Description
SLF
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF) 2023
KANTOR DAN MESS KARYAWAN
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG.
Bangunan gedung sebagai tempat manusia dalam melakukan kegiatannya, memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan watak, mewujudkan produktivitas serta jatidiri. Selain itu juga bangunan gedung berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, keagamaan, usaha, sosial budaya maupun kegiatan khusus. Dalam gedung dan peningkatan kehidupan serta penghidupan dan penghidupannya serta mewujudkan bangunan yang fungsional serta seimbang, selaras dan selaras dengan lingkungannya, perlu adanya pengaturan yang sesuai dengan bangunan gedung, terlebih bangunan tersebut bersifat publik yang melibatkan banyak orang didalamnya, sehingga kelaikan fungsi gedung sangat penting untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan. 1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN Maksud kegiatan pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung (SLF) adalah untuk
melakukan pemeriksaan tahap awal terhadap persyaratan administrasi maupun teknis kalaikan bangunan, untuk selanjutnya dapat ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dalam melakukan Pemeriksaan kelaikan bangunan gedung yang lebih lengkap. Tujuan :
1.
Terlaksananya
pemeriksaan
kelaikan
bangunan
gedung,
pengamatan visual, meninjau persyaratan dari administrasi – administrasi. 2. Terindikasinya tingkat kelaikan dan rekomendasi upaya perbaikan dalam rangka penerbitan Sertifikat Laik Fungsi. 3. Terciptannya
bangunan
gedung
yang
layak
sesuai
yang
diamanatkan dalam UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan sesuai dengan Peraturan Pelaksanannya PP No. 36 Tahun 2005 di daerah. 4. I.3. DASAR HUKUM 1. Uu No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung menyatakan bahwa pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk; a. Mewujudkan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya b. Mewujudkan
penyelenggaraan
–
penyelenggaraan
bangunan
yang
menjamin kelaikan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan
c. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung. 2. PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 28 tahun 2005 tentang Bangunan Gedung, Pasal 16 ayat (1) menyatakan bahwa
gedung-gedung
adalah
keadaan
bangunan
yang
memenuhi
persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bangunan gedung sesuai dengan kebutuhan fungsi yang telah ditetapkan. 3. Permen PU No. 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung 4. Permen PU No. 25/PRT/2007 Tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung 5. Permen PU No. 11/PRT/M/2018 tentang Tim Ahli Bangunan Gedung, Pengkaji Teknis dan Penilik Bangunan. 6. I.4. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN 1. Pengecekan komponen bangunan: Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung Kantor dan Mess Karyawan: a. Data Umum -
Nama Bangunan
: Kantor dan Mess Karyawan
-
Lokasi/Alamat
: Golokoe,Kel.Wae Kelambu, Kec. Komodo
-
Fungsi
: Tempat Usaha
-
Luas/Jumlah Lantai
: 240 M2 / Bangunan 2 lt
-
Pemilik
: Afrizal Huzen
b. Data Penunjang -
Tahun Pembangunan
: Tahun 2022
-
Sejarah Kepemilikan, kerusakan dan fungsi bangunan gedung : -
-
Perencana
: Pemilik Bangunan
-
Kontraktor
: Pemilik Bangunan
-
Pengawas
: Pemilik Bangunan
-
Gambar Bangunan
: Pemilik Bangunan
-
Nomor IMB/PBG
:-
c. Data Struktur -
Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk rumah dan gedung SNI 1726;2012,
-
Beban minimum untuk merancang bangunan gedung dan struktur lain SNI1727;2013,
-
Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 2847/2013,
-
Perhitungan Struktur dan data Isian Lapangan (terlampir)
d. Data Utilitas -
Permen PU 26/PRT/2008, Tentang persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungannya
-
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
-
Formulir isian lapangan (terlampir)
e. Data Arsitektur. -
Gambar gambar arsitektur ;
-
Formulir isian lapangan : (Terlampir)
I.5. BATASAN KEGIATAN 1. Pemeriksaan diutamakan pada : a. Bangunan Gedung Negara/Kantor Pemerintahan b. Bangunan Gedung Komersial (pabrik dan ruko) c. Bangunan Gedung pelayanan umum seperti : rumah sakit, hotel, pusat perbelajaan, terminal, stasiun dan bandara 2. Pemeriksaan dilakukan dengan cara pengamatan visual terhadap komponen Arsitektur, Struktur dan Utilitas.
Komponen - Komponen Struktur
Komponen - Komponen Arsitektur & Utilitas
BAB II METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN 2.1.
Bagan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Pada Umumnya
Diagram 1. Alur Pelayanan PBG secara umum
2.2.
Tata Cara Penerbitan Sertifikat Laik Fungsi.
Diagram 2. Alur Pelayanan SLF secara umum
BAB III HASIL SURVEY DAN ANALISA 3.1. DESKRIPSI LOKASI BANGUNAN Bangunan gedung milik Afrizal Huzen yang berfungsi sebagai Tempat Usaha Kabupaten Manggarai Barat beralamat di Golokoe, Kelurahan Wae Kelambu
-
Kecamatan Komodo - Kabupaten Manggarai Barat. Gambar 3.1. Peta Lokasi Bangunan
3.2. PEMERIKSAAN ARSITEKTURAL BANGUNAN GEDUNG 1. Luas Penguasaan Lahan Berdasarkan keterangan yang telah dihimpun dari pihak pengelola keteknisan gedung, luas lahan total Afrizal Huzen adalah kurang lebih 450 m2. Tabel.3.1 Luas Hasil Survei Penggunaan Lahan No
Penggunaan Lahan
Luas
Percentase
Bangunan
%
M2 1 Jumlah
Lantai I
120
100
120
100
Keterangan
2. Luasan Bangunan Pemeriksaan luasan pada bangunan Afrizal Huzen dilakukan dengan mengkaji data yang didapat dengan hasil pemeriksaan lapangan Berikut adalah hasil pemeriksaan lapangan Tabel.3.2 Luas Hasil Survei Luasan Bangunan No
Penggunaan Lahan
Luas
Percentase
Bangunan
%
Keterangan
M2 1
Lantai I
120
50
2
Lantai II
120
50
240
100
Jumlah
Gambar 3.2. Site Plan Roxy
3.2.1. Aspek Keselamatan. Aspek keselamatan merupakan hal yang paling penting pada setiap bangunan gedung terutama pada bangunan dengan tingkat aktivitas dalam ruangan yang tinggi karena berkaitan dengan jiwa manusia yang berada didalamnya.
1. Tangga Darurat Dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan gedung ini memiliki fungsi tangga darurat yang masih menyatu dengan fungsi tangga umum. Tangga berada di luar gedung terkoneksi dengan area publik tetapi dengan lebar tangga yang cukup (selebar 1,0m) cukup untuk mengakomodir kondisi darurat. Gambar 3.3. Tangga Akses Darurat & Akses Umum
2. Jumlah tangga darurat. Dengan luasan bangunan kurang lebih 240 M2 dan beban manusia harian terhitung diangka 10 orang per hari, bangunan mess karyawan memiliki total satu titik darurat dan publik yang dinilai cukup untuk mengakomodir kondisi darurat. 3. Jalur Keluar/Pintu Darurat Dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan gedung ini memiliki Jalur Keluar/Pintu Darurat yang mengarah langsung dengan ruang luar berkumpul (assembly point)
Gambar 3.5. Jalur Akses Darurat & Akses Umum
4. Bukaan Pintu Pada bangunan gedung kantor dan mess karyawan ditemui satu jenis bukaan pintu/kusen (berdasarkan perbedaan penggunaan material). Dari hasil pengamatan dilapangan diketahui penggunaan bahan pada bukaan pintu dapat dibedakan berdasarkan letaknya. Ditemukan beberapa persamaan karakteristik bukaan pintu pada masing-masing area publik dan privat. Pada area publik dan privat jenis bukaan pintu yang dipakai menggunakan pintu solid. Gambar 3.6. Bukaan Bangunan
5. Kebersihan Situasi Dinilai secara keseluruhan setiap jalur koridor yang ada kondisinya tidak terganggu oleh keberadaan barang-barang dan peralatan lainnya. Gambar 3.7. Area Koridor Bangunan
3.2.2. Aspek Kesehatan 1. Sistem Penghawaan Hasil pemeriksaan pada bangunan kantor dan mess karyawan diketahui untuk sistem pengkondisian udara lebih dikenal dengan menggunakan sistem mekanik (AC Split). Namun demikian pada setiap ruangan yang terhubung langsung dengan ruang luar pun dilengkapi dengan jendela hidup untuk penghawaan alternatif secara alami. Gambar 3.8. Sistem Penghawaan Buatan
2. Sistem Penerangan. Bangunan kantor dan mess karyawan menggunakan sistem pencahayaan campuran, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Untuk ruangruang
yang
menghadap
langsung
dengan
ruang
luar
diutamakan
menggunakan sistem pencahayaan matahari. Sedangkan pada bagian ruangan tertentu menggunakan pencahayaan buatan. Gambar 3.9. Sistem Pencahayaan Buatan & Alami
3. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kantor dan Mess Karyawan memiliki area (terpisah) yang khusus untuk pembuangan sampah. Selain itu untuk dibagian dalam bangunan pada setiap titik selalu tersedia tempat sampah kecil. Gambar 4.0. Tempat Pembuangan Sampah Sementara
3.2.3. Aspek Kemudahan 1. Hubungan Sirkulasi Horizontal dan Vertikal Pada bangunan secara horizontal adalah koridor-koridor dengan fungsifungsi ruang sebelah kanan atau kirinya. Dari hasil pemeriksaan dilapangan sirkulasi horizontal dinilai sangat memadai, terlihat dari dimensi jalur yang lebih dari cukup untuk mengakomodir kebutuhan. Sedangkan dari sirkulasi vertikal pun dinilai cukup memadai dilihat dari jumlah, lokasi penempatan dan lainnya. Gambar 4.1. Gambar koridor dan tangga
2. Jalan Keluar/Masuk Sesuai Fungsi (Dimensi, Penempatan, Jarak Tempuh) Sesuai fungsi (Dimensi, Penempatan, Jarak Tempuh) hasil pengamatan untuk jalan keluar/masuk sesuai fungsi, cukup memadai dan juga dapat memudahkan akses pemadam kebakaran pada bangunan. Gambar 4.2. Akses Keluar Masuk Bangunan
3. Area Parkir Area parkir kendaraan pada bangunan kantor dan mess karyawan telah dibedakan untuk kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua. Ketersediaan lahan parkir cukup memadai yaitu untuk kendaraan roda empat kurang lebih 5 unit kendaraan SUV sedangkan untuk roda dua bisa mencapai 20 unit kendaraan. Gambar 4.3 Area Parkir Kendaraan.
3.2.4. Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Bangunan Gedung 1. Toilet Bangunan Toilet bangunan kantor dan mess karyawan terletak pada bagian dalam ruangan bangunan dengan jumlah yang sudah disesuaikan dengan kapasitas pengunjung dan juga karyawan. Secara keseluruhan kondisi toilet cukup bersih serta ketersediaan air yang cukup sehingga siapapun yang menggunakannya merasa nyaman. Gambar 4.5 Toilet Bangunan
3.3. PEMERIKSAAN STRUKTURAL BANGUNAN GEDUNG 3.3.1. Pengamatan Visual Struktur Bangunan utama Gedung kantor dan mess karyawan terbangun dari Struktur Beton Bertulang. Adapun fungsi bangunan tersebut adalah kantor dan mess karyawan. Adapun hasil pengamatan visual pada bangunan tersebut dapat ditampilkan pada gambar berikut. Gambar 4.6. Foto struktur
3.3.1. Tinjauan Perhitungan Struktur Sebelum didirikannya, Bangunan kantor dan mess karyawan telah memenuhi beberapa prosedur dalam membangun, salah satunya adalah melakukan perencanaan terhadap bangunan dengan memahami perilaku yang terjadi pada struktur bangunan yang ditinjau untuk memperoleh hasil perencanaan yang optimal, akurat dan tidak menimbulkan kegagalan struktur. Namun perlu dianalisa kembali guna untuk mengetahui perhitungan pada struktur tersebut. Analisa ini mengacu pada gambar AS BUILD DRAWING (Perhitungan Struktur Terlampir)
BAB IV KELAIKAN BANGUNAN Setelah dari hasil pemeriksaan terhadap bangunan kantor dan mess karyawan kemudian dikaji dengan standar dan peraturan, kemudian disusun dengan kelaikan bangunan gedung berdasarkan 3 (tiga) teknis yaitu teknis Arsitektur, Teknis Struktur dan Teknis Utilitas. Adapun penilaian ketiga teknis tersebut dapat dilihat dibawah ini.
4.1. TEKNIS ARSITEKTUR
Dari segi teknis arsitektur penilaian kelaikan bangunan dibagi lagi menjadi 3 (tiga) sub utama kriteria, yaitu aspek keselamatan, aspek kesehatan serta aspek kemudahan. Detail hasil penilaian teknis arsitektur dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini : Tabel. 3. Penilaian Arsitektur No.
Komponen Yang dinilai
Standart
Hasil
Kesesuaian
Penilai
Pemeriksaan
an
Aspek Keselamatan 1
Pintu Darurat
Ada
Ada
sesuai
3
2
Ukuran Pintu Darurat
Lebar Min = 90 cm
120 cm
sesuai
3
3
Bukaan Pintu Darurat
Ada
ada
sesuai
3
4
Jalur Evakuasi
Ada
ada
sesuai
3
5
Kebersihan Jalur Evakuasi
Bebas Hambatan
Tersedia
sesuai
3
6
Penggunaan Jalur Evakuasi
ada
Ada
sesuai
3
7
Assembling Point
ada
Ada
sesuai
2
Aspek Kesehatan 8
Sistem Penghawaan
Alami dan Buatan
Ada
sesuai
3
9
Sistem Pencahayaan
Alami dan Buatan
Ada
sesuai
3
dan
Ada
sesuai
3
tidak
Ada
sesuai
3
Aspek Kemudahan 10
Area Parkir
Tersedia Memadai
11
Toilet
Bersih
dan
berbau 12
Air
Bersih
dan
tidak
Ada
sesuai
3
berwarna Ket : 1= Tidak Layak ; 2= Layak dengan syarat Perbaikan ; 3Layak
Merujuk dari tabel penilain tersebut dapat disimpulkan bahwa, Bangunan ini mempunyai persentase penilain sebagai berikut : Penilaian 1 = 0% - 25% Penilaian 2 = 25 – 50 % Penilaian 3 = 50% - 75%
Dari hasil penilaian tersebut bangunan ini memperoleh Penilaian sebesar 72% yang adalah hasil penilaian layak karena telah memenuhi semua aspek yang dinilai. Sehingga bisa diambil kesimpulan jika Bangunan Club dan Kos Kosan ini masuk dalam kategori “Layak”. 4.2. TEKNIS ARSITEKTUR Berdasarkan Perhitungan Struktur pada bangunan, dapat disimpulkan bahwa, Struktur pada bangunan ini telah sesuai dengan ketentuan teknis yang telah dominan dipakai pada bangunan-bangunan pada umumnya, dari Dimensi besaran kolom, balok dan Plat Lantai yang telah terbangun. Berdasarkan penilaian Visual tersebut bahwa kantor dan mess karyawan ini dinilai dalam kategori “Layak ‘’ 4.3. TEKNIS UTILITAS Berdasarkan hasil pemeriksaan visual dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat dilihat untuk penilaian teknis mekanikal, elektrikal dan plumbing bangunan pada tabel dibawah ini. Tabel. 4. Penilaian Utilitas Plumbing Hasil No.
Komponen Yang dinilai
Kriteria Penilaian
Pemeriksaan
Nilai
Sistem Penyediaan Air Bersih 1 2
Sumber Air Bersih Water Tank
Biaya
OP
dan
Air
Maintenance
rendah
Bersih PDAM
serta
mudah
Ada/berfungsi
dikembangkan/Up date Sistem Penyediaan Air Kotor
Sumber
to
3 3
Rekomendasi
3
Fixture Plumbing : Kloset
Kehandalan
Ada/berfungsi
3
4
Septictank
Permorma Sedang
Ada/berfungsi
3 Kondisi Aman dan
Hasil Pemeriksaan
75%
Melindungi
Tabel. 4. Penilaian Utilitas Mekanikal Hasil No.
Komponen Yang dinilai
Kriteria Penilaian
Pemeriksaan
Nilai
Rekomendasi
Sistem Penghawaan 1
Alami
Berfungsi,
2
Buatan
Handal,
Ada/berfungsi
3
Melindungi & Nyaman
Ada/berfungsi
3
Ada/berfungsi
3
Ada/berfungsi
3
Sistem Penerangan 3
Alami
Berfungsi,
Handal,
4
Buatan
Melindungi & Nyaman
Kondisi Aman dan
Hasil Pemeriksaan
75%
Melindungi
Dari hasil penilaian terhadap utilitas di bangunan ini berdasarkan bidang Sistem Plumbing dan Sistem Mekanikal dapat dilihat dibawah ini Sistem Plumbing = 75 % Sistem Mekanikal = 75 % Berdasakan metode skoring dengan pendekatan likert, hasil dari penilaian Sistem Plumbing dan Sistem Mekanikal adalah “Layak”.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan pemeriksaan bangunan dari persyaratan administrasi dan persyaratan teknis dapat disimpulkan untuk masing – masing Teknis Arsitektur, Teknis Struktur Dan Teknis Utilitas sebagai berikut : 5.1.1 Teknik Arsitektur Berdasarkan hasil Pengamatan di lapangan untuk Teknis Arsitektur meliputi aspek kenyamanan, kesehatan, keselamatan, Bangunan ini telah memenuhi semua poin penilaian dengan baik . Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa bangunan ini telah memenuhi dan direkomendasikan untuk mendapatkan predikat Layak Fungsi. 5.1.2 Teknik Struktur Berdasarkan hasil pengamatan visual struktur Bangunan gedung kantor dan mess karyawan yang telah dilakukan pada bulan Januari 2023, struktur gedung sangat kuat dan kokoh dan Layak Digunakan. 5.1.3 Teknik Utilitas • Sistem Pencahayaan berfungsi dengan baik serta layak digunakan. • Air
bersih menggunakan sumber air dari PDAM dengan disalurkan ke fiber
penampung. • Sistem air kotor dari Toilet disalurkan ke Sistem Pengolah Limbah Portabel (IPAL) • Sistem Tata udara menggunakan fentilasi dan jendela
5.2
REKOMENDASI
5.2.1 Teknik Arsitektur Hal-hal yang menjadi perhatian rekomendasi terkait kelayakan Fungsi bangunan Kantor dan Mess Karyawan adalah : a. Pengecekan rutin terkait jalur evakuasi b.
Pemeliharaan
secara
rutin
terhadap
alat-alat
kelengkapan
terkait
aspek
keselamatan, Kenyamanan, dan Kesehatan. c. Pada area-area Koridor dan area komunal agar diperhatikan
untuk tidak
diletakan barang-barang atau tidak menumpuk barang-barang disekitar area tersebut. 5.2.2 Teknik Struktur Berdasarkan hasil Pengamatan visual dan Perhitungan yang telah dilakukan, B a h w a S t r u k t u r Bangunan ini sangat baik dan kokoh serta layak fungsi. 5.2.3 Teknik Utilitas • Melakukan maintenance dan kebersihan pada sistem Utilitas secara berkala.
View more...
Comments