Elphan Augusta - Panleukopenia - Revisi
April 22, 2018 | Author: Elphan Augusta | Category: N/A
Short Description
panleukopenia...
Description
Co-Asistensi Bidang Reseptir
PANLEUKOPENIA
Rabu, 6 September 2017
ELPHAN AUGUSTA C034171026
PEMBIMBING D rh. B aso Y usuf usuf , M.Sc M .Sc
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Panleukopenia di Indonesia juga dikenal dengan nama “Penyakit Kucing Jahat” penyakit ini mempunyai banyak nama lain, salah satunya yakni yakni Feline Feline Distemper . Merupakan penyakit yang sangat menular, sering fatal dan terjadi di seluruh dunia. Biang keladi penyakit ini adalah Feline adalah Feline Panleukopenia Virus Virus (FPV), (FPV), yang masih tergolong dalam feline dalam feline parvovirus parvovirus.. Virus ini mampu bertahan selama 1 tahun di lingkungan – lingkungan – pada suhu ruang – , jika terlindungi oleh bahan organik. Tingkat kematian yang ditimbulkannya antara 25-90%, dan mencapai 100% pada infeksi yang perakut / tiba-tiba. Salah satu studi yang dilakukan di Jerman dari 244 kucing yang terkena penyakit ini, menunjukkan bahwa 57% kucing yang berumur kurang dari 6 bulan atau kucing muda lebih mudah terkena penyakit ini, dibandingkan yang lebih tua. Kucing sangat rentan dengan berbagai penyakit seperti penyakit respirasi, urogenital, dan pencernaan. Salah satu penyakit pencernaan adalah panleukopenia. Feline panleukopenia (FPL) merupakan penyakit menular non zoonosis pada kucing, dengan nama lain Feline distemper , Infectious enteritis, enteritis, Cat fever , Cat typhoid . Feline panleukopenia merupakan penyakit yang menyerang segala umur kucing dan dapat menimbulkan banyak kematian kucing terutama pada anak kucing dapat mencapai kematian 75% (Syafriati, 2004). Kucing yang menunjukkan tanda-tanda klinis panleukopenia, harus ditempatkan dalam ruang isolasi. Perawatan yang baik secara signifikan akan menurunkan kematian akibat virus tersebut (Horzinek et al ., ., 2006). 1.2. Masalah
Apa yang menyebabkan terjadinya Feline panleukopenia ?
Bagaimana Gejala Klinis pasien Feline pasien Feline panleukopenia ?
Bagaimana Diagnosa pasien Feline pasien Feline panleukopenia ?
Bagaimana terapi dan pemgobata pada pasien Feline pasien Feline panleukopenia ?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui penyebab terjadinya Feline terjadinya Feline panleukopenia
Untuk mengetahui diagnosa kasus Feline kasus Feline panleukopenia
Untuk mengetahui terapi pengobatan yang tepat untuk Feline untuk Feline panleukopenia
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Singkat
Feline Panleukopenia Panleukopenia adalah penyakit virus pada kucing yang sangat parah, penyakit ini sangat menular dari kucing atau dari anak kucing. Virus panleukopenia cenderung menyerang selsel yang berkembang pesat seperti pada sistem pencernaan, sumsum tulang (yang membuat sel-sel darah),
jaringan getah bening, dan
berkembang ke sistem saraf. Hal inilah yang menyebabkan munculnya gejala diare, muntah, jumlah sel darah putih yang rendah, dan menimbulkan kejang pada kucing (Burhan, 2012). Feline Panleukopenia Panleukopenia atau yang biasa juga disebut distemper pada kucing disebabkan oleh virus yang sangat mirip dengan salah satu yang menyebabkan me nyebabkan penyakit parvovirus pada anjing. Virus ini sangat stabil di lingkungan dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun pada suhu kamar. Virus ini juga dapat bertahan pada suhu yang rendah, dan yang menjadi masalah adalah beberapa desinfektan tidak mampu membunuh virus ini. Namun jangan khawatir ada satu desinfektan yang murah meriah dan biasa kita gunakan dirumah yang dapat membunuh virus panleukopenia ini, yaitu larutan pemutih. Satu bagian bahan pemutih p emutih untuk 32 bagian ba gian air (1/2 cangkir pemutih untuk satu galon air) selama 10 menit akan membunuh virus ini (Burhan, 2012).
2.2. Etiologi
Panleukopenia Panleukopenia ini disebabkan oleh parvovirus oleh parvovirus kucing yang merupakan kerabat dekat parvovirus anjing tipe 2 dan enteritis cerpelai. cerpelai. Penyakit ini sangat menular dan dapat membunuh kucing yang terinfeksi. Nama " panleukopenia" panleukopenia"
mengacu pada rendahnya jumlah sel darah putih (leukosit ) pada kucing yang terserang penyakit ini.
2.3 Cara Penularan
Feline Panleukopenia Panleukopenia ini paling sering ditularkan ketika kucing yang rentan melakukan kontak langsung dengan kotoran atau air seni kucing yang terinfeksi. Kucing yang terinfeksi melepaskan virus dalam kotoran dan urin sampai 6 minggu setelah mereka pulih (sembuh). Feline Panleukopenia juga Panleukopenia juga dapat menyebar melalui kontak dengan barang-barang urin atau tinja terkontaminasi seperti mangkuk makanan,
piring
air,
pakaian,
sepatu,
tangan,
tempat
tidur,
dan
kotak
sampah (Burhan, 2012). Virus panleukopenia juga ditularkan dari induk kucing ke anak-anaknya yang berkembang di dalam rahimnya. Virus ini juga dapat ditularkan melalui kutu (Burhan, 2012). 2.4. Gejala klinis
Gejala panleukopenia mirip dengan yang terlihat pada anjing yang terinfeksi penyakit parvo atau distemper seperti demam, muntah, diare, dan kejang. Hal inilah yang membuat penyakit ini disebut distemper kucing (Burhan, 2012). Pada kucing dewasa jika terinfeksi virus panleukopenia kucing tidak menunjukkan gejala. Namun jika menyerang men yerang pada kucing muda (3-5 bulan) maka akan menimbulkan sakit yang parah. Masa inkubasi (waktu dari paparan virus sampai menimbulkan gejala klinis) adalah 4- 5 hari hari (Burhan, 2012). Timbulnya gejala klinis ini muncul secara tiba-tiba dan kucing akan demam dengan suhu tubuh 104-107 ° F, kemudian depresi, dan tidak mau makan. Kemudian yang akan terjadi pada Tiga sampai empat hari kucing tersebut akan mengalami muntah dan akan menderita dehidrasi parah. Gejala Diare juga bisa muncul dan kadang-kadang muncul diare berdarah pada anak kucing tersebut (Burhan, 2012).
Kucing yang mampu bertahan selama lima hari dari serangan penyakit ini biasanya akan bertahan hidup, tetapi pemulihan berat badan membutuhkan waktu beberapa minggu. Pada Kucing yang Hamil dan terinfeksi panleukopenia bisa menyebabkan keguguran atau anak kucing yang lahir akan mati. Dalam beberapa kasus, beberapa anak kucing di yang lahir dengan selamat akan mengalami incoordinated dan tremor, terutama bagian kepala (Burhan, 2012). Perubahan-perubahan
sistem
saraf
yang
disebabkan
oleh
virus
panleukopenia mempengaruhi otak kecil, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan gerakan otot. Kondisi ini disebut "hipoplasia cerebellar". Anak kucing mungkin juga memiliki kelainan retina mata (bagian belakang mata yang menerima cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak) (Burhan, 2012). 2.5. Diagnosa
Diagnosis penyakit Feline Panleukopenia Panleukopenia dapat dilakukan berdasarkan sejarah penyakit (anamnesa), gejala klinis, isolasi dan identifikasi virus serta pemeriksaan serologik. Virus Feline Virus Feline Panleukopenia dapat Panleukopenia dapat tumbuh secara efisien pada biakan sel lestari ginjal, organ paru-paru, lidah kucing dibandingkan dengan pada biakan sel lain seperti yang berasal dari biakan sel organ anjing (TRUYEN dan PARRISH,2008). Pemeriksaan serologik untuk mengetahui ada atau tidaknya antibodi terhadap virus
FPL
di
dalam
serum,
pada
saat
ini
sering
menggunakan
teknik
haemagglutination - inhibition (HI) dan atau menggunakan serum neutralization test (SNT) teknik mikro (JOO et al., 2007). al., 2007). 2.6. Pengobatan dan Pencegahan 2.6.1
Pengobatan panleukopenia
Perawatan untuk panleukopenia pada dasarnya adalah perawatan suportif. Pemberian cairan infus secara intravena atau subkutan untuk mengatasi dehidrasi. Pelaksanaan Transfusi darah dapat juga diberikan pada kucing dengan kondisi yang parah (Burhan, 2012).
Pemberian Obat-obatan anti muntah (antiemetik) seperti Mirtazapine Mirtazapine dan Chlorpromazine
sangat
dianjurkan
jika
kucing
tersebut
mengalami muntah. Pemberian Antibiotik dapat diberikan untuk mencegah infeksi sekunder bakteri. Suntikan vitamin B juga dapat diberikan (Burhan, 2012).
Antiemetic ( Anti Anti Muntah )
Mirtazapine Merupakan obat antimuntah yang memiliki mekanisme kerja menghambat reseptor serotonin, antagonis reseptor alpha-2. alpha-2. Dosis pemberian 1,9 mg/kucing PO untuk dosis rendah atau 3,75-7,5 mg/kucing PO untuk dosis tinggi dengan frekuensi 3 hari. Chlorpromazine Chlorpromazine juga merupakan obat antiemetik dari golongan fenotiazin. Aksinya menghambat dopamin sebagai neurotransmiter dan digunakan sebagai antiemetik sentral, sedasi, serta tujuan preanestesi. Dosis pemberian untuk anjing 0,5 mg/kg s6-8J IM,SC dan untuk kucing 0,2 - 0,4 mg/kg s6-8j IM, SC. Antibiotik
Amoxicillin Amoxicillin merupakan antibiotik betalaktam. Menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Kucing : bakteri gram + : 10 mg/kg PO, IM, SC sehari dua kali. Bakteri gram - : 20 mg/kg PO sehari tiga kali atau IM, SC sehari dua kali.
2.6.2
Pencegahan panleukopenia
Vaksinasi anak kucing secara teratur adalah cara yang paling tepat untuk melindungi kucing kucin g dari infeksi virus panleukopenia. panleukop enia. Vaksin virus inaktif dapat diberikan untuk kucing hamil atau usia anak kucing kurang dari 4 minggu. Kerugian untuk vaksin ini adalah bahwa kucing itu tidak benar-benar dilindungi sampai 3 sampai 7 hari setelah vaksinasi kedua (Burhan, 2012).
Vaksin hidup (live (live)) yang dimodifikasi menghasilkan kekebalan yang lebih cepat dan efektif, namun perlu dilakukan vaksin ulangan 2 kali lagi pada minggu 2-4. Kucing hamil dan anak kucing yang lebih muda dari 4 minggu usia jangan diberi vaksin hidup yang dimodifikasi karena bisa menyebabkan aborsi atau kerusakan pada otak kecil anak kucing (Burhan, 2012). Lingkungan kucing yang terkontaminasi panleukopenia harus dibersihkan atau didekontaminasi menggunakan larutan pemutih rumah tangga dengan dosis 1:32 (larutan pemutih: air). Larutan pemutih ini kita pergunakan untuk mendisinfeksi lantai, piring, kotak kotoran, kandang, dan item lainnya. Perlu diingat bahwa virus ini dapat bertahan selama bertahun-tahun di lingkungan(Burhan, 2012). Seekor anak kucing tidak boleh dimasukkan ke dalam cattery atau rumah kecuali jika ia anak kucing tersebut telah menerima vaksinasi lengkap panleukopenia (Burhan, 2012). Terapi Cairan / Infus ( Untuk menghilangkan gejala dehidrasi)
Larutan Ringer Larutan Ringer Merupakan larutan cair yang mengandung kombinasi elektrolit yang seimbang. Dosis pemberian 15-30 mL/kg IV frekuensi tiap jam untuk dehidrasi sedang dan 50 mL/kg IV frekuensi tiap jam untuk dehidrasi yang parah.
Larutan Dextrose Larutan Dextrose 5% 5% Merupakan larutan cair dengan kandungan glukosa 5%. Dosis pemberian 4050 mL/kg IV frekuensi 24 jam.
KARTU KONTROL BIMBINGAN KASUS
No
Tgl
Jam Konsultasi
1.
Materi yang Dikonsultasikan
Saran Perbaikan
Paraf Dosen
View more...
Comments