SOP P28 Pencegahan Peserta Didik Putus Sekolah

June 28, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download SOP P28 Pencegahan Peserta Didik Putus Sekolah...

Description

SMP NEGERI 28 SURABAYA

Nomor SOP

:

Nama SOP

: SOP PENCEGAHAN PESERTA DIDIK PUTUS SEKOLAH :

Tanggal Pengesahan Nomor Revisi

: 00

TUJUAN: 1. Menganalisis permasalahan 2. Mengassessmen permasalahan yang sedang di hadapi peserta didik. 3. Pendampingan peserta didik terkait permasalahan yang sedang terjadi. 4. Memberikan pemahaman dan bimbingan terkait permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik. REFERENSI 1. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 tentang Perlindungan Khusus Anak. 2. undang-undang (UU) tentang hak dan kewajiban warga negara no. 20 tahun 2003 pasal (6) ayat (1), yaitu setiap warga negara yang berusia 7 hingga 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar yaitu SD/sederajat dan SMP/sederajat 3. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak. 4. SK Kepala Sekolah SMPN 28 Surabaya Tapel 2022-2023 Nomor : 422/1112/436.7.1.P28/2022 tentang Surat K e b i j a k a n Kepala SMP Negeri 28 Surabaya tentang : a. Penerapan disiplin positif b. Penghapusan kekerasan c. Kawasan Tanpa Rokok d. Pencegahan siswa putus sekolah e. Pembatasan pemakaian gawai

DEFINISI: 1. Putus sekolah adalah kondisi anak yang tidak dapat menyelesaikan program belajarnya dari suatu lembaga pendidikan (SD, SMP, atau SMA), sebelum waktu yang telah ditentukan atau sebelum dinyatakan lulus dan mendapat ijazah dari sekolah. 2. Identifikasi adalah adalah cara menemu kenali peserta didik yang memiliki kecenderungan putus sekolah 3. Daftar Hadir Siswa merupakan jurnal harian kehadiran sekolah siswa di sekolah.

4. Assessmen adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data/informasi terkait siswa 5. faktor-faktor yang menjadi sebab anak putus sekolah adalah sebagai berikut: a. Faktor Ekonomi 1) Orangtua yang tidak mempunyai biaya untuk sekolah putra/putrinya. Hal ini sering ditemui bagi orangtua yang ada di daerah pedesaan dan masyarakat yang hidup dalam kantong-kantong kemiskinan. 2) Siswa yang terpaksa untuk bekerja demi menyambung hidup keluarga. Keter-paksaan siswa untuk bekerja dalam hal ini menyebabkan siswa tidak fokus pada sekolah saja, melainkan harus bercabang untuk sekolah dan bekerja. Alhasil yang didapatkan adalah kelelahan fisik yang didapatkan siswa dikarenakan untuk bekerja dan tidak dapat dibagi dengan kegiatan sekolah, hal ini menjadikan pada saat di sekolah siswa menjadi tidak konsentrasi dan lelah b. Faktor Intrinsik : 1) Karena sakit yang diderita yang tidak akan tahu kapan sembuh-nya. Sakit yang diderita siswa tersebut yang terlalu lama menyebabkan siswa merasa tertinggal banyak mata pelajaran yang diajarkan oleh

2)

C. 1)

2)

6. 7. 8.

guru di sekolah, maka keputusan yang dipilih siswa tersebut memilih untuk tidak sekolah melihat teman-teman sebayanya yang sudah hampir menyelesaikan sekolah. Faktor Motivasi. Hal ini dikarenakan karena siswa tersebut mempunyai kemampuan berpikir yang rendah, atau bisa jadi karena siswa yang bersangkutan tidak punya lagi gairah untuk sekolah dan belajar.Kemampuan yang rendah dari siswa sehingga merasa minder untuk mengikuti proses belajar disekolah. Faktor Ekstrinsik : Hamil Diluar Nikah Dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul pada remaja. Banyak remaja telah melakukan hubungan seks pranikah sehingga mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan.Tentu masa remaja adalah masa bagaimana seseorang menemukan jati diri sendiri dan penasaran akan hal-hal baru disekitarnya. Tentu perasaan itu harus mendapatkan bimbingan dari orang tua tentunya sehingga dapat mengarahkan rasa penasaran anak atau remaja ke hal-hal yang lebih positif. Faktor keluarga memang sangat penting dalam membimbing remaja, namun hal yang tidak kalah pentingnya adalah lingkungan sosial anak diluar rumah. Hidup dengan pergaulan bebas diluar rumah tentu akan meningkatkan resiko anak untuk mengalami seks pra nikah. Peran media juga tidak kalah pentingnya bertanggung jawab atas banyaknya kasus kehamilan remaja sebelum menikah. Nampaknya hal ini dipengaruhi oleh eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi dan film-film “orang dewasa”. Berkelahi/ Tawuran Bermasalah dengan Hukum Perkelahian antar teman atau dengan orang lain di lakukan oleh individu atau beberapa siswa dengan antar siswa atau dengan kelompok lain, permasalahan hukum akibat dari hal yang dilakukan siswa sebagai contoh : Tawuran, NARKOBA dan tindak pelanggaran hukum lain sehingga adanya konsekuensi hukum yang di timbulkan. Tim Penanganan Permasalahan siswa merupakan guru yang di beri tanggung jawab dalam penanganan permasalahan siswa terdiri dari guru kesiswaan, guru BK maupun guru Wali Kelas. Staf kesiswaan merupakan guru yang diberi tanggung jawab secara khusus menangani masalahmasalah kedisiplinan siswa. Guru BK adalah konselor sekolah yang bertanggungjawab untuk membimbing siswa terkait dengan kelakuan, sikap, dan talenta siswa. Wali Kelas merupakan guru pembimbing dan pendamping siswa di kelas yang di tunjuk.

9. 10. SP 1 adalah Surat Pemanggilan orangtua yang pertama 11. SP2 adalah Surat Pemanggilan orang tua yang kedua 12. SP3 adalah Surat Pendampingan siswa dan orang tua penanganan permasalahan dengan pihak-pihak

terkait. 13. Koodinator Tim Penanganan Permasalahan Peserta Didik adalah koordinator yang bertugas secara khusus untuk mendampingi Tim Penanganan Permasalahan Peserta Didik, terdiri dari Waka kesiswaan, staf kesiswaan, Guru BK, Guru Wali Kelas, Agen Penguat Karakter, PEMANTIK (Pendamping Teman Terbaik). 14. Disiplin Positif adalah Pendampingan, pemahaman serta bimbingan yang diberikan tim Penanganan Permasalahan Peserta Didik oleh faktor-faktor yang menjadi sebab anak putus sekolah.

PROSEDUR: No 1.

Proses/Aktivitas Menemukenali adanya siswa yang akan putus sekolah

Kriteria 1. Siswa yang ada rencana putus sekolah dikarenakan terdapat beberapa kendala yang menyebabkan Siswa harus putus sekolah

Dokumen Laporan kasus

PIC : - Tim penanganan permasalahan siswa 2.

Tim Penanganan Permasalahan siswa mempelajari hasil pemantauan , keluhan dan pengaduan untuk mengidentifikasi masalah dan solusi penanganan. PIC : - Tim penanganan permasalahan siswa Sekolah

3.

Memberi Wawasan dan Bimbingan Jika Putus Sekolah PIC :

1. Untuk kasus faktor ekonomi : Tim Laporan kasus Penanganan Permasalahan siswa ( Wali kelas/Guru BK) akan mengadakan pertemuan dengan siswa bersangkutan untuk diberi nasehat, bimbingan, dan arahan. Jika memang siswa tidak sekolah karena harus bekerja membantu perekonomian keluarga maka sekolah menjembatani agar bisa tetap Draft Laporan menempuh pendidikan salah satunya adalah mengikuti sekolah kejar paket. 2. Untuk Faktor Intrinsik : Tim Penanganan Permasalahan siswa (Wali Kelas/Guru BK) akan mengadakan pertemuan dengan siswa dan orang tua siswa serta pihak-pihak yang terkait agar siswa bisa terus belajar dengan memberikan dukungan, bimbingan, arahan dan perhatian agar siswa termotivasi untuk tetap sekolah. Adapun siswa yang sakit berkepanjangan dan tidak bisa dipastikan waktu sembuhnya maka Siswa akan diberikan pembelajaran secara online dari para Guru pengajar dan dilakukan Program Pembelajaran Individual (PPI) dengan pendampingan dan pengawasan oleh Guru BK dan Wali Kelas 3. Untuk Faktor Ekstrinsik : Tim Penanganan Permasalahan siswa (Wali Kelas/Guru BK) akan mengadakan pertemuan dengan siswa dan orang tua siswa serta pihak-pihak yang terkait agar siswa bisa terus belajar dimana saja mereka berada. Pihak Sekolah akan menjembatani agar siswa bisa melanjutkan sekolah meskipun di sekolah lain dengan pendampingan dari pihak sekolah sampai siswa masuk di sekolah yang baru. Untuk kasus berat : Tim Penanganan Permasalahan siswa ( Wali kelas,Guru BK dan SP 1 Kesiswaan) akan menghubungi orang tua siswa

- Tim penanganan permasalahan siswa Sekolah - Guru BK - Wali Kelas

untuk hadir ke SMP Negeri 28 Surabaya untuk diberi penjelasan dan dimintai keterangan yang diperlukan (SP1). Setelah itu, siswa akan diberi bimbingan khusus oleh guru BK dengan sepengetahuan waka kesiswaan. Jika masalah tertangani kasus selesai.

4.

Siswa tetap pada keputusannya untuk berhenti menempuh pendidikan di SMPN 28 Surabaya PIC : - Tim penanganan permasalahan siswa Sekolah - Guru BK - Wali Kelas - Waka Kesiswaan - Kepala Sekolah

Jika masalah tidak terselesaikan guru BK menilai siswa tersebut tidak patuh dan tidak mau berubah, maka guru BK menggelar konferensi kasus (SP2) melibatkan siswa, orangtua, wali kelas, wakasis, dan jika terkait akademik, guru bidang studi. Jika hasilnya baik, kasus selesai.

5.

Melibatkan pihak-pihak terkait (Puskesmas, Kepolisian, P2TP2A, PUSPAGA) PIC: - Tim penanganan permasalahan siswa Sekolah - Guru BK - Wali Kelas - Waka Kesiswaan - Kepala Sekolah - Pihak Puskesmas - Pihak Kelurahan - Pihak Kecamatan - DP5A

Jika hasil tidak baik, Wakasis berkonsultasi SP 3 dengan Kepala Sekolah untuk saran penyelesaian masalah. Dua jenis keputusan yang mungkin diambil di tingkat ini adalah siswa diberi kesempatan kedua alias dibina lagi, siswa serta orangtua akan di damping Tim penanganan permasalahan siswa berkonsultasi dengan pihakpihak terkait (Dinas Pendidikan, PUSPAGA, Kepolisan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya) (SP3).

PIHAK TERKAIT: 1. Komite 2. Kepala Sekolah 3. Wakasek Kesiswaan 4. Guru BK 5. Koordinator Tim Penanganan Siswa

SP 2

FLOWCHART SOP PENCEGAHAN PESERTA DIDIK PUTUS SEKOLAH: Pengaduan masuk

1

Penerimaan Pengaduan oleh Tim Penanganan Permasalahan siswa

2 Menindaklanjuti Pengaduan oleh Tim Penanganan Permasalahan Peserta Didik

3

4

Proses Penerapan Disiplin Positif Tindak Permasalahan Ringan, Sedang

Proses Penerapan Disiplin Positif Tindak Permasalahan Berat

5 Penanganan tidak selesai

Melibatkan pihakpihak terkait (Puskesmas, Kepolisian, P2TP2A, PUSPAGA)

Penanganan Selesai

Keterangan : : Mulai / Selesai

: Proses

: Proses pengambilan keputusan

Pengesahan

Nama

Jabatan

Dipersiapkan oleh

Ifanuddin Muchtar, M.Pd

Koordinator Kedisiplinan

Diperiksa oleh

Nurhayati, S.Pd

Ketua Tim

Disetujui oleh

Dr. Triworo Parniningrum, S.Pd, M.Pd

Kepala Sekolah

Tanda Tangan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF