docx 2
July 28, 2019 | Author: Muhamad Akbar Mubarok | Category: N/A
Short Description
Yuyu...
Description
ANALISIS KASUS: CHARLES CHOCOLATES
Didirikan tahun 1885, Charles Chocolates merupakan perusahaan cokelat tertua di Inggris dan dimiliki secara pribadi. Charles Chocolates sendiri berbasis di Portland, Maine dan menyatakan perusahaannya sebagai produsen cokelat premium. Sebagai produsen cokelat premium, Charles Chocolate memiliki pabrik dengan luas 24.000 kaki dengan rencana produksi tergantung permintaan konsumen agar inventori tidak menumpuk dan cokelat tidak kadarluawasa. Selama 2 dekade, penjualannya telah bertumbuh sebesar 900%. Pada tahun 2009, Charles Chocolates memenangkan memenangkan Prestigious Superior Taste Award dari Belgium’s Institute atas cita rasanya dan dideskripsikan sebagai coklat yang “berkelas, berseni, dan elegan” dan “top-of-the-range” -of-the-range” dengan “aroma yang kaya”.
Charles Chocolates mencoba memposisikan produknya sebagai cokelat premium yang menjaga nilai-nilai yang diwariskan oleh pendirinya. Target konsumen dari Charles Chocolate ialah konsumen dengan kelas ekonomi menengah ke atas, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun sebagai hadiah untuk orang lain. Charles Chocolates mencoba untuk membangun ikatan emosi yang kuat dengan konsumennya sehingga Charles Chocolates memiliki banyak konsumen loyal. Pada Maret 2012, Steve Parkland menjadi presiden Charles Chocolates. Saat itu Parkland diminta untuk mengembangkan ukuran perusahaan sebesar dua atau tiga kali lipat dalam waktu 10 tahun ke depan. Perkembangan ini diharapkan dapat membuat Charles Chocolates dapat bertahan di industri ini dan dapat bersaing dengan pesaing yang serupa. Ada empat pesaing dari Charles yaitu Cardon, Lindt, Godiva, dan Delice. Cardon memproduksi cokelat dengan harga yang relatif rendah namun juga memiliki kualitas yang tidak terlalu baik. Untuk Lint memiliki kualitas cukup tinggi dengan harga yang cukup tinggi juga. Sedangkan Godiva dan Delice memiliki kualitas premium dengan harga yang tinggi juga. Secara financial keuangan di Charles cukup kuat setelah melakukan akuisisi namun pertumbuhannya tidak lebih baik dari tahun lalu karena ada krisis keuangan yang menyebabkan jumlah wisatawan menurun. Penjualan menurun sejak 2008 setelah kontribusi dengan Sandwich Heaven, tapi margin kuat dan memberikan jumlah penjualan rata-rata 50%. Sebagai perusahaan cokelat tertua, nilai dari produk Charles Chocolates harus tetap dijaga dan keadaan finansial yang mulai melemah harus segera diatasi, ditambah dengan keinginan dari dewan direksi untuk memperbesar ukuran perusahaan. Untuk mempertahankan nilai dan kondisi finansial diperlukan penyampaian ke konsumen yang baik pula. Salah satunya dengan membuat marketing channel strategy. Berikut marketing channel strategy yang telah dilakukan oleh Charles Chocolates dan
rekomendasi untuk Charles Chocolates untuk meningkatkan channel strategy-nya.
Marketing Channels and Value Networks Kepentingan Channel Marketing channel system merupakan suatu alur dalam organisasi yang berpartisipasi dan
saling bergantung dalam ketersediaan produk atau jasa untuk di konsumsi. Alur ini berpengaruh dalam keputusan pemasaran. Dalam mengelola perantara penjualan, perusahaan harus memutuskan seberapa banyak upaya untuk menyediakan pemasaran secara dua strategi yaitu, tarik atau dorong. Charles Chocolates menyusun strategi tarik, dengan menggunakan periklanan, promosi, mengirimkan para pelanggan email, dan bentuk komunikasi lain untuk menciptakan permintaan konsumen terhadap produk tersebut dari para perantara, dengan begitu pemesanan produk dari perantara akan meningkat. Charles Chocolates memiliki 75 retail, dimana terdiri dari pedagang ecer skala besar serta pedagang ecer skala kecil.
Multichannel Marketing
Charles Chocolates menggunakan dua atau lebih alur pemasaran untuk mencapai segmen konsumen pada satu area pasar. Charles Chocolates menjual produknya ke; (1) akun-akun besar atau untuk penjualan dalam jumlah besar melalui sales agent , seperti ke department stores, gift chain, dan coffee chain; (2) melalui pedagang ecer skala besar ke toko-toko pedagang ecer skala kecil (penjualan
dengan jumlah sedang); (3) pedagang ecer skala kecil dan pemesanan melalui online dan telepon untuk penjualan dalam jumlah kecil. Setiap alur memiliki sasaran yang berbeda dari pembeli, atau untuk kebutuhan yang berbeda-beda dari masing-masing pembeli, agar produk terkirim pada tempat yang tepat dengan biaya yang rendah. Dengan adanya pembeli yang memesan secara online, maka produk tersebut terasa lebih efisien dan transaksi akan lebih fokus, dan konsumen tidak akan banyak terpengaruh oleh orientasi toko. Pengembalian dan penggantian akan meningkat karena kemudahan untuk akses tersebut, namun hal ini sebanding dengan kerugian yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa multichannel pemasaran ini lebih bernilai untuk para penjual.
Channel
Levels
Berdasarkan identifikasi pada Charles Chocolates, alur yang diterapkan pada Charles Chocolates didesain di tingkat level 0, 1, dan 2 (Gambar 1). Pada level 0, atau dengan alur pemasaran secara langsung merupakan strategi pemasaran yang dilakukan langsung pada pelanggan, seperti pemesanan melalui email , website, telepon, iklan di TV, dan toko retail yang dimiliki sepenuhnya oleh Charles Chocolates. Pada level 1, alur penjualan dilakukan dengan satu perantara yaitu melalui pedagang eceran. Beberapa pedagang eceran tersambung secara langsung di dalam website Charles Chocolate dengan pelanggan. Pada level 2, alur penjualan dilakukan dengan dua perantara yaitu pedagang besar menuju pedagang eceran lalu menuju konsumen. Penjualan pada level 2, dilakukan
melalui toko-toko souvenir, pemasok pada pedagang ecer, toko bebas pajak di dalam airport, toko souvenir di hotel, toko yang terdapat di stasiun kereta.
Keputusan Channel-Design Sebelum memutuskan desain channel , perusahaan, termasuk Charles Chocolates melakukan analisis keinginan dan kebutuhan konsumen, penetapan obyektif/tujuan dan pembatas, dan mengevaluasi
alternatif
Analisis
keinginan
channel
dan
utama:
kebutuhan
konsumen
Beberapa hasil yang didapat dari analisa keinginan dan kebutuhan konsumen dan beberapa channel
strategi
yang
telah
dilakukan
oleh
Charles
Chocolates
dijabarkan
sebagai
berikut;
1. Desired lot size - Charles Chocolates memiliki beberapa channel yang memungkinkan konsumen untuk membeli produknya dalam volume yang berbeda, seperti sales agent untuk pembelian jumlah besar dan retail untuk pembelian satuan. 2. Waiting and delivery time - Untuk pemesanan melalui online, pemesanan akan diproses dalam 3 sampai
4
hari.
Pengiriman
tersebut
masih
relatif
cepat
dan
responsif.
3. Spatial convenience - Charles Chocolates menciptakan pemesanan secara online untuk memudahkan
konsumen,
misalnya
melalui
website
atau
melalui
telepon.
4. Product variety - Pilihan produk Charles Chocolate yang cukup banyak membuat konsumen lebih menyukainya. Hal ini mengikuti kebutuhan konsumen berbeda-beda, yaitu chocolate bars, nutcorn, dan
es
krim
premium
dengan
harga
terjangkau
5. Service backup - Layanan pengembalian produk secara langsung yang mengecewakan konsumen
dinilai sangat baik. Dengan tanggung jawab yang seperti ini, konsumen akan merasa produk ini mengerti keinginan konsumen.
Penetapan Tujuan dan Pembatas Channel yang dimiliki oleh Charles Chocolates diharapkan dapat mempertahankan koneksi
emosional dengan konsumen loyal, memperluas pasar Charles Chocolates, dan memperbesar perusahaan sebesar 2 - 3 kali lipat. Dengan tujuan tersebut, Charles Chocolates memiliki toko sendiri dengan tema yang unik dan pelayanan yang baik sehingga konsumen baru ingin kembali lagi untuk membeli produknya. Toko retail di lokasi turis membantu Charles Chocolates dalam memperluas pasarnya. Turis dari berbagai negara bagian lain dan negara lain dapat mengetahui keberadaan Charles Chocolates sebagai produsen cokelat. Halangan atau pembatas yang dialami Charles Chocolates adalah krisis keuangan yang terjadi. Sehingga Charles Chocolates membutuhkan channel yang lebih pendek yang bertujuan untuk meminimalisir
biaya.
Identifikasi 1.
alternatif Number
channel
utama
of
Intermediaries
Strategi yang dilakukan oleh Charles Chocolates berdasarkan jumlah perantara adalah selective distribution. Strategi ini dilakukan dengan mengandalkan pedagang ecer yang bersedia memuat
produk tertentu. Perusahaan ini sudah berdiri lama, karena itu tidak khawatir ketika berekspansi banyak toko, karena cukup memenuhi pasar dengan pengendalian yang baik dan biaya yang cukup rendah dibandingkan distribusi secara intensif. Selain itu, Charles Chocolates perlu memilih daerahdaerah dengan ekonomi yang baik dan masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke atas.
2.
Terms
and
Responsibilities
of
Channel
Members
Alur layanan waktu pemasokan dan pertanggungjawaban pada produk Charles Chocolate ini sangat mendukung kenaikan tingkat penjualan. Waktu pemasokan produk yang sudah berjalan, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mempertanggung jawabkan permintaan dan jaminan kualitas produk tersebut. Bangunan dan dekorasi yang bertema cokelat, dorongan pada pemasaran produk yang unik, sistem reka-penyimpanan produk, administratif umum produk dengan tema "Chocolate Orgasm" membuat konsumen merasakan pengalaman pribadi yang menarik dan mengikat konsumen untuk kembali ke produk Charles Chocolates.
Retail Type of Retail Charles Chocolates
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai channel charles chocolate dengan mendirikan retail mereka sendiri dan bergabung dengan retail-retail ternama serta dengan menjual secara online. Jadi tipe retail Charles Chocolates adalah Store Retail dan Nonstore Retail. Produk retail chocolate melalui store yang dimiliki perusahaan, grosir, online / penjualan telepon, dan penjualan dari Sandwich Heaven, restoran yang terkenal di Portland, yang Charles telah beli pada tahun 2009. Dalam penjualan grosir, account terbagi dari 5 kategori yaitu 1) Independent gift / souvenir shops, 2) large retail chains 3) tourist retailers, seperti duty-free stores, airport or train station stores, and hotel gift shops, 4) coroprate accounts that purchased Charles products for gifts for customers or employee, and 5) specialty high-end food retailers.
Marketing Decision ●
Price Produk Charles Chocolate termasuk ke dalam high prices karena target mereka untuk level
expensive yaitu level menengah keatas untuk produk coklat premium berkualitas mereka. Harga yang tinggi membuat beberapa konsumen dan pengrosir takut, menurut mereka diskon beresiko terhadap integritas perusahaan, walaupun dengan menawarkan diskon 25%.
●
Service Service mix yang dilakukan oleh Charles Chocolate yaitu Prepurchase service include dan
Postpurchase service include. Charles Chocolate selain menawarkan penjualan langsung di store nya, Prepurchase service include yang diberikan oleh Charles Chocolate yaitu memberikan service order pembelian melalui online dan telephone. Pesanan yang diterima melalui telepon, email, atau online diproses dalam waktu tiga sampai empat hari, kemudian dikirim via FedEx, Pengiriman itu free untuk pesanan overs $ 500. Dalam melakukan pengikalanan Charles Chocolate diiklankan dalam publikasi tourist, media cetak musiman dan radio. Direct mail dan peringkat mesin pencari yang kuat mempromosikan bisnis online. situs Charles disimpan dasar untuk membuatnya memuat mudah. Ini memiliki fasilitas pemesanan, layanan pengingat bahwa email pelanggan tentang acara-acara khusus mendatang mereka dan penempatan mesin pencari dioptimalkan. Situs ini juga memiliki link ke reseller, bagaimanapun, agen penjualan belum baik tentang menyediakan tautan untuk akun atas mereka, karena mereka tampaknya tidak memahami nilai yang diberikan oleh link tersebut. Sedangkan postpurchase service include yang dilakukan oleh Charles Chocolate yaitu shipping and delivery, dan gift wrapping, Dalam pembelian produknya Charles Chocolate bisa memberikan layanan shipping dan delivery ke konsumen setelah konsumen melakukan pemesanan melalui telphone, email, dan online atau. Konsumen yang membeli produk Charles Chocolate sebagian besar melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan insidentil, seperti untuk dijadikan
oleh-oleh yang dibeli para turis saat berlibur, atau untuk dijadikan sebagai hadiah / parsel antar perusahaan dan tidak dikonsumsi sendiri.
●
Store Atmosphere Tema dari store Charles Chocolate adalah heritage, dan flagship store telah di desagin seperti
heritage site. Staff penjualan menawarkan cokelat sampel kepada pelanggan, aroma dan images di store berkontribusi terhadap retail yang sudah berpengalaman sangat baik. Melalui toko dekorasi, sampling, aroma, rasa dan layanan, Charles ingin memberikan kesan "Chocolate Organik” untuk pelanggannyanya.
●
Pengalaman dan Aktivitas di Toko Di dalam storenya, Charles Chocolate aktivitasnya adalah mulai dari membuat coklat,
mengemas coklat, dan memberikan tester kepada konsumen-konsumennya. Konsumen yang datang ke store juga akan merasakan kekhasan store Charles Chocolate ketika mereka masuk kedalam storenya, dimana konsumen akan mencium aroma coklat yang tersebar di dalam store. Di sebagian storenya terdapat dapur pembuatan coklat yang didirikan tepat di sebelah storenya dengan hanya di pisahkan dengan kaca yang nantinya dapat membuat konsumen bisa melihat setiap proses pembuatan coklat yang dilakukan dengan tangan chef-chef Charles Chocolates, lalu pengemasannya dan hingga sampai ke tangan mereka. Hal ini dilakukan Charles Chocolates dengan harapan, konsumen bisa menghargai bagaimana dedikasi Charles Chocolates untuk setiap coklatnya. Charles Chocolates juga sering membuat event-event di storenya seperti “Afternoon Tea” yang biasanya diadakan di hari minggu dimana konsumennya bisa meminum teh dengan santai dan ditemani oleh coklat dan pastry fresh buatan chef-chef Charles Chocolate. Selain itu, Charles Chocolates juga sering mangadakan “Chocolate Talk and Tasting” dimana konsumen bisa benar benar melihat ke dapur untuk lihat proses pembuatan coklaynya dan konsumen bisa langsung mencoba.
●
Communication Dalam mengkomunikasikan produknya, retail dan retailer Charles Chocolates melakukan
beberapa cara seperti iklan di publikasi turis, brosur dan iklan di radio di musim-musim liburan, memberikan donasi di event-event, menggunakan direct email untuk mempromosikan bisnisnya ke konsumennya disetiap ada event, dan produk baru. Event - event tersebut yang seperti dijelaskan sebelumnya. Hal ini dilakukan Charles Chocolates untuk menarik konsumen baru dan juga membuat konsumennya tetap setia dan kembali lagi untuk membeli coklat mereka
●
Location Charles Chocolates mendirikan dan menempatkan store dan retailernya rata-rata adalah di
daerah tempat wisata yaitu di pelabuhan, karena mereka target konsumennya adalah turis. Selain di tempat wisata mereka juga menempatkannya di starbucks untuk daerah Northern California, sehingga mereka bisa mencapai konsumennya lebih luas. Untuk pabrik utamanya adalah di San Fransisco.
Wholesaling Charles Chocolate seperti yang dijelaskan sebelumnya mempunyai retail sendiri dan juga bekerjasama dengan retailer ternama lain. Dengan kerjasamanya dengan retailer lain dan untuk retailnya itu sendiri, Charles Chocolate berperan sebagai wholesalers untuk retailer-retailer tersebut. Charles Chocolates sebagai wholesalers merupakan termasuk type “manufacturs’ and retailers’ brances and office” dimana mereka yang menjadi wholesalers mereka sendiri, dan mempunyai
beberapa retailer dan bekerjasama dengan retailer ternama untuk membuat produknya bisa sampai ke konsumen-konsumennya. Fungsi Charles Chocolates sebagai wholesalers salah satunya adalah ●
Menjadi yang bertanggung jawab dalam penjualan dan promosi produknya,
●
Sebagai warehousing dimana mereka berusaha tidak banyak menyimpan inventori dan selalu berusaha memberikan konsumen coklat yang fresh dan juga agar mengurangi inventories cost
●
Sebagai transportation, mereka sendiri yang menyediakan delivery produknya ke retailerretailer dan juga customer
●
Dan juga sebagai management service dan counseling, mereka sendiri yang membantu retail mereka dalam beroperasi dan yang membuat design storenya
Empat keputusan mengenai market logistic decision Charles Chocolates adalah
●
Mereka dalam order processnya terbilang cukup singkat, dimana mulai dari pembuatan coklat, setelah coklat dibuat, langsung segera di kemas dan dijual ke konsumennya agar coklat mereka tetap fresh. Hal ini juga jelas terlihat dari berdekatannya dapur pembuatan coklat dengan store mereka.
●
Untuk warehouse, mereka terletak di pabrik utama yang berada di San Fransisco dan juga di beberapa retailnya terdapat stock dan material untuk pembuatan coklatnya.
●
Untuk manajemen inventorinya, Charles Chocolates belum bisa benar-benar meramalkan berapa yang mereka stock pada waktu tertentu dan di retail yang mana. Terkadang mereka mengalami overstock dan juga terkadang kekurangan stok.
●
Mengenai transportasi, mereka dalam mengirimkan coklat ke konsumennya selalu konsisten dan tepat waku, mereka melakukan pengirimannya oleh mereka sendiri.
Tujuan Tujuan utama dari Charles Chocolates dalam 10 tahun ini ialah memperbesar perusahaan menjadi dua sampai tiga kali lipat dari sebelumnya. Tentunya setiap bagian di dalam perusahaan perlu bersinergi untuk mewujudkannya. Oleh karena itu terdapat beberapa tujuan yang lebih terperinci antara lain dengan : 1. Mempertahankan positioning dan image kuat yang telah dimiliki Charles Chocolates di mata konsumen. Positioning berbicara mengenai strategi untuk memenangi dan menguasai benak
pelanggan melalui produk-produk yang kita tawarkan. Positioning perlu dilakukan untuk lebih menegaskan image seperti apa yang ingin dibangun oleh Charles Chocolates sendiri. Salah satu permasalahan yang sedang dipertimbangkan adalah apakah Charles Chocolates harus mengganti image agar lebih diterima oleh masyarakat luas ataukah tetap pada brand image tradisional yang sudah ada. Keputusan ini ditentukan dari positioning yang dilakukan. Image kuat perlu dibangun untuk meningkatkan kepekaan masyarat terhadap Charles Chocolates. Terdapat banyak bahan pertimbangan untuk melakukan branding khususnya di insdustri coklat premium yaitu kualitas coklat yang tinggi, kemasan yang menarik atau terdapat berbagai macam promo yang ditawarkan. Tentunya hal ini mempengaruhi bagaimana strategi marketing yang digunakan.
2.
Memperluas pasar Charles Chocolates di kota yang berbeda dan di konsumen dengan tipe yang berbeda. Charles Chocolates merupakan perusahaan coklat tertua yang ada di New England, namun hal ini tidak serta merta membuat Charles Chocolates menjadi perusahaan coklat yang paling sukses. Perusahaan coklat yang paling sukses di New England adalah Cordon’s.
Meskipun Cordon’s menawarkan harga dan kulitas yang lebih rendah dari pada Charles Chocolate, Cordon’s memiliki strategi pendistribusian yang baik sehingga bisa menangkap
peluang yang ada di pasar dan menjadi lebih unggul daripada Charles Chocolates. Berkaca dari kompetitor yang ada dan untuk mengembangkan perusahaan, Charles Chocolates perlu memperluas pasar di kota-kota yang berbeda demi menjangkau konsunsumen dengan tipe yang juga berbeda-beda. Hal ini juga berkesinambungan dengan tujuan yang pertama bahwa memperluas pasar tidak hanya dinilai dari segi kuantitas konsumen melainkan juga kualitas hubungan dengan konsumen yang perlu dijaga dengan bai k sehingga dapat menambah konsumen-konsumen yang loyal terhadap Charles Chocolates.
Kesempatan Memperluas Marketing Channel Untuk mencapai tujuan yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa rekomendasi tindakan yang dapat dilakukan oleh Charles Chocolates. Adapun rekomendasi tindakan tersebut bertujuan secara spesifik untuk memperluas marketing channel demi memenuhi permintaan pasar dan memperkuat brand dari Charles Chocolates itu sendiri. Rekomendasi tersebut antara lain : 1.
Meningkatkan kualitas dari Sales Representatif di setiap wholesale yang menjual Charles Chocolates. Berdasarkan laporan yang diterima dari Wakil Presiden di bidang marketing, Mary Bird, Tidak seluruh Sales reps memiliki kualitas yang sama. Ada yang sangat baik dan mengasilkan pemesanan yang konstan dari sebuah produk, namun ada juga yang hanya menganggap Charles Chocolates sebagai barang tambahan dan tidak semua mengetahui nilai-nilai dari brand dan produk Charles Chocolates. Sales agent/Sales reps, terutama yang berada di daerah yang jauh, harus terus dimotivasi dan diberi pelatihan agar mereka dapat mengerti dengan baik nilai-nilai dari Charles Chocolates, sehingga mereka dapat mempresentasikan merek ini dengan baik dan dapat meningkatkan penjualannya.
2.
Perlu melakukan penetrasi retail di dalam dan di luar New England. Penetrasi ini perlu dilakukan mengingat retail yang dimiliki oleh Charles Chocolates sendiri menghasilkan lebih dari 50% dari total penjualan. Penetrasi yang dimaksudkan disini ialah terobosan yang dilakukan pada setiap retail store untuk meningkatkan penjualan. Salah satu cara penetrasinya dengan menerapkan tematik yang dimiliki sendiri oleh Charles Chocolates sangat baik dilakukan karena dapat memberikan experience yang menjadi nilai tambah bagi konsumen dan konsumen tertarik untuk membeli produknya lagi. Retail stores di tempat baru juga dapat meningkatkan recognition dan awareness Charles Chocolates, terutama bagi potensial konsumen di area yang baru.
3.
Meningkatkan pelayanan pemesanan melalui online dan telepon.
Website Charles Chocolates perlu mengikuti tren saat ini dan membangun sytem online order yang user friendly, sehingga konsumen lebih tertarik untuk memesan secara online. Cara ini baik dilakukan untuk mengatasi krisis keuangan yang terjadi dan dapat berpotensi menurunkan penjualan di retail stores, sehingga channel yang lebih pendek akan mengurangi harga final karena tidak ada biaya service . Kemudian delivery time juga harus ditingkatkan dengan mengintegrasikan system online order dengan retail stores yang dimiliki sendiri. Pengiriman dilakukan berdasarkan r etail stores yang dekat dengan daerah asal datangnya pesanan, ditambah dengan adanya retail stores di area-area baru yang akan dibuka oleh Charles Chocolates pengiriman akan lebih dekat lagi dengan konsumen. 4.
Meningkatkan jumlah wholesaler di New England. Menjalin kerjasama dengan lebih banyak wholesaler dan memberikan diskon khusus kepada wholesaler. Selain itu souvenir yang dijual oleh wholesaler perlu diperbanyak variannya. Charles Chocolates perlu berkolaborasi dengan restoran premium lainnya sebagai pemasok coklat sebagai makanan penutup,
5.
Pemanfaatan lalu lintas cruise ship Untuk menarik konsumen-konsumen baru, Charles Chocolates perlu memanfaatkan lalu lintas cruise ship melalui iklan dan menambah duty-free store di area tersebut. Selain itu, pabrik di
Portland juga masih dapat dikembangkan, seperti melalui factory tour sehingga konsumen dan turis dapat melihat langsung pembuatan cokelat dan berinteraksi langsung dengan pembuat cokelat yang merupakan employee dari Charles Chocolates. Dengan keunggulan dan peluangnya, yaitu Portland Cruise Ship terminal, pabrik di Portland dapat menjadi salah satu tujuan wisata.
View more...
Comments