EKOLOGI dan BIOLOGI KELAPA
April 17, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download EKOLOGI dan BIOLOGI KELAPA...
Description
Biologi dan ekologi tanaman kelapa Disusun oleh: Kukuh kusuma wijaya
(132060002)
ERWIN SEPTIANA
(132060007)
AISYAH FATWA SARI
(132060010)
Sofyan wiwet santiko
(132060015)
Solihin
(132060027)
Jurusan agronomi Fakultas pertanian Universitas pembangunan nasional “veteran” Jogjakarta 2008
PENDAHULUAN Kelapa merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Ada
dua pendapat mengenai asal usul kelapa yaitu dari Amerika Selatan menurut D.F. Cook, Van Martius Beccari dan Thor Herjerdahl dan dari Asia atau Indo Pasific menurut Berry, Werth, Mearil, Mayurathan, Lepesma, dan Pureseglove. Kata coco pertama kali digunakan oleh Vasco da Gama, atau dapat juga disebut Nux Indica, al djanz al kindi, ganz-ganz, nargil, narlie, tenga, temuai, coconut, dan pohon kehidupan Kelapa (Cocos nucifera) adalah salah satu jenis tanaman dari famili palma yang menghasilkan minyak nabati yang dapat dimakan (edible oil). familia Palmae dibagi tiga: (1) Kelapa dalam dengan varietas viridis (kelapa hijau), rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), Sakarina (kelapa manis, (2) Kelapa genjah dengan varietas Eburnea (kelapa gading), varietas regia (kelapa raja), pumila (kelapa puyuh), pretiosa (kelapa raja malabar), dan (3) Kelapa hibrida Selain dari kelapa sawit, minyak nabati juga dapat diperoleh dari tanaman kelapa, kacang kedelai, bunga matahari, kacang tanah, dan lainnya. Dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak dan lemak, kelapa sawit adalah tanaman yang produktifitas menghasilkan minyak tertinggi, dimana tanaman kelapa hanya menghasilkan sepertiga (700-1000 kg daging buah kelapa/ha) dari produksi kelapa sawit (2000/3000 kg TBS/ha) Kelapa dijuluki pohon kehidupan, karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan seperti berikut: (1) sabut: coir fiber, keset, sapu, matras, bahan pembuat spring bed; (2) tempurung: charcoal, carbon aktif dan kerajinan tangan; (3)daging buah: kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan, kelapa parutan kering(desiccated coconut); (4) air kelapa: cuka, Nata de Coco; (5) batang klelapa: bahan bangunan untuk kerangka atau atap; (6) daun kelapa: Lidi untuk sapu, barang anyaman (dekorasi pesta atau Mayang); (7) nira kelapa: gula merah (kelapa) Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetik, industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk begitu beragam peruntukannya karena keuunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi dalam bidang kosmetik BIOLOGI TANAMAN KELAPA Ada beberapa hal yang perlu dibicarakan tentang perkecambahan dan pertumbuhan awal. Seleksi terhadap buah yang akan dikecambahkan merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. 1. Daun Pada tanaman dewasa dapat mempunyai 30-55 daun pada mahkota dengan panjang kurang 6 meter.
Pada bagian bawah agak cekung ke dalam, daun hampir datar atau cembung pada bagian atas. Daun yang segar beratnya 10-15 kg. pada kurang blebih 1,5 meter dari pangkal, daun tidak mempunyai anak daun. Pada daun terdapat 200 – 250 anak daun, panjang anak daun pada pangkal dan ujung adalah pendek sedangkan pada bagian pada bagian tengah dapat mencapai 90-125 cm Daun berfungsi sebagai alat fotosintesis dan trnaspirasi. Daun ini tersusun melingkar pada mahkota dan setiap 6 daun yang berurutan akan berada satu garis lurus. 2. Batang Batang kelapa terbentuk bersamaan pembentukan daun. Batang kelapa juga nampak dengan jelas setelah berumur 3-5 tahun dan daun bagian bawah akan gugur. Batang ini tidak berkambium, sehingga tidak mempunyai pertumbuhan sekunder. Hal ini berakibat, sekali batang terbentuk, maka tidak membesar lagi Tanaman kelapa hanya memiliki satu buah titik tumbuh yaang terletak pada batang ujung batang, dan berukuran sangat keci, terdiri atas jaringan meristem apabila titik timbuh ini mempengaruhi pembelahan , maka batang akan mengalami dikotomisa menjadi dua cabang tetapi kejadian ini sangat jarang karena titik terletak pada ujung batang, maka pertumbuhan batang menuju atas, tinggi batang berkisar antara 20-30 meter, tetapi pernah dijumpai batang kelapa dengan tinggi 35,7 meter. Kecepatan pertumbuhan batang dilihat pada jarak bekas-bekas pelepah daun pada batang. Jumlah daun yang terbentuk selama satu tahun adalah 12-14 buah Child melaprkan bahwa elama 5-10 tahun setelah penanaman, kecepatan pertumbuhan batang adalah 1,50 meter per tahun dan pada umur 25 tahun hanya 0,50 meter per tahun Besarnya lilit batang dapat dipakai sebagai salah satu parameter kesuburan tanaman. Besar lilit batang 120-180 meter, tetapi dapat dijuupai kelapa dala varietas laguna memiliki lilit batang 3,45 metr pada umur 15 meter 3. Akar Tanaman kelapa seprti tanaman monokotil yang lainya hanya mpunyai akar serabut. Akar serabut pertama pada pangkal batang, mendahului tumubuhnya daun yang pertama. setelah berkecambah selama 1 bulan, maka pada benih akan tumbuh akar pertama dengan panjang 5,8 cm, akar kedua dengan panjang 4,5 cm, akar ketiga , 2,8 cmd an akar keempat 2cm.pada bibit berumur 1tahun , mempunyai akar 25 buahdengan rata-rata 70cm Tanaman kelapa, disamping mempunyai akar serabut yang berdiameter 0,5-1 cm, juga mempunyai
akar rambut berdiametr 0,1 cm,berdidnding lunak, berbintil dan menyerap unsur hara dalam tanah jumlah akar pada pangkal batang bervariasi antara 4000-7000 buah. Kelapa dalam varietas laguna, pada umur 3 tahun akarnya mencapai panjang lebih 10 meter. 4. Bunga Tanaman kelapa merupakan tanaman berumah satu. Bunga betina dan rumah jantan terdapat malai dan pada satu mancung (spathe). Bunga jantan terdapat pada ujung malai dan bunga betina terdapatr pada ujunng malai dan bunga betina terletak pada dasar malai canoy de Guzman (1977) menghitung jumlah bunga jantandan bunga betina per tandan yakni 6200 untuk bunga jantan dan 15 untuk bunga betina. Bunga jantan membuka beberapa hari setelah mancung membuka dan tetap terbuka selama 1 hari. menurut liyagerentang antara membukanya bunga jantan yang pertama dan terakhir dan terakhir adalah 18-22 hari. Bunga betina mekar 3 minggu setelah mancung terbuka. Tiap bunga mampu menerima polinasi dalam waktu maksimal 4 hari. Rentang weaktu antar bunga beeetina yang pertama dan terkhir adalah 615 hari. Jumlah bunga betina pada tandan merupakan komponen produksi yang penting. Jatuhnya buah secara premature merupakan masalah serius pada perkebunan kelapa. Lebih dari 82% bunga betina gugur selama 6 minggu pertama. Romero (1966) mengamati bahwa bunga betina tidak terbuahi ,akan gugur dalam waktu 15 hari setelah kepala putik tidak mampu dibuahi lagi Manon dan pandalai (1958) melaporkan bahwa kepala yang yang berproduksi baik jumlah bunga betina yang dihasilkan 396, sedangkan jumlah yang dihasilkan 120 per tahun atau 30,3% Buah akan masak 12 bulan setelah mancung terbuka. Oleh sebab itu apabila ingin memberikan perlakuan yang dirancang untuk mempengaruhi produksi, haruslah dilakukan paling tidak 45bulan sebelum memetik hasilnya Ouverier dabn Ochs (1978) menyatakan bahwa proporsi buah kelapa hibrida (genjah kuning x kelapa dalam afrika barat ) sebagai berikut •
Sabut
:43,4%
•
Tempurung
:21,4%
•
Daging buah :55,4%
Sedangkan untuk kelapa dalam (varietas laguna ) proporsi komponen buah kelapanya adalah •
Sabut:
•
Trempurung :28,4%
•
Daging buah :29,7%
4 1,7%
5. Buah Buah beetina yangh telah dibuahi akan berkembang menjadi buah. Tingkat pertumbuhan buah maksimum dalam berat maupun volume Nampak pada bulan ketiga. Berat buah maksimum pada bulan ketujuh, sedangkan volume maksimum dicapai bulan kedelapan Tempurung terbentuk pada bulan ketiga dan mencapai berat maksimum pada bulan kesembilan. Daging buah dapat dinilai pada bulan ketujuh dan mencapai maksimum pada bulan kedua belas Pada bulan ketujuh saat berat buah maksimum mencapai berat sabut 62%,tempurung7%,dan daging buah mencapai 1%. Saat dipetik pada umur 12 berat sabut mencapai 56,3%, tempurung 17%dan daging buah 26,5% menurut berat basah. Apabila berat kering maka sabut 41,7%, tempurung 28,4% dan daging buah mencapai 29,7% Selama pertumbuhan cepat (bulan ke3-7) sabut banyak mengandung air (25% bahan padat ) pada saat buah masak, mulai menimbun banyak bahan padat; dengan demikian pada bulan ke 12 mengandumg 35% bahan padat. EKOLOGI KELAPA Tanaman kelapa dapat hidup dengan baik pada daerah 15"LU-15"LS, yaitu dekat daerah edar garis katulistiwa. Ketinggian lahan yang ideal adalah pada ketinggian 0-500 m dpl. Curah hujan yang sesuai adalah 2.000-2.500 mm/tahun. Suhu optimum adalah 29-30"C. Intensitas penyinaran adalah 5-7 jam/hari. Kelembaban yang ideal adalah 80-90%. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah Podsolik, Latosil, Hidromorfik kelabu, Alluvial atau Regosol. Nilai pH optimum adalah 5-5,5. Perkebunan kelapa baik dibangun pada tanah yang gembur, subur, datar (tidak lebih dari 15", berdrainase yang baik, dengan lapisan solum yang dalam.
Perbanyakan Tanaman Tanaman kelapa dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif buatan. Secara generatif, tanaman kelapa diperbanyak dari biji yang terdapat dalam butiran buah kelapa, dan secar generatif buatan kelapa sawit diperbanyak dengan cara kultur jaringan.
Produksi Benih Benih kelapa yang sering digunakan pada perkebunan kelapa adalah hasil persilangan dari varietas. kelapa hibrida (genjah kuning x kelapa dalam afrika barat ) dan kelapa dalam (varietas Laguna ) menjadi tujuan dari kegiatan persilangan karena kelebihan yang dimilikinya, yaitu: daging buah lebih tebal, ukuran buah lebih besar, kandungan minyak lebih tinggi, peluang kematangan buah yang sangat tinggi, dan berat buah cukup tinggi. Untuk kegiatan pembibitan, penyerbukan biasanya dillakukan secara manual, yaitu dilakukan oleh manusia. Serbuk Sari dari bunga jantan diambil dengan cara memotongnya atau menepuk-nepukkannya pada kantong plastik agar tepung sari terkumpul dalam kantong plastik. Tepung sari (pollen) yang telah didapatkan kemudian dicampur dengan talk murni dengan perbandingan 1:1. Campuran tepung sari dan talk tersebut dimasukkan kedalam baby duster atau alat lainnya yang dapat menghembuskan tepung ke bunga betina. Setelah tepung sari ditaburkan/dihembuskan ke bunga betina (kepala putik) maka bunga betina tersebut ditutup dengan kantong kertas / plastik agar bunga betina tidak terkontaminasi dengan serbuk sari kelapa sawit tidak jelas asal usulnya yang sangat banyak beterbangan di udara. Setelah penyerbukan terjadi maka bunga betina akan matang setelah 6 bulan kemudian. Perbanyakan kelapa dengan cara penyilangan ternyata memiliki kelemahan yang sangat nyata, yaitu Opportunity cost yang terjadi akibat terjadinya penyimpangan varietas yang dihasilkan ternyata belumlah seberapa jika tanaman dalam suatu kebun kelapa sawit bersifat super semua. Jika dilakukan pengamatan di lapangan, maka kita akan selalu mendapati adanya pohon yang bersifat super atau bersifat sangat buruk. Suatu pohon kelapa yang bersifat super dapat memiliki berat tandan mencapai 30-45 Kg/tandan yang memenuhi setiap ketiak pelepahnya, meskipun umur tanaman masih 5-7 tahun. sedangkan untuk tanaman yang berumur lebih dari 10 tahun bobot tandannya dapat mencapai 40-60 Kg/tandan dengan buah yang menjejali setiap celah pelapah yang ada. Kondisi pohon yang demikian tidaklah akibat pemupukan, kondisi tanah dan perawatan yang habis-habisan, karena secara pengamatan visual pohon super tersebut berada di tengah pohon-pohon lainnya yang kondisinya biasa saja ataupun buruk. Oleh karena ternyata ada pohon sawit yang bersifat super dalam hal bobot tandan, kuantitas tandan, rendemen minyak, ketahan terhadap hama dan penyakit, ukuran pelepah, kekerasan pelepah, pertambahan tinggi batang, toleransi terhadap jenis tanah, toleransi terhadap drainase yang sangat buruk, toleransi terhadap pH tanah yang tidak sesuai, maka tentu saja akan sangat diharapkan jika seluruh tanaman yang ada dalam suatu kebun adalah sama persis dengan pohon super tersebut. Saat ini
mungkin ada cara yang memungkinkan hal tersebut dapat terjadi, yaitu dengan cara dilakukannya perbanyakan secara vegetatif. Perbanyakan secara vegetatif yang telah berhasil pada tanaman kelapa adalah dengan cara kultur jaringan. Sebagai sel induk dalam kultur jaringan dapat digunakan dari sel akar (metode Inggris) dan sel daun (metode Perancis). Metode kultur jaringan akan mampu menghasilkan bibit tanaman dengan sifat yang sama dengan induknya dengan jumlah yang sangat banyak, hanya saja kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang cukup lama dalam hal replikasi sel dan pembesarannya. Benih kelapa tidak dapat diproduksi dan dipasarkan secara sembarangan, tetapi harus mendapat sertifikasi dari pemerintah untuk menjamin mutu bibit yang diproduksi dan keaslian varietas bibit. Saat ini pihak yang telah mendapat izin resmi dari pemerintah adalah Perkebunan Marihat dan Socfindo
II. SYARAT PERTUMBUHAN 2.1. Iklim Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik. Akan tetapi distribusi curah hujan, kemampuan tanah untuk menahan air hujan serta kedalaman air tanah, lebih penting daripada jumlah curah hujan sepanjang tahun. Angin berperan penting pada penyerbukan bunga (untuk penyerbukannya bersilang) dan transpirasi tanaman. Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis. Bila dinaungi, pertumbuhan tanaman muda dan buah akan terlambat. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan terjadi perubahan fisiologis dan morfologis tanaman kelapa. Kelapa akan tumbuh dengan baik pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65%. Bila rH udara sangat rendah, evapotranspirasi tinggi, tanaman kekeringan buah jatuh lebih awal (sebelum masak), tetapi bila rH terlalu tinggi menimbulkan hama dan penyakit LAND CLEARING / PERSIAPAN LAHAN Sebelum tanaman kelapa ditanam, maka hal utama dan sangat menentukan kesuksesahan bisnis
budidaya kelapa adalah pada tahap land clearing. Suatu lahan kebun yang baik adalah jika memiliki saluran drainase yang berfungsi dengan baik, memiliki jalan yang kuat dan rata untuk kegiatan melangsir buah ataupun truk pengangkutan, bersih dari tunggul-tunggul kayu yang mengganggu dalam bekerja, bebas dari pohon-pohonan dan semak belukar, adanya akses jalan darat ke setiap tanaman, bebas dari batu-batu besar yang mengganggu posisi penanaman dan pekerjaan. Pengerjaan land clearing dapat dilakukan secara mekanis dan manual. Secara mekanis land clearing dikerjakan dengan alat-alat berat seperti Back Hoe, Buldozer dan Grader. Secara manual land clearing dikerjakan oleh manusia dengan peralatan sederhana berupa parang, kampak, gergaji, machine saw, cangkul, tembilang, babat. Jika ditinjau secara ekonomis, penggunaan cara mekanis ataupun manual harus memperhatikan pada beberapa faktor, yaitu: 1. Jauhnya jarak tempuh untuk mendatangkan alat-alat berat 2. Luasnya lahan 3. Tingkat kesulitan pekerjaan 4. Tingkat standar upah buruh lokal 5. Ketersediaan buruh 6. Biaya sewa/harga beli alat berat 7. Kebijakan dan peratruran pemerintah 8. Harga BBM dan oli mesin traktor 9. Tingkat upah operator traktor 10.
Produktifitas kerja traktor
11.
Produktifitas tenaga kerja manusia
COVER CROP / TANAMAN PENUTUP Sebelum bibit kelapa ditanam di lahan, satu hal yang sangat penting ada adalah tanaman penutup / cover srop, cover crop berfungsi untuk melindungi tanah dari kikisan air hujan, menjaga tumbuhnya gulma-gulma yang tidak diinginkan, menjaga ketersediaan unsur Nitrogen dalam tanah, mendinginkan tanah, sebagai tempat yang baik untuk berbiaknya mikroba-mikroba pengurai dan penyubur tanah
BUDIDAYA TANAMAN KELAPA Penentuan Pola Tanam
Sistem tanam yang baik yaitu sistem tanam segi tiga karena pemanfatan lahan dan pengambilan sinar matahari akan maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter, dengan pola ini jumlah tanaman akan lebih banyak 15% dari sistem bujur sangkar. Pembuatan Lubang Tanam Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat 1-2 bulan sebelum penanaman untuk menghilangkan keasaman tanah, dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm sampai dengan 100 x 100 x 100 cm. Pembuatan lubang pada lahan miring (>20o) dilakukan dengan pembuatan teras individu selebar 1.25 m ke arah lereng diatasnya dan 1 m ke arah lereng di bawahnya. Teras dibuat miring 10 derajat ke arah dalam. Cara Penanaman Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan turun secara teratur dan cukup untuk membasahi tanah; waktu penanaman adalah pada bulan setelah curah hujan pada bulan sebelumnya mencapai 200 mm. Adapun cara penanaman adalah sebagai berikut: Top soil dicampur dengan pupuk phospat 300 gram per lubang dan dimasukkan ke lubang tanam. Polybag dipotong melingkar pada bagian bawah, dimasukkan ke lubang tanam, dan dibuat irisan sampai ke ujung, bejkas polybag selanjutnya digantungkan pada ajir untuk meyakinkan bahwa polybag sudah dikeluarkan dari lubang tanam. Arah penanaman harus sama. Bibit ditimbuan tanah yang berada di sebelah selatan dan utara lubang, dipadatkan dengan ketebalan 3-5 cm diatas sabut bibit kelapa. Kebutuhan bibit 1 ha, apabila jarak tanam 9 x 9x 9 m , segitiga sama sisi, adalah 143 batang dan bibit cadangan yang harus disediakan untuk sulaman 17 batangj, sehingga jumlah bibit yang harus disediakan 160 batang. 1. Pemberian mulsa.Setelah di tanam, tanah sekitar tanjaman ditutup dengan mulsa (daun-daunan hijau dari semak-semak, lalang atau rumput-rumputan lainnya dan juga jerami). 2. Penanaman tanaman penutupDilakukan sebelum musim hujan dengan famili Legminosae (Legume Cover Crop, LCC) agar biji penutup tanah tidak membusuk. Keuntungannya menekan pertumbuhan gulma dan perkembangan hama Oryctes rhinoceros, memperbaiki kandungan nitrogen dan memperbaiki struktur tanah, mengurangi penguapan, mencegah erosi dan menahan aliran permukaan, memperkecil amplitudo temperatur siang dan malam.
Pemeliharaan Tanaman Penjarangan dan Penyulaman Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang tumbuh kerdil terserang hama dan penyakit berat dan mati, dilakukan pada musim hujan setelah tanaman sebelumnya didongkel dan dibakar pada musim kemarau. Kebutuhan tanaman tergantung pada iklim dan intensitas pemeliharaan biasanya untuk 143 batang/Ha 17 batang. Penyiangan Penyiangan dilakukan pada piringan selebar 1 meter pada tahun, tahun kedua 1,5 meter, dan ketiga 2 meter. Caranya menggunakan koret atau parang yang diayunkan ke arah dalam, memotong gulma sampai batas permukaan tanah dengan interval penyiangan 4 minggu sekali (musim hujan) atau 6 minggu-2 bulan sekali (musim kemarau). Pembubunan Dilakukan setelah tanaman menghasilkan dengan cara menimbunkan tanah dibagian atas permukaan sekitar pohon hingga menutup sebagian batang pohon yang dekat dengan akar. Perempalan Dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang telah kering (berwarna coklat), dengan cara memanjat pohon kelapa ataupun dibiarkan sampai jatuh sendiri. Pemupukan Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapat memenuhi unsur hara yang dibutuhkan.a) Pada umur 1 bulan diberi 100 gram urea/pohon menyebar pada jarak 15 cm dari pangkal batang.b) Selanjutnya 2 kali setahun yaitu pada bulan April/mei (akhir musim hujan) dan bulan Oktober/Nopember (awal musim hujan).
Pengairan dan Penyiraman Penyiraman dilakukan pada musim kemarau untuk mencegah kekeringan dilakukan dua atau tiga hari sekali pada waktu sore. Caranya dengan mengalirkan air melalui parit-parit di sekitarbedengan atau
dengan penyiraman langsung. Waktu Penyemprotan Pestisida Dilakukan setiap 20 hari dengan mengggunakan Sevin 85 WP, Basudin 10 gram, Bayrusil 25 EC dengan kosenttrasi 0.4% setip 10 hari atau 0.6% setiap 20 hari. Caranya menggunakan sprayer. Tujuan umum dari pemupukan adalah memberikan zat hara yang dibutuhkan tanaman dalam membangun jaringan akar, batang, daun dan buah. Berdasarkan banyaknya kuantitas yang dibutuhkan tanaman, pupuk dapat dibagi atas 2 golongan, yaitu: pupuk makro dan pupuk mikro. 1. Pupuk makro adalah pupuk yang mengandung unsur makro (unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar). Unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar antara lain adalah : •
Nitrogen (N), dapat diperoleh dari pupuk Urea (46% N), ZA ( %N)
•
Posphor (P), dapat diperoleh dari pupuk TSP (46% P), Rock Posphat ( % P)
•
Kalium (K), dapat diperoleh dari pupuk KCl (64% K)
•
Magnesium (Mg), dapat deperoleh dari pupuk Kieserit ( % Mg)
PANEN Ciri: berumur ± 12 bulan, 4/5 bagian kulit kering, berwarna coklat, kandungan air berkurang dan bila digoyang berbunyi nyaring.
Cara Panen 1. Buah kelapa dibiarkan jatuh: kekurangan, yaitu buah yang jatuh sudah lewat masak, sehingga tidak sesuai untuk bahan baku kopra atau bahan baku kelapa parutan kelapa kering (desiccated coconut). 2. Cara dipanjat: dilakukan pada musim kemarau saja. Keuntungan yaitu (1) dapat membersihkan mahkota daun; (2) dapat memilih buah kelapa siap panen dengan kemampuan rata-rata 25 pohon per-orang. Kelemahan adalah merusak pohon, karena harus membuat tataran untuk berpijak. Di beberapa daerah di Pulau Sumatera, sering kali pemetikan dilakukan oleh kera
(beruk). Kecepatan pemetikan oleh beruk 400 butir sehari dengan masa istirahat 1 jam, tetapi beruk tidak dapat membersihkan mahkota daun dan selektivitasnya kurang. Cara panen dengan galah: menggunakan bambu yang disambung dan ujungnya dipasang pisau tajam berbentuk pengait. Kemampuan pemetikan rata-rata 100 pohon/orang/hari Untuk dapat berbunga, kelapa membutuhkan waktu 2-3 tahun dari saat bibit ditanam di lapangan. Masa produktif tanaman dapat berlangsung 40-50 tahun. Pembentukan buah memerlukan waktu sekitar 6 bulan setelah terjadinya penyerbukan (pollination). Pelaksanaan panen buah kelapa tidak boleh dilakukan secara sembarangan, karena kegiatan panen tersebut menentukan pada produktifitas tanaman, rendemen minyak, mutu minyak, dan efisiensi biaya tenaga kerja. Pelaksanaan panen harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: Tabel Kriteria Kematangan Buah Berdasarkan Jumlah Berondolan No 1 2 3
Umur Tanaman (tahun) Tanaman muda (3,5-5 tahun) Tanaman sedang (5-10 tahun) Tanaman dewasa (>10 tahun)
Buah Memberondol (butir) 2 5-10 15-20
View more...
Comments