e1b111048 Sitedi Laporan Perancangan
October 18, 2017 | Author: Aziz Ahmad | Category: N/A
Short Description
e1b111048 Sitedi Laporan Perancangan...
Description
PERENCANAAN STADION SEPAK BOLA DENGAN STUKTUR ATAP TENDA DAN KABEL DI KOTA KENDARI
LAPORAN PERANCANGAN Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo
OLEH : ANDIKA FADLY E1 B1 11 048
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2016
HALAMAI{ PEI{GESAHAN
JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STADION SEPAK BOLA DENGAN STRUKTUR ATAP TENDA DAN KABEL DI KOTA KENDARI NAMA MAHASISWA
ANDIKA FADLY
NOMOR STAMBUK
ElBl
JURUSA}[
11 048
: S-1 TEKNIK ARSITEKTUR
TAIIUN AKADE
DISETUJUI OLEH
:
PEMBIMBING:
ARMAN FASLIH, ST.,MT NIP. 197000120 199903010002
MENGETAHUI: KETUA JURUSAN
S.1
1 200801 2 001
PERANCANAAN STADION SEPAK BOLA DENGAN STRUKTUR ATAP TENDA I}AN KABEL DI KOTA KE1YDARI
Oleh:
ANDIKA FADLY
EtBt tI048
Telah dipertahankan
di
depan Tim Penguji dan dinyatakan lulus pada ujian
Sknpsi Program Studi S-1 Tekmk Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo pada Tanggal 26 Juli 2016.
Tim Pengu-ji Ketua Merangkap Anggota
:
: Asri Andrias H.B, ST.,MT
Anggota
I
: La Ode Abdul Syukur, ST.,M.Sc
Anggota
II
: Hapsa fuanry, ST..MT
Anggota
III
: Sitti Belinda
tunri, ST.,MT
Teladk Arsitektw
.'MT NrP. 19790s21 200801 2 00r
ABSTRAK Sepak bola merupakan olah raga yang sangat popular di dunia pada saat ini, dimana semua kalangan masyarakat begitu menggemari olahraga ini, adapun fasilitas utama dalam bermain sepak bola adalah sebuah stadion yang dapat menampung para pemain serta penggemar sepak bola. Adapun yang menjadi permasalahan utama pada stadion-stadion yang ada di Indonesia khususnya di kota Kendari, yaitu sirkulasi pengunjung yang kurang fleksibel, sehingga seringnya terjadi crossing antar supporter, serta bentuk fasad bangunan yang kurang menarik minat para penonton. Dalam perancangan stadion sepak bola ini metode yang digunakan adalah analisis deskriptif yakni dengan mengumpulkan data, menyusun, kemudian menganalisa serta mengelompokkan data yang akan dijadikan sebagai dasar dalam perancangan dan desain. Pada perancangan stadion sepak bola ini direncanakan sirkulasi pengunjung yang tidak menghambat para supporter untuk masuk ke dalam stadion, dan pembagian sirkulasi pengunjung tuan rumah dan pengunjung tamu dibuat terpisah agar tidak terjadi crossing. Kemudian sistem struktur yang menjadi aspek utama pada desain ini menggunakan tenda kabel. Sebuah bentuk yang ingin dicapai diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah fasad bangunan yang lebih menarik. Kata Kunci
: Sepakbola, Struktur, Sirkulasi, Bentuk.
ABSTRACT Football is a sport that is very popular in the world at the moment, where all people are so fond of this sport, while the main facility in playing football is a stadium that can accommodate the players and football fans. As the main problem in stadiums that exist in Indonesia, especially in the city of Kendari, the circulation of visitors is less flexible, so frequent crossing between supporters, as well as the shape of the building facade that is less attractive to the audience. In designing a football stadium is the method used is descriptive analysis that is to gather data, compile, and then analyze and classify the data that will serve as the basis for the design and design. In designing a football stadium is planned circulation of visitors who do not inhibit the supporters to get into the stadium, and the distribution of visitor circulation host and guest users is separate to prevent crossing. Then the structure of the system being the primary aspect in the design of these tents cable. A form to be achieved is processed so as to produce a more attractive building facades.
Key Words
: Football, Structure, Circulation, Form.
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Penguasa segala ilmu pengetahuan dan alam semesta. Atas rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga acuan perancangan ini dapat terselesaikan dengan judul PERENCANAAN STADION SEPAK BOLA DENGAN STRUKTUR ATAP TENDA DAN KABEL DI KOTA KENDARI Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengatahuan yang penulis miliki.Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam penulisan skripsi ini Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak lain yang ikut memotivasi dan membantu baik secara moril maupun materil. Terutama
kepada
kedua
orang
tua
saya
yaitu
ayahanda
bapak
La
Dalisa,S.Pd.,M.Si dan Ibunda Denang yang telah memberikan sentuhan kasih sayang kepada penulis hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam proses penyusunan skripsi ini pula dimulai dari persiapan sampai selesai, penulis menemukan berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan, arahan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak terutama kepada kedua pembimbing sehingga dapat diselesaikan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Arman Faslih, ST.,MT selaku pembimbing dalam penyelesaian acuan perancangan ini. Pada kesempatan ini juga perkenankanlah dengan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.Sc selaku Rektor Universitas Halu Oleo ;
i
2. Ibu Santi, S.T.,M.T selaku Ketua Jurusan S1 Arsitektur Universitas Halu Oleo ; 3. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo yang telah banyak memberi bekal ilmu ; 4. Kepada saudara-saudaraku Achmad Efendi, Sahrul Mu’minin, Ahdan Nurwahid dan Muhammad Al Faruq, serta para sepupuku Retno Wulandari, Joni Rahim, Asriadi Amtader ,Rosmiati dan Nur Annisak yang telah memberikan support kepada penulis ; 5. Kepada para kawan-kawan ARCHELV, thanks atas kebersamaan dandan kekompakannya selama ini Akhir kata, penulis berharap semoga hasil pemikiran yang penulis buat dalam skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana yang diharapkan. Amiien. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kendari, Juli 2016
Andika Fadly
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABTRAKSI KATA PENGANTAR ..............................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................v DAFTAR TABEL .....................................................................................................vii
BAB I RINGKASAN PROYEK A.
Data Fisik ..........................................................................................................1
B.
Pengertian Stadion Sepakbola...........................................................................1
C.
Latar Belakang .................................................................................................2
D.
Rumusan Masalah .............................................................................................5
E.
Tujuan ...............................................................................................................5
F.
Lingkup Pembahasan & Batasan Masalah ........................................................5
G.
Manfaat Perencanaan ........................................................................................6
BAB II RANCANGAN TAPAK A.
Lingkup Perancangan........................................................................................7
B.
Lokasi Tapak .....................................................................................................7
C.
Arah Orientasi Bangunan ..................................................................................9
D.
Pencapaian Tapak .............................................................................................10
E.
Sistim Parkir......................................................................................................10
iii
F.
Tata Ruang Luar ............................................................................................... 11
BAB III PERANCANGAN BANGUNAN A.
Konsep Bangunan .............................................................................................14
B.
Tata Ruang Mikro .............................................................................................15
C.
Pola Hubungan Ruang ......................................................................................18
D.
Besaran Ruang ..................................................................................................25
E.
Sistem Struktur..................................................................................................32
F.
Tata Ruang Dalam ............................................................................................35
G.
Sistem Pengkondisian Ruang ............................................................................36
H.
Sistem Utilitas ...................................................................................................37
BAB VI PENUTUP A.
Kesimpulan .......................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar II.1. Peta Kecamatan Baruga ........................................................................... 9 Gambar II.2. Arah Orientasi Bangunan ....................................................................... 10 Gambar II.3. Pencapaian Ke Tapak ............................................................................ 10 Gambar II.3. Pembagian Parkir ................................................................................... 11 Gambar II.5. Palm Raja ............................................................................................... 11 Gambar II.6. mahoni ................................................................................................... 12 Gambar II.7. Akasia ..................................................................................................... 12 Gambar II.8. Jenis Perdu ............................................................................................. 12 Gambar II.9. Rumput gajah ......................................................................................... 12 Gambar II.10. Paving Block ........................................................................................ 13 Gambar II.11. Aspal .................................................................................................... 13 Gambar III.1. Tampilan Bangunan ............................................................................. 14 Gambar III.2. Entrance Bangunan .............................................................................. 14 Gambar III.3. Fasade Depan Bangunan ...................................................................... 15 Gambar III.4. Suasana malam, dan pagi ..................................................................... 15 Gambar III.5. Pondasi Poer Plat dan Pancang ............................................................ 32 Gambar III.6. Pondasi Rakit ........................................................................................ 32 Gambar III.7. Pondasi Menerus .................................................................................. 33 Gambar III.8. Sistem Portal pada area tribun .............................................................. 33 Gambar III.9. Garpu dua Baja ..................................................................................... 33 v
Gambar III.10. Kolom Angkur .................................................................................... 34 Gambar III.11. Potongan Angkur ............................................................................... 34 Gambar III.12. Konstrukisi belokan kabel .................................................................. 35 Gambar III.13. Tampak atas bangunan ....................................................................... 35 Gambar III.14. Pencahayaan pada lapangan permainan ............................................. 36 Gambar III.15. Pencahayaan pada ruang dalam .......................................................... 36
vi
DAFTAR TABEL Tabel III.1
Besaran Ruang Utama ......................................................................25
Tabel III.2
Besarn Ruang Pendukung / Restoran ...............................................26
Tabel III.3
Besaran Ruang Fitnes center ............................................................27
Tabel III.4
Besaran Ruang Museum Preatasi .....................................................27
Tabel III.5
Besaran Ruang Kerja ........................................................................28
Tabel III.6
Besaran Ruang Retail Shop ..............................................................28
Tabel III.7
Besaran Ruang Hotel ........................................................................29
Tabel III.8
Besaran Ruang kabin ........................................................................30
Tabel III.9
Besaran Ruang Pertemuan................................................................ 30
vii
BAB I RINGKASAN PROYEK A. Data fisik Nama proyek
: Perencanaa stadion sepakbola dengan struktur atap tenda dan kabel di Kota Kendari
Lokasi proyek
: Jln. Boulevard lepo-lepo kecamatan Baruga
B. Pengertian Stadion Sepakbola Stadion
: Stadion adalah sebuah bangunan yang umumnya digunakan untuk acara olahragadan konser, dimana didalamnya terdapat lapangan atau pentas yang dikelilingi tempat berdiri atau duduk
bagi
penonton. Bangunan
merupakan jenis
bangunan
stadion
teater
olah
besar
raga untuk
mempertunjukan yang memepertunjukkkan pertandinganpertandingan antaranya olahraga basket, voly, badminton , bola kaki dll (belly kurniawan) Sepak bola : Sepak
bola adalah
menggunakan bola yang
terbuat
cabang olahraga yang dari
bahan
kulit
dan
dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan sebagian pemain cadangan. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang atas rumput atau rumput
berbentuk
persegi
panjang,
di
sintetis.(http://id.wikipedia
org/wiki/sepak bola)
1
Atap
: Penutup rumah (bangunan) sebelah atas; benda yg dipakai untuk menutup atas rumah: rumbia (ijuk) perabung upih, pb) barang yg baik bercampur dng barang yg buruk; (Kamus Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1994 ). atau penutup bangunan di bagian atas,atap merupakan elemen vital pada konstruksi sebuah rumah(kumpulan artikel)
Tenda kabel
: Struktur Kabel Adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang,membrane penutup dsb yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan.
C. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang selalu berkembang dan berubah menurut perkembangan jaman. Proses perubahan dan perkembangan itu sendiri membutuhkan sebuah aspek yang bernama kesehatan. Kesehatan sendiri diperoleh melaui sebuah kegiatan yang disebut olah raga. Olah raga merupakan kegiatan olah tubuh yang melibatkan fisik sehingga berdampak pada kesegaran jasmani dan rohani. Kesegaran jasmani dan rohani dapat memengaruhi banyaknya aktifitas yang dapat dilakukan tanpa rasa lelah yang berarti. Dengan demikian, kesehatan yang bersifat kesegaran jasmani dan rohani dapat diperoleh melalui kegiatan olah raga. Kegiatan olah raga sendiri memiliki banyak macam. Salah satu kegiatan olah raga yang paling populer di dunia ini adalah sepak bola. Olah raga ini merupakan olah raga yang digemari dari berbagai macam kelompok umur dan berbagai macam strata sosial. Itu artinya, sepak bola merupakan cabang olah raga yang dapat dimainkan dan diterima oleh semua kalangan tanpa terkecuali. Selain itu juga alasan mengapa sepak bola dapat diterima oleh semua kalangan, karena sepak bola adalah olah raga yang mudah, murah dan meriah. Disebut mudah karena hanya terdapat 3 dasar dalam olah raga ini, yaitu dribble (menggiring), passing (mengumpan) dan shooting (menendang). Murah disebabkan olah raga ini hanya membutuhkan sebuah bola dan dapat dimainkan dimanapun tanpa membutuhkan sebuah lapangan yang khusus. Dan meriah dikarenakan, olah raga ini dimainkan sebanyak 22 oarang yang
2
berinteraksi untuk memerebutkan sebuah bola yang harus dimasukkan ke sebuah gawang serta adanya sorak sorai dari nyanyian suporter yang mendukung timnya masing-masing, sehingga makin memeriahkan suasana dan makin memotivasi semangat para pemain yang bermain untuk meraih kemenangan. Di Indonesia animo publik terhadap sepak bola tidakperlu diragukan lagi Semangat mereka dalam mendukung tim yang mereka idolakan sangat besar. Hal itu dapat terlihat dari kompetisi Indonesia Super League, kompetisi dengan strata paling tinggi di Indonesia yang diikuti sebanyak 18 tim terbaik di Indonesia, yang hampir selalu dipenuhi belasan ribu penonton di setiap stadion yang memainkan pertandingan sepak bola. Akan tetapi, besarnya animo penonton kurang diimbangi dengan kelayakan infrastuktur stadion. Hampir semua stadion di Indonesia tidak layak untuk menggelar pertandingan yang bersifat skala internasional. Infrastruktur stadion
masih
rendah kualitasnya, seperti
lapangan
yang
bergelombang, system drainase lapangan yang jelek, ruang ganti pemain tidak layak, tribun penonton kurang bagus, penerangan lampu stadion kurang dari 1300 lux dan masih banyak lagi masalah yang berkaitan dengan rendahnya infrastrutur stadion di Indonesia. Di Indonesia terdapat beberapa stadion yang berstandar internasional, seperti Gelora Bung Karno (Jakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Gelora Jakabaring (Palembang), Stadion Palaran (Samarinda), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung). Dari jumlah tersebut jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia ataupun Singapura, kondisi stadion di Indonesia jelas kalah dari kondisi stadion di 2 negara tersebut. Padahal kompetisi di Malaysia dan Singapura masih kalah jauh meriah dibandingkan dengan kompetisi di Indonesia. Malahan, saat ini banyak dari pemain tim nasional Singapura yang bergabung dengan klub-klub di Indonesia. Pada umumnya stadion di klasisfikasi berdasarkan fsilitas yang disediakan baik berupa sarana olahraga dan fasilitas pendukung lainnya serta kapasitas kemampuan menampung penonton yang disediakan oleh stadion itu ,klasifikasi stadion dibagi menjadi menjadi 3 tipe yaitu tipe A, dengan kapasitas 30.000 sampai 50.000, tipe B dengan kapasitas penonton 10.000 sampai 30.000, dan tipe C dengan kapsitas 5.000 sampai 10.000. Namun kapasitas stadion di Indonesia
3
rata-rata memiliki rating tipe C jelas sangat ironis untuk perkembangan sepak bola di Indonesia. Seharusnya dengan kondisi kompetisi yang begitu meriah, pembangunan stadion yang berstandar internasional harus diperhatikan. Agar korelasi hubungan antara proses peningkatan kualitas permainan harus didukung dengan pembangunan infrastruktur yang bagus pula. Mencermati dari latar belakang di atas bahwa standar stadion di kota kendari belum layak bahkan untuk standar nasional, sudah selayaknya Kota kendari memiliki stadion yang layak untuk untuk menggelar pertandingan-prtandingan tingkat nasional di kota kendari , dan membangun sebuah stadion yang berstandar internasional agar proses perkembangan sepak bola di kota kendari dapat maksimal. Namun pada saat ini stadion di Kota Kendari masih belum memenuhi syarat sebagaimana layaknya stadion yang dapat digunakan untuk pertandinganpertandingan internasional maupun local, hal ini dikarenakan kondisi stadion yang rusak parah dan tidak memiliki fasilitas-fasilitas yang memenuhi syarat. Dengan kondisi Stadion seperti ini, namun muncul masalah baru lagi yaitu lahan yang digunakan sebagai stadion sepak bola kebanggan masyarakat kota Kendari merupakan lahan sengketa dan telah dimenangkan oleh pihak penggugat, sehingga nasib stadion Lakidende kini diambang pembongkaran. Kota Kendari kini sangat membutuhkan stadion baru sebagai pengganti stadion yang lama yang dapat menampung segala aktvitas pertandingan dan dapat menjadi kebanggaan masyarakat kota Kendari, sehingga para penggemarpenggemar sepak bola dapat menikmati pertandingan-pertandingan sepak bola dengan nyaman . Pada stadion yang di rencanakan ini beberapa fasislitas-fasilitas yang telah di sebutkan di atas akan di lengkapi,agar para atlet sepak bola yang bertanding di stadion ini tidak perlu lagi menyewa hotel di luar area stadion dan tidak akan lagi memerlukan alat transportasi. Pada saat ini biasanya atap stadion menggunakan struktur atap rangka ruang namun pada desain ini menggunakan strutur atap tenda kabel.Pada
system
struktur
kabel,jelas
tidak
hanya
kabel
saja
yang
berpengaruh,tetapi ada komponen lainnya yang perlu di perhatikan,Struktur kabel mempunyai komponen-komponen utama seperti ;Tali baja,Joint kabel dan
4
membrane (cladding),Selaput/tenda (membrane),Balok pengaku (compression ring dan tension ring) dan Tumpuan /kolom penambat (angkur). Fenomena struktur tarik yang luar biasa adalah besaran system structural bebas dari besaran bentang.Karena itu kabel adalah komponen struktur yang sangat ekonomis untuk menutup permukaan yang luas.Keringanan kabel sangat mengurangi beban sendiri konstruksi,untuk bentang yangyang meliputi ratusan meter,struktur kabel mengungguli semua system lain karena daya tahannya besar terhadap gaya tarik.Kabel sangat fleksibel karena diameternya sangat lebih kecil dari panjangnya,sifat fleksibel ini menunjukan daya lengkung (deformasi) terbatas sesuai dimensi kabel itu sendiri.Konstruksi semacam ini sering di sebut konstruksi minimum, karena konstruksi ini meneruskan beban luar dengan deformasi minimum kepada penyangga D. Rumusan Masalah Masalah yang akan dikaji dalam proses desain Stadion dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana merencanakan sistem sirkulasi yang sesuai bagi para pengunjung stadion sepak bola? 2. Bagaimana merencanakan system struktur yang dapat membentuk fasad bangunan dan menghasilkan estetika ?
E. Tujuan 1. Merencanakan sistem sirkulasi yang sesuai bagi para pengunjung stadion sepak bola. 2. Merencanakan sistim struktur yang dapat membentuk fasad bangunan dan menghasilkan estetika. F. Lingkup Pembahasan dan Batasan Masalah 1. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dalam penulisan ini lebih dititik beratkan pada aspek-aspek perencanaan dan perancangan arsitektur, terutama yang menyangkut dengan bangunan yang direncanakan. Dengan melihat hal-hal atau faktor-faktor lain diluar disiplin ilmu yang dimaksud apabila dianggap
5
penting dalam perencanaan akan dibahas sesuai dengan kaitan dan permasalahannya. 2. Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan pokok perancangan dalam perencanaan Stadion sepakbola dengan struktur atap tenda dan kabel di kota kendari di Kota Kendari adalah dalam proses perancangan stadium ini hasrus dapat menyesuaikan dengan keadaan kota Kendari pada khususnya, dan juga perancangan di fokuskan dalam ilmu arsitektur dan hal-hal lain terutama ilmu struktur sebagai penunjang pembahasan. Sedangkan hal-hal lain yang terkait di jadikan pelengkap dalam pembahasan.
G. Manfaat Perencanaan 1. Manfaat penelitian bagi ilmu pengetahuan adalah untuk menambah pengetahuan mengenai perancangan stadion sepakbola secara menyeluruh dari segi ilmu arsitektur. 2. Manfaat bagi pemerintah daerah adalah tersedianya wadah olahraga sepakbola yang dapat meningkatkan pendapatan daerah pertahun dalam bidang olahraga 3. Manfaat bagi masyarakat adalah dapat merangsang minat masyarakat umum akan pentingnya sebuah olahraga, serta dapat menjadikan anakanak yang senang dengan sepakbola untuk ikut seleksi TIMNAS.
6
BAB II RANCANGAN TAPAK A.
Lingkup Perancangan Perencanaan stadion sepakbola dengan struktur atap tenda dan kabel di Kendari merupakan wadah untuk masyarakat kendari untuk dapat mengembangkan bakatnya dalam bidang olahraga, serta sebagai sarana rekreasi masyarakat sekitar pada bagian tapaknya. Tampilan bangunan yang unik memiliki nilai tambah tersendiri, sehingga diharapkan dapat menjadi landmark kota Kendari.
B.
Lokasi dan Tapak Lokasi arahan pembangunan stadion sepakbola terletak pada BWK VI kecamatan baruga kelurahan lepo-lepo pada jalan bouleverd. Wilayah pembangunan ini memiliki potensi sebagai berikut : 1.
Lokasi berada pada area strategis yang diapit oleh jalur perimer dan skunder, yakni jalan Christina M. Tihahu dan jalan Piere Tendean, sehimgga dapat mendukung kemudahan pencapaian pada site.
2.
Lokasi mudah dicapai, aman, murah oleh sistem angkutan dalam kota.
3.
Berada dekat dengan kawasan permukiman penduduk.
4.
Tersedia sarana penunjang utilitas meliputi listrik, telepon, air, sanitasi dan keamanan. Tapak memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
a.
Tapak berada dalam kawasan yang diperuntukkan sebagai area perkembangan (sesuai dengan peruntukkan lahan).
b.
Luas tapak yang sesuai dengan kebutuhan ruang dan menampung segala aktifitas.
c.
Tapak berada di area hijau yang merupakan salah satu faktor pendukung untuk sarana olahraga yang alami dan meminimalisir kebisingan. 7
d.
Tapak mudah dicapai, baik ditinjau dari jarak, kondisi pencapaian maupun transportasi.
e.
Tapak tidak berdekatan dengan sumber gangguan bau, lokasi penimbunan sampah, pengelolaan limbah/zat kimia lainnya yang berbahaya karena tidak berdekatan dengan kawasan industri.
f.
Tapak berbatasan langsung dengan jalan yang cukup potensial sebagai pintu masuk menuju tapak.
g.
Dan tapak sangat sesuai dengan standard pemilihan lokasi peruntukkan stadion, yaitu: (a) Akses menuju Bandar udara lancar dan bebas hambatan. (b) Jarak antara pusat kesehatan atau rumah sakit dengan lokasi stadion dapat dijangkau dengan cepat.
h.
Jarak antara tapak dan POLDA Sultra dan Markas BRIMOB Sultra cukup dekat, sehingga pencapaian ke tapak sangat cepat bila terjadi keributan antar supporter.
a.
Pendekatan dalam penentuan tapak 1) Tapak harus memiliki luas lahan yang besar, sehingga dapat menyediakan lahan parkir yang memadai. 2) Bangunan yang akan direncanakan di dalam tapak keamanannya harus terjamin. 3) Pencapaian mudah dari segala arah. 4) Tersedianya infrastruktur kota. 5) Letak site berada di kawasan yang tidak terlalu ramai, sesuai dengan fungsi bangunan yang membutuhkan kenyamanan bagi para pengguna stadion. Dikarenakan tingkat kebisingan yang ditimbulkan lebih tinggisehingga mengganggu kenyamanan sekitar tapak.
8
b.
Batas-batas Tapak
Batasan Tapak adalah sebagai berikut:
TAPAK
Gambar II.1 Peta Kecamatan Baruga
Tapak berada di jalan Boulevard kecamatan Baruga dengan rincian : 1)
Luas tapak 160.000 m2
2)
Kondisi tanah padat dan baik
3)
Batas site :
-
Sebelah utara berbatasan dengan jalan utama lahan kosong dan perumahan warga
C.
-
Sebelah selatan berbatasan langsung dengan lahan kosong
-
Sebelah barat, berbatasan dengan perumahan dan lahan kosong
-
Sebelah timur berbatasan langsung dengan lahan kosong
Arah Orientasi Bangunan Arah orientasi bangunan Stadium menghadap ke arah timur laut, arah
tersebut dipilih karena disesuaikan dengan standar dan rekomendasi fifa yaitu orientasi matahari tidak boleh melewati lapangan secara horizontal dikarenakan dapat menyilaukan mata para pemain.
9
Gambar II.2 Arah Orientasi Bangunan
D.
Pencapaian Ke Tapak 1) Pencapaian ke arah tapak melalui jalur pierre tendean. Lebar jalan 12 m, berfungsi sebagai jalan primer, memiliki 2 jalur. 2) Pencapaian ke tapak melalui jl.Brigjend Katamso. Dengan lebar jalan 8 meter status jalan primer. 3) Pencapaian dari bandara udara halu oleo dapat ditempuh sekitar 30 menit.Dan pencapaian menuju rumah sakit bahtera mas sekitar 700 m dari tapak. 4) Dan pencapaian yang mudah dapat diakses melalui jalan boulevard
Gambar II.3 Pencapaian Ke Tapak
E.
Sistem Parkir Area parkir dalam tapak dibedakan menjadi 3 bagian yaitu : 1.
Parkir Pengelola dan VIP
2.
Parkir Pengunjung Tandang
3.
Parkir Pengunjung Kandang
10
Sistem parkir kendaraan menggunakan bentuk parkir sudut 45o dan parkir tegak lurus (perpendicular). Parkir kendaraan roda empat untuk pengunjung menggunakan parkir sudut 45o dan tegak lurus. Sedangkan Parkir kendaraan roda dua baik pengunjung dan pengelola menggunakan parkir tegak lurus.
C
Keterangan : A : Parkir supporter tuan rumah B: Parkir supporter tamu C: Parkir VIP dan pengelola
C
B
A
Gambar II.4 Pembagian Parkir
F.
TATA RUANG LUAR
Material yang digunakan 1. Soft material -
Palem Raja, berfungsi sebagai tanaman pengarah untuk sirkulasi, baik kendaraan maupun pejalan kaki.
Gambar II.5 Palm Raja
11
-
Trembesi, berfungsi sebagai tanama peneduh dan penyaring debu, sehingga tanaman ini diletakkan diarea parkir dan tepi jalan sebagai penyarng debu.
Gambar II.6 mahoni
-
akasia berfungsi juga sebagai pemecah sinar matahari/pembias cahaya.
Gambar II.7 Akasia
-
Jenis perdu 1. Menggunakan perdu rendah yaitu Asoka sebagai pembatas dan pengarah pada sisi-sisi bangunan.
Gambar II.8 Jenis Perdu
2. Rumput kaki gajah, sebagai tanaman penutup tanah (Ground Cover).
Gambar II.9 Rumput gajah
12
2. Hard material - Paving Blok digunakan sebagai pedestrian dan sirkulasi pejalan kaki masuk dan keluar tapak.
Gambar II.10 Paving Block
- Aspal digunakan pada jalur kendaraan roda dua dan roda empat.
Gambar II.11 Aspal
13
BAB III PERANCANGAN BANGUNAN A.
Konsep Bangunan Tampilan bangunan struktur kabel diikat pada dua buah lengkungan yang
besar dan diteruskan pada tanah yang diikat pada angkur untuk menahan beban yang ada.Lengkungan besar inilah yang membentuk fasad bangunan sehingga menghasilkan bentuk yang menarik. Upper struktur tidak sepenuhnya menutupi stadion, agar cahaya dapat digunakan untuk maintenance rumput dan pencahayaan alami.
Gambar III.1.Tampilan Bangunan
Konsep bangunan di tekankan kepada struktur atapnya,karena pembentuk bangunan yaitu berasal dari bentuk struktur atap. Bangunan memiliki 4 arah untuk masuk ke dalam bangunan, dan pada 4 arah tersebut memiliki 18 pintu masuk pada lantai 1 dan pada lantai 2 terdapat 4 pintu masuk. Untuk pengunjung tim tamu berada pada sisi kiri bangunan sedangkan tim tuan rumah berada pada sisi kanan bangunan hal ini di haruskan agar terjadi pemisahan antara pengunjung tuan rumah dan pengunjung tamu .
Pintu masuk Penonton yang menggunakan bus
Pintu masuk Penonton tuan rumah
Pintu masuk Penonton tamu
Pintu masuk, VIP. Wartawan dan servis Gambar III.2 Entrance Bangunan
14
Gambar III.3 Fasade Depan Bangunan
Gambar III.4 Suasana malam, dan pagi
B.
Tata Ruang Mikro Fungsi dan fasilitas yang ada dalam bangunan : Stadion sepak bola meliputi lapangan, tribun, dan ruang-ruang pendukung Fasilitas utama meliputi : - Ruang ganti pemain dengan toilet - Ruang ganti pelatih dan wasit - Ruang pijat - Ruang kesehatan - Ruang pemeriksaan obat terlarang - Ruang pemanasan - Ruang latihan - Tribun penonton biasa - Tribun VIP - Toilet penonton - Kantor pengelola - Ruang pertemuan 15
- Gudang - Ruang panel - Ruang mesin - Kantin - Mushalla - Ruang pos keamanan - Tiket box - Ruang pers - Tempat parkir
Fasilitas pendukung a.
Restoran Fasilitas ini menyediakan makanan dan minuman yang dapat dibeli
penonton saat pertandingan berlangsung. Kebutuhan ruang : -
Banquet
-
Bar
-
Ruang penyimpanan
-
Km/wc
-
Kasir
-
Dapur
-
Gudang
-
Ruang pegawai
-
Sirkulasi
b.
Ruang pertemuan Fasilitas ini merupakan tempat pertemuan para pejabat olahraga, temu
pers dan penjamuan. Kebutuhan ruang : -
Ruang pertemuan
-
Ruang pengelola
-
Ruang peralatan
-
Ruang tunggu
-
Ruang sound system
-
Ruang rapat
-
Dapur 16
-
Janitor
-
Toilet
c.
Pusat kebugaran Fasilitas ini disediakan untuk para atlit maupun masyarakat umum.
Kebutuhan ruang: -
Ruang penerima
-
Ruang latihan
-
Janitor
-
Kasir
-
Ruang pegawai
-
Ruang instruktur
-
Ruang reparasi
-
Km/wc
-
Loker
d.
Ruang pameran Tempat penyimpanan, memelihara dan memajang berbagai prestasi dan informasi tentang olahraga sepak bola dan futsal Kebutuhan ruang:
-
Ruang pameran
-
Ruang pengelola
-
Ruang penyimpanan
e.
Snack bar dan retail Menyajikan dan menjual barang yang berhubungan dengan olahraga dan makanan ingan. Fasilitas Hiburan.
f.
Fasilitas Perbelanjaan
-
Retail Shop dan Suovenir Shop Menyajikan dan menjual barang-barang yang berhubungan denagn sepak bola, seperti : TOB ( Toko Olahraga Bola ), Sport Station, serta berbagai barang-barang yang biasanya penjualannya dapat digabungkan dengan barang-barang olah raga.
g.
Museum
-
Ruang Display Memamerkan benda-benda dan memperkenalkan tentang sejarah yang bersangkutan dengan olahraga sepakbola. 17
C.
Pola Hubungan Ruang
Penyusunan pola hubungan ruang didasarkan pada keterkaitan antara ruang publik, semi publik, dan service. 1) Hubungan ruang utama PARKIR R.GANTI PEMAIN 1 PRIVAT ENTRANCE
MEDIS
MIXED ZONE
R.GANTI WASIT TES DOPPING
LAPANGAN R.GANTI PEMAIN 2
18
Ruang ganti atlit R. ganti pelatih R. ganti wasit Tribun VIP Tribun Biasa R. tes dopping R .pemanasan R. pertemuan teknis R. delegasi pertandingan Ruang pijat Ruang P3K Ruang pengelola Ruang pers dan media Gudang Ruang keamanan Ruang mesin Snack corner Mushollah Loket / tiket box
Keterangan : Erat Tidak berhubungan Sangat erat Keterangan : Erat Tidak berhubungan Sangat erat
19
a.
Hubungan ruang pendukung / restoran
PARKIR R.GANTI PEMAIN 1 PRIVAT ENTRANCE
MEDIS
MIXED ZONE
R.GANTI WASIT
LAPANGAN
TES DOPPING
R.GANTI PEMAIN 2 Banquet Bar counter Ruang penyimpanan Toilet Kasir Dapur Gudang Ruang karyawan Ruang operator acara
20
b.
Hubungan ruang pertemuan serbaguna
DAPUR/PANTRY
R.PERALATAN
ENTRANCE
LOBBY
RUANG PERTEMUAN
R.PENGELOLA
TOILET
R.RAPAT
R.pertemuan Lobby Ruang pengelola Ruang peralatan Ruang rapat Dapur Toilet
21
c.
Hubungan ruang pusat kebugaran
ENTRANCE
RUANG GANTI
TOILET
LOBY/ R.TUNGGU
RUANG LATIHAN
RUANG PENGELOLA
RUANG GANTI
RUANG GANTI
Loby Ruang latihan Ruang ganti
Ruang pengelola Ruang instruktur Ruang reparasi Toilet Keterangan : Erat Tidak berhubungan Sangat erat Keterangan : Erat Tidak berhubungan Sangat erat
22
d.
Pola hubungan ruang museum
R.PENGELOLA
ENTRANCE
R.DISPLAY
TOILET
PENYIMPANAN
Ruang display R.pengelola R.penyimpanan Toilet
e.
Hubungan ruang retail dan souvenir shop
KASIR
ENTRANCE
RUANG DISPLAY
Entrance Kasir
GUDANG
R.display Gudang Toilet 23
f.
Hubungan ruang pengelola gedung
R.DIREKTUR
R.MANAGER
ASS.MANAGER
OPERASIONAL
R.KEPALA DIVISI
R.STAF DIVISI
RUANG KERJA Ruang manager R.asisten manager Ruang karyawan Ruang ganti Ruang tunggu R.penyimpanan Toilet
g.
Hubungan ruang teknis CCTV
ENTRANCE
R.OPERATOR
R.POMPA RESERVOIR
SOUND SYSTEM 24
Entrance Sound system Gruond reservoir Ruang operator
d. Besaran Ruang NAMA RUANG
JML RUANG
LUAS SBLM M2
LUAS SESUDAH M2
Lapangan permainan
1
11.180
11180
Tribun Penonton VIP
1
362
396
Biasa
2
17,965
18111
Toilet Pria
38
800
817
Toilet Wanita
38
800
817
Ruang ganti atlet
4
90.04
207
Ruang ganti pelatih
2
98.4
103.6
Ruang ganti wasit
4
98.4
103.6
Ruang wawancara
1
49
51.8
Ruang materi
2
Tribun Penonton
103.6
Ruang pertemuan teknis
2
96
103.6
pertandingan
1
98.4
103.6
Ruang massage
2
68.33
72
Ruang delegasi
25
Ruang P3K
2
98.4
103.6
Ruang Pers & Media
1
174.8
180
Mixed Zone
2
98.4
100
Gudang
1
100
103
Ruang Keamanan
2
100
103.6
Ruang mesin
1
120
120
Snack corner
5
120
120
Musholla
1
125
125
Ruang Ticket
32
460.8
460.8
Snack corner
-
-
-
Dapur umum
1
-
51.8
Ruang Panel
1
50
51.8
Ruang Karyawan
1
20
21.8
1
21.8
21.8
22014.77
22553
Ruang Ganti karyawan Total
Tabel III.2 Besaran Ruang Pendukung / Restoran NAMA RUANG
JML RUANG
LUAS SBLM M2
LUAS SESUDAH M2
Banquet
1
464.1
466.56
Bar Counter
1
21.8
21.8
Ruang Penyimpanan
1
8.5
9
Toilet Pria
2
21.8
21.8
26
Toilet Wanita
2
21.8
21.8
Kasir (2 Unit)
2
15
18.72
Dapur
1
42.84
42.84
Gudang
1
9.25
12
Gudang
1
9.25
12
1
33
33.12
689.09
679.44
Ruang Operator Acara Total Tabel III.3.Besaran Ruang Fitnes Centre JUMLAH
LUAS SEBELUM
RUANG
M2
Lobby
1
100
103.6
Ruang Latihan
1
416.4
416.4
Ruang Ganti
1
51.84
51.84
Ruang pengelola
1
51.8
51.8
Ruang Instruktur
1
51.8
51.8
peralatan
1
51.8
51.8
Toilet pria & wanita
1
21.08
21.8
744.72
749.04
NAMA RUANG
LUAS SESUDAH M2
Ruang reparasi, dan
Total Tabel III.4 Besaran Ruang Museum Prestasi NAMA RUANG
JUMLAH
LUAS SEBELUM 2
LUAS SESUDAH M2
RUANG
M
Ruang Display
5
637.5
643.4
Ruang Pengelola
1
149.48
155.4 27
Ruang Penyimpanan
5
120
125.4
Toilet pria & wanita
1
21.8
21.8
928.78
946
Total
Tabel III.5.Besaran ruang kerja JUMLAH
LUAS SEBELUM
RUANG
M2
1
48.79
51.8
1
-
51.8
pengelola
1
-
51.8
Ruang Loker
2
100
103.6
Ruang Kerja
3
150
155.4
Ruang Penyimpanan
2
19.6
21.6
Toilet pria & wanita
2
50
51.8
368.39
487.8
NAMA RUANG
Ruang Manager
LUAS SESUDAH M2
Ruang Rapat pengelola Ruang Kepala
Total Tabel III.6 Besaran Ruang Retail shop JUMLAH
LUAS SEBELUM
RUANG
M2
Ruang Display
5
256
259
Ruang Display
5
256
259
Ruang Kerja
1
51.8
51.8
Ruang Manager
1
9
10.9
Ruang Ass. Manager
1
9
10.9
NAMA RUANG
LUAS SESUDAH M2
28
Ruang Karyawan
1
21.8
21.8
Ruang Ganti
2
21.8
21.8
Loby
1
150
155.4
Ruang Penyimpanan
1
-
51.8
Toilet pria & wanita
1
-
51.8
775.4
894
Total
Tabel III.7.Besaran ruang hotel JUMLAH
LUAS SEBELUM
RUANG
M2
Loby
1
400
414.4
Coffe corner
1
-
155.4
Atm centre
2
-
81
Loker room
2
-
103.6
dan dapur
1
20
21.8
Ruang security
2
30
31.2
Gudang
2
15
15.7
Ruang manager
1
51.8
51.8
Ruang kerja
4
Kamar standar
45
16.2
745.2
Kamar VIP
15
405
417.6
938
2244.9
NAMA RUANG
LUAS SESUDAH M2
Ruang penyimpanan
Total
207.2
29
Tabel III.8. Besaran Ruang Kabin dan crew tv
NAMA RUANG
JUMLAH
LUAS SEBELUM
RUANG
M2
LUAS SESUDAH M2
Loby
1
155.4
lighting
1
64.8
Ruang panel
1
64.8
Ruang komentator
1
64.8
Ruang kabin tv
9
702.4
1
51.8
Ruang sound dan
Lavatory pria dan wanita Total
1104
Tabel III..9. Besaran Ruang pertemuan
NAMA RUANG
JUMLAH
LUAS SEBELUM
RUANG
M2
LUAS SESUDAH M2
Ruang pertemuan serbaguna
1
207.36
207.36
Lobby
1
51.75
51.8
Ruang pengelola
1
50
51.8
Ruang peralatan
1
19
21.8
Ruang Tunggu /
30
Ruang rapat
1
48.92
51.8
Dapur
1
39.5
41.1
Toilet pria & wanita
1
6
6
422.53
431.66
Total
NAMA RUANG
LUAS SEBELUM M2
LUAS SESUDAH M2
RESTORAN
689.09
679.44
FITNES CENTRE
744.72
749.04
MUSEUM
928.78
946
RUANG KERJA
368.39
487.8
RETAIL SHOP
775.4
894
938
2244.9
HOTEL KABIN CREW
1104
RUANG PERTEMUAN
422.53
431.66
TOTAL
4866,91
7536,84
Jadi selisih besaran ruang ; Sebelum perancangan
= 26881.68m2
Sesudah perancangan
= 28985.84m2
Selisih (Deviasi) besaran ruang :
x100
= 7,827 % Luas OS
= Luas site-Luas lantai dasar 31
= 160.000-34.047 = 125.953 Ha KBC
=
X 100%
= 21.28% KOS
=
X100%
= 78.72% KBC:KOS
D.
= 21 : 78
Sistim Struktur 1. Struktur a. Sub Struktur Pemilihan sub struktur (pondasi) dengan pertimbangan kondisi tanah pada lokasi. Adapun jenis sub struktur yang digunakan adalah dengan menggunakan pondasi poer plat dan tiang pancang, pondasi batu gunung menerus, dan pondasi rakit untuk lapangan dan lift. Kolom 80/100 Sloof 40/60 Keramik 60/60 Rabat Beton Pasir Urug
S1 K1
20 20 20 20 20 20
Tanah Urug
Gambar III.5 Pondasi Poer Plat dan Pancang
BESI Ø 25 BESI Ø 20
BESI Ø 25 BESI Ø 20
Gambar III.6 Pondasi Rakit
32
P as. Dinding bata 1 Pc : 5 Psr P as. Te ge l Plin t 15 x 30 cm P as. La nta i K era mik 30 x 30 Raba t B eto n 1 Pc : 3 Psr : 5kr P asir Urug
21 41 20
± 0.00
40
Tanah Urug
90
P as. Pond asi Batu Gun ung 1 Pc : 6 Ps
B atu Kosong P asir Urug
65 75
Gambar III.7 Pondasi Menerus
b. Super Struktur Adapun super struktur yang digunakan yaitu rangka portal yang digunakan pada area utama penopang struktur tribun, sedangkan garpu ganda digunakan pada area luar bangunan sebagai penopang area sirkulasi penonton.
Gambar III.8 Sistem Portal pada area tribun
Gambar III.9 Garpu dua Baja
33
c. Upper Struktur Stadium menggunakan sistem Tansile Resistance yang didukung dengan rangka kaku dan menggunakan penutu atap tenda. Tansile resistance sendiri merupakan sistem tarik yang mengikat pada rangka baja yang menggunakan bahan kabel penarik baja. penutup struktur atap sendiri menggunakan jenis bahan tenda sintetis khusus.
Gambar III.10 Kolom Angkur
Pada struktur kabel tidak hanya kabelnya yang berpengaruh namun ada beberapa komponen penting lainnya seperti : 1) Tali baja 2) Joint kabel dan membrane (cladding) 3) Selaput/tenda (membran) yang digunakan sebagai atap penutup 4) Balok pengaku (compression ring dan tension ring) 5) Tumpuan/kolom dan penambat (angkur)
Gambar III.11 Potongan Angkur
34
Gambar III.12 Konstrukisi belokan kabel
Gambar III.13 Tampak atas bangunan
E.
Tata Ruang Dalam Penggunaan material ruang dalam disesuaikan dengan fungsi bangunan sehingga efek yang diinginkan dari penggunaan material tersebut dapat mendukung fungsi ruang sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara material dengan fungsi masing – masing ruang pada interiornya dan pada akhirnya memberi nuansa nyaman kepada pengguna bangunan. Penggunaan material-material dapat dilakukan pada bagian-bagian sebagai berikut : 1. Lantai a. Tegel Granit Tegel granit yang digunakan berukuran 60 x 60 cm, ukuran tersebut dipergunakan untuk memberi kesan luas pada ruang. Penggunaan tegel granit diletakkan pada lobby atau hall. b. Tegel keramik Tegel keramik yang digunakan berukuran, 40 × 40 cm, 60 × 60 cm. 35
2. Dinding Material yang digunakan adalah dinding yang terbuat dari batu bata dan dinding partisi, dinding ini sebagai pemisah antar ruang. 3. Plafond Material yang digunakan adalah Gypsum dan Kalsiboard, karena material ini dapat meredam kebisingan dalam ruang juga sebagai pembentuk estetika dalam bangunan.
F.
Sistem Pengkondisian Ruang 1. Sistem Pencahayaan Pada umumnya ruangan menggunakan pencahayaan buatan menggunakan penerangan lampu pada malam hari. Dan untuk pencahayaan buatan pada lapangan permainan menggunakan lampu yang dapat menghasilkan cahaya minimal 800 lux
Gambar III.13. Pencahayaan pada lapangan permaiunan
Pencahayaan buatan menyeluruh digunakan pada semua ruang dalam bangunan antara lain menggunakan lux space sereno
Gambar III.14. Pencahayaan pada ruang dalam
36
2. Sistem Penghawaan Sistem penghawaan dilakukan dengan dua cara yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan. Penghawaan alami dilakukan dengan memberi bukaan pada bagian yang dianggap perlu, serta memanfaatkan unsur tanaman sebagai vegetasi buatan yang akan menahan radiasi panas masuk ke dalam ruangan secara langsung. Sedangkan untuk penghawaan buatan menggunakan AC sentral pada ruangan.
G.
Sistem Utilitas 1. Instalasi Listrik Sistem elektrikal selain berasal dari PLN juga berasal dari genset sebagai sumber listrik cadangan. Genset dilengkapi dengan Automatic Switch sehingga dapat langsung dikirim apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN. 2. Jaringan Air Bersih Jaringan air bersih dilayani oleh gabungan sumber PDAM dan sumur pompa. Pendistribusian air dimulai dari menampung air sementara, baik yang berasal dari PDAM maupun air tanah pada bak penampungan bawah (reservoir bawah) untuk selanjutnya di teruskan ke bak penampungan atas (reservoir atas). Kemudian air didistribusikan ke unit-unit yang membutuhkan dengan menggunakan boster. 3. Jaringan Air Kotor Sistem pembungan disposal padat menggunakan septictank dan sumur resapan dengan dasar pertimbangan letak toilet tersebar. Untuk disposal cair diteruskan ke bak kontrol dan diteruskan ke got besar yang selanjutnya diteruskan ke riol kota. Pembungan air hujan dialirkan ke got besar dan kemudian diteruskan ke saluran pembungan kota. 4. Persampahan Samapah-sampah yang berupa sisa-sisa bahan padat dikumpulkan, menuju ketempat penampungan (bak sampah). Sampah yang dikumpulkan pada bak sampah dan ditempatkan pada titik tertentu diangkat oleh cleaning
37
servis ke bak penampungan sementara yang selanjutnya akan diangkut oleh mobil sampah untuk diteruskan ke tempat pembungan akhir. 5. Sistem Komunikasi Untuk komunikasi keluar dan kedalam gedung menggunakan layanan komunikasi dari pusat telepon (Telkom), sedangkan untuk kepentingan komunikasi satu arah digunakan pengeras suara melalui ruang operator dan menggunakan sistem fiber optic.
6. Pencegahan dan penanggulangan Kebakaran. Pencegahan
dan
penanggulangan
kebakaran
di
dalam
bangunan
menggunakan Fire Alarm System dan alat pemadam kebakaran ringan. 7. Sistem Penangkal Petir Sistim penangkal petir yang akan digunkan pada bangunan stadion ini adalah sistim penangkal petir sangkar faraday yang diletekkan pada tepi atap tribun. Sistim bangunan dikurung dalam suatu kurungan logam yang kemudian ujung logam tersebut ditanam ke dalam tanah 8. Sistem keamanan terhadap tindak kriminal Sistem keamanan dalam bangunan ini dilakukan dengan menyediakan fasiliatas pengamatan dan pencegahan, antara lain : a. Sistem CCTV (Central Circuit Television), untuk memonitor segala penjuru bangunan yang diperkirakan dapat menjadi tempat terjadinya kriminalitas, seperti pencurian dan sebagainya. b. Sistem alarm, yang diaktifkan pada waktu-waktu tertentu. c. Satuan pengamanan (Satpam) yang bertugas 24 Jam,serta kesatuan polisi yang akan mengamankan pda saat jalannya pertandingan.
38
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari laporan ini yaitu Stadion yang direncanakan menggunakan struktur atap tenda dan kabel, dimana Tansile Resistance yang didukung dengan rangka kaku dan menggunakan penutu atap tenda. Tansile resistance sendiri merupakan sistem tarik yang mengikat pada rangka baja yang menggunakan bahan kabel penarik baja. penutup struktur atap sendiri menggunakan jenis bahan tenda sintetis khusus. Pada struktur kabel tidak hanya kabelnya yang berpengaruh namun ada beberapa komponen penting lainnya seperti : 1) Tali baja 2) Joint kabel dan membrane (cladding) 3) Selaput/tenda (membran) yang digunakan sebagai atap penutup 4) Balok pengaku (compression ring dan tension ring) 5) Tumpuan/kolom dan penambat (angkur) Dengan adanya stadion sepakbola yang bertarap internasional diharapkan kendari dapat menjadi tuan rumah PON pada khusnya dan Indonesia menjadi tuan rumah Piala dunia pada khususnya. Dengan diselanggarakannya PON di Kendari diharapkan dapat meningkatkan sumber pendapatan daerah. Diharapkan nantinya stadon ini dapat menjadi landmark kota sehingga kota Kendari dapat bersaing dengan wilayah-wilayah pulau jawa dalam bidang olahraga.
B. Saran Dengan adanya perencanaan stadion sepak bola di Kota Kendari diharapkan akan terealisasi oleh pihak pemerintah atau swasta agar minat dan bakat masyarakat Sulawesi Tenggara
dan khususnya Kota Kendari pada bidang
olahraga dapat tersalurkan kearah yang positif.
39
DAFTAR PUSTAKA
Ching D.K Francis , Hanoto Adjie Ir. (1994) Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanannya. Erlangga. Jakarta Heinz Frick.(1998).Sistem bentuk Struktur bangunan.Kanisius.Yogyakarta. Tlistyo, H. (2005). Jurnal Arsitektur. Struktur kabel pada national atletics stadium , 34. Holgates (1997), struktur kabel(teknologi dan desain. PT.Rafika Aditama. Bandung Hendraningsih, dkk, (1992), Peran, Kesan dan Pesan Bentuk-bentuk Arsitektur Erlangga. Jakarta Neufert, Ernst, Sjamsu Amril, (1999), Data Arsitek Jilid II, Erlangga, Jakarta Neufert, Ernst, Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek Jilid I, Erlangga, Jakarta Poerbo, Hartono. (1992). Utilitas Bangunan Buku Pintar Untuk Mahasiswa Arsitektur
Sipil. Djambatan : Jakarta
Schodek, Daniel L. (1998). Struktur. PT.Rafika Aditama. Bandung Sukawi,(2011), jurnalarsitektur, struktur membrane dalam bangunan bentang lebar.57 Surat Keputusan Bersama antara Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Pemuda dan
Olahraga Nomor 483/KPTS/1991 & Nomor066/MENPORA/1991,
mengenai
Tata Cara Perencanaan Teknik BangunanStadion (SNI-
T25-1991-03) Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1989), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Santoso, B. B. (2009). pengantar arsitektur pertamanan. Surabaya: Penebar Swadaya. Technical Recommendations and Recruitmens FIFA, 2007
W.J.S. Poerwadarminta, (1985). Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka,
Jakarta,
.
Sumber Internet
www. national_athletics_stadium . com www.google,lapangan sepakbola http://1.bp.blogspot.com/ Indoor%2BHydrant%2BSatpam%2BGaul.jpg http://healthsafetyprotection. content/uploads/2011/11/ I.jpg http://healthsafetyprotection. content/uploads/2011/11/ I.jpg http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola
LAMPIRAN KONSEP
View more...
Comments