Ekologi permukiman

January 20, 2019 | Author: Juanita Halim | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

q...

Description

 Place Attachment  Attachment 

Pada Pada dasar dasarny nya, a, setia setiap p tempa tempatt memp mempun unya yaii aura aura spesi spesifi fik. k. Aura ura terseb tersebut ut munc muncul ul  berdasarkan persepsi manusia baik secara individual maupun secara kolektif. Aura tersebut nantiny nantinyaa mampu mampu membua membuatt sebuah sebuah ikatan ikatan dengan dengan manusi manusiaa yang yang menggu menggunak nakann annya ya yang yang disebut dengan place attachment. Sebuat tempat berhubungan dengan lingkungan sekitarnya dimana dimana manusia manusia terikat secara kebudayaan kebudayaan dan emosional. emosional. Misalnya sebuah tempat cekung yang gelap akan menimbulkan kesan meyeramkan, berbeda dengan dataran luas yang disinari cahaya cahaya terang. terang. Kesan Kesan yang yang kurang kurang baik atau atau kurang kurang nyaman nyaman akan suatu suatu tempat tempat disebu disebutt dengan topophobia, sedangkan kesan yang baik atau nyaman akan suatu tempat disebut dengan topophilia. Kedua hal tersebut sangat erat kaitannya dengan ruang dan arsitektur. Ruang-ruang yang terbentuk ketika berarsitektur dapat menciptakan adanya atmosfer  yang membuat manusia lebih terikat dengan keberadaannya keberadaannya di suatu tempat. Atmosfer Atmosfer atau aura ini seringkali dipengaruhi oleh cahaya, obek, udara, material, dan bunyi. Atmosfer yang dirasakan pada suatu tempat dapat berbeda-beda. Pada arak yang berdekatan pun orang dapat merasakan pensuasanaan yang berbeda karena ruang dan elemen-elemen pelingkup ruang yang terbentuk, misalnya pengalaman ruang yang s aya alami di !aman "utan Raya #uanda. Ketika tiba dan sampai di pelataran !aman "utan Raya #uanda, pohon-pohon yang rindang dan aliran udara yang seuk memba$a pengunung yang dating merasa seuk, tenang, dan melepa melepaska skan n segala segala kepena kepenatan tannya nya sepana sepanang ng perala peralanan nan menuu menuu !aman aman "utan "utan Raya Raya #uanda. Pohon-pohon pinus yang ada terkesan menyambut pengunung yang datang. %au hutan yang khas mulai tercium dan memba$a para pengunung merasa lebih dekat dengan alam dan terikat dengan lingkungan sekitarnya. %erbeda halnya dengan &oa #epang yang  uga terdapat di !aman "utan Raya #uanda. Ketika memasuki goa tersebut, kesan yang terasa adala adalah h ding dingin in,, gela gelap, p, meny menyera eramk mkan an,, dan dan ada ada kein keingin ginan an untu untuk k tida tidak k berl berlam ama-l a-lam amaa di dalamnya. Ruang-ruang dan elemen pelignkupnya perlu diperhatikan dalam proses berarsitektur. #angan sampai orang-orang yang menempati bangunan yang dirancang oleh arsitek tidak  merasa terikat dengan bangunan itu dan akhirnya tidak digunakan serta terbegkalai. Ruang yang tercipta haruslah nyaman dan karakternya disesuaikan dengan fungsi ruangan yang

dibutuhkan. Misalnya, kamar mandi angan terlalu besar dan gelap karena akan terkesan dingin dan penggunanya tidak akan merasa nyaman berada di dalam kamar mandi tersebut. Selain kaitannya dengan tempat, place attachment uga erat kaitannya dengan  pemeran sosial yang berbeda uga hubungan sosial yang teralin diantara pemeran-pemeran tersebut. 'alam hal ini, place attachment mengarah pada social relationship yang tealin antarmanusia. Seseorang akan merasa lebih terikat dengan lingkungannya ketika ia bukan hanya menyenangi tempatnya secara fisik, tetapi uga harus memperhatikan kondisi emosionalnya. Seseorang akan merasa nyaman dan terikat dengan lingkungannya ketika hubungan dengan manusia lainnya baik dan beralan dengan harmonis. Misalnya adalah ketika saya pindah ke %andung dari #akarta untuk melanutkan studi. Merupakan suatu hal yang baru bagi saya untuk tinggal di luar kota sendirian, auh dari keluarga. Ketika hal itu teradi, ada ketakutan dalam diri saya untuk tidak betah tinggal di kos-kosan yang saya tempati sekarang. (ntungnya, di kos-kosan saya ada teman saya yang sebelumnya memang  berada pada satu SMA yang sama. Saya merasa bah$a kehadiran teman dan hubungan sosial yang teralin di dalamnya membuat saya lebih cepat kerasan menempati kamar baru saya. )ingkungan yang nyaman membuat saya tidak homesick pada a$al-a$al kepindahan saya ke %andung. Sama halnya dalam kehidupan bertetangga. 'i *aman sekarang ini, kehidupan  bertetangga yang a$alnya merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat +ndonesia mulai  pudar, padahal kehidupan bertetangga membuat seseorang merasa nyaman tinggal di rumah. 'alam berarsitektur hendaknya seorang arsitek mulai memikirkan kembali bagaimana cara menghadirkan tetangga sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan bagian keterikatan dari suatu tempat, dalam hal ini tempat tinggal manusia misalnya diterapkan pada konsep sebuah pembangunan apartemen. Apartemen merupakan a$aban dari permasalahan kurangnya permukiman penduduk  di kota-kota besar. amun sayangnya, biasanya masyarakat kurang senang tinggal di apartemen karena merasa kurang nyaman dengan linkungannya dan merasa terisolasi dari dunia luar. (ntuk mengatasi hal tersebut, mengapa tidak membangun apartemen dengan konsep tetangga dimana ada banyak ruang-ruang komunal dan teras pada depan kamar  apartemen sehingga ada kesan peralihan dari ruang luar menuu ruang dalam yang dapat membuat penghuninya merasa lebih terikat dan betah tinggal di apartemen.

Place attachment merupakan sebuah konsep yang menyeluruh yang melibatkan pola pola keterikatan, skala tempat, dan hubungan sosial antar masyarakat. Semakin seseorang teriakt dengan suatu tempat baik itu lingkungan fisik maupun sosial, seseorang tersebut akan semakin nyaman berlama-lama berada di suatu tempat tersebut.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF