Early Warning System Di Rumah Sakit

August 31, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Early Warning System Di Rumah Sakit...

Description

 

EARLY WARNING SYSTEM DI RUMAH SAKIT Dr. Nugroho Wicakson Wicaksono, o, Sp.An., Mkes.,FIPM RSUD CILACAP

 

PENDAHULUAN 

Akreditasi SNARS II telah membawa pola pemikiran untuk penanganan pasien henti jantung maupun nafas dengan baik 



Adanya tim reaksi cepat/CODE BLUE



Dengan kualitas tinggi kurang dari 5 menit setelah co code de bl blue ue diaktifkan  diaktifkan



Henti jantung sebenarnya tidak tiba-tiba tetapi ada sebuah proses yang telah mendahuluinya dan penderita ataupun kita lalai atau justru tidak  memahaminya sebagai tanda awal terjadinya henti jantung



Tindakan Tindak an penc pencega egaha han n unt untuk uk ter terjad jadiny inya a hen henti ti jan jantun tung g di rum rumah ah sak sakit it sebenarnya telah dikembangkan pertama kali sejak tahun 1997



Sebuah skoring Ea Earl rly y Wa Warn rnin ing g Sy Syst stem em (E (EWS WS))

 

Manfaat 







Manfaat berjalannya Sistem EWS di rumah sakit dapat mencegah 50% pasien untuk tidak terjadi cardiac arrest atau aktifasi code blue Dengan respon yang cepat dan high quality CPR akan memb mber erik ika an ha hara rap pan hid idup up / ROSC ( return  return of spontaneus circulation)) circulation Terjaminnya kualitas mutu pelayanan dalam pengelolaan pasien kritis maupun pasien yang mengalami perburukan Tidak terlepas dari kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), sarana prasarana yang tersedia maupun monitoring dalam pelaksanaannya

proses

evaluasi

dan

 

Peran SDM 





Mengeda Menge dapa panka nkan n SD SDM M PPA (Pr (Profe ofesio sional nal Pem Pember berii Asu Asuha han) n) unt untuk  uk  melakukan pencatan,   Penila Penilaian ian dan resp respon on atau mena menangg nggapi api peru perubaha bahan n par paramet ameter  er  fisiologis klinis secara rutin kepada pasien. Kata kunci yang dibutuhkan adalah (a) deteksi dini (b) kete tep patan

waktu wakt u (c (c)) ko komp mpet eten ensi si kl klin inis is,, sehingga tujuan EWS akan tercapai.  Pe Peng nggu guna naan an sk skor or pe peni nila laia ian n in inii di diha hara rapk pkan an ak akan an me memb mber erik ikan an pemahaman yang sama dari masing-masing individu profesional pemberi asuhan (PPA) dalam memahami dan menilai pasien, jadi tidak menimbulkan persepsi yang berbeda-beda.

 

Failure to rescue



Failure to rescue adalah ketidakmampuan meny me nyel elam amat atka kan n pas asie ien n yg di dise seb bab abka kan n oleh  Tidak mengenali tanda-tanda awal kegawatan  Ketid Ketidakmam akmampuan puan melakukan melakukan tindakan tindakan pada saat sa at pa pasi sien en me meng ngal alam amii pe peru ruba baha han n ko kond ndis isii





klinis

 

KONSEP HENTI JANTUNG Henti jantung sendiri didefinisika didefinisikan n sebagai kondisi hilangnya fungsi  jantung secara secara tiba-tiba tiba-tiba yang berasal dari dari jantung/bukan jantung/bukan







Delivery Oxygen :

Prinsip hemodinamik tubuh harus terjaga keseimbangan dengan baik, yaitu oksigen yang digunakan (Oxygen (Oxygen comcumtion) comcumtion) harus seimbang dengan oksigen yang dihantarkan (delivery (delivery oxygen) oxygen)

 

Para Paramete meterr Fisio Fisiologi logi dala dalam m National Early Warning System (NEWS). 

  Urutan pencatatan pencatatan parameter fisiologis pada NEWS NEWS 2 sedikit banyak  mencerminkan mencermink an bagan urutan ABCDE ( Airway, Breathing, Breathing, Circulation, Circulation,

Disability, Exposure) Exposure) 1.  Laju pernafasan 2.  Saturasi oksigen 3.  Suplemen Oksigen 4.   Tekanan darah sistolik   5. Hera Heratt rate rate atau den denyut yut jantu jantung ng 6.  Suhu Tubuh 7.   Tingkat kesadaran ACVPU

 

Tingk gkat at kesad kesadara aran n AC ACVPU VPU Tin 

  Merupakan indikator penting untuk menentukan keparahan penyakit akut



  Dahulu dengan melihat AVPU ( Awarness,  Awarness, Verbal Verbal respon, Pain respon dan

Un respon). respon).    Pada penilain tidak menggunakan menggunakan GCS 





 Awarness:: Pasien yang benar-benar terjaga  Awarness New Confusion atau Confusion atau Disorientasi / Kebingunga Kebingungan n yang baru muncul Verbal / Suara: Pasien membuat semacam respon ketika Anda berbicara Verbal / dengan mereka



Pain / Pain  / Nyeri: Pasien membuat respons terhadap stimulus rasa sakit



Un respon / respon / Tidak responsif

 

Kapan an EWS dil dilaku akuka kan? n? Kap 

  Keadaan umumnya dinilai tidak nyaman (uneasy feeling),



  Datang ke instalas instalasii gawat gawat darurat,



  Keadaan hemodinamik hemodinamik tidak stabil, stabil,



  Baru dipindahkan dari dari ruang rawat intensif ke bangsal rawat rawat inap.



  Akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya,



  Paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan ketentuan penatalaksanaan pasien paska operasi.



  Perkembangan penyakitnya tidak menunjukkan perbaikan.



  Pemanta Pemantauan uan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift dinas perawat. perawat.





  Pada pasien di Unit Hemodialisa Hemodialisa dan rawat jalan lainnya yang akan dirawat inap untuk menentukan ruang perawatan.   Akan dipindahkan dipindahkan dari RS ke rumah rumah sakit lainnya

 

Secara khusus





EWSS dewasa

EWSS pediatric  EWSS maternal

 

Nila laii EW EWS: S: 0 

Frekuensii Moni Frekuens Monitorin toring: g: Minimal 3 kali sehari atau 1 kali/ kali/ shift atau tiap 4 jam untuk pasien pasien paska perawatan intensive Res espo pon n Kl Klin inik ik : Lanjutkan monitoring EWS rutin Jika pada re-asesmen ditemukan ditemukan skor > 0, ikuti petunjuk  respon klinis skor rendah ( HIJAU )

 

Ni Nila laii EW EWS: S: To Tota tall 1 - 4 ( SKO SKOR R REND RENDAH AH ) 

Frekuensii Moni Frekuens Monitori toring: ng: Tiap 4 jam Respon Resp on Klin Klinik: ik:







  Hubungi Dokter Jaga   Dokter Jaga verifikasi verifikasi kondisi pasien dalam waktu waktu < 1 jam j am setelah dilaporkan   Dokter Jaga memutuskan memutuskan frekuen frekuensi si monitoring ditambah atau ekskalasi ekskalasi ke Dokter Penanggung Jawab Pasien (Dokter Spesialis)





  Jika pada re-asesmen re-asesmen ditemukan skor < 1 selama 4 jam observasi, lanjutkan observasi sesuai petunjuk respon klinis skor 0   Sebaliknya, jika ditemukan ditemukan skor skor > 2 setelah setelah 2 jam observasi: re-asesme re-asesmen n dan tingkatkan tingkatkan frekuensi onservasi onservasi Lanjutkan observasi sesuai sesuai petunjuk skor  medium

 

Nilai EWS: Skor MEDIUM (Nilai 3 di semb se mbar aran ang g pa para rame mete ter) r) ata atau u To Tota tall 5 - 6 

Frekuens Frek uensii Moni Monitori toring: ng:   tiap 1 jam sampai kondisi kondisi membaik  membaik 



Respon Res pon Klin Klinis: is:









  Hubungi Dokter Jaga   Verifikasi dalam 30 menit sejak dilaporkan, melakukan melakukan pemeriksaan dan penanganan pasien   Jika pada re-asesmen re-asesmen ditemukan skor < 5 selama 4 jam observasi, lanjutkan observasi observasi sesuai petunjuk respon klinis skor rendah ( HIJAU )   Sebaliknya, jika ditemukan ditemukan skor > 6 setelah 1 jam observasi:

Lakukan re-asesmen ( perawat/ Dokter Jaga ) Tingkatkan frekuensi frekuensi observasi tiap 30 menit.

Observasi pasien sesuai petunjuk skor Tinggi ( MERAH )  

Nilai EWS: Total 7 atau lebih (SKOR TI TINGGI) 

Frekuensii Monit Frekuens Monitoring oring:: Cont Continuo inuous us moni monitorin toring g dan pena penangan nganan an dalam dal am 30 me menit nit



Respon Res pon Kli Klinik nik::



Hubungi Dokter Jaga



Melakukan verifikasi, pemeriksaan dan penanganan pasien

dalam waktu waktu < 15 menit sejak aktivasi aktivasi EWS  Lapor Dokter Penanggung-Jawab Pasien, Bila >3x tidak dpt dihubungi, kontak Dokter Spesialis yang sama bidangnya. 

Menginformasikan kepada keluarga tentang kondisi pasien dan kemungkinan kemungkina n pindah rawat ruang intensif

 



Monitor secara kontinu dengan alat monitor portable ( jika tersedia )



Jika dalam waktu 30 terjadi untuk perburukan,mengkonsultasikan kepada Intensivist dan rekomendasi rawat di ruang Intensif (ICU) 



Jika terjadi Cardiac Arrest, lakukan penanganan sesuai algorithme Code Blue. Jika respon pasien membaik, dan skor < dari 7 setelah 4 jam observasi secara terus menerus, kembali ikuti petunjuk pet unjuk respon klinis medium ( KUNING )



Jika SKOR tetap > 7, Dokter Penanggung-Jawab Pasien dan keluarga



setuju rawat ruang Intensif Pasien dipindahkan ke Ruang Intensif

 

Critical point dalam penerapan EWSS



Perawat dan Perawat  dan Do Dokt kter er Ja Jaga ga sebagai  sebagai aktor    “



utama  Pemantauan tingkat kesadaran dan TTV harus dilakukan se sesu suai ai sta stand ndar ar 

DPJP DPJP HARUS  HARUS sia iap p dih ihub ubun ungi gi dan ha had dir ir ketika  ketika diperlukan

 

Kompetensi klinis responden ke NEWS 







Harus menghasilkan persepsi yang sama antara petugas satu dengan yang lainnya Semua petugas kesehatan yang merekam data atau menilai skor NEWS 2 harus dilatih dalam penggunaannya. Semua staf yang menggunakan NEWS 2 harus memahami pentingnya skor berkaitan dengan respon untuk menanggapi tanda dari NEWS dan sifat dari respons klinis yang diperlukan. Pasien dengan skor NEWS sedang (5-6), petugas yang merespon harus memiliki kompetensi klinis yang ditetapkan, dalam penilaian dan penanganan pasien kritis akut.

 





Pasien dengan skor NEWS 2 total 7 atau lebih harus mendapatkan respon DPJP minimal spesialis yang mempunyai keterampilan perawatan kritis, termasuk  manajemen saluran napas. Harus ada kesepakan atau standar prosedur operasional berkaitan respon waktu terhadap laporan pasien kritis dimana respon ini harus bisa sampai mengesampingkan tugas-tugas tugas-tug as lainnya.



Hasil skoring NEWS harus tercatat dengan baik secara berkelanjutan walaupun pasien dilakukan perawatan lanjutan di ICU dengan monitoring invasif maupun non invasif

 





Dalam keadaan ini untuk memastikan data lengkap perlu monitoring secara terus menerus dengaan meminimalkan data terlewat, misalnya untuk skor NEWS 2 dengan total 5 atau lebih bisa dilakukan setiap jam. Pada pasien skor NEWS 7 atau lebih dokter  penanggungjawab harus mempertimbangkanpelayanan segala kemungkinan termasuk CPR (Cardiopulmonry resucitation ataupun penggunaa penggunaan n ventilasi mekanik (ventilator).

 

SBAR

Situation



Background



 Assesment



Recommendation



 

 Situation: mengidentifikasi kondisi klinis pasien berdasarkan  Situation: masalah yang ada pada pasien





Background : mengumpulkan informasi yg diperlukan Background: berdasarkan diagnosis, pengobatan, tanda vital, hasil laboratorium dan radiologi, dan kode status pasien

 Assessment : melakukan penilaian terhadap situasi yang dihadapi saat ini





Recommendation : apa yang harus dilakukan atau rencana Recommendation: tata laksana

 

Kenapa harus SBAR?

 

Komunikasi efektif

 

Jika tidak jelas lakukan klarifikasi

 

Penutup 





Memahami pentingnya dan relevansi pengamatan dan fisiologis yang mendasari Mengenali dan menginterpretasikan pengamatan abnormal Berkomunikasi dengan orang yang tepat dan saat yang

tepat  Mengenali dan mengelola pasien yang mengalami perburukan 

Memfasilitasi kerja tim dalam tim multidisiplin dan mengembangkan rencana manajemen yang baik 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF