Emisi

June 16, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Emisi...

Description

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

BUKU INFORMASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM KONTROL EMISI G.45OTO01.032.2

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan 2018 Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 1 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

DAFTAR ISI DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------

2

BAB I

PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------

5

A. Tujuan Umum -------------------------------------------------------------

5

B. Tujuan Khusus ------------------------------------------------------------

5

MENYIAPKAN PEMELIHARAAN SISTEM KONTROL EMISI. --------------

6

BAB II

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan sistem kontrol emisi. -----------------------------------------------------

6

1. Cara mengidentifikasi nama komponen, jenis, spesifikasi, fungsi, prinsip kerja pada sistem kontrol emisi sesuai prosedur. --------------------------------------------------------------2. Cara menyiapkan peralatan dan bahan dimeja kerja sesuai prosedur. ---------------------------------------------------------------

6 30

3. Cara menyiapkan manual pemeliharaan sistem kontrol emisi dimeja kerja sesuai prosedur. --------------------------------------4. Cara mengidentifikasi riwayat pemeliharaan pada sistem kontrol emisi sesuai prosedur. --------------------------------------

30 31

5. Cara mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai dengan data riwayat perbaikan kendaraan sesuai prosedur. ---------------------------------------------------------------

31

6. Cara mengidentifikasi prosedur pemeliharaan sistem kontrol emisi. ------------------------------------------------------------------7. Cara

menyiapkan

kendaraan

yang

akan

31

dilakukan

pemeliharaan pada sistem kontrol emisi di area kerja sesuai

31

prosedur. ---------------------------------------------------------------

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 2 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan sistem kontrol emisi. ----------------------------------------------------C. Sikap yang Diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan sistem kontrol emisi. --------------------------------------------------------------

BAB III MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN SISTEM KONTROL EMISI. ---------A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Pemeliharaan Sistem Kontrol Emisi. -------------------------------------------------------------

31 32

33 33 33

1. Cara memeriksa kondisi sistem kontrol emisi sesuai prosedur. -------2. Cara memeriksa komponen pada sistem kontrol emisi sesuai

33

prosedur. ----------------------------------------------------------------------3. Cara memeriksa hasil pemeriksaan sistem kontrol emisi sesuai

34

standart spesifikasi. ----------------------------------------------------------

34 4. Cara menindaklanjuti hasil pemeriksaan sesuai dengan kondisi. -----5. Cara mengisi dokumen pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai

34

hasil pelaksanaan. -----------------------------------------------------------6. Cara melaporkan hasil pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai prosedur. ----------------------------------------------------------------------B. Keterampilan yang Diperlukan dalam melaksanakan pemeliharaan sistem kontrol emisi. -------------------------------------------------------------C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melaksanakan pemeliharaan sistem

34 34 35

kontrol emisi. ----------------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------

36

A. Dasar Perundang-undangan ---------------------------------------------

36

B. Buku Referensi -------------------------------------------------------------

36

C. Majalah atau Buletin --------------------------------------------------------

36

D. Referensi Lainnya ----------------------------------------------------------

36

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 3 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN ---------------------------------------------

37

A. Daftar Peralatan/Mesin ----------------------------------------------------

37

B. Daftar Bahan --------------------------------------------------------------

37

DAFTAR PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------

38

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 4 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum : Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu memelihara

Sistem Kontrol Emisi dengan benar. B. Tujuan Khusus : Adapun

tujuan

mempelajari

unit

kompetensi

melalui

buku

informasi

memelihara sistem kontrol emisi ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Menyiapkan pemeliharaan sistem kontrol emisi, termasuk mengidentifikasi komponen, jenis, spesifikasi, fungsi, prinsip kerja, memilih peralatan dan bahan yang akan digunakan, menyiapkan buku manual pemeliharaan sistem kontrol emisi, dan menyiapkan unit kendaraan yang akan dilakukan pemeliharaan di area kerja sesuai prosedur. 2. Melaksanakan pemeliharaan sistem kontrol emisi, termasuk pemeriksaan kondisi komponen sistem kontrol emisi sesuai prosedur, menindak lanjuti hasil pemeriksaan, mengisi dan melaporkan dokumen hasil pemeliharaan secara prosedur.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 5 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

BAB II MENYIAPKAN PEMELIHARAAN SISTEM KONTROL EMISI A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan sistem kontrol emisi. 1. Cara mengidentifikasi nama komponen, jenis, spesifikasi, fungsi, prinsip kerja pada sistem kontrol emisi sesuai prosedur. 1.1 Zat Pencemaran yang Dihasilkan Mobil. Zat pencemaran dari hasil pembakaran di atas Bahan Bakar Mobil (Bensin atau Solar) ada tiga macam yaitu : CO, HC dan NOx, gas ini mengganggu pernapasan dan berbahaya terhadap manusia, binatang dan tanaman. Zat Pencemar CO

Sumber Utama di Atmosfir Mobil 93% generator daya dan lain-lain 7%

HC

Mobil 57% Pemurnian minyak bumi, pemakaian pelarut dan lain-lain 43% Mobil 39% Pabrik, pembangkit daya pemurnian minyak bumi 61%

NOx

SO2

Mobil (diesel) 1% Pabrik, pembangkit daya, pemanasan dan lain-lain 99%

Akibatnya

Keterangan

Mengganggu pertukaran Oksigen di dalam darah dan menyebabkan keracunan Carbon Monoksid (konsentrasi CO pada 30-40PPM (Port Per Million) melumpuhkan syaraf : pada 500 PPM menyebabkan sesak napas dan pusing. Konsentrasi CO yang tinggi dapat menyebabkan kematian Organ pernapasan menjadi sakit

-

-Sakit mata, hidung, tenggorokan, batuk, sakit kepala, paru-paru -No. 2 atmosfir pada 3-5 PPM menghasilkan bau yang menyakitkan pada 10-30 PPM menyebabkan sakit mata dan hidung, pada 3050 PPM menyebabkan batuk, sakit kepala Gangguan pada selaput, sistem pernapasan, dan menyebabkan peradangan pada saluran tenggorokan

Penyebab utama photo chemical smog

Akibat dari utama photo chemical smog.

Gas buang dari gas bekas kadang-kadang terbaur istilahnya : Gas yang keluar dari pipa knalpot

Gas bekas

Gas yang keluar dari Crankcase

Blow By gas

Gas yang keluar dari karburator Atau Gasoline Tank

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Gas buang

Gas Uap (yang menguap) Evaporation.

Halaman: 6 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Gas bekas umumnya terdiri dari gas yang tidak beracun N2 (Nitrogen), CO2 (gas Carbon) dan H2O (uap air) dan sebagian kecil merupakan gas beracun seperti gas CO, HC, dan Nox (Oksid Nitrogen) yang sekarang sangat populer dalam gas bekas maupun gas buang adalah gas yang beracun. Gas yang dikeluarkan dari suatu kendaraan bila digambarkan dalam % seperti pada gambar dibawah ini :

CO (Carbon Monokside) - Zat gas tidak berwarna dan tidak berbau. - Tidak mudah larut dalam air. - Perbandingan berat terhadap udara (1 Atm oC) 0,967. - Didalam udara bila diberikan api akan terbakar dengan mengeluarkan asap biru dan menjadi CO2 (carbon diokside).

HC (Hydro Carbon) - Sebutan zat yang merupakan ikatan kimia hanya dari carbon (C) dan Hydrogen (H) saja. - Bentuk kimianya dibagi menjadi parafine, naftaline,olefine dan aromatic N2O karena tidak aktif, tidak menjadi persoalan.

Nox (Oxide Nitrogen) - Terutam berbentuk NO, NO2, dan N2O. - NO adalah gas yang tidak berwarna tidak berbau, sukar larut dalam air, didalam udara karena gesekan akan menjadi NO2 - NO2 adalah zat gas berwarna agak kemerahan dan sedikit berbau, mudah larut dalamair bereaksi dengan air menjadi asam nitrit atau nitrat.

Sumberutama dalam udara

Terutama tempat sumbernya adalah pada kendaraan disaat idling

-

Efek buruk yang ditimbulkan

-

- Sumber utamanya adalah gas buang dari kendaraan atau macammacam alat pembakaran - dan lain-lainnya seperti refinering oli (pengilangan minyak) karena pemakaian pelarut - Bila kepekatan HC-nya bertambah tinggi akan merusak sistem pernapasan manusia (tenggorokan) terutama yang beracun adalah Benzena dan Toruene. - Hidro carbon aktif seperti susunan (olefine dan sebagainya) akan menyebabkan photo

Sifat

Akan bercampur dengn hemologen yang terdapat dalam darah menjadi carbon oxida hemologen (CO-Hb. Dengan bertambahnya COHb, fungsi pengalir oxygen dalam darah Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi akan terhalang Buku Informasi

Versi: 2018

Sumber timbulnya adalag gas buang dari mobil, gas-gas yang timbul dari pabrik kimia serta gas-gas bakar yang timbul dari bermacam-macam alat-alat pembakaran -

No2 akan membuat sakit (merangsang) hidung dan tenggorokan Dari sifat beracunnya akan menimbulkan sukar tidur, batuk-batuk dan sebagainya - Sebagai gabungan dari Halaman: zat 7nitrogen dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

-

-

Didalam darah bila terdapat CO-Hb 5% (dalam udara CO 40 ppm) akan menimbulkan keracunan dalam darah.

Kode Unit G.45OTO01.032.2

chemical smoke (smoke yang maksud disini adalah suatu kumpulan gugusan antara CO, HC dan N2 yang bila terkena sinar matahari akan menimbulkan mata pedas - Dari jenis aromatic ada juga yang menyebabkan timbulnya kanker. -

menyebabkan problem utama timbulnya photo chemical smoke

1.2 Sebab-sebab timbulnya CO, HC, dan Nox. a). CO (Carbon monoksida). Bila carbon didalam bahan bakar terbakar habis dengan sempurna maka C + O2

CO2

terjadilah reaksi sebagai berikut :

Dalam proses ini, yang terjadi adalah CO2, apabila unsur-unsur Oxygen (udara) tidak cukup akan terjadinya proses pembakaran tidak sempurna sehingga carbon didalam bahan bakar terbakar dalam suatu proses sebagai berikut: C + ½ O2

CO

Pada kenyataannya gas CO yang dikeluarkan oleh mesin kendaraan banyak dipengaruhi oleh perbandingan campuran dari jumlah supply antara udara dengan bahan bakar yang dihisap oleh mesin (A/F), jadi untuk mengurangi CO, perbandingan campuran ini harus dibuat kurus (exses Air), tetapi akibat lain HC dan Nox lebih mudah timbul serta output mesinpun akan menjadi kurang. b). HC (Hidrocarbon). Dari gas buang HC dibagi 2 yaitu : a. Bahan bakar yang tidak terbakar dan keluar menjadi gas mentah. b. Bahan bakar terpecah karena reaksi panas berubah menjadi gugusan HC yang lain, yang keluar bersama gas buang.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 8 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Dibawah ini adalah sebab-sebab utama timbulnya HC : a. Sekitar dinding-dinding ruang bakar yang bertemperatur rendah dimana temperatur itu tidak mampu melakukan pembakaran. b. Missing (missfire). c. Adanya overlap intake valve (kedua valve sama-sama terbuka), jadi merupakan gas pembilas/ pembersih. c). NOx (Okside Nitrogen). Bila terdapat unsur-unsur N2 dan O2 pada temperatur 1800 – 2000oC akan terjadi reaksi pembentukan gas NO seperti dibawah ini : N2 + O2

2NO

Gas NO ini bila dalam udara mudah berubah menjadi NO2, dalam ruang pembakaran pada mesin karena temperatur pembakaran akan melebihi 2000oC, maka gas NO akan terbentuk, NOx didalam gas buang terdiri dari 95% NO, 3-4%NO2 dan sisanya N2O,N2O3 dan sebagainya. Bermacam –macam cara untuk mengurangi timbulnya

CO, HC, NOx ,

berikut ini berbagai macam riset tentang gas buang yang disimpulkan sebagi faktor utama yang dimaksud secara sederhana : Tindakan Pencegahan Menguruskan A/F

Efek sampingan dalam bentuk kadar pengaruh CO HC NOx Berkurang besar Berkurang besar Bertambah besar sekali sekali sekali Saat pembakaran Berkurang besar Berkurang besar lambat sekali sekali Volume ruang bakar Berkurang sedang Bertambah sangat dikurangi besar RPM diperbesar Berkurang besar Bertambah sedang sekali Beban mesin Berkurang kecil sekali Bertambah sangat diperbesar besar Meningkatkan Berkurang kecil sekali Bertambah sedang temperatur air pendingin Menambah compession Bertambah sangat Bertambah sangat ratio besar besar Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 9 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

1.3 Pemakaian campuran kurus. Hubungan antara campuran dengan kadar CO, HC, dan NOx dari gas buang akan terlihat pada gambar dibawah, mesin-mesin pada umumnya mempunyai campuran sekitar 14 : 1 meskipun 15 : 1 adalah campuran ideal, bila campuran ini lebih kurus lagi dari 14 : 1, maka kadar CO dan HC akan berkurang, tetapi NOx akan bertambah, serta output mesinpun akan turun.

Gambar 2. Perbandingan Campuran Bahan Bakar 1.4 Memperlambat saat pembakaran (Ignition Timing)/sudutnya. Saat pembakaran bila diperlambat dari kondisi pertamanya, maka hasil HC, NOx-nya akan berkurang, HC berkurang karena dengan memperlambat timing pengapian temperatur pembuangan menjadi tinggi yang menjadikan HC terbakar lebih baik lagi pada sistem pembuangan (exhaust port, Exhaust manifold, dan sebagainya). NOx berkurang karena dengan memperlambat timing pengapian menjadi kecepatan pembakaran berkurang dan temperatur pembakaran lebih mudah. 1.5 Mempertinggi putaran mesin. Dengan mempertinggi putaran mesin, pengabutan bahan bakar menjadi lebih baik, yang berarti distribusi ke tiap silinder pun menjadi lebih baik, menyebabkan kondisi pembakaranya menjadi sempurna serta kadar HC pun menjadi lebih sedikit, tetapi karena temperatur pembakaran bertendensi meninggi maka kadar NOx akan naik.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 10 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

1.6 Memperbesar Engine Load. Dengan memperbesar beban, temperatur pembakaran akan tinggi, yang menyebabkan NOx bertambah, pada keadaan seperti ini karena pembakaran menjadi lebih baik, HC akan berkurang, tetapi biasanya bila beban menjadi lebih besar dipakai campuran bahan bakar yang lebih gemuk, yang menyebabkan penurunan kadar HC menjadi relatif kecil. 1.7 Memperbesar Compression Ratio Mesin. Jika luas permukaan ruang bakar disebut S dan volumenya V, maka membesarnya

nilai

S/V,

menyebabkan

menungkatnya

lapisa

yang

bertemperatur rendah pada dinding ruang pembakaran, karenanya kadar HC akan bertambah besar, bila compression ratio dan S/V dibuat grafik maka akan terlihat perbandingan kompresi naik

sehingga HC akan naik, bila

perbandingan kompresi diperbesar maka akan menghasilkan energi ledakan yang lebih besar, sehingga pembakaran akan terjadi pada temperatur yang tinggi dan NOx bertambah.

Gambar 3. Perbandingan Kompresi 1.8 Untuk mengurangi kadar CO. Dalam perawatan mesin diharuskan untuk memeriksa : Ignition Timing, celah katup, tekanan kompresi, kekotoran air cleaner, karburator dan sebagainya, terutama pada saat penyetelan karburator penting sekali untuk memakai CO tester dan HC tester, dalam peraturan LLAJR untuk check 6 bulan atau 12 bulan, hal-hal diatas termasuk dalam hal yang di check, kemudian kadar CO yang terbuang banyak tergantung kepada cara mengendara, pengendara yang kasar/ngebut dibandingkan dengan yang halus, Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 11 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

kadar CO akan berbanding beberapa kali lipat, karena itu hindarkanlah cara pengendaraan yang kasar atau pada saat berhenti jangan memainkan pedal gas. Hidrocarbon adalah zat yang mengandung atom Hidrogen (H) dan Carbon (C) yang bergabung dan membentuk macam-macam kombinasi yang disebut ”molekul”, ada beberapa macam hidrocarbon untuk bahan bakar, tetapi yang paling umum digunakan ialah bensin, tipe yang paling dominan di dalam campuran disebut ”Octane” (C8H18). Ada tiga sumber CO, HC, dan NO yaitu gas buang, blow by gas dan uap bahan bakar. Komposisi Tipe Gas Gas Buang Uap Bahan Bakar Blow By Gas

CO

HC

NOx

100% -

55% 20% 25%

100% -

1.9 Gas Buang. Bila bensin terbakar, maka akan terjadi reaksi dengan oksigen membentuk carbon dioksid (CO2) dan air (H2O), reaksi ini dinyatakan sebagai berikut :

Persamaan kimia diatas dengan anggapan bahwa pembakaran sempurna yang sebenarnya jarang terjadi. Produk sampingan seperti disebutkan di bawah juga ada walaupun sedikit. Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 12 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

a). Carbon Monoksid (CO). CO dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna akibat pembakaran kurang oksigen. b). Hidrocarbon (HC). HC ialah bensin mentah yang belum terbakar yang berasal dari : - Gas mentah yang keluar akibat overlap katup masuk dan katup buang - Gas sisa dekat dinding silinder dan terbuang saat langkah buang. - Gas belum terbakar yang tertinggal dibelakang ruang bakar setelah misfiring ketika jalan menurun atau ketika engine brake. - Gas mentah akibat pembakaran tidak sempurna karena pembakaran terlalu singkat atau campuran gemuk. c). Oksid Nitrogen (NOx). NOx dihasilkan oleh nitrogen dan oksigen di dalam campuran yang bergabung bila temperatur ruang bakar naik diatas 1800oC.

d). Uap Bahan Bakar. Hidrocarbon mentah (HC) ini berasal dari uap bahan bakar dari tangki dan karburator yang bebas ke atmosfir.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 13 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

e). Blow By Gas.

Blow by gas yaitu gas yang sudah dan belum terbakar yang keluar melalui celah piston silinder selama kompressi dan pembakaran, blow by gas keluar bebas ke atmosfir melalui Crankcase.

1.10 Perbandingan udara – bahan bakar teoritis. Perbandingan udara – bahan bakar secara teoritis adalah perbandingan berat udara didalam campuran udara-bahan bakar dengan berat bahan bakar, bila sejumlah octane terbakar sempurna akan bercampur dengan oksigen di udara, dengan perbandingan seperti yang ditunjukan disebelah kiri tanda panah persamaan kimia dibawah untuk menghasilkan energi, hasil reaksi ini (disamping energi) ialah gas CO2 dan air, dengan perbandingan seperti yang ditunjukan disebelah kanan tanda panah. 2C8H18 + 25O2

16CO2 + 18H2O

Untuk memperoleh hasil diatas, bila 1 gram octane dibakar diperlukan 15 gram udara, dengan demikian ”perbandinganudara-bahan bakar secara teoritis” adalah perbandingan udara terhadap bahan bakar untuk memperoleh pembakaran yang sempurna, akan tetapi, bensin yang digunakan mobil adalah bukan oktan murni melainkan campuran oktan dan hydrocarbon lainnya, karena itu perbandingan udara-bahan bakar teoritis biasanya lebih rendah dari 15 : yaitu antara 14,4 sampai 15 (perbandingan 15 artinya 15 :1).

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 14 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Perbandingan udara-bahan bakar secara teoritis mempunyai peranan penting dalam memahami bagaimana campuran terbakar, bila perbandingan suatu campuran lebih rendahdaripada perbandingan teoritis (misalnya 10:1) campuran akan menjadi terlalu gemuk dan pembakaran yang terjadi kekurangan oksigen.

Sebaliknya, bila perbandingan campuran lebih tinggi daripada perbandingan teoritis (misalnya 20:1) campuran akan menjadi terlalu kurus dan oksigen di dalam pembakaran terlalu banyak.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 15 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Gas CO dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna karena kekurangan oksigen (misalnya campuran yang terlalu gemuk) secara teoritis, tidak terbentuk CO bila terdapat oksigen yang melebihi campuran teoritis (campuran menjadi terlalu kurus), tetapi kenyataannya CO juga dihasilkan pada saat campuran kurus, untuk itu ada tiga alasan : a). Pada Oksida selanjutnya CO berubah menjadi CO2. (2CO + O2

2CO2)

Akan tetapi reaksi diatas lambat dan tidak dapat merubah seluruh sisa CO menjadi CO2 karena itu pada campuran yang kurus sekalipun

masih

menghasilkan CO. b). Pembakaran yang tidak merata disebabkan tidak meratanya distribusi bahan bakar didalam ruang bakar. c). Temperatur disekeliling selinder rendah, sehingga cenderung ”quenching” artinya temperatur terlalu rendah untuk terjadinya pembakaran, sehingga api tidak dapat mencapai daerah ini didalam selinder. Setelah busi meloncatkan api, selanjutnya api menjalar melalui ruang bakar hingga mencapai dinding selinder dibawah permukaan kepal silinder, dibawah permukaan katup dan diatas piston, pada daerah ini temperatur tiba-tiba turun sehingga nyala menjadi padam atau terjadi quenching karen aterjadi penyebaran panas sebelum mencapai dinding dan lain-lain, karena itu daerah tersebut disebut ”daerah quenching”, sisa bahan bakar yang belum terbakar pada daerah quenching ini dibuang pada saat langkah buang.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 16 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Konsentrasi (perbandingan volumetrik) dari CO didalam gas buang pada umumnya ditentukan oleh perbandingan udara – bahan bakar, pada diagram dibawah ditunjukan perubahan konsentrasi terhadap perubahan perbandingan

bahan

bakar

udara,

vampuran

yang semakin

kurus

menghasilkan konsentrasi CO semakin rendah.

Hubungan antara perbandingan udara-bahan bakar & konsentrasi CO didalam gas buang

d). Gas Hydrocarbon (HC). Bila uap bensin dipanaskan pada temperatur tinggi terjadi oksidas, tetapi akibatnya adalah pembakaran tidak sempurna dan bahkan ada bagian yang tidak terbakar, bensin yang belum terbakar ini keluar dari ruang bakar dalam bentuk gas HC mentah, seperti halnya CO, didalam pembakaran sempurna HC tidak keluar bersama gas buang tetapi sebenarnya HC terjadi didalam case.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 17 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

1.11 Perbandingan udara-bahan bakar tidak benar. Sampai pada titik tertentu, jumlah HC didalam gas akan berkurang dengan semakin gemuknya campuran, hal ini disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna karena kekurngan oksigen, bila campuran kurus sekali, konsentrasi HC menjadi naik kembali seperti pada grafik dibawah ini, hal ini karena kurangnya bahan bakar akan menyebabkan rambatan api menjadi lambat, sehingga bahan bakar sudah dibuang sebelum terbakar sempurna dan terjadi misfiring.

Hubungan antara perbandingan udara-bahan bakar & Konsentrasi HC di dalam gas buang

a). Kompresi Rendah. Selama berjalan menurun atau decelerasi, throttle valve tertutup rapat, dengan demikian hampir tidak ada udara yang ke selinder meskipun bensin masih melalui slow circuit, kompresi menjadi rendah dan campuran menjadi gemuk, rendahnya kompresi dan kurangnya oksigen menimbulkan misfiring, dan pembakarantidak sempurna, didalam gas buang terdapat bensin mentah. b). Overlap Katup. Pada saat katup masuk dan katup buang selama waktu yang singkat terbuka bersama-sama, sebagian HC terbuang melalui katup buang sebelum terbakar, kejadian ini disebut ”Overlap blow – by valve”.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 18 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

c). Quenching. Temperatur nyala api turun dengan tiba-tiba pada ” daerah quenching” sehingga mencegah terjadinya pembakaran pada daerah ini, bahan bakar yang belum atau sebagianterbakar pada “ quenching zone “ ini dibuang pada waktu langkah buang. d). Oksid Nitrogen (NOx). 95% dari NOx didalam gas bekas adalah Nitric Oxid (NO), yang terbentuk didalam ruang bakar sesuai dengan persamaan berikut : N2 + O2

2NO Panas

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 19 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Nitricoxide ini kemudian bereaksi dengan oksigen diatmosfir untuk membentuk nitrogen dioxide (NO2). 2NO + O2

2NO

Panas Molekul Nitrogen (N2) yang memenuhi 80% pada atmosfir kita, agar nitrogen ini dapat bereaksi dengan oksigen pada tempat pertama untuk membentuk NO, diperlukan temperatur dan konsentrasi oksigen yang tinggi (1800oC). Dengan demikian NOx terbentuk selama berlangsung pembakaran yang sempurna dari pada pembakaran yang tidak sempurna seperti dalamhal CO dan HC, karena reaksi kimia membentuk NO diperlukan temperatur yang cukup tinggi, bila temperatur tidak naik sampai diatas 1800oC, kemudian N2 da O2 dibuang ketika langkah buang tanpa bergabung membentuk NO, ini berarti

bahwa

faktor

yang

mempunyai

efek

terbesar

terhadap

konsentrasi NOx yang terbentuk selama pembakaran ialah : 1. Temperatur maksimum di ruang bakar. 2. Perbandingan udara bahan bakar. Jalan terbaik untuk mengurangi jumlah NOx ialah dengan mencegah temperatur di ruang bakar mencapai 1800oC atau memperpendek waktu dalam mencapai

temperatur

tinggi, kemungkinan

lainnya adalah

menurunkan konsentrasi oksigen. 1.12 Perbandingan udara bahan bakar & temperatur ruang bakar.

Konsentrasi NOx yang

paling besar dihasilkan pada perbandingan udara

bahan bakar 16:1, perbandingan yang aktual diatas atau dibawah nilai ini menghasilkanNOx yang lebih rendah. Konsentrasi NOx pada campuran yang lebih kaya

dari 16:1

turun drastis karena konsentrasi oksigen rendah,

sedangkan untuk campuran yang lebih kurus dari 16:1 ialah karena pembakarannya lambat, sehingga dapat menghambat kenaikan temperatur api didalam ruang bakar sampai tingkat maksimumnya. Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 20 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Hubungan antara perbandingan udara bahan bakar dan Konsentrasi Gas Nox yang terkandung didalam gas buang

a). Saat Pengapian. Ada hubungan yang kuat antara saat pengapian dengan besarnya NOx yang dihasilkan, hal ini karena maju atau lambatnya saat pengapian yang mempengaruhi temperatur maksimum yang dapat dicapai didalam ruang bakar. Grafik dibawah ini memperlihatkan perubahan perbandingan udarabahan bakar bila saat pengapiannya disetel mulai dari 0o,10o,20o,30o dan 40o sebelum TMA.

Pada perbandingan udara – bahan bakar teoritis,konsentrasi NOx menjadi lebih besar karena temperatur pembakaran tinggi saat pengapian dimajukan(dipercepat), sebagai contoh, bila saat pengapian 10o STMA menunjukan 700 PPM, tetapi ketika dimajukan menjadi 30 o STMA akan menjadi 2.700 PPM. Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 21 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Kondisi Pengendaraan & Gas Buang. Pada grafik dibawah menunjukan hubungan antara perbandingan udara bahan bakar dan produksi gas buang, kecepatan dan beban mesin dianggap konstan. Untuk perbandingan udar bahan bakar lebih kurus dari perbandingan teoritis, konsentrasi CO dan HC turun banyak sementara NOx naik, sebaliknya jika perbandingan udara bahan bakar lebih kaya dari perbandingan teoritis, NOx berkurang sementara CO dan HC naik. Karena itu jelaslah bahwa, mesin bensin yang melepaskan gas buang tipe ini karena memakai perbandingan udara bahan bakar ini, sangat sulit untuk mengurangi ketiga jenis polutan ini pada saat yang sama.

Pada berbagai kondisi pengendaraan, konsentrasi berbagai komponen gas buang berkaitan dengan perbandingan udara bahan bakar seperti yang ditunjukan grafik diatas. Uraian selanjutnya tentang berbagai kondisi pengendaraan dan polusi gas buang berdasarkan grafik diatas. 1.13 Pemanasan. Periode pemanasan adalah sejak dari mesin dihidupkan dalam keadaan dingin sampai air pendingin mencapai temperatur kerjanya yang normal yaitu 70o sampai 80oC. Dalam keadaan dingin bensin tidak dapat menyerap dengan sempurna sehingga campuran menjadi gemuk ( kira-kira 9 sampai 14 : 1 ) dan pembakaran menghasilkan CO dan HC yang banyak.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 22 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

1.14 Idling. Selama idling, temperatur diruang bakar rendah, dengan demikian bensin belum sempurna menjadi uap, jika tidak dilakukan suplay bensin tambahan agar campuran menjadi gemuk akan menyebabkan pembakaran tidak stabil. Umumnya, dalam hal ini extra tambahan bensin menyebabkan perbandingan bahan bakar – udara akan menjadi kaya (kira-kira 13-14 :1), Konsentrasi CO dan HC

kemudian akan menigkat disebabkan pembakaran yang tidak

selesai, sedang konsentrasi NOx berkurang sampai Nol disebabkan menurunnya suhu pembakaran.

1.15 Saat Kendaraan Berjalan. Pada putaran rendah, perbandingan bahan bakar uadar berbeda dengan perbandingan pada kecepatan tinggi, konsentrasi pollutant (bahan pengotor) juga berbeda tergantung dari kecepatan. Kecepatan Rendah & Sedang ( yang bekerja hanya premary) Pada kecepatan rendah dan sedang, perbandingan ekonomis udara bahan bakar sedikit lebih kurus dari pada perbandingan udara bahan bakar teoritis.Setiap mesin terdapat perbedaan tetapi pada umumnya ialah sekitar 14 sampai 16 : 1. Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 23 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Kecepatan Tinggi (bekerjanya sistem secondary) Bila kendaraan mencapai kecepatan lebih dari 100 km/jam, mesin menghasilkan output tinggi dan perbandingan udara bahan bakar menjadi gemuk yaitu antara 13 sampai 14 : 1. Konsentrasi CO dan HC naik seperti pada grafik sebelumnya, tetapi NOx tidak berkurang dikarenakan bertambahnya temperatur sekalipun pada campuran gemuk.

a). Percepatan. Bila pedal gas ditekan, throttle valve terbuka lebar, sehingga udara yang terhisap ke intake manifold akan bertambah, supply bahan bakar juga akan bertambah, dengan demikian campuran udara bahan bakar menjadi gemuk (8:1) dan konsentrasi CO dan HC bertambah, selanjutnya karena kecepatan mesin naik, maka kecepatan pembakaran juga meningkat, menyebabkan temperatur pembakaran dan konsentrasi NOx meningkat.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 24 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

b). Perlambatan. Selama engine brake, throttle valve tiba-tiba menutup rapat tetapi kecepatan mesin tinggi dan vakum didalam ruang bakar dan intake manifold menjadi kuat, kevakuman ini menurunkan kecepatan rambatan api, dan menyebabkan api padam sebelum merambat keseluruh ruang bakar, keadaan ini menghasilkan gas HC yang belum terbakar terbuang keluar. Disamping itu kevakuman yang kuat menyebabkan bahan bakar yang menempel pada dinding manifold menyerap denga cepat dan membuat

campuran menjadi terlalu gemuk, ini akan meningkatkan

konsentrasi CO dan HC, tetapi juga memperendah suhu pembakaran, yang menurunkan konsentrasi NOx sampai hampir Nol.

c). Beban Berat. Bila kendaraan dalam keadaan mendaki, mesin menerima beban berat, throtlle valve terbuka sepenuhnya dan campuran menjadi gemuk sekali yaitu antara 11 sampai 13 : 1, dan konsentrasi CO dan HC menjadi tinggi, sedangkan konsentrasi NOx turun.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 25 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

1.16 Sistem EGR (Exhaust Gas Recirculation). Sistem EGR digunakan untuk mengurangi NOx dalam gas buang, kenaikan temperature didalam ruang baker menyebabkan NOx bertambah, karena temperature meningkat akibat percepatan atau beban berat mempercepat nitrogen dan oksigen bersenyawa.

Dengan

demikiancara

terbaik

untuk

mengurangi

NOx

ialah

dengan

menurunkan temperature dalam ruang baker, gas buang terutama terdiri dari CO2 dan uap air (H2O) yang merupakan gas lamban dan tidak bereaksi dengan oksigen, system EGR mensirkulasikan gas ini melewati intake manifold agar temperature tempat pembakaran berkurang. Bila campuran bahan baker – udara dan gas buang bercampur, akan menyebabkan

campuran

menjadi

kurus

dan

panas

yang

dihasilkan

pembakaran campuran ini terbuang oleh gas buang. Akibatnya temperature maksimum diruang pembakaran menjadi turun dan produksi NOx menjadi berkurang. Di dalam system EGR, banyaknya gas buang yang disirkulasikan dikontrol oleh EGR vaccum modulator, hal ini diperlukan karena tekanan dimanifold gas buang berbeda kurang atau lebih dari tekanan atmosfir (variasi ini disebut “pulsation”).

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 26 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Pada waktu yang bersamaan, intake pressure keadaannya tinggi bila beban pada mesin kecil, bila banyaknya gas buang yang disirkulasikan oleh system EGR tidak dikontrol, maka gas buang yang disirkulasikan lebih dari yang diperlukan karena tekanan manifold tinggi ketika beban mesin kecil, hal ini akan menyebabkan mesin berputartidak stabil. EGR system tidak perlu bekerja ketika beban mesin kecil, karena NOx pada umumnya dihasilkan pada beban berat, karena itu EGR vaccum Modulator diperlukan untuk membatasi jumlah gas buang yang disirkulasikan ketika beban mesin kecil.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 27 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

a). Catalystic Converter. Catalystic ialah zat yang menimbulkan reaksi kimia yang zat ini sendiri tidak berubah bentuk maupun beratnya, sebagai contoh bila HC, CO dan NOx dipanaskan dengan oksigen sampai 500oC, tidak terjadi reaksi kimia, tetapi bila melalui catalystic terjadi reaksi kimia dan gas ini berubah menjadi CO2, H2O dan N2 yang tidak berbahaya. Catalystic yang digunakan pada automotif catalystc converter berbeda tergantung dari tipe gas, tetapi biasanya platinum, palladium, iridium dan rhodium dan lain-lain. Catalystic ditempelkan pada permukaan “carrier” agar permukaan yang terkena gas buang bertambah.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 28 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Bila

menggunakan

bensin

Kode Unit G.45OTO01.032.2

yang

mengandung

timah,

permukaan

catalystic akan terlapisi timah dan menjadi tidak efektif, karena itu untuk kendaraan

yang

dilengkapi

catalystic

converter

harus

selalu

menggunakan bensin yang tidak mengandung timah. Purification rate digunakan sebagai ukuran bila perbandingan gas polusi didalam gas buang yang dapat dirubah menjadi gas non polusi, temperature catalystic diatas 400oC purification rate mencapai hampir 100% artinya catalystic tidak bekerja dengan efisien pada temperature dibawah 400oC.

Ada tiga system Catalystic Converter, yaitu : 1. Sistem Oxidation Catalystic (OC) 2. Sistem Three Way Catalystic (TWC) 3. Sistem Three Way Catalystic dan Oxidation Catalystic (TWC-OC)

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 29 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

2. Cara menyiapkan peralatan dan bahan dimeja kerja sesuai prosedur. Siapkan peralatan dan bahan untuk memelihara sistem kontrol emisi di atas meja untuk yang memungkinkan sbb : Peralatan dan perlengkapan : a. Peralatan : 01). Alat Pengangkat. 02). Alat Penyangga. 03). Hand Tools Set (Caddy Tools Set). 04). Fuel Pressure Gauge. 05). Four Gas Analizers Tester. 06). Smoke Analizers Tester. 07). Diagnosis Tool. 08). Multitester. 09). Alat Pemadam Api Ringan. 10). Lampu Penerangan. 11). Manual Book sesuai unit kendaraan 12). Unit Kendaraan. b. Perlengkapan : 01). Bensin. 02). Solar. 03). Filter Gas Analizers. 04). Kain Lap Majun. 3. Cara menyiapkan manual pemeliharaan sistem kontrol emisi dimeja kerja sesuai prosedur. Setiap unit kendaraan dibuatkan buku manual (Manual Book) oleh pabrik pembuatnya, yang tujuan digunakan sebagai pedoman/ panduan perawatan kendaraan yang bersangkutan. Salah satu item di dalam buku manual tersebut adalah tentang pemeliharaan sistem kontrol emisi. Untuk itu sebelum melakukan pemeliharaan sistem kontrol emisi, supaya disiapkan buku manual pemeliharaan sistem kontrol emisi di meja kerja tempat kendaraan yang akan dikerjakan sesuai tipe unit kendaraannya. Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 30 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

4. Cara mengidentifikasi riwayat pemeliharaan pada sistem kontrol emisi sesuai prosedur. Pemeliharaan sistem kontrol emisi biasanya dilakukan bersamaan dengan perawatan berkala pada unit kendaraan. Riwayat perawatan unit kendaraan, termasuk pemeliharaan sistem kontrol emisi tercatat oleh bengkel yang merawatnya, sehingga dengan mudah untuk mengidentifikasi kendaraan yang bersangkutan. 5. Cara mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai dengan data riwayat perbaikan kendaraan sesuai prosedur. Setelah riwayat teridentifikasi, selanjutnya bisa dipilih kebutuhan dari sistem kontrol emisi yang sesuai. 6. Cara mengidentifikasi prosedur pemeliharaan sistem kontrol emisi. Prosedur pemeliharaan sistem kontrol emisi dilakukan sesuai dengan buku manual

yang

diterbitkan

oleh

pabrik

pembuat

unit

kendaraan

yang

bersangkutan. 7. Cara menyiapkan kendaraan yang akan dilakukan pemeliharaan pada sistem kontrol emisi di area kerja sesuai prosedur. Cara menyiapkan unit kendaraan yang akan dilakukan pemeliharaan pada sistem kontrol emisi sbb : a. Tempatkan unit kendaraan pada Service Stall yang telah disiapkan. b. Pasangkan Fender Cover Set dan Grill Front Cover. c. Jika menggunakan Car Lift, pasang lengan-lengan Car Lift dengan benar, dan selanjutnya naikan Car Lift sesuai kebutuhan, jangan lupa memasang locknya. B. Keterampilan yang Diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan sistem kontrol emisi. 1. Mengidentifikasi nama komponen, jenis, spesifikasi, fungsi, prinsip kerja pada sistem kontrol emisi sesuai prosedur. 2. Menyiapkan peralatan dan bahan dimeja kerja sesuai prosedur. Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 31 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

3. Menyiapkan manual pemeliharaan sistem kontrol emisi dimeja kerja sesuai prosedur. 4. Mengidentifikasi riwayat pemeliharaan pada sistem kontrol emisi sesuai prosedur. 5. Mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai dengan data riwayat perbaikan kendaraan sesuai prosedur. 6. Mengidentifikasi prosedur pemeliharaan sistem kontrol emisi. 7. Menyiapkan kendaraan yang akan dilakukan pemeliharaan pada sistem kontrol emisi di area kerja sesuai prosedur.

C. Sikap yang Diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan sistem kontrol emisi. 1. Harus teliti dalam mengidentifikasi nama komponen, jenis kontrol emisi, spesifikasi, fungsi, prinsip kerja pada Sistem kontrol emisi sesuai prosedur.

2. Harus akurat dalam menyiapkan peralatan dan bahan di meja kerja sesuai prosedur. 3. Harus akurat dalam menyiapkan manual pemeliharaan sistem kontrol emisi di meja kerja sesuai prosedur. 4. Harus teliti dan akurat mengidentifikasi riwayat pemeliharaan pada sistem kontrol emisi secara prosedur. 5. Harus disiplin, teliti dan akurat mengidentifikasi kebutuhan pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai dengan data riwayat perbaikan kendaraan sesuai prosedur, harus teliti dan akurat memilih peralatan sesuai fungsinya. 6. Harus teliti dan akurat mengidentifikasi prosedur pemeliharaan sistem kontrol emisi. 7. Harus disiplin, teliti dan akurat menyiapkan kendaraan yang akan dilakukan pemeliharaan pada sistem kontrol emisi di area kerja sesuai prosedur.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 32 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

BAB III MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN SISTEM KONTROL EMISI A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Pemeliharaan Sistem Kontrol Emisi. 1. Cara memeriksa kondisi sistem kontrol emisi sesuai prosedur. a.

Lakukan pemeriksaan sistem emisi gas buang sesuai prosedur. 1. Sebelum dilakukan pengukuran emisi gas buang ke unit kendaraan, mesin terlebih dahulu harus dihidupkan/ dipanaskan hingga mencapai suhu/ temperatur kerja. 2. Hubungkan alat 4 Gas Analyzers ke sumber listrik / Stop kontak dan hidupkan, lalu kemudian tunggu beberapa saat (± 10 menit) untuk proses pemanasan Alat 4

Gas Analizers tersebut. 3. Setelah proses pemanasan selesai timbul tulisan “ GAS READY “. 4. Masukan Exhaust Probe ke Knalpot, dan tekan tombol “ ENTER “. 5. Amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, dan AFR/ Lambda. 6. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol “ Print 3X “. 7. Untuk menghentikan proses pengukuran, cabut Exhaust probe dan tekan tombol “ ESC “. 2. Cara memeriksa komponen pada sistem kontrol emisi sesuai prosedur. a. Siapkan unit kendaraan praktek pada Stall Service yang telah disiapkan. b. Hidupkan dan panaskan unit mobil yang akan dipergunakan praktek hingga mencapai suhu/ temperatur kerja. c. Hubungkan alat 4 Gas Analyzers ke sumber listrik / Stop kontak dan hidupkan, lalu kemudian tunggu beberapa saat (± 10 menit) untuk proses pemanasan Alat 4 Gas

Analizers tersebut. d. Setelah proses pemanasan selesai akan timbul tulisan “ GAS READY “. e. Kemudian masukan Exhaust Probe ke dalam Knalpot, dan tekan tombol “ ENTER “. f.

Proses selanjutnya amati pembacaan CO, HC, CO2, O2, dan AFR/ Lambda.

g. Untuk mencetak hasil pengukuran tekan tombol “ Print 3X “. h. Apabila setelah dicetak/ di print hasilnya tidak sesuai dengan standart spesifikasi. i.

Lakukan perbaikan pada komponen-komponen sistem pengapian dan sistem bahan bakar bensin atau diesel yang troble dan tidak sesuai dengan standart spesifikasi.

j.

Setelah dilakukan perbaikan kemudian lakukan kembali pemeriksaan dan pengukuran emisi gas buang sesuai prosedur.

k. Kemudian cetak/ print hasil pemeriksaan dan pengukuran dengan cara tekan tombol “ ENTER “. Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 33 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

l.

Kode Unit G.45OTO01.032.2

Untuk menghentikan proses Pemeriksaan dan pengukuran emisi gas buang, cabut exhaust probe dan tekan tombol “ ESC “.

3. Cara memeriksa hasil pemeriksaan sistem kontrol emisi sesuai standart spesifikasi. a. Periksa kondisi sistem kontrol emisi sesuai dengan prosedur. b. Periksa emisi dan komponen pada sistem kontrol emisi sesuai dengan prosedur. c. Periksa hasil pemeriksaan sistem kontrol emisi sesuai dengan prosedur. d. Tindak lanjuti hasil pemeriksaan sesuai dengan prosedur. e. Isi dokumen pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai hasil pelaksanaan. f.

Laporkan hasil pemeriksaan sistem kontrol emisi sesuai dengan prosedur.

4. Cara menindaklanjuti hasil pemeriksaan sesuai dengan kondisi. Pastikan hasil dari pemeriksaan untuk di tindak lanjuti, apakah perlu perbaikan atau penggantian komponen-komponen yang diperlukan. 5. Cara mengisi dokumen pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai hasil pelaksanaan. Isi dokumen pemeliharaan sistem kontrol emisi pada format yang ada dengan benar sesuai data hasil pelaksanaan pemeliharaan. 6. Cara melaporkan hasil pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai prosedur. Laporkan hasil pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai dengan prosedur. B. Keterampilan yang Diperlukan dalam melaksanakan pemeliharaan sistem kontrol emisi. 1. Memeriksa kondisi sistem kontrol emisi sesuai prosedur. 2. Memeriksa emisi dan sistem kontrol emisi sesuai prosedur. 3. Memeriksa hasil pemeriksaan sistem kontrol emisi sesuai standart spesifikasi. 4. Menindak lanjuti hasil pemeriksaan sesuai dengan kondisi. 5. Mengisi dokumen pemeliharaan

sistem kontrol emisi sesuai hasil pelaksanaan

pemeliharaan. 6. Melaporkan hasil pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai standart spesifikasi.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 34 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melaksanakan pemeliharaan sistem kontrol emisi. 1. Harus teliti saat memeriksa kondisi sistem kontrol emisi sesuai prosedur. 2. Harus teliti dan akurat memeriksa emisi dan komponen sistem kontrol emisi sesuai prosedur. 3. Harus disiplin, teliti dan akurat memeriksa hasil pemeriksaan sistem kontrol emisi sesuai standart spesifikasi. 4. Harus disiplin menindaklanjuti hasil pemeriksaan sesuai dengan kondisi. 5. Harus disiplin dan teliti mengisi dokumen pemeliharaan sistem kontrol emisi. 6. Harus disiplin melaporkan hasil pemeliharaan sistem kontrol emisi sesuai prosedur.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 35 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan. 2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan. 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. 5. Keputusan

Direktorat

Jenderal

Pembinaan

Pelatihan

dan

Produktivitas

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor 181/LATTAS/XII/2013 Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi. B. Buku Referensi : Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit

: : : :

OPKR 20-020B. IAPSD IAPSD 2000

Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit

: : : :

Emission Control System. Team Toyota Astra Motor PT. TAM 1992

Judul Pengarang Penerbit Tahun terbit

: : : :

Engine Grup Step 2. Team Toyota Astra Motor PT. TAM 1992

C. Majalah atau Buletin. D. Referensi lainnya. -

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 36 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor Kendaraan Ringan

Kode Unit G.45OTO01.032.2

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN : 1. Daftar Peralatan dan Unit Kendaraan : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Nama Peralatan/Mesin

Keterangan

Fuel Pressure Gauge. Multitester (Digital atau Analog). Four Gas Analyzers Tester (Bensin). Smoke Analizers Tester (Solar). Caddy Tolls Set (Hand Tools). Lampu Penerangan. Manual Book sesuai dengan unit kendaraan. Unit Kendaraan (TOYOTA AVANZA, ISUZU Phanter, NISSAN GRAND LIVINA). Alat Pemadam Api Ringan.

2. Daftar Bahan : No. 1. 2. 3. 4.

Nama Bahan

Keterangan

Bensin Solar Kain Lap Majun. Filter Gas Analizers.

Judul Modul : Memelihara Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Halaman: 37 dari 38

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub. Sektor kendaraan Ringan

Kode Modul G.45OTO01.032.2

PENYUSUN MODUL : Nama MUJIANTO, ST

Judul Modul: Memelihara/ Servis Sistem Kontrol Emisi Buku Informasi Versi: 2018

Asal Instansi Instruktur Kej. Otomotif, BBPLK – Bandung.

Halaman: 38 dari 38

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF