Dokumen Kurikulum 2013

August 8, 2018 | Author: Kreshna Aditya | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Dokumen Kurikulum 2013...

Description

DOKUMEN KURIKULUM 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1

DESEMBER 2012

2

Daftar Isi

Hal. DAFTAR ISI I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang B. Landasan Penyempurnaan Kurikulum 1. Landasan Yuridis 2. Landasan Filosofis 3. Landasan Teoritis 4. landasan Empiris C. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum II. II. STRU STRUKT KTUR UR KURI KURIKU KULU LUM M A. Struktur Kurikulum SD B. Struktur Kurikulum SMP C. Struktur Kurikulum SMA III. III. STRA STRATE TEGI GI IMPL IMPLEM EMEN ENTA TASI SI A. Implementasi Kurikulum B. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan C. Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru D. Evaluasi Kurikulum

i 1

2 3 4 7 9

13 15 15

18 19 19 19

Lampiran: 1. Kompetensi Kompetensi Dasar Dasar SD Kelas Kelas I, II, III, IV, IV, V, VI 2. Kompetensi Kompetensi Dasar Dasar SMP Kelas Kelas VII, VIII, VIII, IX 3. Kompetensi Kompetensi Dasar Dasar SMA Kelas Kelas XI, XII, XIII 4. Hasil Hasil Uji Uji Publ Publik  ik 

i

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR ATAR BELAK ELAKAN ANG G Pembukaan Pembukaan Undang-Und Undang-Undang ang Dasar 1945 mengamanat mengamanatkan kan bahwa pembentuk pembentukan an Pemerintah Pemerintah Negara Indonesia Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan mencerdaskan kehidupan kehidupan  bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Perwujud judan

dari

amana anat

Undang-Un -Undang

Dasar sar

1945

yait aitu

dengan

dibe diberl rlak akuk ukan anny nyaa Unda Undang ng-U -Und ndan ang g Nomo Nomorr 20 Tahu Tahun n 2003 2003 tent tentan ang g Siste Sistem m Pendidikan Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama  pada awal abad ke-21. Undang-undang ini menjadi menjadi dasar hukum untuk membangun  pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-undang tentang sistem pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan. Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebaga sebagaii pranat pranataa sosial sosial yang yang kuat kuat dan berwib berwibawa awa untuk untuk memberd memberdaya ayakan kan semua semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu mampu dan proakt proaktif if menjawa menjawab b tantan tantangan gan zaman zaman yang yang selalu selalu beruba berubah. h. Makna Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter.

1

Penye Penyeleng lenggar garaan aan pendid pendidika ikan n sebagai sebagaiman manaa yang yang diaman diamanatk atkan an dalam dalam Undang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai gene generas rasii pene peneru russ bang bangsa sa di masa masa depa depan, n, yang diya diyaki kini ni akan akan menj menjad adii fakto faktor  r  determ determina inan n bagi bagi tumbuh tumbuh kemban kembangny gnyaa bangsa bangsa dan negara negara Indone Indonesia sia sepanj sepanjang ang  jaman. Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan  proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi lagi bahwa bahwa kuriku kurikulum lum,, yang yang dikemb dikembang angkan kan dengan dengan berbas berbasis is pada pada kompete kompetensi nsi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warg wargaa nega negara ra yang yang demo demokr krat atis is dan dan berta bertang nggu gung ng jawa jawab. b. Peng Pengem emba bang ngan an dan dan  pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu strategi  pembangunan pendidikan nasional sebagaimana s ebagaimana yang diamanatkan dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

B. LANDASAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM 1. Landasan Yuridis Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masya masyaraka rakatt dan bangsa bangsa dalam dalam memban membangun gun genera generasi si muda muda bangsa bangsany nya. a. Secara Secara  pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk untuk peserta didik mengembangkan mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar  yang yang menye menyenan nangka gkan n dan sesuai sesuai dengan dengan kemamp kemampuan uan diriny dirinyaa untuk untuk memilik memilikii kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang Undang-un -undan dang g nomor nomor 20 tahun tahun 2003 2003 tentan tentang g Sistem Sistem Pendid Pendidika ikan n Nasion Nasional, al,

2

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan  Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. 2. Landasan Filosofis Pendid Pendidika ikan n nasiona nasionall berfun berfungsi gsi mengem mengemban bangka gkan n dan memben membentuk tuk watak watak serta serta  peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan  bangsa (UU RI nomor 20 tahun ta hun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk  mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,  pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak  mulia, mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, mandiri, dan menjadi menjadi warganegara warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Berdas Berdasark arkan an

fungsi fungsi dan tujuan pendid pendidika ikan n nasiona nasionall maka maka pengem pengemban bangan gan

kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang. Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses  pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan dan peng pengem emba bang ng buda budaya ya bang bangsa sa.. Mela Melalu luii pend pendid idik ikan an berb berbag agai ai nila nilaii dan dan keunggulan keunggulan budaya budaya di masa lampau diperkenal diperkenalkan, kan, dikaji, dan dikemban dikembangkan gkan menjadi menjadi buday budayaa diriny dirinya, a, masya masyaraka rakat, t, dan bangsa bangsa yang yang sesuai sesuai dengan dengan zaman zaman dimana dimana peserta peserta didik didik tersebu tersebutt hidup hidup dan mengem mengemban bangka gkan n diri. diri.

Kemamp Kemampuan uan

menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik  apabila apabila pengetahua pengetahuan, n, kemampuan kemampuan intelektual, intelektual, sikap dan kebiasaan, kebiasaan, keterampilan keterampilan sosial memberika memberikan n dasar

untuk secara secara aktif mengembang mengembangkan kan dirinya dirinya sebagai

individu, anggota masyarakat, warganegara, dan anggota umat manusia. Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. kini. Oleh karena itu, konten konten pendidik pendidikan an

yang yang mereka mereka pelajari pelajari tidak semata semata

 berupa prestasi besar bangsa di masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang  pada saat kini dan akan berkelanjutan

ke masa

mendatang. Berbagai

3

 perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, sosia l, politik yang diha dihada dapi pi masy masyara araka kat, t, bang bangsa sa dan dan umat umat manu manusia sia dike dikema mass seba sebaga gaii kont konten en  pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam  berbagai aspek kehidupan, kemampuan berpartisipasi

dalam membangun

kehidu kehidupan pan bangsa bangsa yang yang lebih lebih baik, baik, dan memosi memosisika sikan n pendid pendidika ikan n yang yang tidak  tidak  terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih berarti bagi keungg keunggula ulan n budaya budaya bangsa bangsa di masa masa lalu untuk untuk diguna digunakan kan dan dikemb dikembang angkan kan sebagai bagian dari kehidupan kehidupan masa kini. Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi berpartisipasi penuh sebagai warganegara. warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini ini

perlu erlu

diara iarah hkan kan

untu untuk k

membe emberi ri

kemam emampu puan an

bagi agi

peser eserta ta

did didik 

menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan dan  pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan untuk  kehidupan kehidupan paling paling tidak satu sampai dua dekade dekade dari sekarang. sekarang. Artinya, Artinya, konten  pendidikan

yang

dirumuskan

dalam

Standar

Kompetensi

Lulusan

dan

dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk  dikemb dikembang angkan kan dan disesu disesuaik aikan an dengan dengan kehidu kehidupan pan mereka mereka sebaga sebagaii pribad pribadi, i, anggota anggota masyarakat, masyarakat, dan warganegara warganegara yang produktif produktif serta bertanggun bertanggungjawab gjawab di masa mendatang. 3. Landasan Teoritis

Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendid Pendidika ikan n berdas berdasark arkan an standar standar adalah adalah pendid pendidika ikan n yang yang menetap menetapkan kan standar  standar  nasi nasion onal al sebag sebagai ai kuali kualita tass mini minima mall hasil hasil bela belajar jar yang berla berlaku ku untu untuk k setia setiap p kurikulum kurikulum.. Standar Standar kualitas kualitas nasional nasional dinyatakan dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan

4

suatu jenjang atau satuan pendidikan. pendidikan. Standar Kompetensi Kompetensi Lulusan Lulusan mencakup mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005). Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satu Satuan an Pend Pendid idik ikan an yait yaitu u SKL SKL SD, SD, SMP, SMP, SMA, SMA, SMK. SMK. Stan Standa darr Komp Kompete etens nsii Lulusan satuan pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang lingkup penerapan komponen proses dan konten. Komponen  proses adalah kemampuan minimal untuk mengkaji dan memproses konten menjadi kompetensi. Komponen konten adalah dimensi kemampuan yang menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari pendidikan. Komponen ruang lingkup adalah keluas keluasan an lingku lingkunga ngan n minima minimall dimana dimana

kompet kompetensi ensi tersebut tersebut diguna digunakan kan,, dan

menunjukk menunjukkan an gradasi gradasi antara satu satuan pendidikan pendidikan dengan dengan satuan pendidikan pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan khusus (SMK, SDLB, SMPLB, SMALB). Komp Kompet eten ensi si adal adalah ah kema kemamp mpua uan n seseo seseora rang ng untu untuk k bersi bersika kap, p, meng menggu guna naka kan n  pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana yang yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum diranc dirancang ang untuk untuk memberi memberikan kan pengal pengalama aman n belajar belajar seluas-l seluas-luas uasny nyaa bagi bagi peserta peserta didi didik k untu untuk k meng mengem emban bangk gkan an sikap sikap,, keter keteram ampi pila lan n dan dan peng pengeta etahu huan an yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman belajar  tersebut tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan menggambarkan manusia dengan dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL. Kurikulum Kurikulum adalah seperangka seperangkatt rencana rencana dan pengaturan pengaturan mengenai mengenai tujuan, tujuan, isi, dan  bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian dida didasa sark rkan an pada pada penc pencap apai aian an tuju tujuan an,,

kont konten en dan dan

baha bahan n

pela pelaja jara ran n

sert sertaa

 penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan  pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL SKL menjadi konten kurikulum kurikulum yang berasal

5

dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan  bangsa di masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten konten spesifik spesifik yaitu pengetahuan pengetahuan dan konten konten berbag berbagii dengan dengan mata mata pelajar pelajaran an lain lain yaitu yaitu sikap sikap dan keteramp keterampila ilan. n. Secara langsung mata pelajaran menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan  berbagi untuk dikembangkan dikembangkan dalam dimensi proses suatu kurikulum. Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang mengem mengemban bangk gkan an ide dan rancan rancangan gan tersebu tersebutt menjad menjadii proses proses pembel pembelajar ajaran. an. Pemahaman Pemahaman guru tentang kurikulum kurikulum akan menentukan menentukan rancangan guru (Rencana (Rencana Prog Progra ram m Pemb Pembel elaj ajar aran an/R /RPP PP)) dan dan dite diterj rjem emah ahka kan n ke dala dalam m bent bentuk uk kegi kegiat atan an  pembelajaran. Peserta didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam dalam kegiatan kegiatan pembelajaran pembelajaran dan menjadi menjadi pengalaman pengalaman langsung langsung peserta didik. Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta peser ta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-based “ outcomes-based curriculum” curriculum” dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur diukur dari pencapaian pencapaian kompetensi kompetensi.. Keberhasilan Keberhasilan kurikulum kurikulum diartikan sebagai sebagai  pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh  peserta didik.

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah: (1)

Isi atau atau konten konten kuriku kurikulum lum adalah adalah kompet kompetensi ensi yang yang dinya dinyataka takan n dalam dalam

 bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).

6

(2)

Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran (3)

Kompete Kompetensi nsi Dasar Dasar (KD) (KD) merupa merupakan kan kompe kompeten tensi si yang yang dipelaja dipelajari ri peserta peserta

didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu. (4)

Penekanan kompetensi kompetensi ranah sikap, keterampilan keterampilan kognitif, keterampilan

 psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata  pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD  pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum. kurikulum. (5)

Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi kompetensi bukan konsep,

generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–   based curriculum” atau “content-based curriculum”. (6)

Komp Kompete etens nsii Dasar Dasar

yang yang dike dikemb mban angk gkan an dida didasar sarka kan n pada pada prin prinsip sip

akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. (7)

Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada

ting tingka katt yang yang memu memuask askan an deng dengan an memp memperh erhati atika kan n kara karakt kter erist istik ik kont konten en kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keteram Keterampil pilan an kognit kognitif if dan psikom psikomoto otorik rik adalah adalah kemamp kemampuan uan pengua penguasaan saan kont konten en yang ang

dapa dapatt

dila dilati tihk hkan an..

Seda Sedang ngka kan n

sika sikap p

adal adalah ah kema kemamp mpua uan n

 penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses  pendidikan yang tidak langsung. (8)

Penilai Penilaian an hasil hasil belajar belajar mencak mencakup up seluru seluruh h aspek aspek kompete kompetensi nsi,, bersifa bersifatt

format formatif if dan hasiln hasilnya ya segera segera diiku diikuti ti dengan dengan pembel pembelajar ajaran an remedi remedial al untuk  untuk  mema memast stika ikan n peng pengua uasaa saan n komp kompet eten ensi si pada pada ting tingka katt memu memuask askan an (Kri (Kriter teria ia Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).

4. Landas Landasan an Empir Empiris is Pada Pada saat ini pereko perekonom nomian ian Indone Indonesia sia terus terus tumbuh tumbuh di tengah tengah bayang bayang-bay -bayang ang resesi resesi dunia. dunia. Pertum Pertumbuh buhan an ekonom ekonomii Indone Indonesia sia dari dari 2005 2005 sampai sampai dengan dengan 2008 2008  berturut-turut

5,7%,

5,5%,

6,3%,

2008:

(www.presidenri.go.id/index.php/indikator ). ). Per Pertum tumbuh buhan an eko ekonom nomii

6,4% Indone Ind onesia sia

7

tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negaranegara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna Paripu rna DPR, 31/05/2012 31/05/2012). ). Momen Momentum tum pertumbuhan pertumbuhan ekonomi ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, mandiri, sangat sangat diperluk diperlukan an untuk untuk memantapkan memantapkan pertumbuh pertumbuhan an ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena karena hasil hasil seleksi seleksi alam, alam, namun namun karena karena hasil hasil gemble gemblenga ngan n pada pada tiap jenjang jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya. Sebaga Sebagaii negara negara bangsa bangsa yang yang besar besar dari dari segi segi geogra geografis, fis, suku suku bangsa bangsa,, potensi potensi ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, lain, sekeci sekecill apapun apapun ancama ancaman n disint disintegr egrasi asi bangsa bangsa masih masih tetap tetap ada. ada. Kuriku Kurikulum lum harus harus mampu mampu memben membentuk tuk manusi manusiaa Indone Indonesia sia yang yang mampu mampu menye menyeimb imbang angkan kan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari  bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas bangsa Indonesia. Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus  pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga meni menimp mpaa gene generas rasii muda muda,, misal misalny nyaa pada pada kasus kasus-k -kasu asuss perk perkel elah ahia ian n massa massal. l. Walaup Walaupun un belum belum ada kajian kajian ilmiah ilmiah bahwa bahwa kekera kekerasan san tersebu tersebutt bersum bersumber ber dari dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan  bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu mene meneka kank nkan an aspek aspek kogn kognit itif if dan dan kete keterk rkun ungk gkun unga gan n peser peserta ta didi didik k di ruan ruang g  belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kuriku kurikulum lum perlu perlu direor direorien ientasi tasi dan direor direorgan ganisas isasii terhad terhadap ap beban beban belajar belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan ini. Berbag Berbagai ai elemen elemen masyarak masyarakat at telah telah member memberikan ikan kritik kritikan, an, komenta komentar, r, dan saran saran  berkaitan dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban  belajar ini bahkan secara kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah satunya berhulu dari banyaknya mata pelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu kurikulum pada

8

tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung serta pembentukan karakter. Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional/UN menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan  pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik. Pada Pada saat saat ini, ini, upay upayaa peme pemenu nuha han n kebu kebutu tuha han n manus anusia ia tela telah h seca secara ra nyat nyataa mem mempeng pengar aruh uhii

seca secara ra

nega negati tiff

ling lingku kung ngan an

alam alam..

Penc Pencem emar aran an,,

sema semaki kin n

 berkurangnya sumber air bersih, adanya potensi rawan pangan pada berbagai  belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya  juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap terhadap lingkunga lingkungan n alam dan menumbuh menumbuhkan kan kemampuan kemampuan untuk merumuskan merumuskan  pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan  pangan. Dengan Dengan berbagai berbagai kemajuan kemajuan yang yang telah dicapai, mutu pendidikan pendidikan Indonesia Indonesia harus teru teruss diti diting ngka katk tkan an.. Hasil Hasil studi studi PISA PISA (Pro (Progr gram am for for Inte Intern rnat atio iona nall Stud Studen entt Assessment), yaitu studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA, menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari dari 65 nega negara. ra. Hasil Hasil studi studi TIMS TIMSS S (Trend Trendss in Intern International ational Mathematics Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan  pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi. Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspe aspek k kema kemamp mpua uan n esen esensi sial al yang ang dipe diperl rluk ukan an semu semuaa warg wargaa nega negara ra untu untuk  k   berperanserta dalam membangun negara pada masa mendatang.

C. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

9

1. Kurikulum Kurikulum satuan pendidika pendidikan n atau jenjang pendidikan pendidikan bukan merupakan daftar 

mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh  peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang  pendidikan tertentu.

Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman

 belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku  peserta

didik

secara

keseluruhan

dalam

menerapkan

perolehannya

di

masyarakat.

2. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang

 pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki  peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai sesuai dengan dengan fungsi fungsi dan tujuan tujuan jenjan jenjang g pendid pendidika ikan n dasar dasar dan pendid pendidika ikan n menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Standar Kompetensi Kompetensi Lulusan pendidikan pendidikan dasar dan pendidikan pendidikan menengah menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.

3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi

 berupa

sikap,

pengetahuan,

keterampilan

berpikir,

dan

keterampilan

 psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang term termasu asuk k peng penget etah ahua uan n dike dikema mass secar secaraa khusu khususs dalam dalam satu satu mata mata pela pelajar jaran an.. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata  pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatik memperhatikan an prinsip prinsip penguatan penguatan (organisasi (organisasi horizontal) horizontal) dan keberlanjuta keberlanjutan n (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

10

4. Kuri Kuriku kulu lum m dida didasar sarka kan n pada pada prin prinsi sip p bahw bahwaa setia setiap p sika sikap, p, kete keteram rampi pila lan n dan dan

 pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar  dapat dapat dipelaj dipelajari ari dan dikuas dikuasai ai setiap setiap peserta peserta didik didik (master (mastery y learnin learning) g) sesuai sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik 

untuk mengembangk mengembangkan an perbedaan perbedaan dalam kemampuan kemampuan dan minat. Atas dasar   prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempa kesempatan tan kepada kepada peserta peserta didik didik untuk untuk memilik memilikii tingka tingkatt pengu penguasaa asaan n di atas atas standar standar yang yang telah ditentukan ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan pengetahuan). ). Oleh karena itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

 peserta didik serta lingkungannya. lingkungannya. Kurikulum Kurikulum dikembangk dikembangkan an berdasarkan berdasarkan  prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.

7. Kurikulum harus harus tanggap terhadap perkembangan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,

teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu  pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena karena itu

konten konten kurikulu kurikulum m harus harus selalu mengiku mengikuti ti perkem perkemban bangan gan ilmu

 pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan . Pendidikan tidak boleh

memisahkan memisahkan peserta peserta didik dari lingkunga lingkunganny nnyaa dan pengembanga pengembangan n kurikulum kurikulum dida didasar sarka kan n kepa kepada da prin prinsip sip relev relevan ansi si pend pendid idik ikan an deng dengan an kebu kebutu tuha han n dan dan

11

lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari mempelajari permasalahan permasalahan di lingkunga lingkungan n masyarakatny masyarakatnyaa sebagai sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat.

9. Kuri Kuriku kulu lum m

diar diarah ahka kan n kepa kepada da pros proses es peng pengem emba bang ngan an,, pemb pembud uday ayaan aan dan dan

 pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan  peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keter terampilan,

dan

pengetahuan

dasar sar

yang ang

dapat

digunaka akan

untuk 

mengembangkan budaya belajar.

10. Kurikulum Kurikulum dikembangk dikembangkan an dengan dengan memperhatika memperhatikan n kepentingan kepentingan nasional nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan  bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur  kurikulum kurikulum,, Standar Standar Kemampuan/ Kemampuan/SK SK dan Kemampuan Kemampuan Dasar/KD Dasar/KD serta silabus. silabus. Kepent Kepenting ingan an daerah daerah dikemb dikembang angkan kan untuk untuk memban membangun gun manusi manusiaa yang yang tidak  tidak  terca tercabu butt dari dari akar akar buda budaya yany nyaa dan dan mamp mampu u berk berkon ontr trib ibusi usi lang langsu sung ng kepa kepada da masy masyar arak akat at di seki sekita tarn rny ya. Kedu Keduaa kepe kepent ntin inga gan n ini ini sali saling ng meng mengis isii dan dan memberdaya memberdayakan kan keragaman keragaman dan kebersatuan kebersatuan yang dinyatakan dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian

kompet kompetensi ensi.. Instru Instrumen men penila penilaian ian hasil hasil belajar belajar adalah adalah alat alat untuk untuk menget mengetahu ahuii kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekura Kekuranga ngan n tersebu tersebutt harus harus segera segera diiku diikuti ti dengan dengan proses proses perbai perbaikan kan terhad terhadap ap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok   peserta didik.

12

13

BAB II STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender   pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas: - Mata Mata pelajar pelajaran an wajib wajib diikut diikutii oleh oleh seluruh seluruh peserta peserta didik didik di satu satuan satuan pendidik pendidikan an  pada setiap satuan atau jenjang pendidikan - Mata Mata

pela pelajar jaran an pili piliha han n yang ang diik diikut utii oleh oleh pesert pesertaa didi didik k sesu sesuai ai deng dengan an piliha pilihan n

mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam dalam struktu strukturr kuriku kurikulum lum pendid pendidika ikan n meneng menengah ah (SMA (SMA dan SMK) SMK) sementa sementara ra itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata  pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP. SMP. 1. Struktur Kurikulum SD

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD Tahun I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk Tahun IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam  belajar SD adalah 40 menit. Struktur Kurikulum SD adalah sebagai berikut: MATA PE P ELAJARAN

Kelompok A 1. Pendidikan Agama 2. Pend Pendid idik ikan an Panc Pancas asil ila a dan dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika Kelompok B 1. Seni Seni Bud Buday aya a dan dan Kete Ketera ramp mpila ilan n (termasuk muatan lokal) 2. Pendid Pendidika ikan n Jas Jasman mani, i, Olah Olah Raga Raga dan Kesehatan (termasuk muatan lokal)  Jumlah Alokasi Waktu Per Per Minggu

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU I II III IV V VI 4 5

4 6

4 6

4 6

4 6

4 6

8 5

8 6

10 6

10 6

10 6

10 6

4

4

4

6

6

6

4

4

4

4

4

4

30

32

34

36

36

36

14

= Pembelajaran Tematik Terintegrasi Terintegrasi

Kelomp Kelompok ok A adalah adalah mata mata pelajar pelajaran an yang yang memberi memberikan kan orient orientasi asi kompet kompetens ensii lebih lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor. Integr Integrasi asi konten konten IPA dan IPS adalah adalah berdasa berdasarka rkan n makna makna mata mata pelajar pelajaran an sebaga sebagaii orga organi nisas sasii kont konten en dan dan buka bukan n sebag sebagai ai sumb sumber er dari dari kont konten en.. Kont Konten en IPA IPA dan dan IPS IPS diintegrasik diintegrasikan an ke dalam mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia Indonesia dan Matematika yang harus ada berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Pembelajaran Pembelajaran tematik tematik merupakan merupakan pendekatan pendekatan pembelajaran pembelajaran yang mengintegra mengintegrasikan sikan  berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan/keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema memberikan makna kepada konsep dasar tersebut sehingga peserta didik tidak  mempelajari konsep dasar tanpa terkait dengan kehidupan nyata. Dengan demikian,  pembelajaran memberikan makna nyata kepada peserta didik. Tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Keduanya adalah  pemberi makna yang substansial terhadap bahasa, PPKn, matematika dan seni budaya karena keduanya adalah lingkungan nyata dimana peserta didik dan masyarakat hidup. Disinil Disinilah ah kemamp kemampuan uan dasar/K dasar/KD D dari dari IPA dan IPS yang yang diorga diorganis nisasik asikan an ke mata mata  pelajaran lain yang memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang KD mata  pelajaran lainnya. Berdasarkan sudut pandang psikologis, tingkat perkembangan peserta didik tidak cukup abstrak abstrak untuk untuk memaham memahamii konten konten mata mata pelajar pelajaran an secara secara terpisah terpisah-pis -pisah. ah. Pandan Pandangan gan  psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi KD yang diorganisasi diorganisasikan kan dalam pembelajaran pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan  bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

15

2. Stru Strukt ktur ur Kuri Kuriku kulu lum m SMP SMP Beban belajar di SMP untuk Tahun VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per  minggu. Jam belajar SMP adalah 40 menit. Struktur Kurikulum SMP adalah sebagai berikut: MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU

Kelompok A 1. Pendidikan Agama 2.

dan

VII

VIII

IX

3

3

3

3

3

3

6

6

6

3.

Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan Bahasa Indonesia

4.

Matematika

5

5

5

5.

Ilmu Pengetahuan Alam

5

5

5

6.

Ilmu Pengetahuan Sosial

4

4

4

7.

Bahasa Inggris

4

4

4

Kelompok B 1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal)

3

3

3

2.

3

3

3

2

2

2

38

38

38

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3. Prakarya (termasuk muatan lokal)  Jumlah Alokasi Waktu Per Per Minggu

Kelomp Kelompok ok A adalah adalah mata mata pelajar pelajaran an yang yang memberi memberikan kan orient orientasi asi kompet kompetens ensii lebih lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor. 3. Stru Strukt ktur ur Kuri Kuriku kulu lum m SMA SMA Untuk Untuk menerap menerapkan kan konsep konsep kesamaa kesamaan n antara antara SMA dan SMK maka maka dikemb dikembang angkan kan kurikulum Pendidikan Menengah yang terdiri atas Kelompok mata pelajaran Wajib dan Mata pelajar pelajaran an Piliha Pilihan. n. Mata Mata pelajar pelajaran an wajib wajib sebany sebanyak ak 9 (Sembila (Sembilan) n) mata mata pelajar pelajaran an dengan dengan beban belajar 18 jam per minggu. minggu. Konten kurikulum kurikulum (Kompetensi (Kompetensi Inti/KI dan KD) dan kemasan konten serta label konten (mata pelajaran) untuk mata pelajaran wajib

16

 bagi SMA dan SMK adalah sama. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik didik adalah adalah subjek subjek dalam dalam belajar belajar dan mereka mereka memilik memilikii hak untuk memilih memilih sesuai sesuai dengan minatnya. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan pilihan akademik (SMA) serta pilihan akademik akademik dan vokasional (SMK). Mata pelajaran pilihan ini memberikan corak kepada fungsi satuan  pendidikan dan di dalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban  belajar di SMA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar belaj ar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Struktur Struktur Kurikulum Kurikulum Pendidikan Pendidikan Menengah Menengah kelompok kelompok mata pelajaran pelajaran wajib sebagai  berikut.

MATA PELAJARAN

Kelompok Wajib 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Sejarah Indonesia 6. Bahasa Inggris 7. Seni Budaya 8. Prakarya 9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU X XI XII

3

3

3

2

2

2

4

4

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

23

23

23

Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA)

20

20

20

Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK)

28

28

28

 Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Kelompok Wajib per minggu Kelompok Peminatan

Kompetensi Kompetensi Dasar mata pelajaran pelajaran wajib memberik memberikan an kemampuan kemampuan dasar yang yang sama  bagi tamatan Pendidikan Menengah antara mereka yang belajar di SMA dan SMK. Bagi mereka yang memilih SMA tersedia pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti  jurusan) dan pilihan antar kelompok peminatan dan bebas. Nama Kelompok Peminatan

17

diguna digunakan kan karena karena memilik memilikii keterb keterbuka ukaan an untuk untuk belajar belajar di luar luar kelomp kelompok ok tersebu tersebutt sedangkan nama jurusan memiliki konotasi terbatas pada apa yang tersedia pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil mata pelajaran di luar jurusan. Struktur Kelompok Peminatan Akademik (SMA) memberikan keleluasaan bagi peserta didik sebagai subjek tetapi juga berdasarkan pandangan bahwa semua disiplin ilmu adalah sama dalam kedudukannya. Nama kelompok minat diubah dari IPA, IPS dan Bahasa Bahasa menjadi menjadi Matemat Matematika ika dan Sains, Sains, Sosial, Sosial, dan Bahasa. Bahasa. Nama-na Nama-nama ma ini tidak  tidak  diartikan sebagai nama kelompok disiplin ilmu karena adanya berbagai pertentangan fisolosfis pengelompokan disiplin ilmu. Berdasarkan filosofi rekonstruksi sosial maka nama organisasi kurikulum tidak terikat pada nama disiplin ilmu. Terlam Terlampir pir di bawah bawah adalah adalah mata mata pelajar pelajaran an peminat peminatan an dan mata mata pelajar pelajaran an piliha pilihan n (pendalaman minat dan lintas minat).

MATA PELAJARAN Kelompok Wajib

Kelas X

XI

XII

23

23

23

Peminatan Matematika dan Sains I

1

Matematika

3

4

4

2

Biologi

3

4

4

3

Fisika

3

4

4

4

Kimia

3

4

4

Peminatan Sosial II

1

Geografi

3

4

4

2

Sejarah

3

4

4

3

Sosiologi dan Antropologi

3

4

4

4

Ekonomi

3

4

4

Peminatan Bahasa III

1

Bahasa dan Sastra Indonesia

3

4

4

2

Bahasa dan Sastra Inggris

3

4

4

3

Bahasa dan Sastra Asing lainnya

3

4

4

4

Sosiologi dan Antropologi

3

4

4

6

4

4

 Jumlah Jam Pelajaran Yang Yang Tersedia

73

75

75

 Jumlah Jam Pelajaran Yang Yang harus Ditempuh

41

43

43

Mata Pelajaran Pilihan Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat

18

BAB III STRATEGI IMPLEMENTASI

A. Implem Implementa entasi si Kuriku Kurikulum lum Impl Implem emen enta tasi si kuri kuriku kulu lum m adal adalah ah usaha usaha bersa bersama ma anta antara ra Peme Pemeri rint ntah ah deng dengan an  pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. 1. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah

untuk melaksanakan kurikulum. 2. Peme Pemeri rint ntah ah

bert bertan angg ggun ungj gjaw awab ab

dala dalam m

mela melaku kuka kan n

eval evalua uasi si

pela pelaks ksan anaa aan n

kurikulum secara nasional. 3. Pemerintah Pemerintah propinsi propinsi bertang bertanggung gungjawab jawab dalam dalam melakukan melakukan supervis supervisii dan evaluasi evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait. 4. Peme Pemerin rinta tah h kabu kabupa pate ten/ n/ko kota ta bert bertan angg ggun ungj gjaw awab ab dalam dalam memb member erika ikan n bant bantua uan n  profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.

Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas: 1. Pelaksanaan Pelaksanaan kuriku kurikulum lum di seluruh seluruh sekolah sekolah dan dan jenjang jenjang pendidika pendidikan n yaitu: yaitu: - Juli Juli 201 2013: 3: Kel Kelas as I, I, IV, IV, VII, VII, dan dan X - Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI - Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII

2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015 3. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014

19

4. Peng Pengem emba bang ngan an mana manaje jem men, en,

kepe kepem mimpi impina nan, n, sist sistem em admi admini nist stra rasi si,,

dan dan

 pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013 5. Pendam Pendampin pingan gan dalam bentuk bentuk Monitori Monitoring ng dan Evalua Evaluasi si untuk untuk menemuka menemukan n kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 –  2016

B. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/PTK 

Pelati Pelatihan han PTK PTK adalah adalah bagian bagian dari dari pengem pengemban bangan gan kuriku kurikulum lum.. Pelati Pelatihan han PTK  disesuaikan dengan strategi implementasi yaitu: Tahun pertama 2013 sampai tahun 2015 ketika kurikulum sudah dinyatakan sepenuhnya diimplementasikan. Strategi pelatihan dimulai dengan melatih calon pelatih (Master Trainer) yang terdiri atas unsur-unsur, yaitu Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, guru inti nasional, pengawas dan kepala sekolah berprestasi. Langkah berikutnya adalah melatih master teacher  teacher  yang terdiri dari guru inti,  pengawas dan kepala sekolah. Pelatihan yang bersifat masal dilakukan dengan melibatkan semua guru kelas dan guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.

C. Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru

Implementasi kurikulum dilengkapi dengan buku siswa dan pedoman guru yang disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan terhadap kualitas isi/bah isi/bahan an ajar ajar dan penya penyajian jian buku buku serta serta bahan bahan bagi bagi pelati pelatihan han guru guru dalam dalam keteram keterampil pilan an melaku melakukan kan pembel pembelajar ajaran an dan penila penilaian ian pada pada proses proses serta serta hasil hasil  belajar peserta didik. Pada bulan Juli 2013 yaitu pada awal implementasi Kurikulum 2013 buku sudah dimiliki oleh setiap peserta didik dan guru.

20

Ketersediaan buku adalah untuk meringankan beban orangtua karena orangtua tidak perlu membeli buku baru.

D. Eval Evalua uasi si Kurik Kurikul ulum um Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut: Jenis Evaluasi: Formatif sampai tahun Belajar 2015-2016 Sumatif: Tahun Belajar 2016 secara menyeluruh untuk menentukan kelayakan ide, dokumen, dan implementasi kurikulum.

Eval Evalua uasi si

pela pelaks ksan anaa aan n

kurik kurikul ulum um

disel diselen engg ggar arak akan an

deng dengan an

tuju tujuan an

untu untuk  k 

mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan  pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran. 1. Evaluasi dilakukan di akhir tahun ke II dan ke V SD, tahun ke VIII SMP dan

tahun ke XI SMA/SMK. Hasil dari evaluasi digunakan digunakan untuk untuk memperbaiki memperbaiki kelemahan hasil belajar peserta didik di kelas/tahun berikutnya. 2. Evaluasi akhir tahun ke VI SD, tahun ke IX SMP, tahun ke XII SMA/SMK 

dilaku dilakukan kan untuk untuk menguj mengujii efekti efektivit vitas as kuriku kurikulum lum dalam dalam mencapa mencapaii Standa Standar  r  Kemampuan Lulusan (SKL).

21

22

Lampiran

1.

Komp Kompet eten ensi si Dasa Dasarr kel kelas as 1-6 1-6 SD SD

2.

Komp Kompet eten ensi si Dasa Dasarr Kela Kelass 1-3 1-3 SMP SMP

3.

Komp Kompet eten ensi si Dasa Dasarr Kela Kelass 1-3 1-3 SMA SMA

4.

Hasil Uj Uji Pu Publik 

23

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF