KURIKULUM OPERASIOAN SMA NEGERI 1 JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2022/2023
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JAKENAN Jalan Jakenan-Winong Km 1,5 Desa Puluhan Tengah, Jakenan, Pati Telepon: (0295) 4791639, Faksimile: (0295) 4791639 Website: sman1jakenan.sch.id, Email:
[email protected] Email:
[email protected]
i
ii
iii
SURAT PENETAPAN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Drs. Sudarto, M.Pd.
NIP
: 1966061319940310005
Jabatan
: Kepala Sekolah
Unit kerja
: SMA NEGERI 1 JAKENAN
Menetapkan dokumen kurikulum SMA NEGERI 1 JAKENAN dinyatakan berlaku untuk tahun pelajaran 2022/2023. Demikian penetapan KOSP ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kurikulum di SMA NEGERI 1 JAKENAN. Ditetapkan di
: Kabupaten Pati
Tanggal
: 30 Juni 2021
Mengetahui :
Yang Menetapkan,
Komite Sekolah,
Kepala Sekolah
Bambang Merdikowarno
Drs. Sudarto, M.Pd. M.Pd. NIP. 19660613 199403 1 005 005
Dicetak menggunakan e -KTSP / https://neraca.pd https://neraca.pdkjateng.go.id kjateng.go.id/ektsp /ektsp Dicetak tgl: 30-06-21
Halaman 1
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nya Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 dapat disusun tanpa meninggalkan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, khususnya mengenai pasal-pasal yang berkaitan dengan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 disusun dengan mengacu pada Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/ 15244 tanggal 31 Mei 2022 tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan Berbasis Elektronik (E-KTSP) dan Kurikulum Operasional Tingkat Pendidikan (E-KOSP) pada Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa di Provinsi Jawa Tengah Kami pun menyadari bahwa Kurikulum ini dapat dikembangkan dan disusun karena adanya bantuan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan dan da n ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi, masukan, arahan, dan pemikiran demi terwujudnya Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023. Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun demikian, de mikian, kami ka mi masih berusaha untuk menyusun kurikulum ini i ni secara realistis dan empiris untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pati, 20 Juni 2022 Kepala Sekolah SMAN 1 Jakenan
Drs. Sudarto, M.Pd. NIP 19660613 199403 1 005
v
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN PENGESAHAN ........................................................... ........................... ........ HALAMAN PENETAPAN PENETAPAN ........................................
ii iv
........................................................... ..................................... ................. KATA PENGANTAR PENGANTAR .......................................
v
DAFTAR ISI............................................................................................ ISI............................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... A. Latar Belakang B. Karakteristik Satuan Pendidikan C. Dasar Hukum
1 1 1 2 6
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH SEKOLAH A. Visi SMA Negeri 1 Jakenan B. Misi SMA Negeri 1 Jakenan C. Tujuan SMA Negeri 1 Jakenan
8 8 8 8
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN SMA NEGERI 1 JAKENAN
10
A. B. C. D.
10 11 12 13
E. F. G. H.
Pengaturan Beban Belajar Pembelajaran Pembelajara n Kegiatan Intrakurikulur Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Ekstrakurikuler Program Pendukung Strategi Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar Kalender Pendidikan
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Sekolah B. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Kelas
18 18 20 23 28 28 29
BAB V EVALUASI, PENDAMPINGAN, PENDAMPINGAN, DAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PROFESIONAL
31 31
BAB VI PENUTUP PENUTUP
34 34
LAMPIRAN
35
Lampiran 1. Peraturan Akademik
35
Pengembangan n Diri Lampiran 2. Pengembanga
58
Lampiran 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
62
Lampiran 4. Jenis Ekstrakurikuler
64 64 vi
Lampiran 5. Program Unggulan
69 69
Lampiran 6. Asesmen
75 75
Lampiran 7. Contoh ATP dan Modul Ajar
79 79
Lampiran 8. Contoh Modul Projek
79 79
Lampiran 9. SK Tim Pengembang Kurikulum
245 245
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Satuan Pendidikan adalah garda terdepan penyelenggaraan penyelenggaraan sistem sistem pendidikan. Agar semua program
pembelajaran
di sekolah
dapat
berjalan dengan baik, maka harus didukung oleh
perencanaan yang baik. Salah satu dokumen yang y ang harus disiapkan di dalam d alam sistem perencanaan di sekolah adalah dokumen Kurikulum Tingkat Operasional Pendidikan (KOSP). Kurikulum memiliki posisi strategis karena secara umum kurikulum merupakan deskripsi visi, misi dan tujuan pendidikan suatu bangsa, di dalamnya terkandung sentral muatan- muatan nilai yang akan ditransformasikan kepada peserta didik. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang mengimplementasikan kurikulum merdeka. KOSP berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan seluruh pemangku kepentingan untuk fokus pada pencapaian tujuan, dengan menerapkan aturan, prosedur, dan program, serta proses kegiatan yang dikembangkan bersama dan ditetapkan oleh Kepala satuan pendidikan, Komite Pembelajaran, Tim pengembang Kurikulum dan komite sekolah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan lingkungan dalam menghadapi perubahan kehidupan di abad XXI yang dinamis. Sesuai dengan Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 KOSP Sekolah Menengah Atas disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Tahun Ajaran 2022/2023, Sekolah pelaksana kurikulum merdeka baik program sekolah
penggerak Angkatan I maupun II, dan pelaksana IKM (mandiri berubah dan mandiri berbagi), melaksanakan proses pengesahan dokumen KOSP berbasis elektronik, yang selanjutnya disebut eKOSP. Melalui e-KOSP ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dokumen kurikulum yang dihasilkan oleh satuan pendidikan dan layanan pengesahan KOSP menjadi lebih efisien. Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan po potensi, tensi, perkembangan, kebutuhan, ke butuhan, dan kepentingan pese peserta rta didik serta tuntutan lingkunga lingkungan. n. Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan Tahun 2022/2023 sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun nonakademis, memelihara budaya daerah dan kelestarian lingkungan, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa, dan menjadi sekolah yang ramah anak. 1
B. Karakteristik Satuan Pendidikan 1. Data Umum Data umum SMA Negeri 1 Jakenan adalah sebagai berikut. Nama sekolah
: SMA Negeri 1 Jakenan
NPSN
: 20339018
NSS
: 301031809025
NIS
: 300250
Alamat
: Jalan Jakenan-Winong Km 1,5 Desa Puluhan Tengah, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati 59182
Koordinat
: -6.759444,111.142056
Akreditasi
:A
Kepemilikan Tanah
: Milik Pemerintah
1) Luas Tanah
: 24.766 m2
2) Luas Bangunan
: 7.378 m2
Nomor Telepon
: 0295-4790212
2. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Jakenan merupakan satu-satunya sekolah menengah atas berstatus negeri yang berada di bagian selatan Kabupaten Kabupaten Pati. Sekolah ini berada di tengah-tengah tengah-tenga h antara
Kecamatan
Jakenan,
Kecamatan
Winong,
Kecamatan
Jaken,
Kecamatan
Pucakwangi, dan Kecamatan Juwana. SMA Negeri 1 Jakenan secara resmi berdiri sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0601/0/1985 tanggal 22 November 1985 Tentang Pembukaan, Panunggalan, dan Penegerian Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas. Saat itu yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan K Kebudayaa ebudayaan n adalah Prof. Dr. Dr. Fuad Hassan. SMA Negeri 1 Jakenan didirikan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Jakenan dan sekitarnya karena banyak lulusan SLTP yang tidak tertampung untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itulah, Pemerintah menetapkan pembukaan sekolah menengah atas negeri di wilayah Kecamatan Jakenan. Pada awal berdiri, Pjs Kepala SMA Negeri 1 Jakenan adalah Roeslani Narimo, B.A. Pada saat itu beliau juga menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 1 Pati. Selanjutnya, kepemimpinan SMA Negeri 1 Jakenan adalah seperti tertera pada tabel berikut.
No. 1
Nama
Masa Jabatan
Chaeruman, B.A.
1987-1989 2
2
Setyati, B.A.
1989-1992
3
Dra. Warastini
1992-1995
4
Drs. Supriyadi, M.Pd.
1995-1999
5
Dra. Azizah, M.M.
1999-2004
6
Drs. Suparno Hadi P., M.M.
2004-2007
7
Sukari, S.Pd., M.M.
2007-2012
8
Kaslan, S.Pd.Mat.,M.M.
2012-2019
9
Wiyarso, S.Pd. M.M.
2019-2022
10
Drs. Sudarto, M.Pd.
2022-Sekarang
3. Kondisi Fisik dan Fasilitas Sekolah a. Kondisi Umum Pada awal berdiri luas tanah 21.180 m² dan mulai tahun 2008 sampai sekarang luas tanah bertambah luas menjadi 24.766 m². Bangunan SMA Negeri 1 Jakenan terletak di tanah kas milik Pemerintah Provinsi. Batas geografis SMA N 1 Jakenan adalah sebagai berikut. Sebelah utara Sebelah Selatan
: kanal irigasi persawahan, : Jalan Raya Jakenan-Winong, Jakenan-Winong ,
Sebelah Timur
: sawah milik Bapak Wartaya dan rumah Bapak Darsono,
Sebelah Barat
: sawah milik Pedukuhan Dukuhmulyo, Desa Dukuhmulyo, Kecamatan Jakenan.
Kondisi fisik SMA Negeri 1 Jakenan dalam keadaan baik dan didukung fasilitas penunjang yang memadai guna kelancaran kelanca ran proses belajar belaja r mengajar. Kondisi bangunan di SMA Negeri 1 Jakenan cukup baik dan bersih. Lingkungan sekolah sangat kondusif untuk kegiatan belajar mengajar karena banyak terdapat tanaman hijau dan pepohonan di sekitar sekolah. SMA Negeri 1 Jakenan Jakenan memiliki sarana prasarana yang memadai di antaranya, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru ruang tata usaha, ruang piket/lobi/unit pelayanan informasi, ruang arsip, ruang komite, gedung serba guna, student centre, ruang pendopo, ruang osis dan unit organisasi sekolah, musola, koperasi siswa, kantin, ruang uks siswa putra-putri, ruang uks guru, ruang bimbingan dan konseling, area parkir, toilet, wastafel, jalan cor, halaman berpaving, taman di setiap depan kelas, dan gudang. b. Fasilitas Pendukung KBM Selain sarana dan prasana tersebut, SMA Negeri 1 Jakenan juga memiliki fasilitas pendukung pembelajaran yang lengkap. lengka p. SMA Negeri 1 Jakenan Jakena n memiliki me miliki 36 ruang kelas 3
untuk kegiatan belajar mengajar. Ada dua titik hotspot area dengan masing-masing radius 70 m dengan kecepatan bandwidth 60 mbps. Masing-masing kelas telah memiliki kelengkapan fasilitas yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar, seperti meja, kursi, papan tulis, whiteboard , penghapus, LCD projector , layar LCD, kipas angin,
aktif, speaker bel, bel, almari literasi, almari, dan fasilitas penunjang lainnya. speaker aktif, Selain ruang kelas, fasilitas pendukung lain adalah laboratorium. Laboratorium SMA Negeri 1 Jakenan terbagi menjadi: (1) Laboratorium komputer sebanyak lima ruang dengan jumlah komputer sebanyak 160 set komputer lengkap; (2) Laboratorium bahasa sebanyak dua ruang; (3) Laboratorium biologi sebanyak dua ruang; (4) Laboratorium fisika sebanyak dua ruang; (5) Laboratorium kimia sebayak satu ruang; (6) Laboratorium IPS sebanyak satu ruang; (7) Laboratorium PKWU sebanyak satu ruang. SMA Negeri 1 Jakenan juga memiliki lapangan olahraga indoor dan outdoor . Lapangan olahraga tersebut dapat digunakan untuk berbagai aktivitas olahraga, seperti basket, sepakbola, sepakb ola, footsal, tenis, voli, badminton, dan lain-lain. Lapangan ini juga sering digunakan untuk upacara dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Fasilitas pendukung lainnya adalah Perpustakaan Widya Utama. Perpustakaan ini terletak di tempat yang strategis karena diapit oleh musala, koperasi, ruang keterampilan, dan lapangan olahraga terbuka. Perpustakaan digunakan untuk menyimpan buku-buku pelajaran, referensi, bacaan, majalah, surat kabar, dan kamus yang dapat digunakan peserta didik sebagai media pembelajaran. Perpustakaan Widya Tama memiliki ruang ruan g baca yang cukup luas dengan fasilitas penunjang yang lengkap seperti AC dan televisi sebagai media pembelajaran. Sistem sirkulasi peminjaman sudah berbasis TIK. Koleksi buku yang ada di perpustakaan milik SMA Negeri 1 Jakenan ini cukup lengkap, di antaranya buku-buku referensi, karya fiksi dan nonfiksi, karya siswa dan guru, dan sebagainya. Juga koleksi buku-buku literasi di setiap ruang kelas. UKS dan ruang terbuka hijau berupa taman, kandang penangkaran burung, lokasi hidroponik, dan kebun sayur di SMA Negeri 1 Jakenan merupakan fasilitas pendukung sebagai sarana menuju hidup sehat bagi siswa, siswa, guru, staf TU, karyawan, dan pihak lain yang terkait dengan sekolah. 4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun Pelajaran 2022/2023 SMA Negeri 1 Jakenan memiliki sejumlah guru dan tenaga kependidikan. Guru yang ada sejumlah 85 orang dengan rincian guru berstatus PNS sejumlah 43 orang, guru PPPK 4
sejumlah 19 orang, guru berstatus pegawai kontrak Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16 orang, dan guru tamu sebanyak 7 orang. Guru di SMA Negeri 1 Jakenan ini berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu dan budaya. Enam belas orang guru telah menempuh jenjang pendidikan S-2, satu orang guru masih berijazahkan diploma tiga, dan sisanya berijazah jenjang S-1. Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 1 Jakenan bertugas sebagai tenaga dalam bidang administrasi, pengarsipan dan perpustakaan, perlengkapan, kebersihan, kesehatan, dan keamanan. Di bidang administrasi, karyawan bertugas mengatur segala kegiatan suratmenyurat yang berhubungan dengan sekolah. Tugas karyawan di bidang pengarsipan adalah mengatur dan mengurus semua dokumen sekolah sesuai standar manajemen mutu yang berlaku di SMA Negeri 1 Jakenan. Di bidang perlengkapan, tugas karyawan adalah ikut mengatur, menyediakan dan merawat sarana prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Di bidang kebersihan, petugas kebersihan bertugas membersihkan lingkungan sekolah. Tenaga kesehatan di SMA Negeri 1 Jakenan bertugas mengurus UKS yang membantu menangani masalah kesehatan murid, guru, dan tenaga kependidikan yang lain. Di bidang keamanan, ada satpam dan penjaga sekolah yang bertugas menjaga keamanan sekolah. Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 34 orang, dengan rincian 11 orang dalam bidang administrasi, 3 orang bidang keuangan, ke uangan, 5 orang ora ng bidang perpustakaan dan kearsipan, kearsipa n, 2 orang satpam, 7 orang tenaga kebersihan, 1 orang di bidang kesehatan, dan 3 orang tenaga TIK. Tenaga kependidikan yang sudah berpendidikan S-1 sebanyak 20 orang dan 14 orang berpendidikan SMA.
5. Keadaan Peserta Didik Satu hal yang tidak dapat ditinggalkan dalam dalam proses belajar mengajar adalah peserta didik. Peserta didik adalah faktor yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Peserta didik di SMA Negeri 1 Jakenan mayoritas berasal dari daerah dengan latar belakang pertanian sebagai mata pencaharian terbesar masyarakat. masyara kat.
6. Program Unggulan Sekolah Mengingat kondisi fisik, fasilitas yang tersedia di sekolah, jumlah pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat di sekitar lokasi sekolah, program unggulan yang akan dijadikan sebagai ciri khas SMA Negeri1 Jakenan adalah menuju sekolah adiwiyata, yang ramah anak, dan menyenangkan.
5
C. Dasar Hukum 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tetang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 2 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6762); 4. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah; 5. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; 6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; 7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Jenja ng Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah; 8. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran; 9. Keputusan
Kepala
Badan
Standar
Kurikulum
dan
Asesmen
Pendidikan
Nomor
008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka; 10. Keputusan
Kepala
Badan
Standar
Kurikulum
dan
Asesmen
Pendidikan
Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada
Kurikulum Merdeka; 11. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/04678 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Di Provinsi Jawa Tengah. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Penyelenggaraa n Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan 6
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
D. Tujuan Penyusunan KTSP Tujuan
penyusunan peny usunan
dokumen
Kurikulum
Operasional Operasional Satuan Satua n
Pendidikan Pendidika n (KOSP) (KOSP)
adalah : 1.
Menyediaka n acuan kepala sekolah sekolah dan segenap segen ap warga sekolah dalam merencanakan, merencanakan , melaksanakan, dan mengevaluasi program pelaksanaan Kurikulum Merdeka dengan tujuan yang terukur.
2.
Menyediakan dokumen acuan
operasional operasional bagi
D inas P endidikan dan Kebudayaan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah serta pengawas pendidikan dalam melakukan koordinasi
dan
supervisi pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan. pendidikan. 3.
Meningkatkan Meningka tkan
sistem
penjaminan
pelaksanaan pelak sanaan
kurikulum
dengan menyediakan menyediak an
rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi program. 4.
Menyediaka n acuan untuk menyusun instrumen pengukuran ketercapa ketercapaian ian program.
5.
Memberikan Memberik an informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih memahami arah penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan pendidikan
7
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi Sekolah Santun dalam perilaku, unggul dalam prestasi, berbudaya luhur, berwawasan global dan lingkungan hidup. B. Misi Sekolah 1. Membentuk warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengembangkan seluruh komponen sekolah secara optimal baik dalam bidang akademis maupun nonakademis n onakademis yang berwawasan lingkungan sehingga mampu bersaing secara global. 3. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mampu mengukir prestasi akademik tingkat regional, nasional, internasional dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. 4. Mengembangkan potensi peserta didik untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga dan
seni di tingkat regional, nasional, maupun internasional. 5. Membentuk warga sekolah yang berbudaya literasi, sehat, bersih dan peduli lingkungan. 6. Menciptakan kondisi sekolah yang sehat, indah, nyaman, menyenangkan, berwawasan lingkungan dan mendukung budaya literasi. 7. Membangun mitra kerja dalam upaya memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA).
C. Tujuan Sekolah Tujuan SMA Negeri 1 Jakenan adalah: 1. Menyiapkan warga sekolah agar menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menyiapkan seluruh komponen sekolah secara optimal baik dalam bidang akademis maupun nonakademis yang berwawasan lingkungan lingkung an sehingga mampu bersaing secara global. 3. Membekali peserta didik agar mampu mengukir prestasi akademik tingkat regional, nasional, internasional dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi khususnya di perguruan tinggi ternama, baik PTN maupun PTS. 4. Membekali peserta didik untuk meningkatkan meningkatkan prestasi di bidang olahraga dan seni. 5. Meningkatkan kesadaran warga sekolah agar senantiasa m menerapkan enerapkan budaya literasi, sehat, 8
bersih dan peduli lingkungan. ling kungan. 6. Meningkatkan kondisi sekolah yang sehat, indah, nyaman, menyenangkan, dan peduli terhadap lingkungan serta mendukung budaya literasi. 7. Meningkatkan
perlindungan
dan
pengelolaan
lingkungan
hidup
melalui
kegiatan
pengendalian dan atau mencegah polusi dan pencemaran pen cemaran lingkungan. 8. Bekerjasama dengan unsur komite, masyarakat, instansi terkait, dan narasumber yang berkompeten di bidangnya dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA).
9
BAB III PENGORGANISASIAN PENGORGANIS ASIAN PEMBELAJARAN
A. Pengaturan Beban Belajar Pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan pada SMA N 1 Jakenan sebagai
Pelaksana kurikulum merdeka didasarkan atas Kerangka Kurikulum Merdeka yang telah disiapkan oleh pemerintah meliputi : (1) Struktur Kurikulum, Jabaran mata pelajaran beserta alokasi jam pembelajaran; (2) Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah yang memandu 8 segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen; (3 (3)) Capaian Pembelajaran, kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu; dan (4) Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, berfungsi sebagai nilai-nilai nilai -nilai yang mendasari pelaksanaan pelaksan aan pembelajaran dan asesmen. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua) fase yaitu: a. Fase E untuk kelas X; dan b. Fase F untuk kelas XI dan kelas kela s XII. SMA Negeri 1 Jakenan baru menerapkan kurikulum merdeka tahun ini, maka fase yang digunakan untuk struktur kurikulum adalah Fase E, yang ditujukan untuk kelas X. sedangkan untuk kelas XI dan XII masih menggunakan kurikulum 2013. Struktur Kurikulum SMA adalah sebagai berikut:
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi
Alokasi
Alokasi
Alokasi
Intrakurikuler
Intrakurikuler
Projek Per
Total
Total
Per Tahun
Minggu
Tahun
JP Per
JP Per
Tahun
Minggu
72
2
36
108
3
Pendidikan Pancasila
54
2
18
72
2
Bahasa Indonesia
108
3
36
144
4
Matematika
108
3
36
144
4
Fisika
72
2
36
108
3
Kimia
72
2
36
108
3
Biologi
72
2
36
108
3
Sosiologi
72
2
36
108
3
Ekonomi
72
2
36
108
3
Sejarah
72
2
36
108
3
Geografi
72
2
36
108
2
Pekerti
10
Bahasa Inggris
54
2
18
72
3
Pendidikan Jasmani Olahraga
72
2
36
108
3
Informatika
72
2
36
108
3
Seni dan Prakarya **:
54
2
18
72
2
72
2
-
72
2
1170
34
486
1656
46
dan Kesehatan
1. Seni Musik 2. Prakarya dan Kewirausahaan Bahasa Jawa Total
Tabel 1. Struktur Kurikulum SMA Kelas X
B. Intrakurikuler 1. Model Pembelajaran Terintegrasi Muatan intrakurikuler dan projek SMA Negeri 1 Jakenan diatur dalam pengorganisasian pembelajaran dengan den gan acuan seperti berikut ini: ini : 1. Diatur dalam dua bentuk, yaitu: a) Reguler, dilaksanakan setiap minggu yaitu untuk mata pelajaran (a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (b) Bahasa Indonesia (c) Matematika (d) PJOK (e) Bahasa Daerah (Mulok) b) Pola 4 Mingguan 1) Pola ini digunakan untuk mata pelajaran selain poin (1) dan dibagi menjadi dua kelompok. Sebagai contoh pembagian kelompok di Fase E. Untuk Fase E: -
Kelompok Mata Pelajaran 1: IPA (Fisika, Kimia, Biologi), Bahasa Inggris, dan Informatika.
-
Kelompok Mata Pelajaran 2: IPS (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), PPKn, dan Seni Budaya. Untuk Kelas XI dan XII masih menggunakan Kurikulum 2013. Pembelajaran dijadwalkan secara regular.
2) Untuk pola 4 Mingguan, setiap alokasi waktu memiliki siklus dalam 4 minggu.
11
3) Dalam satu semester minimal memuat 4 siklus dan ditambah 2 minggu (waktu kegiatan tengah semester dan akhir semester). Dari pembagian ini, setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus dalam satu semester. 4) Setiap siklus pembelajaran diatur dalam 32 jam pelajaran per minggu.
2. Pengorganis Pengorganisasian asian pembelajaran Intrakurikuler a. Pengorganisasian pembelajaran SMA N 1 Jakenan untuk Fase E. 1. Sistem penerapan masing-masing mata pelajaran dalam pembelajaran terbagi menjadi dua sistem yaitu sistem regular dan system block. 2. Semua mata pelajaran pada fase E diitegrasikan dengan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan prosentasi Proyek 25% masing-masing mapel. 3. Penerapan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila bersifat integrasi dengan lebih dari dua mapel sesuai dengan dengan tema yang ditetapkan di SMA N 1 Jakenan. 4. Total alokasi waktu satu minggu 47 JP untuk intrakurikuler dan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Namun, dengan adanya sistem blok, maka alokasi waktu untuk setiap bulan bisa berbeda. berbeda .
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing masing-ma sing projek tidak harus sama. 1. Muatan dan Tema Projek a. Setiap tema besar suatu projek dilaksanakan dengan alokasi waktu 4 minggu. b. Pada Semester 1 diprogramkan untuk menyelesaikan dua tema projek besar, sedangkan pada Semester 2 diprogramkan satu tema. c. Setiap projek dilaksanakan dengan bentuk kolaborasi beberapa mata pelajaran dan diatur dalam dua sampai empat kelompok mata pelajaran. Kelompok mata pelajaran
sama dengan kelompok mata pelajaran dalam 11 kegiatan Intrakurikuler. d. Setiap siklus pelaksanaan projek diatur dalam 16 jam pelajaran per minggu. e. Alokasi waktu projek di setiap mata pelajaran memiliki alokasi 25-33%. 2. Prosedur Pemilihan Tema Projek a. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas dan semester tertentu. 12
b. Setiap mata pelajaran di kelompok Mata Pelajaran tersebut melakukan analisis kesesuaian materi pokok (berdasarkan Capaian Pembelajaran) yang sesuai dengan tema projek. c. Jika sebagian besarmata pelajaranmemiliki materi pokok yang sesuai maka tema projek tersebut dapat dilakukan di kelas dan semester yang ditentukan. Jika banyak mata pelejaran yang tidak sesuai, dapat memilih tema yang lain. d. Mata Pelajaran-mapel yang sesuai dapat membentuk kelompok beberapa mata pelajaran untuk unt uk mengembangkan sub tema. e. Setiap mata pelajaran mengembangkan indikator yang akan dicapai. f. Setiap mata pelajaran menentukan hasil yang harus dicapai. g. Setiap mata pelajaran merancang lembar aktivitas siswa. 3. Strategi Pembelajaran Projek Pembelajaran berbasis projek dilaksanakan dengan Model Project Based Learning (Contohnya Model Lucas). Langkah-langkah pembelajaran dapat dijelaskan seperti pada tabel berikut. Bagian
Fase Pemebelajaran
Strategi
1. Penentuan projek I
2. Perancangan penyelesaian projek 3. Penyusunan jadwal 4.
II
Penyelesaian
dengan
fasilitasi
monitoring guru 5. Penyusunan laporan & presentasi
III
6. Evaluasi proses dan hasil projek
D. Ekstrakurikuler
&
Kegiatan Pengembangan diri peserta didik dilakukan dengan memberikan kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional yang terdiri atas ekstrakurikuler wajib kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan. a. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan Kepramukaan Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan berpedoman pada Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014. 1) Kegiatan Blok dilaksanakan melalui perkemahan (wajib untuk peserta didik) dapat dilakukan pada saat PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau pada hari libur semester 36 jp per tahun. 13
2) Aktualisasi mata pelajaran (wajib untuk semua peserta didik); kegiatan-kegiatan sebagai aktualisasi mata pelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran untuk dilaksanakan kepada pembina pramuka dan dilaksanakan pada kegiatan kepramukaan, wajib 120 menit per minggu. 3) Gugus depan (untuk peserta didik yang berminat, lihat pedoman/peraturan pelaksanaan ekstrakurikuler ek strakurikuler dan kepramukaan). Penetapan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di tingkat pendidikan dasar dan menengah adalah Permendikbud RI Nomor 63 tahun ta hun 2015. 20 15. Model Pelaksanaan ektrakurikuler kepramukaan antara lain : Blok, Aktualisasi dan Reguler. Masing-masing model pelaksanaan kepramukaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Model Blok Model
Blok
adalah
pola
kegiatan
ekstrakurikuler
wajib
pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran baru. Bersifat wajib setahun sekali berlaku bagi seluruh peserta didik terjadwal dan diberikan penilaian. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model blok ini dalam kegiatan penerimaan pene rimaan tamu ambalan. 2) Model Aktualisasi Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan seminggu sekali, dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksankan dalam kegiatan kepramukaan. Bersifat wajib, rutin, terjadwal berlaku untuk seluruh peserta didik dalam setianp kelas dan diberikan penilaian formal. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model blok ini dalam kegiatan latihan rutin setiap hari Kamis dari pukul 14.00 – 15.30. 15.30. 3) Model Reguler Model
Reguler
adalah
pola
kegiatan
sukarela
berbasis
minat
yang
dilaksanakan di gugus depan yang diikuti oleh siswa yang berminat, pelaksanaan kegiatan sepenuhnya diatur dan dikelola oleh gugus depan pada satuan pendidikan. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model reguler ini dalam kegiatan pelantikan laksana, napak tilas, baksos, dll. Setiap peserta ekstra pramuka minimal mencapai tingkatan pramuka penegak bantara dan nilai yang diperoleh minimal B.
14
Materi Kepramukaan Kepramukaan Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kepramukaan antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersabahat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Berikut keterampilan kepramukaan yang dapat membentuk karakter peserta didik termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan : a. keterampilan tali temali b. keterampilan pertolongan pertama gawat darurat c. ketangkasan pionering d. keterampilan morse dan semaphore
e. keterampilan membaca sandi pramuka f. penjelajahan dengan de ngan tanda jejak g. kegiatan pengembaraan dan pengenalan lingkungan h. kegiatan kemah Praja Muda Karana pelestari lingkungan i. keterampilan baris berbaris j. keterampilan menentukan arah k. internalisasi nilai-nilai karakter positif b. Ekstrakurikul Ekstrakurikuler er Pilihan Ekstrakurikuler pilihan mencakup beberapa bidang seperti berikut ini. 1) Bidang keagamaan Kegiatan pengembangan di bidang keagamaan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cinta alam dan penuh kasih sayang terhadap semua ciptaan Tuhan. Ekstrakurikuler bidang keagamaan meliputi: a) Rohani Islam --BTA dan Tilawatil Qur’an- b) Rohani Kristen dan Katholik c) Seni Rebana 2) Bidang Pecinta Alam (PA) (PA) Untuk memfasilitasi siswa yang mempunyai jiwa petualang dan pecinta alam serta lingkungan, sekolah menyediakan ekstrakurikuler pilihan PA (Pecinta Alam). Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik peserta didik agar mempunyai kebiasaan untuk selalu mengagumi, mengagu mi, menyayangi 15
alam,
menjaga,
memelihara,
mempertahankan,
serta
memperbaiki
alam,
memanfaatkan, mengambil makanan dan hasil yang dibutuhkan dari alam dengan tidak meninggalkan jejak negatif serta menyadari, menghayati, dan mengamalkan sepenuhnya kerja antar sesama komponen alam yang saling bergantung. 3) Bidang keolahragaan Kegiatan pengembangan di bidang olah raga dimaksudkan untuk menjaga kesehatan
jasmani, melatih budaya sportif, disiplin, kerjasama dalam tim, dan hidup se sehat hat di lingkungan yang sehat. Ektrakurikuler bidang keolahragaan meluputi: a) basket b) bola voli c) karate d) sepak bola dan footsal e) tenis lapangan f) badminton g) pencak silat 4) Bidang Kepemimpinan Kegiatan
pengembangan
di
bidang
kepemimpinan
dimaksudkan
untuk
meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa. Kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang selalu berjiwa patriot, berjiwa sosial, mengenal hak asasi manusia, kemajemukan, kesetaraan gender dan tanggung jawab kelestarian lingkungan yang bersih dan sehat. Ekstrakurikuler bidang kepemimpinan adalah LKS. 5) Bidang Keilmiahan Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik dalam mengembangkan kreativitas, ekspresi, dan kepekaan terhadap lingkungan untuk dituangkan dalam bentuk karya ilmiah. Ekstrakurikuler bidang keilmiahan meliputi: a) Karya Ilmiah Remaja (KIR) b) Kelompok Sains Sekolah (KSS) 6) Kelompok Majalah Kreasi Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala seseorang terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi 16
sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya. Kepekaan Kepekaa n siswa untuk dapat menemukan fakta-fakta dalam masyarakat sekaligus kepeduliannya terhadap lingkungan dapat diasah melalui: a) Ektrakurikuler jurnalistik b) English Convertation Club 7) Bidang Kesehatan Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik agar mampu meningkatkan derajat kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat serta menciptakan
lingkungan
sehat
sehingga
memungkinkan
pertumbuhan
dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Ekstrakurikuler di bidang ini adalah KKR. 8) Bidang Seni Seni Kegiatan
pengembangan
mengembangkan
di
kemampuan
bidang
seni
potensi
dimaksudkan
peserta
didik
untuk di
melatih
bidang
dan
kesenian,
mengembangkan daya apresiasi dan krativitas seni sehingga peserta didik dapat menciptakan keharmonisan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Ekstrakurikuler bidang seni meliputi: a) Paduan Suara b) Seni Musik c) Seni rias d) Karawitan e) Kethoprak f) Bengkel Sastra Setiap
peserta
didik
diberikan
kesempatan
untuk
memilih
satu
jenis
ekstrakurikuler pilihan yang ada di SMA Negeri 1 Jakenan. Segala aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi d itugasi oleh Kepala Sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan setiap hari Rabu dengan waktu 2 X 45 menit dengan fasilitator guru pembina dan konselor Kegiatan Pembimbingan, kecuali ekstrakurikuler Kelompok Sains Sekolah (KSS) yang dilaksanakan secara terpisah dengan pelaksanaan kegiatan pengembangan diri ekstrakurikuler yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengefektifkan kegiatan, menambah konsentrasi peserta didik, dan 17
memberi kesempatan kepada peserta KSS yang mempunyai kegemaran di bidang yang lain agar tetap bisa ikut dalam kegiatan pengembangan diri.
E. Program Pendukung Program pendukung adalah kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler, maka
sekolah
intrakurikuler
mengadakan
serangkaian serangkaian
kegiatan
dalam
rangka
menguatkan
sekolah (baik mata pelajaran maupun Proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Macam program pendukung pendukung di SMA Negeri 1 Jakenan adalah sebagai berikut : 1. Literasi 2. Psikotes 3. Kunjungan Universitas 4. Perkemahan Pramuka 5. Kegiatan Persiapan Lomba Rutin (lomba akademik dan nonakademik)
10. Pesantren Kilat 11. Bakti sosial 12. Pembiasaan Sholat Dhuhur Berjama'ah 13. Pembiasaan Sholat Jum’at 14. Pembiasaan doa awal dan
6. Peringatan hari besar nasional 7. Kegiatan tengah semester 8. Peringatan Hari Besar Keagamaan
akhir dipimpin pelajar: 15. Jum' Jum'at at BBS (Bersih, beriman, Sehat)
F. Strategi Pembelajaran Dalam Jakenan dalam
melaksanakan
pembelajaran
kepada
pelajar,
SMA
Negeri
1
menetapkan suatu standar strategi pembelajaran untuk diterapkan oleh guru masing-masing mata pelajaran. pelajaran. Standar strategi pembelajaran yang ditetapkan
disusun
berdasarkan prinsip untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
dengan melibatkan pemahaman semua bagian konsep yang dipelajari dan berkaitan satu sama
lain. Strategi ini diharapkan membuat pembelajaran bersifat aktif, konstruktif,
dan melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran. Adapun standar strategi pembelajaran yang ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Jakenan adalah sebagai berikut: 1. Koordinasi Persiapan Pembelajaran Persiapan
pembelajaran
perlu
dilakukan
oleh
guru
mata
pelajaran,
baik
yang
mata pelajarannya terintegrasi secara materi materi maupun maupun yang terintegrasi dalam bentuk Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan terhadap jalan nya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan silabus.
2. Prosedur Untuk prosedur pelaksanaan pelaksanaa n pembelajaran dalam 1 kali pertemuan standarnya adalah terdiri dari kegiatan Pembuka, Inti dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen minimal yang 18
harus dilaksanakan oleh guru namun guru guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama
tetap memperhatikan
ketercukupan waktu pertemuan. Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut : No No
Kegiatan
1
Pembuka
2
Inti
Komponen Minimal Minimal 1. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis pelajar 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memberikan apersepsi 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai model pembelajaran yang dipilih 2. Melakukan integrasi keterampilan Literasi, 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking Thinking & Creativity) dan HOTS ( High High Order Thinking Thinking Skill) dalam pembelajaran
3
Penutup
1. Melakukan refleksi 2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Model Pembelajaran Pembelajaran Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMA Negeri 1 Jakenan dipilih berdasar kebutuhan untuk memberikan pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual dalam kegiatan inti pembelajaran yang diberikan pada pelajar. Standar model pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan tersebut terseb ut adalah: 1. Problem Based Learning 2. Project Based Learning 3. Cooperative Learning 4. Discovery Learning 4. Media Pembelajaran
Sebagai menetapkan
alat
standar
bantu
proses
pembelajaran,
media pembelajaran
yang
SMA
Negeri
akan digunakan.
1
Jakenan
Standar
media
pembelajaran yang ditetapkan mengacu pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan da n memberi pengalaman belajar yang ya ng kaya pada pelajar. Jenis standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan dibedakan menjadi 2, yaitu media wajib dan media media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus dipergunakan dipergunaka n dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran jika diperlukan. Guru diperbolehkan menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan dan efektifitas pembelajaran. 19
Standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan baik yang wajib atau yang pilihan dapat dilihat di tabel tabel berikut :
NO
Jenis
1
Wajib
2
Pilihan
G. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Pembelajaran
Media 1. LMS Google Classroom 2. Konten belajar digital Ruang Guru 3. Gadget / Gawai / Laptop
Keterangan Pembelajaran dilaksanakan secara paperless
digital
dan
1. LCD Alat peraga Disesuaikan kebutuhan pembelajaran pembelajaran 2. Projector / TV Plasma 3. Papan Tulis 4. Laboratorium 5. Aplikasi Video Conference Zoom 6. Internet
NO
ASESMEN
1
Asesmen diagnosis
a
Asesmen
Diagnotis
Bertujuan
PELAKSANAAN
DESKRIPSI DESKRIPSI
Kognitif; Awal tahun pelajaran pelajaran
mendiognosis Pada
awal
lingkup
kemampuan dasar siswa dalam materi materi sebuah topik pelajaran pelajaran
Sebelum modul
menyusun ajar
mandiri
yang dibuat oleh guru guru b
Asesmen Diagnotis Non Kognitif Persiapan ;dilaksanakan pembelajaran
pada untuk
(diberikan
awal pertanyaan menggali dengan
sesuai
hal-hal
yang
kesehteraan psikologis dan social akan digali) emosi siswa, aktivitas belajar di Pelaksanaan rumah,
kondisi
(meminta
keluarga, siswa untuk bercerita
pergaulan, karakter, dan minat tentang perasaan Ketika siswa siswa
belajar di rumah) rumah) Tindak lanjut lanjut 20
2
Asesmen Formatif Guru melakukan asesmen formatif Dilaksanakan
selama
sepanjang proses pembelajaran. proses pembelajaran pembelajaran Penilaian
ini
mengintegrasikan
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. keterampilan. 3
Asesmen Sumatif Guru
melakukan
assesmen Dilaksanakan
sumatif pada setiap akhir ruang akhir lingkup materi, akhir semester pembelajaran, atau akhir fase. fase.
pada unit dengan
menggunakan alat tes tes
Jenis assesmen yang dilakukan diserahkan kepada guru dengan mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan
tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.
TEKNIK ASESMEN Observasi
DESKRIPSI Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukandalam tugas atau aktivitas rutin/harian
Kinerja
Penilaian yang menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio.
Projek
Kegiatan
penilaian
terhadap
suatu
tugas
meliputi
kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tes Tertulis/ Lisan
Peserta didik mengerjakan soal tes tertulis maupun penilaian dilakukan secara lisan (Perorangan/individu).
INSTRUMEN ASESMEN Rubrik
DESKRIPSI
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik, sehingga guru dapat menyediakan 21
bantuan yang diperlukan di perlukan peserta didik untuk meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat digunakan oleh guru untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik Eksemplar
Contoh hasil karya yang dijadikan sebagai standar pencapaian dan
pembanding. Guru dapat menggunakancontoh menggunakanconto h hasil karya peserta didik sebagai acuan indikator penilaian. Ceklis
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju.
Catatan Anekdotal
Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Catatan difokuskan pada performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan.
Grafik Perkembangan
Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan
(Kontinum)
belajar
Penilaian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Penilaian proyek dilakukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran untuk tiap tema proyek. Setiap proyek telah ditentukan sasaran dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dilakukan penguatan. Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila harus tercapai melalui tiga proyek yang dilakukan sekolah. Masing-masing dimensi ditentukan elemennya kemudian diturunkan menjadi indikator yang akan diukur sehingga penilaian proyek menjadi valid dan reliabel. Sekolah memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu, teknik, instrumen, kriteriapenilaian yang dilakukan. a. Cara Pengolahan Nilai Pengolahan nilai dilakukan dengan mengolah seluruh nilai formatif dan sumatif untukdijadikan nilai rapor. Data berupa kuantitatif dan kualitatif dioleh dengan rincian sebagai berikut. Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif sumatif diolah menjadi nilai akhir.
•
Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian
•
Kompetensi dalam rapor. b. Kriteria kenaikan Fase adalah sebagai berikut: Peserta didik telah menyelesaikan studi mengenai pelajaran yang diwajibkan selama1 tahun •
(dengan minimal kehadiran 90% dari pertemuan terjadwal) Memiliki sikap baik berdasarkan rekomendasi wali kelas dan guruBK.
•
22
Menyelesaikan seluruh Capaian Pembelajaran semua mata pelajaran pada satu fase dengan
•
capaian minimal. Peserta didik yang belum menyelesaikan capaian pembelajaran dengan capaian minimal yang diharapkan maka wajib mengikuti remedial dengan guru mata pelajaran pada fase tersebut (guru mata pelajaran pada fase yang capaian pembelajarannya belum mencapai capaian minimal yang diharapkan. Remedial dilakukan di luar jam pembelajaran reguler). Menyelesaikan 3 tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tingkat
•
perkembangan pada tahap “Sudah Berk Berkembang embang Ses Sesuai uai Harapan”. Mengikuti ekstrakurikuler wajib Pramuka dengan hasil minimal Baik.
•
H. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Awal Tahun Pelajaran Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung diisi dengan pengenalan kultur dan karakteristik sekolah. Peserta didik selama 3 (tiga) hari pertama melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yaitu mulai tanggal 11 sampai dengan 13 Juli 2022. Sedangkan permulaan tahun pembelajaran efektif untuk kelas XI dan XII dimulai pada hari Senin tanggal 11 Juli 2022.
Pengaturan Waktu Belajar Efektif 1.
Minggu efektif efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2.
Waktu
pembelajaran
efektif
adalah
jumlah
jam
pembelajaran
setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah ditamba h jumlah jam untuk kegiatan lain lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan pendidikan,, yang pengatura pe ngaturannya nnya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi kondisi daerah.
Pengaturan Waktu Libur Libur Pengaturan waktu libur ditetapkan berdasarkan : 1.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan atau/Menteri Agama untuk libur libur umum, yang terkait hari libur nasional dan libur keagamaan
23
2.
Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan atau satuan penyelenggara penyeleng gara pendidikan dapat menetapkan meneta pkan hari libur khusus.
Pengaturan Waktu Penilaian Pengaturan waktu Penilaian ditetapkan berdasarkan : Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 Jakenan selama 1(satu) tahun adalah sebagai berikut : No 1. 2.
Kegiatan Permulaan tahun pelajaran Minggu efektif belajar
Alokasi Waktu
Keterangan
Awal Tahun pelajaran 35 Minggu
11 Juli 2022
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan 6 minggu : Pada semester 1 1. Ulangan Harian Semester 1, 2. Penilaian Tengah (3 minggu) Semester 5-9 September 2022 3. Penilaian Akhir Semester Gasal 28 November – 10 10 Desember 2022 Pada semester 2 Semester 2, 1. Ulangan Harian (3 minggu) 2. Penilaian Tengah Semester 27 Februari 4 Maret 2022 3. Penilaian Akhir Tahun 29 Mei – 10 10 Juni 2022 3 minggu 1. Hari Raya Natal 25 Desember 2022 2. Libur awal Ramadhan 23 Maret 2022 3. Hari Raya Idul Fitri 21 – 22 April 2022 Akhir semester 1 16 Desember 2022
3.
Ujian /ulangan
4.
Hari libur keagamaan
5.
Pembagian rapor
6.
Peringatan Hari Sejuta Pohon
1 hari
10 Januari 2023
7.
Ujian Sekolah (US)
2 minggu
3 – 14 14 April 2023
8.
Peringatan Hari Bumi
1 hari
22 April 2023
9.
Pembagian rapor
Akhir semester 2
23 Juni 2023
10.
Libur Akhir tahun pelajaran
2 minggu
26 Juni – 15 15 Juli 2023
24
No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
11.
Program remedial
1. sepanjang hari efektif belajar 2. 3 hari efektif
1. untuk Remedial proses
12.
Hari libur umum/nasional
2 minggu
13.
Hari libur khusus
2 hari
2. untuk Remedial test dilaksanakan setelah ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah daerah dan pusat Hari Ulang Tahun dan kegiatan Sosial SMA Negeri 1 Jakenan
25
Kalender pendidikan SMA Negeri 1 Jakenan tahun pelajaran 2022/2023 secara rinci seperti berikut ini.
26
27
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN, A. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Sekolah Pembelajaran pada dasarnya meerupakan aktivita yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan projeksi keinginan dari guru secara sepihak, namun merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum. Perencanaan pembelajaran lingkup sekolah meliputi penyusunan KOSP, menganalisis CP, menentukan TP, ATP, membuat Modul Ajar dan Modul Projek. Penyusunan KOSP dilakukan oleh Tim Komite Pembelajaran.
1. Capaian Pembelajaran (CP) Capaian Pembelajaran sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam Keputusan Menteri Republik Indonesia No 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. 2. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran (TP) Tujuan Pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian aspek kompetensi yakni pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperoleh dari peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, yang disusun disusun secara kronologis berdasarka berdasarkan n urutan pembelajaran pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju CP. Rumusan tujuan pembelajaran tidak hanya mencakup tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) dan dimensi
pengetahuan
(faktual,
konseptual,
prosedural,
dan
metakognitif)
tetapi
juga
mengikutsertakan perilaku capaian seperti kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) serta profil pelajar Pancasila (beriman, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, kritis, dan mandiri). 3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis didalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga khir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP. 4. Modul ajar Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan. Tu juan.
Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran pembelajaran (RPP), modul pembelajaran pembelajara n dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, pe mbelajaran, lembar aktivitas peserta didik, dan asesmen untuk mengecek apabila tujuan pembelajaran dicapai peserta didik.
28
B. Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Kelas 1. Koordinasi Persiapan Pembelajaran Pembelajaran Persiapan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru mata pelajaran, baik yang mata
pelajarannya terintegrasi secara materi maupun yang terintegrasi dalam bentuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat kesepakatan terhadap jalan nya proses pembelajaran, agar berjalan secara efektif dan sesuai dengan Aluran Tujuan Pembelajaran. 2. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Untuk prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam 1 kali pertemuan standarnya adalah terdiri dari kegiatan Pembuka, Inti, dan Penutup. Setiap kegiatan memiliki komponen minimal yang harus dilaksanakan oleh guru namun guru diperbolehkan untuk menambah variasi agar pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan menarik selama tetap memperhatikan ketercukupan waktu pertemuan. Komponen minimal dari setiap kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut : No
Kegiatan
1
Pembuka
2
Inti
3
Penutup
Komponen Minimal 1. Menyiapkan kondisi fisik dan psikis pelajar 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Memberikan apersepsi 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai model pembelajaran yang dipilih 2. Melakukan Melakukan integrasi keterampilan Literasi, 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking & Creativity) dan HOTS ( High High Order Thinking Skill) dalam pembelajaran 1. Melakukan refleksi 2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Model Pembelajaran Pembelajaran Standar model pembelajaran yang dipergunakan oleh SMA Negeri 1 Jakenan dipilih berdasar kebutuhan ke butuhan untuk memberikan memberik an pembelajaran yang bersifat inkuiri dan kontekstual dalam kegiatan inti pembelajaran pembelajaran yang diberikan pada pada pelajar. Standar pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan Jak enan tersebut adalah: 1. Problem Based Learning 2. Project Based Learning 3. Cooperative Learning 4. Discovery Learning
29
model
4. Media Pembelajaran Sebagai menetapkan
alat
standar
bantu
proses
pembelajaran,
media pembelajaran
yang
SMA
Negeri
akan digunakan.
1
Jakenan
Standar
media
pembelajaran yang ditetapkan mengacu pada prinsip mengintegrasikan teknologi pada pembelajaran dan da n memberi pengalaman belajar yang ya ng kaya pada pelajar. Jenis standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan dibedakan menjadi 2, yaitu media wajib dan media media pilihan. Media wajib adalah media pembelajaran yang harus dipergunakan dipergunaka n dalam setiap pembelajaran dan media pilihan adalah media pembelajaran yang boleh dipergunakan dalam pembelajaran pembelajaran jika diperlukan. dipe rlukan. Guru diperbolehkan menambah media pembelajaran lain jika dirasa perlu dengan tetap memperhatikan tujuan dan efektifitas pembelajaran. Standar media pembelajaran SMA Negeri 1 Jakenan baik yang wajib atau yang pilihan dapat dilihat di tabel tabel berikut :
NO 1
2
Jenis Wajib
Pilihan
Media 1. LMS Google Classroom 2. Konten belajar digital Ruang Guru 3. Gadget / Gawai / Laptop
Keterangan Pembelajaran dilaksanakan secara paperless
digital
dan
1. Alat peraga Disesuaikan kebutuhan pembelajaran pembelajaran 2. LCD Projector / TV Plasma 3. Papan Tulis 4. Laboratorium 5. Aplikasi Video Conference Zoom 6. Internet
30
BAB V EVALUASI, PENDAMPINGAN, PENDAMPINGAN, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL PROFESIONAL Kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan oleh SMA Negeri 1 Jakenan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dan setiap program yang direncanakan mengalami peningkatan kualitas secara berkelanjutan. berkelanjuta n. Kegiatan evaluasi, ev aluasi, pendampingan, pendampinga n, dan pengembangan pe ngembangan profesional p rofesional meliputi tiga area kegiatan, yaitu: 1) Kegiatan Intrakurikuler, 2) Kegiatan Ekstrakurikuler, dan 3) Kegiatan Pendukung. Bentuk pelaksanaan kegiatan pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SMA negeri 1 Jakenan dapat dilihat pada tabel berikut :
No
Bentuk dan Teknik
Strategi
Pihak yang terlibat
Waktu
Kegiatan Intrakurikuler Intrakurikuler 1
Pendampingan a. Coaching
1. Observasi
Sasaran:
Sebelum
2. Pemberian
Semua guru
evaluasi dan
Pendamping:
sesudah evaluasi
Feedback 3. Pemberian b. Mentoring
Reward
Guru Sasaran: Semua guru Pendamping: Guru dengan mata pelajaran yang sama atau serumpun
2
Evaluasi
Sesudah evaluasi
a. Supervisi Pembelajaran
1. Observasi 2. Pemberian
Sasaran: Semua guru
Dua kali dalam 1 tahun
feetback Alur tujuan
3. Pemberian reward
Supervisor: Kepala
pembelajaran (ATP),
Sekolah,
Modul ajar, integrasi
Kepala
profil pelajar
bidang kurikulum
Wakil Sekolah
Pancasila, penilaian, 31
dll) b. Supervisi
Dua kali dalam 1
Administrasi c. .MGMP
tahun tingkat
Per Unit Mata
sekolah 3
Pelajaran
Pengembangan Profesional a. Pelatihan rutin
1. Pemberian
berdasarkan rencana renca na
pembinaan
kebutuhan kurikulum
lanjutan
1. Pelatihan penguatan
Sasaran:
Dilakukan enam
Semua guru
bulan sekali
2. Pemberian reward
penulisan karya ilmiah 2. Pelatihan penguatan pembelajaran
Narasumber: Tenaga ahli
HOTS 3. Pelatihan penguatan pembuatan media berbasis online b. Pelatihan klinikal Dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengajar dalam memperbaiki kualitas
Sasaran: Semua guru/ guru tertentu
Insidentil
proses pembelajaran
Narasumber:
berdasarkan hasil
Tenaga ahli
evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler 1
Pendampingan a. Coaching
1. Pemberian
Sasaran:
feedback
Semua pengajar
2. Pemberian
ekstrakurikuler
sesudah evaluasi
pembinaan lanjutan
Pendamping:
3. Pemberian reward
Tim Pengawas Ekstrakurikuler
b. Mentoring
Sasaran:
Sesudah evaluasi
Semua guru 32
Pendamping: Guru dengan mata pelajaran yang sama atau serumpun 2
Evaluasi a. Supervisi Pembelajaran -
Keterlaksanaan program kegiatan
-
Capaian program kegiatan (capaian
1. Pemberian
feedback
Sasaran:
Dua kali dalam 1
Semua guru
tahun
2. Pemberian pembinaan lanjutan 3. Pemberian reward
Supervisor: Kepala Sekolah, Wakil Kepala
profil pelajar
Sekolah bidang
Pancasila dan
kurikulum
capaian prestasi b. Supervisi administrasi
Dua kali dalam 1 tahun
3
Pengembangan Profesional
Pelatihan Klinikal
1. Pemberian
Sasaran:
Dilakukan untuk
pembinaan
Semua guru/ guru
memenuhi kebutuhan
lanjutan
tertentu
pengajar dalam
Insidental
2. Pemberian reward
memperbaiki kualitas
Narasumber:
proses pembelajaran
Tenaga ahli
berdasarkan hasil evaluasi
33
BAB VI PENUTUP PENUTUP
Demikianlah penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah kelas X (Fase E) SMA Negeri 1 Jakenan Tahun Pelajaran 2022/2023 telah selesai dilaksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMA Negeri 1 Jakenan. Semoga dengan tersusunnya Kurikulum Operasional Sekolah ini, dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa. Kami menyadari me nyadari bahwa dalam penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah ini masih jauh dari sempurna, sempurna , karena keterbatasan
waktu dan kemampuan kami. Oleh sebab itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan. Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT, membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr., dengan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridlo-Nya. Aamiin
34
LAMPIRAN 1. PERATURAN AKADEMIK PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 JAKENAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021
BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dang menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar pengelolaan, standar pembiayaan, sstandar tandar asesmen pendidikan. Standar
Pengelolaan
adalah
standar
nasional
pendidikan
yang
berkaitan
dengan
perencanaan, perencanaa n, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan kab/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan kep emimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen. Bagian utama dari pedoman pengelolaan peng elolaan yang dibutuhkan dalam dala m pelaksanaan rencana re ncana kerja sekolah sekol ah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik. Dalam upaya memenuhi kebutuhan satuan pendidikan guna mempercepat pemenuhan standar pengelolaan pendidikan, maka SMA Negeri 1 Jakenan telah menyusun dan menerbitkan “Peraturan Akademik SMA Negeri 1 Jakenan Tahun
Pelajaran 2020/2021”. Pasal 2 Tujuan a) Petunjuk operasional dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran. b) Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Jakenan.
35
Pasal 3 Landasan a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan; c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 (Jo PP 66 tahun 2010) tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan; d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA; e) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kebudayaan Nomor 20 Tahun Tahun 2016
tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; f) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah; g) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; h) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Asesmen Pendidikan; i) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Tujuan Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah; j) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan; k) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana; l) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Pasal 4 Pengertian dan Konsep 1. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran. 2. Peraturan akademik berisi tentang : a. Persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan tugas guru;
36
b. Ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan; c. Ketentuan
mengenai
hak
peserta
didik
untuk
menggunakan
fasilitas
belajar,
laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku perpustakaan.. perpustakaan d. Ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas dan konselor; e. Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidikan dan ditetapkan oleh kepala sekolah 3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKTP pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran merupakan nilai batas ambang kompetensi. 4. Asesmen hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetnsi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. 5. Sumatif adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Tujuan Pembelajaran (TP) atau lebih. 6. Asesmen tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang memrepresentasikan seluruh TP pada periode tersebut 7. Sumatif Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang memrepresentasikan semua TP pada semester tersebut. 8. Sumatif Akhir Tahunr adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan menggunaka n sistem paket. Caku Cakupan pan ulangan ula ngan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan TP pada semester tersebut. 9. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
10. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. 11. Pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
37
12. Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, yang dapat digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. 13. Layanan konsultasi kepada mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan diri, yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan dalam belajar, menguasai keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran. 14. Tim Pengembangan kurikulum sekolah dan selanjutnya disebut TPK sekolah adalah tim yang ditetapkan oleh kepala sekolah yang bertugas untuk merancang dan mengembangkan kurikulum, yang terdiri atas guru/wakil kepala sekolah, tenaga kependidikan, guru BK/konselor. 15. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki tugas dan wewenang untuk membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembangan karier. Bidang pelayanan pengembangan kemampuan belajar dimaksudkan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah secara mandiri.
38
BAB II Persyaratan Minimal Kehadiran Peserta Didik Pasal 5 Syarat Persentase Minimal Kehadiran Peserta Didik untuk Dapat Mengikuti Sumatif Akhir Semester 1 a) Peserta didik berhak mengikuti Sumatif Akhir Semester bila persentase kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata pelajaran minimal 75% dari jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil. b) Peserta didik dinyatakan tidak berhak mengikuti Sumatif Akhir Semester bila persentase kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata pelajaran kurang dari da ri 75% dari jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil. c) Bagi peserta didik yang dinyatakan tidak memenuhi syarat persentase minimal kehadiran (75%) untuk dapat mengikuti Sumatif Akhir Semester maka peserta didik yang bersangkutan wajib mengerjakan menge rjakan tugas mata pelajaran dari guru ya yang ng bersangkutan. bersan gkutan. d) Bagi peserta didik yang persentase minimal kehadirannya kurang dari 75% dari jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil dan telah menyelesaikan tugas mata pelajaran yang
diberikan guru yang bersangkutan dapat diikutsertakan dalam Sumatif Akhir Semester, tetapi pelaksanaan ulangannya ditempatkan secara khusus dan tersendiri. e) Syarat kehadiran tersebut di atas tidak diperhitungkan bagi peserta didik yang tidak hadir karena sakit, mengikuti kegiatan mewakili sekolah, mewakili pemerintah daerah ataupun mewakili Negara yang dibuktikan dengan surat izin atau surat tugas.
Pasal 6 Syarat Persentase Minimal Kehadiran Peserta Didik untuk Dapat Mengikuti Sumatif Akhir Tahun a) Setiap peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, baik tugas mandiri mandi ri maupun tugas kelompok. b) Batas waktu penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran, dengan ketentuan paling lambat sampai dengan batas waktu asesmen yang diberikan oleh guru maupun oleh sekolah secara kolektif sebelum penyerahan laporan capaian kompetensi peserta didik (LCKPD) disampaikan kepada orang tua peserta didik.
39
c) Setiap tugas yang diberikan guru mata pelajaran kepada peserta didik, wajib diperiksa dan dinilai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. d) Setiap peserta didik berhak mendapatkan kembali tugas yang telah diperiksa dan dinilai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. e) Setiap peserta didik berhak mengetahui hasil asesmen terhadap tugas yang diberikan guru kepadanya dan hasil asesmen tugas tersebut merupan salah satu bagian dari penilain akhir proses dan hasil belajar peserta didik. di dik.
BAB III KETENTUAN PELAKSANAAN ASESMEN DAN UJIAN
Pasal 7 Pelaksanaan Pelaksanaa n asesmen 1. Waktu dan teknis pelaksanaan asesmen ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran. pelajaran. 2. Asesmen adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Tujuan Pembelajaran (TP) atau lebih. 3. Asesmen dilaksanakan bila guru telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran minimal satu Tujuan Pembelajaran (TP). (TP). 4. Peserta didik dapat mengikuti Asesmen bila telah mengikuti kegiatan pembelajaran pada Tujuan Pembelajaran (TP) yang diujikan dengan syarat persentase kehadiran mengikuti kegiatan pembelajaran pada TP yang diujikan minimal 70%. 70%. 5. Bentuk soal yang diujikan dalam Asesmen dirancang oleh masing-masing guru dalam bentuk soal soa l uraian dan atau pilihan ganda atau bentuk ben tuk lain yang sesuai dengan karakter tiap mata pelajaran. pelajaran. 6. Alokasi waktu pelaksanaan Asesmen ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat kesukaran soal yang diujikan. diujikan. 7. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti Asesmen karena alasan tertentu. tertentu. 8. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Asesmen pada waktu yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan maka dapat mengikuti Asesmen susulan pada waktu yang ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan ketentuan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti Asesmen. 9. Peserta didik yang tidak hadir mengikuti Asesmen pada waktu yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti Asesmen maka peserta didik yang 40
bersangkutan diharuskan mengikuti Asesmen susulan yang dilakukan secara tulis dan d an atau lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Syarat untuk mengikuti Asesmen maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan terlebih dahulu menyelesaikan tugas-tugas tugas-tuga s belajar yang diberikan dan selanjutnya baru diperkenankan mengikuti Asesmen susulan yang dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. bersangkutan.
Pasal 8 Pelaksanaan Sumatif Tengah Semester a) Waktu dan teknis pelaksanaan sumatif tengah semester ditentukan oleh satuan pendidikan yang disesuaikan dengan program dan kalender pendidikan yang telah ditetapkan. b) Sumatif tengah semester dilaksanakan setelah guru melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. c) Cakupan sumatif tengah semester meliputi seluruh indikator yang memrepresentasikan seluruh Tujuan Pembelajaran (TP) pada periode tersebut.
Pasal 9 Pelaksanaan Pelaksanaa n Sumatif Akhir Semester a) Waktu dan teknis pelaksanaan Sumatif Akhir Semester ditentukan oleh satuan pendidikan yang disesuaikan dengan program dan kalender pendidikan yang telah ditetapkan. b) Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh pendidik untuk mengatur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. ga njil.
c) Cakupan materi soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester harus mencakup seluruh indikator yang merepresentasikan semua Tujuan Pembelajaran (TP) yang telah dipelajari pada semester ganjil. d) Sumatif Akhir Semester dilaksanakan secara kolektif oleh sekolah-sekolah yang di koordinasi oleh MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) bersama-sama dengan panitia Sumatif Akhir Semester (Kelompok Kerja PAS). e) Soal-soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester pada mata pelajaran yang tidak dikoordinasi oleh MKKS dirancang secara bersama-sama oleh guru mata pelajaran pada kelas yang paralel. Dengan demikian, soal-soal yang diujikan pada Sumatif Akhir Semester berlaku pada seluruh mata pelajaran pe lajaran sejenis pada je jenjang, njang, kelas, dan jurusan yang para paralel. lel. 6. Bentuk soal yang diujikan pada ulangan akhir semester dirancang oleh masing-masing guru dan harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku pada penyusunan naskah soal (kisi-kisi soal, penskoran, pembobotan, analisis butir soal, dll) 41
7. Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan Sumatif Akhir Semester ditentukan oleh bidang akademik/kurikulum bersama-sama dengan panitia Sumatif Akhir Semester dengan mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat kesulitan soal yang di ujikan. 8. Persyaratan mengikuti Sumatif Akhir Semester, bila : 1) Telah memenuhi memenuhi syarat syarat minimal persentase
kehadiran dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada tiap tia p mata pelajaran sebagai mana terseb tersebut ut pada bab 2 pasal 5. 2) Telah mengikuti seluruh Sumatif maupun tugas lain dari guru yang bersangkutan dan asesmen tengah semester ganjil. 3) Telah memenuhi syarat administrasi yang ditetapkan oleh sekolah 9. Peserta didik yang
tidak mengikuti Sumatif Sumatif Akhir Semester pada waktu yang
telah
ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan (sebagaimana yang tersebut pada bab 2 pasal 5 ayat 5 ), maka berhak mengikuti Sumatif Akhir Semester
susulan pada waktu yang telah ditentukan kemudian oleh sekolah dengan ketentuan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan akhir semester. 10. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Sumatif Akhir Semester pada waktu yang telah ditentukan karena alasan tertentu dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, dipertanggungjawabkan, dan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti Sumatif Akhir Semester, maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan mengikuti Sumatif Akhir Semester yang dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. 11. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti Sumatif Akhir Semester pada waktu yang telah
ditentukan
karena
alasan
tertentu
yang
dapat
dan
atau
tidak
dapat
dipertanggungjawabkan, tetap memenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir semester, maka peserta didik diharuskan terlebih mengikuti pelajaran tambahan atau penyelesaian penyelesai an tugas mata pelajaran yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dan selanjutnya baru diperkenankan diperkenan kan mengikuti Sumatif Akhir Semester susulan yang dilakukan tersendiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Pasal 10 Pelaksanaan Ujian Sekolah a) Waktu dan teknis pelaksanaan diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b) Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Jakenan. c) Ujian sekolah terdiri dari Ujian Tertulis dan Ujian Praktik. d) Ujian Sekolah dilaksanakan dilaksanakan dua kali, yang yang sekolah ulangan, 42
terdiri atas ujian sekolah utama dan ujian
e) Ujian sekolah susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan hadir dan membuktikan dengan keterangan yang sah f) Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah seluruh mata pelajaran yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jakenan. g) Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Negeri 1 Jakenan berhak mengikuti ujian sekolah dengan persyaratan : 1) Memiliki laporan lengkap asesmen hasil belajar pada SMA Negeri 1 Jakenan mulai semester I sampai dengan semester V; 2) Memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh sekolah; 3) Peserta didik yang karena alasan tertentu dan di sertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti ujian sekolah utama dapat mengikuti ujian sekolah susulan.
43
BAB IV KETENTUAN PELAKSANAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Pasal 11 Ketentuan Pelaksanaan Remedial a) Ketentuan pelaksanaan remedial diatur oleh masing-masing guru mata pelajaran. b) Guru berkewajiban memberikan remedial bagi siswa yang belum tuntas pada satu atau lebih Tujuan Pembelajaran (TP). c) Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga sehingg a mencapai kriteria ketuntasan ketunta san belajar yang yan g ditetapkan oleh sekolah. d) Pelaksanaa Pelaksanaan n remedial hanya dilakukan terhadap peserta didik yang dalam asesmen proses atau hasil belajar yang diperolehnya, baik pada satu TP maupun pada satu mata pelajaran yang belum mencapai KKTP yang telah ditetapkan. e) Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir asesmen harian untuk TP yang telah diajarkan. f) Peserta didik yang nilainya belum mencapai nilai KKTP diberi kesempatan mengikuti remedial maksimal 3 (tiga) kali. g) Batas pelaksanaan waktu remedial paling lambat sampai dengan akhir semester. h) Apabila sampai batas waktu yang ditentukan siswa belum melaksanakan remedial maka wali kelas berhak menulis nilai siswa yang bersangkutan dengan nilai sebelum remedial (tidak tuntas) secara permanen pada Buku Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik. i) Pelaksanaan remedial dapat dilakukan setelah peserta didik mempelajari TP tertentu. j) Pelaksanaan remedial dilakukan pagi hari bukan saat kegiatan belajar mengajar efektif di
kelas k) Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik dengan cara: •
•
mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan metode dan media yang berbeda; mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru, misalnya bimbingan perorangan;
•
mengerjakan tugas-tugas latihan secara khusus yang diberikan oleh guru;
•
mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan oleh teman sekelasnya yang memiliki kecepatan yang lebih baik sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran yang bersangkutan. be rsangkutan.
44
l) Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui asesmen diperoleh dari asesmen proses dan asesmen hasil. Asesmen proses diperoleh melalui postes, tes kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan asesmen hasil diperoleh melalui Sumatif. m) Jika peserta didik tidak lulus karena asesmen hasil yang tidak memenuhi kriteria minimal, maka peserta didik yang bersangkutan hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran ulang jika diperlukan. Namun, apabila ketidaklulusan peserta didik akibat asesmen proses yang tidak diikuti (misal kinerja praktik, diskusi/presentasi kelompok), maka sebaiknya peserta didik mengulang mengulan g semua proses yang harus diikuti. n) Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak boleh di bawah nilai KKTP yang telah ditetapkan dan atau tidak melebihi nilai terendah yang diperoleh siswa yang tuntas.
Pasal 12 Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan Pengayaan a) Ketentuan pelaksanaan pengayaan diatur oleh masing-masing guru mata pelajaran. b) Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak dilakukan oleh semua peserta didik. c) Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya.
d) Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi, tutor sebaya, membaca dan lain-lain yang menekankan pada penguatan TP tertentu dan tidak ada asesmen didalamnya. e) Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk antara lain melalui : •
Belajar Kelompok Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pelajaran bersama pada jam-jam di luar pelajaran sekolah biasa sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
•
•
Belajar mandiri Secara mandiri peserta didik belajar mengenal sesuatu yang diminati. Pembelajaran berbasis tema Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
•
Pemadatan kurikulum Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.
45
f) Sekolah dapat memfsilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan dalam bentuk kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan kompetensi tertentu, misalnya untuk bidang sains. Pembelajaran pengayaan seperti ini dilakukan untuk membantu peserta didik mempersiapkan diri mengikuti kompetensi tingkat nasional maupun internasional, seperti olimpiade sains internasional. g) Asesmen hasil belajar kegiatan pengayaan, tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi hanya dilakukan dalam bentuk portofolio dan dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
46
BAB V KETENTUAN KENAIKAN KELAS DAN PEMILIHAN MAPEL PEMINATAN
Pasal 13 Ketentuan Kenaikan Kelas 1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran 2. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada asesmen hasil belajar pada semester genap,
dengan mempertimbangkan seluruh SK/TP atau CP/TP yang belum tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKTP yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKTP yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai
KKTP
yang
dimaksud.
Artinya,
nilai
kenaikan
kelas
harus
tetap
mempertimbangkan hasil belajar peserta selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung. 3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas , apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar lebih dari 2 (dua) mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKTP pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil dan genap. 4. Kehadiran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran minimal 80 % dari jumlah hari belajar efektif pada semester se mester 2 Tahun Pelajaran. 5. Penjelasan tentang aspek pengetahuan (kognitif), praktik (psikomotorik) dan sikap (afektif) berkaitan dengan den gan ketentuan kenaikan kelas. ke las. 6. Aspek Pengetahuan (kognitif) •
Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman intelektual. Nilai pada aspek pengetahuan (kognitif) dinyatakan dengan angka bilangan dengan rentang nilai 0-100.
•
Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) dilakukan pada seluruh mata pelajaran.
•
Asesmen aspek pengetahuan (kognitif) dilakukan melalui kegiatan asesmen proses, asesmen harian dan asesmen semester.
7. Aspek praktik (psikomotor) •
Asesmen aspek praktik (psikomotorik) berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman intelektual. Nilai pada aspek praktik (psikomotorik) dinyatakan dengan angka bilangan dengan rentang nilai 0-100.
•
Asesmen aspek praktik (psikomotorik) dilakukan pada seluruh mata pelajaran.
47
•
Asesmen aspek praktik (psikomotorik) dilakukan melalui kegiatan asesmen praktik,
proyek dan fortofolio. 8. Aspek nilai (afektif) •
Asesmen sikap (afektif) dinyatakan dengan huruf, yaitu A (Sangat Baik ), ), B ( Baik ), C Baik ), (Cukup) dan D (Kurang).
•
Asesmen sikap (afektif) dilakukan pada seluruh mata pelajaran.
•
Asesmen sikap (afektif) dilakukan melalui asesmen observasi, asesmen diri sendiri, asesmen teman dan jurnal guru.
9. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Nilai Projek Penguatan Profil Pelajar Pe lajar Pancasila Pa ncasila diberikan di d i akhir akh ir tahun ajaran berupa nilai n ilai deskripsi. Pasal 14 Ketentuan Pemilihan Mata Pelajaran Peminatan 1. Pemilihan mata pelajaran yang diminati dilaksanakan di fase F (kelas XI dan XII), dengan memperhatikan mata pelajaran yang diminati oleh siswa.
Bab VI KETENTUAN KELULUSAN UJIAN SEKOLAH DAN KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN
Pasal 15 Ketentuan Kelulusan Ujian Sekolah 1. Sekolah menetapkan nilai minimal kelulusan untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dalam ujian sekolah. 2. Penetapan batas kelulusan merupakan hasil pertimbangan Komite Sekolah SMA Negeri 1 Jakenan. 3. Penetapan batas kelulusan diumumkan kepada peserta didik dan disampaikan kepada orang tua peserta didik dan masyarakat masyara kat selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum ujian dilaksanak dilaksanakan. an. 4. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Memiliki nilai rata-rata sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh sekolah, baik untuk ujian sekolah tulis maupun ujian sekolah praktik; b. mencapai nilai minimal batas kelulusan untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan SMA Negeri 1 Jakenan. 48
5. Penentuan kelulusan ujian sekolah dilakukan melalui rapat dewan pendidik SMA Negeri 1 Jakenan.
Pasal 16 Ketentuan Kelulusan SMA Negeri 1 Jakenan Dalam merumuskan ketentuan kelulusan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 72, yaitu peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan menengah setelah : a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b) Memperoleh nilai minimal baik pada asesmen akhir untuk seluruh mata pelajaran; c) Lulus ujian sekolah.
49
BAB VII KETENTUAN PESERTA DIDIK DALAM PENGGUNAAN RUANG BELAJAR (SARANA PRASARANA SEKOLAH)
Pasal 17 Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Ruang Belajar a) Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada jam belajar bela jar efektif. b) Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk kegiatan diskusi, seminar, dan lain-lain yang dilaksanakan di luar jam belajar efektif dalam upaya peningkatan wawasan pengetahuan peserta pese rta didik. c) Penggunaan ruang belajar di luar jam belajar efektif harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah. d) Dalam setiap penggunaan ruang belajar setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang belajar.
Pasal 18 Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) a) Peserta didik berhak menggunakan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif. b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium IPA (Fisika, Kimia,
Biologi) minimal 2 (dua) kali dalam satu semester sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum yang disusun oleh ketua laboratorium. c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium IPA (media pembelajaran, alat, dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum. d) Penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) di luar jam belajar efektif untuk kegiatan praktikum harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah. e) Setiap penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) oleh peserta didik baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinasi dan diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran. 50
f) Dalam setiap penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi).
Pasal 19 Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa a) Peserta didik berhak menggunakan Laboratorium Komputer dan Bahasa sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum, baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif. b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di Laboratorium Komputer dan Bahasa sesuai dengan jadwal dan materi kegiatan praktikum yang disusun oleh kepala laboratorium. c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium Komputer dan Bahasa (media pembelajaran, alat dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum. d) Penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa di luar jam belajar efektif untuk kegiatan praktikum atau kegiatan kegiata n lainnya harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah. e) Setiap penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa oleh peserta didik, baik pada jam
belajar efektif maupun di luar l uar jam j am belajar bela jar efektif efe ktif harus h arus dikoordinasi diko ordinasi dan diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran. f) Dalam setiap penggunaan penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa.
Pasal 20 Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Laboratorium IPS a) Peserta didik berhak menggunakan Laboratorium IPS sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum, baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif. b) Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di Laboratorium IPS sesuai dengan jadwal dan materi kegiatan praktikum pra ktikum yang disusun oleh kepala lab laboratorium. oratorium. 51
c) Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium IPS (media pembelajaran, alat dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum. d) Penggunaan Laboratorium IPS di luar jam belajar efektif untuk kegiatan praktikum atau kegiatan lainnya harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah. e) Setiap penggunaan Laboratorium IPS oleh peserta didik, baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinasi dan diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran. f) Dalam setiap penggunaan
Laboratorium IPS setiap peserta didik wajib menjaga dan
memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan Laboratorium IPS.
Pasal 20 Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Perpustakaan
a) Peserta didik berhak menggunakan perpustakaan sebagai sarana untuk menambah wawasan pengetahuan sesuai dengan waktu kunjungan yang ditetapkan d itetapkan oleh petugas perpu perpustakaan. stakaan. b) Peserta didik berhak mengikuti kegiatan pembelajaran di perpustakaan dengan bimbingan guru mata pelajaran. c) Peserta didik berhak mengakses bahan ajar yang tersedia di perpustakaan untuk kepentingan pembelajaran. d) Dalam setiap penggunaan perpustakaan, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang perpustakaan serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam ruang perpustakaan. p erpustakaan.
Pasal 21 Ketentuan Hak Peserta didik dalam Penggunaan Buku Perpustakaan dan Buku Referensi a) Peserta didik berhak membaca dan mencatat seluruh buku perpustakaan dan buku referensi lainnya di dalam ruang perpustakaan untuk kepentingan pembelajaran. b) Peserta didik berhak meminjam buku perpustakaan dan buku referensi lainnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam peminjaman buku-buku perpustakaan dan buku-buku referensi yang telah ditetapkan sekolah. c) Dalam setiap penggunaan buku perpustakaan dan buku referensi lainnya, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara kondisi buku-buku yang digunakan. 52
Pasal 22 Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Sarana dan Fasilitas Olahraga a) Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas olahraga untuk kegiatan praktikum pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta dikoordinasi dan
diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. b) Penggunaan sarana dan fasilitas olahraga di luar kegiatan sebagaimana pada butir I, harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah. c) Dalam setiap penggunaan sarana dan fasilitas olahraga, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara kondisi sarana dan fasilitas yang digunakan agar terhindar dan terpelihara dari kerusakan.
Pasal 23 Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Media Lainnya 1. Peserta didik berhak menggunakan media lainnya yang tersedia di sekolah (LCD Proyektor, Tape Recorder, Alat Musik, Sound sistem, TV, dll) untuk kepentingan pembelajaran. 2. Penggunaan setiap media tersebut pada butir 1, harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah serta dikoordinasi dik oordinasi oleh guru atau penanggungjawabnya, penanggu ngjawabnya, 3. Dalam setiap penggunaan media, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara kondisi media yang digunakan agar terhindar dari kerusakan.
53
BAB VIII
KETENTUAN LAYANAN KONSULTASI DENGAN GURU, WALI KELAS DAN GURU BK/KONSELOR
Pasal 24 Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran. b) Layanan konsultasi pada
guru mata
pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri yang yan g secara khusus dimaksudkan dimaksudka n untuk memberikan bimbingan bimbi ngan kepada peserta didik agar siap dan mampu belajar b elajar secara sec ara efektif, mampu mengatasi me ngatasi hambatan hambata n dan kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran. c) Layanan konsultasi dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran sekolah sepanjang guru yang bersangkutan tidak sedang tugas mengajar di kelas. d) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran di luar jam pembelajaran sekolah dapat dilakukan pada waktu yang tentukan secara bersama antara peserta didik dan guru, namun pelaksanaannya tetap te tap di lingkungan sekolah. e) Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran yang bersifat mendesak, dapat dilakukan melalui telepon atau media lain sesuai dengan kepentingannya. f) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran guru yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan dalam mengikuti pembelajara, kesulitan dalam mengerjakan tugas, dan lainnya.
Pasal 25 Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Wali Kelas a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelasnya. b) Layanan konsultasi dengan wali kelas dimaksudkan untuk memberi bimbingan kepada peserta didik agar siap dan mampu belajar b elajar secara sec ara efektif, mampu mengatasi me ngatasi hambatan dan kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai dalam mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran. c) Layanan konsultasi dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat, baik di dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. pela jaran. d) Layanan konsultasi dengan wali kelas di luar jam pelajaran sekolah dapat dilakukan pada waktu yang ditentukan secara bersama antara peserta didik dan wali kelas. 54
e) Layanan konsultasi dengan wali kelas yang bersifat mendesak, dapat dilakukan melalui telepon atau media lain sesuai dengan kepentingannya. f) Layanan konsultasi dengan wali kelas hanya terkait dengan masalah siswa di kelas yang bersangkutan.
Pasal 26 Ketentuan Layanan Konsultasi dengan Guru BK/Konselor a) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor. b) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru BK dapat dilakukan setiap saat selama Guru BK/Konselor masih dapat melayani. c) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor terkait dengan berbagai masalah siswa di kelas, maupun masalah yang berkaitan dengan pergaulan siswa yang bersangkutan yang bersifat dapat menghambat keaktifan dan keberhasilan siswa dalam proses belajar. d) Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor terkait dengan minat, potensi, dan permasalahan lainnya yang mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran peserta didik. di dik. e) Siswa yang mempunyai kepentingan-kepentingan khusus dan mendesak, dengan seizin guru dapat meninggalkan pelajaran/kelas untuk mendapatkan layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor. f) Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran guru yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan mengikuti pembelajaran, kesulitan dalam mengerjakan tugas, dan lainnya. g) Jenis-jenis layanan akademik yang berhak diperoleh peserta didik dari Guru BK/Konselor, meliputi: a. Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS); b. Layanan Informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan atau non verbal, baik kepada siswa maupun orang tua murid; c. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial, pengayaan, pengayaa n, pemantapan, try out, dan lain-lain; d. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian kelompok atau kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat siswa agar mereka berprestasi secara
optimal; e. Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang tehnik membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal, dan lain-lain; 55
f. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok dimana setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan yang telah mereka pilih sehingga anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman anggota kelompok lainnya.
56
BAB IX PENUTUP Pasal 27 Peraturan akademik ini disampaikan dan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana yang diatur. Pasal 28 Hal-hal yang belum diatur dan belum sempurna dalam penyusunan peraturan akademik ini akan ditentukan dan diperbaiki kemudian. Pasal 29 Peraturan akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan atau terhitung mulai Tahun Pelajaran 2022/2023.
57
LAMPIRAN 2 : PENGEMBANGAN DIRI Bimbingan Konseling a. Konsep Peserta didik d idik kini berada be rada dalam situasi kehidupan k ehidupan yang kompleks, penuh dengan
tekanan,
paradoks
dan
ketidakmenentuan ketidakmenentuan
sehingga memerlukan memerlukan
kompetensi hidup agar berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta bermaslahatt bagi diri sendiri dan lingkungann bermaslaha ling kungannya. ya. Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, berkelanjutan, berke lanjutan, dan terprogram terprog ram oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai kemandirian sehingga mampu, memahami, menerima, mene rima, mengarahkan, mengambil keputusan, kepu tusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya melalui sikap peduli pada lingkungan. Dalam implementasi kurikulum 2013, program BK dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya
tujuan
pendidikan
nasional,
dan
khususnya khususn ya membantu
siswa/konseling mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi dan sinergitas kerja antarguru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan pengemban gan peserta pese rta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
b. Fungsi Layanan BK Layanan Program Bimbingan dan Konseling di sekolah bagi siswa berfungsi untuk : 1) Perluasan pemahaman diri dan lingkungan; 2) Pendorong pertumbuhan dan perkembangan; perkembangan; 3) Proses penyesuaian diri dengan diri sendiri sendiri dan lingkungan; 4) Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir; 5) Solusi atas masalah; 6) Perbaikan dan penyembuhan; 7) Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif di dalam lingkungan yang bersih, sehat, rapi, dan nyaman; 8) Pengembang Pengembangan an potensi dri secara seca ra optimal;
58
c. Asas Pelayanan Asas
pelayanan
yang
harus
dijadikan
pertimbangan
Bimbingan Bimbi ngan meliputi: m eliputi: 1) Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling; konseling; 2) Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan; 3) Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi; 4) Keaktifan dalam penyelesaian masalah; masalah; 5) Kemandirian dalam pengambilan keputusan; 6) Kekinian dalam penyelesaian masalah masalah pada kehidupan konseli; konseli; 7) Kedinamisan dalam memandang memandang konseli.
dalam
layanan
8) Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ; 9) Keharmonisa Keharmonisan n layanan dengan visi dan misi sekolah serta
nilai dan norma
kehidupan yang berlaku; 10) Keahlian
dalam
pelayanan
yang
sesuai
kaidah-akademik
dan
profesional; profesiona l; 11) Alih-t Alih-tangan angan kasus untuk layanan di luar keahlian dan kewenangan; 12) Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik. d. Prinsip Bimbingan dan Konseling 1) Pelayana Pelayanan n bimbingan dan konseling untuk semua siswa s iswa dan d an tidak diskriminatif. 2) Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta didik memiliki keunikan masing-masing. 3) Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun pandangan positif pada diri dan lingkung ling kungannya. annya. 4) Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan. 5) Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia. 6) Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan. 7) Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional. 8) Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang berbasis hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan de ngan perkembangannya. 9) Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar perbaikan perba ikan proses layanan dan d an untuk mengukur menguku r hasil yang dicapai. dicapai . e. Komponen Program Bimbingan dan Konseling 1) Program Layanan Bimbingan dan Konseling Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan dalam bentuk program tahunan dan program semester meliputi kegiatan: 59
a) Layanan
dasar
(guidance
curriculum)
merupakan
layanan
penyiapan
pengalaman pengalama n terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan menyesua ikan diri dengan d engan tugas-tugas perkembangan secara alamiah dan normal.
b) Layanan peminatan perencanaan individual agar ag ar peserta didik belajar sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk merencanakan masa depannya. c) Layanan responsif, merupakan me rupakan pemberi bantuan dalam menghadap me nghadap masalah dalam proses. 2) Bidang Layanan a) BK Pribadi meliputi me liputi pemahaman pem ahaman diri, keselarasan ke selarasan perkembangan, pe rkembangan, cipta rasa, karsa; kedewasaan, aktualisasi diri, dan tanggung jawab. b) BK
Sosial untuk unt uk memahami interaksi inte raksi sosial yang yan g positif, keterampilan kete rampilan
berinteraksi, berinteraks i, dan mangatasi masalah dalam hubungan hu bungan sosial. c) BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri, sikap dan keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan, kesiapan mental menghadapi ujian sehingga mendapat hasil belajar yang optimal. d) BK
Karier
merupakan
bimbingan
untuk
mengalami
pertumbuhan,
perkembangan, perk embangan, eksplorsi, aspirasi dan pengambilan pen gambilan keputusan kepu tusan karir secara rasional dan realistis. f. Struktur Program Program layanan layan an meliputi program prog ram tahunan dan program semesteran dengan mempertimbangkan komponen program berikut: 1) Rasional 2) Visi dan misi
3) Deskri Deskripsi psi Kebutuhan 4) Tujuan 5) Komponen Program 6) Bidang Layanan 7) Rencana Kegiatan 8) Tema/Topik 9) Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling 10) Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Tindak Lanjut 11) Rencana Anggaran
60
g. Bentuk Layanan BK di Dalam Kelas Bentuk
layanan
program
Bimbingan
dan
Konseling
di
sekolah
laksanakan dalam bentuk : 1) Tatap muka terjadwal. 2) Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran p elajaran per rombel per m minggu. inggu. 3) Materi layanan layana n meliputi : aspek a spek perkembangan perk embangan pribadi, sosial, sosia l, belajar, karir serta materi lain yang peserta didik perlukan. 4) Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal (RPLBK). h. Bentuk Layanan BK di Luar Kelas Layanan BK di luar kelas dilaksanakan dalam bentuk : 1) Konseling individual, 2) Konseling Kelompok, 3) Bimbingan kelompok,
4) Bimbingan kelas besar dan lintas kelas, 5) Konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseling, 6) Konferensi kasus atau membahas masalah konseli, 7) Kunjungan rumah, 8) Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami perlakuan yang tidak mendidik. 9) Kolaborasi Kolaborasi,, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak. pihak. 10) Alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan keahlian profesional lain. 11) Pengelolaan media, 12) Pengelolaan kontak masalah, dan 13) Manajemen program berbasis komptensi, 14) Penelitian dan pengembangan 15) Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan lain yang relevan. relevan.
di
61
LAMPIRAN 3 : PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA Negeri 1 Jakenan
1. Muatan dan Tema Projek Pembelajaran projek di SMA Negeri 1 Jakenan ini memenuhi: a. Setiap semester, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 4 tema besar, sehingga setiap tema besar diberikan alokasi waktu 4 minggu. b. Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek Profil Pelajar Pancasila dan projek SMA Negeri 1 Jakenan. Jakena n. c. Tema-tema besar tersebut dibagi dalam dua kelompok mata pelajaran, sehingga tiap kelompok mata pelajaran akan menyelesaikan 2 tema projek. d. Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tema projek kecil yang dapat diselesaikan dengan cara kolaborasi 2 sampai 4 mata pelajaran. 2. Prosedur Pemilihan Tema Projek a. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas dan semester tertentu. b. Setiap mata pelajaran di kelompok Mata Pelajaran tersebut melakukan analisis kesesuaian materi pokok (berdasarkan Capaian Pembelajaran) yang sesuai dengan tema projek. c. Jika sebagian besar mata pelajaran memiliki materi pokok yang sesuai maka tema projek tersebut dapat dilakukan di kelas dan semester yang ditentukan. Jika banyak mata pelejaran yang tidak sesuai, dapat memilih tema yang lain. d. Mata Pelajaran-mapel yang sesuai dapat membentuk kelompok beberapa mata pelajaran untuk mengembangkan sub tema. e. Setiap mata pelajaran mengembangkan indikator yang akan dicapai. f. Setiap mata pelajaran menentukan hasil yang harus dicapai. g. Setiap mata pelajaran merancang lembar aktivitas siswa siswa
62
Rincian Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila : NO 1
SEMESTER 1
TEMA Tema 4:
JADWAL PELAKSANAAN TEORI PROJEK Bulan Juli sampai Bulan Agustus 2022 minggu Agustus 2022 ke 5, dan September minggu ke 1, 3, dan 4. Jiwa minggu ke 4
Bangunlah Raganya Raganya Peserta didik diharapkan dapat membangun kesadaran dan ketrampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. sekitarnya. Tema 5: Bulan September
2
2022 minggu ke 5, dan Oktober, Suara Demokrasi Peserta didik diharapkan November untuk dap dap minggu ke 1 dan 2. 2. Tema 1: Bulan Januari, Februari, Maret, April 2022, Gaya Hidup minggu ke 4 dan 5. 5. Berkelanjutan Peserta didik diharapkan membangun kesadaran untuk memiliki sikap dan berprilaku ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan lingkunga lingkunga
Bentuk projeknya: Kegiatan anti bullying (pementasan) (pementasan)
Bulan
November
2022
minggu ke 3 dan 4 Bentuk projeknya: Pemilihan ketua OSIS Lomba Debat Debat Bulan Mei 2022 minggu ke 2, 3, dan 4. Bentuk projek: Kerja bakti Penghijauan lingkungan sekolah Membuat taman unggulan unggulan
63
LAMPIRAN 4. EKSTRAKURIKULER Kegiatan Pengembangan diri peserta didik dilakukan dengan memberikan kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional yang terdiri atas ekstrakurikuler wajib kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan. c. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan Kepramukaan Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan berpedoman pada Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014. 4) Kegiatan Blok dilaksanakan melalui perkemahan (wajib untuk peserta didik) dapat dilakukan pada saat PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau pada hari libur semester 36 jp per tahun. 5) Aktualisasi mata pelajaran (wajib untuk semua peserta didik); kegiatan-kegiatan sebagai aktualisasi mata pelajaran yang dirancang oleh guru mata pelajaran untuk dilaksanakan kepada pembina pramuka dan dilaksanakan pada kegiatan kepramukaan, wajib 120 menit per minggu.
6) Gugus depan (untuk peserta didik yang berminat, lihat pedoman/peraturan pelaksanaan ekstrakurikuler ek strakurikuler dan kepramukaan). Penetapan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di tingkat pendidikan dasar dan menengah adalah Permendikbud RI Nomor 63 tahun ta hun 2015. Model Mode l Pelaksanaan ektrakurikuler kepramukaan antara lain : Blok, Aktualisasi dan Reguler. Masing-masing model pelaksanaan kepramukaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 4) Model Blok Model
Blok
adalah
pola
kegiatan
ekstrakurikuler
wajib
pendidikan
kepramukaan yang diselenggarakan setahun sekali, yakni pada awal tahun ajaran baru. Bersifat wajib setahun sekali berlaku bagi seluruh peserta didik terjadwal dan diberikan penilaian. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model blok ini dalam kegiatan penerimaan pene rimaan tamu ambalan. 5) Model Aktualisasi Model Aktualisasi adalah pola kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan seminggu sekali, dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari di dalam kelas yang dilaksankan dalam kegiatan kepramukaan. Bersifat wajib, rutin, terjadwal berlaku untuk seluruh peserta didik dalam setianp kelas dan diberikan penilaian formal. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model blok ini dalam kegiatan latihan rutin setiap hari Kamis dari pukul 14.00 – 15.30. 15.30. 64
6) Model Reguler Model
Reguler
adalah
pola
kegiatan
sukarela
berbasis
minat
yang
dilaksanakan di gugus depan yang diikuti oleh siswa yang berminat, pelaksanaan kegiatan sepenuhnya diatur dan dikelola oleh gugus depan pada satuan pendidikan. Biasanya SMA Negeri 1 Jakenan melakukan kegiatan model reguler ini dalam kegiatan pelantikan laksana, napak tilas, baksos, dll. Setiap peserta ekstra pramuka minimal mencapai tingkatan pramuka penegak bantara dan nilai yang diperoleh minimal B. Materi Kepramukaan Kepramukaan Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter yang dapat dikembangkan
melalui kegiatan kepramukaan antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersabahat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Berikut keterampilan kepramukaan yang dapat membentuk karakter peserta didik termasuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan : l. keterampilan tali temali m. keterampilan pertolongan pertama gawat darurat n. ketangkasan pionering o. keterampilan morse dan semaphore p. keterampilan membaca sandi pramuka q. penjelajahan dengan de ngan tanda jejak r. kegiatan pengembaraan dan pengenalan lingkungan s. kegiatan kemah Praja Muda Karana pelestari lingkungan
t. keterampilan baris berbaris u. keterampilan menentukan arah v. internalisasi nilai-nilai karakter positif d. Ekstrakurikul Ekstrakurikuler er Pilihan Ekstrakurikuler pilihan mencakup beberapa bidang seperti berikut ini. 1) Bidang keagamaan Kegiatan pengembangan di bidang keagamaan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cinta alam dan penuh kasih sayang terhadap semua ciptaan Tuhan. Ekstrakurikuler bidang keagamaan meliputi: d) Rohani Islam --BTA dan Tilawatil Qur’an-65
e) Rohani Kristen dan Katholik f) Seni Rebana 2) Bidang Pecinta Alam (PA) (PA) Untuk memfasilitasi siswa yang mempunyai jiwa petualang dan pecinta alam serta
lingkungan, sekolah menyediakan ekstrakurikuler pilihan PA (Pecinta Alam). Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik peserta didik agar mempunyai kebiasaan untuk selalu mengagumi, menyayangi alam, menjaga, memelihara, mempertahankan, serta memperbaiki alam, memanfaatkan, mengambil makanan dan hasil yang dibutuhkan dari alam dengan tidak meninggalkan jejak negatif serta menyadari, menghayati, dan mengamalkan sepenuhnya kerja antar sesama komponen alam yang saling bergantung. 3) Bidang keolahragaan Kegiatan pengembangan di bidang olah raga dimaksudkan untuk menjaga kesehatan jasmani, melatih budaya sportif, disiplin, kerjasama dalam tim, dan hidup se sehat hat di lingkungan yang sehat. Ektrakurikuler bidang keolahragaan meluputi: h) basket i) bola voli j) karate k) sepak bola dan footsal l) tenis lapangan m) badminton n) pencak silat 4) Bidang Kepemimpinan Kegiatan
pengembangan
di
bidang
kepemimpinan
dimaksudkan
untuk
meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa. Kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang selalu berjiwa patriot, berjiwa sosial, mengenal hak asasi manusia, kemajemukan, kesetaraan gender dan tanggung jawab kelestarian lingkungan yang bersih dan sehat. Ekstrakurikuler bidang kepemimpinan adalah LKS.
5) Bidang Keilmiahan Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik dalam mengembangkan kreativitas, ekspresi, dan kepekaan terhadap lingkungan untuk dituangkan dalam bentuk karya ilmiah. 66
Ekstrakurikuler bidang keilmiahan meliputi: c) Karya Ilmiah Remaja (KIR) d) Kelompok Sains Sekolah (KSS) 6) Kelompok Majalah Kreasi Pesatnya kemajuan media informasi dewasa ini cukup memberikan kemajuan yang signifikan. Penguasaan dasar-dasar pengetahuan jurnalistik merupakan modal yang amat penting manakala seseorang terjun di dunia ini. Keberadaan media tidak lagi sebatas penyampai informasi yang aktual kepada masyarakat, tapi media juga mempunyai tanggung jawab yang berat dalam menampilkan fakta-fakta untuk selalu bertindak objektif dalam setiap pemberitaannya. Kepekaan Kepekaa n siswa untuk dapat menemukan fakta-fakta dalam masyarakat sekaligus kepeduliannya terhadap lingkungan dapat diasah melalui: c) Ektrakurikuler jurnalistik
d) English Convertation Club 7) Bidang Kesehatan Kegiatan pengembangan di bidang ini dimaksudkan untuk melatih peserta didik agar mampu meningkatkan derajat kesehatan, ber perilaku hidup bersih dan sehat serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Ekstrakurikuler di bidang ini adalah KKR.
8) Bidang Seni Seni Kegiatan pengembangan mengembangkan
di
kemampuan
bidang
seni
potensi
dimaksudkan
peserta
didik
untuk di
melatih
bidang
dan
kesenian,
mengembangkan daya apresiasi dan krativitas seni sehingga peserta didik dapat menciptakan keharmonisan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Ekstrakurikuler bidang seni meliputi: g) Paduan Suara h) Seni Musik i) Seni rias j) Karawitan k) Kethoprak l) Bengkel Sastra Setiap
peserta
didik
diberikan
kesempatan
untuk
memilih
satu
jenis
ekstrakurikuler pilihan yang ada di SMA Negeri 1 Jakenan. Segala aktivitas peserta didik
67
berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi d itugasi oleh Kepala Sekolah. Sekola h. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dilaksanakan setiap hari Rabu dengan waktu 2 X 45 menit dengan fasilitator guru pembina dan konselor Kegiatan Pembimbingan, kecuali ekstrakurikuler Kelompok Sains Sekolah (KSS) yang dilaksanakan secara terpisah dengan pelaksanaan kegiatan pengembangan diri ekstrakurikuler yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengefektifkan kegiatan, menambah konsentrasi peserta didik, dan memberi kesempatan kepada peserta KSS yang mempunyai kegemaran di bidang yang lain agar tetap bisa ikut dalam kegiatan pengembangan diri.
68
LAMPIRAN 5. PROGRAM UNGGULAN 1. Sekolah Adiwiyata Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah. Program Adiwiyata dilaksanakan berdasarkan prinsip edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Adapun komponen program Adiwiyata meliputi aspek kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, aspek kurikulum sekolah berbasis lingkungan, lingkunga n, aspek kegiatan sekolah seko lah berbasis partisipatif da n aspek sarana prasarana pendukung sekolah sekol ah yang ramah lingkungan. Berdasarkan peraturan menteri lingkungan hidup Republik Indonesia Nomor 05 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata, yang mana program ini antara lain diikuti oleh sekolah menengah atas. Oleh karena itu, tahun pelajaran 2022/2023 SMA Negeri 1 Jakenan melanjutkan pelaksanaan program Calon Sekolah Adiwiyata. Untuk menunjang pelaksanaan program Calon Sekolah Adiwiyata, dibentuklah tim pelaksana program sekolah Adiwiyata SMA Negeri 1 Jakenan yang terdiri dari Penanggungjawab, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Tim Portofolio, Tim Penghijauan, Penataan
Taman
dan
perawatan
Tanaman,
Tim
Tanaman
Obat
Keluarga,
Tim
Keanekaragaman hayati, Flora, Fauna dan Penangkaran Hewan, Tim Pengelolaan sampah dan pengelolaan hasil sampah, Tim Polisi Lingkungan, Tim kebersihan, Tim kesehatan lingkungan, Tim uji kelayakan dan pengawasan makanan (kantin sehat), Pembantu umum, pengelola kantin, Tim Dokumentasi, Tim Posterisasi, dan Tim Pembinaan Mental. Langkah La ngkah selanjutnya semua tim melaksanakan pemetaan potensi masalah dan lingkungan, menentukan jenis kegiatan, dan target capaian kegiatan (perubahan perilaku, perubahan kondisi fisik lingkungan hidup). 2. Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Sekolah sebagai faktor penentu bagi perkembangan kepribadian siswa dalam cara
berpikir, bersikap maupun cara berperilaku mengantarkan manusia muda (siswa) ke alam kedewasaan. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kekeluargaan, kesejajaran, kasih sayang, dan kebebasan bertanggung jawab. Namun, seiring berjalannya waktu terjadi perubahan peradaban. Sekolah yang seharusnya mendewasakan tereduksi menjadi menggurui dan digurui atau sekadar pengajaran saja. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian pengendalia n diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
69
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, menyatakan bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menyenangkan. Jadi siswa merasa senang berada di sekolah bukan hanya saat bel istirahat atau pulang saja mereka senang. Gerakan sekolah menyenangkan tidak hanya menjadi wacana, namun pemerintah telah berupaya untuk membentuk gerakan tersebut dan menerapkannya. Terbukti bahwa telah dibentuk web sekolah menyenangkan yang memposting kegiatan-kegiatan pelatihan, workshop maupun penelitian atau ata u penerapan langsung. Muhammad Nur Rizal adalah inisiator Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) dan baru-baru ini diundang ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta untuk menjelaskan gerakan yang dibuat, dan bertukar pikiran dengan para pegiat dan pemerhati pendidikan. Gerakan sekolah menyenangkan merupakan perpaduan dari beberapa konsep yaitu sehat, aman, ramah anak, dan menyenangkan. Jika dilihat sekilas, sekolah-sekolah di Indonesia belum memenuhi ketiga konsep tersebut. Di era milenial diharapkan semua sekolah bisa melaksanakan gerakan sekolah menyenangkan, begitu juga dengan SMA Negeri I Jakenan. Tiga puluh empat tahun usia SMA Negeri 1 Jakenan dalam mengabdikan diri di bidang pendidikan merupakan usia yang panjang dan matang bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai predikat nama baik dan nama besar. Kemampuan SMA Negeri 1 Jakenan dalam menjaga dan mengatur ritme dan strategi untuk terus mempertahankan kepercayaan pemerintah dan masyarakat sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang senantiasa mencetak prestasi gemilang dan menyumbangkan alumni yang cerdas, tangguh, dan mumpuni, di tingkat daerah, regional, nasional maupun internasional. Berdasarkan uraian di atas dan arahan dari Kepala SMA Negeri 1 Jakenan, Bapak Wiyarso, S.Pd.,M.M., pada tahun pelajaran 2022/2023 ini SMA Negeri I Jakenan berproses melaksanakan gerakan sekolah menyenangkan (GSM), berbarengan dengan gerakan literasi sekolah (GLS), dan Adiwiyata.
a) Tujuan Gerakan Sekolah Menyenangkan 1) Menjadikan sekolah menyenangkan bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan warga sekitar sekolah. 2) Menjadikan tempat terbaik setiap warga sekolah untuk menyampaikan bakat, minat, dan prestasi yang dimilikinya. 3) Memberi peluang kepada peserta didik mempelajari keterampilan dan tidak hanya fakta-fakta keterampilan. 4) Melatih siswa bertanggung jawab terhadap sesuatu dan untuk mengambil keputusan yang penting.
70
5) Mengajak siswa berpikir tentang berinteraksi dan berusaha berkontribusi pada kehidupan di luar dinding sekolah. 6) Menyadarkan sekolah bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa kapanpun, di manapun dan hanya sebagian yang perlu dilakukan di dinding sekolah. 7) Menyadarkan guru bahwa lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai wahana dan tempat pembelajaran yang menyenangkan bagi semua warga sekolah. 8) Memasukkan berbagai variasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
b) Program Gerakan Sekolah Menyenangkan 1) Pembelajaran yang Menyenangkan a. Setting tempat duduk, yaitu lesehan, ke Gedung Serba Guna (GSG), Student
Center (SC), Musala, Perpustakaan, Ruang Baca, Literasi, kebun sekolah, hutan sekolah, taman sekolah, dan sebagainya. b. Variasi pembelajaran, yaitu ice breaking, diskusi, presentasi, sosiodrama, praktik laboratorium, praktik lapangan, listening, dan lain-lain lain -lain sesuai karakter ka rakter masing-masing mata pelajaran. 2) Sarana Prasarana
a. Membentuk zona-zona, seperti zona kebersihan, zona harapan, zona sepatu, zona kebaikan, zona cita-cita, sudut baca, dan lain sebagainya.
b. Finger print (tempat presensi siswa dan guru ketika berangkat dan pulang). c. Mading pada setiap kelas. d. Kantin bersih dan sehat. e. Fasilitas UKS yang memadai. f. Peduli dan ramah lingkungan hidup, seperti penanaman biopori, penanaman sejuta pohon, penanaman toga, menyediakan tempat sampah, dan lain-lain. 3) Keterlibatan orang tua dan alumni a. Orang tua mengajar di sekolah. b. Orang tua di rumah melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga. c. Seminar bersama antara orang tua dan siswa.
4) Penanaman karakter a. Menerapkan 5-S, yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun.
b. Menerapkan sekolah bebas pungli, narkoba, pornoaksi, pornografi, dan bullying.
71
c. Melatih keberanian siswa dalam menyalurkan bakat pentas seni pada eventevent tertentu. Misalnya 17 Agustus, HUT Sekolah, Hari Pahlawan, Bulan Bahasa, Hari Santri, dan lain sebagainya. d. Menerapkan tertib lalu lintas pelajar. e. Membiasakan siswa peduli dan ramah pada tumbuhan dan mahluk lain ciptaan Tuhan.
f. Membiasakan siswa menjaga kebersihan, yaitu dengan mengadakan Jumat bersih setiap 2 minggu sekali, dan membuang sampah sampa h pada tempatnya. g. Membiasakan pola hidup sehat, yaitu dengan mengadakan Jumat sehat tiap 2 minggu sekali. h. Menyanyikan lagu wajib Nasional sebelum pelajaran pertama dimulai. c) Dokumentasi Gerakan Sekolah Menyenangkan Setiap program dari kegiatan GSM didokumentasikan ke Foto, YouTube, dan Video yang dapat diunduh melalui website sekolah,
3. Gerakan Sekolah Ramah Anak Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak tertuma dalam perencanaan, perencanaa n, kebijakan, pembelajaran, pembelajaran , pengawaasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan da n perlindungan anak di pendidikan. pendid ikan. a) Konsep Sekolah Ramah Anak Sekolah ramah anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama 8 jam anak berada di sekolah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan sekolah : B ersih A man R amah I ndah I inklusif S ehat A sri N yaman b) Komponen Sekolah Ramah Anak
- Kebijakan SRA (komitment tertulis, SK Tim SRA, program yang mendukung SRA) SRA) 72
- Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak (Penerapan Disiplin Positif) Positif) - Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-hak Anak dan SRA - Sarana dan Prasarana yang ramah anak (tidak membahayakan anak, mencegah anak agar tidak celaka)
- Partisipasi anak - Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Stakeholder lainnya, dan Alumni c) Tujuan Sekolah Ramah Anak
- Mencegah kekerasan terhadap anak dan warga sekolah lainnya - Mencegah anak mendapatkan kesakitan karena keracunan makanan dan lingkungan yang tidak sehat
- Mencegah kecelakaan di Sekolah yang disebabkan prasarana maupun bencana alam
- Mencegah anak menjadi perokok dan pengguna napza - Menciptakan hubungan antarwarga sekolah yang lebih baik, akrab dan berkualitas - Memudahkan pemantauan kondisi anak selama anak berada di sekolah - Memudahkan mencapai tujuan Pendidikan - Menciptakan lingkungan yang hijau dan tertata - Ciri khusus anak menjadi lebih betah di sekolah - Anak terbiasa dengan pembiasaan-pembiasaan yang positif. d) Tahapan Pembentukan 1) Persiapan
- Komitmen sekolah - Sosialisasi konsultasi dengan anak - Melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah - Identifikasi potensi - Konsultasi dengan anak 2) Perencanaan tahunan - Menyusun rencana program tahunan
- Merencanakan kesinambungan kebijakan, Program dan Kegiatan yang sudah ada (Inovasi, UKS, Adiwiyata, GSM) serta program lainnya. lainnya. pengaduan - Membuat mekanisme pengaduan Pelaksanaan 3) Pelaksanaan
- Melaksanakan Rencana Aksi/program SRA Tahunan dengan mengoptimalkan semua sumber daya termasuk dr pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, alumni, dll. dll.
- Melakukan upaya pemenuhan kategori SRA tertinggi (Kategori 5) 5) 73
4) Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
- Pemantauan setiap 3 bulan bulan bulan - Evaluasi setiap 6 bulan 4. Pendidikan Kecakapan Hidup Kurikulum SMA Negeri 1 Jakenan memiliki program Pendidikan kecakapan hidup kepada hidup (life skills) merupakan salah satu para peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup
program pendidikan pendidika n nonformal yang memiliki peran penting dalam rangka membekali peserta didik belajar be lajar agar dapat hidup hidup secara mandiri. Pendidikan Kecakapan hidup (PKH) atau life skill secara umum diartikan sebagai pendidikan yang memberikan bekal berbagai pengetahuan dan kecakapan yang penting dimiliki oleh seseorang sehingga mereka dapat bekerja dan hidup mandiri. Program pendidikan kecakapan hidup dimaknai sebagai program pendidikan keterampilan hidup yang untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik agar mengikuti berbagai keterampilan sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan kerja yang memadai untuk bekerja dan/atau berusaha mandiri. Berkaitan dengan hal tersebut maka pendidikan kecakapan hidup menerapkan pendekatan 4 in 1, sebagai berikut : b. Jelas lowongan kerja bagi peserta didik c. Jelas kurikulum dan proses untuk memberikan kursus dan pelatihan d. Jelas pelaksanaan uji kompetensi peserta e. Jelas penempatan peserta sesuai lowowngan SMA N 1 Jakenan memiliki program unggulan pembuatan pupuk kompos yang sudah termasuk dalam program sekolah unggulan Sekolah Adiwiyata. Dalam pembuatan pupuk kompos ini dimasukkan kedalam program Pendidikan kecakapan hidup. Berikut ini adalah proses program Pendidikan Pendidik an kecakapan hidup : - Proses Belajar Mengajar Pembuatan Pupuk Kompos Peserta didik diberikan teori, penguatan pengetahuan dan pemahaman tentang pembuatan pupuk kompos ko mpos - Praktik Peserta didik diberikan pelatihan tentang prosedur pembuatan pupuk kompos. - Sarana dan prasarana Tersedia Sarana dan Prasarana mulai dari proses pembuatan sampai proses pengemasan pupuk pupu k kompos.
74
LAMPIRAN 6 : ASESMEN PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) merupakan dokumen yang berisi prinsip, strategi, dan contoh-contoh yang dapat memandu guru dan satuan pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan asesmen. Pembelajaran yang dimaksud meliputi aktivitas merumuskan capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran dan cara mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Sementara asesmen adalah aktivitas selama proses pembelajaran untuk mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam panduan ini, pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang diutamakan adalah asesmen formatif yang berorientasi pada perkembangan kompetensi peserta didik. Pemerintah telah menetapkan Capaian Pembelajaran yang menjadi rujukan utama dalam pengembangan rancangan pembelajaran, khususnya untuk kegiatan intrakurikuler1. Panduan ini memfasilitasi proses berpikir dalam perencanaan perencanaa n dan pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis capaian pembelajaran tujuan pembelajaran mengembangkan alur tujuan pembelajaran, modul ajar, serta asesmen pada awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi. Dokumen ini juga memuat perencanaan serta pelaksanaan asesmen yang dimulai dari perencanaan, perencanaan , pelaksanaan, pengolahan, pengo lahan, dan pelaporan pelapo ran hasil penilaian atau asesmen. PPA difokuskan untuk pembelajaran dan asesmen intrakurikuler, sedangkan panduan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila disampaikan dalam dokumen terpisah. Perubahan paradigma dalam asesmen, yakni asesmen as learning, asesmen for learning, asesmen of learning. Selama ini fokusnya lebih besar pada asesmen of learning yakni penilaian dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran. Pada kurikulum merdeka penilaian lebih difokuskan pada asesmen as learning l earning dimana penilaian itu sebagai pembelajaran dimana peserta didik terlibat menilai dirinya sendiri. Sedangkan asesmen for learning merupakan penilaian formatif. Dalam
Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian asesmen as learning dan asesmen for learning. Prinsip asesmen adalah; 1) Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, 2) Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai tujuan, 3) Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, 4) Asesmen meliputi bentuk tugas, teknik, instrument yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang 65 ditargetkan, 5) Laporan kemajuan belajar dan capaian c apaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif. Penilaian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Jakenan ada 2 yaitu: penilaian pembelajaran dan penilaian proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
75
1. Penilain Pembelajaran NO
ASESMEN
1
Asesmen diagnosis
a
Asesmen
Diagnotis
Bertujuan
PELAKSANAAN
Kognitif; Awal tahun pelajaran pelajaran
mendiognosis Pada
awal
lingkup
kemampuan dasar siswa dalam materi materi sebuah topik pelajaran pelajaran
Sebelum modul
menyusun ajar
mandiri
yang dibuat oleh guru guru b
Asesmen Diagnotis Non Kognitif Persiapan ;dilaksanakan pembelajaran
pada untuk
(diberikan
awal pertanyaan menggali dengan
sesuai
hal-hal
yang
kesehteraan psikologis dan social akan digali) emosi siswa, aktivitas belajar di Pelaksanaan rumah,
kondisi
(meminta
keluarga, siswa untuk bercerita
pergaulan, karakter, dan minat tentang perasaan Ketika siswa siswa
belajar di rumah) rumah) Tindak lanjut lanjut
2
Asesmen Formatif Guru melakukan asesmen formatif Dilaksanakan
selama
DESKRIPSI DESKRIPSI
sepanjang proses pembelajaran. proses pembelajaran pembelajaran Penilaian
ini
mengintegrasikan
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. keterampilan. 3
Asesmen Sumatif Guru
melakukan
assesmen Dilaksanakan
pada
sumatif pada setiap akhir ruang akhir
unit
lingkup materi, akhir semester pembelajaran, atau akhir fase. fase.
dengan
menggunakan alat tes tes
Jenis assesmen yang dilakukan diserahkan kepada guru dengan mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.
TEKNIK ASESMEN Observasi
DESKRIPSI Peserta didik diamati secara
berkala, dengan fokus secara
76
keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukandalam tugas atau aktivitas rutin/harian Kinerja
Penilaian yang menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio.
Projek
Kegiatan
penilaian
terhadap
suatu
tugas
meliputi
kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tes Tertulis/ Lisan
Peserta didik mengerjakan soal tes tertulis maupun penilaian dilakukan secara lisan (Perorangan/individu).
INSTRUMEN
DESKRIPSI
ASESMEN Rubrik
Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik, sehingga guru dapat menyediakan bantuan yang diperlukan di perlukan peserta didik untuk meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat digunakan oleh guru untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik
Eksemplar
Contoh hasil karya yang dijadikan sebagai standar pencapaian dan pembanding. Guru dapat menggunakancontoh menggunakanconto h hasil karya peserta didik sebagai acuan indikator penilaian.
Ceklis
Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju.
Catatan Anekdotal
Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Catatan difokuskan pada performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan.
Grafik Perkembangan
Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan
(Kontinum)
belajar
77
2. Penilaian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Penilaian proyek dilakukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran untuk tiap tema proyek. Setiap proyek telah ditentukan sasaran dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dilakukan penguatan. Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila harus tercapai melalui tiga proyek yang dilakukan sekolah. Masing-masing dimensi ditentukan elemennya kemudian diturunkan menjadi indikator yang akan diukur sehingga penilaian proyek menjadi valid dan reliabel. Sekolah memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu, teknik, instrumen, kriteriapenilaian yang
dilakukan. a. Cara Pengolahan Nilai Pengolahan nilai dilakukan dengan mengolah seluruh nilai formatif dan sumatif untukdijadikan nilai rapor. Data berupa kuantitatif dan kualitatif dioleh dengan rincian sebagai berikut. Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
•
Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian
•
Kompetensi dalamrapor. b. Kriteria kenaikan Fase adalah sebagai berikut: Peserta didik telah menyelesaikan studi mengenai pelajaran yang diwajibkan selama1 tahun
•
(dengan minimal kehadiran 90% dari pertemuan terjadwal) Memiliki sikap baik berdasarkan rekomendasi wali kelas dan guruBK.
•
Menyelesaikan seluruh Capaian Pembelajaran semua mata pelajaran pada satu fase dengan
•
capaian minimal. Peserta didik yang belum menyelesaikan capaian pembelajaran dengan capaian minimal yang diharapkan maka wajib mengikuti remedial dengan guru mata pelajaran pada fase tersebut (guru mata pelajaran pada fase yang capaian pembelajarannya belum mencapai capaian minimal yang diharapkan. Remedial dilakukan di luar jam pembelajaran reguler). Menyelesaikan 3 tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tingkat
•
perkembangan pada tahap “Sudah Berk Berkembang embang Ses Sesuai uai Harapan”. Mengikuti ekstrakurikuler wajib Pramuka dengan hasil minimal Baik.
•
78
LAMPIRAN 7. CONTOH ATP DAN MODUL AJAR
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Mata Pelajaran
: SMA Negeri 1 Jakenan : Biologi
Mata a Pelajaran : Ririn Hamidatus Hamidatus Syarofatin, Syarofatin, S.Pd. Guru Mat Fase: E (Kls. X)
Capaian Pembelajaran: Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi da dan n merefleksi, serta mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila.
Elemen : Pemahaman Biologi Mencakup materi keanekaragaman hayati dan peranannya, virus dan peranannya, perubahan lingkungan, ekosistem, bioteknologi, biologi sel, sistem organ pada manusia, evolusi, genetika, pertumbuhan dan perkembangan, serta inovasi teknologi biologi. Keterampilan Proses Keterampilan saintifik yang mencakup (1) mengamati, (2) mempertanyakan dan memprediksi, (3) merencanakan dan melakukan penyelidikan, (4) memproses dan menganalisis data dan informasi, (5) mengevaluasi dan merefleksi dan (6) mengkomunikasikan hasil.
No.TP 10.1
10.2
10.3
Konten (Materi Tujuan Pembelajaran inti/ Pokok Bahasan)
Jam Pelajaran
Mendeskripsikan ciri- Ciri-ciri Virus ciri virus secara tertulis dengan menyimak video atau menelaah gambar beberapa virus
2
Membedakan proses Replikasi Virus replikasi virus baik itu (siklus litik dan siklus litik maupun siklus lisogenik) siklus lisogenik dengan menyajikan diagram venn
2
Mengidentifikasi
2
Peranan Virus 79
Model; metode pembelajaran Model : Discovery Learning
Profil Pelajar Pancasila •
Bernalar Kritis
Metode: diskusi, ceramah, tanya jawab Model : Problem Based Learning
•
Bernalar Kritis
•
Bernalar Kritis
Metode: diskusi, ceramah Model:
peranan virus dengan menyajikan daftar peranan virus yang menguntungkan dan merugikan
10.4
10.5
Problem Based Learning Metode: diskusi, ceramah
Pencegahan Menciptakan solusi terhadap pencegahan Penyebaran Virus penyebaran virus yang yan g ada di sekitarnya melalui kampanye dengan berbagai media berdasarkan hasil telaah informasi
Mendeskripsikan
Peranan Virus
4
Tingkatan Mengidentifikasi Keanekaragaman tingkatan keanekaragaman hayati Hayati dengan menyajikan laporan dari hasil pengamatan di
• •
2
dalam peranan virus dalam Bioteknologi bioteknologi dengan deng an menampilkan tabel manfaat dan kerugian virus dari hasil menelaah artikel 10.6
Model: Kreatif Project Based Bergotong Learning royong Metode: diskusi, ceramah
Model:
•
Bernalar Kritis
•
Bergotong
Problem Based Learning
Metode: diskusi, ceramah
4
Model: Problem Based Learning
Royong
Metode: diskusi, ceramah
lingkungan sekitar 10.7
10.8
10.9
Keanekaragaman Mendeskripsikan keanekaragaman hayati Hayati Indonesia indonesia dengan menyajikan laporan dari hasil pengamatan lingkungan
4
Pengelompokan Menyajikan hasil Keanekaragaman pengelompokkan keanekeragaman hayati Hayati berdasarkan dasar berdasarkan klasifikasi tertentu Klasifikasi dalam bentuk poster
4
Mendeskripsikan manfaat
2
Manfaat Keanekaragaman
Model: Problem Based Learning
• •
Mandiri Berbhineka global
Metode: diskusi, ceramah Model: Project Based Learning
•
Kreatif
•
Kreatif
Metode: diskusi, ceramah Model: Problem Based
keanekaragaman hayati Hayati dengan menyajikan data hasil paparan manfaat spesies tertentu dengan
Learning
Metode: diskusi, ceramah 80
berbagai media 10.10
10.11
10.12
Menganalisis Peranan bioteknologi yang bioteknologi dapat diterapkan dalam dalam pelestarian keanekaragaman keanekaragam hayati hayati khususnya mengatasi kelangkaan keanekaragaman hayati dengan menyajikan bagan proses bioteknologi dari hasil telaah artikel
2
Menciptakan solusi Kampanye terhadap erosi Pencegahan Erosi keanekaragaman hayati Keanekaragaman yang ada di sekitarnya Hayati melalui kampanye dengan berbagai media
6
Mengidentifikasi Komponen komponen ekosistem Ekosistem dengan menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem
2
10.14
•
Bernalar Kritis
•
Bernalar Kritis
•
Kreatif
•
Bergotong
Metode: diskusi, ceramah
Model: Project Based Learning Metode: diskusi, ceramah Model : Problem Based Learning
Royong
Metode: diskusi, ceramah
di lingkungan sekitarnya 10.13
Model: Project Based Learning
Menyusun jaring-jaring Jaring-jaring Makanan dan makanan atau rantai Rantai Makanan makanan dari hasil pengamatan ekosistem yang ada di lingkungan sekitar
2
Menganalisis interaksi Interaksi antar
2
Model : Problem Based Learning
•
Bernalar Kritis
•
Bernalar Kritis
Metode: diskusi, ceramah Model :
yang terjadi antar komponen ekosistem
komponen ekosistem
Problem Based Learning
dengan menyajikan data hasil pengamatan di lingkungan sekitar 10.15
10.16
Metode: diskusi, ceramah
Perubahan Mengidentifikasi perubahan lingkungan lingkun gan Lingkungan yang terjadi di sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil pengamatan
2
Menganalisis penyebab Penyebab dan dan dampak negatif dampak negatif
6
Model : Problem Based Learning
•
Bergotongroyong
Metode: diskusi, ceramah Model : Problem Based
•
Bernalar Kritis
•
Bernalar kritis
81
dari perubahan dari perubahan lingkungan lingkungan dengan menyajikan data hasil kajian literatur atau pengamatan atau wawancara 10.17
Bioteknologi Mendeskripsikan Perubahan bioteknologi yang dapat diterapkan dalam Lingkungan mengatasi perubahan lingkungan dengan menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau
Learning
Metode: diskusi, ceramah
2
Model : Problem Based Learning Metode: diskusi, ceramah
wawancara 10.18
Solusi Menciptakan solusi terhadap permasalahan Permasalahan lingkungan yang ada di Lingkungan sekitarnya dengan melakukan projek sederhana.
2
Model: Project Based Learning
• •
Bernalar kritis kreatif
Metode: diskusi, ceramah
Kab. Pati, Juni 2022 Guru Mata Pelajaran
Ririn Hamidatus S, S.Pd NIP. 198309092010012
82
MODUL AJAR TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
I.
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Jakenan
Mata Pelajaran
: Biologi
Nama Guru
: Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.
Fase / Kelas
: E/X
Pertemuan / JP
: 3 / 6 JP
Tujuan Pembelajaran Pembelajaran 10.1. Mendeskripsikan ciri-ciri virus secara tertulis dengan menyimak video atau menelaah gambar beberapa virus. 10.2. Membedakan proses replikasi virus baik itu siklus litik maupun siklus lisogenik dengan menyajikan diagram venn.
10.3. Mengidentifikasi peranan virus dengan menyajikan daftar peranan virus yang menguntungkan dan merugikan. II.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
A. Pendahu Pendahuluan luan (15 Menit) Guru
melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
Guru
memeriksa kehadiran peserta didik.
Guru
memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Guru
menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.
B. Kegiatan Inti (60 Menit) Peserta
Stimulus
didik
diberi
pengantar
dengan
sebuah
artikel/berita untuk memusatkan perhatian pada topik materi: Ciri-ciri virus.
83
Virus Flu Burung Mulai Menular Antar Manusia Ancaman virus H7N9 ternyata belum berakhir. Malah, hasil analisis mendalam terhadap kasus di China menunjukkan virus ini menular antar manusia. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam British Medival Journal (BMJ). Penelitian ini menganalisis
kasus penularan di sebuah keluarga di China Timur dan bukti – bukti menunjukkan tejadi penularan virus ini dari pasien pa sien (usia 60 tahun) kepada anak pe perempuannya. rempuannya. (Sumber :http://health.kompas.com/read/2013/08/07/1328022/Virus.H7N9.Bisa.Menular. AntarManusia, diakses 21 Juni 2021 pada pukul 09.22 WIB )
Guru mengelompokkan peserta didik sebanyak 3 – 4 orang Identifikasi Masalah (Untuk EksplorasiKonsep) EksplorasiKonsep)
setiap
kesempatan
kelompok, kepada
kemudian peserta
memberikan
didik
untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan topik materi dan merencanakan lingkup materi apa saja yang akan dipelajari.
Mengapa virus dapat menular antar spesies (hewan ke manusia)?
Apa yang menyebabkan virus dapat menyerang manusia?
Bagaimana cara mencegah tejadinya penularan virus
•
•
•
antar spesies?
Apabila muncul pertanyaan yang tidak diharapkan, Guru mengutarakan kepada Peserta didik, bahwa pertanyaan yang belum terakomodasi akan terjawab saat Peserta didik melakukan pencarian jawaban.
84
Guru memberikan kesempatan kepada Peserta didik untuk Guru mengumpulkan informasi, menganalisis materi (terlampir),
dan membuat kesimpulan yang akan diambil terkait topik
Penyelidikan/
yang diselidiki.
Investigasi
Peserta didik saling bertukar informasi, berdiskusi, Peserta mengklarifikasi, mengklarif ikasi, dan mempersatukan ide pendapat.
(terlampir) Peserta didik menuliskannya pada lembar kerja (terlampir)
Link Video: Video: https://www.youtube.com/watch?v=itgIZNzV_bQ https://www.youtube.com/watch?v=itgIZNzV_bQ dentistry/viral-structure Link Gambar: Gambar: Https Https:// www.sciencedirect.com/topics/medicine -and - dentistry/viral-structure
Materi Biologi
Perhatikan gambar struktur virus berikut ini!
Sumber: https://haloedukasi.com/pengertian-virus-tmv, diakses pada 21 Juni 2021, Pukul: Sumber: 10:59 WIB.
Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil (1 x 10-6 mm) sehingga sangat sulit untuk diamati. Virus juga merupakan penyebab penyakit dan memiliki risiko penularan cukup tinggisehingga tinggisehingga pengamatan virus tidak dapat dilakukan.
83
A. Sejarah Penemuan Virus Virus Virus pertama kali diartikan sebagai racun, gen yang berpetualang, dan agen penyebab penyakit. Beberapa tokoh t okoh dalam penemuan virus pertama: 1) Adolf Mayer (1883) - Jerman Jerman
Percobaan diawali dari munculnya penyakit bintik kuning pada daun tembakau. Ia mencoba menyemprotkan getah tanaman sakit ke tanaman sehat, hasilnya tanaman sehat tertular. 2) Dmitri Ivanovski (1892) - Russia Russia
Ia mencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri sebelum disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular. Ia menyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari bakteri yang lolos saringan yang menularkan penyakit. 3) Martinus W. Beijerinck (1896) - Belanda Belanda
Ia menemukan bahwa partikel itu dapat bereproduksi pada tanaman, tapi tidak pada medium pertumbuhan bakteri. Ia menyimpulkan bahwa partikel itu hanya dapat hidup pada makhluk hidup yang y ang diserangnya. 4) Wendell M. Stanley (1935) - Amerika Amerika
Ia berhasil mengkristalkan partikel tersebut. Partikel mikroskopis itu lalu dinamai TMV (Tobacco Mosaic Virus). B. Ciri Umum Virus Virus 1) Ukuran
Virus berukuran mikroskopis (25-300 nm), dapat diamati dengan mikroskop elektron. Virus terkecil adalah Poliovirus, virus terbesar adalah TMV. 2) Sifat
Virus adalah parasit obligat intraseluler, yaitu hanya dapat hidup pada sel inang (hospes) yang hidup. Virus bersifat hidup dan sifat mati. Sifat hidup (seluler): -
Memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA).
-
Dapat bereproduksi, namun dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan pada sel hospes yang hidup.
Sifat mati (aseluler): (aseluler): -
Dapat dikristalkan dan dicairkan.
84
-
Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel.
3) Struktur
Satu struktur partikel virus disebut sebagai virion. Virus/virion terdiri atas: a. Asam nukleat, pembawa materi genetik virus yang digunakan untuk replikasi. Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat (DNA atau RNA), tidak keduanya. b. Kapsid, selubung protein di sekitar asam nukleat yang tersusun atas kapsomer. Fungsi kapsid: -
Pelindung asam nukleat dari enzim.
-
Reseptor virus ketika akan menginfeksi sel hospes.
-
Penghasil protein enzim untuk menembus membran sel hospes. Satu kesatuan
asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid. c. Sampul (envelope), lapisan tambahan nukleokapsid yang melindungi dan membantu virus memasuki hospes. Sampul virus mengandung: -
Protein dan fosfolipid milik hospes.
-
Protein dan glikoprotein milik virus
d. Selubung ekor, pembungkus ekor yang yang terdiri dari cincin berjumlah 12 atau 24. e. Papan dasar (base plate), tempat jarum penusuk berupa perpanjangan serabut ekor yang digunakan saat adsorpsi. 4) Bentuk
85
➢ Klasifikasi
virus dibuat berdasarkan empat macam klasifikasi: ketentuan ICTV, asam
nukleat, sampul, dan habitatnya. Aturan ICTV ( International International Committee on Taxonomy of Viruses) dalam klasifikasi virus:
1) Klasifikasi tidak mengikuti klasifikasi Linneaus (binomial nomenclature). 2) Klasifikasi hanya terdiri dari 4 takson: ordo, famili, genus dan spesies. 3) Nama ordo diberi akhiran – virales, virales, famili akhiran – viridae, viridae, genus akhiran – virus. virus. 4) Penamaan spesies menggunakan bahasa Inggris dan kata terakhir ditambahkan virus. ➢ Berdasarkan
asam nukleat, virus terdiri dari:
1) Deoksiribovirus, virus dengan DNA. DNA. Contoh: bakteriofage, Measles virus, adenovirus, hepatitis B, herpesvirus, poxvirus,
papillomavirus, parvovirus. 2) Ribovirus, virus dengan RNA. Contoh: TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus, poliovirus, hepatitis C, rubella virus, H5N1 virus, dan virus pada manusia lainnya. ➢ Klasifikasi
berdasarkan asam nukleat menurut Baltimore:
1) ssDNA ( single-strand single-stranded ed DNA D NA) Yaitu virus dengan DNA berpilin tunggal. Contoh: adenovirus, herpesvirus. 2) dsDNA ( double-stranded DNA) Yaitu virus dengan DNA berpilin ganda. Contoh: parvovirus. 3) dsRNA (double-stranded RNA) Yaitu virus dengan RNA berpilin ganda. Contoh: reovirus. 4) ssRNA – (single-stranded RNA) Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang membentuk mRNA menggunakan
86
enzim RNA polimerase. Contoh: H5N1 virus, rabies virus. 5) ssRNA+ (single-stranded RNA +) Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang RNAnya dapat langsung menjadi mRNA. Contoh: TMV, rubella virus, coronavirus. 6) ssRNA-RT atau dsRNA-RT ( RNA-reverse transcriptase transc riptase ) Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal atau ganda yang membentuk mRNA dengan mengubah RNA menjadi DNA dengan enzim transkripsi balik, lalu dibentuk mRNA. Contoh: HIV (ssRNA-RT), hepatitis B virus (dsRNA-RT). 7) ssDNA ( single-strand single-stranded ed DNA D NA) Yaitu virus dengan DNA berpilin tunggal. Contoh: adenovirus, herpesvirus. 8) dsDNA (double-stranded DNA)
Yaitu virus dengan DNA berpilin ganda. Contoh: parvovirus. 9) dsRNA (double-stranded RNA) Yaitu virus dengan RNA berpilin ganda. Contoh: reovirus. reovirus. 10) ssRNA ssRNA – (single-stranded RNA) Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang membentuk mRNA menggunakan enzim RNA polimerase. Contoh: H5N1 virus, rabies. 11) ssRNA+ ssRNA+ (single-stranded RNA +) Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal yang RNAnya dapat langsung menjadi mRNA. Contoh: TMV, rubella virus, coronavirus. 12) ssRNA-RT ssRNA-RT atau dsRNA-RT ( RNA-reverse transcriptase transc riptase ) Yaitu virus dengan RNA berpilin tunggal atau ganda yang membentuk mRNA dengan mengubah RNA menjadi DNA dengan enzim transkripsi balik, lalu dibentuk mRNA. Contoh: HIV (ssRNA-RT), hepatitis B virus (dsRNA-RT). ➢ Berdasarkan sampul, sampul,
virus terdiri dari: dari:
Virus bersampul, contoh: HIV, herpesvirus, dan human papillomavirus. Virus telanjang, contoh: Adenovirus, Papovavirus, Parvovirus dan Reovirus. ➢ Berdasarkan
dari: habitat (sel hospes), hospes), virus terdiri dari:
1) Virus prokariotik (bakteri) Contoh: bakteriofage. bakteriofage. 87
2) Virus eukariotik (protista dan fungi) Contoh: Mycovirus. Mycovirus. 3) Virus tumbuhan tumbuhan Contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic virus), CiLV (citrus leprosis virus). 4) Virus hewan hewan Contoh: HIV, Measles, influenza, rabies, dll. 5) Ribovirus RNA. Ribovirus,, virus dengan RNA. Contoh: TMV, HIV, SARS virus, rabiesvirus, poliovirus, hepatitis C, rubella virus, H5N1 virus, dan virus pada manusia lainnya. 6) Virus prokariotik (bakteri) Contoh: bakteriofage. bakteriofage.
7) Virus eukariotik (protista dan fungi) Contoh: Mycovirus. Mycovirus. 8) Virus tumbuhan tumbuhan Contoh: TMV, TYMV (turnip yellow mosaic virus), CiLV (citrus leprosis virus). 9) Virus hewan hewan Contoh: HIV, Measles, influenza, rabies, dll.
1. Bagaimanakah ukuran tubuh virus bila dibandingkan dengan ukuran bakteri? 2. Virus menunjukkan gejala/ ciri sebagai makhluk hidup. Mengapa demikian? 3. Berdasarkan identifikasi ciri struktur yang sudah dilakukan, apakah virus dapat disebut sebagi sel? Berikan alasannya. 4. Apakah virus dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup? Berikan alasan anda. 5. Menurut pemahaman anda, bagaimana ciri-ciri virus?
Anggota kelompok menentukan materi penting dalam topik Anggota diskusi
Menarik Simpulan
Setiap Setiap
kelompok
melakukan
presentasi
dengan
pengorganisasian oleh guru.
Peserta Peserta
didik
yang
lain
mengajukan
mengklarifikasi, atau membrikan tanggapan.
C. Penutup (15 Menit)
88
Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang telah dibahas bersama. Peserta
Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis. Guru
Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya. Guru
Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran. Guru
pertanyaan,
KERJA LAMPIRAN LEMBAR KERJA Nama Anggota Kelompok: 1. 2. 3. Lembar Kerja ini digunakan untuk mengakomodir Peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.
A. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….
B. Informasi yang diperoleh dan dikumpulkan ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….
89
Pertemuan 2
A. Pendahu Pendahuluan luan (15 Menit) Guru
melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
Guru
memeriksa kehadiran peserta didik.
Guru
memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Guru
enyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.
B. Kegiatan Inti (60 Menit) Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi: Daur replikasi Stimulus
virus (litik dan lisogenik). Guru menampilkan link video penyebaran virus covid-
19 bereplikasi di dalam tubuh manusia. https://w s://www. ww.youtube.com/watch?v=nhCTqKVYn1I youtube.com/watch?v=nhCTqKVYn1I Link Video: http
Guru mengelompokkan Peserta didik sebanyak 3 – 4
orang Identifikasi Masalah
setiap
kesempatan
kelompok, kepada
kemudian peserta
memberikan
didik
untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan topik materi dan merencanakan lingkup materi apa saja yang akan dipelajari.
Replikasi virus merupakan proses reproduksi pada virus. Proses replikasi virus dapat diamati dengan jelas pada bakteriofag yang menyerang bakteri Echericia coli. Virus yang menyerang tumbhan, hewan, manusia mempunyai cara replikasi hamper sama dengan bakteriofag yaitu melalui siklus siklus litik dan lisogenik. Apa yang membedakan antara siklus litik dan lisogenik? •
•
Bagaimana tahapan pada masing-masing siklus tersebut?
90
Peserta didik mengamati dengan seksama materi dalam Peserta
bentuk gambar/video yang disajikan dan da n mencoba menginterpretasikannya.
Pengumpulan Data
Peserta Peserta didik mencari dan membaca berbagai referensi dari
berbagai sumber guna menambah men ambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi.
Link Video: https://youtu.be/TmMS-UM4QBA https://youtu.be/TmMS-UM4QBA Link Gambar: https://catatangurubiologi blogs .blogs pot.com /2016/11/re prod uk si uk sivirus.html virus.html
Cara hidup virus yaitu dengan parasit obligat intraseluler, artinya virus hanya dapat hidup pada sel hidup.Tahap-tahap dalam reproduksi virus: adsorbsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan, dan lisis. Reproduksi virus dapat melalui;
1) Siklus litik; sel inang mati dan tebentuk virion baru.
2) Siklus lisogenik; sel inang hanya mengandung profag, bisa membelah dan tidak mati,serta tidak tebentuk virion baru.
Replikasi, yaitu memper-banyak diri pada sel inang yang hidup (hospes), jika tidak, virus akan mengkristalkan diri. Reproduksi virus terdiri dari dua siklus, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Virus memiliki mekanisme pembentukan mRNA berbeda- beda.
1) Pada virus ssRNA-, RNA membutuhkan enzim RNA polimerase untuk membentuk mRNA, dimana DNA diubah menjadi RNA.
ssRNA+, RNA dapat langsung menjadi mRNA. Pada virus dsRNA RT dan 2) Pada virus ssRNA+, ssRNA-RT, RNA diubah terlebih dahulu menjadi DNA dengan enzim transkripsi.
91
1. Perhatikan gambar siklus hidup bakteriofag. Apa yang membedakan antara siklus litik dan lisogenik?
2. Berdasarkan ciri-ciri reproduksi reproduksi virus, apakah virus d dapat apat berkembang biak di luar sel sel hidup? Berikan alasannya.
Pembuktian
Berdiskusi tentang materi daur replikasi virus. Berdiskusi
Peserta Peserta didik membuat diagram venn perbedaan daur litik dan lisogenik.
92
Contoh diagram venn replikasi virus:
Sumber: https://q4sains.wordpress.com Sumber: https://q4sains.wordpress.com/2014/05/02/viru /2014/05/02/virus/ s/ diakses pada 23 Juni 2021, Pukul: 10:48 WIB.
Peserta didik menyampaikan hasil diskusi tentang materi Peserta
berupa kesimpulan berdasarkan berd asarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya.
Menarik Simpulan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
Peserta didik mengemukakan pendapat atas presentasi yang Peserta dilakukan.
Peserta Peserta didik bertanya atas presentasi tentang materi replikasi virus, dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
C. Penutup (15 Menit) Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas. Peserta
Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis. Guru
Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya. Guru
Guru Guru mengarahkan siswa siswa untuk berdo’a sebelum seles selesai ai pembelajaran.
93
Nama Anggota Kelompok: 1. 2. 3. Lembar Kerja ini digunakan untuk menggambar diagram venn dan menuliskan keterangan. A. Gambar
LAMPIRAN LEMBAR KERJA KERJA
Pertemuan 3
A. Pendahu Pendahuluan luan (15 Menit) Guru
melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa.
Guru
memeriksa kehadiran peserta didik.
Guru
memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan
dipelajari. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Guru
menyampaikan tata cara sistem penilaian dalam belajar.
B. Kegiatan Inti (60 Menit)
Stimulus
Peserta didik diberikan apersepsi untuk memusatkan
perhatian pada pa da topik materi ma teri : Peranan Perana n Virus
94
Taukah kamu, bahwa sebuah Negara dapat terganggu stabilitas sosialnya karena disebabkan oleh wabah virus. Virus dapat menyebabkan pandemic global yang berimbas kepada seluruh sector di dalam pemerintahan tersebut. Tak heran jika para ilmuwan dan peneliti berlomba-lomba untuk menghasilkan vaksin ataupun membuat obat untuk
menanggulangi virus tersebut. Di dunia ini hampir semua virus merugikan bagi manusia karena bersifat parasit. Virus yang merugikan tersebut dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti rubella, AIDS, flu burung, dan influenza. Setiap jenis penyakit memiliki gejala dan cara penanganan penangana n yang berbeda-beda. Untuk memperdalam salah satu jenis penyakit akibat virus, lakukan kegiatan berikut.
Guru mengelompokkan Peserta didik sebanyak 3 – 4
orang
setiap
kelompok,
kemudian
memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
Identifikasi Masalah
topik materi dan merencanakan lingkup materi apa saja yang akan dipelajari.
Penyakit Rubella Rubella Rubella merupakan penyakit akut yang bisa menginfeksi anak dan dewasa. Penyakit rubella kerapterjadi kerapterjadi pada wanita yang disertai gejala demam tinggi, bercak kemerahan atau ruam pada kulit yang biasanya di bagian telinga belakang yang disertai dengan pilek dan batuk. batuk. "Jika wanita hamil terserang rubella, wanita tersebut dapat mengalami keguguran atau melahirkan bayi yang memiliki kelainan pada jantung, mata, pendengaran, pendenga ran, dan pada sistem saraf sara f pusat," kata Lely, Le ly, seorang bidang di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan dalam keterangannya, Jumat (11/8/2017). Sumber:
un
us-rubella -terus-
mengalami-peningkatan-setiap-tahun.. diakses pada 23 Juni 2021, Pukul: 11:06 WIB mengalami-peningkatan-setiap-tahun WIB
95
1. Virus apakah yang menyebabkan penyakit rubella?
lainnya? 2. Apakah rubella dapat memicu terjadinya penyakit berbahaya lainnya? Jelaskan!
3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk menyembukan/mencegah penyakit rubella? Peserta didik mengamati dengan seksama materi
dalam bentuk video yang disajikan dan mencoba menginterpretasikannya. Pengumpulan Data
Peserta didik mencari dan membaca berbagai referensi
dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi. Peserta
didik
dengan materi. Link video: ww.yo youtub utube. e.co hn9V 9VxxEM https://www. com m/watch?v=CoRX hn
Materi
mengajukan pertanyaan berkaiatan mengajukan
96
•
Viroid adalah molekul RNA tunggal bebas yang menjangkiti tumbuhan.
•
Viroid hanya berupa molekul RNA tanpa kapsid, namun menyebabkan menyebabka n penyakit seperti virus.
•
Prion adalah molekul RNA RNA tunggal bebas bebas yang menjangkiti menjangkiti sistem saraf hewan atau manusia. Prion hanya berupa molekul RNA tanpa kapsid, yang menyebabkan penyakit pada sistem saraf.
•
Peran Virus Yang Menguntungkan: 1. Vektor rekayasa genetika 2. Melemahkan bakteri pathogen 3. Pembuatan Vaksin Contoh vaksin: vaksin polio salk, vaksin polio oral (OPV), vaksin rabies, vaksin hepatitis B, vaksin influenza, vaksin cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella).
•
Pencegahan Terhadap Virus : Virus bersifat patogen saat:
1. Virus melakukan fase lisis/pelepasan sehingga sel mengalami kematian. 2. Produksi toksin oleh sel yang terjangkit. 3. Adanya komponen toksik yang dimiliki virus, misalnya sampul virus.
97
Berdiskusi tentang data dari materi peranan virus.
Pembuktian
Peserta didik mengerjakan beberapa soal.
Pertanyaan Mandiri
1. Seorang bayi menderita cacar air sebelum mendapatkan imunisasi dari puskesmas. Apakah bayi tersebut perlu diimunisasi cacar air setelah sembuh? Jelaskan!
2. Penyakit influenza infl uenza yang disebabkan di sebabkan oleh virus sering menyerang manusia berulang be rulang kali. Apakah virus yang menyerang manusia itu jenis virus yang sama? Jelaskan!
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Menarik kesimpulan kesimpulan
Mempresentasikan
hasil
diskusi di skusi
kelompok secara
klasikal.
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan. Bertanya atas presentasi tentang materi peranan virus, dan peserta
didik lain diberi dibe ri kesempatan untuk
menjawabnya.
C. Penutup (15 Menit)
Peserta didik menyimpulkan pelajaran yang sudah dibahas.
Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis.
Guru memberikan tugas untuk pertemuan selanjutnya.
Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran.
III. Assesmen No
Instrumen Penilaian
Bentuk Penilaian Formatif
1
Waktu Penilaian Penilaian
Pengamatan antusiasme Peserta didik Laporan tertulis Presentasi
Selama proses KBM
98
2
Sumatif
Soal tes pilihan ganda dan urain
Setelah proses KBM KBM
Assesmen Formatif a. Rubrik Pengamatan Antusiasme Peserta Didik Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru selama proses diskusi kelompok. Lembaran ini mencatat daya antusiasme Peserta Didik secara perorangan.
Instrumen Penilaian Antusiasme Disiplin No
2 3
Kritis
Nilai
Nama
1
1
Kerjasama
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
akhir
Rubrik Penilaian Antusiasme
Indikator
Deskripsi kriteria
1) 2)
Disiplin
3)
4)
Skor
Tertib mengikuti intruksi 4 = jika empat indikator terlibat 3 = jika tiga indikator terlibat Mengerjakan tugas tepat waktu
2 = jika dua indikator terlibat
Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
1 = jika satu indikator terlibat
Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
99
1) 2) Kerjasama
Kritis
Melakukan tugas dengan baik
4 = jika empat indikator terlibat
Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
2 = jika dua indikator terlibat
3 = jika tiga indikator terlibat 1= jika satu indikator terlibat
3)
Mengajukan usul pemecahan masalah
4)
Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
1)
Berani bertanya
4 = jika empat indikator terlibat
2)
Berani berpendapat
3 = jika tiga indikator terlibat
3)
Berani menjawab pertanyaan
4)
Berani tampil di depan
2 = jika dua indikator terlibat 1 = jika satu indikator terlibat
kelas Nilai akhir diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat aspek sikap di atas. Kategori nilai: Sangat baik
: apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik
: apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup
: apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang
: apabila memperoleh nilai akhir 1
b. Penilaian Laporan No.
Nama siswa
Indikator 1
2
3
4
Jumlah Skor
Nilai
1 2 3 4 5
Rubrik Penilaian Laporan
No
1
Indikator
Deskripsi kriteria kriteria
Skor
Sistematika laporan
Sangat baik
4
Identitas
Baik
3
Cukup
2
100
Pendahuluan
Kurang
1
Sangat sesuai
4
Hasil Kesimpulan Sumber/referensi 2
Kebenaran konsep/ ide yang
dipaparkan
sesuai dengan
Sesuai
3
Cukup sesuai
2
Kurang sesuai
1
Penggunaan/ penyususnan
Sangat baik
4
kata atau kalimat di dalam laporan sehingga mudah dipahami.
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Kesesuaian isi laporan yang
Sangat sesuai
4
ditulis oleh Peserta didik terhadap
Sesuai
3
tujuan yang diharapkan.
Cukup sesuai Kurang sesuai
2 1
materi yang dipelajari.
3
4
Rentangan angka
Rubrik penilaian penilaia n
Kategori
85 – 100 100
A
Sangat baik
70 – 84
B
Baik
55 – 69
C
Cukup
< 54
D
Kurang
c. Penilaian presenta presentasi si No.
Indikator
Nama siswa 1
1 2 3 101
2
3
Jumlah 4
Skor
Nilai
4 5 Rubrik Penilaian Presentasi No
1
2
3
4
Indikator Penguasaan materi
Alat peraga yang digunakan
Kerjasama
Penyampaian/ Performance
Deskripsi kriteria kriteria
Skor
Sangat menguasai materi
4
Menguasai materi
3
Cukup menguasai materi
2
Kurang menguasai materi
1
Sangat manarik
4
Menarik
3
Cukup menarik
2
Kurang menarik
1
Sangat Baik
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sangat menarik
4
Menarik
3
Cukup menarik
2
Kurang menarik
1
102
Rentangan angka
Rubrik penilaian penilaia n
Kategori
85 – 100
A
Sangat baik
70 – 84
B
Baik
55 – 69
C
Cukup
< 54
D
Kurang
Penilian Sumatif a. Pilihan Ganda Ganda 1. Perhatikan sifat-sifat mikroorganisme berikut!
1) Tubuh tersusun atas DNA atau RNA saja. 2) Memiliki sifat selalu merugikan. 3) Hanya dapat berkembang biak dalam sel hospes. 4) Terdiri atas satu sel. 5) Dapat membentuk Kristal. Karakteristik yang dimiliki oleh virus terdapat pada angka…. A. 1), 2), dan 3) B. 1), 2), dan 5) C. 1), 3), dan 5) D. 2), 3), dan 4) E. 2), 3), dan 5) 2. Virus dapat bereproduksi di dalam sel inang dengan cara melekatkan bagian ekornya. Lalu memasukan matei genetic ke sel tersebut dengan tujuan….
A. Mengendalikan sintesis protein dan membentuk bagian-bagian tubuh virus. B. Mengeluarkan organel-organel sel inang untuk tempat reproduksi virus C. Melumpuhkan sel inang agar tidak dapat melakukan pembelahan. D. Menghancurkan sel inang dan menggantinya dengan sel virus. E. Memacu produksi enzim untuk merusak sel inang. 3. Virus cacar pada manusia hanya dapat menyerang sel kulit dan menimbulkan luka cacar di seluruh tubuh. Virus ini tidak dapat menyerang sel-sel tubuh yang lain
karena…. A. Sel kulit sangat rentan terhadap virus sehingga mudah terinfeksi B. Sel-sel tubuh yang lain tidak mempunyai reseptor untuk virus cacar
C. Sel-sel tubuh yang lain memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi D. Sel kulit terlatak paling luar sehingga langsung berhubungan dengan udara luar E. Komponen yang dibutuhkan untuk replikasi virus hanya ada pada sel kulit 4. Replikasi virus dapat tejadi melalui dua siklus yang berbeda. Pada tahap sintesis dalam siklus 103
lisogenik terjadi tahapan…. A. Sel bakteri mengalami lisis, kemudian dinding bakteri pecah. B. DNA virus masuk ke sel bakteri, dan mengendalikan aktivitasnya. C. Penyusunan partikel-partikel virus menjadi virus-virus baru
D. Asam nukleat virus bergabung dengan asam nukleat bakteri E. Asam nukleat virus secara alami akan memisahkan diri dari asam nukleat bakteri.
5. Tubuh kita tidak terasa sakit ketika terinfeksi virus yang berada pada daur lisogenik, tetapi baru terasa sakit jika virus sudah memasuki daur litik. Keadaan ini
dikarenakan pada daur lisogenik…. A. Virus tidak bersifat parasit, sehingga tubuh tidak bereaksi apapun. B. Virus belum cukup matang untuk menginfeksi jaringan pada tubuh. C. Virus tidak dapat masuk ke daur litik karena belum melalui fase penetrasi. D. Virus dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia secara perlahan E. Virus di dalam sel sehingga tidak terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh .
Rubrik penilaian penilaian No
Jawaban
Skor
1
C
1
2
A
1
3
B
1
E
1
D
1
4 5
Nilai =
jumlah nilai yang diperoleh jumlah skor maksimum (5)
x 100
b. Uraian 1. Apakah semua virus mempunyai struktur tubuh yang sama? Berikan deskripsi struktur virus-virus yang anda amati gambarnya.
2. Apakah ada persamaan ciri yang dimiliki oleh virus yang Anda amati fotonya? Berikan deskripsi ciri umum struktur virus!
3. Berdasarkan
ciri-cirireproduksi
virus, apakah virus
dapat berkembang biak
diluar sel hidup? Mengapa?
Rubrik penilaian penilaian 104
No
1
Jawaban Tidak, Virus terdiri dari asam nukleat (DNA/ RNA), Kapsid, amplop atau selubung virus (tidak semua memiliki), seludang ekor, lempeng dasar dan serabut ekor.
Skor 3
Contoh: TMV memiliki asam nukleat, kapsomer, namun tidak memiliki seludang ekor. Influenza virus, memiliki glikoprotein, RNA, kapsid, dan amplop. 2
4
Ada, ciri-ciri umum virus: 1) Parasit obligat 2) Memiliki satu macam asam nukleat 3) Virus bersifat seperti tak hidup apabila diluar sel inang. 4) Berukuran mikroskopis
3
Nilai =
Tidak, karena virus untuk melakukan replikasi harus membutuhkan sel inang. jumlah nilai yang diperoleh
x 100
jumlah skor maksimum (5)
IV. Pengayaan dan Remidial A. Soal Pengayaan
3
Perhatikan artikel berikut!
Infeksi Virus Ebola Infeksi virus ebola adalah salah satu penyakit akibat virus paling mematikan di dunia. Menurut WHO, angka kematian penyakit ebola berada di kisaran 50 persen, tepatnya antara 25-90 persen. Sejak ditemukan pada tahun 1976, sebagian besar kasus dan wabah ebola terjadi di Afrika. Wabah tersebut bemula dari pedesaan di Guinea tenggara, lalu berpindah ke perkotaan, melintasi perbatasan sampai ke Sierra Leone, Liberia, dan menjadi pandemic global dalam beberapa bulan. Sumber: htt s: health.kom as.com read 2020 06 02 190700968
105
Berdasarkan artikel tersebut, buatlah info grafis tentang penyakit yang disebabkan oleh virus ebola serta upaya pencegahannya!
A. Soal Remidial
Untuk peserta didik yang belum menguasai materi replikasi virus. Replikasi virus merupakan proses reproduksi pada virus. Replikasi virus berlangsung melalui daur litik dan daur lisogenik. Bagaimana perbedaan kedua daur tersebut?
Rubrik penilaian No
1
Jawaban DNA Virus merusak DNA sel kemudian Litik: DNA Litik: menggantikan fungsi sel dan memecahkan sel. Virus
Skor 10
melakukan replikasi untuk selanjutnya tercipta bakteriofage. Proses tersebut akan menimbulkan indikasi infeksi virus. Lisogenik: DNA virus melebur dengan DNA sel serta tidak Lisogenik: DNA menghancurkan sel inang. Proses tersebut tidak menunjukkan indikasi infeksi virus.
Opsi soal remedial lain Untuk Peserta didik yang belum menguasai materi peranan virus:
1. Roseola adalah sebuah infeksi yang terjadi dengan gejala berupa demam dan adanya ruam merah muda di kulit anak. Umumnya, roseola terjadi pada anak usia enam bulan hingga h ingga satu setengah tahun. Gejala roseola terjadi t erjadi setelah tiga atau empat hari kemudian dengan diikuti dengan demam yang mereda dan dilanjutkan munculnya ruam berwarna merah muda pada bagian punggung, perut dan dada. Dengan mencari referensi yang relevan, apakah ada gejala-gejala lain yang mungkin timbul karena infeksi virus tersebut? Virus apa yang menyebabkan penyakit pe nyakit roseola? Kab. Pati, Juni 2022 Guru Mata Pelajaran
Ririn Hamidatus S, S.Pd NIP. 198309092010012
106
BIO.E.ATP.10.4-10.5
A. Identitas Umum
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Jakenan
Nama Guru
: Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd.
Nama Mapel
: Biologi
Jenjang
Kelas
Perkiraan Jumlah Peserta Didik
SMA
X
36
Moda Pembelajaran Pembelajaran Perpaduan Tatap Muka
Alokasi Waktu Waktu 6 JP
Ketersediaan Materi:
a. Ada pengayaan untuk untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK b. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK c. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK d. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK
B. Tujuan Pembelajaran 10.4 Menciptakan solusi terhadap pencegahan penyebaran virus yang ada di sekitarnya melalui kampanye dengan berbagai media berdasarkan hasil telaah informasi. 10.5 Mendeskripsikan peranan virus dalam bioteknologi dengan menampilkan tabel manfaat dan kerugian virus dari hasil menelaah artikel. Elemen Capaian Pembelajaran Pembelajaran : - Pemahaman Sains - Keterampilan Proses C. Profil Pelajar Pancasila Kreatif, Bergotong royong, Bernalar kritis D. Sarana dan Prasarana 1. Laptop/ Komputer / Gawai 2. Alat Tulis E. Metode/Model Metode/Model Pembelajaran 1. Model : Problem Based Learning 2. Metode : Wawancara, observasi, diskusi dan tanya jawab F. Materi Prasyarat Karakteristik/ciri-ciri virus G. Pertanyaan Pemantik Anda telah mengetahui tentang karakteristik virus dan peranan virus. Peranan virus ada yang menguntungkan ada pula yang merugikan. Pada peranan virus yang merugikan, banyak virus yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya, bahkan dapat menyebabkan kematian. Virus tersebut dapat menginfeksi makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, bahkan manusia. 107
Ada beberapa yang menunjukkan gejala ringan, sedang, hingga berat. Salah satu kasus yang sangat menarik perhatian dunia sehingga menjadi sebuah pandemi yaitu penyebaran virus
corona 19 atau Covid-19, berawal ditemukan pada tahun 2019 pertama kali di Negara China, hingga tahun 2021 telah menyebar di berbagai Negara diseluruh belahan dunia. Menurut kalian, Bagaimanakah solusi untuk mengatasi masalah tersebut? tersebut? Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai peranan virus yang merugikan, buatlah solusi terhadap penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus yang ada di lingkungan/ daerah sekitar. Kemudian buatlah media kampanye untuk memberikan infografis kepada masyarakat. H. Pemahaman Bermakna Peserta didik akan memahami bahwa virus merupakan partikel mikroskopik yang dapat menginfeksi sel organisme. Selain itu virus juga memiliki manfaat dalam bidang bioteknologi diantaranya untuk pembuatan vaksin, interferon, profag, dan peta kromosom. I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Persiapan Pembelajaran
1. Presensi peserta didik 2. Laptop/gawai 3. Rubrik penilaian formatif
Pembukaan (15 Menit) 1. 2. 3.
pelajaran yang akan dipelajari.
4. 5.
berlangsung. dengan pengalaman peserta didik dengan materi karakteristik virus.
6.
Kegiatan Inti (60 menit) Peserta didik membuat kelompok beranggotakan 3-4 Stimulus
orang, Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara kelompok, dengan referensi bacaan berikut ini, atau dengan topik t opik lain yang relevan.
Penyakit covid-19 merupakan salah satu jenis penyakit menular. Penularan tersebut dapat terjadi akibat menghirup udara yang tercemar mengandung virus dari orang lain yang terinfeksi (misalnya melalui batuk dan bersin). Oleh karena itu, apabila Anda mengalami gejala batuk dan bersin sebaiknya membiasakan diri untuk menutup mulut saat batuk atau bersin menggunakan tisu. Dengan demikian, Anda dapat mencegah terjadinya penularan 108
penyakit covid-19 kepada orang lain. Selain itu anda biasanya akan disarankan untuk isolasi sampai tidak ada gejala lagi atau sampai sembuh
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan materi, serta memastikan setiap seti ap anggota dapat berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok.
Covid-19 hanya salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada di lingkungan sekitar, lalu apakah ada contoh penyakit lain? Misalnya di sekitar lingkungan daerah tempat tinggal kalian, bagaimana solusi pencegahannya? Opsi permasalahan lain: Ebola Ebola adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Afrika pada 1976. Virus ebola sendiri awalnya hidup pada tubh hewan, kemudian menjangkiti manusia melalui darah hewan yang terkontaminasi virus. Hingga kini, virus tersebut sudah menyebar ke berbagai Negara di dunia. Ebola hanya salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada di lingkungan sekitar, lalu apakah ada contoh penyakit lain? Misalnya di sekitar lingkungan daerah tempat tinggal kalian, bagaimana solusi pencegahannya? Sumber: https://www.halodoc.com/kesehatan/ebola https://www.halodoc.com/kesehatan/ebola diakses pada hari Selasa, 6 Juli 2021, Pukul: 19:30 WIB. Polio Penyakit polio disebabkan oleh virus polio. Virus tersebut masuk melalui rongga mulut atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah. Penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio. Virus ini juga bisa menyebar melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin, namun lebih jarang tejadi. Beberapa gejala polio diantaranya, demam, sakit kepala, radang tenggorokan, muntah, otot mulai lemah, kaku di leher dan punggung, dan nyeri serta mati rasa bagian lengan atau tungkai. Polio hanya salah satu contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang ada di lingkungan sekitar, lalu apakah ada contoh penyakit lain? Misalnya di sekitar lingkungan daerah tempat tinggal kalian, bagaimana solusi pencegahannya? Sumber: https://www.alodokter.com/polio https://www.alodokter.com/polio diakses pada hari Selasa, 6 Juli 2021, Pukul: 19:39 WIB. Dapat juga Guru mencari permasalahan lain seperti Virus Demam berdarah, Hepatitis, HIV – AIDS, Meningitis, SARS, dsb
Pengumpulan data
1. Peserta didik mengamati gambar/video materi pendukung yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya. 2. Guru membimbing Peserta didik untuk mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang permasalahan pada materi. mate ri.
Peserta didik mengamati gambar/ video tentang penyakit- penyakit yang disebabkan oleh virus. Link video: video: https://youtu.be/q1YpmlbZyZA https://youtu.be/q1YpmlbZyZA atau dengan referensi/sumber lain yang relevan. Pembuktian
1. Guru membimbing keterlibatan Peserta didik dalam 109
proses penyelidikan/ penye lidikan/ pengumpulan peng umpulan data untuk mencari solusi dengan menganalisis permasalahan yang terjadi, kemudian menuliskannya pada LKPD.
Lembar Kerja Peserta Didik Nama
:
Kelas
:
Alamat
: Kondisi Penyakit
Menarik kesimpulan
Solusi/Rekomendasi
1. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok. 2. Peserta didik mengemukakan pendapat/ solusi atas permasalahan penyakit yang ditemukan, kemudian ditanggapi oleh kelompok/peseta didik yang lain. 3. Peserta didik membuat 2 konten infografis (gambar, video, vlog, dsb.) sebagai solusi terhadap penyakit yang ada di lingkungan sekitar sebagai media kampanye. (Penilaian Proyek).
RUBRIK PENILAIAN MEDIA KAMPANYE Indikator Media sederhana dan mudah dipahami Informasi menarik perhatian Terdapat pesan kepada masyarakat Design menarik Solusi yang diberikan/keorisinilan solusi TOTAL Keterangan : 4 = Sangat baik
4
Nilai 3 2
1
3 2
= Baik = Cukup
1
= Kurang
Nilai
=
ℎ ℎ ℎ
A (Sangat baik) B (Baik) C (Cukup) D (Kurang)
= = = =
100
90 – 100 100 80 – 89 89 75 – 79 79