Elektrogravimetri Adalah Metode Penentuan Kadar Ion

April 24, 2019 | Author: ika septiana | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Elektrogravimetri Adalah Metode Penentuan Kadar Ion...

Description

Elektrogravimetri adalah metode penentuan kadar ion/unsur berdasarkan hasil penimbangan  berat zat yang mengendap mengendap pada salah satu elektroda elektroda pada reaksi elektrolisis elektrolisis terhadap larutan cuplikan/ metode yang menggunakan pemisahan dan pengukuran ion dari sampel, biasanya dari logam. Dalam proses ini sampel larutan l arutan dilakukan melalui elektrolisis. Reduksi elektrokimia menyebabkan mengendap pada katoda. Hasil pada katoda diti mbang sebelum dan setelah percobaan, dan perbedan dapat digunakan dengan menghitung persentase dari sampel dalam larutan. Pada reaksi elektrolisis ini, energi listrik akan diubah menjadi reaksi kimia. Reaksi yang terjadi pada elektrolisis bergantung pada:

Dalam bentuk yang biasa, elektrogravimetri melibatkan penyalutan suatu logam pada katoda  platinum yang telah ditimbang dam kemudian penimbangan penimbangan kembali untuk menetapkan menetapkan kuantitas logam itu. Penetapan tembaga merupakan contoh, sample itu, barangkali suatu aliese tembaga, dilarutkan dalam asam nitrat, katoda kasa platinum, yang telah dibersihkan dalam asam nitrat, dibilas, dikeringkan dalam oven, dan ditimbang, kemudian dicelupkan kedalam larutan dan dibuat hubungan listrik dengan menggunakan sejenis jepitan. Voltase luar  dinaikkan sampai ammeter itu menunjukkan suatu arus dan katoda tampak kemerahan (dari tembaga). Akan tampak gelembung yang timbul dari anoda. Khopkar, S.M, Konsep Dasar Kimia  Analitik. Jakarta: Universitas Universitas Indonesia Indonesia

Press; 1990. Hal. 274-275.

Elektrolisis merupakan suatu proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia nonspontan dapat terjadi. Sel elektrolisis terdiri atas sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif  sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya,anoda bermuatan positif dan menarik anion- anion yang akanteroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda. Penetapan elektrogravimetri sederhana , digunakan secara meluas untuk logam. Teknik itu sangat berhasil bila logam yang cukup mulia seperti tembaga atau perak harus ditetapkan dalam sample yang konstitusi-konstitusi lainnya tak semudah H+ untuk direduksi. Ada dua metode elektrolisis : 1. Elektolisis lambat, tanpa pengadukan elektrolisis dilakukan tanpa pengadukan dengan  potensial 2-2,5 volt dan berarus sebesar kira-kira 0,3 amper dan dilakukan sebaiknya semalaman. 2. Elektrolisis cepat, dengan pengadukan Elektrolisis dilakukan dengan pengadukan dengan  potensial 2-4 volt dan berarus kira-kira 2-4 amper dan elektrolisis dilakukan sampai selesai  pengadukan mengakibatkan persediaan ion logam yang lebih dari cukup selalu ada didekat katoda itu dan akibatnya semua arus digunakan untuk pendepositan logam.

Basset, R.C., Jeffery, G.H., Mendham, J. Vogel’s Textbook of Quantitative InOrganic Analysis, including Elementary Instrumental Analysis. Fourth edition.The English Language Book Society and Longman; 1982. p. 810-816

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF