Dua Dimensi

July 8, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Dua Dimensi...

Description

 

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA II FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI EKSTRAK DAUN GANDARUSA ( J  J us tici tic i a g endarus s a) ASAL DESA KAMIRI KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU

OLEH : NAMA

: SHARNILA

STAMBUK

: 15020140107

KELAS

: C.4

KELOMPOK : I (SATU) ASISTEN

: MIFTA KHAERATI IKHSAN

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2017

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan komponenkomponen campuran Kromatografi adalah sebuah teknik analisis yang dilakukan untuk memisahkan sebuah campuran atau persenyawaan kimia. Untuk mendeteksi suatu senyawa pada suatu sampel dalam bidang farmasi sangat penting untuk dilakukan khususnya untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari senyawa tersebut. Karena metabolit sekunder terdiri dari senyawa-senyawa yang diindikasikan sebagai obat tradisonal maupun bukan obat tradisional. Oleh karena itu dilakukan penarikan kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam suatu sampel, ekstrak dan fraksi. Proses isolasi biasanya dilakukan dengan cara kromatografi. Kromatografi merupakan suatu

proses

pemisahan

yang

mana

analit-analit

dalam

sampel

terdistribusi antara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam dapat berupa bahan padat atau porus dalam bentuk molekul kecil atau dalam bentuk cairan yang dilapiskan pada pendukung padat atau dilapiskan pada dinding kolom. Jenis kromatografi yang digunakan pada praktikum ini adalah kromatografi Lapis Tipis multi eluen dan dua dimensi. Kromatografi Lapis Tipis multi eluen adalah metode yang dilakukan untuk menguji kemurnian

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

dari suatu isolat dengan menggunakan pengembangan berganda. Sedangkan Kromatografi Lapis Tipis dua dimensi adalah metode yang dilakukan untuk memisahkan campuran yang mengandung banyak komponen, dan menguji kemurnian dari isolat yang diperoleh. Penting untuk mengetahui metode KLT multi eluen dan KLT dua dimensi agar dalam pemisahan senyawa kimia pada bahan alam, benarbenar diproleh isolat atau senyawa tunggal. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan untuk memisahkan komponen kimia fraksi daun gandarusa (Justicia gendarussa) gendarussa) menggunakan metode KLTP dengan eluen yang sesuai.   sesuai.

B. Maksud Praktikum  Adapun maksud dari percobaan kali ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara pemisahan senyawa kimia tunggal dan kemurnian senyawa pada isolat sampel daun Gandarusa (Justicia (Justicia gendarussa) gendarussa) menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Multi eluen dan Kromatografi Lapis Tipis dua dimensi.

C. Tujuan Praktikum  Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk

melakukan

pemisahan senyawa kimia tunggal dan mengetahui kemurnian senyawa pada isolat sampel daun Gandarusa (Justicia (Justicia gendarussa) gendarussa) menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Multi eluen dan Kromatografi Lapis Tipis dua dimensi

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Tanaman 1. Klasifikasi Tanaman Tanaman gandarusa diklasifikasikan sebagai berikut (Integrated Taxonomic Information System, 2016) : Kingdom

: Plantae

Phylum

: Tracheophyta

Class

: Magnoliopsida

Order

: Lamiales

Family

: Acanthaceae

Genus

: Justicia

Spesies

: Justicia gendarussa  gendarussa 

2. Nama Lain Besi-besi (Aceh), gandarusa (Melayu), handarusa (sunda), gandarusa, tetean, trus (Jawa), ghandharusa (Madura), gandarisa (Bima), puli (ternate) (Dalimartha, 2005). 3. Morfologi Tanaman Herba tegak, biasanya dengan rimpang berdaging, batang berdaun. Daun tunggal dan berselang. Ujung daun runcing, panjang sekitar 20-50 cm dengan lebar 3-10 cm. Bunga majemuk berwarna putih dan berbau harum. Perbungaan tandan terletak di ujung. Daun

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

penumpu lebar dan tersusun seperti genting, rapat, jumlahnya 1-6 bunga per daun penumpu. Bunga sangat harum, berwarna putih, kuning, atau merah. Kelopak bentuk tabung. Mahkota bentuk tabung. Buah bundar hingga bulat telur. Biji dilengkapi dengan selaput biji (Syamsul, 2015). 4. Kandungan Kimia Gandarusa memiliki rasa pedas, sedikit asam,dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam gandarusa diantaranya justicin, minyak atsiri, kalium, dan alkaloid yang sedikit beracun (Hariana, 2013). 5. Manfaat Tanaman Daun berkhasiat untuk mengatasi bengkak akibat terpukul atau terbentur (memar), keseleo, tulang patah (fraktur), reumatik sendi, nyeri pinggang, haid tidak teratur, tidak dating haid (amenore), demam yang hilang timbul, mual sewaktu batuk, dan sesak (Dalimartha, 2015).  Akar berkhasiat untuk mengatasi reumatik, keram otot, demam, kencing terasa nyeri (disuria), sakit kuning (jaundice), diare, dan anak kecil yang kurus sekali (marasmus) (Dalimartha, 2005).

B. Teori Umum Kromatografi merupakan teknik pemisahan zat untuk analisis dan preparatif dengan melarutkan campuran dalam fase bergerak yang mengalir melalui fase diam atau stasioner, dimana zat-zat yang hendak dipisahkan harus berinteraksi dengan fase stasioner dengan kuat yang

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

berbeda-beda. Interaksi ini dapat bersifat adsorpsi, partisi, pertukaran ion, pengayakan molekuler, atau lainnya. Dilihat dari macam fase bergerak, dikenal kroamtografi gas dan kromatografi cairan, yang kedua ini dapat berupa kromatografi kolom, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi penukaran ion, dan sebagainya. Dulu cara ini digunakan untuk memisah-misahkan zat warna sehingga diberi nama demikian (kromos ‘warna), (chromatography) (Pudjaatmaka, 2002). Multi eluen adalah penggunaan eluen atau fase gerak yang berbeda yang memungkinkan pemisahan analit dengan berdasarkan tingkat polaritas yang berbeda. KLT 2 arah atau 2 dimensi ini bertujuan untuk meningkatkan resolusi sampel ketika komponen-komponen solute mempunyai karakteristik kimia yang hampir sama, karenanya nilai Rf juga hampir sama sebagaimana dalam asam-asam amino. Selain itu, 2 sistem fase gerak yang sangat berbeda dapat digunakan secara berurutan sehingga memungkinkan untuk melakukan pemisahan analit yang mempunyai tingkat polaritas yang berbeda (Rohman, 2009). KLT-2D yang menggunakan pelarutyang sama dalam dua arah harus sistem yang terbaik. Namun, ini tidak biasanya menyebabkan informasi tambahan, karena ekstrak yang dielusi pertama kemungkinan besar sama dengan pada proses pengelusian selanjutnya. Metode KLT2D hanya menjadi menarik jika reaksi telah terjadi antara dua eluen, dan penyimpangan dari garis diagonal dapat diamati setelah elusi kedua (Hahn, 2007).

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

Dalam hal untuk mendapatkan resolusi yang baik, penting untuk memilih dua campuran pelarut yang berbeda, meskipun dengan kekuatan pelarut yang sama ini cukup sulit. Keberhasilan pemisahan akan tergantung pada kemampuan untukmemodifikasi selektivitas eluen kedua dibandingkan dengan selektivitas selektivitas dari el eluen uen pertama (Wall, 2005). Pemisahan KLT 2 dimensi yang terbaikadalah ketika semua komponen dipisahkan dan didistribusikan pada seluruh permukaan dari pelat kromatografi. Estimasi pemisahan ini dapat dibuat dengan sebuah fungsi objektif. Umumnya, kesepakatan yang baik antara evaluasi visual dari kromatogram dan evaluasi komputer menggunakan fungsi objektif adalah melihat. Di sisi lain, fungsi yang diperlukan yang dapat memprediksi nilai Rf dari satu komponen fungsi komposisi dari fase gerak.  Ada program untuk simulasi kromatogram yang sebanding dengan yang diperoleh dengan percobaan kromatogram (Wall, 2005). Kromatografi 2 arah yang diidealkan dengan menggunakan sistem fase gerak yang sama untuk kedua arah. Lingkaran putus-putus menyatakan tempat ketiga komponen setelah pengembangan pertama, sementara lingkaran hitam menyatakan tempat bercak terakhir.Lingkaran penuh menyatakan hasil peruraian yang mungkin terjadi selama kromatografi. Adanya kemungkinan peruraian ini dapat diperiksa dengan KLT 2 arah ini, jika digunakan system fase gerak yang sama. Jika tidak terjadi peruraian, maka semua bercak akan terdapat dalam satu garis

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

yang memotong titik awal sampel. Jika ada peruraian, maka akan ada bercak diluar garis (Wall, 2005).  Adapun keuntungan digunakan metode KLT 2 dimensi dan multieluen ini adalah untuk mendapatkan resolusi yang baik dari hasil KLT, dan memfokuskan zona pemisahan. KLT 2 dimensi memiliki potensi pemisahan 150-300 komponen senyaa kimia. Sedangkan untuk multi eluen, baik digunakan untuk sampel yng memiliki spot dengan nilai Rf di bawah 0.5 (Mona, 2003). Kerugiannya adalah untuk KLT 2 dimensi, analisis kuantitatif dengan celah-scan densitometri tidak terlalu berhasil karena standar dapat diterapkan hanya setelah elusi pertama dan tidak akan memiliki konfigurasi zona elusi analit ganda. Atau standar sampel harus dikembangkan dan dipindai di plat yang berbeda dalam kondisi yang harus diasumsikan identik. Sedangkan untuk KLT multi eluen adalah menggunakan banyak pelarut dibandingkan dengan KLT dua dimensi, serta pemisahan yang diperoleh kurang maksimal dibanding dengan KLT dua dimensi (Mona, 2003).

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

BAB III METODE PRAKTIKUM A. Alat  Adapun alat –alat  –alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah chamber, gelas ukur, mistar, pipa kapiler, pensil, pipet volume, lampu UV, lempeng KLT ukuran 7 x 1 cm, lempeng KLT 5 x 5 cm, dan vial.

B. Bahan  Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aluminium foil, DPPH, etil asetat, isolat aktif dari KLTP daun gandarussa ( Justicia gendarussa ) kloroform, label, methanol, N-heksan, dan tissue. C. Prosedur kerja (A (Anonim, nonim, 2017) a. KLT Multi Eluen Disiapkan alat dan bahan, diambil hasil dari isolat KLTP (fraksi dari KKK dan KCV) yang telah dipisahkan lapisan plasma dan endapannya, lapisan plasma ditotolkan pada lempeng 7 x 1 cm, dielusi dengan dua perbandingan eluen n-heksan : etil asetat (7:3), kloroform : methanol (1:1) sampai batas tanda, diamati dibawah lampu UV 254 dan 366 nm, dan disemprotkan dengan DPPH. b. KLT Duadimensi Disiapkan alat dan bahan, diambil hasil dari isolat KLTP (fraksi dari KKK dan KCV) yang telah dipisahkan lapisan plasma dan endapan, lapisan plasma ditotolkan pada lempeng yang berukuran 1 x

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

1 cm, dielusi dengan eluen n-heksan : etilasetat (7:3) sampai batas tanda, diamati dibawah lampu UV, diputar 90 0  berlawananarahjarum  jam, dielusilagidengane dielusilagidenganeluen luen n-heksan : etilasetat (7:3) sampai batas tanda, diamati dibawah lampu UV 254 dan 366 nmdan disemprotkan dengan DPPH.

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan  Pengamatan  1. Tabel pengamatan Fraksi   Fraksi

Metode   Metode

Ket   Ket

KCV

Multi eluen

Terdapat noda tunggal

KCV

Dua dimensi

Terdapat noda tunggal

KKK

Multi eluen

Terdapat noda tunggal

KKK

Dua dimensi

Terdapat noda tunggal

B. Pembahasan Pembahasan   Kromatografi

merupakan

suatu

cara

pemisahan

molekul

berdasarkan perbedaan pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen yang berada pada larutan. Kromatografi Lapis Tipis multi eluen adalah metode yang dilakukan untuk menguji kemurnian dari suatu isolat dengan menggunakan pengembangan berganda. Dimana digunakan jenis eluen yang berbeda, baik itu berbeda dalam jenisnya atau pada perbandingannya. Sedangkan Kromatografi Lapis Tipis dua dimensi adalah metode yang dilakukan untuk memisahkan campuran yang mengandung banyak komponen, dan menguji kemurnian dari isolat yang diperoleh. Dimana isolat ditotolkan dan dielusi selanjutnya o

diputar 90  untuk elusi kedua.

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

Tujuan dari praktikum ini adalah melakukan pemisahan senyawa kimia tunggal dan mengetahui kemurnian senyawa pada isolat sampel daun gandarusa (Justicia (Justicia gendarussa) gendarussa) menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Multi eluen dan Kromatografi Lapis Tipis dua dimensi. KLT multieluen memiliki keuntungan sangat menghemat waktu karena laju pengembangan menurun dengan cepat ketika pelarut bergerak ke atas lapisan, dan pengembangan kedua biasanya lebih cepat daripada pengembangan pertama. Sedangkan KLT 2 dimensi merupakan cara yang memungkimkan pemakaian lapisan fase diam yang lebih luas untuk memisahkan campuran yang mengandung banyak komponen dengan kepolaran berbeda. Pada KLT multi eluen dan KLT 2 dimensi, untuk mengetahui kemurnian senyawa hasil isolat dengan metode ini dengan mengelusi noda pada 2 arah yang berbeda dan menggunakan eluen berbeda. dilakukan rotasi 90o  dengan tujuan untuk memperpanjang perambatan dari noda, dan memperbesar nilai rfnya. Dimana Isolat dikatakan murni apabila noda yang tampak adalah tunggal. Dari pengerjaan KLT Multi eluen, diperoleh hasil pada isolat KKK daun gandarusa gandarusa terdapat noda, sehingga isolat yang diperoleh diperoleh tersebut senyawa murni, Sedangkan pada isolat KCV juga terdapat noda sehingga isolat yang diperoleh senyawa murni Dari pengerjaan KLT dua dimensi, diperoleh hasil pada isolat KKK daun gandarusa gandarusa terdapat noda, sehingga isolat yang diperole diperoleh h tersebut

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

senyawa murni, Sedangkan pada isolat KCV juga terdapat noda sehingga isolat yang diperoleh senyawa murni.  Adapun keuntungan dari penggunaan metode KLT 2 dimensi dan multieluen adalah untuk mendapatkan resolusi yang baik dari hasil KLT. Memfokuskan

zona

pemisahan. KLT

2

dimensi memiliki potensi

pemisahan 150-300 komponen senyawa kimia, dan untuk KLT multieluen cocok digunakan untuk sampel yang memiliki noda dengan nilai Rf dibawah 0,5. Sedangkan Kerugian penggunaan metode KLT 2 dimensi dan multieluen adalah pengerjaan pada KLT 2 dimensi dan multieluen lebih rumit dan proses pengerjaannya membutuhkan waktu sedikit lebih lama, serta harganya harganya y yang ang sedikit lebih mahal karena ukura ukuran n lempeng KLT 2 dimensi dan multieluen lebih besar jika di bandingkan dengan metode KLT biasa.

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Hasil yang di dapatkan pada sampel gandarusa ( justicia  justicia gendarussa gendarussa)) adalah adanya noda tunggal dimana terlihat pada UV 254 dan 366. Hal itu membuktikan kemurnian senyawa tersebut. Noda tunggal terdapat pada kedua metode yang digunakan yaitu multi eluen dan dua dimensi serta tidak terdapat antioksidan pada metode dua dimensi

B. Saran

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

Diharapkan semua praktikan mengetahui cara kerja dan dapat bekerja sama supaya praktikum dapat berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA  Anonim., 2017, Penuntun Pratikum Fitokimia II , Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Dalimatha, 2005, Tanaman Obat dilingkungan sekitar , swadaya : Jakarta. Hahn-D.E., 2007,  Applied Thin-Layer Chromatography, Best Practice and  Avoidance of Mistakes.Second, Revised and Enlarge Edition, WILEY-VCH, Jerman. Hariana, Drs.H.Arief., 2013, Tumbuhan obat dan Khasiatnya Khasiatnya,, Swadaya : Jakarta. Mona,

Z., 2003,  Applications of two-dimensional thin-layer chromatography, J. Chromatograph, Vol. 271. Page127 –  –192. 192.

Integrated Taxonomic information s system, ystem, Diakses tanggal 17 0ktober 2016.

2016,

Justicia gendarussa. gendarussa.

Pudjaatmaka, A., 2002, Kamus Kimia, Kimia, Balai Pustaka : Jakarta.

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

Rohman, A., 2009,Kromatografi 2009,Kromatografi untuk Analisis Obat, Graha Ilmu I lmu,, Jakarta Syamsul. 2015, Kitab Tumbuhan Obat , Jakarta: Niaga Swadaya. Wall, P.E., 2005, Thin-Layer Chromatography: A Modern Practical  Approach,, Royal Society of Chemistry, Cambridge.  Approach

LAMPIRAN

A. Skema Kerja KLT Multi Eluen - ditotolkan isolat KKK dan KCV pada lempeng7 x 1 cm - Dielusi

pada

eluen

n-heksan:etil

asetat (7:3) - diangin-anginkan - diamati noda dibawah sinar UV 254 nm dan 366 nm - dielusi

pada

eluen

kloroform:

methanol (1:1) - diangin-anginkan

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

- diamati noda dibawah sinar UV 254 nm dan 366 nm - disemprotkan DPPH Senyawa Murni

KLT Dua Dimensi - ditotolkan isolat KKK dan KCV pada lempeng 5 x 5 cm - Dielusi

pada

eluen

n-heksan:etil

asetat (7:3) - diangin-anginkan - diamati noda dibawah sinar UV 254 nm dan 366 nm - diputar diputar 90 ⁰ berlawanan arah jarum  jam - dielusi

pada

eluen

n-heksan:etil

asetat (7:3) - diangin-anginkan - diamati noda dibawah sinar UV 254 nm dan 366 nm

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

- disemprotkan DPPH SenyawaMurni

SHARNILA 15020140107

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

B.Gambar praktikum  praktikum  1. KLT Multi Eluen N - heksan :etilasetat (8:2)

KKK

KCV

Pada uv 366

Pada uv 254

2. KLT 2 Dimensi N - heksan :etilasetat (8:2) (KCV)

Pada uv 254

SHARNILA 15020140107

Pada uv 366

MIFTA KHAERATI IKHSAN

 

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS MULTI ELUEN DAN DUA DIMENSI

N - heksan :etilasetat (8:2) (KKK)

Pada uv 254

SHARNILA 15020140107

Pada uv 366

MIFTA KHAERATI IKHSAN

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF