EKONOMI PERTANIAN (HASIL DAN BIAYA PRODUKSI PPT)
April 4, 2017 | Author: Kartika Ayu Damayanti | Category: N/A
Short Description
Download EKONOMI PERTANIAN (HASIL DAN BIAYA PRODUKSI PPT)...
Description
Ekonomi Pertanian HASIL PRODUKSI & BIAYA PRODUKSI
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4
Irsalina Nuraini 135130045 Fasta Argadinata 135130046 Kartika Ayu Damayanti 135130047 Aghnes Larasati 135130048 Amaliya Nur Sa’adah 135130049
DEFINISI PRODUKSI Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
Pelaku produksi adalah produsen, yaitu individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ; lahan pertanaman (tanah), tenaga kerja, modal (sarana produksi) dan manajemen.
TUJUAN TEORI PRODUKSI
Untuk melihat hubungan antar input (faktor produksi) dan, output (hasil poduksi)
FAKTOR PRODUKSI YANG DIPERLUKAN DALAM USAHATANI Lahan Pertanaman (tanah) Modal (sarana produksi) Tenaga Kerja Tenaga kerja musiman Manajemen
MACAM – MACAM TEORI PRODUKSI
Teori Produksi dengan Satu Input Variabel Teori produksi dengan Dua Input Variabel Teori Biaya (Ongkos) Produksi
TEORI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
Teori produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang.
TEORI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL
Grafik dua dimensi untuk fungsi produksi dua input dikenal dengan grafik isoquant. ISOQUANT : Adalah kurva yang menghubungkan titiktitik kombinasi dari faktor produksi x1 dan x2 untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu
TEORI BIAYA (ONGKOS) PRODUKSI BIAYA/ONGKOS PRODUKSI: Semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi dan bahan mentah yang akan digunakan untuk produksi.
Biaya produksi terdiri dari biaya jangka pendek dan jangka panjang
BIAYA JANGKA PENDEK Dalam jangka pendek, terdapat biaya-biaya yang tidak mudah berubah seperti bunga pinjaman, sewa tanah/rumah, gaji, dst. Dengan demikian, untuk jangka pendek, dikenal istilah biaya variabel & biaya tetap (= biaya yg relatif tetap utk jangka pendek) Selanjutnya untuk biaya jangka pendek dilakukan analisis berikut : TC = TFC + TVC AFC = TFC = TFC/Q ; AVC = TVC/Q ATC = TC/Q = AFC + AVC MC = TC / Q dan karena TFC/Q = 0 , maka : MC = TVC/ Q
Biaya Jangka Pendek terdiri dari : 1. Biaya – biaya yang besarnya relatif tetap dan tidak mudah untuk dirubah selama jangka waktu analisis dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya tingkat produksi ( Fixed Cost ) Misal : gaji pegawai, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan gedung, bunga pinjaman investasi , dst 2. Biaya-biaya yang besarnya berubah , tergantung besar tingkat produksi pabrik ( variable Cost ) Misal : Biaya bahan baku, upah pegawai, BBM pabrik, dst Dalam batasan jangka pendek tersebut, variasi output dan input produksi dapat dilakukan dan biaya yang terjadi selalu dapat diklasifikasikan menurut biaya tetap dan biaya variabel
BIAYA JANGKA PANJANG Dalam jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga: biaya produksi tidak perlu dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Semua pengeluaran dianggap biaya variabel.
FUNGSI PRODUKSI Hubungan antara input produksi dengan produksi yang dihasilkan dapat dilihat dalam bentuk matematis yang disebut fungsi produksi.
Fungsi produksi digunakan untuk : - Sebagai alat analisis yang menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dalam proses produksi - Sebagai alat analisis normatif yang dapat menentukan keadaan terbaik untuk memaksimukan kentungan
EFISIENSI PRODUKSI Tingkat penggunaan input yang paling efisien tergantung pada hubungan antara harga input dan harga output. Tingkat optimum penggunaan input secara ekonomis terjadi pada saat MVP sama dengan harga input (titik E).
CONTOH KASUS MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PERDAGANGAN LADA (a) Pengelolaan usahatani di tingkat petani belum optimal sehingga penerapan teknologi budidya lada masih kurang mendukung bagi peningkatan hasil yang memadai. (b) Tingkat harga hasil yang relatif rendah dan di lain pihak harga sarana produksi (pupuk dan pestisida) relatif tinggi/mahal. (c) Gangguan organisme tanaman lada yang bersifat epidemik sehingga kelayakan umur lada menjadi terbatas dan sejalan itu penerapan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) masih terbatas. (d) Mutu hasil belum memenuhi standar karena sarana dan prasarana pengolahan yang memadai keberadaannya masih terbatas sedangkan di tingkat petani dilakukan secara konvesional. (e) Informasi pemasaran hasil terbatas serta rantai pemasaran/tataniaga lda relative panjang dan kelembagaan petani masih lemah. (f) Sumberdaya petani baik pengetahuan maupun permodalan masih lemah/terbatas ketersediaannya.
ANALISIS MASALAH
Sistem produksi lada Indonesia perlu ditingkatkan sehingga dapat lebih kuat daya saing di pasaran internasional. Dan salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan efisiensi produktivitas usahatani lada rakyat dengan mutu hasil yang meningkat serta upaya memperpanjang umur produktif pertanaman lada, terutama di daerah sentra lada Indonesia (lada hitam di Lampung dan lada putih di Bangka Belitung). Permasalahan – permasalahan yang ada dapat ditinjau lebih awal oleh pihak – pihak yang terkait, baik bagi dinas pertanian maupun dari pemerintah. Efisiensi produksi dapat dioptimalkan secara baik dengan meningkatkan kesejahteraan petani, ketika kesejahteraan petani dapat diangkat secara berkelanjutan tingkat petani yang ingin mengelola lada lebih banyak. Sehingga dapat menyeimbangkan efisiensi produksi. Efisiensi produksi lada di Indonesia dapat ditekan sedemikian rupa dengan menganalisis masalah-masalah yang ada di lapangan, dengan memperhatikan seluruh aspek yang terkait.
View more...
Comments