immunoglobulin. Susu formula mengandung banyak lemak  obesitas. Anak diberi MP-ASI terlalu dini meningkatkan risiko kematian. Pemberian makanan dengan tekstur lembut: anak saliva menetes krn mulut tidak mau menutup sempurna  malas mengunyah 4.

Jelaskan mengenai malnutrisi/gizi buruk! a. Apa etiologinya? - MP-ASI terlalu dini - Orang tua kurang pengetahuan - Masalah ekonomi - Kurang perhatian - Infeksi kronis - Pemberian ASI tanpa MP-ASI - Kelainan kongenital - Prematuritas  reflex isap kurang kuat

b. Bagaimana patogenesis dan patofisiologinya? - Imun kurang  hipoglikemia, hipotermi, dehidrasi. Imun kurang maka mikroorganisme mudah masuk ke tubuh sehingga mudah diare. - Hipoglikemia krn kadar glukosa darah turun karena asupan makanan tidak ada - Hipotermi krn asupan makanan kurang sehingga metabolism tubuh berkurang maka pembakaran tidak ada - Dehidrasi krn asupan makanan tidak ada dan lingkungan kurang bersih sehingga terkena infeksi  diare. - Diare krn belum sempurna system gastrointestinal sehingga makanan yang diabsorbsi tidak ada. - Hipoglikemia, hipotermi berhubungan dengan metabolism protein. Anak kurang asupan karbohidrat kurang  gluconeogenesis  anak kurus Edema kedua tungkai berhubungan dengan kekurangan protein, sehingga albumin turun  perpindahan cairan dari intravascular ke intersisial. c. Tipe malnutrisi apa saja? - Marasmus Kekurangan KH dan lemak

- Kwashiorkor Kekurangan protein - Marasmus-kwashiorkor Klasifikasi KEP - PRIMER : penyakit bawaan, penyakit metabolik - SEKUNDER : krn social ekonomi, pendidikan orang tua Cari lagi! Ringan: BB/TB 80-90% baku median WHO-NCHS Cari lagi! Ringan dan sedang: kurus, tidak ada kelainan metabolik Berat: malnutrisi  marasmus, kwashiorkor, marasmuskwashiorkor  ada kelainan metabolic

d. Bagaimana cara mendiagnosis KEP? Anamnesis: - Sampai kapan memberi ASI? - Kapan memberi MP-ASI? - Bagaimana tumbuh kembang anak? - Bagaimana sosek keluarga? PF: Inspeksi (tanda ini masukkan dalam patofisiologi)

-

Lemas Pucat Apatis Kurus Mata cekung Rewel Periksa anthropometri  BB dan TB/panjang badan Rambut kemerahan atau coklat dan mudah dicabut

Palpasi: -

Turgor (+) Ubun cekung Tanda-tanda asites Pitting edema

PP: Cek kadar protein

e. Bagaimana penatalaksanaannya? - Hipoglikemia: larutan dektrosa 50 ml/ oralit dievaluasi tiap 30 menit - antibiotik spektrum luas - Beri makan tiap 2 jam tetapi sedikit-sedikit - Hipotermi  diberi selimut, suhu ruangan diusahakan stabil Monitoring suhu 36,5oC - Dehidrasi: rehidrasi f. Apa komplikasi anak yang mengalami gizi buruk?

Skenario 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Berapa ukuran normal BB dan TB usia anak 3 tahun? Apa manfaat dan kandungan ASI eksklusif? Apa hubungan BB kurus dengan ASI tidak eksklusif? Mengapa bisa terjadi hipoglikemia, hipotermi, dan dehidrasi? Mengapa terjadi bengkak di kedua kaki? Mengapa anak sering diare, batuk, dan pilek? Bagaimana tindakan stabilisasi untuk menangani hipoglikemia, hipotermi, dan dehidrasi? Bagaimana kurva yang dinilai growth faltering?

STEP 4 Concept Mapping

STEP 5 Learning Issue

STEP 6 Belajar Mandiri

STEP 7

Step 6 • Apa ada pengaruh pemberian ASI yang singkat 2 bulan terhadap perkembangan anak? o Komponen dan isi dari ASI Kandungan susu berubah selama pemberian ASI : 1. Susu awal Susu ini muncul pada awal pemberian, berwama bim dan encer. Susu ini kaya akan protein, laktosa, vitamin, mineral dan air. 2. Susu akhir Susu ini muncul diakhir pemberian ASI. Kelihatannya lebih putih daripada susu awal karena susu akhir mengandung lebih banyak lemak. Lemak ini membuat susu akhir kaya akan energi. Lemak memasok lebih dari 50 % energi dalam ASI. (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf) ASI yang keluar pada lima menit pertama dinamakan foremilk. Foremilk mempunyai komposisi yang berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Foremilk lebih encer. Hindmilk mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding foremilk. Diduga hindmilk inilah yang mengeyangkan bayi. Beberapa komposisi yang terdapat dalam ASI adalah : a. Karbohidrat Karbohidrat ASI adalah laktosa (gula) yang memberikan rasa manis dan segar pada ASI. ASI mengandung banyak laktosa disbanding susu mamalia lainnya sekitar 20-30% lebih banyak dari susu sapi. Kegunaan laktosa adalah : 1. Laktosa diperlukan untuk pertumbuhan otak. 2. Salah satu produk laktosa adalah galaktosa. Galaktosa merupakan makanan vital bagi jaringan otak yang sedang tumbuh. Para pakar menemukan bahwa makin tinggi kadar laktosa susu suatu jenis mamalia ukuran otaknya makin besar. ASI sendiri mengandung kadar laktosa yang paling tinggi dibandingkan dengan susu mamalia lain. 3. Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang. 4. Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik, yaitu lactobacillus bifidus. 5. Laktosa oleh permentasi akan diubah menjadi asam laktat. Adanya asam laktat ini memberiakan suasana asam bagi di dalam usus bayi. Dengan suasana asam didalam usus akan memberikan keuntungan, diantaranya menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya. b. Protein Protein adalah bahan baku untuk tumbuh. Kualitas protein sangat penting selama tahun pertama kehidupan bayi, kerena pada saat ini pertumbuhan paling cepat. Air susu ibu mengandung protein khusus dirancang untuk pertumbuhan bayi manusia. ASI mengandung dua macam protein utama yaitu whey dan kasein (casein). Whey adalah protein yang halus, lembut dan mudah dicerna. Kasein adalah protein yang bentuknya kasar, bergumpal dan sukar dicerna oleh usus bayi. Protein ASI yang utama adalah whey sedangkan protein susu sapi utama adalah casein. Rasio whey dan kasein 60:80, sedangkan pada susu sapi rasionya 20:80. Hal ini tentu menguntungkan bayi, karena whey lebih mudah dicerna disbanding casein. c. Lemak Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-rubah kadarnya. Kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang tumbuh. Perubahan kadar lemak ini terjadi secara otomatis, dapat menyesuaikan diri dengan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dari hari ke hari. Bahkan pada hari yang sama kadar lemak ASI pada waktu yang berbeda tidak sama. Lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega-6, DHA, arachidonic acid) suatu asam lemak esensial yang merupakan komponen penting untuk mylinisasi. Mylinisasi adalah pembentukan selaput isolasi yang mengelilingi serabut saraf yang akan membantu rangsangan menjalar lebih cepat. Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi, padahal amat penting untuk pertumbuhan otak (Roesli, 2005)

d. Mineral ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relative rendah, tetapi bias mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur enam bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat setabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Dalam pasi kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar tidak dapat diserap hal ini akan memperberat kerja usus bayi serta mengganggu keseimbangan dalam usus dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal (Anton Baskoro, 2008) e. Vitamin Vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organic yang tidak termasuk dalam golongan karbohidrat, proten dan lemak, terdapat dalam makanan dalam jumlah yang sedikit namun sangat berperan dalam kelangsungan hidup manusia seperti membantu pertumbuhan, perkembangan dan menjaga stamina tubuh (Lisdiana, 2000) ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai enam bulan kecuali vitamin K. Kerena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K (Anton Baskoro, 2008). (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27625/4/Chapter%20II.pdf) Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi. Bukan hanya karena kandungan gizinya yang lengkap, proses menyusui juga memiliki banyak manfaat bagi ibu maupun bayinya. Hal inilah yang membedakan ASI dan susu formula. Walaupun susu formula diproduksi dengan kandungan gizi selengkap ASI, susu formula tetap tidak akan dapat memberikan manfaat sebesar ASI. Kandungan Zat dalam ASI 1. Zat gizi Kandungan gizi dalam ASI memiliki sifat yang unik. Zat gizi ASI dapat berubah sesuai dengan bertambahnya usia bayi. Zat gizinya lengkap untuk mendukung proses tumbuh kembang bayi secara optimal. ASI mengandung protein (0.8 - 0.9%), lemak (3 - 5%), karbohidrat (6.9 - 7.2%), serta vitamin dan mineral (0.2%). Mineral tersebut antara lain kalsium, fosfor dan zat besi. Selain itu, terdapat beberapa zat tertentu yang dapat mencegah terjadinya kekurangan gizi (marasmus), kelebihan makan dan obesitas. Di dalam ASI juga ada zat yang dapat melindungi bayi terhadap penyakit infeksi seperti diare. 2. Zat non gizi untuk meningkatkan kekebalan ASI mengandung senyawa-senyawa yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh bayi terhadap beberapa penyakit. Zat tersebut antara lain sebagai berikut: Nama Zat Fungsi dalam Tubuh Bayi Lactobacillus bifidus Menghambat pertumbuhan bakteri patogen (bakteri pembawa penyakit) IgA sekresi dan Ig lainnya Melindungi tubuh terhadap infeksi saluran makanan dan saluran pencernaan C3 dan C4 Mempunyai daya opsonik, kemotaktik dan anafilatoksik yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh Lisozym Menghancurkan sel dinding bakteri Sel darah putih (lekosit) Fagositosis, menghasilkan SigA, C3 dan C4 dan laktp ferrin untuk membunuh kuman Laktoferin Membunuh kuman dengan jalan merubah ion zat besi (Fe) (http://belajar.kemdiknas.go.id/index.php?display=view&ack=1&list=4&mod=script&cmd=Bahan%20Bel ajar/Pengetahuan%20Populer/view&id=185&uniq=all) Di bawah terdapat tabel yang menunjukkan keunggulan susu manusia (ASI) bila dibandingkan dengan susu hewan. KANDUNGAN TOTAL PROTEIN ASI 1.0% Susu Sapi 3.5% KANDUNGAN PROTEIN SEKETIKA

(Secara biologis sangat penting) ASI >70% Susu Sapi 4,00 / >7,75 0 • Penilaian : • Skor 0-3 : marasmus • Skor 4-8 : marasmus-kwasiorkor • Skor 9-15 : kwasiorkor • Apa fungsi protein terhadap pertumbuhan anak? o Untuk cadangan energi o Untuk regenerasi sel o Ditambahin mineral, vitamin, lemak • Mengapa si PIPIT sering diare dan batuk pilek dan apa hubunganya dengan keadaanya sekarang? o Makanan tidak sesuai dengan pencernannya o ASI berhenti Imun anak lebih rentan o Meningkatkan resiko atopik • Langkah – langkah stabilisasi pasien malnutrisi? • Pengobatan atau pencegahan hipoglikemia Pada hipoglikemia, anak terlihat lemah, suhu tubuh rendah. Jika anak sadar dan dapat menerima makanan usahakan memberikan makanan sering/cair 2–3 jam sekali. Jika anak tidak dapat makan (tetapi masih dapat minum) berikan air gula dengan sendok. 2. Pengobatan dan pencegahan hipotermia Hipotermia ditandai dengan suhu tubuh yang rendah < 36o Celcius. Pada keadaan ini anak harus dihangatkan dgn cara ibu atau orang dewasa lain mendekap anak di dadanya lalu ditutupi selimut atau dengan membungkus anak dengan selimut tebal dan meletakkan lampu di dekatnya. Selama masa penghangatan dilakukan pengukuran suhu anak pada dubur setiap 30 menit sekali. Jika suhu anak sudah normal dan stabil tetap dibungkus dengan selimut/pakaian rangkap agar tidak jatuh kembali pada keadaan hipotermia. 3. Pengobatan dan pencegahan kekurangan cairan

Tanda klinis yang sering dijumpai pada anak KEP berat dengan dehidrasi adalah ada riwayat diare sebelumnya, anak sangat kehausan, mata cekung, nadi lemah, tangan dan kaki teraba dingin, anak tidak buang air kecil dalam waktu cukup lama. Tindakan yang dapat dilakukan: a. Jika anak masih menyusui, teruskan ASI dan berikan setiap 1/2jam sekali tanpa berhenti. Jika anak masih dapat minum, lakukan tindakan rehidrasi oral dengan memberi minum anak 50 ml (3 sendok makan) setiap 30 menit dengan sendok. Cairan rehidrasi oral khusus KEP disebut ReSoMal. b. Jika tidak ada ReSoMal untuk anak dengan KEP berat dapat menggunakan oralit yang diencerkan 2x. Jika anak tidak dapat minum, lakukan rehidrasi intravena (infus) RL/Glukosa 5% dan NaCl dgn perbandingan 1:1. 4. Lakukan pemulihan gangguan keseimbangan elektrolit Pada semua KEP Berat/gizi buruk terjadi gangguan keseimbangan elektrolit diantaranya : a. Kelebihan natrium (Na) tubuh, walaupun kadar Na plasma rendah. b. Defisiensi Kalium (K) dan Magnesium (Mg). Ketidakmampuan elektrolit ini memicu terjadinya edema dan untuk pemulihan keseimbangan elektrolit diperlukan waktu minimal 2 minggu. Berikan makanan tanpa diberi garam/rendah garam, untuk rehidrasi, berikan cairan oralit 1 liter yang diencerkan 2x (dengan pe+an 1 liter air) ditambah 4 gr kecil dan 50 gr gula atau bila balita KEP bisa makan berikan bahan makanan yang banyak mengandung mineral bentuk makanan lumat 5. Lakukan pengobatan dan pencegahan infeksi Pada KEP berat tanda yang umumnya menunjukkan adanya infeksi seperti demam seringkali tidak tampak. Pada semua KEP berat secara rutin diberikan antibiotik spektrum luar. 6. Pemberian makanan, balita KEP berat Pemberian diet KEP berat dibagi 3 fase: a. Fase Stabilisasi (1–2 hari) Pada awal fase stabilisasi perlu pendekatan yang sangat hati-hati, karena keadaan faali anak yang sangat lemah dan kapasitas homeostatik berkurang, Pemberian makanan harus dimulai segera setelah anak dirawat dan dirancang sedemikian rupa sehingga energi dan protein cukup untuk memenuhi metabolisme basal saja, Formula khusus seperti formula WHO 75/modifikasi/modisko ½ yang dilanjutkan dan jadual pemberian makanan harus disusun agar dapat mencapai prinsip tersebut dengan persyaratan diet sbb: porsi kecil, sering, rendah serat dan rendah laktosa, energi 100 kkal/kg/hari, protein 1–1,5 gr/kgbb/hari, cairan 130 ml/kg BB/hari (jika ada edema berat 100 ml/kg bb/hari),bila anak mendapat ASI teruskan, dianjurkan memberi formula WHO 75/pengganti/modisco ½ dengan gelas, bila anak terlalu lemah berikan dengan sendok/pipet, Pemberian formula WHO 75/pengganti/modisco ½ atau pengganti dan jadual pemberian makanan harus sesuai dengan kebutuhan anak. • 7. Perhatikan masa tumbuh kejar balita Fase ini meliputi 2 fase: transisi dan rehabilitasi : a. Fase Transisi (minggu II) 1) Pemberian makanan pada fase transisi diberikan secara perlahan untuk menghindari resiko gagal jantung, yang dapat terjadi bila anak mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak secara mendadak. 2) Ganti formula khusus awal (energi 75 kal dan protein 0.9 – 1.0 gr/100 ml) dengan formula khusus lanjutan (energi 100 kkal dan protein 2.9 gr/100 ml) dalam jangka waktu 48 jam . Modifikasi bubur/mknn keluarga dapat digunakan asal kandungan energi dan protein sama 3) Naikkan dengan 10 ml setiap kali sampai hanya sedikit formula tersisa, biasanya pada saat tercapai jumlah 30 ml/kg bb/kali pemberian (200 ml/kg bb/hari). b. Fase Rehabilitasi (Minggu III–VII) 1) Formula WHO-F 135/pengganti/modisco 1 ½ dengan jumlah tidak terbatas dan sering.

2) Energi : 150–220 kkal/kg bb/hari. 3) Protein : 4–6 gr/kgbb/hari. 4) Bila anak masih mendapat ASI, teruskan ASI, ditambah dengan makanan formula karena energi dan protein ASI tidak akan mencukupi untuk tumbuh kejar. 5) Secara perlahan diperkenalkan makanan keluarga. 8. Lakukan penanggulangan kekurangan zat gizi mikro Semua pasien KEP berat mengalami kurang vitamin dan mineral, walaupun anemia biasa terjadi, jangan tergesa-gesa memberikan preparat besi (Fe). Tunggu sampai anak mau makan dan BB nya mulai naik (pada minggu II). Pemberian Fe pada masa stabilisasi dapat memperburuk keadaan infeksinya . Berikan setiap hari : - Tambahan multivitamin lain - Bila BB mulai naik berikan zat besi dalam bentuk tablet besi folat/sirup besi - Bila anak diduga menderita cacingan berikan pirantel pamoat dosis tunggal. - Vitamin A oral 1 kali. - Dosis tambahan disesuaikan dgn baku pedoman pemberian kapsul vitamin A 9. Berikan stimulasi dan dukungan emosional Pada KEP berat terjadi keterlambatan perkembangan mental dan perilaku, karenanya diberikan : kasih sayang, ciptakan lingkungan menyenangkan,.lakukan terapi bermain terstruktur 15-330 menit/har, rencanakan aktifitas fisik setelah sembuh, tingkatkan keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan, bermain) 10. Persiapan untuk tindak lanjut di rumah Bila BB anak sudah berada di garis warna kuning anak dapat dirawat di rumah dan dipantau oleh tenaga kesehatan puskesmas/bidan di desa. Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/2059092-10-langkah-utamatatalaksana-kep/#ixzz1id4IMavg • Penyapihan o Masa penyapihan  6 bulan pertama ASI eksklusif  Diberikan sampai 6 bulan, ada bayi dini dan bayi akhir  Pada umur 6-9 diberi asi + MP(bubur susu)  Umur 9-12 asi +MP (bubur tim)  >12 asi + makanan (Nasi) sampai umur 2 tahun asi berhenti  Bertahap dan secara natural(tidak memaksa dan mengikuti masa perkembangan anak) tergantung dari ibunya sendiri o Makanan Penyapihan  6 bulan pertama ASI eksklusif • Manfaat ASI ekslusif • Alasan diberi ASI ekslusif  Pada umur 6-9 diberi asi + MP(bubur susu)  Umur 9-12 asi +MP (bubur tim)  >12 asi + makanan (Nasi) sampai umur 2 tahun asi berhenti  6 bln bubur susu  7 bln makanan lunak sering  8-11 bln bubur tim  >12 makanan biasa • Malnutrisi o Definisi  Kekurangan nutrisi ditandai dengan seringnya diare

 o  o  o  • • • • •  o   o   o o

Ketidak seimbanganya gizi pada tumbuh seseorang Kriteria dan Assesment Menurut skor Z dan menurut BMI Patofisiologi malnutrisi terhadap tumbuh kembang anak LI Diagnosis malnutrisi Anamesis ASI Penyapihan Sosial Ekonomi Riwayat Sakit BBL Riwayat Persalinan KMS Klasifikasi malnutrisi Primer ( Murni asupan Gizi ) Sekunder ( Akibat suatu Penyakit ) Penanganan malnutrisi Stabilisasi Memperbaiki asupan gizi dan pola makan Pencegahan Komplikasi

Malnutrisi DEFINISI Malnutrisi dapat terjadi oleh karena kekurangan gizi (undernutrisi) maupun karena kelebihan gizi (overnutrisi). Keduanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan zat gizi esensial. Perkembangan malnutrisi melalui 4 tahapan: 1. Perubahan kadar zat gizi dalam darah dan jaringan 2. Perubahan kadar enzim 3. Kelainan fungsi pada organ dan jaringan tubuh 4. Timbulnya gejala-gejala penyakit dan kematian. Kebutuhan tubuh akan zat gizi bertambah pada beberapa tahapan kehidupan tertentu, yaitu: - pada masa bayi, awal masa kanak-kanak, remaja - selama kehamilan - selama menyusui. Pada usia yang lebih tua, kebutuhan akan zat gizi lebih rendah, tetapi kemampuan untuk menyerap zat gizipun sering menurun. Oleh karena itu, resiko kekurangan gizi pada masa ini adalah lebih besar dan juga pada masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah. PENILAIAN STATUS GIZI Untuk menilai status gizi seseorang, ditanyakan tentang makanan dan masalah kesehatan, dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium tertentu. Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar zat gizi dan bahan-bahan yang tergantung kepada kadar zat gizi (misalnya hemoglogbin, hormon tiroid dan transferin). Untuk menentukan riwayat makan seseorang, ditanyakan makanan apa yang dimakan dalam 24 jam terakhir dan jenis makanan seperti apa yang biasanya dimakan. Dibuat catatan tentang daftar makanan yang dimakan selama 3 hari. Selama pemeriksaan fisik, diamati penampilan secara keseluruhan dan tingkah lakunya, juga distribusi

lemak tubuh serta fungsi organ tubuhnya. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Misalnya, perdarahan lambung dapat menyebabkan anemia karena kekurangan zat besi. Seseorang yang telah diobati dengan vitamin A dosis tinggi karena berjerawat, bisa mengalami sakit kepala dan penglihatan ganda sebagai akibat keracunan vitamin A. Berbagai sistem tubuh bisa dipengaruhi oleh kelainan gizi: 1. Sistem saraf bisa terkena oleh kekurangan niasin (pelagra), beri-beri, kekurangan atau kelebihan vitamin B6 (piridoksin) dan kekurangan vitamin B12 2. Pengecapan dan pembauan bisa dipengaruhi kekurangan seng 3. Sistem pembuluh darah jantung bisa dipengaruhi oleh : - beri-beri - kegemukan (obesitas) - makanan tinggi lemak menyebabkan hiperkolesterolemi dan penyakit jantung koroner - makanan kaya garam bisa menyebabkan tekanan darah tinggi 4. Saluran pencernaan dipengaruhi oleh pelagra, kekurangan asam folat dan banyak minum alkohol 5. Mulut (lidah, bibir, gusi dan membran mukosa) dipengaruhi oleh kekurangan vitamin B dan vitamin C 6. Pembesaran kelenjar tiroid terjadi akibat kekurangan iodium 7. Kecenderungan mengalami perdarahan dan gejala pada kulit seperti ruam kemerahan, kulit kering dan pembengkakan karena penimbunan cairan (edema) bisa terjadi pada kekurangan vitamin K, kekurangan vitamin C, kekurangan vitamin A dan beri-beri 8. Tulang dan sendi dapat terkena ricketsia, osteomalasia, osteoporosis dan kekurangan vitamin C. Status gizi seseorang dapat ditentukan melalui beberapa cara, yaitu: 1. Mengukur tinggi badan dan berat badan, lalu membandingkannya dengan tabel standar. 2. Menghitung indeks massa tubuh (BMI, Body Mass Index), yaitu berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter). Indeks massa tubuh antara 20-50 dianggap normal untuk pria dan wanita. 3. Mengukur ketebalan lipatan kulit. Lipatan kulit di lengan atas sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dengan menggunakan jangka lengkung (kaliper). Lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal adalah sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita. 4. Status gizi juga bisa diperoleh dengan mengukur lingkar lengan atas untuk memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (Lean Body Mass, massa tubuh yang tidak berlemak). Foto rontgen dapat membantu menentukan densitas tulang dan keadaan dari jantung dan paru-paru, juga bisa menemukan kelainan saluran pencernaan yang disebabkan oleh malnutrisi. Pada malnutrisi yang berat, dilakukan pemeriksaan hitung jenis sel darah lengkap serta pemeriksaan darah dan air kemih untuk mengukur kadar vitamin, mineral dan limbah metabolit seperti urea. Pemeriksaan kulit juga bisa dilakukan untuk menilai jenis-jenis tertentu dari kekebalan. FAKTOR RESIKO Bayi dan anak-anak merupakan resiko terbesar untuk mengalami kekurangan gizi karena mereka membutuhkan sejumlah besar kalori dan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Mereka bisa mengalami kekurangan zat besi, asam folat, vitamin C dan tembaga karena makanan yang tidak memadai. Kekurangan asupan protein, kalori dan zat gizi lainnya bisa menyebabkan terjadinya kekurangan kalori protein (KKP), yang merupakan suatu bentuk dari malnutrisi yang berat, yang akan menghambat

pertumbuhan dan perkembangan. Kecenderungan untuk mengalami perdarahan pada bayi baru lahir (penyakit hemoragik pada bayi baru lahir), disebabkan oleh kekurangan vitamin K, dan bisa berakibat fatal. Sejalan dengan pertumbuhannya, kebutuhan makanan anak-anak akan bertambah, karena laju pertumbuhan mereka juga bertambah. Pada wanita hamil atau wanita menyusui, kebutuhan zat gizi meningkat untuk mencegah malnutrisi pada bayi dan dirinya sendiri. Asam folat diberikan selama kehamilan untuk menurunkan resiko gangguan perkembangan otak atau tulang belakang (spina bifida) pada bayi. Meskipun pada wanita-wanita pemakai pil KB lebih mungkin untuk menderita kekurangan asam folat, tidak ada bukti bahwa bayinya akan menderita defisiensi asam folat. Bayi yang berasal dari ibu peminum alkohol akan mengalami gangguan keseimbangan fisik dan mental (sindroma alkohol pada janin), karena penyalahgunaan alkohol dan malnutrisi yang disebabkannya, bisa mempengaruhi pertumbuhan janin. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, bisa mengalami kekurangan vitamin B12, jika ibunya adalah seorang vegetarian. Pada orang tua dapat terjadi malnutrisi karena: - merasa kesepian - fisik dan mental yang mulai menurun - kurang bergerak - penyakit kronik. Kemampuan penyerapan zat gizi pada orang tuapun sudah menurun, memungkinkan terjadi berbagai masalah seperti anemia karena kekurangan zat besi, osteoporosis dan osteomalasia. Proses penuaan disertai dengan kehilangan sejumlah massa otot yang tidak ada hubungannya dengan penyakit atau kekurangan makanan. Berkurangnya massa otot ini sekitar 11 kg untuk laki-laki dan 5,5 kg untuk wanita. Perhitungan tersebut berdasarkan: - berkurangnya kecepatan proses metabolisme - berkurangnya berat badan total dan - bertambahnya lemak tubuh sekitar 20-30% pada laki-laki dan 27-40% pada wanita. Karena perubahan-perubahan tersebut dan karena berkurangnya aktivitas fisik, orang tua memerlukan lebih sedikit kalori dan protein. Pada orang-orang yang mempunyai penyakit kronik yang menyebabkan malabsorbsi, cenderung memiliki kesulitan dalam menyerap vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K), vitamin B12, kalsium dan zat besi. Penyakit hati mengganggu penyimpanan vitamin A dan B12, dan mempengaruhi metabolisme protein dan glukosa (sejenis gula). Penderita penyakit ginjal cenderung mengalami kekurangan protein, zat besi dan vitamin D. Sebagian besar vegetarian merupakan vegetarian ovo-lakto, yaitu mereka tidak mengkonsumsi daging dan ikan, tapi mengkonsumsi telur dan produk olahan susu. Satu-satunya resiko dari diet semacam ini adalah kekurangan zat besi. Vegetarian ovo-lakto cenderung berumur lebih panjang dan memiliki resiko yang lebih kecil untuk menderita penyakit kronik dibandingkan orang yang mengkonsumsi daging. Tetapi kesehatan mereka yang lebih baik, juga merupakan hasil dari menghindari pemakaian alkohol dan tembakau, dan mereka cenderung berolah raga secara teratur. Vegetarian yang tidak mengkonsumsi produk hewan (vegan), memiliki resiko untuk menderita

kekurangan vitamin B12. Makanan bergaya oriental dan makanan yang difermentasi lainnya (misalnya minyak ikan), bisa memenuhi kebutuhan akan vitamin B12. Banyak makanan yang dinyatakan dapat meningkatkan kesehatan atau menurunkan berat badan. Tetapi pembatasan makanan yang sangat ketat, berdasarkan ilmu gizi adalah tidak sehat, karena dapat menyebabkan: • Kekurangan vitamin, mineral dan protein • Gangguan jantung, ginjal dan metabolisme • Kematian . Asupan kalori yang sangat rendah (kurang dari 400 kalori/hari) tidak dapat mempertahankan kesehatan dalam waktu yang lama. Ketagihan alkohol atau obat-obatan bisa merusak gaya hidup seseorang sehingga asupan makanan yang cukup tidak terpenuhi, dan terdapat gangguan pada penyerapan dan metabolisme zat-zat gizi. Alkoholisme adalah bentuk ketagihan obat yang paling sering ditemukan, yang memberikan efek serius terhadap status gizi seseorang. Pemakaian alkohol dalam jumlah yang sangat besar merupakan racun yang akan merusak jaringan, terutama pada saluran pencernaan, hati, pankreas dan sistem saraf (termasuk otak). Alkoholisme merupakan penyebab paling sering dari kekurangan vitamin B1 (tiamin) di USA dan juga menyebabkan kekurangan magnesium, zat besi dan vitamin lainnya. PEMBERIAN MAKANAN Jika zat makanan tidak dapat diberikan melalui mulut, bisa diberikan melalui sebuah selang yang dimasukkan kedalam saluran pencernaan (nutrisi enteral) atau secara intravena (nutrisi parenteral). Kedua cara tersebut bisa digunakan untuk memberikan makanan kepada orang-orang yang tidak mau atau tidak dapat makan, atau tidak dapat mencerna dan menyerap zat makanan. Pemberian Makanan Melalui Selang Penberian makanan melalui selang digunakan pada berbagai keadaan, termasuk pada penyembuhan luka bakar dan penyakit peradangan saluran pencernaan. Sebuah selang plastik tipis (pipa nasogastrik) dimasukkan melalui hidung, menyusuri kerongkongan sampai mencapai lambung atau usus halus. Jika selang ini harus digunakan untuk waktu yang lama, bisa secara langsung dimasukkan melalui sayatan kecil di dinding perut, ke dalam lambung atau usus halus. Cairan yang dimasukkan melalui selang ini mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. 2-45% dari kebutuhan kalori total, berasal dari lemak. Masalah yang timbul dari pemberian makanan lewat selang ini sangat jarang dan tidak terlalu serius: - Pada beberapa penderita terjadi diare dan gangguan perut - Kerongkongan bisa mengalami iritasi dan peradangan - Makanan bisa terhirup ke dalam paru-paru. Merupakan komplikasi yang serius, tapi jarang terjadi. Bisa dicegah dengan menempatkan kepala pada posisi yang lebih tinggi untuk mengurangi regurgitasi atau dengan memasukkan cairan secara perlahan. Pemberian Makanan Secara Intravena Pemberian makanan secara intravena digunakan jika penderita tidak dapat menerima sejumlah makanan yang cukup melalui pipa nasogastrik. Penderita yang mendapatkan makanan melalui intravena adalah:

- Penderita yang mengalami malnutrisi yang sangat berat dan akan menjalani pembedahan, terapi penyinaran atau kemoterapi - Penderita luka bakar berat - Kelumpuhan saluran pencernaan - Diare atau muntah yang menetap. Pemberian makanan melalui selang infus ini dapat memasok sebagian dari zat makanan yang dibutuhkan penderita atau seluruhnya (nutrisi parenteral total). Tersedia sejumlah cairan yang bisa diberikan dan dapat dimodifikasi untuk penderita penyakit ginjal atau hati. Nutrisi parenteral total memerlukan selang intravena yang lebih besar (kateter). Karena itu digunakan pembuluh balik (vena) yang lebih besar, misalnya vena subklavia. Seseorang yang menjalani nutrisi parenteral total dipantau secara ketat terhadap perubahan berat badan, pengeluaran air kemih dan tanda-tanda infeksi. Bila kadar gula darahnya menjadi terlalu tinggi, bisa ditambahkan insulin ke dalam cairan yang diberikan. Infeksi merupakan resiko karena kateter biasanya digunakan untuk waktu yang lama dan cairan yang mengalir di dalamnya memiliki kadar gula yang tinggi, dimana bakteri bisa tumbuh dengan mudah. Nutrisi parenteral total bisa menyebabkan komplikasi lainnya: - Jika terlalu banyak kalori, terutama lemak, hati bisa membesar. - Lemak yang berlebihan di dalam vena bisa menyebabkan sakit punggung, demam, menggigil, mual dan berkurangnya jumlah trombosit. Tetapi hal ini terjadi pada kurang dari 3% penderita. - Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan nyeri tulang. 1. AIR Jumlah air dalam tubuh bayi 70-75% dari BB relative lebih banyak daripada orang dewasa (60-65%) Kebutuhan Air Dalam Keadaan Normal Umur Jumlah air dalam 24 jam (ml) Air/kgBB/24 jam (ml) Hari 3 10 250 – 300 400 – 500 80 – 100 125 – 150 Bulan 3 6 9 750 – 850 950 – 1100 1100 – 1250 140 – 160 130 – 155 125 – 145 Tahun 1 2 4 6 10 14 18 1150 – 1300 1350 – 1500 1600 – 1800 1800 – 2000 2000 – 2500 2200 – 2700

2200 – 2700 115 – 125 100 – 110 90 – 100 70 – 85 50 – 60 40 – 50

120 – 135

Fungsi: - struktur sel - Pelarut dalam metabolism sel - Mediumuntuk ion - Transportasi nutien - Transportasi sisa metabolism - Pengaturan suhu tubuh 2. KALORI Usia Energi (kkal/kg) Bayi 0-5 bln 6-12 bln 115 105 Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun 100 90 80 Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun 60-70 50-60 Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun 50-60 40-50 Sumber kalori: - Karbohidrat : 45-55% - Protein : 9-15% - Lemak : 35-45% 3. PROTEIN Usia Protein (g/kg) Bayi 0-5 bln 6-12 bln 2,5

2 Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun 2 1,8 1,5 Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun 1 1 Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun 1 1 Fungsi: - Sumber asam amino untuk pertumbuhan dan pergantin sel jaringan yang rusak - Komponen utama keseimbangan osmotic - Komponen enzim, hormone, antibody - Sumber energy Sumber: - Telur - Ayam, bebek - Daging, jeroan - Ikan - Susu, keju - Serealia: kacang tanah, kacang polong, kacang kedele, tahu, tempe, jagung, beras, gandum 4. KARBOHIDRAT Fungsi: - Sumber utama energy umum - Sumber energy cadangan (glikogen) - Sumber serat - Komponen antibody Sumber: - Susu - Tepung: ubi, singkong, sagu - Serealia: beras, jagung, gandum - Buah - Sirop, kue, jajanan - Sayur 5. LEMAK Fungsi: - sumber energy efisien - sumbr asam lemak esensial, kolesterol, gliserida - pelarut vitamin A, D, E, dan K - penambah rasa lezat - isolator terhadap perubahan suhu - struktur jaringan, membrane sel, inti sel - pemenuhan rasa kenyang

- cadangan protein, vitamin A, tiamin Sumber: - susu, keju - kuning telur - mentega, minyak nabati - kacang tanah - daging, jeroan, otak - ikan 6. MINERAL a. Besi Usia Fe (mg) Bayi 0-5 bln 6-12 bln 10 15 Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun 15 10 10 Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun 18 18 Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun 18 24 Fungsi: - Komponen Hb - Komponen enzim sitokron C dan katalase Sumber: - Hati, jeroan, daging - Kuning telur - Sayur hijau - Kacang polong b. Fluor Fungsi: - Komponen gigi dan tulang Sumber: - Air - Makanan laut - Tumbuh-tumbuhan c. Fosfor Usia P (mg)

Bayi 0-5 bln 6-12 bln Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun 250 350 400 Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun 400 500 Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun 400 450 Fungsi: - Komponen tulang dan gigi - Struktur nucleus dan sitoplasma sel - Keseimbangan asam basa - Transmisi rangsangan Sumber: - Susu - Kuning telur - Daging - Kacang polong, kacang tanah - Serealia d. Kalium Fungsi: - Kontraksi otot - Penyaluran rangsang saraf - Keseimbangan cairan dan tekanan osmotic intraseluler - Irama denyut jantung Sumber: - Semua jenis makanan e. Kalsium Fungsi: - Komponen tulang dan gigi - Kontraksi otot - Pembekuan darah - Aktivitas jantung Sumber: - Susu, keju - Sayur berdaun hijau - Sardine

-

Kerang

f. Klorida g. Kobalt h. Kromium i. Magnesium j. Mangan k. Molybdenum l. Natrium m. Selenium n. Seng Usia Zn (mg) Bayi 0-5 bln 6-12 bln Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun 10 10 10 Lelaki 10-12 tahun 13-18 tahun 15 15 Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun 15 15 o. Sulfur p. Tembaga q. Yodium Usia Yodium (microgram) Bayi 0-5 bln 6-12 bln 40 50 Anak 1-3 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun 70 90 120 Lelaki

10-12 tahun 13-18 tahun 150 150 Perempuan 10-12 tahun 13-18 tahun 150 150 7. VITAMIN a. Vitamin A (retinol) Fungsi: - Pembentukan pigmen retina - Pembentukan epitel kulit, mata, system reproduksi, sal. Cerna, saluran kemih - Perumbuhan tulang dan gigi Sumber: - Hati - Minyak ikan, - susu - ikan air tawar - kuning telur - mentega - sayur dan buah berwarna hijau, kuning, merah b. Vitamin B1 (tiamin) Jika kekurangan: gejala beri-beri, edema, kelainan saraf, jantung Sumber: hati, daging, susu, kuning telur, serealia, sayur c. Vitamin B2 (riboflavin) Ariboflavinosis dengan gejala utama pada mata Sumber: susu, keju, hati, jeroan, daging, telur, ikan, sayur bedaun hijau d. Vitamin B6 (piridoksin) e. Vitamin B12 (kobalamin) Jika kekurangan: anemia pernisiosa Sumber: daging, jeroan, ikan, telur, susu, keju f. Folasin (asam folinat) Jika kekurangan: anemia megaloblastik Sumber: hati, sayur berdaun hijau, serealia, kacang-kacangan, keju g. Vitamin C (asam askorbat) Fungsi: - Meningkatkan absorbs besi - Meningkatkan konversi asam folat menjadi asam folinat - Sumber: buah rasa asam, arbei, jeruk, tomat, kubis, semangka, blewah, sayuran hijau h. Vitamin D Fungsi: - Mengatur absorbs penyimpanan kalsium dan fosfor - Mengatur kadar fosfatase dalam serum Sumber: kuning telur, margarine, minyak ikan, susu, paparan cahaya matahari i. Vitamin E (alfa tokoferol) Fungsi: - Metabolism otot dan fragilitas eritrosit - Mengurangi oksidasi karotin, vit. A, asam linoleat dalam usus Sumber: sayur berdaun hijau, wortel, kacang-kacangan, minyak dari serealia,ASI/ kolostrum

j. Vitamin K Fungsi: - Pembentukan factor pembekuan II, VII, IX, X Sumber: - Kacang kedele - Hampir semua makanan terutama sayur berdaun hijau, wortel, ikan, sintesis flora usus

STEP 4 Selengkapnya... Di posting oleh Ermando S U Waktu 1:01:00 AM 0 Komentar Link neng posting iki Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: kwashiorkor, marasmus, penatalaksanaan gizi buruk, penyapihan

Ekspresi

Anak Terlambat Jalan LBM 3 ANAK TERLAMBAT JALAN STEP 1 Hipertelorisme : ditemukannya jarak sudut mata yang terlalu jauh. Biyasanya d temukan pada anak yg terkena sindrom down. Keterlambatan milestone :keterlambatan dr 4 dominan : motorik kasar. Motorik halus.komunikasi dan bahasa,dan kognitif Dismorfik : kelainan bentuk pada wajah,biyasana pd sindrom down. STEP 2 1. Kenapa anak usia 2 th belum bisa berjalan ?normalnya anak usia 2 th harus bisa apa saja 2. Bagaimana kriteria tumbuh kembang anak yg normal ? 3. Kenapa pd PF ditemukan wajah dismorfik dan jarak mata hipertelorisme ? 4. Mengapa anak mengalami keterlambatan milestone ? 5. Pemeriksaan penunjang apa saja yg d butuhkan ? 6. Bagaimana proses tumbuh kembang yg normal?(mulai dr janin intrauterine) 7. Factor yg mempengaruhi tumbuh kembang ? STEP 3 1.

Kenapa anak usia 2 th belum bisa berjalan ?normalnya anak usia 2 th harus bisa apa saja?

Karena belum ada pematangan fisik dan psikologi.dr di dapat (tidak adanya suatu kebiyasaan) dan bawaan (genetik),bysanya kalau dr bawaan di sertai keterlambatan bicara (tergantung sindromnya). Normalnya anak usia 2 th ; 1. motorik kasar : melompat 2 x lompatan,mampu menendang bola 2. motorik halus : membuka botol dg memutar tutupnya,mampu mencoret-coret gambar.

3. pengamatan : mampu menyebutkan 6 bagian tbuh 4. dr bicara : mampu mengucapkan kalimat 2 kata 5. segi sosialisasi : dia mampu meniru kegiatan orang dewasa 2. Bagaimana kriteria tumbuh kembang anak yg normal ? Ada ciri2 tumbuh sm kembang Tumbuh : - perubahan ukuran :terlihat dr fisik,umur bertambah : bb naik,tinggi naik. - proporsi : proporsi tubuh dg kepala,dr mulai lahir sampai dewasa. - hilangnya ciri2 lama :hilangnya gigi susu,pd bayi :pusar setinggi umbilicus,pd dewasa :di atas shimpisis - timbulnya ciri2 baru :tumbuh gigi tetap. Kembang, 3. perkembangan yg melibatkan perubahan : perubahan meliputi perubahan tubuh secara umum.proporsi tubuh,perubahan ciri2 lama,dan timbul ciri2 baru - perkembangan awal yg menentukan pertumbuhan selanjutnya : tidak bisa berjalan kl tidak berdiri terlebih dulu - perkembangan mempunyai pola yang tetap : kepala ke sefalokauda,dr proksimal ke distal - perkembangannya mempunyai tahap yg berurutan secara garis besar tumbuh kembang di bagi menjadi 3 jenis : - tumbuh kembang fisik : perubahan dalam ukuran besar - tumbuh kembang intelektual : kaitan antara kepandaian dan komunikasi - tumbuh kembang emosional : kemampuan utk membentuk ikatan batin Menurut milestone, 4-6 minggu : tersenyum spontan,mengeluarkan suara 12- 16 minggu :dapat mengeluarkan suara,menoleh kea rah suara,memegang benda yg ditaruh d tangannya. 20 minggu : menraih benda yg dekat padanya 26 minggu : memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yg lain 9-10 bulan : menunjuk dg jari telunjuk 13 bln : bias berjalan tanpa bantuan 18 bln : menyusun 2-3 kotak 24 bln : bias naik turun tangga 3 th : bias meloncat dan memanjat 3-4 th : bias berpakaian sendiri(missal memakai kaos) 4-5 th : bias melompat,menari dan menggambar orang lengkap,bs mengenali 4 warna. 4. Kenapa pd PF ditemukan wajah dismorfik dan jarak mata hipertelorisme ? Merupakan ciri2 sindrom down karena mutasi kromosom/abrasi kromosom numeric waktu trimester 3 (ketika penyaluran immunoglobulin ibu terhadap anaknya). 5. Mengapa anak mengalami keterlambatan milestone,Factor yg mempengaruhi tumbuh kembang ? o Factor yg mempengaruhi tumbuh kembang ; - fak.prenatal : gizi,mekanis,oligohidramnion,toksin kimia,obat kontrasepsi,endokrin,radiasi :sinar rongen,rubella,anoksia embrio(ggn funsi plasenta) - fak.pascanatal : gizi,keadaan soaila dan ekonomi,musim,ASIH,ASAH,ASUH - factor lain2 : pengawasan medis,pendidikan,sanitasi,psikologis - fak.genetik mutasi genetic - fak.lingkungan :

fak.prenatal : gizi,mekanis,oligohidramnion,toksin kimia,obat kontrasepsi,endokrin,radiasi :sinar rongen,rubella,anoksia embrio(ggn funsi plasenta) fak.pascanatal : gizi,keadaan soaila dan ekonomi,musim,factor keluarga :ASIH,ASAH,ASUH factor lain2 : pengawasan medis,pendidikan,sanitasi,psikologis 6.

Pemeriksaan penunjang apa saja yg d butuhkan ?

7.

Bagaimana proses tumbuh kembang yg normal ?(mulai dr janin intrauterine)

8.

DD dr skenario ? (kelainan yg terjadi)

9.

development delay?apa saja yg menyebabkannya?

STEP 4 STEP 5 STEP 6 STEP 7 1. Kenapa anak usia 2 th belum bisa berjalan ?normalnya anak usia 2 th harus bisa apa saja? Karena belum ada pematangan fisik dan psikologi.dr di dapat (tidak adanya suatu kebiyasaan) dan bawaan (genetik),bysanya kalau dr bawaan di sertai keterlambatan bicara (tergantung sindromnya). Normalnya anak usia 2 th ; 1. motorik kasar : melompat 2 x lompatan,mampu menendang bola 2. motorik halus : membuka botol dg memutar tutupnya,mampu mencoret-coret gambar. 3. pengamatan : mampu menyebutkan 6 bagian tbuh 4. dr bicara : mampu mengucapkan kalimat 2 kata 5. segi sosialisasi : dia mampu meniru kegiatan orang dewasa a. 1) 2) b. 1)

Masa prenatal Masa mudigah/embrio : konsepsi – 8 minggu Masa janin/fetus : 9 minggu-lahir Masa bayi Masa neonatal : usia 0-28 hari Masa neonatal dini : 0-7 hari Masa neonatal lanjut : 8-28 hari 2) Masa pasca neonatal 29 hari-1 tahun c. Masa pra-sekolah : usia 1-6tahun d. Masa sekolah : usia 6-18/20 tahun 1) Masa pra remaja : usia 6-10 tahun 2) Masa remaja : Masa remaja dini - Wanita, usia 8-13 tahun - Pria, usia 10-15 tahun Masa remaja lanjut - Wanita, usia 13-18 tahun - Pria, usia 15-20 tahun (Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta : EGC, 1995) MILESTONE Umur Postur dan pergerakan Penglihatan 3 bln Telungkup: bertumpu pada lengan depan utk mengankat kepala dan dada Ditarik ke posisi duduk: kepala menunduk sesaat ke depan, lalu terangkat tegak Dipegang pada posisi berdiri lutut menggantung lemas Penglihatan waspada, melihat pergerakan yg

dilakukan org dewasa Mengikuti gerakan mainan yg digantung 15 cm dari wajah Tangan: lemas terbuka 6 bln Duduk tegas dgn sokongan Telungkup: mengangkat badan ke atas dgn tangan lurus Dipegang berdiri : kaki menumpu berat badan Tangan meraih mainan & mengambilnya dgn genggaman telapak, lalu memasukkannya ke mulut Memindahkan objek dari tangan yg satu ke tangan yg lain Memperhatikan bola yg menggelinding pd jarak 2 m 9 bln Duduk tanpa sokongan slm 10 menit Telungkup: merangkak / merayap Dipegang berdiri: kaki menjejak /menginjak Genggaman menggunting Melihat mainan yang dijatuhkan 12 bln Berjalan mengelilingi perabotan dgn melangkah di sisi perabotan Merangkan dgn ke-4 tungkai, berjalan dgn tangan dituntun Jari telunjuk mendekati objek kecil lalu mengambilnya dgn genggaman menjepit Menjatuhkan mainan dgn sengaja kemudian mengamatinya 18 bln Berjalan sendiri & mengambil mainan dari lantai(mainan yg terjatuh) Membangun menara dgn 3 buah kubus Menulis tak beraturan 2 tahun Berlari Naik turun tangga dgn 2 kaki tiap anak tangga Membnagun menara dengan 6 buah kubus 3 tahun Naik tangga dgn 1 kaki tiap anak tangga Berdiri dgn 1 kaki selama beberapa saat Membangun menara dgn 9 kubus Meniru gambar O 4 tahun Naik turun tangga dgn 1 kaki tiap anak tangga Berdiri dgn 1 kaki selama 5 detik Membuat tangga 3 susun dgn memakai 6 kubus (setelah diberi contoh) Meniru gambar O dan X 5 tahun Meloncat dan melompat Berdiri dgn 1 kaki dgn tangan dilipat selama 5 detik Menggambar orang Meniru gambar O, X dan kotak (Lecture Notes Pediatric.EMS.Edisi 7. 2005) Gangguan motorik kasar  keterlambatan duduk / berdiri / bejalan Kerusakan pada gryus prescentralis Kelemahan otot Kerusakan nervi pheriphere Kerusakan pada ganglia basalis Kerusakan pada ons Pusat-pusat kerusakan pada midbrain ata cerebellum Gangguan motorik halus  ketidakmampuan aspek keterampilan tinggi, seperti menggambar, menulis, menyusun permainan, koordinasi tangan, mata, memainkan menggunakan benda-benda kecil. Kerusakan gyrus supramarginalis dan gyrus angularis 2. Bagaimana kriteria tumbuh kembang anak yg normal ? Ada ciri2 tumbuh sm kembang Tumbuh : - perubahan ukuran :terlihat dr fisik,umur bertambah : bb naik,tinggi naik. - proporsi : proporsi tubuh dg kepala,dr mulai lahir sampai dewasa. - hilangnya ciri2 lama :hilangnya gigi susu,pd bayi :pusar setinggi umbilicus,pd dewasa :di atas shimpisis - timbulnya ciri2 baru :tumbuh gigi tetap.

Kembang, perkembangan yg melibatkan perubahan : perubahan meliputi perubahan tubuh secara umum.proporsi tubuh,perubahan ciri2 lama,dan timbul ciri2 baru - perkembangan awal yg menentukan pertumbuhan selanjutnya : tidak bisa berjalan kl tidak berdiri terlebih dulu - perkembangan mempunyai pola yang tetap : kepala ke sefalokauda,dr proksimal ke distal - perkembangannya mempunyai tahap yg berurutan secara garis besar tumbuh kembang di bagi menjadi 3 jenis : - tumbuh kembang fisik : perubahan dalam ukuran besar - tumbuh kembang intelektual : kaitan antara kepandaian dan komunikasi - tumbuh kembang emosional : kemampuan utk membentuk ikatan batin Menurut milestone, 4-6 minggu : tersenyum spontan,mengeluarkan suara 12- 16 minggu :dapat mengeluarkan suara,menoleh kea rah suara,memegang benda yg ditaruh d tangannya. 20 minggu : menraih benda yg dekat padanya 26 minggu : memindahkan benda dari tangan satu ke tangan yg lain 9-10 bulan : menunjuk dg jari telunjuk 13 bln : bias berjalan tanpa bantuan 18 bln : menyusun 2-3 kotak 24 bln : bias naik turun tangga 3 th : bias meloncat dan memanjat 3-4 th : bias berpakaian sendiri(missal memakai kaos) 4-5 th : bias melompat,menari dan menggambar orang lengkap,bs mengenali 4 warna. 

Pertumbuhan (Growth) Berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gr, Pound, Kg), ukuran panjang (meter, Cm), umur tulang dan keseimbangan metabolik (Retensi kalsium dan Nitrogen. 

Perkembangan (Development) Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi sel tubuh, jaringan tubuh, organ-2, dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-2 dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual,tingkah laku sebaggai hasil interaksi dengan lingkungannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. (Buku Tumbuh Kembang Anak, Dr. Soetjiningsih, SpAK) • merupakan proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan & lingkungan. • Terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ2. • pola perkembangan sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan yang lainnya • perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf • aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas • arah perkembangan anak adalah sefalokaudal • refleks primitif seprti reflek memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai (Tumbuh Kembang anak, dr. Soetjiningsih) Secara garis besar tumbuh kembang dibedakan menjadi 3 jenis:

a. Tumbuh kembang fisis  meliputi perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme atau individu. Perubahan fungsi ini bervariasi dari fungsi tingkat molecular yang sederhana seperti aktivasi enzim terhadap diverensiasi sel, sampai kepada proses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisis pada masa pubertas dan remaja. b. Tumbuh kembang intelektual  berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik (ex; berbicara, bermain, berhitung, atau membaca). Pada masa bayi tumbuh kembang intelektual ini berkaitan erat dengan kematangan fungsi neurologik dan perilaku. c. Tumbuh kembang emosional  bergantung kepada kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin, kemampuan untuk bercinta dan berkasih sayang, kemempuan untuk menangani kegelisahan akibat suatu frustasi dan kemampuan untuk mengelola rangsangan agresif. Berbagai kaitan emosisonal antara anak dan bayi tersebut akan berkembang dana meluas ke lingkungan keluarga lain dan akhirnya ke masyarakat luar Sumber; buku ajar ika jilid i, fk ui, jakarta 1991 a) Masa pranatal Masa mudigah/embrio : konsepsi-8 minggu Masa janin/fetus : 9 minggu- lahir b) Masa bayi : usia 0-1 tahun Masa neonatal : usia 0-28 hari Masa neonatal dini : 0-7 hari Masa neonatal lanjut : 8-28 hari Masa pasca neonatal : 29 hari-1 tahun c) Masa pra-sekolah : usia 1- 6 tahun d) Masa sekolah : usia 6-18/20 tahun Masa pra-remaja : usia 6-10 tahun Masa remaja : masa remaja dini i. wanita, usia 8-13 tahun ii. pria, usia 10-15 tahun masa remaja lanjut i. wanita, usia 13-18 tahun ii. pria, usia 15-20 tahun (Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK) - Pertumbuhan janin intrauterine Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami seseorang dalam hidupnya. Janin tumbuh dengan dengan faktor 44 x 100.000.000, dari 0,0000175 gram menjadi 3700 gram, dan panjang badan dengan faktor 3850, dari 0,01 menjadi 50 cm. Pada masa embrio, yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi menjadi secara cepat menjadi organism yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada masa janin yaitu pada kehamilan 9-40 minggu pertumbuhan berjalan cepat dan mulai berfungsinya organ-organ. Pada janin umur 8 minggu, beratnya hanya 1 gram dengan panjangnya 2,5 cm. Pada 12 minggu, beratnya 14 gram dan panjangnya 7,5 cm. Jenis kelamin bias dikenali paada akhir trimester I. Pada kehamilan 16 minggu, berat janin 100 gram dan panjangnya 17 cm. Pada umur kehamilan 20 minggu, berat janin 500 gram, Pada umur kehamilan 28 minggu, berat janin 1000 gram dan panjangnya 35 cm Pada kehamilan 8 bulan, berat janin 1500 gram Pada usia kehamilan 9 bulan/pada waktu dilahirkan, rata-rata berat bayi 3200 gram, panjang badan 50 cm, dan lingkar kepala 34 cm. - Pertumbuhan setelah lahir  Berat badan Pada bayi lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi 3 kali berat badan waktu lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan waktu lahir pada umur 2 tahun.

Pada masa pra sekolah kenaikan berat badan rata-rata 2kg/tahun. Pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai “pre-adolescent growth spurt” (pacu tumbuh preadolesen) dengan rata-rata kenaikan berat badan adalah 3-3.5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan “adolescent growth spurt” (pacu tumbuh adolesen). “growth spurt” (pacu tumbuh) anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan pada anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tapi, pertumbuhan pada anak perempuan lebih cepat berhenti daripada anak laki-laki (anak perempuan berhenti tumbuh pada umur 18 tahun, sedangkan anak laki-laki berhenti tumbuh pada umur 20 tahun) o Untuk mamperkirakan berat badan anak dapat digunakan rumus (dikutip dari Behrman, 1992) : Lahir 3,25 kg 3-12 bulan Umur(bulan) + 9 2 1-6 tahun Umur(tahun) x 2 + 8 6-12 tahun Umur(tahun) x 7 – 5 2

 Tinggi Badan Tinggi badan rata-rata waktu lahir adalah 50 cm. secara garis besar tinggi badan anak dapat diperkirakan sbb : o 1 tahun : 1,5 x TB lahir o 4 tahun : 2 x TB lahir o 6 tahun : 1,5 x TB umur 1 tahun o 13 tahun : 3 x TB lahir o Dewasa : 3,5 x TB lahir (2 x TB umur 2 tahun) Atau gunakan rumus : Lahir 50 cm Umur 1 tahun 75 cm 2-12 tahun Umur(tahun) x 6 + 77  Rata- rata kenaikan tinggi badan pada anak pra sekolah adalah 6-8 cm/tahun.  Pada masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara laki-laki dan perempuan seperti halnya berat badan.  Anak perempuan umumnya memulai pacu tumbuh adolesennya kira-kira pada umur 10,5 tahun dan mencapai puncaknya kira-kira umur 12 tahun. Anak laki-laki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian.  Rata-rata laju pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki 10,3 cm per tahun, sedangjan pada anak perempuan 9 cm per tahun.  Kepala Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm dan besarnya lingkar kepala ini lebih besar dai lingkar dada. 6 bulan 44 cm 1 tahun 47 cm 2 tahun 49 cm Dewasa 54 cm Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, begitu juga sebaliknya. Pertumbuhan otak tercepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai 5-6 bulan pertama setelah lahir. Pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat, setelah itu pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja. Sehingga pada waktu lahir, berat otak bayi ¼ otak dewasa, tetepai jumlah selnya sudah mencapai 2/3 jumlah sel otak dewasa.  Tabel kenaikan berat otak anak Umur Kenaikan berat otak: gram/24jam

6-9 bulan kehamilan 3 Lahir- 6 bulan 2 6 bulan – 3 tahun 0,35 3 – 6 tahun 0,15  Gigi Gigi pertama tumbuh pada umur 5 -9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah seluruhnya sekitar 14-16 gigi, dan pada umur 2 ½ tahun sudah terdapat 20 gigi susu. Waktu erupsi gigi tetap : Molar pertama 6-7 tahun Incisor 7-9 tahun Premolar 9-11 tahun Kaninus 10-12 tahun Molar kedua 12-16 tahun Molar ketiga 17-25 tahun

 Jaringan Lemak Pertambahan jumlah sel lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampai pertengahan masa bayi. Setelah itu jumlah sel lemak tidak banyak bertambah. Pertumbuhan jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun. Jaringan lemak akan bertambah lagi pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak laki-laki umur 10 tahun sampai menjelang awal pubertas.. setelah itu, pertambahan jaringan lemak pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terus bertambah dan mengalami reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh wanita dewasa.  Organ-Organ Tubuh Secara umum terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu: 1. Pola umum (General Pattern) Tulang panjang, otot skelet (pada neonates 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), system pencernaan, system pernafasan, peredaran darah dan volume darah. 2. Pola neural (Brain & head pattern) Perkembangan otak bersama-sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata dan telinga berlangsung lebih dini. Berat otak waktu lahir 25% berat otak dewasa, pada umur 2 tahun 75% berat otak dewasa, dan pada umur 10 tahun sudah 95% berat otak dewasa. 3. Pola limfoid (Lymphoid pattern) Mencapai maksimum sebelum adolensi kemudian menurun hingga mencapai ukuran dewasa. 4. Pola genital (Reproductive pattern) Pertumbuhannya lambat pada pra-remaja, kemudian disusul pacu tumbuh adolesen yang pesat. Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode: a) masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ2 tubuh lainnya b) masa bayi dibagi menjadi 2 bagian  masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara kontinyu terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.  Masa bayi akhir (1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi. c) masa prasekolah (2-6 tahun): pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir. d) masa sekolah atau masa prapubertas (wanita: 6-10 tahun, laki2: 8-12 tahun): pertumbuhan lebih cepat dibandingkan denngan masa prasekolah, kemampuan dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama.

e) masa adolesensi atau masa remaja (wanita: 10-18 tahun, laki2: 12-20 tahun): anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa edolesensi dibandingkan anak laki-laki. Masa ini berupa transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini terjadi percepatan masa pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat cepat yang disebut adolescent growth spurt. Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder. (Buku ajar tumbuh kembang anak dan remaja, jilid I, edisi pertama tahun 2005, IDAI 2005, sagung seto) Kenapa pd PF ditemukan wajah dismorfik dan jarak mata hipertelorisme ? Merupakan ciri2 sindrom down karena mutasi kromosom/abrasi kromosom numeric waktu trimester 3 (ketika penyaluran immunoglobulin ibu terhadap anaknya). Sindrom Down karena kelainan kromosom 21. Jadi, terjadi trisomi kromosom 21. Trisomy kromosom 21 Kelainan fungsi gen Perubahan homeostasis Penyimpangan perkembangan fisik Penyimpangan susunan SSP DDST (Denver Developmental Screening Test) Adalah 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita, yaitu : a. Motorik kasar (gross motor) Berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh b. Motorik halus dan penglihatan (fine motor adaptive) Aspek yang berhubugan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Ex : menggambar, memegang suatu benda c. Berbicara, bahasa, dan pendengaran (Language) Kemampuan memberikan respon terhadap suara, mengikuti suara, dan berbicara spontan. d. Sosial emosi dan prilaku (Personal Social) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisa-si, dan berinteraksi dengan lingkungannya. 3. Mengapa anak mengalami keterlambatan milestone,Factor yg mempengaruhi tumbuh kembang ? o Factor yg mempengaruhi tumbuh kembang ; - fak.prenatal : gizi,mekanis,oligohidramnion,toksin kimia,obat kontrasepsi,endokrin,radiasi :sinar rongen,rubella,anoksia embrio(ggn funsi plasenta) - fak.pascanatal : gizi,keadaan soaila dan ekonomi,musim,ASIH,ASAH,ASUH - factor lain2 : pengawasan medis,pendidikan,sanitasi,psikologis - fak.genetik mutasi genetic - fak.lingkungan : fak.prenatal : gizi,mekanis,oligohidramnion,toksin kimia,obat kontrasepsi,endokrin,radiasi :sinar rongen,rubella,anoksia embrio(ggn funsi plasenta) fak.pascanatal : gizi,keadaan soaila dan ekonomi,musim,factor keluarga :ASIH,ASAH,ASUH factor lain2 : pengawasan medis,pendidikan,sanitasi,psikologis Faktor heredokonstitusionil a. Jenis kelamin Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain2nya sehingga memerlukan ukuran2 normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesenasi pd umur 10 th, sedangkan pd pria mulai pada umur 12 th.

b. Ras atau bangsa Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras ini mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. c. Keluarga Dalam 1 keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi. d. Umur Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pd masa fetus, bayi dan masa adolesensi. Faktor lingkungan (prenatal dan pascanatal) Faktor prenatal e. Gizi (defisiensi vitamin, jodium dll) Ibu dg keadan gizi yang jelek tidak dapat terjadi konsepsi sehingga meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. f. Mekanis (pitaamniotik, ektopia, posisi fetus yg abnormal, trauma, oligohidramnion ) i. Posisi fetus yang abnormal dan oligohidromnion  menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. ii. Implantasi ovum yg salah  menggangu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan. g. Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dll) Obat2n tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti palatoskizis, hidrosefalus, disostosis kranial. h. Endokrin (diabetes melitus pd ibu, hormon yg dimakan, umur tua dan lain2) i. Ibu diabetes melitus bayi makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal ii. Bayi hiperplasi pulau langerhans  hipoglikemi i. Radiasi (sinar rontgen, radium dll) Pemakaian radium dan sinar rontgen yg tdk mengikuti aturan dpt mengakibatkan kelaianan pd fetus contoh mikrosefali, spina bifida, retradasi mental dan deformitas anggota gerak. j. Infeksi i. Trimester i : rubella, dll Mengakibatkan kelainan pd fetus seperti katarak, bisu-tuli, mokrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung ii. Trimester ii dan berikutnya : toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis, dll Toksoplasmosis pranatal  menyebabkan makrosefali kongenitak atau mikrosefali dan retinitis. k. Imunitas ( eritroblastosisvetalis, kernicterus) i. Perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi melalui plasenta  masuk peredaran darah bayi  mengakibatkan hemolisis  anemia + hiperbilirubinemia. ii. Otak sangat peka terhadap bilirubinemia otak rusak l. Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) i. Anoksia  mengakibatkan pertumbuhan terganggu Faktor pascanatal a. Gizi (masukan makanan kualitatifdan kuantitatif) Terdiri dari bahan pembangun tubuh protein, karbohidrat, vitamin, mineral, lemak b. Penyakit (penyakit kronis dan kelainan konginental) Kelainan jantung bawaan dan penyakit kronis seperti glomerulonefritis kronik, tuberculosis paru dan penyakit seliak  menyebabkan retardasi pertumbuhan jasmani c. Keadaan sosial dan ekonomi Memegang peranan penting dalam pertubuhan anak, ukuran bayi yan lahir dari golongan ortu dengan sosek kurang lebih rendah dibanding dengan sosek cukup. d. Musim Negeri yang mempunyai empat musimterdapat perbedaan kecepatan tumbuh berat badan dan tinggi. Pertambahan tinggi terbesar  musim semi Pertambahan tinggi paling rendah  musim gugur Penambahan berat badan terbesar  misimgugur Penambahan berat badan kecil  musim semi e. Lain2 Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak a.l. Pengawasan

medis, perbaikan sanitasi,pendidikan, faktor psikologis dll. ika fk ui jilid 1 4. Pemeriksaan penunjang apa saja yg d butuhkan ? Px Alat deteksi dini perkembangan ELM = Early Language Milestone Scale; CAT = Clinical AdaptiveTest; CLAMS = Clinical Linguistic and Auditory Milestone Scale; PEDS = Parents' Evaluation of Developmental Status; PEER = Pediatric Examination of Educational Readiness; PEEX = Pediatric Early Elementary Examination; PEERAMID = Pediatric Examination of Educational Readiness at Middle Childhood. 5.

DD dr skenario ? (kelainan yg terjadi)

6. development delay?apa saja yg menyebabkannya? Terlambatnya perkembangan pada anak dibawah usia 6 tahun seringkali merupakan gejala awal dari retardasi mental. A developmental delay is any significant lag in a child's physical, cognitive, behavioral, emotional, or social development, in comparison with norms. Author Info: Aliene S. Linwood RN, DPA, FACHE, Thomson Gale, Gale, Detroit, Gale Encyclopedia of Children's Health, 2006 i. Spesifik Delay Development: yaitu gangguan salah satu dari ke 4 parameter antara lain motorik kasar,motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandiriaan ii. Global Delay Development: gangguan pada keempat yaitu motorik kasar,motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandiriaan. (Narendra MB dkk. TUMBUH KEMBANG ANAK dan REMAJA edisi pertama tahun 2002.Ikatan dokter Anak Indonesia.Sagung seto.2002) a. Personal social ( perilaku social )  aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya b. Fine motor adaptive ( gerakan motorik halus )  aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian2 tubuh tertentu dan dilakukan otot2 kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat c. Language ( bahasa )  kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan d. Gross motor ( gerakan motorik kasar )  aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh ( Tumbuh Kembang Anak, dr. Soetjiningsih, SpAK. EGC ) Digunakan KPSP 1. Anamnesis Tahap pertama adalah melakukan anamnesis yang lengkap, karena kelainan perkembangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dengan anamnesis yang teliti maka salah satu penyebabnya dapat diketahui. 2. Skrining gangguan perkembangan anak. Pada tahap ini dianjurkan digunakan instrumen-instrumen untuk skrining guna mengetahui kelainan perkembangan anak, misalnya dengan menggunakan DDST, tes IQ, atau tes psikologik lainnya. 3. Evaluasi lingkungan anak Tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan biofisikopsikososial. Oleh karena itu untuk deteksi dini, kita juga melakukan evaluasi lingkungan anak tersebut. 4. Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak Tes penglihatan misalnya untuk anak umur kurang dari 3 tahun dengan tes fiksasi, umur 2 ½ tahun – 3

tahun dengan kartu gambar dari allen dan diatas umur 3 tahun dengan huruf E. Juga diperiksa apakah ada tanda strabismus dan selanjutnya periksa kornea dan retinanya. Sedangkan skrining perkembangan anak, melalui anamnesis atau menggunakan audiometer kalau ada alatnya. Disamping itu dilakukan juga pemeriksaan bentuk telinga, hidung, mulut dan tenggorokan untuk mengetahui adanya kelainan bawaan. 5. Evaluasi bicara dan bahasa anak Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan anak berbicara masih dalam batas batas normal atau tidak. Karena kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin, ada atau tidaknya kelainan bawaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang diberikan, emosi anak dan sebagainya. 6. Pemeriksaan fisik Untuk melengkapi anamnesis diperlukan pemeriksaan fisik, untuk mengetahui apakah terdapat kelainan fisik yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.misalnya berbagai sindrom, penyakit jantung bawaan, tanda tanda penyakit defisiensi dan lainnya. 7. Pemeriksaan neurologi Dimulai dengan anamnesis masalah neurologi dan keadaan keadaan yang diduga dapat mengakibatkan kelainan neurologi, seperti trauma lahir, persalinan yang lama, asfiksia berat dan sebagainya. Kemudian dilakukan tes neurologi yang teliti, maka dapat membantu dalam diagnosis suatu kelainan, misalnya kalau ada lesi intrakranial, serebral palsi, neuropati perifer, dan penyakit degeneratif lainnya. Untuk mengetahui secara dini adanya cerebral palsi, dianjurkan menggunakan pemeriksaan neurologi menurut milani comparetti, yang merupakan cara untuk evaluasi perkembangan motorik dari lahir sampai umur 2 tahun. 8. Evaluasi penyakit penyakit metabolik Salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak adalah disebabkan oleh penyakit metabolik. Dari anamnesis dapat dicurigai adanya penyakit metabolik, apabila ada anggota keluarga lainnya yang terkena penyakit yang sama. Adanya tanda tanda klinis seperti rambut yang pirang dicurigai adanya PKU (phenylketouria), ataksia yang intermitten dicurigai adanya hiperamonemia dan sebagainya. Disamping itu diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya sesuai dengan kecurigaan kita. 9. Integrasi dari hasil penemuan Berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut diatas, dibuat suatu kesimpulan diagnosis dari gangguan perkembangan tersebut. Kemudian ditetapkan penatalaksanaannya, konsultasi kemana dan prognosisnya.

Perkembangan terlambat terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat proses tumbuh kembang terjadi pada :  Masa sebelum lahir (antenatal) : Adanya kelainan genetik (Sindroma Down, Turner), gizi ibu hamil yang tidak adekuat kekurangan makronutrien dan atau mikronutrien, dan infeksi TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes)  Masa persalinan (natal) : Asfiksia yang terjadi karena gangguan pada plasenta dan tali pusat, kesukaran persalinan, infeksi, trauma lahir, dan tindakan pada persalinan patologik.  Masa pasca persalinan (post natal) : Pola asuh yang salah dan infeksi, gangguan syaraf dan perilaku karena pengaruh lingkungan yang tidak optimal.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF