Komunikasi Interpersonal Dan Konseling

July 31, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download


Description

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING

LATAR BELAKANG PENTINGNYA KIP/K

AKIBAT

SEBAB

KETERAMPILAN TEKNIS KLINIS

IBU 3 T

PENAMPILN PELAYANAN BIDAN

KIP/K

AKI

KOMUNIKASI INTERPERSONAL/KONSELING JENIS-JENIS KOMUNIKASI Komunikasi Massa  Komunikasi intrapersonal  Komunikasi interpersonal 

Lanjutan Definisi : Komunikasi interpersonal adalah interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal. Saling berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu/antar individu dalam kelompok kecil.

KOMUNIKASI INTERPERSONAL SUATU INTERAKSI DINAMIS

Pesan BIDAN

Umpan Balik

Konteks

Konteks

KLIEN

KONSELING Proses pemberian bantuan : Oleh seseorang kepada orang lain / bidan. Membuat keputusan/memecahkan masalah. Pemahaman fakta –fakta, harapan,kebutuhan perasaan orang lain/ klien .

4 unsur utama kegiatan konseling 1. Rapport : membina hubungan baik 2. Penggalian informasi ( identifikasi masalah,kebutuhan,perasaan , kekuatan diri) dan pemberian informasi sesuai kebutuhan. 3. Pengambilan keputusan,pemecahan masalah, perencanaan 4. Tindak lanjut pertemuan

“ Jalannya proses konseling sangat tergantung percakapan konselor-klien “

FAKTOR PENGHAMBAT KIP/K 1.

Faktor individual : keterikatan budaya, merupakan faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi Ini merupakan gabungan dari : “ faktor fisik kepekaan panca indera (kemampuan melihat,mendengar),usia gender.” “ sudut pandang – nilai-nilai” “faktor sosial; peran dalam masyarakat “ bahasa “

Lanjutan 

2. Faktor berkaitan dengan interaksi # tujuan dan harapan # sikap terhadap interaksi # pembawaan diri seseorang thd org lain ( spt kehangatan,perhatian ,dukungan) # sejarah hubungan

3. Situasional ; percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, situasi percakapan spt percakapan kesehatan antara bidan dan klien, polisi dg pelanggar lalu lintas. 4. Kompetensi dalam melakukan percakapan: agar percakapan efektif, suatu interaksi hrs menunjukkan perilaku kompetendari kedua belah pihak.Komunikasi dpt terputus dlm keadaan #. Gagal menyampaikan informasi penting #. Perpindahan topik bicara tdk lancar #. Salah pengertian

PERTANYAAN I SEBUTKAN TIGA ALASAN MENGAPA ANDA INGIN MEMPUNYAI KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL EFEKTIF ?

Hambatan pribadi dlm berkomunikasi yg efektif dan upaya mengatasinya  Pengetahuan  Sikap Bidan negatif  Kultur dan bahasa  Jenis kelamin  Usia

MENGENALI DAN MEMAHAMI DIRI SENDIRI 

Daftar tilik diri

JOHARI WINDOW

DIRI TERBUKA

DIRI BUTA

DIRI DIRI GELAP TERSEMBUNYI

JOHARI WINDOW

DIRI BUTA DIRI TERBUKA

DIRI DIRI GELAP TERSEMBUNYI

Keterampilan Observasi 1. Apa yang diobservasi / diamati ? * tingkah laku non verbal * tingkah laku verbal * kesenjangan verbal dan non verbal 2. Tingkah laku non verbal * penampilan umum (rapih, kumuh,kusut) * cara menatap/pandangan mata * bahasa tubuh * kualitas\suara dan gaya bicara

3. Tingkah laku verbal * kata-kata kunci * penjelasan-penjelasan * kapan beralih topik * pertanyaan yang diajukan 4. Kesenjangan tk laku verbal dan non verbal * kesesuaian tk laku verbal dan non verbal * kesesuaian antara dua pernyataan * kesesuaian antara apa yang diucapkan dan apa yang dikerjakan

Membina Hubungan Baik Ketrampilan membina hubungan baik merupakan dasar dari proses komunikasi interpersonal bidan dengan klien,keluarga klien,TOMA dsb.  Definisi : Upaya menciptakan dan menjaga rasa aman dan nyaman, saling percaya dan saling menghargai dengan pihak lain selama proses komunikasi. 

TIGA SYARAT MEMBINA HUBUNGAN BAIK C. ROGERS 

 

EMPATHY : memandang pada kerangka pikir klien. Berusaha memahami dan berpikir bersama klien. AUTHENTICITY/KONGKRUEN : konselor memahami dirinya sendiri. Tidak berpura-pura. UNCONDITIONAL POSITIFE REGARD /ACCEPTANCE: menerima klien apa adanya.

PERILAKU DASAR DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK (SOLER) S :Face your clients squarely (menghadap ke klien )dan smile/Nod at client (senyum/mengangguk ke klien )  O :Open and non-judgemental facial expression (Ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)  L :Lean towards client (Tubuh condong ke klien) 

Lanjutan E :Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata /tatap mata sesuai cara yang diterima budaya setempat )  R :Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat ) 

3 hal penting perlu di perhatikan agar hubungan baik mantap 

 

Menunjukkan tanda perhatian verbal/memberi respon dengan ucapan.Mis : O…..ya. Menjalin kerja sama  mencoba berjalan, bekerja bersama-sama klien (tarik ulur) Memberikan respon yang positif : pujian,dukungan.

Perilaku respon positif mendukung terciptanya hub baik Bersalaman dengan ramah  Mempersilahkan duduk  Bersabar  Tidak menginterupsi,memotong pembicaraan klien.  Menjaga kerahasiaan klien  Tidak melakukan penilaian 

Lanjutan Mendengarkan dengan penuh perhatian  Menayankan alasan kedatangan klien  Menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien 

KETRAMPILAN MENDENGAR AKTIF Perbedaan mendengar (Ear) dan mendengarkan (Listening)  Refleksi isi percakapan , refleksi perasaan , dan merangkum.  Ketrampilan bertanya 

4 BENTUK MENDENGARKAN 1. 2.

3.

4.

Mendengarkan pasif/diam. Memberi tanda perhatian verbal seperti : ya……, lalu….., Oh…..Begitu…. Membuka pintu : undangan untuk berbicara yaitu mengajukan petanyaan untuk mendalami dan klarifikasi. Mendengar aktif, memberikan umpan balik/merefleksikan isi dan perasaan.

1. Refleksi isi Menyatakan kembali ucapan /pesan klien dengan menggunakan kata-kata lain, memberi masukan kepada klien tentang inti ucapan yang baru dikatakan klien dengan cara meringkas dan memperjelas ucapan klien Contoh :”jadi dengan kata lain …………” “Maksud ibu, bahwa……………” “Ibu mengira……………………”

2. Refleksi perasaan Mengungkap perasaan klien yg teramati oleh Konselor dari intonasi suara, raut wajah dan bahasa tubuh klien maupun dari hal-hal yang tersirat dari kata-kata verbal klien. contoh : oh jadi ibu merasa kesal dengan…………………… “Tahap paling tinggi untuk meredam dan membuktikan kita mendengarkan aktif”

3. Merangkum Adalah ; # Menyampaikan kembali hal-hal inti dari ucapan klien setelah memberi kesempatan berbicara beberapa waktu. # Hampir sama dengan refleksi isi namun, berbeda. # Merangkum, setelah beberapa waktu yang lebih dan mencakup beberapa informasi yg di ucapkan klien. # Bisa digunakan

TUJUAN MENDENGARKAN DAN BERTANYA Mendorong klien untuk berbicara.  Menunjukkan minat dan perhatian kita terhadap klien.  Meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan klien.  Untuk memperoleh informasi.  Memberi suatu arahan percakapan. 

TIPS DALAM “MENDENGAR AKTIF” Terima klien apa adanya.  Dengarkan apa yang dikatakan klien dan juga Bagaimana ia mengatakan hal itu.  Empati  Kadang-kadang lakukan mendengar pasif (diam).  Mendengarkan dengan seksama. 

TIPS DALAM DALAM “MENDENGAR AKTIF” (lanjutan)  Lakukan pengulangan/refleksikan apa 



yang anda dengar. Duduk menghadap klien dengan nyaman jaga kontak mata selama berbicara dan hindari gerakan yang mengganggu. Tunjukkan tanda perhatian verbal dan non verbal.

TIPS DALAM “BERTANYA EFEKTIF”    



Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian, minat dan keakraban. Gunakkan kata-kata yang dipahami klien. Ajukan pertanyaan satu persatu, tunggu jawaban dengan penuh minat dan jangan memotong. Gunakan kata-kata yang mendorong klien untuk berbicara. Bila harus menanyakan hal-hal yang sangat pribadi, jelaskan mengapa hal tersebut harus ditanyakan.

TIPS DALAM “BERTANYA EFEKTIF” (Lanjutan) Hindari penggunaan kata tanya “Mengapa”.  Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara bila klien belum paham.  Hindari pertanyaan yang mengarahkan.  Gunakan “Pertanyaan terbuka”. 

FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Fisik Didasarkan pada rasa yang dialami tubuh, seperti rasa sakit, tidak nyaman, atau kenikmatan.  Emosional Didasarkan pada perasaan atau sikap. (subjektif). 

LANJUTAN Rasional Didasarkan pada pengetahuan.  Praktikal Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakannya.  Interpersonal Didasarkan pengaruh jaringan sosial yang ada. 

LANJUTAN 

Struktural Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.

JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan karena ketidaksanggupan. Membiarkan kejadian berlalu, tanpa berbuat apa-apa.  Pengambilan keputusan intuitif, bersifat segera.  Pengambilan keputusan yang terpaksa, karena sudah krisis. 

(Lanjutan) jenis-jenis pengambilan keputusan Pengambilan keputusan yang reaktif (seringkali dilakukan dalam situasi marah atau tergesa-gesa.  Pengambilan keputusan yang ditangguhkan (dialihkan pada orang lain).  Pengambilan keputusan secara berhatihati. (dipikirkan baik-baik, mempertimbangkan berbagai pilihan). 

UPAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya.  Membantu klien dalam mempertimbangkan keputusan pilihan.  Membantu klien mengevaluasi pilihan.  Membantu klien menyusun rencana kerja. 

“3K” PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BAIK 1. 2.

3.

Kondisi masalah yang dihadapi Daftar kehendak atau pilihan keputusan a. b. Konsekuensi untuk tiap pilihan a. Positif Negatif

PERBEDAAN NASEHAT DAN KONSELING KONSELING : Pengambilan keputusan merupakan tanggungjawab dan hak klien. NASEHAT : Berperan seakan ia seorang “ahli” dan memikul tanggung jawab lebih besar terhadap tindakan klien.

SAAT-SAAT SULIT DALAM KIP/K Sumber : Kesulitan dapat terjadi karena beberapa faktor penyebab. 1. Klien 2. Konselor 3. Keadaan/situasi

Upaya-Upaya Untuk Mengatasi Saat-Saat Sulit Sumber yang menimbulkan situasi sulit Bersumber dari klien : 1. Klien Diam 1.1 Pada awal pertemuan Refleksi perasaan. 1.2 Diam karena marah Bertanya efektif. 1.3 Pada pertengahan  Cari penyebab. 1.4 Diam karena berfikir  Tunggu

Lanjutan I 2. Klien Menangis (banyak alasan) 2.1 Melepas emosi tunggu beberapa saat , berusaha menenangkan, katakan “tidak apa-apa kalau ingin menangis, wajar apabila kita merasa sedih kita menangis”. 2.2 Menangis untuk menarik perhatian, atau menghentikan pertanyaan menyelidik.

Lanjutan II 2.3 Tangisan memanipulasi konselor Cara terbaik beri kesempatan klien menangis, yang pada akhirnya klien akan menyadari konselor tidak bisa dimanipulasi.

Penting diperhatikan ! Hubungan profesional konselor-klien tetap terjaga, bukan hubungan sosial

Lanjutan III 3. Klien menolak bantuan Penting untuk menjajaki mengapa/apa yang mendorong klien datang pada kunjungan pertama kali. Refleksi perasaan dengan mengatakan “saya dapat mengerti perasaan ibu”, bisa juga “saya senang ibu datang…….”, “kita punya waktu untuk membicarakan tentang kebutuhankebutuhan ibu”.

Bila tetap menolak tekankan pada hal yang positif paling tidak dia sudah datang dan berkenalan dengan anda. Sarankan untuk melakukan pertemuan lanjutan

Lanjutan IV 4. Gender ; klien tidak merasa nyaman karena perbedaan jenis kelamin. 5. Klien berbicara terus dan tidak sesuai dengan materi pembicaraan. 6. Klien bertanya tentang hal-hal pribadi konselor.

Lanjutan V Bersumber dari konselor : 1. Yakin tindak ada pemecahan masalah bagi klien. 2. Waktu konselor terbatas. 3. Melakukan kesalahan. 4. Tidak tahu jawaban dari pertanyaan klien. 5. Tidak dapat menciptakan hubungan baik (rapport). 6. Sudah saling kenal dengan klien. 7. Dipermalukan oleh topik pembicaraan.

Lanjutan VI Bersumber dari keadaan : 1. Krisis 2. Lingkungan tidak mendukungs

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF