Tor Tatralok

June 3, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download


Description

KERANGKA ACUAN KERJA (Term of References) PENGADAAN JASA KONSULTANI PENYUSUNAN TATARAN TRANSPORTASI LOKAL. ( TATRALOK ) KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN 2007

1.

PENDAHULUAN Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategi dalam memperlancarkan roda perekonomian, memperkukuhkan persatuan dan kesatuan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Pentingnya transportasi tersebut tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas orang serta barang dari dan keseluru pelosok wilayah. Disamping itu, transportasi juga berperan sebagai penunjang, pendorong dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi namun belum berkembang, dalam upaya peningkatan dan pemerataan pembangunan serta hasil – hasilnya. Menyadari peranan transportasi, maka dan prasarana transportasi harus ditata dalam satu sistem transportasi secara terpadu dan mampu mewujudkan tersedianya transportasi yang serasi dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib, selamat, aman, nyaman, cepat, tepat, teratur, lancar dan dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Dalam perencanaan sistem transportasi yang di kenal di indonesia, Sistem Transportasi Nasional ( SISTRANAS ) diwujudkan kedalam tiga tataran, yaitu : Tataran Transportasi Nasional ( TATRANAS ), Tataran Transportasi Wilayah ( TATRAWIL , dan Tataran Transpotasi Lokal ( TATRALOK ). Sebagai unsur pendorong, SISTRANAS berfungsi menyediakan jasa transportasi yang efektif untuk menghubungkan daerah terisolasi dengan daerah yang sudah berkembang yang berada di luar wilayahnya mapun luar negeri, sehingga terjadi pertumbuhan perekonomian yang sinergis antar daerah tersebut. Untuk membangun tatanan transportasi lokal kabupaten Indragiri Hulu yang teroganisasi dan terpadu antar moda transportasi yang ada, serta dalam rangka perencanaan sistem transportasi secara komperhensif, maka Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu cq Dinas Perhubungan Indragiri Hulu menganggap penting untuk disusun Tataran Transportasi Lokal ( TATRALOK ) sebagai dasar dan pedoman dalam perencanaan penyediaan saran dan prasarana serta penyelengaraan jasa transportasi.

2.

MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan kegiatan penyusunan Tataran Transportasi Lokal ( TATRALOK ) Kabupaten Indragiri Hulu adalah terdapatnya penyengaraan transportasi yang terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinraksi membantu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu. Sedangkan tujuannya adalah terbentuknya pembinaan transportasi dalam mewujudkan sistem transportasi yang handal dan berkemampuan tinggi dalam menunjang dan mengerakan dinamika pembangunan, meningkatnya mobilitas manusia dan barang serta mendukung pengembangan wilayah. Sasaran dari penyusunan Tataran Transportasi Lokal adalah sebagai berikut :  Tersusunnya rencana Tataran Transportasi Lokal yang terpadu dan terintegrasi dengan sistem transportasi Propinsi Riau dan sistem transportasi nasional;  Terdapatnya optimalisasi sistem transportasi pada jaringan prasarana dan jaringan pelayanan;  Mengembangkan sistem transportasi yang memberi arahan pada Tataran Transportasi Lokal.  Pemantapan kelembagaan dan kinena Badan / Dinas / Instansi di lingkungan Pemerintah Daerah sebagai institusi perencanaan, pelaksana / pengawas dan pengendalian di bidang transportasi.

3.

LINGKUP STUDI Langkah – langkah yang perlu dipersiapkan dalam proses penyusunan Tataran Transportasi Lokal sebagai dokumen perencanaan pembangunan transportasi guna menciptakan sistem transportasiyang efisien dan efektif adalah sebagai berikut : 3.1 Batasan Wilayah Study Lingkup Lokal mencakup seluruh kawasan di Kabupaten Indragiri Hulu dengan melakukan pengkajian terhadap sistem transportasi yang meliputi jaringan prasarana dan jaringan pelayanan. 3.2 Batasan Lingkup Study Lingkup materi yang terkandung dalam Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Indragiri Hulu adalah sebagai berikut :  Pengumpulan data, sekurang – kurangnya mencakup data sektor transportasi dan tata sektor lainnya, kebijakan dan perencanaan sistem transportasi lokal, serta inventarisasi model analisis / prediksi.  Identifikasi dan analisis awal issue strategis dan permasalahan transportasi.  Perumusan kebijakan dan sasaran pembangunan.  Analisis penyediaan jaringan prasarana transportasi,  Analisis permintaan jasa transportasi.

 Prakiraan perpindahan orang dan / atau barang menurut asal dan tujuan perjalanan dalam kurun waktu sekurang – kurangnya 10 ( sepuluh ) tahun mendatang.  Rencana lokasi ruang kegiatan yang harus dihubungkan oleh jaringan prasarana transportasi dan jaringan pelayanan transportasi.  Arahan dan kebijaksanaan peranan sistem jaringan transportasi dalam pengembangan wilayah.  Rencana kebutuhan lokasi simpul yang berupa terminal.  Rencana kebutuhan pengembangan jaringan prasarana transportasi dan pelayanan lalu lintas pada sistem jaringan prasarana transportasi dimasa mendatang secara efisien. 4.

METODE PENDEKATAN Pendekatan studi yang akan dilakukan secara garis besar akan dilaksanakan yaitu : 4.1

Pendekatan Perencanaan Transportasi Dalam perencanaan transportasi dikenal suatu hirarkhi dimana perencanaan yang paling tinggi merupakan pedoman dan acuan bagi perencanaan pada hirarkhi di bawahnya. Dalam sistem kirarkhi yang dikenal di indonesia, Sistem Transportasi nasional diwujudkan kedatangan tiga tataran, yaitu : Tataran Transportasi nasional ( TATRANAS ), Tataran Transportasi Wilayah ( TATRAWIL ), dan Tataran Transportasi lokal ( TATRALOK ). Pada setiap pengembangan tata ruang selalu dibutuhkan sarana dan prasarana transportasi pendukungnya, demikian pula sebaliknya bahwa setiap pengembangan sistem transportasi akan mempengaruhi pola pengembangan tata ruang di sekitarnya. Hubungan antara sistem transportasi dengan tata ruang adalah interaksi timbal balik yang merupakan komponen utama yang harus dianalisis dan dimodelkan dalam penyusunan kerangka kebijakan yang efisien dan terpadu. Proses perencanaan hubungan timbal balik tersebut harus dilakukan dan dikaji dalam kerangka sistem, dimana perencanaan transportasi dan tata ruang harus dipadukan sehingga mampu menghasilkan interaksi transportasi yang mendukung perekonomian masyarakat.

4.2

Pendekatan Pemecahan Masalah Pemecahan masalah Sistem Transportasi dilakukan melalui aspek pengamatan / pertimbangan sebagai berikut : a. Aspek jaringan, yaitu pengamatan aspek – aspek berkaitan dengan jaringan prasarana transportasi, khususnya jaringan jalan, yang mana hasilnya lebih diarahkan pada masalah – masalah berkaitan dengan kualitas pelayanan ( kemacetan, kecelakaan, kenyamanan ) b. Aspek aktivitas, yaitu pengamatan yang diarahkan pada upaya pengenalan karakteristik kegiatan penduduknya ( jenis kegiatan,

intensitas kegiatan, lokasi kegiatan, dsb ), serta kecenderungan perkembangan kegiatan penduduk di masa yang akan datang. c. Aspek Pergerakan, yaitu pengamatan yang diarahkan guna memperoleh gambaran dan ramalan dengan tujuan pergerakan, intensitas pergerakan, dan modal yang digunakan dalam melakukan pergerakan. d. Aspek Lingkungan, yaitu pengamatan terhadap faktor – faktor lingkungan ( perkembanganekonomi, kondisi sosial, maupun perkembangan politik ) yang berpengaruh terhadap mekanisme sistem transportasi yang terjadi. e. Aspek Instuti, yaitu pengamatan terhadap kemampuan instuti daerah dalam mengelola pengembangan sistem jaringan transportasi. Kelima aspek – aspek pembahasan diatas akan secara konsisten terkait dengan kebijakan strategi pengembangan wilayah yang sudah ada serta sistem transportasi yang lebih luas. Dengan demikian perencanaan Sistem Transportasi akan menjadi perangkat penting tidak hanya menurunkan konsep – konsep strategi transportasi, akan tetapi lebih jauh berupaya mewujudkan strategi transportasi pengembangan wilayah yang sudah ditetapkan dimasa yang akan datang. 4.3

5.

Metodologi Studi Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan studi ini terdiri dari : Tahap Persiapan, Tahapan Pengumpulan Data, Tahap Analisis dan Perencanaan, dan Tahap Finalisasi. Secara teknis metodologi yang dikembangkan akan mengaitkan antara variabel sistem transportasi dan tata ruang wilayah ke dalam bentuk model. Model yang digunakan adalah model perencanaan transportasi empat tahap. Kalibrasi model dilakukan dengan menggunakan data kondisi jaringan transportasi, sosio – ekonomi dan kependudukan, serta pola tata ruang eksisting di Kabupaten Indragiri Hulu dan sekitarnya. Dari hasil kalibrasi diperoleh beberapa model yang diperiukan untuk mempridiksi permintaan perjalanan dan kinerja sistem trasportasi dimasa datang. Prediksi pola tata ruang dimasa datang dilakukan dengan menggunakan data rencana tata ruang wilayah ( RTRW ) yang diperoleh dari dokumen yang ada . ( RTRW, RTRWP, RTRWK ) serta wawancara dengan pihak terkait. Sedangka konsep pengembangan sistem transportasi yang berisi konsep jaringan indikator kinerja jaringan, dan standar penyediaan sarana dan prasarana transportasi diperoleh dari sejumlah peraturan terkait, rencana dalam SISTRAN dan rencana – rencana pengembangan dari daerah. Konsep dan pola pengembangan ini akan menjadi masukan dalam mengembangkan alternatif jaringan transportasi jalan yang akan dipilih.

RENCANA KEGIATAN Didalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan; untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan

mutu yang tinggi akan dilaksanakan sesuai dengan jadual kerja yang direncanakan. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan agar tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini. Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input konsultan dan untuk menggunakan sumber daya – daya tersedia secara efisien, kita perlu mengikut suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan konsultansi yang ketat. Tanya dengam cara ini baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobifisasi staf tambahan dan pengenalan terhadap proyek dan pada umumnya mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hanya diupayakan dihindari. Untuk hal tersebut agar pelaksanaan pekerjaan dapat terkontrol dengan baik konsultan diharuskan membuat “ Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ” yang menyangkut ha; - hal :  Persiapan awal  Koordinasi dengan Pemberi Tugas dan instansi terkait  Koordinasi team konsultan  Pengumpulan data sekunder  Survey Data Lapangan  Analisa data  Penyusunan Konsep Pengembangan Sistem Transportasi  Rumusan Kebijakan dan Program Sistem Transportasi  Lapran Pendahuluan  Lapotan Antara  Laporan Akhir Sementara  Laporan Akhir  Ringkasan Eksekutif. 6.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Untuk menjamin ketepatan waktu penyelesaian dan kelancaran tugas maka team konsultan akan selalu melakukan kerja sama staf secara kontinyu, melakukan diskusi / konsultansi dengan Pemberi Tugas dan instansi terkait lainnya. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Tataran Transportasi Lokal Kabupaten Indragiri Hulu, Tahun Anggaran 2007 ini adalah 4 ( empat ) bulan atau 120 ( seratus dua puluh ) hari kalender.

7.

KEBUTUHAN TENAGA AHLI Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan tenaga ahli dan tenaga pendukung. Kebutuhan tersebut sesuai dengan komplesitas dan tingkat permasalahan yang perlu dihadapi untuk tercapainya sasaran yang diinginkan. Sesuai dengan tuntutan pelaksanaan proyek maka kebutuhan tenaga ahli adalah sebagai berikut :

a. Ahli teknik Transportasi / Team Leader, adalah seorang sarana Teknik Sipil Transportasi ( S1) atau ( S2 ) yang telah berpengalaman 15 ( lima belas ) tahun dalam bidang perencanaan teknik transportasi Kewajiban dan tanggung jawabnya mencakup dan tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :  Team Leader berkewajiban melaksanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan memonitor seluruh kegiatan anggota team consultan  Mewakili consultan untuk diskusi, asistensi, presentase, Project meeting dan lain – lain dengan Pemimpin Proyek / Pemberi Tugas.  Mengawasi Pelaksanaan pekerjaan secara team dan menjamin setiap pelaporan kemajuan pekerjaan agar tepat waktu.  Mengkoordinir team dalam pekerjaan – pekerjaan pengumpulkan data sekunder, survei identifikasi lokasi, survei inventarisasi dan teknik, pengolahan data.  Melakukan analisis dan evaluasi teknik serta menyiapkan penaganan program dari hasil survei lapangan.  Bersama dengan profesional Staf lainnya melakukan analisis dan rekomendasinya b. Ahli Teknik Lalu Lintas, adalah seorang Sarjana Teknik Sipil Transportasi ( 81 ) atau ( S2 ) yang berpengalaman 10 ( sepuluh ) tahun dalam bidang, pengembangan sistem jaringan jalan dan transportasi, khususnya teknik lalu lintas dan transportasi dan jalan baik secara manual maupun otomatik. Kewajiban dan tanggung jawabnya mencakup dan tidak terbatas pada hal hal sebagai berikut :  Membantu Team Leader dalam melakukan analisis dan evaluasi teknik serta menyiapkan penanganan program dari hasil survei lapangan khususnya bidang lalu lintas.  Bertanggung jawab untuk semua pelaksanaan pekerjaan pengumpulan data sekunder, survei lalu lintas.  Bertanggung jawab dalam koordinasi penyusunan laporan yang berhubungan dengan bidang lalu lintas. c. Ahli teknik Jalan Raya, adalah seorang Sarjana Teknik Sipil Transportasi ( S1 ) atau ( S2 ) yang berpengalaman 10 ( sepuluh ) tahun dalam perencanaan teknik jalan raya ( geometrik jalan ) dan perkerasan jalan. Kewajiban dan tanggung jawabnya mencakup dan tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :  Membantu team Leader dalam melakukan analisis dan evaluasi teknik serta menyiapkan penaganan program dari hasil survei lapangan khususnya bidang jalan.  Bertanggung jawab untuk semua pelaksanaan pekerjaan pengumpulan data sekunder, survei idenfikasi lokasi, survei iventarisasi dan teknik, analisis data, penyiapan program yang berhubungan dengan bidang jalan.  Bertanggung jawab dalam koordinasi penyusunan laporan yang berhubungan dengan bidang jalan.

d. Ahli Perencanaan Kota, adalah seorang Sarjana Planologi ( S1 ) atau ( S2 ) yang berpengalaman 10 ( sepuluh ) tahun dalam bidang perencanaan wilayah, khususnya dalam pengembangan sistem jaringan jalan. Kewajiban dan tanggung jawabnya mencakup dan tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :  Mengumpulkan data sekunder untuk pengembangan masa depan, melakukan analisis pengembangan daerah dan pertumbuhan ekonomi dalam kaitannya dengan jeringan jalan.  Menjamin agar hasil yang didapat adapun tepat dan benar sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas. e. Ahli Ekonomi Transportasi, adalah seorang Sarjana Ekonomi Makro ( S1 ) atau ( S2 ) yang berpengalaman 10 ( sepuluh ) tahun dalam bidang ekonomi transportasi dan penilaian kelayakan pembangunan jalan / jembanatan. Kewajiban dan tanggung jawabnya mencakup dan tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :  Membantu team Leader dalam melakukan analisis dan evaluasi teknik serta menyiapkan penanganan program dari hasil survei lapangan khusunya dalam menyelanggarakan dan menentukan analisis manfaat biaya serta evaluasi ekonomis. f. Tenaga Pendukung ( Supporting Staff ) Untuk menjamin lancarannya pekerjaan perencanaan diperlukan Tenaga pendukung dengan posisi serta tugas sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 8.

Asisten Administrasi Operador Komputer Draftman CAD Office Boy

PELAPORAN Konsultan akan menyiapkan laporan – laporan yang merupakan hasil pekerjaan yang terdiri sebagai berikut : 1. Laporan Pendahuluaan Konsultan akan menyerahkan Laporan Pendahuluan yang minimal berisi penjelasan rind mengenai : a. Maksud dan tujuan b. Pengumpulan data – data sekunder c. Metodologi analisis yang akan diterapkan. d. Program kerja dan jadwal pelaksanaan. Laporan Pendahuluan harus diserahkan paling lambat pada akhir bulan ke satu atau 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

2. laporan Antara Konsultan akan menyerahkan Laporan Antara yang berisi antara lain : a. Kajian mengenai data eksisting dan kondisi di daerah studi. b. Komplisasi data yang diperlukan untuk analisa c. Analisa pendahuluan tentang identifikasi masalah yang terjadi dan faktor – faktor penyebabnya. d. Konsep Pengembangan Sistem dan Jaringan Transportasi. Laporan diserahkan pada hari ke 60 ( enam puluh ) 3. Laporan Akhir Sementara Konsultan akan menyerahkan Konsep Laporan Akhir yang berisi antara lain : a. Perkembangan Lingkup strategis. b. Gambaran Umum Lokasi Wilayah Kegiatan. c. Penyusunan strategi arah pengembangan sistem transportasi lokal d. Kebijakan dan program Perwujudkan TATRALOK. e. Kesimpulan dan sarana. Laporan diserahkan pada hari ke 75 ( tujuh lima ). 4. Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif. Konsultan akan menyerahkan Laporan Akhir yang merupakan penyempurnaan dari Laporan Akhir Sementara setelah mendapat masukan / koreksi dari pemberi tugas dan instansi terkait dan juga konsultan akan menyerahkan Ringkasan Eksekutif yang berisi antara lain ringkasan dari laporan Akhir dengan Lampiran Pendukungnya. Laporan ini diserahkan pada hari ke 120 ( seratus dua puluh ) Jumlah laporan yang harus diserahkan adalah sebagai berikut : NO 1. 2. 3. 4. 5.

Jenis Laporan Laporan Pendahuluan Laporan Antara Laporan Akhir Sementara Laporan Akhir Ringkasan Eksekutif

Jumlah 5 buku termasuk 1 asli 10 buku termasuk 1 asli 10 buku termasuk 1 asli 10 buku termasuk 1 asli 10 buku termasuk 1 asli

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF