Efek Nutrisi Dan Hormonal Di Rongga Mulut
April 20, 2019 | Author: Erlangga Wibawa | Category: N/A
Short Description
nutrisi...
Description
EFEK NUTRISI DAN HORMONAL DI RONGGA MULUT DIDIN ERMA INDAHYANI FKG-UNIVERSITAS FKG-UNIVERSITAS JEMBER
Hubungan antara nutrisi dan 3 proses fisiologis dan patologis yaitu 1. Pertumbuh Pertumbuhan an dan dan perke perkemban mbangan gan 2. Injury Injury dan dan repair repair jaring jaringan an 3. Infeksi Infeksi dan resisten resistensi si host host Nutrisi dasar yang diperlukan untuk kesehatan individu •
air
•
energi (kalori)
•
protein
•
vitamin
•
mineral
Hubungan antara nutrisi dan 3 proses fisiologis dan patologis yaitu 1. Pertumbuh Pertumbuhan an dan dan perke perkemban mbangan gan 2. Injury Injury dan dan repair repair jaring jaringan an 3. Infeksi Infeksi dan resisten resistensi si host host Nutrisi dasar yang diperlukan untuk kesehatan individu •
air
•
energi (kalori)
•
protein
•
vitamin
•
mineral
Air Tubuh terdiri dari 60-80% air dari total berat badan Kepentingannya melebihi nutrisi lain yang penting • Kekurangan
air bisa mati 4-5 hari, sedangkan kelaparan kematian butuh waktu 30 hari atau lebih
• Bila
tidak ada akan menghentikan fungsi nutrisi lain
Fungsi
Sumber:
1. Regulatori
• Intake
2. Struktural
• Pembentukan
langsung
oksidasi dengan mengkombinasikan hidrogen dan oksigen selama respirasi mitokondria
• Intake
normal 2,7l/hari
Tubuh menyeimbangkan air dengan adanya sensasi haus akibat ekskresi
Energi/kalori Untuk fungsi sel Untuk membentuk bagian-bagian pekerjaan selular seperti biosintesis, regulasi termal, pertumbuhan sel, aktivitas fisik
Sumber :
Kebutuhan tergantung:
•
Lemak (9 kcal energi/gr)
•seks,
•
Karbohidrat (4 kcal energi/gr)
•aktivitas,
•
•
Protein (kalau diperlukan) (4 kcal energi/jam) Etil alkohol (kalau diperlukan) (7 kcal energi/jam)
Dioksidasi untuk membentuk energi yang langsung digunakan/disimpan
•pregnansi, •laktasi,umur, •ukuran
Protein •
•
Bebas atau berikatan dengan molekul lain (misal KH) Organik kompleks yang terdiri dari asam amino yang molekulnya mengandung nitrogen
Fungsi: • Struktural • Enzimatik • Transport
Dalam tubuh ada 20 asam amino, (8 tidak bisa disintesis oleh tubuh (esensial/indispensable asam amino) perlu diperoleh dari diet, 4 asam amino essensial yang tergantung dari suplay dan umur individu
8 indispensable asam amino
esensial
Isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonine, tryptophane, valine
4 asam amino esensial Cystine, tyrosine, histidine, arginine
ion dan oksigen
Vitamin Kelompok besar substansi organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk fungsi tubuh
Tubuh tidak bisa mensintesis
Larut dalam lemak
Larut dalam air
A,D,E,K
C,D
Absorbsi melalui dinding intestinal
Diet secara periodik dalam waktu pendek
Mineral Merupakan komponen anorganik Fungsi
Pembentukan skeleton, metabolisme sel, kofaktor enzim, keseimbangan pH dan osmotik cairan sel, dll.
Makroelemen (banyak dibutuhkan): Phosphorous, sodium, potassium, magnesium, chloride, sulfur
Mikroelemen (trace element): Iron, copper, cobalt, mangane, zinc, iodine, fluoride, molibdenum, selesnium, chromium
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pertumbuhan (growth) adalah: 1. Peningkatan ukuran atau berat atau keduanya
Perkembangan (development) merupakan perubahan biokimia dan fisiologi pada organisme yang merupakan hasil dari diferensiasi
2. Perubahan molekuler dan seluler Terlihat, mudah diukur
Perubahan pada DNA, RNA, kandungan protein jaringan, organ dan seluruh tubuh
Perubahan terjadi dalam beberapa level yaitu molekuler, selular, jaringan, organ, organisme secara total
Melalui: • Peningkatan
jumlah sel (hyperplasia) karena kandungan DNA neningkat
Rumit dan sulit diukur
• Peningkatan
ukuran sel (hypertropi) karena kandungan RNA dan protein meningkat Fase hiperplasi, hipertropi, pertumbuhan akibat hiperplasi dan hipertropi
Berulang pada waktu dan organ tertentu
Faktor lingkungan
• Defisiensi • Penyakit • Injury
Genetik
Development
nutrisi
sistemik
Tahap spesifik
khemis dan
fisik
Sintesis DNA dan replikasi sel
Menentukan hasil akhir
Fine control
Berhenti
•
Growth retardation
•
Development abnormal
Tidak menentukan ukuran dan tahap perkembangan
Coarse control
Peranan nutrisi selama pertumbuhan dan perkembangan Energi dan substrat untuk proses biosintesis
Development postnatal/prenatal
• Vitamin
Fase hiperplasi Disebut periode kritis perkembangan
• KH
sebagai reaksi kofaktor enzim
dan asam lemak sumber energi
• Protein
sumber asam amino yang akan mensintesis protein sel/jaringan
Terganggu secara permanen atau gagal fungsi selama hidup Prenatal :
Postnatal :
Postnatal/prenatal :
1. Tikus yang lahir dengan induk defisiensi protein, sel otaknya 15% lebih rendah dari tikus yang induknya disuplay protein dengan baik
Pengurangan jumlah sel otak 15-20%
Pengurangan jumlah sel otak 60%, rentan
2. Bayi rentan penyakit
Fase hiperplasi
NUTRISI
•
Brain
•
Prenatal
•
Heart
•
1 tahun post lahir
•
Liver
•
Spurt development
•
Kidney
•
Spleen
•
dll
Pertumbuhan normal •
Mengganti protein yang terdegradasi
•
Membentuk substansi aktive secara fisiologis (enzim, immunoglobulin, hormon)
Nutrisi dan pertumbuhan dan perkembangan di rongga mulut Nutrisi untuk:
1. Sintesis protein 2. Kalsifikasi
1. Jaringan keras (gigi dan tulang) 2. Jaringan lunak (glandula saliva, epitel mukosa mulut)
Rongga mulut
1. Gigi Pertumbuhan dan perkembangan gigi (mulai bulan ke-2 intra uterin-16 tahun)
1. Tahap pembentukan matriks protein
2. Tahap kalsifikasi matriks
Nutrisi
Enamel organ aktive mensintesis protein, RNA, DNA
1. Defisiensi protein menyebabkan keterlambatan erupsi, ukuran gigi kecil, lebih rentan terhadap karies 2. Defisiensi asam askorbat menyebabkan atropi odontoblas 3. Defisiensi vit. A menyebabkan atropi ameloblas dan odontoblas yang tidak normal 4. Defisiensi vit D/kalsium menyebabkan enamel hipoplasi, kelainan bentuk, keterlambatan erupsi Kelainan gigi akibat defisiensi nutrisi bersifat ireversibel
2. Tulang 1. Mirip dengan gigi, tetapi pola pertumbuhannya mengikuti pola pertumbuhan jaringan lunak, sehingga pada fase hiperplasi diperlukan nutrisi yang tinggi 2. Vitamin dan mineral diperlukan untuk fungsi normal kondroblas dan osteoblas 3. Vit. D, A, magnesium, zinc, mangane, cooper, kalsium, fosfor digunakan untuk pertumbuhan normal jaringan 4. Defisiensi nutrisi mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran rahang yang bersifat permanen 5. Pada pertumbuhan palatum (palatogenesis), periode hiperplasi dan hipertropi, sangat sensitif terhadap perubahan nutrisi (harus dijaga maksimum sampai hari ke-90)
3. Glandula saliva Defisiensi protein menyebakan berat total DNA, RNA dan protein dalam glandula rendah, perubahan flow dan komposisi saliva (IgA, lisosim, kandungan mineral)
4. Oral epitel Rata-rata turnover epitel rongga mulut 3-6 hari
Memerlukan sintesis DNA, RNA dan protein terus menerus
Defisiensi nutrisi
Defisiensi vit A, as. askorbat, niasin, pyridoksin, riboflavin
Suplay nutrisi tidak bisa berhenti dan kurang
35% menurunkan aktivitas mitotik epitel rongga mulut
Kelainan epitel rongga mulut
INJURY AND TISSUE REPAIR Stress : respon organisme terhadap stimulus berbahaya yang mengganggu fungsi normal Stimulus : Emosional, fisiologis, fisik, kemis, mikroba
Kemampuan untuk mentoleransi surgery dan membuat recovery normal tergantung dari status nutrisi
Kondisi/penyebab yang beragam:
Contoh :
trauma akut/kronis, surgery mayor/minor, latihan fisik, penyakit, pregnancy, laktasi, defisiensi nutrisi, gangguan emosional dan infeksi
Pada oral surgery, injury/kerusakan merupakan penyebab utama stress, tetapi emosional menyebabkan ketakutan yang dapat berperan pada total stress.
Jarang sebagai agent tunggal
Kombinasi bisa sinergis atau additive
Stress hypotalamus
Hormon :
Meningkatkan respon neuroendokrin
Hormon pertumbuhan, vasopresin, prolaktin, melanocyte-stimulating hormon, renin, dll.
Glukokortikoid dan katekolamin
Mirip walaupun faktor stess individu berbeda
Perubahan biokimia dan fisiologis
Kecuali •
Destruksi jaringan yang berlebihan
•
Kehilangan cairan yang berlebihan
•
Gangguan fungsi organ vital dan pathway metabolisme parah
•
Shok ireversibel
•
Kematian
Dental problem Trauma Respon stress 1. Ebb period
• Segera •±
setelah injury
2. Catabolic stage/flow period •
24 jam
• Penekanan/penurunan
produksi panas • Hyperglikemia • Glukosuria
•
Kehilangan nitrogen, sulfur, kreatinin, fosfor, mngan, magnesium, zinc melalui urine Peningkatan temperatur tubuh 10 hari (tergantung tipe dan keparahan injury)
•±
3. Convalescent period • Peningkatan
anabolik dan terjadi proses reparative
• Rehabilitasi
sempurna
Flow period Katabolisme protein otot
Protein lain, liver dan plasma tidak terpengaruh
Eksresi nitrogen Kehilangan nitrogen dalam bentuk uria Keseimbangan nitrogen di tubuh (-)
Tidak dapat diganti dengan jumlah protein yang melimpah pada makanan atau peningkatan intake kalori Kehilangan nitrogen tidak terjadi atau terjadi dengan derajat yang rendah pada penderita malnutrisi kehabisan protein otot
Eksresi nitrogen mencapai maksimum 4-5hari atau 1-2hari setelah injury bisa lebih dari 6 minggu Contoh Fraktur kaki 137g nitrogen (7,7% proten total tubuh) yang hilang
Perluasan dan durasi kehilangan nitrogen berbeda tergantung dari bentuk trauma
Perubahan temperatur
Stress
Trauma/fibril pada saat sakit
KEHILANGAN : Imobilisasi
Contoh Bed rest laki-laki sehat, 6-7 minggu kehilangan nitrogen dan kalsium mulai 4hari-2minggu
•
NITROGEN
•
MINERAL
Katabolisme protein/degradasi protein
Produksi panas
Injury Kebutuhan kalori 2x lipat
Temperatur tubuh, kehilangan cairan, perubahan penggunaan energi untuk metabolisme
Glukosa yang dimobilisasi dari glikogen yang disimpan pada ebb period (pertama), protein dan lemak digunakan setelah simpanan KH habis
Kehilangan mineral
Perubahan kebutuhan nutrisi setelah injury Injury
Peningkatkan penggunaan dan ekskresi protein, kalori dan nutrisi penting lain
Kalori digunakan sebagai kandungan utama pada terapi
Contoh Px dengan temperatur 39C, slulitis oleh karena oral infection, menyebabkan peningkatan keperluan sebanyak 50%, sehingga memerlukan intake 3500 kalori/hari
Kompensasi kehilangan harus menjadi bagian integral dari terapi
Derajat keperluan tergantung pada asal, perluasan, durasi injury atau infeksi dan status nutrisi
RDA (recommended daily amount) of nutrition yaitu guide untuk intake nutrisi spesifik tergantung pada keparahan, tipe, durasi injury
Nitrogen Sebagai bagian terapi masih kontroversial
Tidak bermanfaat pada tahap awal periode flow Tubuh masih mempunyai cadangan protein dan kalori selama beberapa tanpa diet protein
Tetapi kehilangan protein harus segera diganti
Peningkatan intake protein 20-25% dan peningkatan kalori harus segera dimulai sampai 6 minggu
Air dan elektrolit
Ditingkatkan (khususnya yang mengandung sodium), zinc, kalsium, forfor, iron
Fever tinggi menyebabkan keringat yang berlebihan dan kehilangan air serta elektrolit dari tubuh
Vitamin
Guidline untuk menentukan derajat vitamin untuk penderita yang mengalami surgical stress atau bentuk trauma lain 1. Jika individu yang sehat dan mempunyai diet yang baik, mengalami minor surgery dan intake diet tidak berubah, tidak ada peningkatan intake vitamin 2. Jika kondisi diatas tidak dijumpai, level intake vitamin untuk pasien dengan minor injury harus ditingkatkan kurang lebih 2x lipat 3. Jika injury atau trauma parah, level vitamin yang larut dalam air harus 4x lipat selama beberapa hari dan kemudian 2x lipat pada periode convalescent
Nutrisi dan penyembuhan luka Kemampuan merepair tergantung dari 1. Tipe sel
2. Derajat injury Proliferasi fibroblas muda dan pembuluh darah di daerah injury Jaringan granulasi Matur Membentuk scar kecuali di tulang tidak ada scar tetapi remodeling
•
Vitamin
Calcium
Zinc
Asam askorbat
Kalsifikasi
Mekanisme belum begitu diketahui
•
Thiamine
Kehilangan zinc di otot begitu besar pada saat periode flow pada respon stress
Hidroksilasi proline Sintesis kolagen
Repair tulang dan jaringan lunak
Pemberian Zinc periode tersebut mempercepat proses healing Suplemen yang penting pada proses healing
Nutrisi on oral of injury and repair 1. Injury Injury di rongga mulut disebabkan oleh bakteri, surgikal dan trauma fisik
Selalu memulai perubahan metabolisme lokal maupun general
Menghabiskan nutrisi dengan cepat
Perubahan tersebut adalah: •
Kegagalan pasien untuk mengkonsumsi diet normal
•
Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang spesifik
•
fisiologi
untuk
Meningkatkan kehilangan komponen jaringan (protein) selama fase katabolisme (kehilangan air, elektrolit, vitamin, pembentukan eksudat, vomiting, diare)
2. Repair Injury
Menstimulasi repair jaringan
Proses repair : blood coagulation, respon inflamasi akut and kronis, pembentukan jaringan granulasi, pembentukan jaringan scars
Tiap proses perlu nutrisi yang spesifik
•
Vit K dan kalsium untuk blood coagulation
•
Iron dan protein untuk fagositosis, bakterisid PMN
•
Protein, pantothenic acid, pyridoxine pembentukan antibodi
•
Malnutrisi protein-kalori, defisiensi vit. B12 menghambat respon imun seluler
INFECTION AND HOST RESISTANCE
Interaksi antara nutrisi dan infeksi itu kompleks
Tidak dirawat atau dibiarkan parah
Cacat atau kematian
1. Malnutrisi dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi 2. Infeksi bisa menyebabkan atau memperburuk malnutrisi
Efek infeksi pada status nutrisi Anorexia, sakit di rongga mulut atau upper gastrointestinal tract (multiple apthous ulcer), dental abcess, primary herpetic infection
Infeksi
Nause, emesis, diare
Sakit dan lemah
M A L
Mencegah penelanan, dehidrasi, kehilangan elektrolit
N U T
Infeksi malaria, cacingan, parasitic infection, gastroenteritis oleh Salmonella sp., E.coli , pengobatan antibiotik dan purgative (pencuci perut)
Menggagalkan absorbsi nutrisi di gastrointestinal tract
R I S I
Jika infeksi durasinya pendek dan cadangan nutrisi penderita bagus dan mampu mempertahankan intake nutrisi yang cukup,
Jika infeksi terjadi pada waktu yang lama, status nutrisi jelek sejak awal
Gejala malnutrisi tidak akan nyata
Gejala malnutrisi akan tampak
Pasien mampu memperbaiki kehilangan nutrisinya dalam satu atau beberapa minggu dengan diet normal
Terapi nutrisi harus dilakukan
Efek nutrisi yang tidak seimbang pada mekanisme pertahanan tubuh 1. Imunitas humoral Defisiensi protein, kalori, vitamin (A,B,C,D,E,K),
Menurunkan respon antibodi pada binatang coba dan manusia (IgA saliva dan nasopharengeal)
Kolonisasi patogen (di rongga mulut pada periodontal dan karies
2. Imunitas selular Malnutrisi protein dan kalori
Atropi timus dan jaringan yang berhububungan dengan timus
• Penurunan • Penurunan
Malnutrisi asam folat dan piridoksin
Kelainan timus, sintesis DNA limfosit, sel-sel dari limforetikular
limfosit T
responsifitas limfosit T terhadap bahan stimuli
3. Komplemen Malnutrisi kalori dan protein (utama)
Penurunan C4 dan C3
Bersifat reversibel, rehabilitasi dengan intake protein akan normal
Penyimpangan sistem komplemen
Kwarsiorkor dan marasmus level semua komponen dalam serum lebih rendah dari normal Rentan pada infeksi virus dan bakteri gram ( -) Mampu mengaktifkan sistem komplemen
4. Fagositosis 1. Kemotaksis Kaitan defisiensi nutrisi pada fagositosis belum terbukti jelas
Ada 3 tahap
2. Engulfment Tidak dipengaruhi defisiensi nutrisi 3. Postphagocytic changes Defisiensi protein dan iron menyebabkan ketidakmampuan mirobisidal fagosit dinding intestinal Defisiensi protein-kalori menyebabkan penurunan kemampuan membunuh S. aureus, E. coli, C. albicans
5. faktor-faktor pertahanan host non spesifik a. Anatomic barriers Anatomic barriers : merupakan kelompok yang mempertahankan faktor yang bertindak membatasi atau pencegah penetrasi mikroorganisme atau produk toksik ke dalam jaringan yang lebih dalam
1. Integritas kulit dan permukaan mukosa, 2. Pertahanan struktur specialized epithelium 3. Jenis produk sekretori epitel (mucin, IgA, gastric acid, komponen saliva, tear, integritas jaringan ikat fibrous, basment membrane dan jaringa ikat di bawahnya, kapasitasnya untuk repair
• Kerusakan
pada epithel lining respiratori, digestive tract, urinary tract, eye, mouth
Defisiensi vitamin A
• Horny
degeneration, metaplasia sel epitel
• Kerusakan
pada silia epitel
• Gangguan
sekresi mucin, IgA, lisosim
Defisiensi riboflavin, niacin, pyridoxine, vit B12
Defisiensi protein
Defisiensi ascorbic acid
Defisiensi zinc
keranitization,
Lesi pada membran mukosa mulut, bibir
Bengkak, eritema, pecah
Atropi kulit dan membran mukosa, respon fibrolas terganggu
Prolin tidak di ubah hidroksiprolin Penurunan tensile strength, volume jaringan granulasi
Kerusakan membran epitel
Pintu gerbang invasi mikroorganisme
Ulser, perubahan IgA dan lisosim
Gangguan integritas, gagal membentuk kolagen, keterlambatan healing
b. Faktor pertahanan host non spesifik yang lain 1. Interferon merupakan protein yang disintesis oleh mamalia yang berperan pada serangan virus defisiensi protein mempengaruhi sintesisnya 2. Lysosime ensim yang banyak ditemukan dalam saliva, air mata, mukus intestinal, keringat dan air susu serta sitoplasma PMN dan makrofag defisiensi vitamin A menurunkan dan merusak level menurunkan aktivitas baktericid saliva
lisosim,
3. Sistem endokrin, berperan penting untuk pertahanan host defisiensi protein menunjukkan penurunan fungsi endokrin
View more...
Comments