Panduan Risk Register

August 9, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Panduan Risk Register...

Description

PANDUAN RISK REGISTER RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Jalan Kesuma Bangsa No.1B Rt.18 Samarinda Telp. (0541) 732910

i

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KORPRI Jalan Kusuma Bangsa No. 1B RT 18 Samarinda Telp. (0541) 732910

PERATURAN DIREKTUR RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR: 445/252/I-DIR/2020 TENTANG PANDUAN RISK REGISTER

RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DIREKTUR RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Menimbang

:

a.

bahwa

dalam

rangka

program

peningkatan

mutu

dan

keselamatan pasien di RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan Undang-undang dan peraturan yang berlaku diperlukan ketentuan yang jelas mengenai Panduan Risk Register RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur; b.

bahwa agar pelayanan RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur dapat terlaksana dengan baik perlu adanya Panduan Risk Register RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur;

c.

bahwa untuk maksud tersebut diatas, perlu ditetapkan dan disahkan dalam Surat Keputusan

Mengingat

:

1.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/VII/2011 tentang Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3.

Buku Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit tahun 1994;

MEMUTUSKAN Menetapkan : PANDUAN RISK REGISTER RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KESATU

: Peraturan Direktur RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur Tentang Panduan Risk Register RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur sebagaimana terlampir dalam keputusan ini; i

KEDUA

: Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pada tanggal

ii

: :

Samarinda 02 Januari 2020

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh :

Tanda tangan:

Tanggal:

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ______________________ 02 Januari 2020 (Penyusun) Diperiksa oleh :

Tanda tangan:

Meylianawati, S.Si. (Authorized Person )

______________________ 02 Januari 2020

Ditetapkan oleh :

Tanda tangan:

dr. E. Harleni Aroma, M.Adm.Kes. (Direktur)

______________________ 02 Januari 2020

3

Tanggal:

Tanggal:

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga panduan ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga panduan ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga panduan ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa panduan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Samarinda, 02 Januari 2020

Penyusun

4

BAB I DEFINISI Rumah

sakit

yang

menerapkan

prinsip

keselamatan

pasien

berkewajiban untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis dan operasional yang penting bagi rumah sakit. Hal ini mencakup seluruh area baik manajerial maupun fungsional, termasuk area pelayanan, tempat pelayanan,juga area klinis. Rumah sakit perlu manjamin berjalannya sistem untuk mengendalikan dan mengurangi risiko. Dalam pengolahan manajemen risiko diperlukan suatu alat yaitu Risk Register. Risk Register dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Alat manajemen risiko yang memungkinkan suatu institusi memahami profil risiko secara menyeluruh yang merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk semua informasi risiko. 2. Pusat dari proses manajemen risiko organisasi 3. Catatan segala jenis risiko yang mengancam keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. 4. Dokumen yang dinamis, yang dikumpulkan melalui proses penilaian dan evaluasi risiko organisasi.

5

BAB II RUANG LINGKUP Panduan ini mencakup bagaimana manajemen mampu mengolah risiko-risiko yang terdapat di rumah sakit secara menyeluruh, sehingga risiko-risiko tersebut mampu dilakukakn penanganan agar tidak terjadi dan menjadi penghalang pencapaian tujuan dari suatu proses. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Rumah Sakit Islam Kota Magelang melibatkan beberapa pihak, yaitu : 1. Sub Komite Manajemen Risiko dari Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit 2. Unit Kerja/ Instalasi dalam rumah sakit yang dipimpin oleh kepala instalasi atau kepala bagian dari masing-masing kerja. Seluruh instalasi yang terdapat di rumah sakit harus membuat daftar risiko setiap bulannya sebagai bentuk pengolahan manajemen risiko mulai dari identifikasi, analisa, evaluasi, penanganan, dan monitoring dan review risiko.

6

BAB III TATALKSANA Risk Register dibuat oleh masing-masing unit dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : A. Identifikasi Risiko (Risk Assesment) Dalam hal ini identisikasi risiko dilakukan dengan menemukan, mengenal dan mendiskripsikan risiko. Risiko dapat diidentifikasikan dari berbagai macam sumber, misalnya : 1. Informasi internal (permasalahn di rapat bagian/ koordinasi, audit, incident report, klaim, complain) 2. Informasi ekternal (pedoman dari pemerintah, organisasi profesi, lembaga penelitian) 3. Pemeriksaan atau audit eksternal 4. Survey Contoh risiko-risiko berdasarkan area pelayanan : No 1

AREA RISIKO Akses Pasien : 1. Proses pemulangan pasien lama 2. Pasien pulang paksa 3. Kegagalan merujuk pasien 4. Ketidaktersedianya tempat tidur 5. Proses trensfer pasien yang tidak baik

2

Kecelakaan : 1. Tersengat listrik 2. Terpapar dengan bahan berbahaya 3. Tertimpa benda jatuh 4. Tersiram air panas 5. Terpeleset

3

Assesment dan Terapi 1. Kesalahan identifikasi pasien 2. Reaksi transfusi darah

7

3. Kesalahan pelabelan spesimen laboraturium 4. Kegagalan konsultasi interdisiplin pasien 5. Code Blue 4

Masalah administrasi keuangan pasien 1. Kesalahan estimasi biaya 2. Pengenaan tagihan yang sama 2X 3. Kesalahan inpit data tagihan 4. Perbedaan tarif dan tagihan 5. Transaksi tidak terinput

5

Kejadian infeksi 1. Kegagalan / kontaminsai alat medis 2. Infeksi operasi 3. Needlestick injury 4. Kesalahan pembuangan limbah medis 5. Infeksi nosokomial

6

Rekam medik 1. Kegagalan memperoleh informed consent 2. Kesalahan pelabelan rekam medik 3. Kebocoran informasi rekam medik 4. Ketidaklengkapan catatan dalam rekam medik 5. Kehilangan/ kesalahan penyimpanan rekam medik

7

Obat : 1. Penulisan resep yang tidak baik 2. Riwayat alergi obat tidak teridentifikasi 3. Kesalahan dosis obat 4. Obat rusak/ expired 5. Kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat 6. Kegagalan memonitor efek samping obat

8

Keamanan 1. Pencurian 2. Pasien hilang 3. Lingkungan yang tidak aman 8

Risiko atau insiden yang sudah teridentifikasi harus ditentukan peringkatnya (grading) dengan memahami sifat risiko dam memperhatikan : 1. Tingkat peluang/ frekuensi kejadian (likelihoold)/ menilai seberapa sering risiko muncul 2. Tingkat dampak yang dapat/ sudah ditimbulkan (consequence)/ seberapa berat dampak yang ditimbulkan 3. Penanganan

risiko

diprioritaskan

dari

yang

paling

berat

peringkatnya B. Analisa Risiko Analisa dilakukan dengan menentukan score risiko atau insiden tersebut untuk menentukan prioritas penanganan dan level manajemen yang harus bertanggung jawab untuk mengelola/ mengendalikan risiko/ insiden tersebut, dimana dimasukkan dalam kategori merah,orange, kuning atau hijau. Analisa Resiko diskoring dengan menentukan Concequence ( C ) dan Likelihood ( L ) dan dihitung dengan menggunakan Rumus : C x L Rumus :

PERINGKAT RISIKO : C x L

Skoring menentukan elemen Likelihood atau peluang tarjadinya masalah di tetapkannya sebagai berikut : Tabel 3.1 Likelihood

9

Tabel 3.2 Skooring Consequence

10

11

Dari hasil penilaian risiko tersebut selanjutnya ditentukan kategori peringkat risiko dengan menentukan warna Bands seperti tabel dibawah ini :

Tabel 3.3 Bands Kategori Peringkat Risiko

C. Evaluasi Risiko 1. Evaluasi resiko yang akan dilaksanakan akan menentukan siapakah yang akan mengelola resiko dengan mempertimbangkan analisa resiko yang telah dilakukan. 2. Peninjauan penilaian resiko dan frekwensi peninjauan dilakukan sesuai dengan berat ringannya kategori resiko sesuai dengan tabel berikut ini :

12

Tabel 3.2 Evaliasi Risiko

D. Penanganan Risiko 1. Usaha untuk memodifikasi risiko agar dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan terhadap pencapaian tujuan 2. Penanganan risiko dapat berbentuk beberapa hal : a. Menghindari risiko b. Menghilangkan sumber risiko c. Berbagi risiko d. Mengubah kemungkinan terjadinya risiko 3. Contoh penanganan risiko a. Pembuatan SPO b. Refresh SPO c. Revisi SPO d. Pengadaan sarana dan prasarana yang dibuthkan e. Sosialisasi SPO baru/ revisi 4. Penanganan-penanganan risiko ini harus jelas ditulis agar dapat menjadi pengingat untuk dilaksanakan E. Monitoring/ Tinjauan/ Review Risiko 1. Merupakan tindak lanjut dari identifikasi resiko, analisa, evaluasi dan penanganan resiko 2. Ditentukan Bulan pelaksanaan penanganan resiko dan tanggal tinjauan penanganan resiko

13

3. Hasil penanganan resiko di tinjau sesuai dengan bands evaluasi resiko apakah setiap bulan, 2 bulan atau 3 bulan

14

BAB IV DOKUMENTASI Dalam pelaksanaannya Risk Register didokumentasikan dengan cara : A. Daftar Risiko Unit Kerja Masing-masing unit kerja membuat Ridk Register yang dipantau setiap bulannya dan ditempel di ruangan masing-masing dengan di perbaharui setiap bulannya dengan kemungkinan : 1. Jumlah kemungkinan bisa berubah dikarenakan adanya risikorisiko baru di unit kerja masing-masing 2. Tindakan

pengendalian

risiko

berubah

karena

tindakan

pengendalian risiko ada yang tidak efektif 3. Peringkat risiko berubah karena dampak dan peluangnya berubah B. Daftar Risiko Korporat 1. Daftar risiko korporat adalah suatu dokumen yang didesain untuk memberi informasi kepada Direksi Rumah Sakit perihal risiko tingkat tertinggi di rumah sakit dan menjamin pengendalian serta tindakan telah dilakukan berupa menghilangkan risiko atau menurunkannya sampai pada tingkat terendah yang mungkin. 2. Risiko ekstrim dengan skor 15 atau lebih pada daftar risiko unit kerja akan dimasukkan dalam daftar risiko korporat. Proses ini akan dilakukan oleh Tim Manajemen Risiko 3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien akan meninjau daftar risiko korporat sebelum diserahkan kepada Direksi Rumah Sakit.

15

Tabel 4.1 Formulir Risk Register

16

17

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF