Contoh Laporan Kepatuhan Bulanan
July 10, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Contoh Laporan Kepatuhan Bulanan...
Description
RINGKASAN/KESIMPULAN LAPORAN PELAKSANAAN KEPATUHAN, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN RISIKO DAN PELAKSANAAN APU & PPT PT BPR BERKAH AMANAH BERKAH AMANAH BULAN JANUARI 2018 A. LAPORAN PELAKSANAAN KEPATUHAN 1. Kepatuhan terhadap Peraturan Internal dan Ketentuan Yang Berlaku Sebagai upaya berkesinambungan guna memastikan kepatuhan BPR Berkah Amanah terhadap hukum, perundang- undangan dan peraturan yang berlaku serta memitigasi risiko kepatuhan. BPR Berkah Amanah senantiasa mengembangkan budaya kepatuhan di seluruh jenjang organisasi bank maupun setiap aspek kegiatan usaha dan operasionalnya. Langkah- langkah yang di ambil dalam rangka mengembangkan budaya kepatuhan tercermin antara lain melalui : a. Penilaian risiko kepatuhan terhadap bidang yang usaha dan operasional Bank yang memiliki risiko kepatuhan yang cukup signifikan dan memerlukan prioritas dan pemantauan di tahun 2018. Prioritas dan fokus pemantauan di lakukan terhadap area yang di prioritaskan yaitu penerapan Good Coorporate Governance, Penerapan Manajemen Risiko, Sumber daya Manusia, dan Pembukuan & Pelaporan. b. Peningkatan pemahaman kepatuhan melalui pelaksanaan program pemantauan bulanan, antara lain meliputi : 1) Pengecekan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi yang berlaku seperti aktivitas bisnis dan operasional yang telah di prioritaskan dan bidang- bidang lain yang penting, kepatuhan terhadap aturan penanganan Benturan Kepentingan, kepatuhan terhadap ketentuan mengenai kewajiban minimum Modal Bank, kepatuhan terhadap peraturan perpajakan,Kepatuhan tentang pelaporan intern maupun ekstern dan lain-lain. 2) Pelaksanaan fungsi konsoltasi kepatuhan internal dan pelaporan oleh Direktur Kepatuhan dan unit kerja kepatuhan telah di terapkan dengan cukup baik ,
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 1
antara lain konsoltasi kepatuhan terkait dengan penerapan manajemen risiko, aktifitas di perkreditan dan operasional. 3) Kaji ulang terhadap kecukupan dan kesesuaian kebijakan atau prosedur dan aktifitas bank dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 2. Tindak Lanjut Pemeriksaan OJK 2018 dan Pelaporan tahunan kepada OJK Sampai akhir bulan Januari 2018 OJK belum melakukan pemeriksaan tahunan terhadap Bank. Akan tetapai ada beberapa hal yang harus di tindak lanjuti mengenai laporan laporan yang telah disampaikan kepada OJK di tahun 2017 antara lain sebagai berikut : 1) Laporan Penerapan Tata Kelola periode Desember 2016 Laporan penerapan tata kelola periode Desember 2016 belum dilengkapi dengan pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik selama periode pelaporan paling sedikit meliputi penerima dana dan nilai nominalnya. Kelengkapan laporan penerapan tata kelola
periode desember 2016 dapat
disampaikan bersamaan dengan laporan penerapan tata kelola periode desember 2017 pada bulan April 2018. 2) Laporan Kondisi Terkini Penyelenggaran Teknologi informasi Laporan
Kondisi Terkini Penyelenggaran Teknologi informasi yang telah
dilaporkan kepada OJK masih terdapat ketidaksesuaian dalam laporan yang telah disampaikan Bank, antara lain A. Kebijakan dan Prosedur
Mengenai Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris Didalam Job description wawanang dan tanggung jawab Direktur Utama edisi 2017 yang dimiliki bank belum mencakup wewenang dan tanggung jawab Direksi seperti pada ketentuan SEOJK NO 15/SEOJK.03/2017 tentang Standar Penyelenggaraan teknologi Informasi bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang paling sedikit meliputi: menetapkan rencana pengembangan dan pengadaan Teknologi Informasi BPR atau BPRS mencakup kegiatan:
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 2
-
mengevaluasi,
menyetujui,
dan
memantau
proses
pengembangan dan pengadaan Teknologi Informasi BPR atau BPRS -
memastikan bahwa BPR dan BPRS memiliki perjanjian kerjasama dengan penyedia jasa Teknologi Informasi maupun penyedia Aplikasi Inti Perbankan yang mengatur peran, hubungan, hak, kewajiban, tanggung jawab dari semua pihak yang terikat dengan perjanjian kerjasama tersebut, serta memastikan bahwa perjanjian
kerjasama
tersebut
memenuhi
syarat
sahnya
perjanjian dan dapat melindungi kepentingan BPR dan BPRS apabila timbul permasalahan di kemudian hari dalam hal BPR dan BPRS bekerjasama dengan penyedia jasa. menetapkan
kebijakan
penyelenggaraanTeknologi mengomunikasikannyasecara
dan
prosedur
Informasi efektif,
yang baik
terkait
memadai
pada
dan
satuan
kerja
penyelenggara maupunpengguna Teknologi Informasi; memantau
kecukupan
kinerja
dan
upaya
peningkatanpenyelenggaraan Teknologi Informasi; memastikan bahwa Teknologi Informasi yang digunakan BPR atau BPRS dapat mendukung perkembangan usaha, pencapaian tujuan bisnis, dan kelangsungan pelayanan terhadap nasabah BPR atau BPRS mencakup kegiatan: -
penyediaan data dan informasi yang akurat untuk mendukung sistem informasi manajemen BPR atau BPRS yang memadai
-
penyelenggaraan Teknologi Informasi BPR atau BPRS yang mampu mendukung perkembangan usaha BPR dan BPRS yang berkelanjutan.
-
penyelenggaraan Teknologi Informasi BPR atau BPRS yang mampu mendukung kelangsungan pelayanan kepada nasabah BPR dan BPRS
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 3
-
memantau proses pengembangan dan pengadaan yang dilakukan oleh tim kerja sebagaimana dimaksud dalam Bab mengenai pengembangan dan pengadaan Sistem Elektronik.
memastikan terdapat peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan penyelenggaraan dan penggunaan Teknologi Informasi diantaranya melalui pendidikan, pelatihan,atau sertifikasi yang memadai dan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran atas pengamanan informasi; memastikan tersedianya sistem pengelolaan pengamanan informasi (information
security
management
system)
yang
efektifdan
dikomunikasikan kepada satuan kerja penyelenggara dan pengguna Teknologi Informasi; memastikan tersedianya kebijakan dan prosedur penyelenggaraan Teknologi Informasi yang memadai dan dikomunikasikan serta diterapkan secara efektif baik pada satuan kerja yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan maupun satuan kerja pengguna Teknologi Informasi paling sedikit meliputi kegiatan merumuskan kebijakan, rencana, dan anggaran penyelenggaraan Teknologi Informasi. memastikan adanya dokumentasi terhadap setiap perubahan dan pengembangan yang dilakukan pada Sistem Elektroniktermasuk perangkat lunak, baik yang dilakukan secara mandiri(in-house) maupun bekerjasama dengan penyedia jasa Teknologi Informasi. Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dalam penyelenggaraan teknologi Informasi paling sedikit meliputi: mengarahkan
dan
memantau
rencana
pengembangan
dan
pengadaan Teknologi Informasi BPR atau BPRS yang bersifat mendasar antara lain: -
perubahan secara signifikan terhadap konfigurasi Teknologi Informasi atau Aplikasi Inti Perbankan.
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 4
-
pengadaan Aplikasi Inti Perbankan baru.
-
kerja sama dengan penyedia jasa Teknologi Informasi dan/atau
-
pengembangan dan pengadaan Teknologi Informasi mendasar lainnya yang dapat menambah dan/atau meningkatkan risiko BPR atau BPRS; dan
mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi terkait penyelenggaraan Teknologi Informasi BPR atau BPRS. Audit Intern Teknologi Informasi Bank belum mempunyai kebijakan prosedur audit Intern Teknologi informasi yang mengacu kepada SEOJK NO 15/SEOJK.03/2017 tentang Standar Penyelenggaraan teknologi Informasi bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah antara lain: Organ pelaksanaan fungsi audit intern terhadap penyelenggaraan teknologi informasi. Pedoman
Audit
Intern
terhadap
penyelengaraan
teknologi
informasi B. Perjanjian Kerjasama IT Perjanjian kerjasama antara bank dan pihak jasa layanan penyelenggaraan teknologi informasi belum mencakup keseluruhan ketentuan sesuai dengan SEOJK NO 15/SEOJK.03/2017 tentang Standar Penyelenggaraan teknologi Informasi bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah antara lain sebagai berikut: kesediaan penyedia jasa Teknologi Informasi untuk memberikan dokumen teknis kepada BPR atau BPRS terkait dengan jasa yang dikerjakan oleh penyedia jasa Teknologi Informasi antara lain alur proses Teknologi Informasi, petunjuk pelaksanaan (manual book), struktur Pangkalan Data, dan aplikasi online help pada Sistem Elektronik yang bekerja secara interaktif. laporan hasil pemantauan kinerja penyedia jasa Teknologi Informasi yang terkait dengan SLA. (BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 5
jaminan bahwa Penyedia jasa Teknologi Informasi menerapkan prinsip pengendalian Teknologi Informasi secara memadai yang dibuktikan dengan hasil audit oleh pihak independen. larangan melakukan pengalihan (subkontrak) sebagian atauseluruh kegiatan penyelenggaraan Teknologi Informasi BPR atauBPRS kepada penyedia jasa Teknologi Informasi lain. 3. Ketentuan terbaru dari OJK bulan JANUARI Tahun 2018 Pada bulan Januari 2018 Otoritas Jasa Keuangan tidak mengeluarkan POJK dan SEOJK terbaru tentang Perbankan. 4. BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT ( BMPK ) Untuk mengurangi potensi kegagalan usaha sebagai akibat dari konsentrasi penyediaan dana, bank wajib menerapkan prinsip kehati-hatian, dengan melakukan penyebaran dan diversifikasi portofolio penyediaan dana terutama kepada pihak terkait maupun kepada pihak bukan terkait sebesar persentase tertentu dari modal bank yang dikenal dengan BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit). Berdasarkan POJK Terbaru Yaitu POJK No 49/ POJK 03- 2018/ dan SEOJK No 41/ SEOJK 03-2018 tentang Batas Maksimum pemberian kredit Bagi BPR, Bank tidak melakukan pelanggaran pelampauan BMPK. Sebagaimana dilaporkan dalam bulanan Bank Indonesia per JANUARI 2018 diketahui bahwa BMPK Bank adalah sebagai berikut: a.
Modal : Rp BMPK Pihak Terkait (10%) : Rp BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) : Rp BMPK Kelompok Tidak Terkait (30%) : Rp Kredit/Penempatan kepada Pihak Terkait, debitur group, dan/atau Debitur Besar Tertentu. 1) Kredit/penempatan kepada Pihak Terkait - Batasan maksimal 10% BMPK = Rp ribu. - Penempatan ABA kepada pihak terkait, berupa deposito : Nama Bank
Jumlah Penyediaan Dana (BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 6
Tanggal
Jumlah
-
KYD kepada pengurus dan pejabat eksekutif dengan angsuran potong gaji untuk peningkatan kesejahteraan (tidak diperhitungkan dalam BMPK sesuai PBI no. PBI NO.11/13/PBI/2009 tanggal 17 April 2009 : (dlm ribuan) Nama
Jabatan
Plafon
Bkdb
JUMLAH 2)
3)
Kesimpulannya : tidak ada pelanggaran / pelampauan BMPK
Kredit kepada Debitur besar tertentu tidak terkait -
Batasan maksimal 20% BMPK = Rp
ribu
-
Plafon kredit terbesar perorangan adalah Rp
-
Kesimpulannya : tidak ada pelanggaran / pelampauan BMPK
ribu
Kredit kepada Debitur group tidak terkait -
Batasan maksimal 30% BMPK = Rp
ribu
-
Bank tidak memiliki debitur yang bersifat group atau kelompok
-
Kesimpulannya : tidak ada pelanggaran / pelampauan BMPK
B. PELAKSANAAN TATA KELOLA (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Bank telah menyusun Laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dengan isi dan cakupan sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku .Laporan pelaksanaan GCG telah mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya atau sesuai hasil Self Assessment Bank dan Dilampiri hasil self Assessment Bank. Bank berusaha melakukan evaluasi terhadap hasil self assessment pelaksanaan GCG oleh Otoritas Jasa Keuangan. Hal-hal yang dinilai meliputi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi (BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 7
a. Secara keseluruhan tugas dan tanggung jawab direksi sudah sangat baik dilihat dari beberapa indikator / parameter yang di nilai sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya di usaha BPR yang di jalani. b. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Direksi sangat sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha BPR serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. c. Seluruh anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. d. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG, berjalan sangat efektif dan tidak ada kelemahan minor. e. Nilai 1,53 dengan Bobot Nilai 0,31 predikat Sangat Baik. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris a. Secara keseluruhan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sudah sangat baik dilihat dari beberapa indikator / parameter yang di nilai sudah sesuai dengan keadaan sebenarnya di usaha BPR yang di jalani. b. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Komisaris sangat sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha BPR serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. c. Seluruh anggota Dewan Komisaris mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah memenuhi prinsip-prinsip GCG,
berjalan sangat efektif dan tidak ada
kelemahan minor. d. Rapat Dewan Komisaris terselenggara dengan efektif dan efisien dan aspek transparasi anggota Dewan Komisaris sangat baik dan tidak pernah melanggar ketentuan /peraturan yang berlaku. e. Nilai 1,46 dengan Bobot Nilai 0,22 predikat Sanga baik 3. Penanganan Benturan Kepentingan a. BPR memiliki kebijakan sistem dan prosedur benturan kepentingan yang cukup lengkap dan efektif, hanya saja benturan kepentingan cukup di ungkap dalam keputusan, telah di lengkapai dalam risalah rapat telah di administrasikan dan (BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 8
terdokumentasi dengan baik. benturan kepentingan tidak merugikan atau mengurangi keuntungan BPR. b. Nilai 1.08 Bobot nilai 0,11 predikat Sangat Baik 4. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank a. Kepatuhan BPR tergolong baik namun pernah melakukan pelanggaran yang tidak material terhadap ketentuan dan komitmen yang telah dibuat, dan telah diselesaikan pada masa triwulan penilaian CAMEL Rating. b. Pelaksanaan tugas dan independensi Direktur Kepatuhan
berjalan efektif.
Direktur Kepatuhan melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan mayorita satuan kerja operasional. c. Pedoman, sistem dan prosedur seluruh jenjang organisasi tersedia lengkap, kini dan sesuai dengan ketentuan dan perundang undangan yang berlaku. d. Nilai 2,08 dengan Bobot nilai 0,21 predikat Baik 5. Penerapan Fungsi Audit Intern a. Pelaksanaan fungsi audit intern BPR telah berjalan efektif, pedoman intern sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan dalam SPFAIB namun terdapat kelemahan minor yang
telah/dapat diatasi dengan tindakan rutin. SKAI
menjalankan fungsinya secara independen dan obyektif. b. Nilai 1,77 dengan Bobot Nilai 0,18 predikat Sangat Baik. 6. Penerapan Fungsi Audit Ekstern a. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik sangat efektif dan sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan. b. Kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan Publik sangat baik. c. Pelaksanaan audit dilakukan oleh Akuntan Publik/KAP sangat independen dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. d. Nilai 2,00 dengan Bobot Nilai 0,05 predikat Sangat Baik 7. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern. a. Manajemen efektif dalam mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko BPR. (BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 9
b. Manajemen aktif pemantauan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, sistem informasi manajemen yang komprehensif dan efektif untuk memelihara kondisi internal BPR yang sehat. c. Prosedur dan penerapan pengendalian intern BPR komprehensif dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha dan risiko yang dihadapi BPR. Penerapan pengendalian intern menunjukkan adanya kelemahan, namun telah dilakukan tindakan korektif sehingga tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap kondisi BPR. d. Nilai 2,26 dengan Bobot Nilai 0,23 predikat Baik 8. Batas Maksimum Penyaluran Dana a. BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang up to date dan sangat lengkap
untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan
dana besar. b. Tidak pernah ada pelanggaran dan pelampauan BMPK maupun prinsip kehatihatian. Diversifikasi penyediaan dana sangat merata atau jumlah penyediaan dana besar/debitur inti dibandingkan dengan total penyediaan dana sangat tidak signifikan. c. Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dilakukan dengan sangat independen. d. Nilai1,45 dengan Bobot Nilai 0,11 predikat Sangat Baik 9. Rencana Bisnis bank. a. Rencana Bisnis BPR (business plan) sangat sesuai dengan visi dan misi BPR. Rencana
Bisnis BPR (business
plan) disusun sangat realistis dan telah
memperhatikan seluruh faktor eksternal dan faktor internal, prinsip kehati-hatian dan azas PerBPRan yang sehat. b. Realisasi Rencana Bisnis sangat sesuai dengan Rencana Bisnis BPR (business plan). c. Nilai 1,73 dengan Bobot Nilai 0,13 predikat Sangat Baik
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 10
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal a. BPR transparan dalam menyampaikan informasi keuangan dan non-keuangan kepada publik melalui homepage dan media yang memadai. b. Cakupan informasi keuangan dan non-keuangan tersedia secara tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh. c. BPR transparan menyampaikan informasi produk dan jasa, menerapkan pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah secara memadai. d. Cakupan laporan pelaksanaan GCG lengkap, akurat, kini dan
utuh,
telah
disampaikan secara tepat waktu kepada shareholder sesuai ketentuan yang berlaku. e. Sistem Informasi Manajemen BPR khususnya terkait Sistem Pelaporan Internal BPR mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen. f. nilai 1,85 dengan bobot nilai 0,14. predikat Sangat Baik Bank berusaha menyampaikan laporan pelaksanaan GCG kepada Direksi dan Dewan Komisaris
secara tepat waktu, adapun penilaian pelaksanaan self assessment bulan
JANUARI 2018 sebagai berikut :
11. Kesimpulan Penilaian Tata Kelola (Good Corporate Governance)
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 11
a. Nilai komposit yang diperoleh dari penerapan GCG BPR Berkah Amanah Berkah Amanah pada bulan Januari 2018 adalah 1,67 dengan peringkat Komposit Sangat baik. Hal ini di pengaruhi pada indikator/parameter Penerapan
manajemen
risiko
bank
yang
telah
melakukan
proses
identifikasi,pengukuran,pemantauan, dan pengendalian risiko terhadap 4 faktor risiko meliputi risiko kredit,risiko likuiditas, risiko kepatuhan dan risiko operasional yang bersifat material b. Terhadap nilai komposit yang diperoleh, Bank berpendapat masih terdapat beberapa hal yang harus dilakukan perbaikan agar implementasi GCG di Bank dapat lebih baik, antara lain Pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank, peningkatan kualitas SDM, peningkatan pelaksanaan fungsi audit intern Bank, peningkatan sistem pengendalian intern Bank pada seluruh jajaran organisasi. C. PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO Bank menyadari bahwa dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan, Bank dihadapkan pada risiko yang melekat (inherent) dalam setiap kegiatan usahanya. Untuk dapat mengantisipasi dan meminimalkan risiko-risiko tersebut diperlukan pengendalian dan pengelolaan risiko melalui penerapan manajemen risiko secara efektif. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Bank terhadap penerapan manajemen risiko di Bank dilakukan antara lain melalui Struktur Organisasi yang dibentuk, Kebijakan dan Prosedur Limit-limit dan Komite-Komite yang dimiliki seperti Komite Kredit, untuk mengidentifikasi, mengukur dan memantau risiko sekaligus memitigasi risiko. Bank senantiasa meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko dan mengevaluasi kebijakan risiko sesuai dengan peraturan baru yang berlaku maupun perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. 1. Risiko kredit. Dari hasil data analisis Risiko Kredit di peroleh hasil dari Aktivitas Fungsi Perkreditan sebagai berikut : a. NPL (gross)
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 12
Di bulan JANUARI NPL mengalami peningkatan pada posisi 5,63% dibandingkan dengan bulan Desember 2017 sebesar 5,10% atau naik 0,54% dengan score 9,93 indikator tingkat risiko M2H (MODERAT TO HIGH). b. Asuransi atas Jiwa Debitur . Bank telah mengikutkan asuransi jiwa debitur secara keseluruhan akan tetapi masih ada
debitur yang secara ketentuan dari pihak asuransi tidak bias
ikutsertakan asuransi, misalkan karena faktor usia . di bulan JANUARI 99.51% debitur telah diikutkan asuransi sehingga indikator tingkat risiko L (LOW). c. Kualitas Aktifa Produktif KAP Dibulan JANUARI 2018 pada posisi 3,94% dengan indikator risiko L (LOW ) d. Rasio outstanding kredit debitur inti/total kredit posisi bulan JANUARI 2018 Sebesar 11,61% dengan indikator risiko L (LOW). e. Rasio Kredit lancar yang tertunggak terhadap total kredit. Dari total kredit sebesar Rp 57,242,507 ribu terdapat kredit dengan kualitas lancar tertunggak 1,2,3 dengan total nominal sebesar Rp 18,532,535 ribu atau 32,38% dengan indikator risiko H (HIGH) hal ini perlu mendapatkan perhatian khususnya pada kredit dengan kualitas kredit lancar tunggakan 3 dengan nominal tunggakan sebesar Rp 7,305,307 tumbuh sebesar Rp 212,369 di bandingkan dengan bulan lalu sebesar Rp 7,092,938. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena bisa berpotensi mempengaruhi kenaikan NPL di bulan februari 2018. f. Rasio penarikan kredit PH dalam bulan JANUARI 2018 terhadap kredit PH. Dari total OS kredit PH tahun 2016 sebesar Rp 1,200,833 ribu, sampai dengan bulan JANUARI 2018 kredit PH Yang dapat ditagih kembali oleh Bank sebesar Rp 80,507 ribu atau 5,64% dengan indikator risiko L (LOW) g. Konsentrasi kredit pada sektor tertentu Dari OS Kredit di bulan JANUARI sebesar Rp 57,242,507 ribu, Konsentrasi Kredit sektoral masih di dominasi oleh sektor perdagangan dengan OS kredit sebesar Rp 22,814,972 atau 40,81% dengan komposit indikator risiko L2M (LOW TO MODERAT) (BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 13
Berdasarkan hasil total perhitungan nilai komposit risiko kredit,maka diperoleh score 28.09 dengan hasil komposit risiko kredit adalah LOW TO MODERAT . 2. Risiko likuiditas Dari hasil data analisis Risiko Likuiditas di peroleh hasil isebagai berikut : a. Risiko Likuiditas terhadap Aktivitas Fungsi Perkreditan 1) LDR dibulan JANUARI pada posisi 83 % dengan indikator tingkat risiko L2M (LOW TO MODERAT) 2) Rasio Kredit jangka pendek terhadap kredit jangka panjang dengan indikator tingkat risiko M2H (MODERAT TO HIGH) dengan presentase 6,39% b. Risiko likuiditas terhadap Aktifitas Fungsi Pendanaan 1) Cash Ratio pada bulan JANUARI pada posisi 20.54% dengan indikator tingkat risiko L (LOW) 2) ABP/Total dana pada bulan JANUARI pada posisi 13.45% dengan indikator risiko L (LOW) 3) Rasio deposan inti / total dana, Dari total penempatan deposito sebesar Rp 36.767.835 ribu dan Rp 20.475.000 ribu adalah deposan inti atau 29,55% dari total dana sebesar Rp 69,292,512, mengalami penurunan tingkat resiko dibandingkan dengan bulan Desember 2017 dengan indicator risiko HIGH menjadi indikator tingkat risiko M2H (MODERAT TO HIGH) 4) Rasio penabung inti / total dana pada bulan JANUARI pada posisi 10,18% dengan indikator risiko L (LOW) Berdasarkan hasil perhitungan maka nilai komposit risiko likuiditas di bulan JANUARI adalah MEDIUM dengan nilai total 45,64 3. Risiko Kepatuhan. Dari hasil data analisis Risiko Kepatuhan di peroleh hasil sebagai berikut : a. Aktifitas Fungsi Perkreditan. 1) Kecukupan Pembentukan PPAP Sampai bulan JANUARI 2018 PPAPYD yang sudah di bentuk oleh Bank adalah Rp 31,750 ribu atau 7 % dari total PPAPWD sebesar Rp 436.214 ribu dengan
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 14
demikian kecukupan pembentukan PPAP dapat dikategorikan memiliki risiko (HIGH) . 2) Kepatuhan terhadap ketentuan Intern Dari indikator risiko Kepatuhan terhadap ketentuan Intern yang menyangkut tentang perkreditan seperti Administrasi Kredit, Proses penyaluran Kredit, Restrukturisasi Kredit, Penghapus bukuan Kredit, Pengadministrasian Kredit PH, Pelaporan Intern Kredit serta Komitmen & Rekening-rekening administratif pada bulan Januari 2018 sudah sesuai dengan ketentuan intern yang berlaku dengan kategori risiko LOW. 3) Kepatuhan terhadap Ketentuan Ekstern, termasuk pelaporannya. Bank telah rutin melakukan pelaporan SID setiap bulannya,pada bulan JANUARI 2018 bank tidak mendapat teguran maupun denda dari pihak ekstern sehingga kategori risiko LOW. 4) Surat Peringatan/Teguran Pada bulan JANUARI 2018 tidak terdapat surat peringatan /teguran dari pihak ekstern. Pelaporan bulanan SLIK sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan indikator risiko LOW. 5) Penyelesaian temuan pemeriksa Dari hasil Temuan pemeriksa internal SKAI Lebih dari 50%> temuan telah diselesaikan sesuai komitmen yang disepakati dengan indikator risiko MEDIUM dan Temuan pemeriksaan Eksternal (OJK) sampai bulan JANUARI 2018 telah di selesaikan sesuai dengan komitmen yang telah di sepakati. Tahun 2017 Bank telah di periksa oleh pihak eksternal lainnya dalam hal ini oleh kantor Pajak Semarang, namun sampai saat ini belum ada hasil dari pemeriksaan Pajak di tahun 2017. sehingga indikator risiko MEDIUM. b. Aktivitas Fungsi Operasional & Jasa 1) Asuransi Cash In Transit Bank sudah mengikuti Asuransi CIT dan telah rutin membayar premi asuransi CIT setiap bulannya sehingga indikator risiko LOW. (BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 15
2) Kepatuhan Terhadap Ketentuan Intern Dari indikator risiko Kepatuhan terhadap ketentuan Intern yang menyangkut tentang Aktivitas fungsi Operasional seperti Teller,Customer Service,Back Office,Pelaporan Fungsi Operasional & Jasa,Lainnya tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan intern sehinngga indikator risiko LOW. 3) Kepatuhan terhadap Ketentuan Ekstern Bank tidak melakukan pelanggaran terhadap ketentuan ektern sehingga indikator risiko LOW 4) Surat Peringatan/Teguran Pada bulan JANUARI 2018 terdapat surat peringatan /teguran dari pihak ekstern (OJK) Tentang keterlambatan 1 hari penyampaian laporan pengaduan nasabah dalam bentuk hard file ke OJK Tegal, walaupun secara online tidak mengalami keterlambatan. dengan indikator risiko MEDIUM. 5) Penyelesaian temuan pemeriksa Dari hasil Temuan pemeriksa internal SKAI Lebih dari 50%> temuan telah diselesaikan sesuai komitmen yang disepakati dengan indikator risiko MEDIUM dan Temuan pemeriksaan Eksternal (OJK) sampai bulan JANUARI 2018 telah di selesaikan sesuai dengan komitmen yang telah di sepakati. Tahun 2017 Bank telah di periksa oleh pihak eksternal lainnya dalam hal ini oleh kantor Pajak Semarang, namun sampai saat ini belum ada hasil dari pemeriksaan Pajak di tahun 2017. sehingga indikator risiko MEDIUM. 6) Pengenaan Denda Pada bulan JANUARI 2018 bank tidak di kenakan denda yang berkaitan dengan pelaporan bulanan yang di laksanakan oleh Operasional seperti denda pelaporan bulanan bank Indonesia,denda pelaporan terkait pajak, dan denda lainya sehingga indikator risiko LOW. c. Aktifitas Fungsi Umum & Inventaris 1) Kepatuhan terhadap ketentuan intern
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 16
Dari indikator risiko Kepatuhan terhadap ketentuan Intern yang menyangkut tentang Aktifitas Fungsi Umum & Inventaris tidak terdapat pelanggaran dengan indikator risiko LOW 2) Surat Peringatan/Teguran Tidak terdapat surat peringatan /teguran dari pihak ekstern maupun internal mengenai Aktifitas Fungsi Umum & Inventaris dengan indikator risiko LOW. 3) Penyelesaian Temuan Pemeriksaan Dibulan JANUARI 2018 tidak di temukan temuan mengenai Aktifitas Fungsi Umum& Inventaris oleh pemeriksa internal (SKAI) maupun eksternal (OJK) sehingga indikator risiko LOW Berdasarkan hasil perhitungan maka nilai komposit risiko likuiditas di bulan JANUARI adalah LOW dengan nilai total 29,58 4. Risiko operasional. Dari hasil data analisis Risiko Kepatuhan di peroleh hasil sebagai berikut : A. Aktifitas Fungsi Perkreditan 1) Frekuensi gangguan program SAK yg mempengaruhi pelayanan kredit. Dalam bulan JANUARI 2018 tidak terdapat gangguan program SAK sehingga indicator tingkat risiko LOW 2) Frekuensi gangguan Sistem yg mempengaruhi pelayanan kredit pada umumnya core banking system yang di miliki bank tidak ada kendala yang mempengaruhi pelayannan kredit sehingga tingkat risiko LOW. 3) Kesalahan input data awal pada kegiatan terkait dengan realisasi kredit dibulan JANUARI 2018 tidak terdapat kesalahan input sehingga indicator risiko LOW. 4) Kesalahan mutasi pada kegiatan terkait dengan angsuran kredit dibulan JANUARI 2018 nihil sehingga indicator risiko LOW. 5) Kesalahan mutasi pada biaya-biaya terkait PK yg menjadi hak pihak lain tidak terdapat kesalahan sehingga indicator risiko LOW. 6) Kesalahan mutasi kredit lainnya indicator risiko LOW.
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 17
7) Kordinasi intern fungsi perkreditan dalam 1 bulan terakhir dilakukan 3 kali dalam bulan laporan. 8) Kunjungan / Pembinaan kepada Debitur Inti sebanyak 25 debitur inti. Bank dalam bulan JANUARI 2018 telah mengunjungi 7 nasabah yang tergolong debitur inti atau 28% dengan tingkat indicator risiko LOW. 9) Kunjungan / Pembinaan kepada Debitur NPL yang telah di kunjungi bank sebanyak 85 nasabah atau 86% dengan tingkat indicator risiko LOW. 10) Kunjungan / Pembinaan kepada Debitur PH / AMU dari total nasabah PH sebanyak 244 nasabah, Bank telah mengunjungi 25 nasabah PH ATAU 10.25% sehingga tingkat indicator risiko LOW. 11) Kredit yg administrasinya tidak memadai NIHIL sehingga indicator tingkat risiko LOW. 12) Penyimpangan kredit. Tidak terdapat penyimpangan kredit seperti kredit fiktif,
Mark
up
Jaminan,analisa
kredit,angsuran
kredit
yang
tidak
disetorkan,rekayasa pembukaan transaksi kredit, dll. Dengan indicator risiko LOW. 13) Pelaporan intern fungsi perkreditan tidak terdapat pelanggaran mengenai pelaporan perkreditan sehingga indicator risiko LOW. 14) Sistem dokumentasi berkas kredit tidak terdapat pelanggaran mengenai pelaporan perkreditan sehingga indicator risiko LOW. 15) Penyimpanan berkas kredit sudah sesuai dengan SOP kredit sehingga indicator risiko LOW. B. Aktifitas Fungsi Operasional & Jasa a. Aktifitas Teller
Ketelitian & Kebenaran menerima / membayar uang. Tidak terdapat kesalahan teller dalam melakukan transaksi menerima dan pembayaran uang kepada nasabah di bulan JANUARI 2018 sehingga indicator risiko LOW.
Ketelitian & Kebenaran dalam entri data transaksi. Tidak terdapat kesalahan teller dalam melakukan transaksi kepada nasabah di bulan JANUARI 2018 sehingga indicator risiko LOW.
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 18
b.Aktifitas Back Oficce
Ketelitian & Kebenaran dalam entri data transaksi ada kesalahan dalam bulan JANUARI tingkat ketelitian dan kebenaran transaksi BO dapat di kategorikan memiliki risiko LOW.
C . Aktifitas Customer Service.
Aktifitas harian Customer Servis seperti input data nasabah,pembukaan CIF, Registrasi Tabungan, Registrasi Deposito, penyimpanan dokumen berkas CIF pengkinian data nasabah dalam bulan JANUARI 2018 dapat dikategorikan LOW.
D. Aktifitas Akuntansi
Aktifitas harian Akuntansi seperti Verifikasi transaksi, Ketelitian & Kebenaran dalam entri data transaksi, Penyelesaian Rekening Sementara / Rekening Perantara, Rekonsiliasi Intern ( RAK ), Penyusunan Laporan Keuangan & Monitoring, Penyimpanan Warkat Transaksi, Penyimpanan Laporan-Laporan Keuangan Bank. LOW TO MODERAT.
E. Aktifitas Kepala Seksi
Ketelitian & Kebenaran dalam otorisasi transaksi dalam bulan JANUARI 2018 tidak terdapat kesalahan otorisasi transaksi yang dilakukan oleh Kepala Seksi. Sehingga indicator resiko LOW
F. Aktifitas Pendukung
Aktifitas satuan pengamanan (SATPAM), Aktifitas Pesuruh, Aktifitas Pengemudi mengenai jam kerja,kedisiplinan,kepedulian masih tergolong dalam risiko MEDIUM.
G. Aktifitas Fungsi TSI
Frekwensi kerusakan hardware yg mempengaruhi pelayanan kpd nasabah Nihil (LOW)
Frekuensi kesalahan program yg mempengaruhi pelayanan kpd nasabah Nihil (LOW)
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 19
Frekuensi gangguan komunikasi yg mempengaruhi pelayanan kpd nasabah Nihil (LOW)
Penggunaan Password masih dijumpai adanya pinjam meminjam password yang tidak prosedural tetapi tidak menimbulkan kerugian (MEDIUM)
Kordinasi Intern Fungsi TSI (LOW)
H. Aktifitas Fungsi Pengelolaan SDM
Kecenderungan Produktivitas Pegawai 51%
Jumlah pegawai yang terlambat datang dalam 1 bulan 7% dengan indicator risiko (LOW)
Jumlah pegawai yang meninggalkan jam kantor tanpa ijin nihil (LOW)
Jumlah pegawai yang absen tanpa keterangan nihil (LOW)
Rotasi pegawai / Jk.Wkt terlama pegawai mengampu tugas yang sama -
Terdapat Staff Pegawai yang mengampu bidang yang sama > 6 tahun sehingga indicator risiko (MEDIUM)
Perangkapan tugas ( lintas fungsi ) -
Tidak terdapat perangkapan tugas oleh 1 orang pegawai sehingga indicator risiko (LOW)
Konflik antar pegawai NIHIL (LOW)
I. Aktifitas Fungsi Umum dan Inventaris
Pencatatan Barang Inventaris,Pemeliharaan Barang Inventaris, Pencatatan Persediaan ATK dan Barang Cetak, Kordinasi Intern Fungsi Umum & Inventaris sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku sehingga indicator risiko (LOW)
Berdasarkan hasil perhitungan maka nilai komposit risiko Operasional di bulan Januari 2018 adalah LOW dengan nilai total 92,96 5. Kesimpulan Penilaian Manajemen Risiko
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 20
1) Di bulan JANUARI 2018 Bank telah melaksanakan penilaian Manajemen Risiko dengan 4 Risiko yaitu Risiko kredit, Risiko Likuiditas dan Risiko Kepatuhan Dan Risiko Operasional. Hasil dari penilaian komposit risiko - risiko tersebut masih dapat disimpulkan dalam kategori rendah (LOW) . 2) Masih ada beberapa indikator penilaian faktor risiko yang mempunyai nilai dengan kategori tinggi (HIGH) seperti pada penilaian risiko Kredit, rasio kredit lancar yang tertunggak 1,2,3 terhadap total outstanding kredit sebesar Rp 57,242,507 ribu terdapat kredit dengan kualitas lancar tertunggak 1,2,3 dengan total nominal sebesar Rp 18,532,535 ribu atau 32,38% . Hal ini perlu mendapatkan perhatian khususnya pada kredit dengan kualitas kredit lancar tunggakan 3 dengan nominal tunggakan sebesar Rp 7,305,307 tumbuh sebesar Rp 212,369 dibandingkan di bulan Desember 2017 sebesar Rp 7.092.938. Hal ini bisa berpotensi mempengaruhi kenaikan NPL di bulan Februari 2018. 3) Indikator penilaian NPL tergolong dalam kategori Menengah > tinggi (Medium to High) dengan posisi 5,63% mengalami kenaikan sebesar 0,54% dibandingkan dengan posisi bulan Desember 2017 sebesar 5.10% . J. PENERAPAN ANTI PENCUCIAN UANG ( APU ) DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME ( PPT ). Bank telah melaksanakan program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme sesuai dengan POJK tentang Penerapan APU PPT yaitu POJK No 12/ POJK 01./2018 tentang Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa Keuangan. Sesuai dengan Action Plan Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme pada bulan Januari 2018 Bank telah melaporkan laporan TRIWULAN SIPESAT Kepada PPATK dan Bank telah melaporkan Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) kepada PPATK sebanyak 2 nasabah. Dari rincian pantauan pelaksanaan program APU & PPT di atas dapat kami laporkan bahwa di bulan JANUARI 2018 sebagai berikut : 1. transaksi nasabah tidak sesuai profil nihil, (BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 21
2. Profil risiko rendah (Low) sebanyak 4589 nasabah,pengelompokan nasabah sudah sesuai dengan Risk Based Approach. 3. Profil risiko nasabah menengah (Moderat) sebanyak 324 nasabah. 4. Nasabah berprofil risiko tinggi (High) sebanyak 6 nasabah. Dengan rincian nasabah sebagai berikut :
5. Pemantauan transaksi nasabah Rp 100.000.000 ke atas sebanyak 19 nasabah, terdapat nominal yang melebihi dari Rp 500.000.000 sebanyak 4 nasabah dan 2 nasabah diantaranya melakukan transaksi tunai dengan nominal Rp 650.000.000 atas nama nasabah Sri Kuntari dengan tujuan transaksi pembukaan Deposito di kantor Pusat Operasional dan atas nama nasabah Basuno nominal transaksi Rp 550.000.000 dengan tujuan transaksi pembukaan Deposito di Kantor Cabang Cilacap. 2 Nasabah tersebut sesuai dengan ketentuan dari PPATK harus dilaporkan melalui GRIPS PPATK LTKT (Laporan Transaksi Keuangan Tunai) 6. Rincian nasabah Benefecial Owner (BO) sebanyak 1 orang nasabah 7. Nasabah kemiripan dengan daftar teroris (DTTOT) sesuai dengan Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris yang telah dikirimkan oleh PPATK dan OJK, bank mempunyai 6 nasabah yang namanya mirip dengan DTTOT tetapi data tanggal lahir dan alamat tidak sesuai dengan data DTTOT Dengan rincian sebagai berikut : 8. Rincian pengkajian transaksi mencurigakan nihil. 9. Penilaian terhadap pelaksanaan program APU & PPT dengan Nilai 3,16 dengan kategori Cukup Baik adapun rincian penialian sebagai berikut :
(BPR Berkah Amanah Berkah Amanah)
Page 22
View more...
Comments