eBook Hafal Al-qur'An
March 27, 2017 | Author: MuhammadNurulhaq | Category: N/A
Short Description
Download eBook Hafal Al-qur'An...
Description
BUKU MOTIVASI
JURUS SAKTI MENGHAFAL
AL-QUR’AN DILENGKAPI
KISAH MENAKJUBKAN para penghafal al-Qur‘an di usia lanjut PENYUSUN: MUHAMMAD MUJIANTO AL-BATAWIE
http://pustakalaka.wordpress.com 0
PERHATIAN !!! DIPERSILAKAN untuk MENYEBARLUASKAN EBOOK INI dengan syarat: TIDAK MENGUBAH isi ebook & BUKAN untuk tujuan KOMERSIL.
1
DAFTAR ISI BAB 1 KEUTAMAAN PENGHAFAL AL-QUR’AN
BAB 2 JURUS SAKTI MENGHAFAL AL-QUR’AN
BAB 3 KISAH MENAKJUBKAN PARA PENGHAFAL AL-QUR’AN
BAB 4 ADAB MEMBACA AL-QUR’AN
2
SERIAL KITAB FAHIMNA Panduan Belajar Bahasa Arab Secara OTODIDAK (10 BUKU LENGKAP DENGAN KUNCI JAWABAN)
KESAN PEMBACA KITAB FAHIMNA —–oOo—– ―Alhamdulillah, paket sdh sampai 3 hr yg lalu. Benar2 mantap buku Fahimna, sy yg nol besar ndak pernah belajar bhs arab sama sekali tapi sy mampu dgn mudah memahami buku tsb krn sistematis dan runut. Tksh atas tulisan2 Bapak, semoga membawa berkah dunia akhirat. Amin3x. Wasalam, Umar. Lamongan/gresik‖ —–oOo—– ―Aslm. Ust Mujianto kitab Fahimna sungguh dahsyat…ana sudah pernah belajar bahasa arab untuk tujuan dapat membaca kitab gundul dengan beragam metode (metode tamyiz, granada, assasaky dll) namun kitab fahimna ini yang paling sistematis dan realistis… Bisa buat belajar bahkan mengajar…teman-teman ana bahkan di daerah Pamulang dan di program pasca sarjana jurusan tafsir hadis UIN Ciputat ikut-ikutan minta dipesankan…yang paket pemantapan ana pesan lagi…kalau ada lagi yang baru tolong kasih tau ana lagi…Jazakallahu khairan‖ —–oOo—–
KESAN LAINNYA BISA DIBACA DI:
http://pustakalaka.wordpress.com
3
BAB 1 KEUTAMAAN PENGHAFAL AL-QUR’AN Orang yang menghafal Al-Qur‘an akan mudah mendapatkan syafa‘at di hari kiamat kelak. Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), ―Aku mendengar Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam bersabda:
واْلْقَر ُء واواْل ُء ْل َرنا َرِإ َّنوُءا َرْلِإ ا َرْق ْل َرماواْل ِإ َر َرا ِإا َر ِإ ًعي ا َر ْل َر اِإِإوا “Bacalah Al-Qur‘an karena Al-Qur‘an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi‘ (pemberi syafa‘at) bagi yang membacanya.” (HR. Muslim no. 1910) Di akhirat, hafalannya akan menolong dirinya untuk menggapai derajat mulia. Dari Abdullah bin ‗Amr, Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam bersabda,
ِإ ْقُء َر ُءلااِإ َر ِإ ِإ ِإ ُّ ِّل ِإاِف اواد ْلْقَر ا َرِإ َّننا اك َرم ُء ِّل َر اكْلن َر ص حباواْل ُء ْل ناواْلْقَرأْلا َر ْلورَرقا َر َرر ْل تا ُءْقَر ُء ك ِإ اعْلن َردا ِإخ ِإ ا َرٍاَرْق ْل َر ُءؤَرى َراْلن ِإزاَر َر “Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al-Qur‘an nanti : ‗Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914, shahih kata Syaikh Al Albani). Yang dimaksudkan dengan ‗membaca‘ dalam hadits ini adalah menghafalkan Al-Qur‘an. Perhatikanlah perkataan Syaikh Al Albani berikut dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2440:
4
―Ketahuilah bahwa yang dimaksudkan dengan shohibul qur‘an (orang yang membaca Al Qur‘an) di sini adalah orang yang menghafalkannya dari hati sanubari. Sebagaimana hal ini ditafsirkan berdasarkan sabda beliau Shallallahu „alaihi wa Sallam yang lain, ‗Suatu kaum akan dipimpin oleh orang yang paling menghafal Kitabullah (Al Qur‘an).‘ Kedudukan yang bertingkat-tingkat di surga nanti tergantung dari banyaknya hafalan seseorang di dunia dan bukan tergantung pada banyak bacaannya saat ini, sebagaimana hal ini banyak disalahpahami banyak orang. Inilah keutamaan yang nampak bagi seorang yang menghafalkan Al Qur‘an, namun dengan syarat hal ini dilakukan untuk mengharap wajah Allah semata dan bukan untuk mengharapkan dunia, dirham dan dinar. Ingatlah, Nabi Shallallahu „alaihi wa Sallam telah bersabda,
اانَر ِإ ِإ ياأ َّنُءا ِإِتااُءْقَّن ُءوؤَرى أ ْل َركثَرْقُء ُء “Kebanyakan orang munafik di tengah-tengah umatku adalah qurro‘uha (yang menghafalkan Al-Qur‘an dengan niat yang jelek).” (HR. Ahmad, sanadnya hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu‘aib Al Arnauth).‖ Makna qurro‟uha di sini adalah salah satu makna yang disebutkan oleh Al-Manawi dalam Faidhul Qodir Syarh Al Jami‘ Ash Shogir, 2: 102 (Asy Syamilah). Tidakkah kita ingin mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah? Moga dengan modal ikhlas dan menjauhi maksiat, kita dimudahkan untuk menghafalkan Al Qur‘an. Sumber: http://rumaysho.com/tafsir-al-quran/kiat-menghafal-alquran-2076 (Dengan sedikit perubahan). 5
BAB 2 JURUS SAKTI MENGHAFAL AL-QUR’AN
>>> Bagaimana Cara Menghafal al-Qur’an? Caranya sangat sederhana. Bisakah Anda sisihkan waktu Anda selama 15 menit saja perhari? Yang saya mau cukup 15 menit saja, 15 menit dari waktu Anda setiap harinya. Dan insya Allah Anda dapat menghafal al-Qur‘an dengan sempurna. Maaf, sebelum saya sampaikan kepada Anda ―Bagaimana cara menghafal al-Qur‘an?‖, dengarkan bersama saya kisah ini:
>>> Kisah Menakjubkan Di desa kami ada beberapa akhwat di masjid (khusus wanita). Mereka mengumpulkan wanita lanjut usia yang umurnya sekitar 5060 tahun. Mereka tidak bisa baca-tulis. Hafalan mereka kisaran surat al-Falaq dan an-Naas. Hanya beberapa surat pendek. Maka mulailah para ibu-ibu datang. Lalu para akhwat tadi membacakan surat Al-Fatihah dan para ibu-ibu mengikuti bacaannya dengan diulang-ulang. Hingga ibu-ibu tadi hafal surat Al-Fatihah dengan baik. Kemudian menghafal surat-surat pendek dengan mengikuti guru berulang-ulang. Anda pun bisa melakukannya di rumah. Ambil kaset suara AlHushairy dalam kaset Mushaf Mu‘allim. Putar kaset di tape. Ketika qori membaca, Anda bisa mengikuti bacaannya dan diulang-ulang. Dan sekarang ada program komputer dalam bentuk CD, namanya 6
Mushaf Mu‘allim. Bacaannya dapat diulang sembilan kali. Dan Anda terus ikuti bacaannya berulang-ulang hingga hafal. Oke? Para akhwat tadi, mereka tidak mempunya komputer. Mereka membaca dan mengajarkan para ibu-ibu tadi hanya sekali dalam seminggu. Khusus wanita. Mereka menghafal surat-surat pendek. Akhwat tadi berkata kepada para ibu-ibu: Hafalannya ditambah ya….. Ibu-ibu menyahut: Ya…. Tambahkan saja hafalannya. Hafalan mereka pun terus bertambah. Sehingga mereka hafal JUZ ‗AMMA (JUZ 30) seluruhnya. Sehingga mereka merasakan nikmatnya iman dan lezatnya Al-Qur‘an. Mereka juga hafal JUZ TABAROK (JUZ 29). Mereka memulai JUZ TABAROK 5 ayat-5 ayat atau 3 ayat-3 ayat, dan hafal seluruhny JUZ TABAROK. Mereka juga hafal JUZ QOD SAMI‘A (JUZ 28). Lalu, kami pun mulai mengadakan perlombaan untuk mereka. Mulailah para ibu-ibu itu menghafal Al-Qur‘an. Anda tahu kan ibuibu itu tidak bisa baca dan tidak bisa menulis? Pemenang pertama yang kami beri hadiah, berapa juz dia hafal? Berapa juz? Berapa kira-kira? Dia hafal Al-Qur‘an 28 juz! Ia berumur 62 tahun. Dia tidak bisa baca-tulis. Ia menghafal dengan cara mendengar dari rekaman (kaset) dan dari guru perempuannya yang memudahkannya. Dan dia pun bisa hafal dengan baik.
7
>>> Tips Menghafal al-Qur’an? Anda siap hafalan hari ini? Tidak sulit, bukan?! Saya katakan, bukanlah hal yang sulit bagi Anda. Hanya 3 ayat. Selama 10 menit pun Anda sudah hafal. Dengan demikian kita mulai sekarang insya Allah. Kita mulai…. Kita mulai… Saya akan beri tahu caranya. Insya Allah Anda benarbenar akan menghafal dengan mudah. Tidak akan sulit sama sekali. Tidak akan mengganggu pekerjaan Anda. Cukup 15 menit perhari. Pilih waktu kapan pun yang Anda suka. Yang penting hanya 15 MENIT. YANG PERTAMA, MENGIKHLASKAN niat Anda kepada Allah. Untuk apa Anda menghafal Al-Qur‘an? Menghafal Al-Qur‘an hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Agar dapat masuk Surga. Agar menjadi orang-orang yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta‘ala, dan menjadi orang-orang pilihan-Nya. Agar Al-Qur‘an dapat menaungi Anda pada hari kiamat. Agar surat Al-Baqarah dan Ali-Imran dapat memberi Anda syafa‘at pada hari kiamat. Intinya IKHLAS karena Allah. Tujuan yang paling utama adalah mengikhlaskan niat kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala. YANG KEDUA, menghafal al-Qur‘an dari SATU CETAKAN MUSHAF. Jangan Anda hafalkan setiap surat dari cetakan yang berbeda. YANG KETIGA, menyetor hafalan di hadapan qori yang mahir. Siapapun orang yang Anda jumpai atau imam masjid manapun, Anda setorkan hafalan Anda di hadapannya. Bisa juga kawan Anda. YANG KEEMPAT, menghafal setelah terbit fajar. Sebab waktu ini adalah waktu yang baik dan penuh berkah. 8
YANG KELIMA, meminimkan hafalan. Saya tidak katakan bahwa setiap harinya harus menghafal seperempat hal/juz. Tidak! Karena nanti setan akan membisikkan ―Ayo, hafalkan seperempat hal/juz….!‖, dan ketika Anda sudah menyelesaikan 1 juz, Anda lupa 1/3 dari hafalan Anda….. Jangan! Perbuatan yang sedikit tapi berkesinambungan, lebih baik daripada banyak namun pada akhirnya terputus. YANG KEENAM, meminimkan hafalan dan mengulanginya 5 kali dalam shalat. Baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Anda juga bisa mengulang hafalan saat dalam perjalanan menuju masjid dan pulang dari masjid. Kemudian hari Jum‘at Anda gunakan untuk mengulang hafalan Anda yang telah Anda hafal selama satu pekan. Dan usahakan Anda banyak membaca hafalan Anda itu di dalam shalat. Misalnya setelah Isya, Anda shalat sunnah 2 rakaat dengan membaca seluruh ayat yang sudah Anda hafal. YANG KETUJUH, mengulangi hafalan yang telah lalu dan mengulangi hafalan tersebut pada shalat sunnah 2 rakaat setelah Isya. YANG KEDELAPAN, apabila Allah Subhanahu wa Ta‘ala memuliakan Anda dengan menghafal Al-Qur‘an 1 JUZ dengan sempurna, maka Anda BERHENTI menambah hafalan baru Anda selama SEPEKAN PENUH. Jangan menambah hafalan baru! Tapi dalam sepekan, SETIAP HARI Anda mengulangi hafalan 1 JUZ tadi sebanyak DUA KALI. Terus setiap hari 2 KALI supaya hafalan Anda sempurna. Terus lakukan dengan perlahan selama sepekan. YANG KESEMBILAN, apabila Allah Subhanahu wa Ta‘ala memuliakan Anda dengan menghafal 1 JUZ, maka setiap hari Anda menambah hafalan 3 AYAT dan mengulangi 1/4 HAFALAN Anda yang lalu. Setiap hari tambah 3 AYAT dan ulangi 1/4 HAFALAN 9
yang lalu. Baca apa yang telah Anda hafal dalam 2 rakaat shalat sunnah setelah Isya. YANG KESEPULUH, MINIMALISIR makan, ucapan, dan tidur. YANG KESEBELAS, BERDO‘A semoga Allah Subhanahu wa Ta‘ala memudahkan Anda untuk menghafal Al-Qur‘an. Berdo‘a agar Allah Subhanahu wa Ta‘ala memberkahi Anda yang menghafal AlQur‘an. Sebab Anda tidak akan bisa menghafal Al-Qur‘an melainkan dengan pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta‘ala.
***
# Tulisan ini ditranskrip dari video ceramah yang disampaikan oleh Syaikh Wahid Abdus Salam Bali hafizahullah (Dengan diringkas dan beberapa perubahan redaksi). Bagi yang ingin mengetahui isi ceramah secara lengkap, silakan langsung lihat videonya. Video bisa didownload di: https://www.youtube.com/watch?v=c18G1aJmPq4.
10
BAB 3 KISAH MENAKJUBKAN PARA PENGHAFAL AL-QUR’AN [KISAH PERTAMA] Sitti Rabiah: Menjadi Hafidzah Setelah Punya 11 Anak Usia yang tak lagi muda bukanlah penghalang menjadi seorang hafidzah (penghafal al-Qur`an perempuan), sekalipun punya seabrek kesibukan sebagai ibu rumah tangga. Itulah yang dilakukan Sitti Rabiah (44) di pelosok Lappa`e, Kecamatan Tellu Limpoe, Sinjai, Sulawesi Selatan. Ibu yang dikaruniai 11 anak ini berhasil menjadi hafidzah dalam waktu 2 tahun 18 hari. Menariknya, Rabiah memulai menghafal ketika si bungsu, (anak ke-11) sudah berumur 4 tahun (2004). Sejak saat itu, istri M. Ahlisan (54) giat menghafal. Meski Rabiah pernah istirahat selama setahun karena terserang sakit maag, tapi hal itu tak mengendorkan semangat menghafalnya. Kini, dengan segenap mujahadahnya, istri seorang dai dan guru agama di Pesantren Darul Istiqamah Lappa`e Bulukumba ini patut bersyukur. Selain dirinya yang telah khatam, 7 di antara 11 orang anaknya juga sudah menamatkan hafalan al-Qur`annya. Bagaimana perjuangan Rabiah menghafal al-Qur`an di tengah kesibukannya mengurus keluarga? Apa motivasinya? Simak perbincangan Masykur dari Suara Hidayatullah dengan Rabiah. Berikut petikannya. Apa yang melatarbelakangi Anda menghafal al-Qur’an? Awalnya, sejak usia sekolah dulu, saya sudah punya hafalan alQur`an. Tapi masih sebatas surat-surat pendek saja. Misalnya, juz 30 11
dan surat-surat pilihan lainnya. Lama-kelamaan, akhirnya timbul keinginan menghafal al-Qur`an secara utuh. Apa motivasi Anda? Motivasi saya tak muluk-muluk. Hanya ingin mengejar kemuliaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta‘ala (SWT). Saya yakin itulah nikmat terbesar ketika seseorang bisa menjadi penghafal al-Qur`an. Selain itu, saya ingin menjadi teladan bagi anak-anak dalam menghafal al-Qur`an. Dengan berbagai kesibukan rumah tangga, bagaimana Anda membagi waktu untuk menghafal? Hal terpenting adalah cara mengatur waktu. Tak jarang, ketika seluruh keluarga lagi istirahat, saya harus bangun ―mencuri‖ waktu di malam hari. Biasanya, usai shalat Lail, saya tak langsung beranjak. Tapi duduk sejenak menghafal hingga adzan Subuh. Setelah itu lanjut menghafal sampai pukul 06.30. Kemudian menyiapkan sarapan keluarga, mencuci, membersihkan rumah, dan berbagai urusan dapur lainnya hingga shalat Dzuhur. Usai shalat, saya istirahat sebentar. Lalu mengaji lagi selama satu jam hingga menjelang shalat Ashar. Saya juga biasa memperlancar hafalan antara maghrib dan isya. Mana yang duluan menghafal, apakah Anda atau anak-anak? Saya memulai hafalan sejak tahun 2004, ketika si bungsu berumur 4 tahun. Saat itu, empat orang anak saya sudah menamatkan hafalannya. Rata-rata mereka khatam al-Qur`an sebelum lulus tsanawiyah.
12
Bagaimana caranya memotivasi anak-anak? Sejak awal, kemauan menghafal itu berasal dari mereka sendiri. Jadinya tak ada paksaan sama sekali dari kami. Faktor lingkungan dan rumah juga sangat mendukung. Setiap hari mereka melihat orangtua dan saudara-saudaranya mengaji di rumah. Sebelumnya tiga anak pertama kami sekolahkan ke Ma`had Tahfidz Darul Huffadh Tuju-Tuju Bone. Di sana mereka mondok sejak Tsanawiyah sampai tamat Aliyah. Sedangkan adik-adiknya yang lain sekolah di dekat rumah dan menghafal al-Qur`an di rumah saja. Kalau lagi ada rezeki, kami juga tak segan memberi surprise buat anak-anak. Sebelumnya kami tanya dulu apa kesukaan atau kebutuhan mereka. Tapi kami tak beri tahu kapan waktunya. Biasanya mereka minta hadiah berupa baju atau mushaf al-Qur`an. Bisa diceritakan pengalaman atau kejadian yang mengesankan selama menghafal al-Qur’an? Alhamdulillah, dengan keluarga besar seperti ini, selalu saja ada rezeki buat keluarga. Bahkan seringkali datangnya dari arah yang tak disangka-sangka. Tak jarang, ada tetangga yang tiba-tiba datang bawa kiriman ke rumah misalnya. Hal lain yang patut kami syukuri, anak-anak kami tak ada yang nakal. Meskipun jumlah mereka banyak, tapi hidupnya akur-akur saja. Jarang ada yang berkelahi di antara mereka. Bagaimana cara memelihara hafalan? Untuk memperkuat hafalan, saya mengulang bacaan yang mau dihafal sampai 20-30 kali bacaan. Namun, yang terpenting, bagaimana cara kita memanfaatkan waktu yang senggang. Selesai bekerja, biasanya saya berusaha langsung berwudhu dan mengambil 13
mushaf. Tak peduli saya hanya mengaji beberapa menit, yang jelas ada komitmen yang harus terjaga. Sekali sepekan, saya pergi menyetor hafalan kepada Ustadz Nasir, seorang hafidz di kampung kami. Sekali menghadap ustadz, biasanya saya mampu menyetor hingga 5 lembar atau setengah juz. Selain itu, saya muraja`ah (mengulang-ulang) hafalan setiap ada kesempatan. Amalan apa saja yang disarankan dalam menghafal al-Qur’an? Selain rajin berdoa, seorang penghafal al-Qur`an juga harus tekun menghafal. Jangan pernah bosan mengaji. Selama kita bersungguhsunggguh, niscaya jalan kebaikan itu tetap terbuka. Hal lain yang patut dijaga, mendahulukan ketaatan kepada suami. Serta senantiasa berbuat baik terhadap tetangga. Sebab dalam Islam, keimanan itu bisa diukur dengan kebaikan seseorang terhadap tetangganya. Alhamdulillah, dengan hidayah Allah SWT, kini beberapa anak tetangga dan ibu-ibu rumah tangga ikut menghafal al-Qur`an. Jumlah mereka sekitar 20-an orang. Namun, di antara ibu-ibu tadi, saya tetap yang paling tua (sambil tertawa). Sebaliknya, amalan apa saja yang sebaiknya dihindari dalam menghafal al-Qur’an dan apa pengaruhnya? Hindari marah atau merasa jengkel kepada anak-anak. Usahakan pula tak ada orang yang sakit hati gara-gara perbuatan kita. Karena hal itu berpengaruh kepada hafalan. Pikiran jadi tak fokus dan susah menghafal. Hati kita menjadi terbebani dan sulit konsentrasi. Anda tidak repot punya anak banyak? Bagaimana pula cara mendidik anak yang banyak itu? Alhamdulillah, selama ini kami tak merasa berat mengurus keluarga. Prinsip kami, anak-anak itu hanya mencontoh perilaku orangtuanya 14
dalam keseharian. Jika orangtua memberi teladan yang baik, niscaya anak-anak akan ikut berbuat baik pula. Hal inilah yang memotivasi kami dalam menghafal. Memberi tauladan secara nyata kepada anak-anak dalam menghafal. Alhasil, karena sehari-hari anak-anak ―hanya‖ melihat orangtuanya mengaji di rumah, mereka akhirnya tertarik ingin menghafal al-Qur`an juga.
# Sumber: http://majalah.hidayatullah.com/?p=1679
15
[KISAH KEDUA] Ummu Shalih, 82 tahun, Penghafal Al-Qur’an RUBRIK KELUARGA pada Majalah Ad-Dakwah selalu menghadirkan kepada para pembacanya kisah-kisah yanq penuh keteladanan dan juga berbagai informasi yang menyejukkan hati.
Berikut ini adalah salah satu pengalaman nyata yang dimuat dalam majalah tersebut. Mari kita simak bersama! Ummu Shalih. 82 tahun, mulai menghafal Al-Qur’an pada usianya yang ke-70. Tamasyanya ke taman hafalan Al-Qur’an, sungguh sangat menginspirasi. Cita-citanya yang tinggi, kesabaran, dan juga pengorbanannya patut kita teladani. Inilah hasil wawancara dengan Ummu Shalih. Motivasi apa yang mendorong Anda untuk menghafalkan AlQur’an pada umur yang setua ini? Sebenarnya, cita-cita saya untuk menghafal Al-Qur‘an sudah tumbuh sejak kecil. Kala itu ayah selalu mendoakanku agar menjadj hafizhah Al-Qur‘an seperti beliau dan juga seperti kakak laki-lakiku. Dari hal itulah, aku mampu menghafal beberapa surat, kira-kira 3 juz. Ketika usiaku menginjak 13 tahun, aku menikah. Tentu setelah itu aku tersibukkan dengan urusan rumah dan anak-anakku. Ketika aku dikaruniai 7 (tujuh) orang anak, suamiku wafat. Karena ketujuh buah hatiku masih kecil-kecil, maka seluruh waktuku tersita untuk mengurusi dan mendidik mereka. Nah, ketika mereka sudah dewasa dan berkeluarga, maka waktu ku pun kembali luang. Dan hal yang pertama kali aku tunaikan adalah 16
mencurahkan tenaga dan waktuku untuk mewujudkan cita-cita agungku yang tertunda untuk menghafal Kitabullah Azza wa Jalla. Bagaimana awal perjalanan Anda dalam menghafal? Aku mulai menghafal kembali ketika putri bungsuku masih duduk di bangku Tsanawiyah (SMP). Dia salah satu putriku yang paling dekat denganku, dan dia sangat mencintaiku. Sebab kakak-kakak perempuannya telah menikah dan disibukkan dengan kehidupan baru mereka. Sedangkan, dia (putri bungsuku) tinggal bersamaku. Dia sangat santun, jujur, dan mencintai kebaikan. Putri bungsuku pun bercita-cita untuk menghafal Al-Qur‘an, terlebih ketika ustadzahnya menyemangati dirinya. Dari sinilah, saya dan juga putri bungsuku menghafal Al-Qur‘an, setiap hari 10 ayat. Bagaimana metode yang Anda gunakan untuk menghafal? Setiap hari, kami hanya menghafal 10 ayat saja. Pada ba‘da Ashar, Kami selalu duduk bersama. Putriku membaca ayat, kemudian aku menirukannya hingga 3 (tiga) kali. Setelah itu putriku menerangkan makna dari ayat-ayat yang kami baca. Lantas membaca kembali ayat-ayat tersebut hingga 3 (tiga) kali. Keesokan harinya, sebelum berangkat ke sekolah putriku mengulangi ayat-ayat tersebut untukku. Tak cukup itu saja, saya pun menggunakan tape recorder untuk mendengar murattal Syaikh AlHushairi, dan aku mengulanginya hingga 3 (tiga) kali. Aku pun mendengar murattal tersebut pada sebagian besar waktuku. Kami menetapkan hari Jum‘at, khusus untuk mengulangi kembali ayat-ayat yang kami hafal selama satu pekan. Demikian seterusnya, saya dan putri bungsuku selalu menghafal ayat-ayat Al-Qur‘an dengan cara tersebut. 17
Kapan Anda selesal menghafal seluruh Al-Qur’an? Kira-.kira 4,5 tahun berjalan aku sudah hafal 12 Juz dengan cara yang telah saya sebutkan. Kemudian putriku pun menikah. Ketika suaminya mengetahui kebiasaan kami, dia pun mengontrak sebuah rumah yang dekat dengan rumahku untuk memberikan kesempatan kepadaku dan putriku untuk menyempurnakan hafalan kami. Semoga Allah membalas kebaikan menantuku dengan kebaikan yang lebih baik. Dialah yang selalu menyemangati kami, bahkan terkadang dia menemani kami untuk menyimak hafalan kami, menafsirkan ayat-ayat yang kami baca, dan juga memberikan pelajaran-pelajaran berharga kepada kami. Tiga tahun kemudian, putriku tersibukkan dengan urusan anakanaknya dan pekerjaan rumahnya. Sehingga tidak bisa melazimi kebiasaan yang telah kami jalani. Putriku pun merasa khawatir hafalanku menjadi terbengkalai. Maka, putriku pun mencarikan untukku seorang ustadzah agar dapat menemaniku menyempurnakan hafalanku. Dengan taufik Allah Azza Wajalla aku pun telah purna menghafalkan seluruh Al-Qur‘an. Semangat putriku pun masih membara untuk menyusulku menjadi hafizhah Al-Qur‘an. Bahkan, tidak mengendur sedikit pun. Cita-cita Anda sangat tinggi, dan Anda pun telah mewujudkannya. Siapakah sosok wanita di sekitar Anda yang selalu mendukung Anda? Motivasi saya telah jelas dan terang. Putri-putriku, juga para menantu perempuanku pastinya selalu mendukungku. Walau hanya satu jam, kami sepakat untuk mengadakan pertemuan sepekan sekali. Dalam pertemuan itu kami menghafal beberapa surat, dan saling menyimak hafalan. Terkadang pertemuan itu pun macet. Tetapi kemudian 18
mereka bersepakat kembali untuk bertemu. Saya yakin, niat mereka semua sangat baik. Tak ketinggalan pula, cucu-cucu perempuanku yang selalu memberikan kaset-kaset murattal Al-Qur‘an. Hingga aku pun selalu memberi mereka bermacam-macam hadiah. Awalnya, tetangga-tetanggaku juga tidak simpatik dengan citacitaku. Mereka selalu mengingatkanku betapa sulitnya menghafal di usia yang daya ingatnya telah lemah. Tetapi ketika mereka melihat kebulatan tekadku, akhirnya mereka pun berbalik mendukung dan menyemangatiku. Ada di antara tetanggaku yang juga ikut tersulut semangatnya untuk menghafal, dan sedikit demi sedikit hafalannya pun mulai bertambah. Ketika tetangga-tetanggaku mengetahui bahwa aku telah purna menghafal seluruh Al-Qur‘an, mereka pun sangat berbahagia. Hingga kulihat air mata bahagia menetes di pipi mereka. Sekarang, apakah Anda merasa kesulitan untuk muraja’ah (mengulangi) hafalan? Saya selalu mendengarkan murattal Al-Qur‘an, dan menirukannya. Demikian juga ketika shalat, saya selalu membaca beberapa surat panjang. Terkadang pula saya meminta salah seorang putriku untuk menyimak hafalanku. Di antara putra-putri Anda, adakah yang juga hafizh seperti Anda? Tak ada satu pun dari mereka yang hafal keseluruhan Al-Qur‘an. Tetapi, insya Allah mereka selalu berusaha mencapai cita-cita menjadi hafizh. Semoga Allah menyampaikan mereka pada hal tersebut dengan bimbingan-Nya. 19
Setelah hafal Al-Qur’an, tidak terpikirkan untuk menghafal hadits? Saat ini, saya telah hafal 90 hadits, dan saya tetap berkeinginan untuk melanjutkannya, Insya Allah. Saya menghafalnya dengan mendengarkan dari kaset. Pada setiap akhir pekan, putriku membacakan untukku 3 (tiga) hadits. Sekarang, saya telah mencoba untuk menghafal hadits lebih banyak lagi. Setelah kurang lebih 12 tahun Anda disibukkan dengan menghafal Al-Qur’an, perubahan apa yang Anda rasakan dalam kehidupan Anda? Benar, saya merasakan perubahan yang mendasar dalam diri saya. Walau sebelum menghafal –untuk Allah segala pujian- saya selalu menjaga diri untuk senantiasa dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala. Setelah disibukkan dengan menghafalkan Al-Qur‘an, justru saya merasakan kelapangan hati yang tak terkira, dan sirnalah seluruh kecemasan dalam diriku. Saya pun tidak pernah menyangka akan terbebas dari perasaan khawatir terhadap urusan-urusan yang menimpa anak-anakku. Moral dan spiritku benar-benar terangkat. Hingga aku pun rela berpayah-payah untuk mewujudkan kerinduanku dalam mewujudkan cita-citaku. Inilah nikmat terbesar yang diberikan oleh Sang Khaliq Azza Wajalla kepadaku sebagai wanita tua, suami pun telah tiada, dan juga anak-anaknya pun mulai berkeluarga. Di saat wanita lanjut usia lainnya terjebak dalam angan-angan dan lamunan. Tetapi aku -- segala puji hanya untuk Allah -- tidak merasakan hal yang demikian. Saya benar-benar tersibukkan dengan urusan besar yang memiliki faedah di dunia dan akhirat. 20
Ketika itu, apakah Anda tidak berpikir untuk mendaftarkan diri pada sebuah pesantren penghafal Al-Qur’an? Pernah beberapa wanita yang mengusulkan kepadaku, tapi saya adalah wanita yang terbiasa untuk berdiam diri di dalam rumah dan jarang sekali keluar rumah. Alhamdulillah, karena putriku telah mencukupi segalanya dan membantuku dalam segala urusan. Sungguh, putriku benar-benar tidak ada duanya. Aku pun telah banyak mengambil pelajaran darinya. Apa yang terkesan dalam diri Anda tentang putri bungsu Anda yang telah membimbing dan mendampingi Anda? Putri bungsuku telah memberikan pelajaran mengagumkan dalam kebaikan dan kedermawanan yang keduanya sulit ditemui pada zaman sekarang. Terlebih dia mendampingiku menghafal Al-Qur‘an pada usia ABG. Padahal, usia ini adalah usia labil yang mudah terombang-ambing dan tergoda dengan keadaan yang menjerumuskan. Tidak seperti umumnya teman-teman seusianya, putriku memaksakan diri untuk meluangkan waktunya untuk mendampingiku. Dia pun mengajari dan mendampinqiku dengan tekun, sabar, dan penuh kelembutan. Suaminya pun demikian semoga Allah senantiasa menjaganya-, selalu menolong dan telah memberikan bantuan yang begitu banyak. Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan kepada mereka berdua dan menyejukkan pandangan mata mereka dengan anak-anak yang shalih. Apa saran Anda kepada wanita yang telah lanjut usia, dan menginginkan untuk dapat menghafalkan Al-Qur’an, tetapi terhalang oleh rasa khawatir dan merasa tidak mampu untuk melaksanakannya?
21
Saya katakan, ―Jangan berputus asa terhadap cita-cita yang benar. Teguhkanlah keinginanmu, bulatkan tekadmu, dan berdoalah kepada Allah di setiap waktu. Kemudian, mulailah sekarang juga. Setelah umurmu berlalu dan kau curahkan seluruhnya untuk memenuhi tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, mendidik anak, dan mengurus suami. Maka sekarang saatnyalah Anda memanjakan diri. Bukan berarti kemudian memperbanyak keluar rumah, memuaskan diri dengan tidur, bermewah-mewah, dan banyak beristirahat. Tetapi memanjakan diri dengan amal shalih. Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala kita memohon khusnul khatimah. Nasihat Anda terhadap para remaja? Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Nikmat Allah berupa kesehatan, dan banyaknya waktu luangmu, maksimalkanlah untuk menghafal kitab Allah Azza Wa Jalla. Inilah cahaya yang akan menyinari hatimu, hidupmu, dan kuburmu setelah engkau mati. Jika kalian masih memiliki ibu, bersungguh-sungguhlah dalam membimbingnya menuju ketaatan kepada Allah. Demi Allah, tidak ada nikmat yang lebih dicintai seorang ibu kecuali seorang anak shalih yang mau menolongnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza Wa Jalla. # Sumber: http://jilbab.or.id/archives/962-ummu-shalih-82-tahunpenghafal-al-quran/
22
BAB 4 ADAB MEMBACA AL-QUR’AN Diantara adab-adab tilawah: 1. Mengikhlaskan niat untuk Allah semata. 2. Menghadirkan hati (konsentrasi) ketika membaca, khusyu‘, tenang dan sopan, berusaha terpengaruh (terkesan) dengan yang sedang dibaca, dengan memahami (menghayati) atau memikirkan (tafakkurtadabbur) sebagaimana tujuan utama dalam tilawah. 3. Tilawah al-Qur‘an, hendaknya di tempat yang suci (haram atau dilarang di WC) atau tempat-tempat yang tidak pantas untuk tilawah al-Qur‘an yang suci.
Selain di tempat yang suci, kitapun sebaiknya dalam keadaan suci (tidak dalam keadaan hadast besar dan hadats kecil) untuk memuliakan kalam Allah Ta'ala 4. Membaca do`a Isti`azhah (berlindungan kepada Allah Ta'ala dari godaan setan) ketika hendak membaca al-Qur‘an. Membaca basmalah apabila membaca al-Qur‘an dari awal surat, kecuali surat at-Taubah. Berlindung kepada Allah Ta'ala, yakni membaca:
اوالْل َر ِإناواَّن ِإ ِإيا أَرعُء ْل ُءااِإ اِإ ِإاا َر َّن 23
5. Menghadap kiblat hal ini juga sebagai upaya menghidupkan sunnah dalam bermajlis. 6. Membaguskan suara dengan tidak ghuluw (melewati batas), riya` (agar dilihat orang) , sum`ah (agar didengar orang) atau ujub (mengagumi diri sendiri). 7. Hendaknya membaca dengan sirri (pelan) apabila dikhawatirkan dapat menimbulkan riya` atau sum`ah pada dirinya atau dapat mengganggu ketenangan dalam Masjid.
8. Hendaknya membaca Al-Qur`an dengan tartil.
وناَرْقْل ِإ ال َر َرر ِإِّلاواْل ُء ْل َر َر ―Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan‖. [Al-Muzammil : 4] Ali bin Abi Thalib menjelaskan ma`na tartil dalam ayat tersebut diatas adalah: ‖Mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya‖. [Syarh Mandhumah Al-Jazariyah, hal. 13]
9. Hendaknya sujud (Sujud tilawah), ketika membaca ayat-ayat yang mengisyaratkan sujud.
24
Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthany, menyebutkan bahwa do‘a sujud tilawah yang dibaca, berbunyi:
ِإ ِإ صَرهُء ِإاِبَر ْل اِإِإوا َر ااُءْق َّن ِإِإوا َرْقتَربَر َررَركا ياخلَر َر وُءا َر َر َّنق َر َرس َرج َردا َر ْل ِإه َرياالَّنذ َر اَسْل َريوُءا َر اَر َر اواَر اِإِإ َرا َرح َر ُء ْل والَّنوُءاأ ْل ―Wajahku bersujud kepada Tuhan yang telah menciptakanku, yang memberi pendengaran dan penglihatanku, dengan daya dan upayaNya, Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta‖. [HR. At-Tirmidzi 2/474, Ahmad 6/30 dan Hakim dan disetujui AdDzahabi 1/220] Ada beberapa ayat yang disunahkan sujud ketika membacanya, yaitu: Dalam surat al-A‘raf: 206, Ar-Ra‘d: 15, An-Nahl: 50, Al-Isra‘:109, Al-Furqan: 60, Al-Hajj: 18 dan 77, Al-Furqan: 60, An-Naml:26, AsSajdah:15, Shaad:24, An-Najm:62, Al-Isyiqaq:21, Fushilat:38, AlAlaq:19
Sumber: http://almanhaj.or.id/content/3025/slash/0/tilawah-al-qurandan-adab-adabnya/ (Dengan diringkas)
SELESAI 25
SARANA LATIHAN BACA ARAB GUNDUL
SECARA OTODIDAK
26
DAPATKAN SERIAL LATIHAN BACA ARAB GUNDUL DI:
http://bisabacakitab.blogspot.com 27
EBOOK PENAMBAH WAWASAN
SILAKAN DOWNLOAD DI: http://kedaibahasaarab.blogspot.com
28
EBOOK PENAMBAH WAWASAN
SILAKAN DOWNLOAD DI: http://kedaibahasaarab.blogspot.com
29
EBOOK PENAMBAH WAWASAN
SILAKAN DOWNLOAD DI: http://kedaibahasaarab.blogspot.com
30
SERIAL KITAB FAHIMNA Panduan Belajar Bahasa Arab Secara OTODIDAK (10 BUKU LENGKAP DENGAN KUNCI JAWABAN)
INFO LENGKAP DI: http://pustakalaka.wordpress.com http://kedaibahasaarab.blogspot.com
31
KESAN PEMBACA KITAB FAHIMNA —–oOo—– ―Aslm. Ust Mujianto kitab Fahimna sungguh dahsyat…ana sudah pernah belajar bahasa arab untuk tujuan dapat membaca kitab gundul dengan beragam metode (metode tamyiz, granada, assasaky dll) namun kitab fahimna ini yang paling sistematis dan realistis… Bisa buat belajar bahkan mengajar…teman-teman ana bahkan di daerah Pamulang dan di program pasca sarjana jurusan tafsir hadis UIN Ciputat ikut-ikutan minta dipesankan…yang paket pemantapan ana pesan lagi…kalau ada lagi yang baru tolong kasih tau ana lagi…Jazakallahu khairan‖ (KURNIAWAN – PAMULANG) Dikirim via email hari SELASA 26 NOVEMBER 2013 (Tue, Nov 26, 2013 at 8:25 PM) —–oOo—– ―Sebelumnya saya sama sekali tidak tertarik untuk belajar bahasa arab. Dengar cerita dari teman-teman bahwa sangat susah belajar bahasa arab, karena struktur bahasa yang benar-benar unik dan lain dari bahasa-bahasa lain kebanyakan. Tetapi begitu saya coba searching di internet, dan kebetulan saya ketemu dengan METODE FAHIMNA ini, saya jadi langsung tertarik untuk mencobanya. Dan…sepertinya memang jauh lebih mudah dari pada apa yang digambarkan oleh teman-teman saat mereka belajar di pesantren.‖ (Purwanto Eko Cahyono, Karyawan Swasta di Bekasi) 32
—–oOo—– ―Aktifitas saya diantaranya adalah mengajar bahasa Arab, tapi saya masih belum jelas dari mana saya harus mulai, materi apa yang harus saya sampaikan terlebih dahulu, apa urutan materi yang sistematis sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Alhamdulillah setelah mencoba mengkaji METODE FAHIMNA, serta mengikuti tips-tips yang diberikan di blog PUSTAKA LAKA (http://pustakalaka.wordpress.com–ed), saya mendapatkan banyak pencerahan. (Alber, Pengajar bahasa Arab di Jakarta) —–oOo—– ―Alhamdulillah ana bersyukur bisa ketemu dengan KITAB FAHIMNA. Sebenarnya sudah beberapa buku bahasa Arab yang telah ana baca, tapi alhamdulillah di buku FAHIMNA banyak materi yang tidak ana jumpai di buku bahasa Arab yang telah ana baca yang membuat saya lebih paham. Contoh-contoh dan latihan-latihan soal di buku FAHIMNA bagus untuk menunjang pemahaman dari materi yang telah dipaparkan. (Ummu Iffah, Guru Home Schooling di Karawang) —–oOo—– ―Kesan saya adalah SUBHANALLAH, karena bahasa Arab jadi terlihat mudah ketika menggunakan kitab FAHIMNA untuk belajarnya, ALHAMDULILLAH.‖ (Agrin Febrian Pradana, Mahasiswa IPB Bogor) —–oOo—–
33
―Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa belajar bahasa arab dengan METODE FAHIMNA dari tingkat pemula, dasar hingga lanjutan (walaupun yg lanjutan belum selesai). Penyajiannya mudah dipahami serta penjabaran kaidah ilmu nahwu dan shorof-nya sangat rinci. Belajar bahasa arab ini membantu saya memahami sedikit demi sedikit tentang lafadz Hadits, ayat Al Qur‘an, kitab yang saya baca, kajian-kajian ustadz terkait dengan kaidah bahasa arab, dan percakapan sehari-hari.‖ (Reni Citra Pradani, Arsitektur Lanskap 45 IPB) —–oOo—– ―Mengenal buku FAHIMNA belum lama bagi saya, tapi manfaat yang saya dapatkan cukup banyak, karena sangat berguna sekali bagi saya yang bekerja di lingkungan orang-orang yang berbahasa Arab. Saya memilih buku ini karena ingin sekali mempelajari bahasa Arab lebih dalam. Mudah-mudahan setelah saya pelajari lebih dalam, ini akan menambah pengetahuan saya akan bahasa Arab..insyaAllah..terima kasih‖ (Donny Alwi, Bagian IT di Al-Haramain Saudi Academy Jakarta) —–oOo—– ―Cara belajar yang mengasyikkan, langkah demi langkah. Ana berharap semoga minimal terus ada untuk saudara-saudara Muslim kita belajar bahasa Arab. Baiknya ya bisa berkembang terus, istiqomah. Aamiin.‖ (Henri Widodo, Mahasiswa S1 Akuntansi UTY Yogykarta) —–oOo—–
34
―Kesan selama belajar bahasa Arab dengan METODE FAHIMNA bisa lebih semangat karena selain ada teori pelajaran bahasa Arab juga ada metode cara belajarnya secara otodidak. (Septi Naftali, Bali) —–oOo—– ―Belajar bahasa Arab menggunakan KITAB FAHIMNA bagi orang yang baru belajar bahasa Arab lebih mudah. Karena susunan materinya yang ringan dan bertahap. Bahasa yang digunakan juga lebih mudah dipahami para pemula.‖ (Deni Prasojo, Wiraswasta di Bogor) —–oOo—– ―Kesan belajar menggunakan KITAB FAHIMNA sangat menarik dan mudah buat pemula, karena ringkas dan padat isinya. Contohcontoh yang diberikan mudah untuk difahami.‖ (Mahnuri, Guru Bimbel di Bintang Pelajar Bogor) —–oOo—– ―Mudah difahami karena disertai contoh-contohnya. Semoga menjadi pundi-pundi amal bagi penulisnya.‖ (Dendy Sulistiyono, Guru Bimbel di Bintang Pelajar Bogor) —–oOo—– ―Alhamdulillah setelah mempelajari KITAB FAHIMNA PEMULA saya mulai paham cara membaca awalan ayat Al-Qur‘an yang tidak 35
berharokat dimushaf Utsmani. FAHIMNA DASAR memudahkan saya mempelajari peran tiap kata dalam kalimat bahasa Arab.‖ (Ummu Hasan, Alumni IPB) —–oOo—– ―Alhamdulillah melalui perantara KITAB FAHIMNA, saya bisa lebih mudah mencerna dan memahami dalam proses belajar bahasa Arab. Karena dalam kitab sudah disusun sesuai dengan tahapantahapan pelajar pemula. Dan didukung dengan semangat serta kesabaran dari pengajar dan pelajar sehingga ilmu bisa tersalur sebagaimana mestinya. Jazakumullahu khairan.‖ (Dewi Robiana, Mahasiswi IPB Bogor) —–oOo—– ―Alhamdulillah belajar bahasa Arab memakai KITAB FAHIMNA sangat memudahkan. Metode pembelajarannya sistematis dan mudah untuk dipelajari…‖ (Astrie Linda, Mahasiswi IPB Bogor) —–oOo—– ―FAHIMNA T-O-P B-G-T, sesuai dengan judul. Baca FAHIMNA nostalgia ke masa MI. Lebih lengkap tapi juga lebih simple sehingga lebih mudah diingat dan dimengerti.‖ (Isnaini, Mahasiswi IPB Bogor) —–oOo—–
36
―Kitabnya bagus dan mudah difahami. Langsung to the point dan tidak bertele-tele.‖ (Frendy Ahmad Afandi, Mahasiswa Pascasarjana IPB & Penulis Buku BTP Terbitan Pengawet IPB Press) —–oOo—– ―Alhamdulillah bagus buku FAHIMNA, sistematis dan mudah dipahami‖. (Irwan Syahputra, PNS di Sumatra Utara) —–oOo—– ―Buku FAHIMNA sangat cocok digunakan untuk mempelajari bahasa Arab khususnya Nahwu & Shorof, terlebih bagi pemula karena susunannya sistematis, sarat kaidah & contoh. Buku ini rujukan tepat bagi siapa yang nantinya akan mempelajari buku/kitab lanjutan ataupun cabang-cabang keilmuan bahasa Arab lainnya. Saya bersyukur bisa mempelajari buku FAHIMNA kelas dasar hingga selesai, sehingga sangat memudahkan saya mempelajari kitab ―Muyassar‖, kitab-kitab ―Silsilah‖, dan kitab-kitab para ulama.‖ (Muhammad Yusuf Saputra, Guru IPA di Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar Bogor) —–oOo—– ―Menurut ana..Kitab Fahimna itu –maa sya Allah- bagus banget buat pemula..Sy dulu sama temen2 belajar bhs arab mulai dari nol make kitab ini.. Setelah beberapa lama, mulai kelihatan hasilnya. Mempelajari kitab2 lanjutan menjadi terasa lebih mudah..Alhamdulillah..Sekarang udah mulai bisa baca kitab gundul…Menghafal AlQuran dan hadits pun menjadi lebih 37
mudah..Memang bhs arab kuncinya..Syukran buat penulis buku ini..Jazakallahu kairan..Semoga menjadi ladang amal kebaikan yang terus mengalir buat antum dan keluarga…^^.‖ (Jordan Kahfi, Guru KIMIA SMA di Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar Bogor) —–oOo—– ―Dulu saya pernah belajar bahasa Arab menggunakan kitab AlAjurrumiyyah. Tapi saya masih bingung dan tidak mengerti dengan materi yang ada di dalamnya. Saya juga pernah belajar tashrifan (pola-pola pembentukan kata dalam ilmu shorof). Saya dulu hanya disuruh menghafal tanpa tahu kata-kata yang saya hafal asalnya dari mana. Setelah itu saya coba belajar bahasa Arab dari kitab FAHIMNA. Alhamdulillah penjelasannya mudah. Saya jadi faham dasar-dasar bahasa Arab. Saya juga jadi faham rumus-rumus pembentukan kata dalam ilmu Shorof. Dengan belajar dari kitab FAHIMNA seakanakan saya menemukan ―kunci‖ dalam memahami bahasa Arab. Setelah belajar dari kitab FAHIMNA, kini saya bisa ajarkan ilmu bahasa Arab dasar yang saya miliki kepada kawan-kawan saya yang lain. Sekarang saya sedang mempelajari kitab FAHIMNA tingkat lanjutan‖ (Hamroh Humaeroh, Guru TKIT ANAK SHALIH Perum Bukit Asri Ciomas Bogor Jawa Barat) —–oOo—– ―syukron Ustd Bonus dan kitab fahimnanya LUARRR BIASAAAA, Semoga Ilmu antum semakin berkah dan menjadi simpanan amal di akhirat‖ 38
(Kurniawan, Pamulang) —–oOo—– ―Alhamdulillah, setelah membaca fahimna, saya merasa optimis dapat belajar bahasa arab secara otodidak, walaupun dengan target yang tidak tinggi. Minimal bisa membaca dan mengerti tulisantulisan para masyaikh, sehingga bisa mengkaji agama ini dengan lebih baik dari sebelumnya. Semoga pengarang fahimna selalu dalam rahmat dan lindungan Allah swt‖ (Joni Karman – Palembang) —–oOo—– Testimoni ini datang dari Ibu XXXX (Beliau minta namanya dirahasiakan) yang bermukim di DEPOK. Ketika KITAB FAHIMNA baru 6 BUKU, beliau memesan langsung 2 set (Total 12 buku). Dugaan saya, beliau memesan 2 set langsung untuk dipelajari bersama suaminya di rumah. Kemudian, ketika PROMO AKHIR NOVEMBER diadakan, beliau memesan 2 set PAKET KHUSUS (Total 8 buku). Barusan beliau mengirim SMS kepada saya yang isinya sebagai berikut: ―Assallamu‘alaikum. Maaf, mengganggu. Maaf, pak. Sbg info bahwa kami sdh terima pesanan bukunya. Wah, bagus sekali dan Alhamdulillah, saya semakin bertambah semangat untuk belajarnya. Syukron Jaziilan. Wassalam.‖ (Selesai Kutipan) —–oOo—– Testimoni disampaikan via SMS hari ini (Senin, 13 Januari 2014, Pukul 11:00:57) 39
―Alhamdulillah, paket sdh sampai 3 hr yg lalu. Benar2 mantap buku Fahimna, sy yg nol besar ndak pernah belajar bhs arab sama sekali tapi sy mampu dgn mudah memahami buku tsb krn sistematis dan runut. Tksh atas tulisan2 Bapak, semoga membawa berkah dunia akhirat. Amin3x. Wasalam, Umar. Lamongan/gresik‖ (Selesai kutipan) [Pengirim SMS adalah Bpk. Umar Yahya. Beliau adalah pembeli SERIAL KITAB FAHIMNA PAKET LENGKAP beberapa hari yang lalu.] —–oOo—– ―Kitab apa ini pak..? Kok baru brlajar beberapa hari saja buku fahimna nahwu sorof tuk pemula saya sudah lumayan faham ilmu nahwu sorof, padahal dulu kuliah tdk mengerti apa itu nahwu dan shorof, ulasanya mudah di mengerti, contohnya2 juga banyak, harga terjangkau, . Jazakallah katsiron.‖ (Tia Setiawati, Cimanggis Depok) —–oOo—– ―Baru baca yang buku untuk PEMULA, baru baca. Subhanallah…kesan kemudahannya sudah terasa ― (Didik Sisharwanto, Madiun) —–oOo—– ―…terima kasih bukunya. Bagus sekali‖ (Ummu Yumna, Perum Bukit Asri Ciomas Bogor) —–oOo—– 40
―Assalamu‘alaikum warahmatullah.. Paket Fahimna sudah sampai dalam keadaan baik. Alhamdulillah sampai saat ini, saya mudah mempelajarinya. Mohon doanya agar saya dapat memahami bahasa arab dengan pemahaman yang benar. Syukran. Dari Abu Ahmad di Tidore, Maluku Utara.‖ —–oOo—–
KESAN LAINNYA BISA DIBACA DI: http://pustakalaka.wordpress.com/kesanpembaca-fahimna/
41
TEMPAT BELAJAR BAHASA ARAB SECARA OTODIDAK http://pustakalaka.wordpress.com http://kedaibahasaarab.blogspot.com http://bisabacakitab.blogspot.com
42
View more...
Comments