Laporan Studi Kasus
August 8, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Studi Kasus...
Description
LAPORAN STUDI KASUS “PERMASALAHAN DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS XI IPAS SMA NEGERI 1 PEUSANGAN SIBLAH KRUENG”
Diajukan untuk memenuhi Komponen Uji Tertulis Mahasiswa PPG daljab 2023
Disusun Oleh
NURHASYIMAH, S. Pd
PPG DALAM JABATAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI UMRAH TAHUN 2023
A. Deskripsi Studi Kasus Selama melaksanakan tugas sebagai guru di sekolah, saya menemukan beberapa kasus dalam pembelajaran. Yang pertama adalah rendahnya kreativitas san partisipasi siswa dalam belajar, hal itu ditunjukkan dengan sedikitnya siswa yang berperan aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Contohnya siswa kurang merespon pertanyaan dari guru dan siswa kurang mau mengemukakan pendapatnya. Yang kedua adalah kurangnya focus siswa dalam belajar, hal ini disebabkan siswa sering kelelahan dan sulit lepas dari gadget atau handphone mereka. Yang ketiga adalah rendahnya minat siswa dalam belajar, hal ini terlihat pada saat siswa mengikuti pelajaran dan pada saat penugasan beberapa siswa masih malas untuk mencari jawaban sendiri dan masih nyaman untuk menunggu jawaban dari teman yang lain. Kasus yang saya paparkan di atas sangat penting untuk dikaji lebih lanjut karena akan memberikan dampak pada kemampuan guru dalam melakukan evaluasi dan merencankan rencana tindak lanjut terhadap pembeajaran. Selain itu, kasus seperti ini akan membantu para guru untuk meninggkatkan kompetensi pedagogik seorang guru dalam menerapkan model pembelajaran dan mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa. Tidak hanya itu, hal tersebut juga bisa membantu seorang guru dalam mengembangkan kompetensi manajerial yang berhubungan dengan pengelolaan kelas dan kompetensi cakap digital yang terintegrasi dengan teknologi. Kemampuan mengembangkan media pembelajaran sangatlah penting untuk dapat meningkatkan semangat dan minat siswa dalam belajar. B. Analisis Situasi Situasi yang sering kita jumpai pada saat hendak menyusun atau merancang sebuah pembelajaran adalah belum sepenuhnya memahami karakteristik peserta didik. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik peserta didik yang akan menjadi siswa kita di kelas, saya melakukan observasi terlebih dahulu untuk dapat mengetahui apa yang disukai oleh mereka dan
hal apa yang tidak disukai. Selain itu saya juga mengobservasi bagaimana respon siswa terhadap tindakan yang dilakukan guru sebelumnya. Hal ini sangat membantu saya dalam merencanakan kegiatan pembelajaran berikutnya. Pada tahap ini saya berperan untuk mengatasi permasalahan rendahnya partisipasi siswa. Saya mencoba memberikan media pembelajaran yang menarik sehingga menimbulkan keingintahuan siswa dalam belajar. Contohnya adalah pada materi system peredaran darah pada manusia. Di awal pembelajaran saya menampilkan video tentang bagaimana system peredaran darah pada manusia melalui aplikasi yang biasa digunakan oleh siswa seperti youtube, tiktok, dan lain sebagainya. Kemudian saya mengkombinasikan dengan menciptakan media pembelajaran yang dibuat dengan tangan siswa sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat. Pihak yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan diantaranya adalah saya sendiri sebagai guru yang menrancang dan melaksanakan pembelajaran, guru senior dan rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta membantu merancang perbaikan dalam pembelajaran, dan peserta didik yang menjadi target dan sasaran observasi. Dalam merancang dan mengevaluasi pembelajaran terdapat hambatan dan tantangan diantaranya adalah yang pertama siswa mudah merasa bosan dengan media pembelajaran yang diberikan sehingga saya sebagai guru harus mampu memberikan variasi terhadap pembelajaran disetiap pertemuan. Yang kedua adalah saat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi, siswa mengeluh tidak cukup data internet untuk mengakses video yang dimaksud. Yang ketiga siswa kurang sungguh-sungguh dalam kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran dan dalam menjawab soal refleksi yang diberikan guru, sehingga guru terhambat melakukan evaluasi karena hasil refleksi tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi di kelas.
C. Aternatif Solusi Langkah yang saya lakukan dalam menghadapi tantangan merancang pembelajaran adalah dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Adapun model pembelajaran yang saya gunakan yaitu model Problem Based Learning (PBL), dengan metode diskusi, ceramah, penugasan, dan presentasi. Model PBL ini menenkankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada masalah dan pada proses pembelajaran jangka panjang, dimana siswa akan terlibat langsung dengan persoalan kehidupan sehari-hari serta belajar bagaimana mereka dapat memahami dan menyeesaikan persoalan tersebut. Penerapan model pembelajaran ini juga dibantu dengan penggunaan berbagai media pembelajaran yang menarik, yang berhubungan dengan kehidupan nyata dan kebiasaan siswa. Contohnya dalam pemberian apersepsi, saya menampilkan video tentang bagaimana terjadinya proses peredaran darah pada manusia melalui aplikasi yang sering digunakan siswa dan mengaitkannya dengan pembelajaran akan dilaksanakan. Contoh video : https://youtu.be/0gH5RZ4q2rk?si=rkrZ_2ix5esDADKG Kemudian media lain yang saya gunakan adalah berupa menciptakan alat peredaran darah pada manusia dengan menggunakan alat-alat sederhana yang mudah didapat. Di sini guru menuntut siswa agar menjadi kreatif dan terampil dengan menggunakan tangan sendiri. Kegiatan ini dilakukan sebagai kegiatan percobaan pada LKPD yang merupakan salah satu komponen pada rancangan pembelajaran. Contoh LKPD: https://docs.google.com/document/d/1PLXbDEwhtpNUM2qWNOSIFJDlWgToL37/edit?usp=sharing&ouid=117427603660142754266&rtpof=true&sd=true D. Evaluasi Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah yang pertama pembelajaran di kelas menjadi lebih terstruktur, hal ini dikarenakan penerapan model pembelajaran probem based learning mudah dipahami oleh siswa , terutama setelah beberapa
kali pertemuan, siswa sudah bisa menyesuaikan dengan cepat dan mengkondisikan kelompoknya dalam berdiskusi. Yang kedua adalah minat dan partisipasi siswa meningkat, ini dapat saya rasakan setelah menggunakan beberapa media interaktif dan dekat dengan kehidupan siswa, mereka terlihat tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Peningkatan yang paling menonjol dari berbagai media yang digunakan adalah siswa terlibat langsung dalam menciptakan media sistem peredaran darah manusia. Siswa terlihat sangat antusias pada saat membuat alat peraga tersebut. Hal ini terlihat tidak ada siswa yang hanya duduk diam, semua siswa terlibat dalam merancang sistem peredaran darah pada manusia yang dibuat dari bahan-bahan sederhana. Kemudian siswa mengerjakan LKPD dengan sangat antusias dan mempresentasikannya. E. Kesimpulan Melalui langkah-langkah yang telah diimplementasikan, saya berharap siswa dapat memiliki motivasi, minat dan partisipasi yang baik pada saat mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, penggunaan model dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa sangatlah penting untuk diterapkan dalam sebuah pembelajaran. F. Pustaka •
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Sertifikasi Pendidik bagi Guru Dalam Jabatan.
•
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosia (2022) Pengembangan Media Pembelajaran Modul Elektronik (E-Modul) Berbasis Flip Pdf Professional Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Kelas XI SMA.
View more...
Comments