Untitled
June 12, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Untitled...
Description
CASE REPORT STUDY PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PADANG PANJANG “Pemilihan Obat dan Perencanaan” Perseptor : apt. Rahmi Safyanty, M.Farm apt. Delli Syam, S.Si
Oleh : Kelompok 1 Loli Selvia, S. Farm
2130122260
Muhammad Fahri, S. Farm
2130122262
Puput Astreawati, S. Farm
2130122266
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXX UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA PADANG 2022
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Case Report Study Instalasi Farmasi Rumah Sakit mengenai “Pemilihan Obat dan Perencanaan BMHP” yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Panjang pada tanggal 09 – 16 Mei 2022. Laporan ini dibuat untuk melengkapi tugas mahasiswa/i Profesi Apoteker Universitas Perintis Indonesia Padang. Dalam proses penyelesaian laporan kasus ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. apt. Suhatri, M.S, selaku preseptor yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, arahan sehingga laporan Case Study ini dapat diselesaikan. 2. Ibu apt. Mimi Aria, M.Farm selaku preseptor yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, arahan sehingga laporan Case Study ini dapat diselesaikan. 3. Ibu apt. Rahmi Safyanty, M.Farm selaku preseptor di Instalasi Farmasi RSUD Padang Panjang yang telah memberikan bimbingan dan waktu kepada penulis untuk menyelesaikan case study ini. 4. Ibu apt. Delli Syam, S.Si selaku preseptor di Instalasi Farmasi RSUD Padang Panjang yang telah memberikan bimbingan dan waktu kepada penulis untuk menyelesaikan case study ini.
i
Terima kasih atas semua bimbingan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua untuk perkembangan ilmu pengetahuan pada masa mendatang. Penulis menyadari laporan kasus ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Padang Panjang, Mei 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i DAFTAR ISI...................................................................................................................iii BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2 1.3 Tujuan......................................................................................................................3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................4 2.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang....................................4 2.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang..........................5 2.3 Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit..........................................................5 2.4. Pemilihan....................................................................................................................6 2.5 Perencanaan Kebutuhan...............................................................................................8 2.5.1 Tujuan Perencanaan Kebutuhan Obat................................................................9 2.5.2 Pelaksana Perencanaan Kebutuhan Obat.........................................................10 2.5.3 Tahapan perencanaan kebutuhan obat.............................................................10 2.5.3 Proses Penyampaian RKO ke aplikasi E- Monev Obat...................................12 BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................18 3.1 Hasil...........................................................................................................................18 3.1.1 Pemilihan obat berdasarkan pemakaian sebelumnya...........................................18 3.1.2 Perencanaan obat berdasarkan pemakaian sebelumnya.......................................18 3.2 Pembahasan................................................................................................................20 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................24 4.1 Kesimpulan................................................................................................................24 4.2 Saran..........................................................................................................................24 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................25
iii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana, dan peralatan (Permenkes 72, 2016). Apoteker bertanggung jawab terhadap pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit yang menjamin seluruh rangkaian kegiatan perbekalan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memastikan kualitas, manfaat, dan keamanannya. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian, dan administrasi yang diperlukan bagi kegiatan Pelayanan Kefarmasian. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai harus dilaksanakan secara multidisiplin, terkoordinir dan menggunakan proses yang efektif untuk menjamin kendali mutu dan kendali biaya. Dalam ketentuan Pasal 15 ayat (3) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa Pengelolaan Alat Kesehatan, Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi sistem satu pintu. Alat Kesehatan yang dikelola oleh Instalasi Farmasi
1
sistem satu pintu berupa alat medis habis pakai/peralatan non elektromedik, antara lain alat kontrasepsi (IUD), alat pacu jantung, implan, dan stent(Permenkes 72, 2016). Pelayanan Kefarmasian yang diselenggarakan di Rumah Sakit haruslah mampu menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat dan sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
diselenggarakan
sesuai
dengan
Standar
Pelayanan
Kefarmasian.
Selanjutnya, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 72 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit diterbitkan, meliputi pengelolaan sediaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), pelayanan farmasi klinik serta pengawasan obat dan BMHP. Aktivitas dalam pengelolaan sediaan obat dan BMHP meliputi seluruh siklus rantai suplai obat dalam rumah sakit mulai dari pemilihan obat hingga penggunaan obat yang kesemuanya merupakan rangkaian kegiatan yang kompleks dan saling terkait satu dengan yang lainnya (Kemenkes RI, 2019). Demikian pula aktivitas pada pelayanan farmasi klinik di rumah sakit memerlukan panduan khusus karena setiap IFRS bisa memiliki persepsi yang berbeda-beda. Pemahaman terhadap Standar Pelayanan Kefarmasian di RS terkait Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP yang beragam atau tidak tepat cenderung mengakibatkan masalah seperti masuknya sediaan farmasi yang tidak memenuhi syarat ke rumah sakit yang mengancam keselamatan pasien (Kemenkes RI, 2019). 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana tahap pemilihan dan perencanaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Panjang?
2
1.3 Tujuan Untuk Mengetahui tahap pemilihan dan perencanaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Panjang?
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang RSUD Kota Padang Panjang bermula dari Poliklinik yang didirikan oleh Belanda pada tahun 1940 yang beralamat di Jl. KH.A Dahlan No.5 Kota Padang Panjang. Kemudian pada tahun 1943 Poliklinik tersebut dikuasai oleh Jepang. Tahun 1946 Poliklinik diambil alih oleh TNI sampai dengan tahun 1969. Pada tahun 1970 Poliklinik diserahkan kepada Pemerintah Daerah dijadikan sebagai Rumah Sakit Umum. Pada tahun 1980 RSU ini dijadikan menjadi RSU kelas D, selanjutnya pada tanggal 12 november 1984 diresmikan oleh Mentri Kesehatan RI dr. Suwardjono Surjaningrat sebagai rumah sakit kelas C dengan direktur dr. Sulaiman, berdasarkan SK Menkes RI Nomor: 481/Menkes/SK/1997 dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 54 buah. Dan masih beralamat di Jl. KH.A Dahlan No.5 Kota Padang Panjang. Pada tahun 2007 RSUD Kota Padang Panjang pindah bangunan ke Jl.Tabek Gadang Kel.Ganting kec.Padang Panjang Timur Kota Padang Panjang. Pada tahun 2008 dengan SK Menkes RI Nomor: 07.06/III/906/2008 tanggal 19 maret 2008 tentang pemberian izin penyelenggaraan RSUD Kota Padang Panjang dengan nama RSUD Kota Padang Panjang, berstatus sebagai RSUD tipe C dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 160 buah. Berdasarkan
surat
keputusan
Walikota
Padang
Panjang
Nomor:
900/434/WAKO-PP/2012 tentang penetapan status pola pengelolaan keuangan Badang Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kota Padang Panjang tanggal 8 desember 2012. Maka sejak bulan januari 2013 RSUD Kota Padang Panjang
4
secara resmi menjadi BLUD. Rumah Sakit Kota Padang Panjang ini merupakan rumah sakit tipe C yang terletak di lokasi yang sangat strategis, yaitu di persimpangan antara Kota Padang, Bukittinggi, Solok dan Batusangkar. Sehingga memudahkan akses dari berbagai penjuru. 2.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang 2.2.1 Visi Untuk kejayaan padang panjang yang bermarwah dan bermartabat. 2.2.2 Misi 1. Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
unggulan
daerah
berbasis
pembangunan berkelanjutan. 2. Meningkatkan pemerataan dan kualitas daya saing SDM masyarakat yang berakhlak dan berbudaya. 3. Meningkatkan
tata
kelola
pemerintah
yang
responsif,inovatif,dan
partisipasif. 2.3 Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar: a. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai; dan b. Pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai 5
meliputi: a. Pemilihan; b. Perencanaan kebutuhan; c. Pengadaan; d. Penerimaan; e. Penyimpanan; f. Pendistribusian; g. Pemusnahan dan penarikan; h. Pengendalian; dan i. Administrasi (Permenkes 72, 2016). 2.4. Pemilihan Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai ini berdasarkan: a. Formularium dan standar pengobatan/pedoman diagnosa dan terapi; b. Standar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang telah ditetapkan; c. Pola penyakit; d. Efektifitas dan keamanan; e. Pengobatan berbasis bukti; f. Mutu; g. Harga; dan h. Ketersediaan di pasaran. Formularium Rumah Sakit disusun mengacu kepada Formularium Nasional.
6
Formularium Rumah Sakit merupakan daftar Obat yang disepakati staf medis, disusun oleh Komite/Tim Farmasi dan Terapi yang ditetapkan oleh Pimpinan Rumah Sakit. Formularium Rumah Sakit harus tersedia untuk semua penulis Resep, pemberi Obat, dan penyedia Obat di Rumah Sakit. Evaluasi terhadap Formularium Rumah Sakit harus secara rutin dan dilakukan revisi sesuai kebijakan dan kebutuhan Rumah Sakit. Penyusunan
dan
revisi
Formularium
Rumah
Sakit
dikembangkan
berdasarkan pertimbangan terapetik dan ekonomi dari penggunaan Obat agar dihasilkan Formularium Rumah Sakit yang selalu mutakhir dan dapat memenuhi kebutuhan pengobatan yang rasional. Tahapan proses penyusunan Formularium Rumah Sakit: a. Membuat rekapitulasi usulan Obat dari masing-masing Staf Medik Fungsional (SMF) berdasarkan standar terapi atau standar pelayanan medik; b. Mengelompokkan usulan Obat berdasarkan kelas terapi; c. Membahas usulan tersebut dalam rapat Komite/Tim Farmasi dan Terapi, jika diperlukan dapat meminta masukan dari pakar; d. Mengembalikan rancangan hasil pembahasan Komite/Tim Farmasi dan Terapi, dikembalikan ke masing-masing SMF untuk mendapatkan umpan balik; e. Membahas hasil umpan balik dari masing-masing SMF; f. Menetapkan daftar Obat yang masuk ke dalam Formularium Rumah Sakit; g. Menyusun kebijakan dan pedoman untuk implementasi; dan h. Melakukan edukasi mengenai Formularium Rumah Sakit kepada staf dan
7
melakukan monitoring. Kriteria pemilihan Obat untuk masuk Formularium Rumah Sakit: a. Mengutamakan penggunaan Obat generik; b. Memiliki
rasio
manfaat-risiko
(benefit-risk
ratio)
yang
paling
menguntungkan penderita; c. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas; d. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan; e. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan; f. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien; g. Memiliki
rasio
manfaat-biaya
(benefit-cost
ratio)
yang
tertinggi
berdasarkan biaya langsung dan tidak lansung; dan h. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence based medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga yang terjangkau. Dalam rangka meningkatkan kepatuhan terhadap formularium Rumah Sakit, maka Rumah Sakit harus mempunyai kebijakan terkait dengan penambahan atau pengurangan Obat dalam Formularium Rumah Sakit dengan mempertimbangkan indikasi penggunaaan, efektivitas, risiko, dan biaya (Permenkes 72, 2016). 2.5 Perencanaan Kebutuhan Perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien. Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan obat dengan
8
menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Sesuai Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP di rumah sakit dilakukan oleh instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) dengan sistem satu pintu. Apoteker di IFRS memiliki tanggungjawab dalam pengelolaan dan rantai suplai obat di rumah sakit. Pedoman perencanaan harus mempertimbangkan: a. Anggaran yang tersedia; b. Penetapan prioritas; c. Sisa persediaan; d. Data pemakaian periode yang lalu; e. Waktu tunggu pemesanan; dan f. Rencana pengembangan (Permenkes 72, 2016). 2.5.1 Tujuan Perencanaan Kebutuhan Obat a. Untuk mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah obat yang mendekati kebutuhan; b.
meningkatkan penggunaan obat secara rasional
c. Menjamin ketersediaan obat d. Menjamin stok obat tidak berlebih e. Efisiensi anggaran
9
f. Memberikan dukungan data bagi estimasi pengadaan, penyimpanan dan biaya distribusi obat g. Sebagai dasar bagi pemerintah dalam merencanakan kebutuhan obat nasional 2.5.2 Pelaksana Perencanaan Kebutuhan Obat Pelaksanaan perencanaan kebutuhan obat akan bermanfaat dan efektif jika dilakukan oleh personel yang tepat dalam setiap proses, mulai dari pengumpulan data, analisis dan pemanfaatan hasil. Personel yang terlibat dalam proses perencanaan yaitu: a. Penanggung jawab logistik yaitu apoteker di instalasi farmasi rumah sakit. b. Unit pengguna. c. Pengambil keputusan (pihak manajemen rumah sakit). Pengambil keputusan berwenang menentukan pemilihan dan penggunaan obat yang akan direncanakan yang bisa saja spesifik untuk jenis pelayanan dan jenis komoditi yang digunakan. Proses perencanaan dapat dilakukan secara manual atau jika memungkinkan didukung sistem informasi serta personel yang memahami pengelolaan sistem tersebut. Perencanaan terkomputerisasi memiliki tiga keunggulan utama yaitu kecepatan, akurasi, dan fleksibilitas. Sistem digunakan untuk menyusun struktur perencanaan, melakukan perkiraan dan memasukkan data perencanaan dan asumsi ke dalam database sistem, kemudian melakukan perhitungan akhir jumlah dan biaya perencanaan.
10
2.5.3 Tahapan perencanaan kebutuhan obat a. Persiapan Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun rencana kebutuhan obat: 1) Perlu dipastikan kembali program dan komoditas apa yang akan disusun perencanaannya. 2) Perlu ditetapkan stakeholder yang terlibat dalam proses perencanaan, diantaranya adalah pemegang kebijakan dan pemasok/vendor. 3) Daftar obat harus sesuai Formularium Nasional dan Formularium Rumah Sakit. Formularium rumah sakit yang telah diperbaharui secara teratur harus menjadi dasar untuk perencanaan, karena daftar tersebut mencerminkan obat yang diperlukan untuk pola morbiditas terkini. 4) Perencanaan perlu memerhatikan waktu yang dibutuhkan, mengestimasi periode pengadaan, mengestimasi safety stock dan memperhitungkan lead time. 5) Juga perlu diperhatikan ketersediaan anggaran dan rencana pengembangan jika ada. b. Pengumpulan data Data yang dibutuhkan antara lain data penggunaan obat pasien periode sebelumnya (data konsumsi), sisa stok, data morbiditas dan usulan kebutuhan obat dari unit pelayanan. c. Analisa terhadap usulan kebutuhan 1) Spesifikasi item obat
11
Jika spesifikasi item obat yang diusulkan berbeda dengan data penggunaan sebelumnya, dilakukan konfirmasi ke pengusul. 2) Kuantitas kebutuhanJika kuantitas obat yang diusulkan jauh berbeda dengan penggunaan periode sebelumnya, harus dilakukan konfirmasi ke pengusul. d. Menyusun dan menghitung rencana kebutuhan obat menggunakan metode yang sesuai. e. Melakukan evaluasi rencana kebutuhan menggunakan analisis yang sesuai f. Revisi rencana kebutuhan obat (jika diperlukan) g. IFRS menyampaikan draft usulan kebutuhan obat ke manajemen rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan (Kemenkes RI, 2019). 2.5.3 Proses Penyampaian RKO ke aplikasi E- Monev Obat E-Monev Obat merupakan sistem informasi elektronik untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan perencanaan, pengadaan obat berdasarkan katalog elektronik, serta pemakaian obat. E-Monev obat juga dilakukan terhadap pengadaan obat berdasarkan katalog elektronik yang dilaksanakan secara manual. E-Monev Obat dilaksanakan secara daring melalui aplikasi pada alamat situs web www.monevkatalogobat.kemkes.go.id. Setiap institusi pemerintah dan swasta yang melaksanakan pengadaan obat berdasarkan katalog elektronik harus menggunakan E-Monev Obat. Selain institusi pemerintah, industri farmasi dan pedagang besar farmasi (PBF) yang tercantum dalam katalog elektronik juga harus menggunakan E-Monev obat. Rencana kebutuhan obat yang sudah disusun dan disetujui oleh manajemen rumah sakit dikirim datanya melalui aplikasi E-Monev (Kemenkes RI, 2019). . 2.3.3 Metode perhitungan RKO
12
Adapun pendekatan perencanaan kebutuhan dapat dilakukan melalui 4 metode, yaitu Metode Konsumsi, Metode Morbiditas, Metode Kombinasi Konsumsi dan Morbiditas serta metode proxy consumption . a. Metode Konsumsi Metode konsumsi didasarkan pada data konsumsi sediaan farmasi. Metode ini sering dijadikan perkiraan yang paling tepat dalam perencanaan sediaan farmasi. Rumah Sakit yang sudah mapan biasanya menggunakan metode konsumsi. Metode konsumsi menggunakan data dari konsumsi periode sebelumnya dengan penyesuaian yang dibutuhkan. Perhitungan dengan metode konsumsi didasarkan atas analisa data konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya ditambah stok penyangga (buffer stock), stok waktu tunggu (lead time) dan memperhatikan sisa stok. Buffer stock dapat mempertimbangkan kemungkinan perubahan pola penyakit dan kenaikan jumlah kunjungan (misal: adanya Kejadian Luar Biasa). Jumlah buffer stock bervariasi antara 10% sampai 20% dari kebutuhan atau tergantung kebijakan Rumah Sakit. Sedangkan stok lead time adalah stok Obat yang dibutuhkan selama waktu tunggu sejak Obat dipesan sampai Obat diterima. Untuk menghitung jumlah obat yang dibutuhkan berdasarkan metode konsumsi, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Pengumpulan dan pengolahan data 2) Analisis data untuk informasi dan evaluasi 3) Perhitungan perkiraan kebutuhan obat 4) Penyesuaian jumlah kebutuhan Sediaan Farmasi dengan alokasi dana Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan metode konsumsi adalah:
13
a. Daftar nama obat b. Stok awal c. Penerimaan d. Pengeluaran e. Sisa stok f. Daftar obat hilang, rusak, kedaluwarsa g. Kekosongan obat h. Pemakaian rata-rata obat satu periode i. Waktu tunggu sejak obat dipesan sampai diterima (lead time) j. Stok pengaman (buffer stock) k. Pola kunjungan RUMUS = ( A + B + C + D ) - E
A = Rencana Kebutuhan B = Stok Kerja (Pemakaian rata-rata x 12 bulan) C = Buffer stock D = Lead Time Stock (Lead time x pemakaian rata-rata) E = Sisa stok Keterangan : 1. Stok Kerja adalah kebutuhan obat untuk pelayanan kefarmasian selama satu periode. 2. Buffer stock adalah stok pengaman 14
3. Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat sampai dengan obat diterima 4. Lead stock adalah jumlah obat yang dibutuhkan selama waktu tunggu (lead time) b. Metode Morbiditas/Epidemiologi Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit. Metode morbiditas memperkirakan keperluan obat–obat tertentu berdasarkan
dari
jumlah
obat,
dan
kejadian
penyakit
umum,
dan
mempertimbangkan pola standar pengobatan untuk penyakit tertentu. Metode ini umumnya dilakukan pada program yang dinaikkan skalanya (scaling up). Metode ini merupakan metode yang paling rumit dan memakan waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena sulitnya pengumpulan data morbiditas yang valid terhadap rangkaian penyakit tertentu. Tetapi metode ini tetap merupakan metode terbaik untuk perencanaan pengadaan atau untuk perkiraan anggaran untuk sistem suplai fasyankes khusus, atau untuk program baru yang belum ada riwayat penggunaan obat sebelumnya. Faktor yang perlu diperhatikan adalah perkembangan pola penyakit dan lead time. Rumus : CT =(CE X T) + SS – Sisa Stock Keterangan : CT = Kebutuhan Per Periode Waktu CE = Perhitungan Standar Pengobatan Versus Epidemiologi T
= Lama Kebutuhan
(bulan/tahun) SS = Safety Stock = CE x LT 15
Langkah-langkah dalam perhitungan kebutuhan dengan metode morbiditas: 1. Mengumpulkan data yang diperlukan Data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan metode morbiditas adalah: a. Perkiraan jumlah populasi Komposisi demografi dari populasi yang akan diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin untuk umur antara: - 0 s.d. 4 tahun - 4 s.d. 14 tahun - 15 s.d. 44 tahun - >45 tahun - Ditetapkan berdasarkan kelompok dewasa (>12 thn) dan anak (1 – 12 tahun) b. Pola morbiditas penyakit - Jenis penyakit pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada. -Frekuensi kejadian masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada. c. Standar pengobatan Obat yang masuk dalam rencana kebutuhan harus
disesuaikan dengan standar pengobatan di rumah sakit.
2. Menghitung kebutuhan jumlah obat, dengan cara jumlah kasus dikali jumlah obat sesuai pedoman pengobatan dasar. Jumlah kebutuhan obat yang akan datang dihitung dengan mempertimbangkan faktor antara lain pola penyakit, lead time dan buffer stock. 16
c. Metode Kombinasi Metode kombinasi merupakan kombinasi metode konsumsi dan metode epidemiologi. Metode kombinasi merupakan metode perhitungan kebutuhan obat yang mana telah mempunyai data konsumsi yang jelas namun kasus penyakit cenderung berubah (naik atau turun). Gabungan perhitungan metode konsumsi dengan koreksi epidemiologi yang sudah dihitung dengan suatu prediksi (persentase kenaikan kasus atau analisis trend). Metode kombinasi digunakan untuk obat yang terkadang fluktuatif, maka dapat dengan menggunakan metode konsumsi dengan koreksi-koreksi
pola penyakit, perubahan, jenis/jumlah
tindakan, perubahan pola peresepan, perubahan kebijakan pelayanan. Rumus: C Kombinasi = (CA + CE) x T) + SS Keterangan : CA = Kebutuhan Konsumsi Rata-Rata CE = Kebutuhan yang di Hitung dengan Metode Epidemiologi SS = Safety Stock di Hitung Terhadap Data Konsumsi dan Epidemiologi
17
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Pemilihan obat berdasarkan pemakaian sebelumnya Tabel 1. Persentase pemilihan obat berdasarkan Fornas , FRS, Generik dan Non Generik
Jumlah Persentase
Pengelompokkan berdasarkan fornas dan non fornas Fornas FRS 484 49 90,81% 9,19%
Pengelompokkan berdasarkan generik dan non generik Generik Non Generik 279 254 52,35% 47,65%
Pemakaian obat periode 01 januari 2022 – 31 maret 2022 dengan jumlah total 523 item. Didapatkan 484 item obat yang terdaftar di fornas dengan persentase 90,80% dan 49 item yang terdaftar di Formularium Rumah Sakit dengan persentase 9,19%, sedangkan untuk pengelompokkan obat berdasarkan generik sebanyak 279 item dengan persentase 52,35% dan non generik sebanyak 254 dengan persentase 47,65%. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Padang Panjang sudah mengikuti ketentuan fornas (formularium nasional) dan pada pengelompokkan obat berdasarkan gemerik dan non generik dapat disimpulkan bahwa obat generik paling banyak dibandingkan non generik karena pada 3.1.2 Perencanaan obat berdasarkan pemakaian sebelumnya Langkah yang dilakukan dalam perhitungan kebutuhan BMHP berdasarkan pemakaian sebelumnya adalah : 1. Mempersiapkan daftar nama obat yang akan dihitung
18
Daftar nama obat yang akan dihitung kebutuhannya adalah daftar nama obat berdasarkan pemakaian periode 01 Januari 2022 – 31 Maret 2022 sebanyak . 2. Menghitung stok awal obat 3. Menghitung jumlah masuknya obat 4. Menghitung sisa stok obat 5. Menghitung rata-rata pemakaian per bulan Dalam menghitung rata-rata pemakaian per bulan diperlukan data pemakaian periode sebelumnya. Dalam perencanaan tahun 2023, untuk menghitung rata-rata pemakaian per tahun menggunakan data periode 01 Januari 2022 – 31 Maret 2022. Dimana perhitungannya : Pemakaian = (Jumlah obat masuk + stok awal) - stok akhir
Pemakaian rata-rata 1 bulan=
pemakaian selama 3 bulan 3
6. Menghitung stok kerja (B) Kebutuhan obat untuk pelayanan selama satu periode Pemakaian rata-rata = Pemakaian rata-rata perbulan x 12 (bulan) 7. Menghitung stock pengaman (safety stock/ buffer stock) (C) Menurut kemenkes 2019 tentang petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian, stock pengaman dilakukan dengan menghitung 10% - 20% dari pemakaian rata-rata selama 12 bulan. Sedangkan persentase yang digunakan pada kasus kali ini yaitu 20%. 8. Menghitung waktu tunggu (lead time) (D) Dalam menghitung waktu tunggu harus mengetahui kapan 19
pelaksanaan pengadaan dan kapan obat diterima oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padang Panjang. Berdasarkan petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian kemenkes 2019 waktu tunggu rata-rata bagi pengadaan yang termasuk e- purchasing (e-katalog) yaitu satu bulan. Untuk menghitung waktu tunggu tiap item obat : 9. Menghitung rencana kebutuhan Dalam menghitung jumlah total kebutuhan BMHP tahun 2022 dengan menggunakan metode konsumsi. Rumus: Cara 1:
A = (B + C + D)
Cara 2:
A = (B + C + D) - E
Keterangan: A = Rencana Pengadaan B = Pemakaian rata-rata x 12 bulan C = Buffer Stock(10%- 20%) D = Lead time (1 bulan untuk e-katalog dan 15 hari untuk non katalog) E = Sisa Stok Tabel 2. Kebutuhan obat periode 2023 Cara Perhitungan Cara 1 (Tanpa sisa stok) Cara 2 (menggunakan sisa stok)
Kebutuhan Jumlah 11.496.002 11.492.172
Biaya Rp10.674.047.952 Rp10.171.467.840
3.2 Pembahasan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 tahun 2016 yang
20
mengatur tentang di Instalasi Farmasi rumah sakit banyak kegiatan yang dilakukan oleh seorang farmasis. Kegiatan tersebut diantaranya adalah pemilihan, perencanaan,
pengadaan,
penerimaan,
penyimpanan,
pendistribusian,
pemusnahan, penarikan, pengendalian serta administrasi. Pada laporan ini aspek yang akan dibahas ialah pemilihan dan perencanaan kebutuhan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dan, melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety). Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan,dan bahan medis habis pakai. Perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan sediaan farmasi, hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien. Perencanaan
dilakukan
untuk
menghindari
kekosongan
Obat
dengan
menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan anggaran yang tersedia. Pada data yang perlu dipersiapkan untuk perhitungan dengan metode konsumsi meliputi daftar obat, stok awal, penerimaan, pengeluaran, sisa stok,
obat
hilang/rusak,
kadaluarsa,
kekosongan
obat,
pemakaian
rata-rata/pergerakan obat pertahun, waktu tunggu, stok pengaman, dan perkembangan pola kunjungan.
21
Kekurangan data dalam perencanaan kebutuhan obat dapat mengakibatkan perencanaan kebutuhan obat tidak sesuai dengan jumlah dan kebutuhan rumah sakit. Hal ini berdampak terhadap ketersediaan obat yang kurang optimal sehingga mengalami stok kosong dan sebagian lagi jumlahnya berlebih. Berdasarkan pemakaian obat periode 01 Januari 2022 – 31 Maret 2022 dengan jumlah total 523 item didapatkan 484 item obat yang terdaftar di Fornas dengan persentase 90,81% dan 49 item yang terdaftar pada Formularium Rumah Sakit dengan persentase 9,19%. Sedangkan untuk pengelompokkan obat yang termasuk generik sebanyak 279 dengan persentase 52,35% dan non generik sebanyak 254 dengan persentase 47,65%. Dalam tahap perencanaan kebutuhan BMHP, pemilihan metoda yang tepat sangat penting. Pada kasus ini metode yang digunakan ialah berdasarkan jumlah pemakaian yang bersumber dari Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat BMHP (LPLPO BMHP). Pada RSUD Kota Padang Panjang menggunakan data pemakaian sebelumnya selama 3 bulan. Berdasarkan metode perencanaan di RSUD Padang Panjang menggunakan metode konsumsi dengab buffer stock yang dapat mempertimbangkan kemungkinan perubahan pola penyakit dan kenaikan jumlah kunjungan (misal: adanya Kejadian Luar Biasa). Jumlah buffer stock 20% dan waktu tunggu (lead time) selama 1 bulan. Perhitungan dilakukan dengan 2 cara yaitu, cara pertama perkiraan 12 bulan tanpa memperhatikan sisa stok diperoleh jumlah keseluruhan obat yaitu 11.496.002 dengan perkiraan biaya Rp 10.674.047.952, sedangkan cara 2 dengan memperhatikan sisa stok perkiraan kebutuhan 14 bulan dikurangi sisa stok dengan jumlah 11.492.172 dengan perkiraan biaya Rp 10.171.467.840.
22
Perencanaan kebutuhan RSUD Padang Panjang menngunakan metode konsumsi. Namun setelah ada Pemilihan dan Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) selalu dilakukan evaluasi untuk mengetahui pemilihan dan perencanaan memenuhi kebutuhan pasien atau terjadi kekurangan sediaan karena kenaikan jumlah kasus. Bila terjadi kekosongan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP dilakukan perencanaan peningkatan pada buffer stok mencapai untuk perencanaan selanjutnya.
23
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Perencanaan dan pemilihan merupakan tahap awal yang penting dalam siklus pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit, untuk menjaga ketersediaan obat dan perbekalan farmasi lainnya agar dapat digunakan pada saat yang tepat. Dalam menghitung kebutuhan perbekalan di rumah sakit, dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu, metode konsumsi, metode morbiditas, serta metode kombinasi keduanya. Pada RSUD Padang Panjang menggunakan metode konsumsi. 4.2 Saran Pada saat pemilihan dan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP hendaklah melakukan evaluasi yang melibatkan dokter, apoteker, serta penunjang medis lain. Saat perencanaan perbekalan farmasi lakukan penyesuaian metoda perhitungan kebutuhan perbekalan farmasi yang akan digunakan sesuai dengan kondisi pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
24
DAFTAR PUSTAKA Kementrian
Kesehatan RI. 2019.
Petunjuk
Teknis
Standar
Pelayanan
Kefarmasian. Jakarta:Kemenkes Peraturan Menteri Kesehatan RI.2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta:Kemenkes. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 5 tahun 2019. Perencanaan dan Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik I. Jakarta:Kemenkes
25
Lampiran 1. Tabel Pemilihan Kebutuhan Obat
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Obat A.B.U A.T.S 1500 ui Abilify dismelt Acarbose Acetylsistein 200 mg acyclovir 200 tab acyclovir 400 tab Acyclovir 5% cream Adalat Oros 30 mg Akilen ear drop Alinamin F tablet Allopurinol 100 Allopurinol 300 Alpentin 100 Alprazolam 0.5 mg Ambroxol syrup Ambroxol tab Aminofluid L 500 ml Aminofusin Hepar Aminophylin inj Aminophyllin tablet Aminosteril infan 6% Amiodaron inj Amiparen infus
Satuan
Kandungan zat aktif
Vial Ampul Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tube Tablet Botol Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Botol Tablet Botol Botol Ampul Tablet Botol Ampul Botol
anti bisa ular anti tetanus Aripiprazole Nifedipine Ofloxacin Thiamin, Tetrahydrofurfuryl Disulfidum Gabapentin asam amino 5%, karbohidrat, elektrolit, asam amino, nitrogen asam amino asam amino, karbohidrat, emulsi lemak, elektrolit 26
Fornas 2021 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
FRS
√ √
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√
√
√
√
Ampul
√
√
Botol
√
√
Botol
√
√
Ampul Ampul Botol
calcium chlorida, potassium chlorida
√
√ √
√
Nama Obat
Satuan
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
amitriptilin 25 mg Amlodipin 10 Amlodipin 5 Amoxicillin 500 Amoxicillin drop ampicilin inj Anemolat Antasida syr Antihemorroid supp Apidra Solastar Pen Aqua pro injeksi / Otsu-WI Aripiprazole 10 mg Arixtra 2,5 Mg Arkine 2 mg Asam Folat Asam Mefenamat 500 kaps Asam Tranexamat 250 mg/5 ml inj Asam Tranexamat 500 Asam Tranexamat 500 mg/5 ml Asam valproat Asam Valproat 250 mg/5 ml Ascorbic Acid 1000 mg Ascorbic Acid 200 mg Asering inf
Tablet Tablet Tablet Tablet Botol Vial Tablet Botol Supp Pen Botol Tablet Ampul Tablet Tablet Kaplet
asam folat insulin glulisin Fondaparinux sodium Trihexyphenidyl HCl
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ampul
Tablet
41 42 43 44 45 46 47 48
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
No.
27
FRS
√ √
No. 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
Nama Obat Aspilets 80 Atorvastatin 20 mg Atracurium 2,5 ml Atracurium 25 mg Atracurium 50 mg Atropin Sulfat Inj Avamys Nasal Spray(120 Spray) Azitromicin 500 mg tab Bactesyn 1,5 g Bamgetol Bedak Kocok Anak Bedak Kocok Dewasa Berotec MDI Betahistin Betametason 0.1% Cream Bfluid Bisacodyl tablet Bisoprolol 2,5 mg Bisoprolol 5 mg Bricasma inj Brilinta Bucain Spinal 0,5 inj C. Asternof 0.6 ml C. Augentonic 0.6 ml C. Carpin 2% C. Catarlen
Satuan
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
FRS
Generik
Non Generik
Tablet Tablet Ampul Ampul Ampul Ampul
Acetylsalicylic acid
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
pcs
Fluticasone Furoate
√
√
kombinasi Ampicillin dan Sulbactam Carbamazepine Fenoterol Hydrobromide vit b1, asam amino terbutaline sulphate ticagrelor bupivacaine Oxymetazolin HCl phenylephrine HCl, Zinc sulfate, vit a palmitate pilokarpin HCl potassium iodide
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tablet Ampul Tablet Botol Botol pcs Tablet Tube Botol Tablet Tablet Tablet Vial Tablet Ampul Strip Strip Strip Strip
28
√
No.
Nama Obat
Satuan
75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
C. Cendrid md C. Cenfresh md C. Conver MD C. Efrisel ed C. Floxa md C. Gentamicin eo C. Gentamicin tts mata C. Hervis e oint C. Homatro 2% ED C. LFX md C. Lyteers 0.6 ml C. Lyteers 15 ml C. Mycetin eo C. Mydriatil 0,5% ed C. Mydriatil 1% ed C. Noncort C. Pantocain 0,5% ED C. Pantocain 2% 5 ml
Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip
93
C. Polidex ed
Strip
94
C. Polipred md
Strip
95
C. Polygrant 0.6 ml
Strip
96
C. Polygrant salp mata
Strip
97
C. Protagenta
Strip
Kandungan zat aktif idoxuridine Carboxymethylcellulose Sodium Cromolyn sodium phenylephrine HCl Ofloxacin Gentamicin sulfat 0,3% Gentamicin sulfat 0,3% Acyclovir homatropin hbr levofloxacin sodium chloride, potassium chloride sodium chloride, potassium chloride chloramphenikol tropicamide tropicamide natrium diklofenak Tetracaine Tetracaine Polymixin B Sulfate, Neomycin Sulphate, Dexamethasone Neomicin Sulfate, Polymyxin B Sulfate, Prednisolone Sodium Neomicin sulfate, Polimixin B sulfate, Gramicidin Neomicin sulfate, Polimixin B sulfate, Gramicidin Polyvinylpyrrolidone 20 mg 29
Fornas 2021 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
FRS
Generik
Non Generik
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
No.
Nama Obat
98 99 100 101 102 103 104 105
C. Siloxan C. Timol 0.5 C. Tobro md C. Tobroson md C. Tropin Minidose C. Vasacon 0.6 ml C. Vernacel Md C. Vosama
106 c. Xiltrol 5 ml 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123
C. Gentamicin ed C.Vitrolenta E drop Ca. Gluconas inj Cairan 2A 1/2 NS Calcium polystyrene Calsium carbonat capsul Calsium laktat 500 mg tab Candesartan 16 mg Candesartan 8 mg Captopril 25 mg Carbamazepin 200 mg Carmed cream Carvedilol 6,25 mg Cefadroxyl 250 mg syrup Cefadroxyl 500 mg Cefadroxyl Syrup 125 mg Cefazolin inj
Satuan
Kandungan zat aktif
Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip Strip
Sodium hyaluronat, sodium chloride Timolol 0.5% Tobramycin Tobramycin 3 mg, Dexamethason 1 mg Atropina Sulfat 1% Nafazolin HCl 0,05 %, Antazolin Fosfat 0,5 %. Naphazoline Hydrochloride, Pheniramin maleat Betamethasone 1 mg Deksametason, Neomisin (sulfat), Polimiksin-BStrip Sulfat Botol Gentamicin sulfat 0,3% Strip Potassium Iodide 5 mg, Sodium Iodide 10 mg Strip kalsium gluconat Botol Dextrose 2,5%,sodium choride 0,45% Sachet Calcium polystyrene sulfonat Kapsul Calcium carbonat Tablet Calcium laktat Tablet Candesartan Tablet Candesartan Tablet Captopril Tablet Carbamazepine Tube Urea 10% Tablet Carvedilol 6,25 mg Botol Cefadroxyl Kapsul Cefadroxyl Botol Cefadroxyl Vial Cefazolin 30
Fornas 2021
FRS
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
No. 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146
Nama Obat
Cefixime 100 mg Cefixime Dry Syrup Cefoperazone inj Cefotaxim 1 g Inj Ceftazidime 1 g Ceftriaxon 1 g inj Cetadop inj Cetirizin syrup Cetirizin tab Chloramphenicol 250 mg Chloroquin 150 mg Cilostazol 100 mg Ciprofloxacin 500 mg Citaz 100 mg Citicolin 250 mg/ml Citicolin 500 tablet Citicolin 500 mg/ml citicolin inj Clindamicin 150 Clindamycin 300 mg Clobazam 10 mg Clonidine 0,15 mg clopidogrel 75 mg Clorpromazine/CPZ 100 147 mg 148 clozapin 100 149 clozapin 25
Satuan
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
FRS
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
Kapsul Botol Vial Vial Vial Vial Ampul Botol Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Ampul Tablet Ampul Ampul Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet
Cefixime 100 mg Cefixime Cefoperazone Cefotaxim Ceftazidime Ceftriaxon Dopamin HCl Cetirizine Cetirizine Chloramphenicol Chloroquine Silostazol Ciprofloxacin Cilostazol Citicolin Citicolin Citicolin Citicolin Clindamicin Clindamicin Clobazam Clonidin HCl Clopidogrel
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tablet
Clorpromazine
√
√
Tablet Tablet
Clozapin Clozapin
√ √
√ √
31
√ √ √ √
No.
Nama Obat
Satuan
150 Co-Amoxyclav 625
Tablet
151 152 153 154 155
Tablet Tablet Botol Ampul Tablet
Amoxicillin 500 mg dan Asam klavulanat 125 mg Codein Colchicine Asam amino,karbohidrat,vitamin dan elektrolit ipratropium bromide dan salbutamol sulfate Bisoprolol
Tablet
156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173
codein 10 mg Colcitine Comafusin hepar Combivent UDV Concor 2,5 mg Cotrimoksazole 480 mg tab Cotrimoxasazol syr 60 ml Chlorpheniramine maleat 4 mg Curcuma blister Curcuma tab D 10% otsu D 40%, Otsu D 5 % Otsu Decafil 150 mg Depakote 250 mg Desoximethason cr Desrem/ remsedivir Dexametason 0.5 mg tab Dexametason inj DHP frimal Dialifer inj Diazepam 2 mg Diazepam 5 mg
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
FRS
Generik
Non Generik
√
√
√ √ √ √ √
√ √
√ √ √
Cotrimoksazole
√
√
Botol
Cotrimoksazole
√
√
Tablet
Chlorpheniramine maleate
√
√
Tablet Tablet Botol Botol Botol Tablet Tablet Tube Ampul Tablet Ampul Tablet Ampul Tablet Tablet
Ekstrak Curcumae xantrorriza Rhizoma Ekstrak Curcumae xantrorriza Rhizoma Dextrose Anyhydrate Dextrose Anyhydrate Dextrose Anyhydrate Aminophylline Sodium divalproex Desoximethason Remdesivir Dexamethasone Dexamethasone dihydroartemisinin, piperaquine phosphate Fe sukrosa Diazepam Diazepam
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
32
√ √
√
No.
Nama Obat
Satuan
174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191
Diazepam inj Diflucan 50 Digoxin 0.25 mg Diltiazem 30 mg Diphenhydramine inj Dipsamol inh Divalproex sodium 250 mg Diviti PFS 2,5 mg Dobutamin 50mg inj Domperidon Syrup 60 ml Domperidon tab Donepezil 5 mg Dopamed 250 tab Dopamin 250 mg/5 ml Dorner Doxicyclin 100 mg Dulcolac 5 mg supp Dulcolax 10 mg supp Dumin rectal 125 mg/2.5 ml Efedrin inj Eferison tablet Epinephrine injeksi 0,1% Epodion 2000 iu Ergotamine Coffein
Ampul Tablet Tablet Tablet Vial box Tablet Ampul Ampul Botol Tablet Tablet Tablet Ampul Tablet Tablet supp supp
192 193 194 195 196 197
198 Erlamycetine eye oint
Tube Ampul Tablet Ampul Ampul Tablet Tube
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
FRS
Diazepam Fluconazole Digoxin Diltiazem Diphenhydramine Salbutamol Divalproex sodium 250 mg Fondaparinux Na 5 mg/ml Dobutamin HCl Domperidone Domperidone Donepezil HCl Methyldopa 250 mg Beraprost Sodium 20 mcg Doxicyclin Bisacodyl Bisacodyl
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Paracetamol
Ephedrine HCl Eperisone HCl Epinephrine Erythropoietin alfa Ergotamine Chloramphenicol base, Dexamethasone sodium phospate
√ √ √ √
√
33
√
√
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √
√ √
√
No. 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225
Nama Obat Ermethason 0,5 mg Erphafillin 200 mg Erythromycin 500 kaps Erythromycin syr Etadium 2 mg Etambutol 500 mg Eugenol 10 ml Euthyrox 100 mcg Extrace 200mg Fargoxin 0,25 mg/ml Fargoxin inj Farmavon inj Fartison inj Fasorbit 1 mg/ml Fenobarbital 30 mg Fenobarbital 50 mg/ml Fentanyl 0.5 mg/ml inj fetik supp Fibrion 1500000 Flamicort inj Flixotide Nebules 2 ml Fluconazol 150 mg Fluimucil granule Fluimucil inj Flunarizin 5 mg Fluoxetine 20 mg Fonylin 60 mg
Satuan Tablet Tablet Kapsul Botol Tablet Tablet Botol Tablet Ampul Ampul Ampul Ampul Vial Vial Tablet Ampul Ampul supp Vial Vial Ampul Tablet Sachet Ampul Tablet Tablet Tablet
Kandungan zat aktif Dexamethasone micronized 0.5 mg Aminophylline Erythromycin Erythromycin Loperamid Etambutol Levotiroksin Ascorbic acid Digoxin Digoxin Bromhexin Hydrocortisone Isosorbit Fenobarbital Fenobarbital Fentanyl acetate Ketoprofen Streptokinase Triamcinolone Fluticasone propionate Acetylsistein Acetylsistein Gliklazide 34
Fornas 2021 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
FRS
√ √
√
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
No.
Nama Obat
Satuan
226 227 228 229 230 231 232 233 234
Framycetine Sulfate Fresofol 1% Fucilex cr Fucilex Oint Furosemid 40 Furosemid inj Fusycom cr Gabapentin 100 mg Garam ingris
Vial Ampul Tube Tube Tablet Ampul Tube Tablet Sachet
235 Gelafusal inf
Botol
236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251
Tablet Tube Tube Botol Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Ampul
Gemfibrozil 300 mg Gentalex cream Gentamicin salep Gentian Violet Glauceta tablet Glaucon 100 mg Glibenklamide 5 mg Gliclazid 80 mg Glimepiride 2 mg Gliquidon Glucosamin Tablet Griseovulfin 125 mg Haloperidol 0.5 mg Haloperidol 1,5 mg Haloperidol 5 mg hemapo inj 3000ui
Kandungan zat aktif Propofol Na fusidate Na fusidate Fusidic acid Magnesium sulfat Gelatin polysuccinate, Na acetate trihydrate, NaCl Gentamicin sulfat 1% methyl rosaniline chloride. Acetazolamide Acetazolamide Epoetin 35
Fornas 2021
FRS
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √
√
No. 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276
Nama Obat Heparin Herbesser CD 100 Herbesser CD Inj Hidroklortiazid 25 Hidrokortison 2.5% salep Humalog M cater Humalog Mix 25 Humalog Mix 50 Human Albumin 20% 50 ml Hustab P tab Hydroxychloroquin Hyocine-N-Butylbromide Hyocine-N-Butylbromide tab Hytroz 1 mg Hytroz 2 mg Ibuprofen 100 mg syr Ibuprofen 200 mg tab ibupropen 400 Mg Iliadin drop anak Iliadin spray INH 100 mg INH 300 mg tab Inviclot inj Iron sucrose ISDN inj
Satuan
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
FRS
Generik
Non Generik
Ampul Tablet Vial Tablet Tube pen pen pen
Diltiazem Diltiazem insulin lispro insulin lispro 25%, insulin lispro protamine 75% insulin lispro 50%, insulin lispro protamine 50%
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √
Botol
√
√
Botol Tablet Ampul
bromhexin
√ √
√ √
√
Tablet
√
√
Tablet Tablet Botol Tablet Tablet pcs pcs Tablet Tablet Vial Ampul Ampul
terazosin terazosin Oxymetazolin HCl Oxymetazolin HCl Heparin sodium
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
36
√
No.
Nama Obat
Satuan
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
FRS
Generik
Non Generik
277 Isoflurance 250 ml Isosorbid Dinitrat/ISDN 5 278 mg 279 Ka EN 1 B
Botol
√
√
Tablet
√
√
Botol
√
√
280 Ka EN MG3
Botol
√
281 282 283 284 285 286
Tablet Vial Ampul Tablet Ampul Tablet
NaCl, glukosida NaCl, Potassium klorida, sodium laktat, dektroksa anhidrat Calsium polystyrene sulfonate Kalium klorida Amiodaron
√ √ √ √ √ √
√ √
√ √ √ √
Tube
√
√
Tube
√
√
ketorolac tromethamine Asam amino 7,2% Glycerol, Paraffin liquid dan Phenolphtalein Kalium klorida Lactobacillus acidophilus. Lactobacillus acidophilus.
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299
Kalitake 20 mg Kanamycin inj 1 g KCl 7.4 % Otsu Kendaron tab Ketamin 100 mg/ ml Ketokonazol 200 Ketokonazol Cream 2% 10gr Ketokonazol Cream 2% 15gr Ketoprofen 100 mg tablet Ketoprofen 50 mg Ketorolac 30 mg inj Ketorolac tablet Kidmin inf Kompolax KSR TAB L Bio Lacto B Laktulosa Lanolin
Tablet Tablet Ampul Tablet box Botol Tablet Sachet Sachet Botol gram
37
√ √ √
√
No. 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326
Nama Obat Lansoprazol 30 mg Lansoprazol inj Lantus solostar Lasix inj Laxadin 30 ml Levofloxacin 500 Levofloxacin Inf Levofloxacin Inf 750 mg Levopar Levosif syr Levothyroxine 100 mcg Lexavon Syrup Lidocain compositum Lidocain inj Lincomycin 500 mg Lodomer drop 15 ml Loratadin tab Lorazepam 2 mg Lovenox 0,2 Lovenox 0,4 Lovenox 0,6 Luteron Manitol 20%, Otsuka Mantoux test Mecobalamin cap 500 mg Mecobalamin inj Meloxicam 15
Satuan
Kandungan zat aktif
Kapsul Ampul pen Ampul Botol Tablet Botol Botol Tablet Botol Tablet Botol Ampul Ampul Tablet Botol Tablet Tablet Ampul Ampul Ampul Tablet Botol Ampul Tablet Ampul Tablet
insulin glargine Furosemid Phenolphtalein, Paraffin Liquidum, dan Glycerin Benserazide HCl dan Levodopa Levodropropizine Bromhexine haloperidol enoxaparin sodium enoxaparin sodium enoxaparin sodium norethisterone Manitol 38
Fornas 2021 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
FRS
√
√ √ √
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
FRS
Generik
Non Generik
√
√ √ √ √ √
√ √ √
√
√ √
√ √
√
√
Tablet
√
√
Tablet Tablet Botol Botol Ampul Ampul Ampul Tablet Tablet Tube Tablet
sodium bicarbonat sodium bicarbonat telmisartan telmisartan ethinylestradiol, levonorgestrel
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
Nama Obat
Satuan
327 328 329 330 331 332 333 334
Meloxicam 7,5 mg Meprovent nebu Merlopam 0,5 mg tab Meropenem 1 g Mestinon tablet Metformin 500 Methoclorpramid Methoclorpramid inj Methylergometrin 10 mg/ml Methylergometrin inj Methylergometrin tablet Metilprednisolon 125 mg inj Metilprednisolon 16 mg tab Metilprednisolon 4 mg tab Metronidazol 500 mg Metronidazol inf Metronidazol syrup Meylon Meylon inj, Otsuka Mg SO4 40% inj Micardis 40 mg Micardis 80 mg Miconazol cream Microgynon
Tablet Ampul Tablet Vial Tablet Tablet Tablet Ampul
ipratropium bromide dan salbutamol sulfate lorazepam pyridostigmine bromide
√ √ √ √ √ √ √
Ampul
√
Vial Tablet
Ampul
335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348 349 350
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
No.
39
No. 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372
Nama Obat Midazolam 1 mg/ml Midazolam 5 mg/ml Miloz 5 mg/5ml inj Miniaspi tablet Misoprostol Mometason cr 10 gr Mometason cr 5 gr Morfin tablet Na Cl 0.9%, 500 ml Na. Diclofenac 25 mg Na. Diclofenac 50 mg N-Ace Nacl 0,9 % 100 ml NaCl 3 %, Otsu Nasacort Natrium Bicarbonat tab Neostigmine Nerilon Cream 15 g Neurodex tab New antides Nicardipine Hcl 10 mg Nifedipine
373 Niflec Powder 374 Nitral 500 mcg 375 Nitrokaf retard 376 Nitrokaf retard F
Satuan
Kandungan zat aktif
Ampul Ampul Ampul Tablet Tablet Tube Tube Tablet botol Tablet Tablet Ampul Botol Botol spray Tablet Ampul Tube Tablet Tablet Ampul Tablet
midazolam HCL asam asetil salisilat Natrium klorida N-acetyl sistein Natrium klorida Natrium klorida Triamcinolon acetonide Diflucortolone valerate Vit B1, B6, B12 Attapulgite Macrogol, Na sulfate, Na hydrogen carbonate, Sachet NaCl, dan KCl. Tablet Glyceryl Trinitate 500 mcg Kapsul Nitroglycerin Kapsul Nitroglycerin 40
Fornas 2021
FRS
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√
√ √ √
No.
Nama Obat
Satuan
377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403
Nokoba inj Nopres 20 Mg Norephineprin inj 4 mg Norestil 5 mg Notisil 2 mg Novorapid flexpen NTG inj Nystatin 100.000 IU Nystatin drop O.B.H syr Octalbin 20 % 100 ml Octalbin 25 % 100 ml Ofloxacin 400 mg Olanzapin 10 mg Olanzapin 5 mg Omeprazol 20 mg Omeprazole inj Ondansetron 4 mg tab Ondansetron 4 mg/2ml inj Oralit Orphen ( ctm) tab Oseltamivir Osteocal tab Oxytocin inj Pan Amin G Inf Paracetamol 500 mg Paracetamol Drop
Ampul Tablet Ampul Tablet Tablet pen Ampul Tablet Botol Botol Botol Botol Tablet Tablet Tablet Tablet Ampul Tablet Ampul Sachet Tablet Tablet Tablet Ampul botol Tablet botol
Kandungan zat aktif Naloxone HCl Fluoxetin HCl Norethisterone Natrium warfarin Insulin aspart Nitroglycerin Human Albumin Human Albumin Chlorpheniramine maleate ca carbonate, vit D3, Zn, Na fluoride Asam amino 41
Fornas 2021 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
FRS
√
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√
√
Ampul
√
√
Tablet Tablet Tablet Tablet Ampul Ampul Tablet Botol Botol Botol Tablet Tablet Tablet Tablet
Albumin Albumin Albumin clopidogrel pramipexole dihydrochloride monohydrate pramipexole dihydrochloride monohydrate
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Nama Obat
Satuan
404 405 406 407 408 409 410 411
Paracetamol infus Paracetamol Syr Pehacain inj Permethrin salep Pethidin inj Phenitoin 100 mg Phenitoin inj Phenitoin inj (Na) Phenol glyserol tetes telinga 10 % Phytomenadion inj Phytomenadion inj (vit K1) 2 mg Phytomenadion tab Piracetam 1200 Piracetam 400 Piracetam 800 mg Piracetam inj 1 g Piracetam inj 3 gram Pirazinamide 500 Plasbumin 20% 100 ml Plasbumin 20% 50 ml Plasbumin 25% 100ml Plavix 300 Pramifrol 0,375 mg Pramifrol 0,75 mg Pramipexole 0,125 mg
botol botol Ampul Tube Ampul Tablet Ampul Ampul
Lidocain HCL, Epinephrine
√ √ √ √ √ √ √ √
Botol
Ampul
412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
No.
42
FRS
√ √ √ √ √
No.
Nama Obat
Satuan
429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455
Prednison 5 mg tab Primaquin Propanolol 10 mg Tab Propofol Propyltiouracyl 100 mg tab Proris Supos Protofen Prove D3 1000 iu Pulmicort resp Pyrantel 125 mg Ramipril 10 mg Ramipril 2,5 mg Ramipril 5 mg Ranitidin 150 mg Ranitidin 50 mg/ 2 ml inj Recofol N Renogen 2000 UI Retaphyl SR Retinol 100,000 UI Revatio 20 mg Rifampisin 450 mg kaps Rifampisin 600 mg kaplet Ringer Lactat inf Risperidon 1 mg Risperidon 2 mg Risperidon 3 mg Ryzodeg flex touch
Tablet Tablet Tablet Ampul Tablet supp supp Tablet pcs Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Ampul Ampul Ampul Tablet Kapsul Tablet Kapsul kaplet botol Tablet Tablet Tablet Ampul
Kandungan zat aktif ibuprofen ketoprofen cholecalciferol budesonide Propofol epoetin alfa theophylline sildenafil sitrat insulin degludec, insulin aspart 43
Fornas 2021 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
FRS
√ √
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
No.
Nama Obat
456 S L / Laktosa serbuk 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481
Sagestam Salbutamol 1 mg/ml Salbutamol 2 mg Salofalk Sammoxin dry syrup Scabimite cream 10 gr Scobutrin tablet Sedacum Seretide Diskus 100 mg Seretide Diskus 250 mg Seretide diskus 500 mg Sertralin Sevoflurane 250 ml Sibital 200 mg/2 ml Sifrol 0,125 mg Sifrol 0,375 mg Sikzonoat inj Simarc tab 2 mg Simvastatin 10 mg Simvastatin 20 mg Sistenol cap Soft U Derm 20 gr Solpenox dry syr sourjon 250 ml Spiriva 2.5 mcg respimat
Fornas 2021
FRS
Generik
Non Generik
√
√
gentamicin sulfat mesalazine amoxicillin permethrin hyoscine N-butilbromida midazolam HCL salmeterol xinafoate, fluticasone propionate salmeterol xinafoate, fluticasone propionate salmeterol xinafoate, fluticasone propionate phenobarbital sodium pramipexole pramipexole fluphenazine decanoate warfarin sodium paracetamol, n-acetylsistein carbamide carbonyl diamide amoxicillin sevoflrane tiotropium bromide
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Satuan pot 1kg Ampul Ampul Tablet Tablet Botol Tube Tablet Ampul box box box Tablet Botol Ampul Tablet Tablet Ampul Tablet Tablet Tablet Tablet Tube botol botol box
Kandungan zat aktif
44
√
Generik
Non Generik
√ √ √ √
√ √ √
√
√
√
√
supp box botol
ketoprofen salbutamol-sulphate budesonide, formoterol
√ √ √
√ √ √
Tablet
√
√
Tablet botol Tablet botol box Tablet botol Tablet Ampul Tablet Tablet
Ofloxacin Isoflurane imunoglobulin human tetanus thiamazole
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Nama Obat
Satuan
482 483 484 485 486 487 488
Spironolacton 100 Spironolacton 25 Stalevo 100 mg Stesolid rectal 10 Stesolid rectal 5 Sucralfat syrup Sucralfat tablet Sulfadiazine Silver Oint 10 mg Sulfadoxine Pyremetamin tab Suprafenid 100 mg Suprasma inhaler Symbicort inh 160 Tablet Tambah Darah (Fero Fuma) Tamsulosin Tarivid otic Terazosin 2 mg Terrell 250 ml Tetagam P Syringe Thiamfenicol 500 mg Thiamfenicol Syr Thyrozol 10 mg Tramadol inj Trifluoferazin tablet Trihexipenidil 2 mg
Tablet Tablet Tablet supp supp botol Tablet
levodopa, carbidopa, entacapone Diazepam Diazepam
√ √ √ √ √ √ √
Tube
Tablet
489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
No.
45
FRS
√ √
√ √ √ √
Generik
Non Generik
√ √ √ √ √
√
√
Carvedilol Carvedilol salbutamol Ampicillin
√ √ √ √ √
√ √
√ √ √ √
Tablet
√
√
Tablet Tablet
√ √
√ √
Tablet
√
√
Tablet Ampul botol Tablet Tablet botol botol Tube
hydroxyethyl starch Bromhexin HCL potassium cloride, sodium cloride potassium cloride, sodium cloride Lidocain
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √
Nama Obat
Satuan
506 507 508 509 510
Triofusin Inf Ulsidex tab. Ultravis Umarone inj Urinter 500 Ursode oxycholic acid 250 mg V - Blok 25 mg V - Blok 6,25 mg Vaselin Ventolin Nebulizer UDV Verapamil Viccilin – SX Vit B. 1/ Thiamin HCL 50 mg Vit B. 6/ Pyridoxin Vit C 250 mg Vit. C /Asam Askorbat 50mg Vitamin B.Complex Vitamin C inj Voluven 6% 500 ml Warfarin Wibron tablet Wida KN-1 Wida KN-2 Xylocain gel
botol Tablet botol box Tablet
fructose, dectrose monohydrate, xylitol Sucralfate Iopromide sodium hyaluronate pipemidic acid trihydrate
√ √ √ √ √
Tablet
Tablet Tablet gram Ampul Tablet vial
511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529
Kandungan zat aktif
Fornas 2021
No.
46
FRS
√
√ √
No. 530 531 532 533
Nama Obat Xylocain spray Zinat tab 500 mg Zink syrup Zink Tablet
Satuan Tube Tablet botol Tablet
Kandungan zat aktif Lidocain Cefuroxime
Fornas 2021 √ √ √ √
47
FRS
Generik
Non Generik
√ √
√ √
View more...
Comments