KUESIONER PENGARUH RELIGIUSITAS, PEMAHAMAN PERPAJAKAN, STATUS SOSIAL EKONOMI DAN LOVE OF MONEY TERHADAP PERSEPSI PENGGELAPAN PAJAK DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) Bersama ini, saya mohon kesedian Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengisi kuesioner ini. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih. I.
a. Mohon terlebih dahulu Bapak/Ibu/Saudara/Saudari membaca pertanyaan berikut dengan cermat sebelum mengisi. b. Beri tanda centang (√) yang menjadi jawaban pilihan Bapak / Ibu/ Saudara/ Saudari di salah satu penilaian yang tersedia. c. Kuesioner ini menggunakan skala likert 5 poin (sesuai dengan kriteria penilaian) sebagai berikut : 1. Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Tidak Setuju (TS) 3. Netral (N) 4. Setuju (S) 5. Tidak Setuju (TS) 1. Religiusitas (X1) No. 1.
PERNYATAAN Saya percaya bahwa hukum agama lebih baik bagi manusia.
2.
Saya Beribadah secara teratur dan disiplin
3.
Saya suka membaca buku-buku tentang Agama
4.
Saya selalu menjaga diri saya dari produkproduk tindakan yang dilarang.
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
5.
Saya selalu berusaha menghindari berbuat Dosa
6.
Ketika saya beribadah dengan teratur maka masalah yang saya alami terasa semakin berkurang.
7.
Saya merasa kecewa saat tidak dapat melaksanakan ibadah.
Sumber : Pratiwi (2020) 2. Pemahaman Perpajakan (X2) No. 1.
2.
3.
4. 5.
6.
PERNYATAAN Pajak bertujuan untuk membiayai pengeluaran rutin di daerah serta untuk pembangunan nasional bahkan untuk pengembangan pendidikan dan ekonomi masyarakat. Masyarakat mengetahui fungsi dan manfaat pajak yang digunakan untuk membiayai pembangunan Negara dan sarana umum bagi masyarakat. Membayar pajak sesuai ketentuan, berarti telah membantu memfasilitasi ketersediaan dan perbaikan sarana dan prasarana di Kabupaten tempat saya tinggal. Pemahaman mengenai peraturan pajak dapat dengan mudah diperoleh dari media massa. Masyarakat mengetahui dan paham bagaimana cara menghitung jumlah pajak yang ditanggungnya. Pajak adalah kontribusi wajib yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung
Sumber : Asrianti (2018)
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
3. Status Sosial Ekonomi (X3) 1. Apakah pendapatan perusahaan yang Saudara/I pimpin dalam setahun lebih dari Rp 1.000.000.000,- ? a. Ya b. Tidak 2. Apakah rata-rata tingkat pendidikan karyawan tingkat top level management dan middle level management di perusahaan Saudara/I adalah D3 atau S1? a. Ya b. Tidak 3. Apakah ada fasilitas kendaraan (mobil/motor) yang diberikan oleh perusahaan untuk karyawan tingkat top level management dan middle level management? a. Ya b. Tidak 4. Apakah ada fasilitas indekos yang diberikan perusahaan untuk karyawan tetap? a. Ya b. Tidak 5. Apakah perusahaan yang Saudara/I pimpin memberikan tunjangan hari raya untuk para karyawan? a. Ya b. Tidak
6. Apakah
perusahaan
yang
Saudara/I
pimpin
memberikan
fasilitas
BPJS
Ketenagakerjaan untuk para karyawan? a. Ya b. Tidak 7. Apakah perusahaan yang Saudara/I pimpin memberikan tunjangan lembur untuk para karyawan? a. Ya b. Tidak Sumber : Lestari (2021) 4. Love Of Money (X4) No. 1.
PERNYATAAN Uang merupakan faktor terpenting dan berharga di dalam hidup saya
2.
Uang merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dimiliki
3.
Uang merupakan simbol dari kesuksesan Saya
4.
Uang dapat mencerminkan dan mewakili prestasi saya
5.
1.
Saya berpendapat bahwa memiliki uang dapat dijadikan perbandingan dengan orang lain Saya termotivasi bekerja lebih keras hanya untuk uang
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
2.
Saya berpendapat bahwa motivasi terbesar saya adalah uang
3.
Saya berpendapat bahwa dengan memiliki uang yang banyak merupakan sesuatu hal yang baik Hidup saya akan lebih menyenangkan jika saya kaya dan mempunyai banyak Uang
9.
Sumber : Pratiwi (2020) 5. Penggelapan Pajak (Y) No.
PERNYATAAN
1.
Penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan apabila tarif pajak terlalu tinggi
2.
Penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan apabila sistem perpajakan tidak adil
3.
Penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan meskipun tarif pajaknya rendah karena pemerintah tidak berhak mengambil hak saya terlalu Banyak
4.
Tindakan penggelapan pajak merupakan
5.
6. 7.
perbuatan yang etis untuk dilakukan apabila semua orang melakukannya Penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan apabila uang dari pajak digunakan dengan tidak semestinya Penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan meskipun uang dari pajak dibelanjakan dengan bijaksana Penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan meskipun uang dari pajak digunakan untuk pembangunan yang tidak memberikan manfaat bagi
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
8.
9. 10.
Saya Penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan meskipun uang dari pajak digunakan untuk pembangunan yang memberikan manfaat bagi saya Tindakan penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan apabila saya tidak mampu membayar Pajak Penggelapan pajak merupakan perbuatan yang etis untuk dilakukan ketika saya membayar pajak sedikit tetapi orang lain akan membayar pajak lebih banyak
Sumber : Pratiwi (2020) 6. Preferensi Resiko (Z) No.
PERNYATAAN Resiko Keuangan
1.
Wajib pajak yang memiliki investasi mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
2.
Wajib pajak yang berwirausaha mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Wajib pajak yang mengalami kebangkrutan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
3.
Resiko Kesehatan 4.
Wajib pajak memiliki penyakit kronis mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
5.
Orang yang memiliki gangguan kejiwaan berhak ditetapkan sebagai wajib pajak.
6.
Wajib pajak yang menderita cacat wajib melapor pajak Resiko Sosial
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
7. 8.
Hubungan antara wajib pajak satu dengan petugas pajak / fiskus mempengaruh kepatuhan wajib pajak. Perubahan kebijakan pemerintah mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Risiko Pekerjaan
9.
Wajb pajak yang memiliki pekerjaan tidak tetap/ honorer wajib melaporkan pajak.
10.
Wajib pajak memiliki lebih dari satu bidang pekerjaan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
11.
Wajib pajak yang dikenakan PHK tetap memiliki kewajiban membayar pajak. Resiko Keslamatan
12.
Keselamatan dalam bekerja dapat mempengaruhi seseorang sebagai wajib pajak
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.