Buku Ke SH An
August 10, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Buku Ke SH An...
Description
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN KEROHANIAN ( KE - SH - AN ) TINGKAT POLOS SAMPAI TINGKAT PUTIH
Diterbitkan oleh :
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pusat Madiun – Indonesia
Sekretariat : PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356
i
KATA PENGANTAR
SALAM PERSAUDARAAN, SH TERATE JAYA !
Sadar akan makna proses yang merupakan perjalanan dinamika kehidupan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang terus menerus dan berkelanjutan menuju tataran semakin sempurna, maka dengan tersusunya buku materi Kerohanian / ke SH an, kami bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Dewan Pusat menghaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pendahulu yang telah memberikan ajaran kerohanian. Membangun karakter seorang yang bersetia pada hatinya merupakan suatu pekerjaan yang cukup sulit. Ini menjadi salah satu alasan bagi kebanyakan pelatih jika mendapati siswa didiknya tak juga memahami, menghayati, dan mengamalkan ilmu setia hati. Sejauh ini penyusun mengkaji penyebab berhasil atau tidaknya program kepelatihan ternyata salah satu faktornya adalah materi ke-SH-an yang cenderung dianggap sepele di beberapa tempat latihan. Oleh karena itu, penyusun merasa terpanggil untuk menyusun sebuah buku yang berisi kumpulan materi ke-Setia Hati-an yang disusun secara sitematis dari tingkat ke tingkat. Harapan dengan adanya buku ini, penyampaian materi Ke-SH-an menjadi lebih sistematis, efektif dan efisien guna menunjang keberhasilan program pendidikan dan latihan. Buku ini hanya untuk pegangan Warga Pelatih Setia Hati Terate dan melengkapi system pembelajaran dan pelatihan kepada siswa Setia Hati Terate. Terakhir, penyusunan buku ini tentu masih sangat jauh dari kesempurnaan, dan materi Kerohanian/Ke-SH-an merupakan sebagian kecil dari upaya menuju kesempurnaan yang bersifat terbatas sebagai pegangan pokok Warga Pelatih ( bukan untuk konsumsi umum ). Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dan menyempurnakan sangat diharapkan.
Madiun, 01 Juni 2021 DEWAN PUSAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE KETUA,
K.R.A. H. ISSOEBIJANTORO, SH
ii
VISI DAN MISI DEWAN PUSAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE VISI : Terwujudnya manusia yang berbudi luhur, mengerti benar dan salah serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. MISI : 1. Mengajak serta para warganya untuk menyingkap tabir/tirai dimana Sang Mutiara Hidup bertahta. 2. Mempertahankan
kehormatan,
keselamatan
dan
kebahagiaan
dari
kebenaran. 3. Mempertebal kepercayaan pada diri sendiri dan mengenal diri pribadi dengan sebaik-baiknya. 4. Mengembangkan dan melembagakan rasa Persaudaraan diantara sesama anggota dan warganya. 5. Mengajarkan dan membudayakan Pencak Silat sebagai bela diri Nasional warisan nenek moyang Bangsa Indonesia. 6. Membudayakan
tata
nilai,
keselarasan,
etika
dan
estetika
melalui
harmonisasi Wirasa, Wirama dan Wiraga. 7. Mendidik dan melatih manusia agar sehat dan kuat jasmani dan rohani. 8. Mengajak serta para warganya untuk lanjut menyelami pendidikan kejiawaan guna meraih sejauh-jauhnya kepuasan hidup abadi, lepas dari pengaruh rangka dan suasana. 9. Mendidik manusia agar patuh, taat pada tata aturan yang berlaku.
iii
PANCASILA
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA 2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB 3. PERSATUAN INDONESIA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN 5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
iv
LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku, Di sanalah Aku Berdiri, Jadi Pandu Ibuku, Indonesia Kebangsaanku, Bangsa dan Tanah Airku, Marilah Kita Berseru, Indonesia Bersatu. Hiduplah Tanahku, Hiduplah Negeriku, Bangsaku, Rakyatku, Semuanya, Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, Untuk Indonesia Raya. Reff: Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka, Tanahku, Negriku yang Kucinta, Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya
v
MARS SETIA HATI TERATE MAESTOSO LG/Y.4C
A. YASCO CH
Setia Hati Terate, pembina persaudaraaan Semboyan kami bersama, bersatu teguh jaya Mengabdi Nusa dan Bangsa, dengan tulus iklas Menjunjung tinggi Pancasila demi Indonesia Raya
Jayalah Setia Hati Terate sepanjanglah masa ! Jayalah Setia Hati Terate sepanjangah masa !
vi
MUKADIMAH PERSAUDARAAAN SETIA HATI TERATE Bahwa sesungguhnya hakekat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju kekesempurnaan; demikian pun kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan yang terutama, hendak menuju ke keabadian kembali kepada “Causa Prima” titik tolak segala sesuatu yang ada, melalui tingkat ke tingkat, namun tidak setiap Insan menyadari bahwa apa yang dikejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya. SETIA HATI SADAR, meyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para warganya menyingkap tabir tirai selubung hati nurani dimana “SANG MUTIARA” hidup” bertahta. Pencak Silat salah satu ajaran SETIA HATI dalam tingkat pertama berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap penyerang. Dalam pada itu Setia Hati sadar dan yakin, bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan, makhluk atau kekuatan yang diluar dirinya. Oleh karena itu pencak silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi. Maka Setia Hati pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabat martabat keduniawian, tidak kandas/tenggelam pada pelajaran Pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja melainkan lanjut menyelami ke dalam lambang pendidikan kejiwaaan untuk memiliki sejauh-jauh kepuasan hidup abadi lepas dari pengaruh rangka dan suasana. Sekedar syarat bentuk lahir, disusunlah organisasi dalam rangka PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sebagai ikatan antara saudara Setia Hati ( SH ) dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita.
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii Visi dan Misi DEWAN PUSAT ............................................................................................ III PANCASILA .......................................................................................................................... iv LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA .......................................................................... v MARS SETIA HATI TERATE ................................................................................................ vi MUKADIMAH ........................................................................................................................ vii DAFTAR ISI........................................................................................................................... vii A. TINGKAT POLOS ........................................................................................................... 1 1. SILABUS PEMBELAJARAN ..................................................................................... 2 2. BAB.I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 9 3. BAB II. MATERI KEROHANIAN ............................................................................... 10 B. TINGKAT JAMBON ........................................................................................................ 19 1. SILABUS PEMBELAJARAN ..................................................................................... 20 2. BAB.I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 26 3. BAB II. MATERI KEROHANIAN ............................................................................... 28 C. TINGKAT HIJAU ............................................................................................................. 40 1. SILABUS PEMBELAJARAN ..................................................................................... 41 2. BAB.I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 47 3. BAB II. MATERI KEROHANIAN ............................................................................... 49 D. TINGKAT PUTIH ............................................................................................................. 63 1. SILABUS PEMBELAJARAN ..................................................................................... 64 2. BAB.I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 68 3. BAB II. MATERI KEROHANIAN ............................................................................... 70 E. PENUTUP ....................................................................................................................... 90 F. LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... 91
viii
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN KEROHANIAN ( KE - SH - AN )
TINGKAT POLOS
Diterbitkan oleh :
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pusat Madiun – Indonesia
Sekretariat Pusat : PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356
1
SILABUS PEMBELAJARAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE TINGKAT
: POLOS
ALOKASI WAKTU : 32 X PERTEMUAN / 16 MINGGU / 4 BULAN NO 1
MATERI POKOK Sejarah
INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN 1.1.
URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN
Sejarah singkat SETIA HATI, meliputi :
a. Didirikan oleh Ki Ageng Surodiwirjo.
1.1.1. Tokoh pendiri
b. Tahun 1903, mendirikan perkumpulan yang diberi nama
1.1.2. Tempat dan tahun berdiri
"SEDULUR TUNGGAL KECER" di Tambak Gringsing
1.1.3. Perkembangan awal SETIA HATI
Gresik, dengan permainan pencak silat yang bernama "JOYO GENDHELO", lengkapnya “ JOYO GENDHELO CIPTO MULYO “. Tujuan perkumpulan tersebut agar warganya mempunyai kepribadian yang tangguh, kuat dan bersatu. c. Dalam
perkembangannya,
Ki
Ageng
Surodiwirjo
mempunyai murid antara lain : Bpk. Hardjo Oetomo, Bpk. Munandar, Bpk Kusnendar, Bpk. Mustajab. d. Mengikuti pekerjaannya, kemudian Ki Ageng Surodiwirjo pindah dan menetap di Madiun, tepatnya di desa Winongo. Tahun 1917 mengubah nama perkumpulannya dari "SEDULUR
TUNGGAL
KECER"
menjadi
“PERSAUDARAAN SETIA HATI”. e. Pada hari Jumat Legi, 10 November 1944, Ki Ageng
2
NO
MATERI POKOK
INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN
URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN Surodiwirjo wafat dan dimakamkan di Winongo.
1.2.
Sejarah berdirinya PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang meliputi :
salah satu murid dari Ki Ageng Surodiwiryo.
1.2.1. Tokoh pendiri
b. Pada tahun 1922, Ki Hajar Hardjo Oetomo mendirikan
1.2.2. Tempat dan tahun berdiri 1.2.3. Perkembangan PERSAUDARAAN TERATE
a. Didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo yang merupakan
SETIA
perkumpulan/perguruan di Pilangbango- Madiun dengan awal
nama Setia Hati Muda (SHM) / P.S.C (Pencak Sport Club)/
HATI
P.S.C (Pemuda Sport Club) c. Dari tahun 1922-1947 masih berbentuk perguruan. Pada
1.2.4. Azaz , Dasar dan Sifat
tahun
1942
ada
usulan
dari
Bapak
Soeratno
1.2.5. Jati Diri Organisasi
Soerengpati, untuk mengubah nama SH. P.S.C (Pemuda
1.2.6. Tujuan Organisasi
Sport Club), menjadi “SH TERATE”. Kemudian pada tahun 1948 diadakan Kongres I (pertama) di rumah Bapak Hardjo Oetomo untuk mengubah “Perguruan” menjadi “Organisasi”. Selanjutnya, setelah menjadi Organisasi maka namanya menjadi “PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE” dan berkembang sampai sekarang. d. Pada saat itu ditunjuk Ketua Pusat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, yaitu Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo.
3
NO
MATERI POKOK
INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN
URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN e. Azaz, Dasar dan Sifat Pancasila ; Undang-undang Dasar 1945 ; Persaudaraan yang kekal abadi berdasarkan prinsip saling sayang menyayangi, hormat-menghormati dan saling bertanggung jawab atas dasar kejujuran dan ketulusan hati. f. Jati diri Organisasi Persaudaraan ; Keteladanan ; Pengabdian g. Tujuan Organisasi Ikut mendidik manusia agar berbudi luhur, tahu benar dan salah, Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ikut Memayu Hayuning Bawana.
2
Panca Dasar
2.1.
2.2.
Pengertian
dari
Panca
Dasar
a. Kata “Panca” dalam Bahasa Sanskerta artinya “Lima”,
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
sedangkan kata “Dasar” dalam hal ini berarti pedoman,
Isi dari Panca Dasar PERSAUDARAAN
landasan, pondasi. Maka Panca Dasar PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE
SETIA HATI TERATE adalah Lima Aspek/Dasar sebagai pedoman,
landasan
dan
pokok
yang
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
diajarkan
di
4
NO
MATERI POKOK
INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN
URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN b. Isi Panca Dasar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE : 1. Persaudaraan 2. Olah Raga 3. Beladiiri 4. Kesenian 5. Kerohanian / Ke SH an Isi dari Panca Dasar merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.
3
Tata Krama, Etika/Estetika, 3.1.
Pengertian
Perilaku ( Atitude )
Orientasi dan Tata Krama dalam pergaulan
aturan dan Krama artinya sopan santun atau aturan
sehari – hari
tindakan. Jadi tata karama artinya norma kebiasaan yang
3.3.
Tujuan Tata Krama
mengatur sopan santun dan disepakati oleh lingkungan
3.4.
Hak dan Kewajiban Siswa
(Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung). Sistem
3.2.
a. Tata krama terdiri atas kata Tata Artinya adat, norma atau
pengaturan dalam pergaulan yang harus memiliki sikap saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun. tata karma, etika/estetika tidak lain adalah prilaku. b. Tata Krama, Etika/Estetika, Perilaku dalam lingkungan keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara serta dalam PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
5
NO
MATERI POKOK
INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN
URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN c. Tujuan Tata Krama antara lain : Menghormati sesama, tidak
menyinggung
perasaan
orang
lain,
tidak
mengganggu ketentraman orang lain dan menyesuaikan serta menjunjung tinggi budaya setempat yang baik d. Hak dan kewajiban siswa antara lain : hak menerima materi ajaran sesuai tingkatannya dan berkewajiban menghormati pelatih dan warga lain, saling menghormati sesama siswa, mematuhi tata tertib siswa,
4
Mental dan Kedisipllinan
4.1.
Pengertian
4.2.
Implementasi Kedisiplinan
a. Mental, sesuatu yang bersangkutan dengan batin dan penanaman
Mental
dan
watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. b. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya yang merupakan tanggung jawabnya.
Pembinaan
mental
yang
baik
meningkatkan kedisiplinan siswa tingkat polos
akan dalam
berlatih. c. Penanaman mental kedisiplinan antara lain : -
Hadir 15 menit sebelum latihan dimulai
-
Memakai seragam latihan yang telah ditetapkan
-
Berjabat tangan dengan pelatih atau warga lain ditempat latihan sebelum dan sesudah latihan
-
Berjabat tangan dengan sesama siswa pada waktu akan
6
NO
MATERI POKOK
INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN
URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN dan selesai latihan -
Menyanyikan lagu kebangsaan INDONESIA RAYA dan Mars SETIA HATI TERATE
-
Dilarang merokok ditempat latihan
-
Dilarang membawa dan meminum minuman keras serta tidak boleh membawa dan memakai narkoba
5
Pencak Silat dan Budaya
5.1.
Pengertian Pencak Silat
Bangsa
5.2.
Pencak
Silat
sebagai
budaya
Bangsa
Nilai luhur Pencak Silat sebagai budaya Bangsa
Mematuhi tata tertib yaitu sesuai dengan janji siswa
-
Berdo'a sebelum dan sesudah latihan
a. Pencak adalah permainan (keahlian) dengan kepandaian
Indonesia 5.3.
-
menangkis, mengelak, dan sebagainya yang mengandung unsur seni. b. Silat
adalah
Indonesia
kepandaian
dengan
berkelahi,
ketangkasan
bela
diri
membela
diri
khas dan
menyerang untuk pertandingan atau perkelahian. c. Pencak silat merupakan bagian dari budaya bangsa yang memiliki nilai luhur. Nilai-nilai luhur terkandung dalam jati diri Bangsa. Pencak silat tidak hanya memiliki unsur beladiri saja, namun juga mengandung nilai-nilai yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
7
NO
MATERI POKOK
INDIKATOR / TUJUAN PEMEBELAJARAN
URAIAN SINGKAT MATERI PEMBELAJARAN d. Nilai luhur dan unsur Pencak Silat : -
Olah Raga
-
Bela Diri
-
Seni Budaya
-
Mental Spiritual
8
BAB I PENDAHULUAN Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.hasil Parapatan Luhur Tahun 2021, bahwa PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE
adalah
organisasi
persaudaraan
yang
berazaskan
Pancasila
dan
berlandaskan pada Undang-undang Dasar Tahun 1945, mendidik dan mengajarkan keluhuran budi, dengan mengutamakan ajaran, sifat serta watak perguruan, bertujuan ikut mendidik manusia agar berbudi luhur, tahu benar dan salah, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ikut Memayu Hayuning Bawana. PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE tidak berpolitik, tidak berafiliasi, tidak terikat dan tidak memiliki ikatan apapun dengan organisasi politik maupun organisasi kemasyarakatan manapun Untuk mewujudkan tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sebagaimana dimaksud dalam Mukadimah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka disusunlah pedoman materi Kerohanian / Ke SH an yang diajarkan dalam kegiatan Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Materi Ajaran Kerohanian / Ke SH an ini dapat dikembangkan sepanjang sesuai dengan Prinsip / Pakem
Ajaran dan tidak
bertentangan dengan Hukum, Norma Agama, Kesusilaan, Kepatutan dan Kemanfaatan. Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Siswa, Pelatih atau Warga lainnya dilarang mengajarkan materi-materi yang tidak sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Dalam buku pedoman ini, disampaikan materi kerohanian / ke SH an beserta silabus pembelajaran untuk tingkat Polos. Materi kerohanian / ke SH an tingkat Polos ini, terdiri dari beberapa materi pokok yang telah disusun dan dikembangkan sesuai dengan Silabus Pembelajaran, yang didalamnya memuat tentang : 1. Sejarah 2. Panca Dasar 3. Tata Krama, Etika dan Perilaku ( Atitude ) 4. Mental dan Kedisiplinan 5. Pencak Silat dan Budaya Bangsa. Dengan adanya Buku Pedoman Materi Kerohanian/Ke SH an ini diharapkan pelatih/warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dapat memberikan Materi Kerohanian/Ke SH an kepada siswa tingkat Polos dengan baik.
9
BAB II MATERI KEROHANIAN / KE SH AN 1. SEJARAH 1.1. SEJARAH SINGKAT SETIA HATI. Pada tahun 1876, lahirlah seorang yang diberi nama Mohammad Masdan akhirnya disebut KI AGENG SURODIWIRYO. Ia anak dari Ki Ageng Suromihardjo dari Jombang, kemudian pada usia 14 tahun, ia ikut wedono di Wonokromo, dan pada usia 15 tahun ia pergi ke Jombang ikut berlatih pencak silat di pondok pesantrenTebu Ireng. Tahun 1892 pindah ke Bandung/Parahiyangan sambil belajar pencak silat. Tahun 1893 pindah ke Betawi, lalu ke Bengkulu dan kemudian ke Padang, disana juga belajar pencak daerah setempat, beberapa waktu kemudian pindah lagi ke Aceh serta ke luar negeri, antara lain ke Wina dan Belanda. Tahun 1902 beliau kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai Polisi dengan pangkat Mayor. Tahun 1903, mendirikan perkumpulan yang diberi nama "SEDULUR TUNGGAL KECER" di Tambak Gringsing dengan permainan pencak silat yang bernama "DJOJO GENDHELO/JOYO GENDHELO". Untuk perkembangan pencak silat tersebut Ki Ageng Surodiwiryo mempunyai murid : Bpk. Hardjo Utomo, Bpk. Munandar, Bpk Kusnendar, Bpk. Mustajab, dan lain-lan. Dengan meningkatnya kesadaran untuk menjadi bangsa yang kuat. Kemudian Ki Ageng Surodiwiryo pindah dan menetap di Madiun, tepatnya di desa Winongo. Tahun 1917 merubah nama perkumpulannya dari "SEDULUR TUNGGAL KECER" menjadi “PERSAUDARAAN SETIA HATI”. Pada hari Jumat legi, 10 November 1944, Ki Ageng Surodiwiryo wafat dan dimakamkan di Desa Winongo ( sekarang Desa Winongo ) Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, Jawa Timur. 1.2. SEJARAH SINGKAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pada tahun 1922, Bpk. Ki Hajar Hardjo Utomo memohon ijin kepada Ki Ageng Surodiwiryo bahwa ingin mendirikan perkumpulan/perguruan sendiri. Akhirnya beliau mendirikan perkumpulan/perguruan dengan nama P.S.C (Pencak Sport Club), didirikan pada hari Sabtu Legi tanggal 2 September tahun 1922 M, bertepatan dengan tanggal 10 Muharram tahun 1341 Hijriah atau 10 Suro tahun 1853 Saka, di Desa Pilangbango, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, Indonesia Dalam perkembangannya, P.S.C mengalami perubahan akronim menjadi P.S.C (Pemuda Sport Club), namun oleh masyarakat dikenal dengan nama SH Muda/SH P.S.C, karena didirikan oleh murid “SETIA HATI”. Bapak Harjo Utomo adalah kadhang dari Persaudaraan Setia Hati yang didirikan Ki Ngabei Surodiwiryo
10
yang berpusat di Winongo, Madiun. Pelajaran pencak silat dan kerohanian Setia Hati Terate bersumber dari Setia Hati. Namun, dalam penghayatan, pendidikan dan pelajaran tersebut diselaraskan dengan situasi dan kondisi serta dimodernisir menurut kebutuhan waktu dan lingkungan. SETIA HATI TERATE Dari tahun 1922-1947 masih berbentuk perguruan. Pada tahun 1942 ada usulan dari Bapak Soeratno Sorengpati, untuk mengubah nama SH. P.S.C (Pemuda Sport Club), menjadi “SH TERATE”. Kemudian pada tahun 1948 diadakan konferensi I di rumah Bapak Hardjo Oetomo untuk merubah “Perguruan” menjadi “Organisasi”. Selanjutnya, setelah menjadi Organisasi maka namanya menjadi “PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE” dan berkembang sampai sekarang. Pada saat itu terpilihlah Ketua Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate, yaitu Bapak Soetomo Mangkoedjojo. Pada hari sabtu legi, 12 April 1952, Ki Hadjar Hardjo Oetomo wafat dan dimakamkan di Pilangbango (sekarang Kelurahan Pilangbangu ) Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun, Jawa Timur. PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE berazaskan pada Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945 yang mempunyai tujuan Ikut mendidik manusia agar berbudi luhur, tahu benar dan salah, Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ikut Memayu Hayuning Bawana. PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE berkedudukan dan berpusat di Padepokan Agung PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, Jalan Merak No 10 dan 17 Kelurahan Nambangan Kidul Kecamatan Manguharjo Kota Madiun Provinsi Jawa Timur.
2. PANCA DASAR 2.1.
PENGERTIAN DARI PANCA DASAR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Kata “Panca” dalam Bahasa Sanskerta artinya “Lima”, sedangkan kata “Dasar” dalam hal ini berarti pedoman, landasan, pondasi. Maka Panca Dasar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE adalah Lima Aspek/Dasar sebagai pedoman, landasan dan pokok yang diajarkan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Dari penjabaran arti PANCA DASAR tersebut diatas, dijadikan ajaran di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumat Tangga. Ajaran sebagaimana dimaksud merupakan materi utama yang diajarkan dalam kegiatan Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat.
11
2.2.
ISI PANCA DASAR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE PANCA DASAR yang diajarkan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sebagai berikut : 1. Persaudaraan, adalah Persaudaraan yang kekal dan abadi. 2. Olah Raga, adalah Unsur olah raga dalam berlatih Pencak Silat 3. Bela diri, adalah unsur pembelaan diri 4. Kesenian, adalah unsur kesenian dan kebudayaan bangsa 5. Kerohanian atau Ke SH an, mengajarkan sikap dan perilaku sopan santun yang berbudi luhur tahu benar dan salah. Makna dari masing – masing Panca Dasar lebih lanjut diberikan pada jenjang tingkat selanjutnya ( Jambon ).
3. TATA KRAMA, ETIKA/ESTETIKA DAN PERILAKU ( ATITUDE ) 3.1. PENGERTIAN Tata krama terdiri atas kata Tata Artinya adat, norma atau aturan dan Krama artinya sopan santun atau aturan tindakan. Jadi tata krama artinya norma kebiasaan yang mengatur sopan santun dan disepakati oleh lingkungan. Sistem pengaturan dalam pergaulan yang harus memiliki sikap saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun. tata krama/ etika tidak lain adalah perilaku. Sesuai dengan tujuan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE,
sangatlah
penting
Tata
Krama
untuk
diajarkan,
dibina
dan
diaplikasikan/dipraktekan. Karena tata krama berkaitan langsung dengan sifat dan sikap seseorang, sehingga terbentuklah sifat dan sikap seseorang yang Berbudi Luhur, Tahu Benar dan Salah serta Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3.2. ORIENTASI DAN TATA KRAMA DALAM PERGAULAN SEHARI – HARI Tata krama / norma atau kebiasaan yang terbentuk pada diri seseorang yang salah satunya melalui latihan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, akan berdampak pula dalam kehidupan setiap hari, baik dalam kehidupan beragama, keluarga, organisasi, masyarakat maupun bangsa dan negara, Seseorang yang mempunyai tata krama, norma, sopan santun yang baik tentunya akan
sangat
diterima
oleh
lingkungan
sekitar,
khususnya
bagi
siswa
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Bentuk dari tata krama sebagai siswa PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, yang dapat diterapkan dalam kehidupan dan pergauan sehari – hari antara lain : a. Tata Krama dalam kehidupan beragama Pada prinsipnya dalam setiap Agama telah diatur dan diajarkan tentang tata krama, norma ataupun sopan santun. PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE tidak membedakan antara pemeluk Agama yang satu dengan yang lainnya. Tata krama dalam kehidupan beragama yang dapat diterapkan antara lain : 12
-
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama dan keyakinannya masing-masing.
-
Menghormati antar satu pemeluk Agama maupun antar pemeluk Agama yang berbeda.
-
Tidak memaksakan kehendak atas keyakinan terhadap pemeluk Agama yang berbeda.
-
Tidak membawa dan mengajarkan paham Agama radikalisme.
b. Tata Krama dalam Keluarga 1) Kepada Orang Tua Bapak dan ibu adalah orang yang paling utama yang harus kita hormati dan kita sayangi. Jasa bapak ibu kepada kita tidak bisa dihitung dalam bentuk materi berupa apapun. Selain mereka sebagai orang berperan utama dalam menghadirkan kita ke dunia, bapak dan ibu adalah orang yang mengasuh, memelihara, melindungi, mendidik dan sebagainya, sehingga kita mampu berdiri sendiri melaksanakan tugas memelihara tubuh kita sendiri. Seringkali terdapat contoh dalam kehidupan ini, seorang anak yang mendurhakai bapak ibunya maka anak tersebut tidak akan memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia akhirat. Sebagai pedoman berbakti kepada bapak dan ibu kita antara lain : -
Menghormati, dengan cara tidak mengeluarkan kata-kata keras, tidak sopan (membentak, mengumpat, mengungkit, dan sebagainya) apalagi melakukan tindak kekerasan.
-
Mengasihi, dengan cara memberi kasih sayang kita kepada kedua orang tua, baik dengan perbuatan atau tindakan.
-
Memperhatikan, dengan jalan bisa “memperdulikan” kemauan dan pendapat bapak ibu. Ini bisa dengan menuruti kemauan beliau dengan tidak bertentangan dengan kebenaran kita; atau apabila bertentangan dengan kebenaran maka harus bisa menjelaskan bahwa kemauan mengajukan tersebut pada dasarnya kurang benar dengan jalan “matur” atau argumentasi kita dengan baik (tidak berbicara kasar dan sebagainya).
-
Meringankan beban, beban disini mengambil bentuk bermacam macam antara lain beban dalam bentuk ekonomi, pekerjaan, pikiran dan sebagainya. Cara kita meringankan beban, kalau mungkin yaitu mengambil alih beban, membantu menyelesaikan dan sebagainya.
-
Menyenangkan hati, menyenangkan hati adalah membuat senang hati kedua orang tua, dengan cara melaksanakan kemauan orang tua selama tidak bertentangan dengan kebenaran.
13
2) Kepada Saudara Keluarga Sikap terhadap saudara diterapkan dengan semestinya. Apabila merasa sebagai saudara tua, maka kepada adik kita harus menunjukkan sikap menyayangi, membimbing, melindungi, dan menasehati. Sebaliknya apabila sebagai saudara muda, kita harus bisa menghormati, mentaati nasehatnya yang benar dan sebagainya. Kebanyakan masyarakat di kota pada umumnya, sedikit demi sedikit sudah mulai terputus ikatan kekeluargaan. Ini kebanyakan terjadi pada tingkat keturunan "saudara sepupu". Di sini yang perlu diperhatikan adalah mereka adalah saudara kita pada garis keturunan yang sama, atau setidak tidaknya mereka adalah sedarah dengan kita. Oleh karena itu harus menjaga jangan sampai garis saudara seketurunan ini sampai terputus istilah jawanya "Kepaten Obor", dengan jalan memutus ikatan tali saudara seketurunan baik terhadap anak kita. Disini sikap tenggang rasa wajib ditimbulkan. Kalaupun mereka (saudara sepupu) membutuhkan bantuan kita, hendaknya memberikan bantuan dengan
tidak
merugikan
diri
kita
sendiri,
sebaliknya
apabila
kita
membutuhkan pertolongan mereka di pandang dirasa perlu, tidak salah jika meminta bantuan mereka. Idealnya sebagai manusia SH Terate yang baik, tidak "Merepotkan" orang lain. Saat ini atau suatu saat, saudara pasti menjadi kepala keluarga (apabila berkeluarga), atau ibu rumah tangga apabila wanita. Peran saudara dituntut
untuk
mampu
menciptakan
suasana
kebahagiaan
dan
kesejahteraan di rumah tangga saudara "Rumahku adalah Surgaku" Saudara harus bisa bersikap sebagaimana mestinya. Apabila sebagai suami, maka jalankan kewajiban dengan baik antara lain sebagai pencari nafkah, perlindung, pendidik. Sebaliknya apabila saudara menjadi seorang ibu, harus menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga yang baik antara lain memberi dorongan kepada suami untuk berkarya, mendidik putra/putri. -
Bekali putra saudara sebelum menempuh kehidupan bermasyarakat dengan iman dan taqwa serta budi pekerti yang baik sehingga tidak terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik.
-
Timbulkan suasana yang baik apabila saudara ingin putra dan putri saudara menjadi anak yang berhasil.
-
Dalam bersikap atau berbuat sesuatu, berilah contoh yang baik kepada putra/putri saudara.
-
Berilah peluang bagi putra/putri saudara agar mampu mengembangkan bakat dan kemampuannya.
14
c. Tata Krama dalam Masyarakat Peranan kita sebagai warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang berdiam disuatu tempat, menjadi warga/penduduk suatu tempat semestinya ditunjang oleh jiwa Setia Hati antara lain : -
Memenuhi peraturan yang berlaku
-
Ikut menjaga kebersihan/kelestarian lingkungan
-
Berpartisipasi terhadap kegiatan lingkungan
-
Bergaul dengan tetangga yang baik (saling menghormati)
-
Datang dan memberi pertolongan pada saat tetangga mendapat musibah Tata krama juga berlaku di lingkungan sekolah sebagai seorang pelajar,
mahasiswa atau pendidik tata krama di lingkungan sekolah sangat diperlukan, antara lain : -
Sikap terhadap guru Apabila ingin berhasil dalam menempuh suatu pelajaran di sekolah, pandanglah guru sebagai orang tua (bapak/ibu) saudara yang mengasihi saudara.
-
Sikap terhadap siswa Saudara mesti bersikap bagaimana terhadap siswa? Kalau saudara tidak mengerti mesti berbuat bagaimana, maka ingatlah bahwa saudara adalah sebagai manusia Persaudaraan Setia Hati Terate yang telah diberi pengertian mengenai persaudaraan dan arti lambang. Terapkan saja pelajaran itu kepada sesama siswa atau umat di dunia ini, maka saudara akan memperoleh rasa simpati dari teman-teman saudara.
d. Tata Krama dalam berbangsa dan bernegara Sebagai warga negara yang baik, tentunya kita harus mematuhi aturan dan perundang-undangan yang berlaku di Negara. Beberapa contoh tata krama yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain : - melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; - mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara; - menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; - menaati semua peraturan perundang-undang yang berlaku. e. Tata Krama dalam PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Sebagai seorang siswa yang berlatih di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, ada beberapa contoh tata krama yang diajarkan sebagai bekal dalam kehidupan, antara lain : -
Menghormati pelatih dan warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
-
Saling amat mengamati dan menghormati antara
sesama siswa
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE -
Mematuhi tata tertib siswa 15
-
Patuh dan tunduk terhadap peraturan Organisasi
-
Menjaga
tali
Persaudaraan
antara
sesama
siswa
dan
warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE -
Menjaga nama baik PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
3.3. TUJUAN TATA KRAMA Dengan dijabarkannya beberapa contoh tata krama di atas, tentunya mempunyai tujuan. Adapun tujuan dari tata krama tersebut antara lain : -
Membentuk seseorang menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
-
Membuat seseorang disegani, dihormati dan disenangi oleh orang lain.
-
Mendapatkan kemudahan dalam menjaga hubungan baik dan mempererat tali persaudaraan antara siswa dan warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
-
Memberi keyakinan terhadap diri sendiri dalam setiap situasi dan kondisi
-
Dapat memelihara suasana yang baik dalam kehiduan beragama, keluarga, masyarakat
berbangsa
dan
bernegara
khususunya
dalam
organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. -
Menjaga nama baik Organisai PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
3.4. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA Tugas siswa adalah untuk menuntut ilmu, laksanakan tugas tersebut dengan baik. Di dalam menuntut ilmu, perlu ditunjang beberapa faktor penunjang agar berhasil, antara lain adalah menciptakan suasana gembira, menjaga agar tubuh tetap sehat (dengan berolah raga pencak silat misalnya, memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan mengisi kegiatan-kegiatan positif). Sebagai seorang siswa di Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, berlaku hak dan kewajiban sebagai siswa yang harus dipahami dan ditaati, antara lain : a. Kewajiban Siswa 1. Mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. 2. Wajib melaksanakan dan melestarikan ajaran, tradisi dan aturan organisasi serta menjaga nama baik PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. 3. Serta kewajiban-kewajiban lain yang ditentukan oleh PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. b. Hak Siswa 1. Mengikuti
latihan
dan
memperoleh
materi
dan
pelajaran
di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sesuai dengan tingkatanya. 2. Mengikuti ujian kenaikan tingkat dari Polos ke Jambon sesuai dengan aturan dan tata tertib Organisasi. 3. Serta hak lain yang telah diatur dalam ketentuan organisasi. 16
4. MENTAL DAN KEDISIPLINAN 4.1.
PENGERTIAN Mental bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. Sedangkan displin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya yang merupakan tanggung jawabnya. Pembinaan mental yang baik akan meningkatkan kedisplinan siswa tingkat polos dalam berlatih.
4.2.
PENAMAMAN MENTAL DAN KEDISIPLINAN Penanaman
mental
serta
kedisiplinan
untuk
siswa
tingkat
Polos
di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE antara lain dimulai dengan : -
Hadir 15 menit sebelum latihan dimulai
-
Memakai pakaian yang telah ditetapkan
-
Berjabat tangan dengan pelatih atau warga lain ditempat latihan sebelum dan sesudah latihan
-
Berjabat tangan dengan sesama siswa pada waktu akan dan selesai latihan
-
Dilarang merokok ditempat latihan
-
Dilarang membawa/minum-minuman keras dan narkoba
-
Mematuhi tata tertib yaitu sesuai dengan janji siswa
-
Berdo'a sebelum dan sesudah latihan
5. PENCAK SILAT DAN BUDAYA BANGSA. 5.1.
PENGERTIAN PENCAK SILAT Sesuai dengan Panca Dasar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, yang salah satunya adalah Bela Diri, maka sebagai siswa dan calon warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam berlatih Pencak Silat harus terlebih dahulu mengetahui dan memahami Pencak Silat. Sehingga dalam berlatih dan menerapkannya dapat menghayati dan menerapkan dengan baik. Pencak adalah permainan (keahlian) untuk mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, mengelak, dan sebagainya. Silat adalah kepandaian berkelahi, seni bela diri khas Indonesia dengan ketangkasan membela diri dan menyerang untuk pertandingan atau perkelahian Di dalam Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE diajarkan seni bela diri Pencak Silat yang terangkum dalam Senam dan Jurus terbagi dalam beberapa
tingkatan
sesuai
dengan
jenjang
yang
diikuti.
Selain
itu
di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE juga diajarkan bagaimana menggunakan keahlian Pencak Silat untuk kejuaraan atau pertandingan. 5.2.
PENCAK SILAT SEBAGAI BUDAYA BANGSA INDONESIA Telah diketahui bersama bahwa Pencak Silat merupakan budaya bangsa warisan leluhur yang sudah ada sejak dulu. Oleh karena itu Pencak Silat perlu untuk dijaga, dilestarikan dan diwariskan. Hal iini sesuai dengan Panca Dasar 17
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, bahwa dalam Pencak Silat/Bela Diri mengandung unsur budaya melalui keindahan gerak dan fungsi dari Pencak Silat. 5.3.
NILAI LUHUR PENCAK SILAT SEBAGAI BUDAYA BANGSA Telah disebutkan diatas bahwa Pencak Silat merupakan bagian dari budaya bangsa yang memiliki nilai luhur. Nilai-nilai luhur terkandung dalam jati diri. Pencak silat tidak hanya memiliki nilai aspek beladiri saja, namun pencak silat memiliki nilai yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai luhur dan aspek Pencak Silat antara lain : a. Mental Spiritual, meningkatkan mental dan spritual serta keyakinan diri dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, setiap orang yang mempunyai keahlian dalam pencak silat tidak boleh menyombongkan diri terhadap kepandaian atau ketrampilan pencak silatnya. b. Olah Raga, dengan berlatih pencak silat diharapkan juga sebagai sarana untuk olah raga. Sehingga kesehatan badan tetap terjaga. c. Seni Budaya, mengandung unsur keindahan dalam setiap gerak dan menjaga budaya warisan leluhur. d. Bela Diri, untuk membela diri dalam menghadapi situasi dan kondisi yang mengancam jiwa dan raga.
18
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN KEROHANIAN ( KE SH AN )
TINGKAT JAMBON
Diterbitkan oleh :
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pusat Madiun – Indonesia
Sekretariat Pusat : PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356
19
SILABUS PEMBELAJARAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Tingkat
: JAMBON
Alokasi Waktu
: 48 X PERTEMUAN / 24 MINGGU /6 BULAN
No 1.
Materi Pokok Sejarah
Indikator
Uraian Singkat Materi Pembelajaran
Memahami Sejarah Singkat PERSAUDARAAN SETIA
a. Pasca wafatnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada
HATI TERATE. Siswa memiliki gambaran pengetahuan
tanggal
tentangsituasi / catatan-catatan yang berarti/penting terkait
diteruskan para siswanya.
dengan tindakan-tindakan dan pengalaman pendiri Setia
pemimpin SH Terate sudah selayaknya diisi.
Hati Terate dimasalampau, yang bisa menjadikan motifasi bagi generasi-generasi pewaris Setia Hati Terate 1.1.
Kongres
II
PERSAUDARAAN
SETIA
HATI
Hasil Kongres II PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
April
1952,
kegiatan
SH
Terate
Posisi "guru" atau
b. Gagasan perubahan sistem komunikasi di tubuh SH Terate yang pernah dibicarakan dalam Kongres I
TERATE 1.2.
14
(pertama)
di
Pilangbango
pada
tahun
1948,
semakin mengerucut. c. Pada
tanggal
13
September
1953,
dengan
digelarnya Kongres II (kedua) SH Terate bertempat di kediaman Bapak RM Soetomo Mangkoedjojo, Jl. Diponegoro No. 45 Madiun menghasilkan beberapa keputusan penting. d. Hasil kongres II PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, sebagai berikut : -
Menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) SH Terate.
20
No
Materi Pokok
Indikator
Uraian Singkat Materi Pembelajaran -
Menetapkan Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Ketua SH Terate Pusat.
-
Untuk menghargai jasa Bapak Hardjo Oetomo maka
SH
penghormatan
Terate
memberikan
gelar
dengan
sebutan
Hajar
(Pendidik/Guru).
Sehingga
Ki
nama
beliau
menjadi Ki Hajar Hardjo Oetomo. -
Ibu Inem isteri dari Bapak Hardjo Oetomo diposisikan sebagai Ibu SH Terate.
2
Pemahaman
Organisasi
2.1. Kronologis
perkembangan
keorganisasian
a. Dijelaskan
kepada
siswa
tingkat
PERSAUDARAAN SETIA
Pemahaman Organisasi PERSAUDARAAN SETIA
perkembangan
HATI TERATE
HATI TERATE dari Tahun 1922 – 2021
TERATE mulai Tahun 1922-2021, meliputi peristiwa
2.2. Kedudukan Organisasi
PERSAUDARAAN
Jambon
SETIA
HATI
yang terjadi pada saat itu (Baca Buku Materi Siswa Tingkat Jambon ) b. Dijelaskan kedudukan organisasi terdiri dari : -
Pusat
-
Daerah Khusus Pusat (DKP)
-
Perwakilan Pusat
-
Cabang
-
Cabang Khusus
-
Cabang Administratif
21
No
3
Materi Pokok
Pengenalan Organisasi
Indikator
Uraian Singkat Materi Pembelajaran
Lambang Mengenalkan lambang Persaudaraan Setia Hati Terate Lambang
pertama
PERSAUDARAAN
SETIA
HATI
-
Ranting
-
Komisariat/Komisariat Khusus
-
Rayon
a. Tujuan dibuat lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Sebagai cerminan dari tujuan dasar
PERSAUDARAAN SETIA TERATE
dan isi dari Organisasi “PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE
HATI TERATE”, maka dibuatlah suatu lambang
3.1. Tujuan dibuat lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 3.2. Pelukisan lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE oleh Bapak Badini
yang mengandung arti dan hikmah tertentu b. Bentuk awal
lambang PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE
3.3. Penyempurnaan Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE di era Mas Tarmadji Boedi Harsono – sekarang 3.4. Bentuk Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE c. Pelukis lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE adalah Bapak Badini (bentuk : segi empat sama sisi )
22
No
Materi Pokok
Indikator
Uraian Singkat Materi Pembelajaran d. Penyempurnaan lambang pada era Mas Tarmadji Boedi Harsono dan digunakan sampai sekarang:
e. Bentuk Lambang (SESUAI AD/ART) yang terdiri dari : -
Bentuk Segi Empat Panjang
-
Warna Dasar Hitam
-
Hati Berwarna Putih Bertepi Merah
-
Sinar
-
Persaudaraan
-
Setia Hati
-
Terate / Bunga Terate
-
Bunga Terate kuncup, setengah mekar, dan mekar
-
Garis Putih Tegak Lurus Ditengahnya ada Garis Merah
-
Senjata Persilatan
23
No 4
Materi Pokok
Indikator
Pemahaman Tata Krama, Menjelaskan 4 jenis tata krama dalam kehidupan sehariEtika
Dan
Perilaku hari sebagai
( Attitude )
Uraian Singkat Materi Pembelajaran -
seorang insan PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE.
Tata krama dalam beribadah kepada Tuhan YME (hubungan vertikal)
-
Tata krama dalam berhubungan dengan sesama makhluk Tuhan (hubungan horizontal)
-
Tata krama dalam hubungan berbangsa dan bernegara
5.
Pemahaman Mental Dan Kedisiplinan dalam organisasi Kedisiplinan
a. Taat menjalankan tata aturan yang berlaku dalam AD/ART b. Patuh dan taat disiplin siswa c. Menjunjung tinggi nama baik organisasi d. Menyanyikan lagu kebangsaan INDONESIA RAYA dan MARS SETIA HATI TERATE setiap akan memulai latihan.
6
Pengenalan
Pembukaan
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
6.1. Menjelaskan arti pembukaan DI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 6.2. Sikap pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
a. Pengertian pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE adalah
rangkaian
gerak yang
merupakan “Salam Pembuka” atau juga merupakan permohonan / Do’a kehadirat Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai salam pembuka" mulainya aktifitas yang merupakan ciri khas dari Organisasi
24
No
Materi Pokok
Indikator
Uraian Singkat Materi Pembelajaran Persaudaraan Setia Hati Terate b. Mempraktekan dan memberikan contoh gerakan pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dengan benar. c. Penggunaan (kapan dilakukan) gerak Pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
7
Pitutur
Luhur
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
7.1. Pengertian dari Pitutur Luhur 7.2. Pitutur Luhur di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
a. “Pitutur Luhur” adalah pelajaran yang berupa nasihat-nasihat yang mempunyai nilai-nilai tinggi, mulia, dan baik di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE b. Memberikan contoh Beberapa Pitutur Luhur di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Contoh : “Sak apik – apike uwong, yen weweh pitulungan kanthi dedhemitan”
25
BAB I PENDAHULUAN Setelah mempelajari materi Kerohanian
Ke SH an pada tingkat sebelumnya yaitu
Polos, maka siswa berhak mengikuti latihan di tingkat Jambon. Selain diberikan materi lanjutan Senam dan Jurus, siswa juga diberika materi kerohanian / ke SH an di tingkat Jambon ini dengan berpedoman pada Buku Materi Kerohanian / ke SH an tingkat Jambon ini. Untuk mewujudkan tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sebagaimana dimaksud dalam Mukadimah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka disusunlah pedoman materi Kerohanian / Ke SH an yang diajarkan dalam kegiatan Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Materi Ajaran Kerohanian / Ke SH an ini dapat dikembangkan sepanjang sesuai dengan Prinsip / Pakem
Ajaran dan tidak
bertentangan dengan Hukum, Norma Agama, Kesusilaan, Kepatutan dan Kemanfaatan. Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Siswa, Pelatih atau Warga lainnya dilarang mengajarkan materi-materi yang tidak sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Dalam buku pedoman ini, disampaikan materi kerohanian / ke SH an beserta silabus pembelajaran untuk tingkat Jambon. Materi kerohanian / ke SH an tingkat Jambon ini merupakan kelanjutan dari materi Kerohanian / Ke SH an tingkat sebelumnya. Memfasilitasi melalui program-program kerja dengan mengadakan pelatihan-pelatihan mulai dari Pusat , Cabang, Ranting sampai ke Rayon, merupakan suatu bentuk usaha Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam rangka turut mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia agar generasi penerus dapat mengenal dan menyayangi serta melestarikan budaya bangsa melalui pencaksilat, Menyadari fakta yang ada pembelajaran dalam materi pencak silat khususnya dibidang kerohanian/KeSHan sering dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran/panduan materi, sehingga Pelatih dalam proses mempresentasikan materi kerohanian/KeSHan lebih banyak dengan pemahaman sesuai dengan kemampuan masing-masing, ini semua bertolak belakang dengan kondisi ideal, mengakibatkan dalam mengasah kemampuan para siswa yang heterogen dalam menerima kerohanian/KeSHan kurang maksimal dan mudah terpecah. Adapun kondisi Pelatih sendiri dituntut harus memiliki potensi/kemampuan dalam penyampaian materi kerohanian/KeSHan untuk bisa menciptakan suasana yang menarik, menyenangkan, sehingga siswa mampu dan bisa memahami materi yang telah diterima dengan baik, meskipun keberadaan para pelatih dan SDM bidang kerohanian di Persaudaraan Setia Hati Terate sangat minim, menjadikan permasalahan yang harus kita sikapi dan terselesaikan. Memahami dan menyadari peningkatan kualitas SDM calon warga/warga Persaudaraan Setia Hati Terate baik fisik maupun mental spiritual, kususnya melalui bidang pendidikan kerohanian/KeSHan. Materi di tingkat Jambon ini terdiri dari beberapa materi pokok yang 26
telah disusun dan dikembangkan sesuai dengan Silabus Pembelajaran, yang didalamnya memuat tentang : 1. Sejarah 2. Pemahaman Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 3. Pengenalan Lambang Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 4. Pemahaman Tata Krama, Etika Dan Perilaku ( Attitude ) 5. Pemahaman Mental Dan Kedisiplinan 6. Pengenalan Pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 7. Pitutur Luhur PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Dengan harapan melalui Buku Pedoman Materi Kerohanian/Ke SH an ini dapat meningkatkan kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi terhadap para siswa/calon warga dimanapun berada serta mendapatkan kesamaan materi dibidang Kerohanian / KeSHan, khususnya untuk siswa tingkat Jambon.
27
BAB II MATERI KEROHANIAN / KE SH AN 1. SEJARAH 1.1. KONGRES II PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Setelah wafatnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tanggal 14 April 1952, kegiatan SH Terate diteruskan para siswanya. Jumlah anggota yang ikut bergabung, satu demi satu mulai bertambah searah perjalanan waktu. Era kemerdekaan bergulir pelan tapi pasti dan kegiatan SH Terate yang pada masa kolonial diawasi dan dibatasi, ikut merdeka. Ruang gerak warga masyarakat dalam mengembangkan kreativitas, terbuka lebar. Belenggu kolonialisme tak lagi ada, berganti era harapan baru untuk berjuang demi mengisi kemerdekaan. Posisi "guru" atau pemimpin SH Terate sudah selayaknya diisi. Gagasan perubahan sistem komunikasi di tubuh SH Terate yang pernah dibicarakan dalam Kongres I (pertama) di Pilangbango pada tahun 1948, semakin mengerucut. Pada tanggal 13 September 1953, digelar Kongres II (kedua) SH Terate bertempat di kediaman Bapak RM Soetomo Mangkoedjojo, Jl. Diponegoro No. 45 Madiun yang menghasilkan beberapa keputusan penting. 1.2. HASIL KONGRES II PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pada Kongres II (kedua) PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain : 1) Menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) SH Terate. 2) Menetapkan Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Ketua SH Terate Pusat. 3) Untuk menghargai jasa Bapak Hardjo Oetomo maka SH Terate memberikan gelar penghormatan dengan sebutan Ki Hajar (Pendidik/Guru). Sehingga nama beliau menjadi Ki Hajar Hardjo Oetomo. 4) Ibu Inem isteri dari Bapak Hardjo Oetomo diposisikan sebagai Ibu SH Terate
2. PEMAHAMAN ORGANISASI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 2.1.
KRONOLOGIS
PERKEMBANGAN
KEORGANISASIAN
PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE DARI TAHUN 1922 - 2021 Perkembangangan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dimulai sejak berdirinya pada tahun 1922. Dalam perkembanganya tersebut PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mengalami beberapa peristiwa penting antara lain :
28
Tahun 1922
: Bapak Hardjo Oetomo melatih pencak silat para pemuda di Pilangbango, untuk sebagai
alat perjuangan bangsa dalam
melawan penjajah Belanda Tahun 1924
: Bapak Hardjo Oetomo, tidak hanya mengajar Pencak Silat di Madiun saja namun sampai di wilayah Loceret, Pace – Nganjuk dan Pare – Kediri. Selanjutnya beliau memberi nama untuk perkumpulan/perguruannya menjadi P.S.C (Pencak Sport Club) dan berubah lagi menjadi (Pemuda Sport Club).
Tahun 1942
: Bapak Soeratno Sorengpati mengusulkan untuk merubah nama P.S.C (Pemuda Sport Club) menjadi “TERATE”. Namun karena untuk materi jurusnya memakai jurus SH, maka perkumpulan/perguruan ini dikenal dengan nama SH TERATE
Tahun 1948
: Digelarnya
Kongres
I,
menghasilkan
perubahan
bentuk
perkumpulan dari “Perguron” menjadi “Organisasi”. Sebagai Ketua terpilih yaitu Bapak RM. Soetomo Mangkudjojo. Tahun 1953
: Digelarnya kongres II di Jl. Diponegoro No.45 Madiun, kediaman Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo, menghasilkan beberapa keputusan salah satunya disusunlah AD/ART.
Tahun 1956
: Bapak RM. Soetomo Mangkudjojo pindah tugas ke Surabaya, maka posisi Ketua Pusat dipegang oleh Bapak Irsyad dan pada
era
kepemimpinan
penyempurnaan
materi
Bapak
SH
Terate
Irsyad
ini
dengan
terjadi adanya
penambahan materi Senam dan perubahan gerakan pukulan pada jurus 1-4 dan 8. Tahun 1958
: Bapak Irsyad pindah tugas ke Bandung maka posisi Ketua Pusat SH Terate dipegang oleh Bapak Santoso.
Tahun 1966
: Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo, setelah kembali ke Madiun beliau diangkat kembali menjadi Ketua Pusat SH Terate
Tahun 1974
: Berdasarkan hasil MUBES I, pengurus SH Terate mengangkat Kangmas RM. Imam Koessupangat sebagai Ketua Pusat dan Bapak RM. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Dewan Pusat SH Terate
Tahun 1977
: Berdasarkan hasil MUBES II, mengangkat Bapak Badini sebagai Ketua Pusat dan Kangmas RM. Imam Koessupangat sebagai Dewan Pusat SH Terate
Tahun 1981
: Berdasarkan hasil MUBES III, mengangkat Kangmas H. Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat dan Kangmas RM. Imam Koessupangat sebagai Ketua Dewan
29
Pusat dan Bapak Badini sebagai Wakil Dewan Pusat SH Terate Tahun 1985
: Berdasarkan hasil MUBES IV, mengangkat kembali Kangmas H. Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat dan Kangmas RM. Imam Koessupangat sebagai Dewan Pusat.
Tahun 1991
: Berdasarkan hasil MUBES V, mengangkat kembali Kangmas H. Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat dan Bapak Drs. Marwoto, MS. sebagai Dewan Pusat
Tahun 2000
: Berdasarkan hasil MUBES VI, mengangkat kembali Kangmas H. Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat dan Bapak Drs. Marwoto, MS. sebagai Dewan Pusat.
Tahun 2008
: Berdasarkan hasil musyawarah mufakat pengurus pusat, menetapkan kembali Kangmas H. Tarmadji Budi Harsono, SE. sebagai Ketua Umum Pusat.
Tahun 2016
: Berdasarkan PARAPATAN LUHUR (PARLUH) I, mengangkat Saudara H. Muhammad Taufiq sebagai Ketua Umum Pusat dan Kangmas H. RB. Wiyono sebagai Ketua Majelis Luhur PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Tahun 2017
: Berdasarkan PARLUH II, menetapkan Kangmas Drs. R. Murdjoko HW. sebagai Ketua Umum Pusat dan Kangmas H. Issoebiantoro,
SH.
sebagai
Ketua
Dewan
Pusat
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Tahunn 2021
: Berdasarkan
hasil
PARLUH
Tahun
2021,
menetapkan
Kangmas Drs. R. MOERDJOKO H.W. sebagai Ketua Umum Pusat dan Kangmas H. ISSOEBIAJNTORO, SH sebagai Ketua Dewan Pusat
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
periode 2021-2026. 2.2.
KEDUDUKAN ORGANISASI Sesuai dengan AD/ART Tahun 2021 PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE adalah organisasi persaudaraan yang mendidik dan mengajarkan keluhuran budi, dengan mengutamakan ajaran, sifat serta watak perguruan serta tidak berpolitik, tidak berafiliasi, tidak terikat dan tidak memiliki ikatan apapun dengan organisasi politik maupun dan organisasi kemasyarakatan manapun. Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE berpusat di Kota
Madiun dan berkedudukan di Padepokan Agung, Jalan Merak No 10 dan 17, Kelurahan Nambangan Kidul Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur
–
Indonesia.
Dalam
kedudukannya
sebagai
sebuah
Organisasi,
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE meliputi :
30
1) Pusat Berkedudukan tetap di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, Indonesia dan bertanggung jawab kepada Parapatan Luhur. Merupakan induk organisasi yang memberi legalitas kepada SH TERATE di tingkat bawahnya. 2) Daerah Khusus Pusat ( DKP ) PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE memiliki Daerah Khusus Pusat (DKP) di wilayah Madiun yang meliputi Kota Madiun dan Kabupaten Madiun, Jawa Timur di bawah tanggung jawab langsung Ketua Umum. 3) Perwakilan Pusat Perwakilan Pusat adalah organisasi SH TERATE di tingkat provinsi yang dibentuk oleh Ketua Umum. Perwakilan Pusat bersifat koordinatif dengan cabang-cabang dalam satu wilayah provinsi dan lembaga pemerintah serta organisasi lainnya di tingkat provinsi. 4) Cabang Berkedudukan di masing-masing wilayah kota / kabupaten atau dimana Cabang tersebut berdiri dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum. a. Cabang Khusus Berkedudukan sesuai dengan tempat didirikannya Cabang Khusus tersebut dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum. Cabang Khusus dapat dibentuk diluar negeri yang ketentuan pelaksanaan organisasinya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di negara setempat dan ditetapkan oleh Ketua Umum b. Cabang Administratif Ranting atau beberapa Ranting yang karena pertimbangan geografis diberikan kewenangan khusus untuk mengatur rumah tangganya sendiri tanpa harus mendapat persetujuan Cabang dan ditetapkan oleh Ketua Umum. 5) Ranting Ranting SH TERATE dapat didirikan di kecamatan atau wilayah setingkat kecamatan oleh paling sedikit 5 (lima) orang warga, dan mempunyai siswa paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang dan pembentukan Ranting ditetapkan oleh Ketua Cabang.PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Komisariat berkedudukan di perguruan tinggi atau pondok pesantren dan bertanggung jawab kepada Ketua Cabang. 6) Komisariat Komisariat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dapat didirikan di perguruan tinggi atau pondok pesantren atau satuan instansi yang terdapat paling sedikit 5 (lima) orang warga yang dapat melatih dan mempunyai siswa paling sedikit 10 (sepuluh) orang. Komisariat Khusus dapat dibentuk di Keraton
31
yang ketentuan pelaksanaan organisasinya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di Keraton tersebut; dan ditetapkan oleh Ketua Umum 7) Rayon Berkedudukan di wilayah desa/kelurahan dan bertanggung jawab kepada Ketua Ranting.
3. PENGENALAN LAMBANG ORGANISASI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 3.1. TUJUAN DIBUAT LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Sebagai
cerminan
dari
tujuan
dasar
dan
isi
dari
Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, maka dibuatlah suatu lambang yang mengandung arti dan hikmah tertentu. Pada awal mulanya bentuk Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE seperti pada gambar di bawah ini :
3.2. PELUKISAN LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Dalam perkembanganya, pelukisan lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, dilakukan oleh Bapak Badini. Hasil dari pelukisan tersebut seperti gambar dibawah ini dengan bentuk perisai segi empat sama sisi.
3.3. PENYEMPURNAAN LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DI ERA MAS TARMADJI BOEDI HARSONO Penyempurnaan bentuk lambang PERSAUDARAAN SETIA HAT TERATE sampai dengan era Kangmas TARMADJI BOEDHI HARSONO, SE terus dilakukan. Gambar
lambang
PERSAUDARAAN
SETIA
HATI
TERATE
yang
telah
disempurnakan dan digunakan sampai sekarang seperti di bawah ini :
32
3.4. BENTUK LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Bentuk lambang yang telah disempurnakan pada era Kangmas TARMADJI BOEDHI HARSONO, SE digunakan sampai sekarang telah dipatenkan dan didaftarkan dalam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE memiliki Lambang berbentuk segi empat dengan perbandingan 2 : 3 (panjang dan lebar) dengan dasar warna hitam yang di dalamnya terdapat : a. Gambar lambang hati berwarna putih bertepi merah yang terletak tepat ditengah b. Sinar putih yang memancar dari lambang hati. c. Dibawah lambang hati terdapat bunga terate berwarna putih, berbentuk kuncup, setengah mekar dan mekar, berdaun hijau yang terletak diatas permukaan air; d. Disebelah kiri lambang hati terdapat garis putih tegak lurus bergaris tengah merah; e. Di dalam lambang terdapat gambar senjata yang merupakan ciri senjata pencak silat yaitu : -
Tongkat (toyak) diatas tulisan Persaudaraan ;
-
Rambik dan belati diatas lambang hati ;
-
Trisula dibawah bunga terate ; dan
-
Pedang di kanan kiri bunga terate.
f. Di dalam lambang terdapat tulisan Persaudaraan Setia Hati Terate dengan warna dan penempatan : -
Tulisan Persaudaraan berwarna putih terletak dibawah gambar tongkat (toyak);
-
Tulisan Setia berwarna putih terletak di sebelah kiri lambang hati ;
-
Tulisan Hati berwarna putih terletak di sebelah kanan lambang hati ;
-
Tulisan TERATE berwarna kuning emas terletak di bawah gambar bunga Terate.
4. PEMAHAMAN TATA KRAMA, ETIKA DAN PERILAKU (ATTITUDE) Pada tingkat Polos, telah dipelajari dan dijelaskan pengertian dan tujuan tentang tata krama. Pada tingkat Jambon ini dijelaskan secara rinci tata krama yang berlaku di kehidupan sehari-sehari. Tata krama harus difahami dengan baik agar pergaulan kita dengan seseorang atau sekelompok orang tetap berjalan dengan baik dan harmonis. Yang tentu saja hal itu akan mengundang simpati orang lain. Siapa yang menjaga tata kramanya, dia akan disenangi oleh orang banyak. Ada banyak macam tata krama yang kesemuanya bertujuan untuk menjadikan kita manusia yang berbudi luhur, dan terangkum dalam empat jenis tata krama yaitu : Tata krama dalam beribadah kepada Tuhan (hubungan vertikal), Tata krama dalam berhubungan dengan sesama makhluk Tuhan (hubungan horizontal), Tata krama dalam hubungan berbangsa dan bernegara , Tata krama dalam hubungan dengan alam semesta
33
4.1.
TATA
KRAMA
DALAM
BERIBADAH
KEPADA
TUHAN
(HUBUNGAN
VERTIKAL) Tata krama dalam beribadah kepada Tuhan (hubungan vertikal) Dalam beribadah kepada Tuhan,
selain ada
aturan
bakunya, kita juga harus
memperhatikan tata krama dalam peribadatan. Semisal menggunakan pakaian yang baik (tidak asal pakai), merendahkan diri dan suara ketika berdoa, dan lain sebagainya, Kita harus memiliki tata krama, yang kesemuanya dapat dipelajari dari guru agama masing-masing. Pada intinya harus bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua perintah-Nya serta menjauhi semua laranganNya. 4.2.
TATA KRAMA DALAM BERHUBUNGAN DENGAN SESAMA MAKHLUK TUHAN (HUBUNGAN HORIZONTAL) a. Tata krama pergaulan = etika = unggah – ungguh, Maksud dan Tujuan : 1) Kita dapat saling hormat - menghormati antara sesama. 2) Jangan menyinggung perasaan orang lain. 3) Jangan menganggu ketentraman orang lain. 4) Menyesuaikan dengan tatacara setempat yang di anggap baik. Manfaat tata krama dalam pergaulan : 1) Agar dapat bergaul dengan sebaik-baiknya sehingga apa yang di dapat kebahagian hidup yang lebih baik dalam masyarakat. 2) Etika adalah kaidah kesopanan, dapat diumpamakan sebuah kunci bagi kita untuk dapat membukakan kepada pergaulan yang luas 3) Tata krama pergaulan adalah mutlak bagi keberhasilan seseorang dalam berkomunikasi. Terutama bagi warga Persaudaraan Setia Hati Terate untuk sukses dibidang masing - masing, perlu disadari adanya hubungan antara sikap, perilaku dan etika. b. Tata pergaulan dalam masyarakat sebagai berikut : 1) Berkenalan Pada awalnya saat berhubungan dengan seseorang kita mengalami suatu keadaan yang disebut "berkenalan". Proses berkenalan ada dua macam : a) Secara Langsung Cara ini biasanya dilakukan ketika bertemu orang secara langsung dan saling
berjabat
tangan;
saling
mengenalkan
diri.
Yang
perlu
diperhatikan di sini adalah sewaktu berjabat tangan, berilah pesan yang menyenangkan dengan cara : -
Pandanglah dan jangan memalingkan muka
-
Peganglah tangan nya dengan memberi kesan hangat.
-
Tidak terlalu keras saat menggenggam dan tidak terlalu lemah
-
Tidak cepat-cepat dilepaskan tetapi juga tidak terlalu lama 34
-
Hindari tindakan yang kurang baik misalnya mengelus atau mengelitik.
-
Pandanglah ramah, bibir tersenyum
-
Jangan menyebut nama bersamaan, lebih baik tunggu dia menyebutkan namanya terlebih dahulu, setelah itu baru sebutkan namamu dengan jelas.
b) Secara Tidak Langsung Cara ini biasanya melalui surat menyurat ataupun berkomunikasi lewat telepon, duduk berdampingan dalam suatu keadaan tertentu. Pada prosesi ini biasanya tidak terjadi ulur tangan atau saling berjabatan. Yang perlu diperhatikan disini adalah tunjukkan pribadi saudara dengan sikap tidak angkuh, tetapi juga tidak "murahan", ramahlah sewajarnya. 2) Bertamu Pada kunjungan kerumah seseorang terjadi dua kemungkinan yaitu: a) Dengan
mengadakan
perjanjian
dulu
Apabila
anda
sudah
mengadakan janji dengan seseorang untuk datang kerumahnya terlebih dahulu usahakan menepati janji tersebut dan datang pada jam yang sudah ditentukan b) Mendadak (tanpa mengadakan perjanjian), Mungkin karena suatu keperluan atau sebab lainnya anda datang ke rumah seseorang dengan mendadak, perhatikan hal sebagai berikut: -
Datang pada jam yang sepatasnya bertamu
-
Seandainya tuan rumah karena ada keperluan hendak pergi dari rumahnya, apabila kedatangan anda karena suatu kerperluan mintalah waktu (5 menit) untuk menyampaikan maksud keperluan anda, tetapi kalau kedatangan anda bukan karena suatu keperluan berilah kesempatan tuan rumah untuk pergi dan tunda dahulu keinginan anda bertemu kerumahnya dan laksanakan pada kesempatan atau hari berikutnya.
Adapun hal yang penting yang harus diperhatikan sewaktu bertamu atau kunjungan kerumah orang : -
Pilih hari dan jam bertamu
-
Keadaan yang akan di datangi
-
Cara berpakaian
-
Melepas topi sebelum masuk ke rumah
-
Mengetuk pintu dan mengucapkan salam
-
Jangan duduk dulu sebeleum dipersilahkan
-
Sikap saat duduk atau etika saat duduk bertamu
35
3) Berbicara Banyak orang biasa berbicara, tetapi jarang yang bisa menyimak apakah orang lain yang di ajak berbicara tersebut menarik kesan baik atau tidak. Untuk itu perhatikan hal–hal berikut: a. Berbicaralah sesuai dengan siapa anda berbicara. Contohnya: anda berbicara dengan seorang wanita, jangan sampai mengambil pokok pembicaraan mengenai suatu yang bukan bidangnya wanita. b. Berilah lawan bicara anda mengambil topik pembicaraan atau memulai pembicaraan jangan menonjolkan "aku" saudara dalam setiap pembicaraan, bukan itu yang menyebabkan saudara disenangi dia. c. Sewaktu
berbicara,
pandangan
mata
jangan
kemana-mana,
menunduk misalnya atau memandang ke arah lain atau selalu berpindah-pindah. Ini menimbulkan kesan anda seorang penakut atau kurang gantelmen, pandanglah matanya tapi jangan sampai melotot. d. Seandainya pembicaraan tersebut menimbulkan situasi perdebatan, anda jangan terbawa dalam situasi tersebut dan malah memenangkan argumentasi sendiri. Ingatlah situasi saat itu anda bertamu atau memang berada di ruangan rapat. Kalaupun saat di ruangan tamu usahakan mengalihkan pembicaraan lain. e. Kalau pembicaraan anda didengarkan orang lain yang tingkatnya berada di bawah orang yang saudara ajak berbicara (misalkan muridnya, pegawai, dll) bersikaplah sopan kepadanya, walaupun biasanya anda memanggil dengan "ha" kepadanya. Hal ini untuk menjaga kewibawaan dan kehormatan orang tersebut. f. Jangan bermain Hand Phone (HP) atau Whatsapp (WA) dalam berbicara dengan orang lain karena itu termasuk mengabaikan teman dalam berbicara. 4) Menggunakan telepon a.
Telepon umum Walaupun anda sudah mengeluarkan uang untuk menggunakan telepon umum tersebut, janganlah merasa bahwa telepon tersebut bebas saudara pakai. Bicara seperluanya.
b.
Telepon kantor Ingatlah bahwa biaya telepon itu cukup tinggi. Apabila anda memakai telepon kantor, bicaralah seperlunya saja jangan bertele-tele. Apabila suatu saat anda berada di kantor orang lain, saat itu telpon di ruangan tersebut berbunyi jangan sampai anda mengangkatnya, ingatlah itu bukan ruangan anda sendiri. Demikian juga kalau anda menggunakan fasilitas telepon di ruangan kantor orang lain, mintalah ijin terlebih dahulu jangan asal memakai telepon tersebut. 36
c.
Telepon pribadi Karena keadaan memaksa anda untuk meminjam telepon ke rumah orang lain; lakukanlah dengan sopan dan berbicaralah seperlunya dan taruhlah uang sebagai pengganti pulsa atau pembayaran telepon walaupun hal itu tidak diminta si pemilik.
Kesopanan dalam bertelepon a. Anda sebagai penerima Apabila ada dering telepon, jangan biarkan berlarut–larut. walaupun anda sedang berbicara, segeralah mengangkat telepon tersebut. Setelah anda mengangkat lakukan hal sebagai berikut:
Ucapkan nomor telepon anda atau ruangan kantor anda, atau ucapkan salam.
Setelah melayani pembicaraan, kalau anda tidak mengenal si pembicara, tanyakan ''saya ini bicara dengan siapa ?''
Hal ini untuk memastikan anda menerima telepon dari siapa, sehingga kalau itu merupakan penerima pesan, anda bisa dengan jelas menyampaikan tersebut kepada orang yang dimaksud dengan nama pengirimnya.
Setelah selesai perbincangan, letakkanlah telepon ditempatnya semula dengan pelan.
b. Anda sebagai penelepon -
Setelah anda memasukkan nomor telepon yang anda tuju dan diterima, lakukanlah hal-hal berikut:
-
Tanyakan apakah yang menerima tersebut yang ada maksud.
-
Setelah
mendapat
sambutan
dari
orang
yang
dimaksud
berbicaralah dengan tenang, tidak tergesa-gesa dan ucapkan katakata saudara sampai dia mengerti dengan benar. Jangan sampai tidak memberi kesempatan dia berbicara. -
Setelah selesai pembicaraan, letakkan telepon ditempatnya semula dengan pelan.
-
Dalam berbicara dengan orang lain tidak bermain HP
5) Surat menyurat a. Pergunakan bahasa yang baik dan tulisan yang jelas dan bisa terbaca. Pergunakan atau pilih kata-kata yang sopan. b. Ikutilah tata aturan persuratan yang benar c. Usahakan membalas setiap surat yang anda terima, kalau itu sekiranya membutuhkan jawaban anda d. Tulislah alamat yang di tuju dan alamat anda sendiri dan Pergunakan perangko secukupnya. 37
4.3.
TATA KRAMA DALAM HUBUNGAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Banyak hal yang berkaitan dengan tata krama seseorang dalam berbangsa dan bernegara antara lain :. a. Mematuhi aturan atau undang-undang yang berlaku. b. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik. c. Melaksanakan upacara bendera dengan tertib dan tenang.
4.4.
TATA KRAMA DALAM HUBUNGAN DENGAN ALAM SEMESTA Kita diturunkan ke dunia ini sebagai khalifah/ pemimpin untuk memimpin di muka bumi ini. Kewajiban kita adalah menjaga keindahan dan keselamatan bumi, ikut Memayu Hayuning Bawono. Oleh karena itu, kita harus benar-benar menjaga dan melestarikan alam ini dengan cara menjaga keharmonisan hidup dengan alam semesta. a. Jangan menyakiti binatang tanpa alasan yang dibenarkan. b. Tidak menebangi hutan secara liar. c. Membuang sampah pada tempatnya d. Menjaga hubungan yang harmonis dengan alam astral/ghaib.
5. PEMAHAMAN MENTAL DAN KEDISIPLINAN Mental yang baik terbentuk dari sikap kedisplinan yang dimulai dari diri seseorang, khusunya bagi siswa tingkat Jambon. Dalam hal kedisiplinan berorganisasi, maka terdapat aturan-aturan yang berlaku dan wajib dipatuhi, antara lain : a. Taat menjalankan tata aturan yang berlaku dalam AD/ART b. Patuh dan taat disiplin siswa c. Menjunjung tinggi nama baik organisasi d. Menyanyikan lagu kebangsaan INDONESIA RAYA dan MARS SETIA HATI TERATE setiap akan memulai latihan.
6. PENGENALAN PEMBUKAAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 6.1.
PENGERTIAN PEMBUKAAN DI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pengertian pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE adalah rangkaian gerak yang merupakan “Salam Pembuka” atau juga merupakan permohonan / Do’a kehadirat Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai salam pembuka" mulainya
aktifitas yang merupakan
ciri khas dari Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. 6.2.
SIKAP PEMBUKAAN DI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Sikap pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE terdiri dari rangkaian gerak yaitu : 1. Berdiri tegak seperti huruf alif 2. Penghormatan 3. Salaman 38
4. Diatas dengan hanya 2 jari saja: jari telunjuk & jari tengah 5. Turun, dibawah kaki kanan melindungi kemaluan, dengan dua jari diletakkan di tanah setelah itu dua jari diacungkan ke atas. 6. Dua jari ditempelkan dipelipis 7. Tangan kanan mengepal dan tangan kiri siap menangkis 8. Mengubah posisi kaki jongkok ke samping kiri diikuti siku tangan kiri 9. Pengulangan/keseluruhan gerak Sikap pembukaan dapat diberikan contoh dan dipraktekan. Gerak Pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE digunakan pada saat Sambung sesama siswa di tempat latihan, saat pertandiingan, maupun pada saat solospel dan kegiatan – kegiatan tertentu selama tidak bertentangan dengan ajaran PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Penjelasan terkait arti dan makna pembukaan akan dijabarkan pada jenjang / tingkat selanjutnya.
7. PITUTUR LUHUR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 7.1.
PENGERTIAN “Pitutur Luhur” adalah pelajaran yang berupa nasihat-nasihat yang mempunyai nilai-nilai tinggi, mulia, dan baik di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
7.2.
PITUTUR LUHUR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE a.
Sak apik – apike uwong, yen weweh pitulungan kanthi dedhemitan
b.
Nandur pari thukul pari, nandur tholo thukul tholo, nandur kacang thukul kacang, maksudnya: Nandur apik thukul apik, nandur tresna thukul tresna
c.
Sopo kang atine resik, bakal di sayang Gusti
d.
Kecik tak ocak acik, mrico polo tak anggo dakon, karepku tak gawe becik mbok tanpa ala mangga kemawon
e.
Cilik ora kurang bakal, gedhe ora turah bakal, waton isih keno tak ingeti ora bakal mundur
f.
Aja waton omong, yen omong nganggo waton
39
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN KEROHANIAN ( KE SH AN )
TINGKAT HIJAU
Diterbitkan oleh :
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pusat Madiun – Indonesia
Sekretariat Pusat : PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356
40
SILABUS PEMBELAJARAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Tingkat
: HIJAU
Alokasi Waktu
: 48 X PERTEMUAN / 24 MINGGU/6 BULAN
No 1.
Materi Pokok
Indikator
Sejarah
Uraian Singkat Materi Pembelajaran
Pendalaman Sejarah Singkat Persaudaraan Setia
Masa kepemimpinan Persaudaraan Setia Hati Terate dari
Hati Terate Masa Transisi
Paguron menjadi Organisasi mulai tahun 1922-2021 ( Lanjutan materi Polos dan Jambon )
2
Pengenalan
Struktur Mengenalkan struktur organisasi dan kepengurusan
Organisasi
Dan Persaudaraan Setia Hati Terate Tahun 2021-2026
a. Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
Kepengurusan
2.1. Pengertian Organisasi dan Kepngurusan
diidentifikasi, bekerja sama atas dasar yang relatif terus
Persaudaraan Setia Hati
2.2. Kepengurusan
menerus
Terate
2.2.1. Dewan Pusat 2.2.2. Pengurus
Pusat
Pengurus PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE 2.2.3. Mengenal pengurus Cabang, Ranting, Rayon.
untuk
mencapai
adalah
suatu
beberapa
tujuan
orang
bersama.
anggota
yang
memegang suatu Organisasi bertanggungjawab penuh atas
kepengurusan Organisasi
dalam
rangka
mencapai suatu tujuan Organisasi dimaksud b. Dewan Pusat Ketua
: KRA. H. ISSOEBIJANTORO, SH
Anggota
: R. GUNAWAN H. DJUNAIDI SUPRAJITNO, S.Sos Drs. H. MOCH SINGGIH
untuk
41
No
Materi Pokok
Indikator
Uraian Singkat Materi Pembelajaran SUBAGYO, SE Drs. H. HARSONO, MM RUMASETIYO HARI WURYANTO, SH., M.Ak ANDREAS EKA SAKTI YUDIAWAN, SE c. Pengurus PSHT Pusat Madiun Mengenal
nama
Pengurus
Pusat
PERSAUDARAAN
SETIA HATI TERATE
3
Pendalaman makna
arti
dan Menjelaskan serta mendalami arti dan makna
a. Tentang Tulisan "Persaudaraan" tanpa tulisan "Pencak
Lambang lambang PERSUDARAAN SETIA HATI TERATE
Silat"
PERSAUDARAAN SETIA
b. Pengertian tentang Tulisan "Setia Hati"
HATI TERATE
c. Pengertian tentang Tulisan "TERATE" d. Bentuk segi empat beraturan dengan dasar hitam e. Jantung putih bertepi merah f. Jantung/Hati bersinar putih g. Sinar putih h. Bunga terate i.
Bunga terate ada yang kuncup, setelah mekar dan mekar
j.
Garis tegak lurus / pita tegak lurus yang disusun berwarna putih - merah - putih
k. Senjata - senjata ciri khas Pencak Silat
42
No 4
Materi Pokok
Indikator
Pemantapan Tata Krama, Implementasi/penerapan Etika
Dan
Uraian Singkat Materi Pembelajaran
Tata Krama, Etika Dan Diberikan contoh-contoh Implementasi/penerapan Tata Krama,
Perilaku Perilaku (Attitude) di kehidupan sehari – hari
Etika Dan Perilaku (Attitude) di kehidupan sehari – hari
(Attitude)
5
Pemantapan Mental Dan Mental dan kedisiplinan dalam beroganisasi dalam
a. Disiplin mematuhi aturan organisasi sesuai AD/ART
Kedisiplinan
b. Memahami dan menyadari peningkatan kualitas SDM
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara.
calon
warga/warga
PERSAUDARAAN
SETIA
HATI
TERATE baik fisik dan teknik maupun mental spiritual, khususnya melalui bidang pendidikan kerohanian/Ke SH an c. Wajib menyanyikan dan menghayati Lagu Indonesia Raya dan Mars Setia Hati Terate setiap memulai Latihan d. Mematuhi tata tertib yaitu sesuai dengan janji siswa
6
Pendalaman
Pembukaan Sikap pembukaan di Persaudaraan Setia Hati
Persaudaraan Setia Hati Terate yang baik dan benar sesuai dengan yang Terate
diajarkan.
a. Pemahaman gerak Pembukaan dengan baik dan benar b. Mempraktekan gerak Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate pada saat Sambung c. Penjelasan arti gerak pembukaan
7
Pemahaman TRADISI
Adat
Dan
7.1. Pengertian
adat
dan
tradisi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
di
a. Adat adalah suatu perbuatan yang lazim di lakukan secara turun temurun yang menjadi tradisi dan budaya dalam
43
No
Materi Pokok
Indikator
PERSAUDARAAN SETIA
7.2. Contoh adat dan tradisi di PERSAUDARAAN
HATI TERATE
SETIA HATI TERATE
Uraian Singkat Materi Pembelajaran ajaran PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
yang
mengandung nilai moral dan tata krama atau perilaku yang baik. b. Adat yang berlaku di Persaudaraan Setia Hati Terate menjadi suatu tradisi baik secara tertulis maupun tidak tertulis. c. Contoh adat dan tradisi di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
8
Pengenalan dan
jiwa/watak Jiwa/watak dan sifat yang harus dimiliki oleh insan Menjelaskan jiwa/watak insan PERSAUDARAAN SETIA HATI sifat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
TERATE : a. Berbudi luhur tahu benar dan salah serta takwa kepada Tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, b. Berani dan tidak takut mati c. Dalam hal masalah kecil MENGALAH, masalah prinsip dan besar baru BERTINDAK. d. Sederhana e. Memayu Hayuning Bawono Menjelaskan sifat insan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE a. Ora kagetan ( tidak mudah terkejut )
44
No
Materi Pokok
Indikator
Uraian Singkat Materi Pembelajaran b. Ora gumunan ( tidak mudah heran ) c. Yakin pada dirinya d. Berani
melaksanakan
kewajiban
sampai
tuntas
( bertanggung jawab )
9
Falsafah/Semboyan Pitutur
Dan
Luhur 9.2. Mengenalkan
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
9.1. Pengertian falsafah dan semboyan falsafah
dan
a. Falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang semboyan
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. 9.3. Pitutur luhur
dalam falsafah dan semboyan
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
paling dasar yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang yang mengandung pandangan/pedoman hidup. b. Semboyan adalah kumpulan kata atau kalimat yang dipakai sebagai dasar, tuntunan, intisari, slogan, motto dari suatu
usaha
bersama
yang
dapat
membangkitkan
semangat dan menjadi ciri khas. c. Falsafah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE : Manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan, selama ia masih setia kepada hatinya sendiri atau selama manusia masih ber-SH pada dirinya sendiri (yakin dan tidak kenal menyerah)
45
No
Materi Pokok
Indikator
Uraian Singkat Materi Pembelajaran d. Semboyan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE : Selama matahari masih bersinar, selama bumi masih dihuni manusia, selama itu pula Setia Hati Terate tetap kekal, abadi, jaya selama-lamanya
46
BAB I PENDAHULUAN Setelah mempelajari materi Kerohanian
Ke SH an pada tingkat sebelumnya yaitu
Jambon, maka siswa berhak mengikuti latihan di tingkat HIjau. Selain diberikan materi lanjutan Senam dan Jurus, siswa juga diberikan materi kerohanian / ke SH an di tingkat Hijau ini dengan berpedoman pada Buku Materi Kerohanian / ke SH an ini. Untuk mewujudkan tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sebagaimana dimaksud dalam Mukadimah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka disusunlah pedoman materi Kerohanian / Ke SH an yang diajarkan dalam kegiatan Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Materi Ajaran Kerohanian / Ke SH an ini dapat dikembangkan sepanjang sesuai dengan Prinsip / Pakem
Ajaran dan tidak
bertentangan dengan Hukum, Norma Agama, Kesusilaan, Kepatutan dan Kemanfaatan. Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Siswa, Pelatih atau Warga lainnya dilarang mengajarkan materi-materi yang tidak sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Dalam buku pedoman ini, disampaikan materi kerohanian / ke SH an beserta silabus pembelajaran untuk tingkat Jambon. Materi kerohanian / ke SH an tingkat Jambon ini merupakan kelanjutan dari materi Kerohanian / Ke SH an tingkat sebelumnya. Memfasilitasi melalui program-program kerja dengan mengadakan pelatihan-pelatihan mulai dari Pusat , Cabang, Ranting sampai ke Rayon, merupakan suatu bentuk usaha Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam rangka turut mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia agar generasi penerus dapat mengenal dan menyayangi serta melestarikan budaya bangsa melalui pencak silat, Menyadari fakta yang ada pembelajaran dalam materi pencak silat khususnya dibidang kerohanian/KeSHan sering dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran/panduan materi, sehingga Pelatih dalam proses mempresentasikan materi kerohanian/KeSHan lebih banyak dengan pemahaman sesuai dengan kemampuan masing-masing, ini semua bertolak belakang dengan kondisi ideal, mengakibatkan dalam mengasah kemampuan para siswa yang heterogen dalam menerima kerohanian/KeSHan kurang maksimal dan mudah terpecah. Adapun kondisi Pelatih sendiri dituntut harus memiliki potensi/kemampuan dalam penyampaian materi kerohanian/KeSHan untuk bisa menciptakan suasana yang menarik, menyenangkan, sehingga siswa mampu dan bisa memahami materi yang telah diterima dengan baik, meskipun keberadaan para pelatih dan SDM bidang kerohanian di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sangat minim, menjadikan permasalahan yang harus kita sikapi dan terselesaikan. Memahami
dan
menyadari
peningkatan
kualitas
SDM
calon
warga/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE baik fisik maupun mental spiritual, kususnya melalui bidang pendidikan kerohanian/KeSHan. Materi di tingkat Hijau ini terdiri dari beberapa materi 47
pokok yang telah disusun dan dikembangkan sesuai dengan Silabus Pembelajaran, yang didalamnya memuat tentang : 1. Sejarah 2. Pengenalan Struktur Organisasi Dan Kepengurusan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 3. Pendalaman arti dan makna Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 4. Pemantapan Tata Krama, Etika Dan Perilaku (Attitude) 5. Pemantapan Mental Dan Kedisiplinan 6. Pendalaman Pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 7. Pemahaman Adat Dan TRADISI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 8. Pengenalan jiwa/watak dan sifat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 9. Falsafah/Semboyan Dan Pitutur Luhur PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Dengan harapan melalui Buku Pedoman Materi Kerohanian/Ke SH an ini dapat meningkatkan kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi terhadap para siswa/calon warga dimanapun berada serta mendapatkan kesamaan materi dibidang Kerohanian / KeSHan, khususnya untuk siswa tiingkat Hijau.
48
BAB II MATERI KEROHANIAN / KE SH AN 1. SEJARAH PERSAUDARAAN SETIA
HATI TERATE mengajarkan pencak silat
dan
kerohaniannya untuk mewujudkan para warga/anggotanya sehingga tercapai manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ikatan pokok PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE terletak pada mental dan moral sesama warga/anggotanya, yang didasari oleh pendidikan ke-SH-an/berjiwa SH. Pendidikan ke-SH-an ini diberikan disetiap calon warga/anggota secara bertahaptahap menurut perkembangan jasmani maupun rohaninya, oleh karena itu penanaman jiwa SH diberikan bersamaan dengan pelajaran-pelajaran senam-jurus-pasang-pencak silat dan tercapainya tingkatan-tingkatan. Adapun, Tujuan masuk menjadi siswa/anggota PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, adalah sebagai berikut : -
Mencari Persaudaraan melalui Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
-
Mencari keselamatan dunia akhirat melalui sarana latihan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Dalam perkembangannya, Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
mengalami pembaharuan seiring perkembangan jaman. Langkah pembaharuan itu ditempuh dengan alasan : a) Agar PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mampu mensejajarkan kiprahnya dengan perubahan zaman dan pergeseran nilai-nilai komunitas yang melingkupinya. Dengan adanya perubahan sistem komunikasi di tubuh PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dari 'paguron" atau " perguruan " menjadi organisasi yang bertumpu pada "sistem persaudaraan", berarti gaung pembaharuan telah diluncurkan dan proses perubahan telah digelar. sehingga perubahan roh organisasi dari sistem tradisional ke sistem organisasi modern. Dengan konsep ini, kelak PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE diharapkan mampu menjawab tantangan kehidupan yang semakin kompleks. b) Agar
PERSAUDARAAN
SETIA
HATI
TERATE
tidak
dikuasai
dan
tidak
ketergantungan pada orang perorang, sehingga kelangsungan hidup organisasi dan kelestarian - nya lebih terjamin. Meski
roh
organisasi sudah bergeser dari
perguruan pencak silat berubah menjadi organisasi persaudaraan, namun dalam konsepsi keilmuan (idealisme), tradisi paguron masih tetap dipertahankan. Ini mengingat bahwa PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE lahir dari akar budaya pencak silat yang tetap ngugemi prinsip-prinsip patrialisme. Selain itu konsepsi demokratisasi lebih dikedepankan dalam penataan organisasi. Sementara dalam prosesi pewarisan keilmuan, tradisi paguron atau perguruan pencak
49
silat masih dipegang teguh oleh tokoh-tokoh PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dan ini harus diakui, terus dipertahankan turun-temurun, hingga di era kepemimpinan: 1) RM Imam Koessoepangat, 2) KRA H. Tarmadji Budi Harsono Adinagoro,SE, dan sampai sekarang 3) Era kepemimpinan KRA. H. Issoebijantoro, SH dan Drs. R. Murdjoko HW. Sebab berdasarkan kajian empiris, tradisi paguron ini justru merupakan roh yang memberikan kekuatan nilai nilai persaudaraandan kesetia-hatian (ke-SH-an). Terpilihnya
Bapak
Soetomo
Mangkoedjojo
sebagai
Ketua
Pusat
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE pada Tahun 1948 saat Kongres I, merupakan pilihan yang tepat sebagai peletak dasar Organisasi. Bapak Soetomo dikenal sebagai tokoh yang cukup arif dan bijaksana. Sosoknya tinggi, tegap dan penampilannya berwibawa. Bapak Soetomo juga setia dan tegas dalam mengambil keputusan serta teguh dalam memegang prinsip. Satu lagi, pandangannya cukup luas dan terbuka. Beberapa sumber yang berhasil ditemui menuturkan, di balik sosok tinggi dan tegap yang dimiliki, tersembunyi kesantunan kepada sesama. Kepemimpinan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sejak 1922 – 2021, sebagai berikut : NO
TAHUN
1
1922 - 1947
2
1948
3
NAMA Bp. Ki Hadjar Hardjo Oetomo
KETERANGAN Pendiri, Guru Besar, Masih berbentuk Paguron/ Perguruan
Bp. Ki Hadjar Hardjo Oetomo
Ketua Dewan Pusat
Bp. Soetomo Mangkoedjojo
Ketua Umum Pusat
1953
Bp. Soetomo Mangkoedjojo
Ketua Umum Pusat
4
1954
Bp. Kapt. Darsono
Ketua Umum Pusat
5
1956
Bp. Irsyad
Ketua Umum Pusat
6
1958
Bp. Soedardjo
Ketua Umum Pusat
7
1960
Bp Santoso
Ketua Umum Pusat
8
1964
Bp. Soetomo Mangkoedjojo
Ketua Umum Pusat
9
1966
Bp. Soetomo Mangkoedjojo
Ketua Umum Pusat
Bp. RM. Imam Kussupangat
Ketua Cabang Madiun
10
1974
Bp. Soetomo Mangkoedjojo
Ketua Dewan Pusat
Bp. RM. Imam Kussupangat
Ketua Umum Pusat
11
1977
Bp. RM. Imam Kussupangat
Ketua Dewan Pusat
Bp. Badini
Ketua Umum Pusat
50
NO
TAHUN
12
1981
13
1985
14
1991
15
2000
16
2014
17
2015
18
2016
19
2017
20
2021
NAMA
KETERANGAN
Bp. RM. Imam Kussupangat
Ketua Dewan Pusat
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE.
Ketua Umum Pusat
Bp. RM. Imam Kussupangat
Ketua Dewan Pusat
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE.
Ketua Umum Pusat
Bp. Drs. Marwoto, MS.
Ketua Dewan Pusat
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE.
Ketua Umum Pusat
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE.
Ketua Umum Pusat
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE.
Ketua Dewan Pusat
Bp. Richard Simorangkir
Ketua Umum Pusat
Bp. H. Tarmadji Budi Harsono, SE.
Ketua Dewan Pusat
Bp. Arif Suryono
Ketua Umum Pusat
Bp. Ir. R.B Wiyono
Ketua Majelis Luhur
Bp. DR. Muhammad Taufiq
Ketua Umum Pusat
Bp. KRA. H. Issoebiantoro, SH
Ketua Dewan Pusat
Bp. Drs. R. Moerdjoko. H.W
Ketua Umum Pusat
Bp. KRA. H. Issoebiantoro, SH
Ketua Dewan Pusat
Bp. Drs. R. Moerdjoko. H.W
Ketua Umum Pusat
2. PENGENALAN STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, bekerja sama atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pengurus adalah beberapa orang anggota yang memegang suatu Organisasi bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Organisasi dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan Organisasi dimaksud. Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Tahun 2021, mempunyai struktur organisasi dan kepengurusan yang dipilih melalui Forum Musyawarah Mufakat tertinggi yaitu Parapatan Luhur (PARLUH). Susunan Kepengurusan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE hasil Parapatan Luhur Tahun 2021, sebagai berikut : 2.1. DEWAN PUSAT Lembaga tertinggi organisasi yang ditetapkan dalam Parapatan Luhur. Bertugas menentukan arah kebijakan organisasi dan pengajaran keluhuran budi dalam rangka mencapai tujuan Organisasi. Dewan Pusat berjumlah 9 (sembilan) orang, terdiri dari : 1 (satu) orang Ketua yang berdomisili tetap di Madiun, merangkap Anggota dan 8 (delapan) orang Anggota yang paling layak diteladani keluhuran budi pekerti dan pengabdiannya, menguasai ajaran,adat/tradisi, dan aturan SETIA HATI 51
TERATE serta berwawasan luas, berintegritas dan memegang idealisme dalam pengembangan SH TERATE. Dewan Pusat bersifat kolektif kolegial berdasarkan Persaudaraan, dan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Pusat, 2/3 anggota Dewan Pusat harus berdomisli di Madiun. Susunan Dewan Pusat periode 2021 – 2026 Hasil Parapatan Luhur Tahun 2021 sebagai berikut : SUSUNAN DEWAN PUSAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE MASA BHAKTI 2021 – 2026
1. KRA. H. ISSOEBIANTORO, SH
: KETUA DEWAN PUSAT - MADIUN
2. Drs. H. MOCH SINGGIH
: ANGGOTA - MADIUN
3. GUNAWAN
: ANGGOTA - TEGAL
4. H. DJUNAIDI SUPRAJITNO, S.Sos
: ANGGOTA - MADIUN
5. SUBAGYO, SE
: ANGGOTA - MADIUN
6. Drs. H. HARSONO, MM
: ANGGOTA - NGANJUK
7. ANDREAS EKASAKTI YUDIAWAN, SE
: ANGGOTA - PATI
8. H. HARI WURYANTO, SH., M.Ak.
: ANGGOTA - MADIUN
9. RUMASETIYO
: ANGGOTA - MADIUN
2.2. PENGURUS PUSAT Lembaga pelaksana organisasi yang bertanggung jawab dalam urusan : a. Pembinaan, kaderisasi, penelitian dan pengembangan organisasi b. Pendidikan pencak silat ajaran, prestasi dan bela diri praktis c. Ajaran keluhuran budi dan ke SH an d. Pemberdayaan anggota dan pengabdian masyarakat e. Komunikasi, informasi dan hubungan antar lembaga. Pengurus Pusat dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dipilih dalam Parapatan Luhur sebagai forum musyawarah mufakat tertinggi dalam merumuskan arah kebijakan organisasi di tingkat Nasional. Ketua Umum PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE masa bakti 2021 – 2026 hasil PARLUH 2021 adalah Drs. R. MOERDJOKO. H.W. Ketua Umum dibantu oleh Ketua I ( Bidang Organisasi), Ketua II ( Bidang Teknik Pencak Silat ), Ketua III ( Kerohanian / Ke SH an ), Ketua IV (Pemberdayaan Anggota dan Pengabdian Masyarakat ), Ketua V ( Bidang Komunikasi, informasi dan hubungan antar lembaga ). Sekretaris Umum, dibantu dengan Sekretaris I; II; dan III. Bendahara Umum, dibantu dengan Bendahara I dan II. Biro Hubungan Masyarakat dan Biro Umum; Selain tersebut diatas terdapat beberapa Departeman, yaitu : Departemen Pembinaan Organisasi, Departemen Kaderisasi, Penelitian dan Pengembangan Organisasi, Departemen Teknik Pencak Silat Ajaran, Departemen Teknik Pencak 52
Silat Prestasi, Departemen Teknik Bela Diri Praktis, Departemen Pembinaan Ajaran dan
Kerohanian,
Departemen
Kurikulum
Pembelajaran,
Departemen
Pemberdayaan Anggota, Departemen Pengabdian Masyarakat; dan Departemen Hubungan Antar Lembaga. Masa bakti Pengurus Pusat selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali melalui Parapatan Luhur SUSUNAN PENGURUS PUSAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE MASA BAKTI 2021-2026 Ketua Umum - Pusat
: Drs. H. MOERDJOKO.H.W
Ketua I ( Korbid. Organisasi )
: SIGID AGUS HARI BASUKI, SH, M.SI
Ketua II ( Korbid. Tehnik Pencak Silat )
: Brigjen TNI WIJANG PRANYOTO M.Han
Ketua III ( Korbid. Kerohanian )
: DR. K. H. SUTOYO, M.Ag.
Ketua IV ( Korbid. Pengabdian Masyarakat
: Drs. P.W. WIDODO
Ketua V ( Korbid. Hub. Antar Lembga )
: H. BAGUS RIZKI D, S.Si., MT
Sekretaris Umum
: Ir. TONO SUHARYANTO
Sekretaris I
: SIGIT BUDIHARTO,S.Sos, M.Si
Sekretaris II
:
Sekreatris III
: MULYONO SUGIHARTO, SE
Bendahara Umum
: SUDIRMAN, S.Sos
Bendahara I
: SUKARNO S.Sos
Bendahara II
: FITRI HARIYANI A.md
R.ARIE MAHENDRA ADHIHARTHA S.Ikom
2.3. PENGURUS PERWAKILAN PUSAT Lembaga yang dibentuk dan ditetapkan oleh Ketua Umum, bertugas membantu kepentingan organisasi di tingkat Provinsi serta melaksanakan tugas – tugas yang bersifat koordinasi, fasilitasi, mediasi, sosialisasi dan tugas-tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua Umum dan/atau Ketua Dewan Pusat. Masa bhakti Pengurus Perwakilan Pusat selama 5 tahun. 2.4. PENGURUS DAERAH KHUSUS PUSAT ( DKP ) Lembaga pelaksana organisasi di tingkat Pusat di Daerah Khusus Pusat Madiun, yang kedudukannya setara dengan Pengurus Cabang. Susunan pengurus DKP dibentuk oleh Ketua Umum. 2.5. PENGURUS CABANG / CABANG KHUSUS Kepengurusan ditingkat cabang / cabang khusus / Cabang Administratif terdiri dari Pengurus dan Dewan Cabang/Cabang Khusus/Cabang Adminstratif. Pimpinan tertinggi di Cabang adalah Ketua Cabang.
53
2.6. PENGURUS RANTING, KOMISARIAT / KOMISARIAT KHUSUS Kepengurusan Ranting/Komisariat/Komisariat Khusus terdiri dari :Ketua dan wakil Ketua, Sekretaris dan wakil Sekretaris, Bendahara dan wakil Bendahara, seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan. 2.7. PENGURUS RAYON Kepengurusan Rayon terdiri dari Koordinator Rayon dan Pelatih Sub Rayon Untuk lebih jelasnya dapat melihat pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE hasil PARAPATAN LUHUR Tahun 2021.
3. PENDALAMAN ARTI DAN MAKNA LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pada materi kerohanian sebelumnya ( Tingkat Jambon) telah disampaikan bentuk dari Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Adapun arti dan makna dari Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sebagai beriikut : a. Bentuk Segi Empat Panjang, mempunyai makna Perisai b. Dasar Hitam, bermakna kekal abadi c. Hati berwarna putih, bertepi merah, bermakna bahwa cinta kasih itu ada batasnya d. Sinar, bermakna memancarkan cinta kasih e. Persaudaraan bermakna mengutamakan nilai persaudaraan f. Setia Hati, bermakna yakin / percaya pada dirinya sendiri g. Terate / Bunga Terate, bermakna dapat hidup disegala cuaca h. Bunga Terate (kuncup, setengah mekar, mekar), bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu i. Garis Putih tegak lurus ditengahnya ada garis Merah, bermakna berdiri diatas kebenaran dan keadilan j. Senjata Persilatan, bermakna Pencak Silat sebagai benteng dalam persaudaraan
4. PEMANTAPAN TATA KRAMA, ETIKA DAN PERILAKU (ATTITUDE) Implementasi/penerapan
Tata Krama, Etika Dan Perilaku (Attitude) di kehidupan
sehari – hari dapat dicontohkan sewaktu berada di tempat umum, maka bersikaplah simpatik, bersikaplah agar orang lain tidak terganggu atas kehadiran saudara, dan terapkanlah aturan, etika yang telah saudara peroleh, antara lain : a. Berjalan Terapkanlah beberapa aturan dan etika antara lain 1. Berjalan di jalur kiri 2. Kalau berjalan dengan orang yang perlu dilindungi (cewek, orang tua): -
Berjalan disamping kanan
-
Kalau mulainya jalan sempit, situasinya kurang aman (gelap, banyak genangan air, keamanan rawan) berjalanlah didepan, tetapi kalau situasinya aman berjalan dibelakang. 54
3. Jangan berjalan dengan klemak-klemek, tidak menyeret kaki, atau secara iseng menendang benda-benda (kerikil, kaleng bekas dll). 4. Kalau berpapasan dengan orang yang pernah dikenal sapalah dengan hangat dan ramah, walaupun berpapasan dengan orang yang belum dikenal tapi orang tersebut memandang saudara sapalah dengan hangat dan ramah. 5. Kalau mendahului orang lain dalam arti saudara ingin minta jalan atau mengganggu sejenak pejalanannya, ucapkan sambil tersenyum "Permisi..., nuwun sewu, maaf mendahului". orangtua) 6. Hindarkan kebiasaan -
Menempelkan jari atau tangan di pagar di samping saudara sewaktu berjalan.
-
Mengambil sesuatu yang saudara lewati (memetik daun, bunga-bunga atau jemuran, dll)
7. Kalau berjalan dengan teman banyak (rombongan) jangan memenuhi jalan, beri tempat untuk orang lain yang ingin mendahului. 8. Sewaktu menyeberang jalan pergunakan tempat penyeberangan yang ada b. Berkendara Kita menggunakan kendaraan sewaktu berpergian tujuannya antara lain : 1. Ingin segera sampai ke tempat tujuan 2. Menghemat tenaga dan biaya 3. Penggunaan Kendaraan : a) Kendaraan pribadi o Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku o Kendalikan perasaan marah, gengsi sewaktu didahului oleh kendaraan lain o Pergunakan kecepatan sepantasnya o Kemudikan kedaraan dengan tidak mengakibatkan bahaya bagi orang lain maupun diri sendiri o Beri kesempatan penyeberang jalan b) Kendaraan umum o Beri kesempatan duduk bagi orang tua dan wanita hamil o Jangan merokok bila menggangu lingkungan o Sebaiknya tidak membaca sewaktu berjalan, kalaupun ingin membaca jangan mengganggu orang lain (membaca Koran dengan membentangkan lebar-lebar Koran saudara sehingga menutupi pandangan orang lain) c. Menghadap Pimpinan Kebanyakan orang sewaktu dipanggil menghadap pimpinan atau seseorang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi memiliki perasaan antara lain : 1. Merasa akan medapat marah karena kesalahannya 2. Merasa orang yang rendah. Bisakah menghilangkan perasaan tersebut dan perhatikan hal-hal sebagai berikut
55
a) Hadir ke tempat yang dimaksud sekurangnya 30 menit sebelum waktu yang ditentukan b) Masuk menghadap setelah dipersilahkan oleh petugas. c) Sampaikan pada staf yang ada, maksud kedatangan saudara. d) Ketuk pintu terlebih dahulu, baru masuk setelah dipersilakan. e) Begitu melangkah masuk ruangan sampaikan salam dengan sopan dan hormat "Selamat siang... Dsb" f) Baru duduk setelah dipersilahkan duduk, kalau pun kursi yang akan saudara pakai untuk duduk kurang kebelakang rubah dengan mengangkat sedikit. g) Sewaktu duduk jangan meletakkan punggung ke sandaran kursi. h) Pandangan mata jangan tertuju ke arah lain selain ke arah cakra i) Sewaktu berbicara jadilah pendengar yang baik (tidak banyak menyanggah atau mengalihkan pembicaraan ke arah lain). d. Menjenguk orang sakit Menjenguk orang sakit perlu dilakukan dengan tujuan menghibur si sakit agar terasa ringan penderitaannya, memberi semangat untuk sembuh dan syukur saudara mampu melakukan sarana penyembuhan. (sewaktu saudara datang, kalau si sakit menderita penyakit menular, saudara tidak perlu salaman). Tunjukkan keprihatinan saudara dengan menanyakan sebab-sebab ia sakit, kalau si sakit tidak mampu berbicara, tanyakan pada keluarganya yang menunggu. Isi pembicaraan saudara dengan humor-humor sehat, kenangan yang menyenangkan sewaktu si sakit masih sehat sehingga menggugah semangatnya untuk sembuh kembali. Tapi kalau si sakit tidak memungkinkan untuk dijenguk lamalama jangan memaksa untuk menemuinya, demikian juga kalau dia lagi tidur, atau kelihatan ingin beristirahat segeralah berpamitan. Ketika menjenguk orang sakit jangan memakai perhiasan terlalu mencolok dan jangan bicara tentang harta benda. e. Melayat / Ta’ziah Melayat / Ta’ziah adalah tindakan terpuji, tindakan yang merupakan perwujudan bela sungkawa kita terhadap almarhum, dan keluarganya. Tapi kehendak tersebut jadi celaan orang lain apabila saudara kurang bisa menerapkan tata pergaulan dengan benar. Oleh karena itu perhatikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Sebelum berangkat ke rumah duka, pilih baju yang akan saudara kenakan yang tidak berwarna meriah/gembira (merah, kuning dsb) dan tinggalkan perhiasan yang tidak perlu (kalung, gelang, dsb). 2. Temui ahli waris yang bersangkutan dengan mengucapkan ikut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya sambil memberikan sumbangan yang patut (bukan sekedarnya). 3. Sempatkan berada di samping jenazah untuk berdo'a semoga Tuhan Yang Maha Esa mengampuni segala dosa-dosanya, arwahnya diberi tempat yang layak disisi Nya, jembaro kubure, padango dalane, lepaso parane. 56
4. Sewaktu akan mengambil tempat diantara pelayat lainnya, sempatkan bersalaman dengan beberapa orang disekitarnya.Jangan berbicara sambil bergurau,apalagi tertawa terbahak-bahak. 5. Sempatkan mengantar jenazah sampai kepemakaman. f. Sikap terhadap bendera dan lagu kebangsaan 1. Bendera Kebangsaan (Merah Putih) Tata tertib penghormatan bendera Kebangsaan diatur oleh pemerintah dengan jelas, untuk itu diharapkan para pelatih atau pengurus ranting/cabang dapat memperoleh fotocopynya, sambil menunggu kejelasan tata tertib tersebut. Ada hal-hal yang patut diperhatikan antara lain : o
Sewaktu sang saka merah putih dikibarkan pada suatu upacara
o
Berdirilah dengan sikap tegak dan khidmat, baik saudara sebagai peserta upacara, undangan atau kebetulan saudara berada di sekitar tempat upacara pengibaran bendera berlangsung
2. Penempatan sang merah putih Di podium / mimbar, bendera di samping kanan podium (dilihat sewaktu kita berdiri di podium menghadap undangan)
5. PEMANTAPAN MENTAL DAN KEDISIPLINAN Dalam pemantapan mental dan kedisplinan siswa Tingkat Hijau, perlu ditekanan antara lain :. a. Disiplin mematuhi aturan organisasi sesuai AD/ART b. Memahami
dan
menyadari
peningkatan
kualitas
SDM
calon
warga/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE baik fisik dan teknik maupun mental spiritual, khususnya melalui bidang pendidikan kerohanian/Ke SH an c. Wajib menyanyikan dan menghayati Lagu Indonesia Raya dan Mars Setia Hati Terate setiap memulai Latihan d. Mematuhi tata tertib yaitu sesuai dengan janji siswa
6. PENDALAMAN PEMBUKAAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Dalam gerak pembukaan di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, terdapat arti dan makna yang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1)
Berdiri tegak seperti huruf alif, artinya : Ingat kepada Tuhan.
2)
Penghormatan, artinya : posisi tegak dengan kedua telapak tangan yang saling bersentuhan. Kedua ibu jari menempel di ulu hati, jari-jari yang lain mengarah ke atas, dan disertai, sedikit anggukan kepala. Menghormati sesama manusia dengan batas kewajaran.
3)
Salaman, artinya, melambangkan kita mengutamakan Persaudaraan
4)
Diatas dengan hanya 2 jari saja: jari telunjuk & jari tengah, artinya : dua jari yaitu telunjuk dan jari tengah melambangkan bahwa di dunia ini ada dua keadaan 57
yang selalu berpasangan siang-malam, panas-dingin, sehat-sakit, kalah-menang, mujur-sial, kaya-miskin, dan sebagainya. 5)
Turun, dibawah kaki kanan melindungi kemaluan, dengan dua jari diletakkan di tanah setelah itu dua jari diacungkan ke atas.
6)
Dua jari diletakkan di bawah artinya, melambangkan mohon doa restu ibu pertiwi.
7)
Dua jari diacungkan ke atas artinya, melambangkan mohon doa restu bapak angkasa.
8)
Dua jari ditempelkan dipelipis, artinya melambangkan sikap yakin pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri.
9)
Tangan
kanan
mengepal
dan
tangan
kiri
siap
menangkis,
artinya
melambangkan penentuan sikap sesuai dengan keputusan yang telah diambil yaitu siap bertarung. Tangan kanan menempel artinya siap bertarung dan tidak akan mundur sekalipun dengan jalan kekerasan. 10)
Tangan kiri menangkis artinya tetap memberikan peringatan agar tidak melukai badan dan hati lawan serta masih tersedia untuk menyelesaikan persoalan itu dengan cara yang terbaik. .
11)
Mengubah posisi kaki jongkok ke samping kiri diikuti siku tangan kiri, artinya melambangkan sikap berhati-hati mewaspadai terhadap semua kemungkinan yang membahayakan Persaudaraan ini.
12)
Pengulangan keseluruhan gerak Pengulangan dari gerakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) diikuti gerakan tangan kanan mengepal dan tangan kiri siap menangkis, kemudian penghormatan, mempunyai pengertian bahwa segala tindakan yang akan dilakukan hendaklah didasari oleh "Memayu Hayuning Bawono"
Dalam memberikan materi tentang arti pembukaan ini, pelatih hendaknya dengan mempraktekan sikap dan gerak pembukaan dengan baik dan benar.
7. PEMAHAMAN ADAT DAN TRADISI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Sebagai sebuah Organisasi Persaudaraan yang tidak lepas dari sifat perguruan, PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mempunyai adat dan tradisi yang tetap terjaga dan dilestarikan sampai saat ini. Adat adalah suatu perbuatan yang lazim di lakukan secara turun temurun yang menjadi tradisi dan budaya dalam ajaran PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang mengandung nilai moral dan tata krama atau perilaku yang baik. Adat yang berlaku di Persaudaraan Setia Hati Terate menjadi suatu tradisi baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Beberapa contoh adat dan tradisi yang berlaku di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE antara lain : a. Menghormati sesama warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE b. Selalu bertegur sapa atau berjabat tangan dengan warga/anggota PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE apabila bertemu. 58
c.
Bubur Suran pada malam 1 Muharam / 1 Suro
d. Pengesahan Warga di bulan Suro/Muharam e. Kegiatan ziarah ke makam pendiri dan sesepuh PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
8. PENGENALAN JIWA/WATAK DAN SIFAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Jiwa/watak dan sifat yang harus dimiliki oleh insan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, antara lain : a. Berbudi luhur tahu benar dan salah serta takwa kepada Tuhan yang maha Esa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, b. Berani dan tidak takut mati c. Dalam hal masalah kecil MENGALAH, masalah prinsip dan besar baru BERTINDAK. d. Sederhana e. Memayu Hayuning Bawono sifat insan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE a. Ora kagetan ( tidak mudah terkejut ) b. Ora gumunan ( tidak mudah heran ) c. Yakin pada dirinya d. Berani melaksanakan kewajiban sampai tuntas ( bertanggung jawab )
9. FALSAFAH/SEMBOYAN DAN PITUTUR LUHUR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 9.1.
FALSAFAH Falsafah adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang yang mengandung pandangan/pedoman hidup. Falsafah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE : Manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan, selama ia masih setia kepada hatinya sendiri atau selama manusia masih ber-SH pada dirinya sendiri (yakin dan tidak kenal menyerah). Arti dari falsafah tersebut bahwa orang yang selalu menjaga hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran dan selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akan senantiasa selalu dalam lindungan-NYA. Adapun maksud singkat dari falsafah a. Kita harus bertindak jujur dalam segala hal. Menurut SH, jujur adalah kunci dalam segala hal. b. Kita tidak boleh takut terhadap lawan. c. Kita jangan mudah putus asa. Menungso mono "Urip ora njaluk, mati ora ndaftarne, urip pisan durung karuan penak" Sesuatu itu berada di tangan Tuhan. Pati, urip, rejeki, jodo kui duweke Gusti Allah. Bungah, susah, kendel, 59
jireh kui duweke manungso. Berani mati itu ada 2, yaitu, Nekad : berani mati tanpa perhitungan dan Kendel : berani mati pakai perhitungan (wani, kudu duwe pathokan, kudu ngerti empan lan papan). d. Sifat manusia secara umum
9.2.
Malas bekerja keras
Mudah hanyut dalam suatu peristiwa
Takut dalam gelombang massa
Malu mengeritik dirinya sendiri
Mudah percaya terhadap pendapat-pendapat dari tokoh yang terkenal.
Takut memikul resiko/akibat.
SEMBOYAN Semboyan adalah kumpulan kata atau kalimat yang dipakai sebagai dasar, tuntunan, intisari, slogan, motto dari suatu usaha bersama yang dapat membangkitkan semangat dan menjadi ciri khas. Semboyan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE : Selama matahari masih bersinar, selama bumi masih dihuni manusia, selama itu pula Setia Hati Terate tetap kekal, abadi, jaya selama-lamanya. Artinya bahwa Persaudaraan Setia Hati Terate akan selalu ada untuk menumbuh kembangkan organisasi dan meningkatkan karakter manusia yang berbudi pekerti luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semboyan yang merupakan Roh Setia Hati Terate sampai hari ini masih tetap
berkumandang
seiring
Sang
Mentari
masih
tetap
bersinar
untuk
menyemangati insan-insan Setia Hati Terate, dalam kridanya untuk menumbuh kembangkan Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Ketika kita membaca semboyan ini kelihatannya cukup sederhana sekali, namun ketika kita mampu memahami makna dari semboyan ini luar biasa, memiliki filosofi yang adiluhung. Sesuai dengan pengertian semboyan, maka makna semboyan Setia Hati Terate ini bila kita kupas perkalimat punya makna yang cukup indah dan menarik bagi insan-insan Setia Hati Terate yang benar-benar ingin menjadi SH wan. a. “Selama Matahari masih bersinar “ Pemahaman kalimat “ Selama “ berarti ada masanya “ untuk tidak selamanya“ Matahari masih bersinar - berarti ada masanya “ Matahari untuk tidak bersinar“. Namun, ketika Matahari masih bersinar, berarti masih “ada hidup kehidupan baru“ Sifat Matahari : -
disiplin memberikan sinar terang setiap pagi
-
memberikan Power/Kekuatan bagi ciptaan Tuhan
-
Memberikan Semangat / Motivasi baru bagi hidup kehidupan umat ciptaan Tuhan.
60
b. “ Selama Bumi masih dihuni Manusia “ Demikian juga kalimat “ Selama Bumi masih dihuni manusia “ berarti ada saatnya “Bumi ini tidak dihuni oleh manusia“ berarti Bumi ini akan hancur, dengan demikian Bumi ini sudah “ tidak ada hidup-kehidupan manusia “. Namun ketika “Bumi ini masih dihuni manusia “ berarti masih ada hidup kehidupan manusia. Sifat Bumi : - Pemurah - Teguh dan Kuat, Sabar menerima segala sesuatu - Tidak mengeluh ketika mendapatkan beban apapun - Selalu menerima apa saja yang jatuh diatasnya baik, buruk ,bau tak sedap. c. “Selama itu pula Setia Hati Terate tetap Kekal abadi Jaya selamanya “ Demikian juga berbicara kesetiaan harapan piwulang, hendaknya tetap terus tumbuh berkembang , kesetiaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Setia terhadap Hati Nurani serta setia terhadap Organisasi, yang tidak bisa dipisahkan dengan pengaruh rangka dan suasana, jadi suatu kesetiaan yang tiada pernah berkesudahan yang diibaratkan seperti kekal, abadi, karena sifat kekal abadi hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan dunia fana lambat laun pasti akan Musnah/hancur/kiamat. Setelah kita memahami arti semboyan dan membedah makna perkalimat semboyan Setia Hati Terate, maka Semboyan ini memotivasi, menyemangati mengajak para siswa, anggota warga , para kadang insan-insan Setia Hati Terate, apabila Organisasi Setia Hati Terate YANG KITA CINTAI ini ingin tetap Jaya selamanya, bagaikan Kekal, Abadi, ini bisa terwujud apabila : -
Setiap insan PSHT harus terus mampu menumbuh kembangkan Kesetiaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan masing-masing anggota, sehingga memiliki keteguhan Iman dalam menghadapi, menyikapi permasalahan hidup kehidupan didunia fana ini, mengingat saatnya nanti kita akan kembali kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
-
Tetap memiliki ke-Setia Hati-an ( Kesetiaan terhadap Hati Nurani ) Artinya Setia Hati ini merupakan prinsip hidup kehidupan dimana Sang Mutiara bertahta mengajak untuk menuju mendekati kesempurnaan.
9.3.
PITUTUR LUHUR Nandur pari thukul pari, nandur tholo thukul tholo, nandur kacang thukul kacang, maksudnya: Nandur apik thukul apik, nandur tresna thukul tresna (jantung bersinar) atau barang siapa menanamkan kebaikan akan memperoleh balasan kebaikan, barang siapa menanamkan kejahatan akan memperoleh balasan kejahatan pula dan barang siapa menanamkan rasa cinta kepada sesamanya akan memperoleh / akan dicintai oleh sesama orang.
61
Orang SH itu sifatnya mengalah ada batasnya. Segala masalah atau persoalan di selesaikan dengan baik/damai, tetapi apabila dianggap prinsip akan dihadapi dengan secara jantan atau dada terbuka. Peribahasanya (dalam bahasa jawa) "Kecik tak ocak acik, mrico polo tak anggo dakon, karepku tak gawe becik mbok tampa ala mangga kemawon". Warga Persaudaraan Setia Hati Terate harus memiliki sifat mengalah dan tidak dendam kepada siapapun, jika difitnah dan disakiti, tidak membalas dengan kejelekan akan tetapi memaafkan dan membalas kebaikan serta mendoakan dengan kebaikan. Semboyan-semboyan: -
Musuh jangan dicari, bila datang tak akan lari, orang SH tidak menginginkan pedang ber-merah darah.
-
Cilik ora kurang bakal, gedhe ora turah bakal, waton isih keno tak ingeti ora bakal mundur.
-
Kewan gelut kalah gedhe kalah, menungso gelut kalah gedhe durung karuan, amargo manungso duwe akal karo budi. Tak kedepi ora ilang sembah iderideran.
-
Ala tanpo rupo yen tumandang among sedelo.
-
Berani karena benar takut karena salah.
62
PEDOMAN MATERI PEMBELAJARAN KEROHANIAN ( KE SH AN )
TINGKAT PUTIH
Diterbitkan oleh :
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Pusat Madiun – Indonesia
Sekretariat Pusat : PADEPOKAN AGUNG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Jl. Merak No.10 dan 17, Nambangan Kidul, Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur Telp. (0351) 451548, 452549, Fax. 473356
63
SILABUS PEMBELAJARAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Tingkat
: PUTIH
Alokasi Waktu
: 48 X PERTEMUAN/ 24 MINGGU/6 BULAN
No 1
Materi Pokok
Indikator
Sejarah
Penghayatan
dan
Uraian Singkat Materi Pembelajaran
Perkembangan
Sejarah Perkembangan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
TERATE sampai dengan tahun 2021, sesuai dengan kondisi yang terjadi pada saat ini. ( selayang pandang )
2
Fungsi, Tugas Pokok Dan Mengetahui dan menjelaskan fungsi, tugas pokok Fungsi, tugas pokok dan wewenang Dalam Struktur Organisasi Wewenang Dalam Struktur Dan Wewenang Dalam Struktur Organisasi Dan Dan Kepengurusan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Organisasi
Dan Kepengurusan
Kepengurusan
PERSAUDARAAN
SETIA
HATI sesuai dengan AD/ART dan aturan di PERSAUDARAAN
TERATE
SETIA HATI TERATE
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
3
Penghayatan Falsafah
Doa
Dan
Pembukaan
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
3.1. Penghayatan
doa
dalam
Pembukaan Doa dan falsafah dalam Pembukaan PERSAUDARAAN SETIA
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 3.2. Menjelaskan
dan
mengetahui
falsafah
pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
HATI TERATE di setiap gerak Pembukaan.
64
4
Penghayatan Makna Dan Menghayati Arti
mengetahui
makna
dan
arti Menghayati makna dan arti Lambang PERSAUDARAAN
Lambang Lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
dan
SETIA HATI TERATE dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran.
65
5
Kepemimpinan
5.1. Arti kepemimpinan
a. Kepemimpinan
adalah
kemampuan
dan
kegiatan
5.2. Sikap sebagai pemimpin
seseorang (pemimpin) untuk mempengaruhi orang-orang
5.3. Sifat-sifat kepemimpinan
dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama dengan semangat dan penuh keyakinan dalam rangka mencapai tujuan. b. Sikap kepemimpinan sesuai dengan azas kepemimpinan Hasta Brata, serta penjelasaanya c. SIfat-sifat kepemimpinan antara lain : - Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa - Jujur - Berani - Berpengetahuan - Mampu mengambil keputusan - Bijaksana - Amanah / Dapat Dipercaya - Adil - Antusias - Menjadi Teladan - Berinisiatif - Tahan uji - Tidak egois / mementingkan diri sendiri - Setia - Mampu membuat pertimbangan
66
6
Mukadimah
Pengenalan Mukadimah PERSAUDARAAN SETIA
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
a. Pengertian Mukadimah b. Mukadimah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
HATI TERATE
7
Pengesahan Warga TK. I
Syarat Pengesahan Warga TK. I PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
a. Syarat
sesuai
dengan
aturan
dan
adminsitrasi
di
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE b. Ubo Rampe / Perlengkapan dalam mengikuti prosesi pengesahan Warga TK.I
8
Kerohanian / ke SH an
Kerohanian / ke SH an di PERSAUDARAAN SETIA
a. Menjadi warga Setia Hati Terate yang baik
HATI TERATE
b. Mengerti jiwa/watak dan sifat manusia Setia Hati Terate c. Ciri – ciri insan SH wan / SH yer d. Pernafasan e. Makna pakaian Warga di SH Terate f. Wasiat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
9
Falsafah dan Maknanya
Menghayati dan mendalami makna falsafah di
a. Penghayatan falsafah
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
b. Pitutur Luhur PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
67
BAB I PENDAHULUAN Setelah mempelajari materi Kerohanian Ke SH an pada tingkat sebelumnya yaitu Hjau, maka siswa berhak mengikuti latihan di tingkat Putih. Selain diberikan materi lanjutan Senam dan Jurus, siswa juga diberikan materi kerohanian / ke SH an di tingkat Putih ini dengan berpedoman pada Buku Materi Kerohanian / ke SH an ini, sekaligus mempersipakan siswa sebagi calon warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Untuk mewujudkan tujuan organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sebagaimana dimaksud dalam Mukadimah, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka disusunlah pedoman materi Kerohanian / Ke SH an yang diajarkan dalam kegiatan Latihan Siswa, yang dalam pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Latihan yang ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Materi Ajaran Kerohanian / Ke SH an ini dapat dikembangkan sepanjang sesuai dengan Prinsip / Pakem
Ajaran dan tidak
bertentangan dengan Hukum, Norma Agama, Kesusilaan, Kepatutan dan Kemanfaatan. Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Siswa, Pelatih atau Warga lainnya dilarang mengajarkan materi-materi yang tidak sesuai dengan Pedoman yang ditetapkan oleh Dewan Pusat dan Pengurus Pusat. Dalam buku pedoman ini, disampaikan materi kerohanian / ke SH an beserta silabus pembelajaran untuk tingkat Jambon. Materi kerohanian / ke SH an tingkat Jambon ini merupakan kelanjutan dari materi Kerohanian / Ke SH an tingkat sebelumnya. Memfasilitasi melalui program-program kerja dengan mengadakan pelatihan-pelatihan mulai dari Pusat , Cabang, Ranting sampai ke Rayon, merupakan suatu bentuk usaha Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam rangka turut mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia agar generasi penerus dapat mengenal dan menyayangi serta melestarikan budaya bangsa melalui pencak silat, Menyadari fakta yang ada pembelajaran dalam materi pencak silat khususnya dibidang kerohanian/KeSHan sering dilakukan tanpa menggunakan media pembelajaran/panduan materi, sehingga Pelatih dalam proses mempresentasikan materi kerohanian/KeSHan lebih banyak dengan pemahaman sesuai dengan kemampuan masing-masing, ini semua bertolak belakang dengan kondisi ideal, mengakibatkan dalam mengasah kemampuan para siswa yang heterogen dalam menerima kerohanian/KeSHan kurang maksimal dan mudah terpecah. Adapun kondisi Pelatih sendiri dituntut harus memiliki potensi/kemampuan dalam penyampaian materi kerohanian/KeSHan untuk bisa menciptakan suasana yang menarik, menyenangkan, sehingga siswa mampu dan bisa memahami materi yang telah diterima dengan baik, meskipun keberadaan para pelatih dan SDM bidang kerohanian di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE sangat minim, menjadikan permasalahan yang harus kita sikapi dan terselesaikan. Memahami
dan
menyadari
peningkatan
kualitas
SDM
calon
warga/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE baik fisik maupun mental spiritual, kususnya melalui 68
bidang pendidikan kerohanian/KeSHan. Materi di tingkat Putih ini terdiri dari beberapa materi pokok yang telah disusun dan dikembangkan sesuai dengan Silabus Pembelajaran, yang didalamnya memuat tentang : 1. Sejarah 2. Fungsi, tugas pokok dan wewenang dalam struktur organisasi dan kepengurusan persaudaraan setia hati terate 3. Penghayatan doa dan falsafah pembukaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 4. Penghayatan makna dan arti lambang PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 5. Kepemimpinan 6. Mukadimah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 7. Pengesahan warga tk. I 8. Kerohanian / ke sh an 9. Menghayati dan mendalami makna falsafah di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Dengan harapan melalui Buku Pedoman Materi Kerohanian/Ke SH an ini dapat meningkatkan kemampuan pelatih dalam menyampaikan materi terhadap para siswa/calon warga dimanapun berada serta mendapatkan kesamaan materi dibidang Kerohanian / KeSHan, khususnya untuk siswa tiingkat Hijau.
69
BAB II MATERI KEROHANIAN / KE SH AN 1. SEJARAH Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam perkembanggnya sampai dengan saat ini telah menunjukkan kiprahnya di masyarakat sebagai Organisasi Persaudaraan dengan jumlah anggota yang banyak dan mempunyai lebih dari 250 Cabang yang tersebar di dalam dan luar negeri. Dengan mengikuti perkembangan jaman diharapkan
seluruh
anggota
PERSAUDARAAN
SETIA
HATI
TERATE
dapat
mengamalkan ajaran PSHT di kehidupan sehari – hari dengan menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. A. PARAPATAN LUHUR 2016 Menjelang 1 abad PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE ( 1922 – 2022 ), banyak tantangan dan ujian yang dihadapi oleh PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Beberapa permasalahan yang terjadi tidak lepas dari sejarah Parapatan Luhur Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 10-12 Maret 2016 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Dalam Parapatan Luhur tersebut terpilih sebagai Ketua Umum yaitu Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc dan Ketua Majelis Luhur Ir. H. RB. Wiyono. Pasca Parapatan Luhur tahun 2016, terjadi dinamika di dalam tubuh organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dikarenakan kinerja dan tata kelola Ketua Umum terpilih jauh dari ekspektasi mayoritas pengurus cabang hingga menimbulkan kondisi tidak kondusif di dalam tubuh PSHT. Lebih jauh lagi, Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc memberhentikan beberapa Ketua Cabang yang dianggap kritis, dan justru merangkul tokok-tokoh dan pihak-pihak tertentu yang pernah merongrong organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE di masa lalu. Dan masih banyak yang dilakukan Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc yang dinilai oleh mayoritas anggota telah menggerus marwah PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. B. PARAPATAN LUHUR 2017 Pada
tanggal
21
September
2017
bertepatan
malam
tanggal
1 Muharram 1438 H diselenggarakan Tirakatan dan Sarasehan untuk menyelesaikan masalah internal organisasi secara musyawarah, sesuai adat tradisi SH TERATE. Namun karena Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc tidak amanah untuk menyelesaikan masalah organisasi, maka melalui Keputusan Majelis Luhur selaku Lembaga Organisasi tertinggi yang bersifat kolektif kolegial menonaktifkan Ir. R.B. Wiyono (Ketua Majelis Luhur), Wilis Gerilyanto (Sekretaris Majelis Luhur) dan Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc (Ketua Umum). Karena kegaduhan organisasi di masa kepengurusan Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc tak kunjung selesai dan semakin menciptakan situasi dan kondisi 70
yang tidak kondusif, maka organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE melaksanakan RAKORNAS pada tanggal 27 Oktober 2017, dengan agenda utama menyelesaikan kondisi internal organisasi yang tidak kondusif. Namun, Ketua Umum terpilih, yaitu Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc dan Ketua Majelis Luhur RB. Wiyono tidak bersedia hadir dalam undangan RAKORNAS tersebut. Padahal kedua figur tersebut memiliki andil besar menimbulkan situasi dan kondisi tidak kondusif di dalam oraganisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Kerana kedua figur tersebut diundang tidak hadir, maka secara aklamasi seluruh peserta RAKORNAS yang dihadiri para Ketua Cabang dan Ketua Pertimbangan Cabang menghendaki Parapatan Luhur dipercepat dari yang seharusnya dilaksanakan tahun 2021. Usulan peserta RAKORNAS 2017 untuk mempercepat diadakan Parapatan Luhur disetujui oleh Majelis Luhur yang hadir saat itu. Usulan Parapatan Luhur agar dipercepat disetujui oleh tidak kurang dari 200 cabang dari 234 jumlah cabang seluruh Indonesia dan perwakilan pengurus cabang luar negeri atau disetujui oleh lebih dari 2/3 seluruh cabang pemilik hak suara. Dengan demikian, usulan Parapatan Luhur dipercepat telah memenuhi kuorum sesuai dengan ketentuan AD/ART PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE tahun 2016. Untuk diketahui bahwa mayoritas peserta RAKORNAS 2017 adalah juga peserta PARAPATAN LUHUR 2016; Pada tanggal 28 Oktober 2017 di Padepokan Agung PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Kota Madiun dilaksanakan PARAPATAN LUHUR 2017, dengan keputusan di bidang organisasi antara lain: 1. Memberhentikan Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc dari jabatan Ketua Umum PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE; 2. Menetapkan
DRS.
R.
MOERDJOKO
HW
sebagai
Ketua
Umum
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, masa bhakti 2016 s/d 2021, melanjutkan masa bhakti Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc; 3. Memberhentikan RB. Wiyono sebagai Ketua Majelis Luhur PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE; 4. Mengubah istilah MAJELIS LUHUR menjadi DEWAN PUSAT; 5. Menetapkan Ketua dan Anggota DEWAN PUSAT. Setelah Parapatan Luhur 2017, Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, SH. M.Sc menolak PARLUH 2017
beserta
keputusan-keputusannya.
Sikap
penolakan
Muhammad Taufiq terhadap hasil PARLUH 2017 tersebut tidak diselesaikan melalui mekanisme organisasi dengan mengedepankan nilai luhur kultural di tubuh PSHT. C. PARAPATAN LUHUR 2021 Hingga saat ini PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE terus berkembang dengan 340 cabang dan cabang khusus luar negeri dan telah melaksanakan PARAPATAN LUHUR 2021 pada tanggal 13 Maret 2021 di Padepokan Agung Madiun, dan telah menghasilkan putusan-putusan diantaranya: 71
1. Penetapan AD/ART PSHT 2021; 2. Penetapan KRA. H. ISSOEBIJANTORO, SH
sebagai Ketua Dewan Pusat
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE masa bhakti 2021 s/d 2026; 3. Penetapan Drs. R. MOERJOKO HW sebagai Ketua Umum PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE masa bhakti 2021 s/d 2026; 4. Rekomendasi Garis Besar Program Kerja Organisasi Periode Tahun 2021 – 2026; 5. Menyatakan bahwa PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE hanya ada satu dan tidak ada PSHT yang lain; 6. Memberhentikan dari keanggotaan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE selamanya dan tidak dapat diterima kembali menjadi anggota PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, kepada: a. Sdr.Dr. Ir. MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.Sc.; b. Sdr. Ir. PURWANTO BUDI SANTOSO; 7. Menyatakan gugur keanggotaannya dari organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE bagi: a. Para anggota PSHT yang bergabung dengan organisasi pimpinan sdr. Dr. Ir. MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.Sc., Sdr.SUBAGYO TRIO ANDAMARKO, S.Sos., sdr. IMAM
KOESKARTONO alias GEMBONG, sdr. ZAKARIA
beserta KORLAP / KORLAP T / KORLAP T 1922 / KORLAP 1922; dan b. Semua anggota PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang telah mendirikan organisasi pencak silat lain beserta para anggotanya. 8. Menyatakan bukan anggota PSHT bagi warga yang disahkan diluar ketentuan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang sah; 9. Memberi kesempatan kepada mereka yang berniat bergabung kembali kepada organisasi PSHT, dengan tatacara yang patut, yang ditentukan kemudian oleh Dewan Pusat PSHT beserta Pengurus Pusat dalam bentuk petunjuk teknis, dengan
memperhatikan
setiap
masukan
dari
berbagai
pihak
termasuk
Keterangan
Bukan
Anggota
terhadap
seseorang,
apabila
diantaranya yang termuat dalam PETISI 2021; 10. Pengurus
Pusat
PERSAUDARAAN
menerbitkan SETIA
HATI
Surat TERATE
diperlukan. D. SENGKETA HUKUM ORGANISASI PSHT Paska Parapatan Luhur 2017, secara diam-diam Dr. Ir. M. Taufik SH, MSc dan disertai rekayasa persyaratan pendirian badan hukum telah mendaftarkan badan hukum “PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE” dan mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham nomor AHU-0010185.AH.01.07. Pada tahun 2019, Drs. R. MOERDJOKO HW. selaku Ketua Umum PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dan Ir. TONO SUHARYANTO selaku Sekretaris Umum PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mengajukan gugatan 72
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU0010185.AH.01.07. Tahun 2019 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Persaudaraan Setia Hati Terate Tanggal 26 September 2019, melalui Pengadilan TUN Jakarta dalam perkara Nomor: 217/G/2019/PTUN.Jkt. melawan Menteri Hukum dan HAM RI selaku Tergugat dan Sdr. Muhammad Taufiq selaku Tergugat Intervensi, dengan putusan sebagai berikut: 1. Putusan perkara Nomor: 217/G/2019/PTUN.Jkt. tanggal 11 Maret 2020, dengan amar putusan : Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya dan membatalkan obyek sengketa ; 2. Atas Putusan tersebut pada huruf a diatas, para Tergugat mengajukan upaya Hukum Banding dan terdaftar dalam register
Perkara Banding Nomor:
155/B/2020/PT-TUN.Jkt. tanggal 15 Juni 2020, dengan putusan banding : Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Nomor : 217/G/2019/PTUN.Jkt. tanggal 11 Maret 2020 ; 3. Atas Putusan tersebut pada huruf b diatas, para Tergugat mengajukan upaya hukum Kasasi dan terdaftar dalam register Perkara Berdasarkan Putusan Kasasi perkara Nomor : 29K/TUN/2021 tanggal 2 Februari 2021, dengan amar putusan Tolak Kasasi. Dengan demikian maka Badan hukum Persaudaraan Setia Terate yang diketuai Dr. Ir. M. Taufiq SH, MSc nomor AHU-0010185.AH.01.07 Tahun 2019 DIBATALKAN oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia E. HAK MEREK Pada kesempatan lain saudara Dr. Ir M. Taufik SH, MSc mencoba menggugat hak merek yang dipunyai Persaudaraan Setia Hati Terate, melalui Pengadilan Negeri Niaga Surabaya. Hasil gugatan Dr. Ir M. Taufik SH, MSc tersebut adalah DITOLAK, melalui putusan kasasi di Mahkamah Agung dengan perkara Nomor: 40K/Pdt.Sus HKI/2021 tanggal 25 Januari 2021, juncto putusan perkara Nomor: 8/Pdt.Sus-PKPUHKI/Merek/2019/PN.Niaga.Sby tanggal 16 Maret 2020. Dengan keluarkan keputusan kasasi tersebut maka, Organisasi pimpinan Dr. Ir.
MUHAMMAD
TAUFIQ,
S.H.,
M.Sc
dilarang
menggunakan
nama
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Badan Hukum PSHT yang diketuai Dr. Ir. MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.Sc telah dibatalkan pengadilan dan telah berkekuatan hukum tetap (incraht), sehingga tidak bisa dipergunakan kembali. Merek terdaftar tentang nama dan logo PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dan SETIA HATI TERATE antara H. ISSOEBIJANTORO, SH selaku ketua Dewan Pusat PSHT dengan PSHT abal-abal yang diketuai oleh Dr. Ir. MUHAMMAD TAUFIQ, S.H., M.Sc telah diperiksa dan diadili di Pengadilan Niaga pada PN Surabaya hingga kasasi di Mahkamah Agung dan telah berkekuatan hukum tetap (incraht) dan Tidak perlu diragukan kebenaranya.
73
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE tetap eksis sejak 1922 hingga saat ini, dimana pada PARLUH 2021 PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE kembali menetapkan Drs. R. Moerdjoko HW sebagai Ketua Umum dan H. Issoebijantoro, SH sebagai Ketua Dewan Pusat.
2. FUNGSI, TUGAS POKOK DAN WEWENANG DALAM STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE A. DEWAN PUSAT Dewan Pusat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE bertanggung jawab di bidang idealisme ajaran dan tradisi SH TERATE. Dewan Pusat menjabarkan, menjelaskan dan memahamkan tentang ajaran, adat/tradisi di SH TERATE sehingga dapat terwujud suasana Persaudaraan dan kerukunan antar sesame anggota. Dengan demikian maka Dewan Pusat dalam menjalankan tugasnya, berpedoman pada tugas pokok sebagai penjaga/bertanggung jawab terhadap ajaran serta adat/tradisi di SH TERATE. Selain yang disebutkan diatas, Dewan Pusat juga bertugas dan mempunyai wewenang di bidang profesionalisme Organisasi bersama dengan Ketua Umum dan Pengurus Pusat. Wewenang tersebut diatur dalam AD/ART PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Tahun 2021, yang menyebutkan bahwa : 1. Dewan
Pusat
bersama
dengan
Ketua
Umum
dan
Pengurus
Pusat
menyelenggarakan Parapatan Luhur setiap 5 tahun sekali. 2. Menetapkan dan melantik Pengurus Pusat 3. Bersama unsur Pimpinan Pengurus Pusat menetapkan Dewan Pengesah pada saat pengesahan warga Tingkat I diseluruh Indonesia maupun Luar Negeri. 4. Bersama unsur Pimpinan Pusat, melaksanakan seleksi dan program latihan serta pengesahan warga tingkat II sesuai dengan ketentuan Organisasi. Dewan Pusat dapat memberikan pertimbangan kepada Pengurus Pusat dalam hal pengangkatan warga kehormatan, penghargaan, pendirian cabang baru dan pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Dewan Pusat berhak melakukan segala tindakan tegas, terukur dan terarah bersama Pengurus Pusat
dalam
menjaga jatidiri, harga diri dan marwah ajaran, adat/tradisi SH TERATE B. PENGURUS PUSAT Dalam
Anggaran
Dasar
dan
Anggaran
Rumah
Tangga
Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Tahun 2021, disebutkan bahwa Pengurus Pusat mempunyai tugas utama sebagai penangung jawab di bidang Profesionalisme Organisasi. Selain itu, Pengurus Pusat juga mempunyai tugas pokok menyusun dan menyampaikan, menjabarkan dan melaksanakan Rancangan Garis Besar Program Kerja Organisasi yang telah ditetapkan dalam Parapatan Luhur / Rapat Kerja Nasional.
74
Mempunyai tanggung jawab bersama dalam menjaga, melestarikan dan melaksanakan ajaran SH TERATE, serta mengembangkan materi dan sistem pembelajaran pencak silat serta pembinaan keluhuran budi, pemberdayaan anggota dan pengabdian masyarakat dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan masyarakat, pemerintah dan lembaga lainnya. Pembinaan dan pengawasan terhadap unsur
Pengurus
DKP,
Dewan
Cabang,
Pengurus
Cabang/Khusus,
komisariat/Komisariat Khusus juga merupakan bagian dari tugas pokok dari pengurus pusat. C. PENGURUS PERWAKILAN PUSAT Pengurus Perwakilan Pusat yang telah ditetapkan oleh Ketua Umum, mempunyai tugas mewakili Pengurus Pusat dan Cabang-Cabang se wilayah provinsi dalam berkoordinasi dengan lembaga pemerintahan dan organisasi lain di tingkat provinsi yang bersifat koordinasi, fasilitasi, mediasi, sosialisasi dan tugas tertentu yang diberikan oleh Ketua Umum atau Ketua Dewan Pusat. Dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus Perwakilan Pusat wajib menghormati hak, kewajiban, wewenang dan tanggungjawab organisasi yang menjadi otonomi cabang, Perwakilan Pusat bukan atasan cabang dan dilarang mencampuri urusan rumah tangga cabang D. PENGURUS CABANG/CABANG KHUSUS/CABANG ADMINISTRATIF Menjalankan kebijakan organisasi yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat sekaligus menjaga, melestarikan dan melaksanakan ajaran SETIA HATI TERATE. Di bidang profesionalisme, pengurus Cabang melaksanakan pembelajaran materi pencak silat dan pembinaan keluhuran budi, melaksanakan pembinaan anggota, mengembangkan pengabdian masyarakat dan hubungan antar lembaga, memilih dan menetapkan Ketua Ranting dan Ketua Komisariat, Pengurus Ranting dan Komisariat Selain itu Pengurus Cabang juga melakukan pembinaan keorganisasian terhadap jajaran kepengurusan dibawahnya, melaksanakan Parapatan Cabang dan Bertanggung jawab kepada Ketua Umum Pusat. E. DEWAN CABANG Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Pengurus Cabang baik diminta ataupun tidak diminta terhadap pelaksanaan organisasi dan kebijakan di tingkat Cabang dan memberikan memberikan ajaran ke SH an ditingkat Cabang F. PENGURUS RANTING Pengurus Ranting merupakan warga yang aktif mengikuti / melaksanakan kegiatan Organisasi SH TERATE di wilayah Ranting setempat. Tugas dari Pengurus Ranting adalah menjalankan kebijakan Organisasi yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat dan Cabang, menjaga dan melestarikan Ajaran SH TERATE, melaksankan pembelajaran Pencak Silat dan pembinaan keluhuran budi. Dalam tugasnya, Pengurus Ranting juga melaksanakan pembinaan anggota, pengabdian masyarakat dan hubungan antar lembaga, memilih dan menetapkan,
75
melaksanakan pendataan dan pembinaan Koordinator dan Pelatih di Rayon serta melaksnakan Parapatan Ranting dan bertanggung jawab kepada Pengurus Cabang. G. PENGURUS KOMISARIAT Menjalankan kebijakan organisasi yang telah ditetapkan oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang, dalam menjaga, melestarikan dan melaksanakan ajaran SETIA
HATI
TERATE.
Pengurus
Komisariat
juga
bertugas
melaksanakan
pembelajaran pencak silat dan pembinaan keluhuran budi, melaksanakan pembinaan anggota, mengembangkan pengabdian masyarakat dan hubungan antar lembaga dan melaksanakan Parapatan Komisariat. Dalam tugasnya Pengurus Komisariat bertanggung jawab kepada Ketua Cabang. H. PENGURUS RAYON Menjalankan kebijakan organisasi yang telah ditetapkan oleh Pengurus Cabang dan Pengurus Ranting, menjaga, melestarikan dan melaksanakan ajaran SETIA HATI TERATE, melaksanakan pembinaan keorganisasian, pembelajaran pencak
silat
dan
keluhuran
budi,
melaksanakan
musyawarah
Rayon
dan
bertanggung jawab kepada Ketua Ranting.
3. PENGHAYATAN DOA DAN FALSAFAH PEMBUKAAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE) Pembukaan adalah rangkaian gerak yang merupakan “Salam Pembuka” atau juga merupakan suatu do’a. Setiap perguruan pencak silat mempunyai “Salam Pembuka” yang berbeda-beda dengan mengandung maksud/arti yang berbeda pula. Di Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, gerak pembukaan itu merupakan wujud dari seorang warga SH TERATE percaya dan menyakini adanya Kebesaran Tuhan. Kesakralan gerak Pembukaan SH TERATE saat ini sudah mulai luntur, banyak warga SH TERATE yang menggunakan gerak pembukaan dengan asal-asalan, tidak seusai dengan yang diajarkan, bahkan cenderung untuk digunakan dalam hal yang tidak sepantasnya (contoh : di Media Sosial/pamer di tempat umum dan sebagainya ). Sudah saatnya Warga SH TERATE, dimulai dari pelatih dalam mengajarkan gerak Pembukaan untuk memberikan contoh yang baik dan benar. Maka dari itu, hendaknya dalam gerak Pembukaan harus di lakukan dengan tenang dan penuh keyakinan. Sesuai
dengan
penjabaran
diatas,
maka
setiap
gerak
Pembukaan
mengandung arti dan makna yang mendalam. Antara lain : 1. Berdiri tegak seperti huruf alif artinya : Percaya, ingat dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Penghormatan Memberikan penghormatan cukup dengan menganggukkan kepala . 3. Salaman / Berjabat Tangan Melambangkan kita mengutamakan Persaudaraan. 4. Diatas dengan hanya 2 jari 76
Tuhan menciptakan semua di dunia ini ada dua sisi yang berlawanan/berbeda, contoh : ada siang dan malam, ada pria dan wanita dan lain-lain. 5. Dua jari menyentuh tanah Hakekat sebenarnya adalah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menjadikan manusia dari tanah, hidup dari hasil tanah dan akan dikembalikan menjadi tanah. 6. Dua jari keatas Hakekat sebenarnya adalah sama yaitu meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dzat yang menghidupkan manusia dengan menyediakan udara. 7. Dua jari menempel di pelipis Melambangkan sikap yakin pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri 8. Tangan kanan mengepal dan tangan kiri siap menangkis Yakin segala permasalahan dapat diselesaikan dengan baik. 9. Mengubah posisi kaki jongkok ke samping kiri diikuti siku tangan kiri Melambangkan sikap berhati-hati mewaspadai terhadap semua kemungkinan yang membahayakan terutama dalam hal Persaudaraan ini. Maka untuk melindungi diri dan persaudaraan ini, pendekar tak akan merasa segan untuk menangkis segala serangan yang mengancam 10. Pengulangan keseluruhan gerak Kembali ke sikap awal
4. PENGHAYATAN MAKNA DAN ARTI LAMBANG PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Bentuk Segi Empat Panjang, mempunyai makna Perisai Makna perisai disini adalah sebagai perisai / tameng / pertahahan, apabila mengerti dan mengahayati ajaran. Dasar Hitam, bermakna kekal abadi Yang dmaksud dengan kekal abadi adalah rasa Persaudaraan di Organisasi SH TERATE. Jantung Hati berwarna putih, bertepi merah. Bermakna bahwa cinta kasih itu ada batasnya. Contoh sederhana bahwa cinta kasih ada batasnya adalah seorang anak sedang sakit dan oleh Dokter dilarang minum es, pada suatu saat minta dibelikan es, apa yang saya perbuat ?, yang saya lakukan adalah saya tidak akan membelikan es walaupun saya sangat mencintainya, karena pemberian es kepada anak yang sedang sakit akan menjadi malapateka. Sinar Putih Sinar putih juga melambangkan bahwa adanya hukum imbal balik. Siapa yang menanam akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diperbuat, sing sopo nandur bakal ngunduh, nandur pari panen pari.
77
Persaudaraan Merupakan suatu ikatan bahtin antar manusia, dalam hal ini antara Warga dengan Warga atau antara Warga dengan segenap umat manusia pada umumnya tanpa memandang siapa aku siapa kamu. Setia Hati Seorang Siswa / Warga Persaudaraan Setia Hati Terate diharapkan selalu setia dan percaya pada dirinya sendiri. Hati melambangkan kebenaran, jadi kalau setia pada hatinya sendiri berarti setia pada kebenaran atau dengan kata lain iman, yakin iman kepada kebenaran ini adalah hakiki yang berarti iman kepada Allah SWT ( taqwa ). Terate / Bunga Terate Terate adalah bunga yang indah dan menarik. Artinya adalah bahwa seorang SH akan selalu bersikap simpatik. Bunga yang hidup dengan keistimewaan. Dapat hidup di segala tempat dan kindisi apapun. Bunga Terate hidup di lumpur tidak kotor oleh lumpur, hidup di air tidak basah oleh air dan tetap indah bila dipandang serta menyemarakan daerah sekitarnya. Melambangkan bahwa orang SH TERATE dapat hidup di segala lapisan masyarakat. Dapat hidup, mampu berdiri dan berkembang dimana saja, dan dapat menyesuaikan diri tanpa dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik. Hidup dengan orang bawah tidak sombong, hidup dengan orang atas tetap rendah diri. Kumpul dengan orang kaya, tidak kelihatan miskinnya, kumpul karo wong bodho, ora katon minteri, kumpul karo wong pinter ora inggah – inggih. Nama TERATE diusulkan oleh Bapak Soeratno Soerengpati pada tahun 1942 yang sebelumnya Organisasi ini bernama SH PSC (Setia Hati Pemuda Sport Club). Bunga Terate (kuncup, setengah mekar, mekar), bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu Orang SH TERATE mempercayai adaya hukum alam yaitu kewajaran. Sebagai contoh adalah, belajar sesuatu tentu dari tingkat yang lebih kecil atau paling rendah, naik sampai dengan tataran yang tinggi. Manusia hidup berproses dari lahir, bayi, anak, remaja, dewasa dan tua. Semua menjadi satu kesatuan walaupun berbeda – beda. Bunga Terate kuncup, setengah mekar, mekar melambangkan strata kehidupan manusia.
Kuncup melambangkan manusia strata rendah, setengah mekar
melambangkan kehidupan manusia strata menengah dan mekar melambangkan kehidupan manusia yang serba ada. Ketiga bagian tersebut berbeda-beda namun menjadi satu kesatuan. Mempunyai arti bahwa orang SH TERATE dapat hidup menyesuaikan diri dengan keadaan kehidupan manusia tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. Garis Putih tegak lurus ditengahnya ada garis Merah Bermakna berdiri diatas kebenaran dan keadilan. Berani karena benar dan takut karena salah. Soal kecil/remeh mengalah tetapi jika masalah prinsip akan bertindak. 78
Senjata
Persilatan,
bermakna
Pencak
Silat
sebagai
benteng
dalam
persaudaraan Untuk menuju manusia berbudi luhur tentu diperlukan ketahanan fisik dan jiwa. Ketanahan fisik dan jiwa ini salah satunya melalui seni beladiri Pencak Silat. Dalam Pencak Silat diajarkan untuk membentengi diri atau mempertahankan/membela diri. Salah satu tujuan Pencak Silat di SH TERATE adalah untuk banteng dalam Persaudaraan dilambangkan senjata-senjata persilatan.
5. KEPEMIMPINAN A. ARTI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan adalah kemampuan dan kegiatan seseorang (pemimpin) untuk mempengaruhi orang-orang dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama dengan
semangat
dan
penuh
keyakinan
dalam
rangka
mencapai
tujuan.
Kepemimpinan adalah seni yang dapat dimiliki, dipelajari dan dikembangkan serta dipraktekkan oleh setiap orang yang memiliki kecakapan mental dan fisik serta moral yang baik. B. SIKAP SEORANG PEMIMPIN Untuk menjadi seorang pemimpin, seseorang harus dipersiapkan dengan cara : 1. Memperkenalkan sifat-sifat orang besar 2. Memperkenalkan dan memahami sifat-sifat pengikut 3. Memperkenalkan jenis dan sifat – sifat situasi Dalam budaya/sastra kita terdapat nasehat-nasehat yang selalu diberikan kepada calon raja/pemimpin yang dikenal dengan Hasta Brata. Hasta artinya delapan dan Brata artinya Laku. Hasta Brata mengandung makna bahwa delapan perilaku pemimpin yang harus dilaksanakan agar sukses dalam kepemimpinannya. Hasta brata diambil dari sifat alam semesta sehingga mudah untuk dipahami dan dihayati. Hasta Brata yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Surya ( Matahari ) Pemimpin harus selalu bersemangat dan mampu menumbuhkan semangat kepada bawahannya / anak buahnya 2. Chandra ( Bulan ) Pemimpin harus bisa membuat rasa aman tenteram dalam berbagai situasi dan kondisi. Pemimpin mampu memberikan penjelasan yang menyejukkan. 3. Kartika ( Bintang ) Harus mampu dan bisa menjadi pedoman dan mampu menunjukan arah untuk bertindak. 4. Angkasa ( Langit ) Harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas serta mampu berkomunikasi sehingga disegani oleh anak buah dan berwibawa
79
5. Maruto ( Angin ) Harus cermat dan mampu beradaptasi terhadap situasi dan kondisi dengan segala perubahannya dalam jangkauan wilayah kepemimpinanya 6. Samudra ( Laut ) Harus memiliki kesabaran sehingga mampu mewadahi dengan baik, serta mampu mengelola semua potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi. 7. Bantala ( Bumi ) harus tidak memiliki rasa dendam dan mampu memberikan penghargaan kepada yang berjasa / berprestasi. 8. Dahana ( Api ) Harus sanggup dan berani menegakkan keadilan dan kebenaran. Syarat utama kepemimpinan dalam organisasi harus mampu melihat organisasi secara keseluruhan, mampu untuk mengambil keputusan dan mendelegasikan wewenang kepada bawahannya serta mampu untuk menumbuhkan kesetiaan anak buah. Dalam kegiatan kepemimpinan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, diwajibkan melaksanakan : -
Ing Ngarsa Sung Tuladha ( Di depan memberi contoh )
-
Ing Madya Mangun Karsa ( Di Tengah memberikan semangat, motivasi dan mengutamakan musyawarah )
-
Tut Wuri Handayani ( Di belakang memberikan saran pertimbangan dan dorongan)
C. PERANAN SEORANG PEMIMPIN Seorang pemimpin itu adalah seorang yang sadar akan tanggung jawab, mempunyai sifat kepemimpinan yang menonjol, membimbing dirinya dengan prinsip – prinsip kepemimpinan dalam melaksanakn kegiatan – kegiatan dan perintah – perintah serta dapat membimbing anak buahnya dengan baik. Mengenal watak anak buahnya dan memahami sepenuhnya sifat dan tingkah lakunya masing-masing sangat diperlukan dalam kepemimpinan sehingga tercapai tujuan dengan baik. Sifat – sifat kepemimpinan yang harus dimiliki seorang dalam memimpin, yaitu : -
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Dalam arti luas bahwa pemimpin harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, menjalankan semua kewajban dan menjauhi segala larangaNya.
-
Jujur Kejujuran adalah perpaduan antara keteguhan watak, bakat dalam prinsipprinsip moral, tabiat suka akan kebenaran, tulus hati dan perasaan halus mengenai etika keadilan dan kebenaran. Melaksankan segala tindakan sesuai dengan kebenaran dan kenyataan. Kejujuran dalam kepimpinan menjaga agar
80
supaya terhindar dan bersih dari celaan atau kemungkinan-kemungkinan mendapat celaan atau nilai yang tidak baik. Pemimpin harus berlaku seksama dan teliti dan benar dalam ucapan atau pernyataan baik resmi atau tidak resmi -
Berani Suatu tingkatan mental yang mengakui adanya ketakutan atau kekhawatiran terhadap bahaya-bahaya atau terhadap kemungkinan celaan. Hal ini untuk mengembangkan dan meningkatkan ketabahan dalam menghadapi bahaya fisik dan moral yang timbul. Selain itu agar lebih sanggup untuk melakukan tindakan– tindakan yang diperlukan. Untuk mewujudkan sifat tersebut, maka dapat mempelajari dan memahami rasa takut yang ada pada diri kita dengan cara mengendalikan rasa takut dengan jalan mengembangkan disiplin pribadi dan ketenangan. Berani dan siap menerima koreksi, evaluasi ataupun celaan serta pertanggungjawaban terhadap apa yang telah menjadi keputusannya.
-
Berpengetahuan Pengetahuan adalah totalitas dari kecerdasan dan pengertian yang luas yang diperoleh dengan belajar yang terus menerus. Pemimpin harus mempunyai pengetahuan yang luas. Pemimpin yang berpengetahuan dapat melaksanakan tugas dengan baik, memungkinkan untuk melaksanakan dan mengawasi anak buanya dengan efektif, membuat rencana yang baik dan memberikan kemampuan memecahkan masalah sekaligus menyempurnakan.
-
Mampu mengambil keputusan Kecakapan seorang pemimpin tentang memecahkan masalah atau persoalan dengan cepat dan tepat dan menyatakan pendapat atas tindakan – tindakan yang harus dilaksanakan. Bijaksana dalam kepemimpinannya, pemimpin mampu bersifat bijaksana ketika ada masalah yang harus diputuskan. Misalnya pemecatan anggota yang kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan maupun tidak selaras dengan tujuan yang diinginkan bersama.
-
Bijaksana Tindakan atau sikap yang menggambarkan pengertian yang sehat dan tepat.
-
Amanah / Dapat Dipercaya Dapat dipercaya atas pelaksanaan kewajiban dengan setepat-tepatnya. Hal ini berkaitan juga dengan sifat jujur dalam memimpin. Dengan demikian sikap amanah merupakan sesuatu yang dipercayakan untuk dijaga, dilindungi, dan dilaksanakan dengan baik. Pemimpin yang amanah dan benar-benar membela kepentingan rakyatnya adalah sebuah keberkahan yang hanya diberikan bagi umat yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
81
-
Adil Adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama. Pemimpin harus bersikap adil dalam konteks apa pun dan pada siapa pun.
-
Antusias Cara menunjukkan dan meperlihatkan perhatian yang tulus iklas dan kegembiraan serta semangat berkobar-kobar dalam pelaksanaan kewajiban. Dalam hal kepemimpinan, antusias pemimpin sangat diperlukan untuk menularkan energi kepada orang-orang yang dipimpinnya. Semangat dan gairah seorang pemimpin akan terlihat dari bahasa tubuhnya saat melakukan kegiatan, mengatasi masalah-masalah serta melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Pemimpin juga perlu untuk memiliki keinginan besar. Keinginan dapat diibaratkan sebagai sesuatu yang harus diperoleh untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Seorang pemimpin harusnya memiliki keinginan / antusias besar dalam mewujudkan visi dan misi dari organisasi yang dipimpinnya
-
Menjadi Teladan Menjadi tauladan adalah menjadi contoh yang baik bagi orang yang dipimpinnya baik lahir maupun batin.
-
Berinisiatif Merupakan suatu tindakan yang sehat dan tepat yang dilakukan atas dasar pemikiran sendiri pada waktu tidak ada perintah. Dengan sifat inisiatif yang ada dalam diri pemimpin, kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi kelompok pun akan terjamin dengan baik.
-
Tahan uji Mempunyai arti stamina mental dan fisik yang diukur dari kemampuan seseorang untuk bertahan dari rasa sakit, lelah, putus asa dan kesukaran atau kesulitan. Berguna untuk memperoleh kesanggupan bertahan terhadap segala macam ujian, penderitaaan dan tantangan jasmanai dan rohani dalam memimpin.
-
Tidak egois / mementingkan diri sendiri Menghindarkan diri dari terpenuhnya kebutuhan dan kemauan serta kesenangan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain. Berguna untuk membangkitkan respect atau daya tarik dalam meningkatkan kerjasama pada bawahan
-
Setia ( Loyalitas ) Kesetiaan terhadap organisasi yang dipimpinnya. Di SH TERATE loyalitas dan kesetiaan dapat terukur dengan rasa Persaudaraan antara warga atau anggota serta Organisasi SH TERATE 82
-
Mampu membuat pertimbangan Kualitas seseorang tentang mempertimbangkan fakta atau kenyataan dan mendapat kemungkinan pemecahan persoalan dan mewujudkannya dalam bentuk putusan – putusan yang sehat dan tepat Dari penjelasan kepemimpinan diatas, perlu diperhatikan bagi seseorang
pemimpin yaitu agar menjauhi sifat : Aja Dumeh, Aja Adigang, Adigung lan Adiguno yang artinya jangan sewenang-wenang dan jangan sombong atas kepandaiannya, kekuatan fisiknya atau kesaktiannya.
6. MUKADIMAH PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE A. PENGERTIAN MUKADIMAH Mukadimah dapat diartikan pendahuluan, kata pengantar atau kata pembuka. Kata ini juga dapat di pahami dengan makna pengantar dalam sebuah dasar perkataan / tulisan dalam bahasan tertentu. Mukadimah / kata pembuka yang dimaksud disini, merupakan kata pembuka yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE yang terdiri dari lima Alenia, dimana kelima Alenia merupakan satu kesatuan utuh sebagai dasar dan pedoman SETIA HATI TERATE untuk menghantarkan anggota/siswa dalam berorganisasi dan menyampaikan ajaran. Mukadimah dalam PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE mengandung makna bahwa sesungguhnya kita dibawa pada satu perenungan hakikat hidup manusia seutuhnya. Manusia yang tidak hanya terjebak pada konteks material. Tapi juga imaterial, dalam bahasa yang lebih sederhana, sosok manusia secara lahiriah dan batiniah.
B. MUKADIMAH PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya hakikat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju ke – kesempurnaan. Demikian pun kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan yang terutama, hendak menuju ke - keabadian kembali kepada Causa - Prima, titik tolak segala sesuatu yang ada, melalui tingkat ketingkat ; namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang dikejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya. SETIA - HATI sadar dan meyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para warganya menyingkap tabir / tirai selubung hati nurani dimana SANG MUTIARA hidup bertahta. Pencak silat salah satu ajaran SETIA HATI dalam tingkat pertama berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap penyerang, dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari 83
segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan, makhluk atau kekuatan yang diluar dirinya, oleh karena itu pencak silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi. Maka SETIA - HATI pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabatmartabat keduniawian, tidak kandas / tenggelam pada pelajaran pencak silat sebagai pendidikan ketubuhan saja melainkan lebih menyelami kedalam lambang pendidikan kejiwaan untuk memiliki sejauh-jauh kepuasan hidup abadi lepas dari pengaruh rangka dan suasana. Sekedar
memenuhi
syarat
bentuk
lahir,
disusunlah
Organisasi
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, sebagai ikatan antara saudara SETIA HATI dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita
7. PENGESAHAN WARGA TK. I A. SYARAT PENGESAHAN WARGA TINGKAT I Setiap siswa yang telah terdaftar aktif mengikuti latihan Pencak Silat di PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, mulai Tingkat Polos sampai dengan Tingkat Putih dan telah mengikuti serangkaian tes dan pendadaran dapat di sahkan menjadi Warga Tingkat I. Sesuai dengan AD/ART Tahun 2021, persyaratan seorang siswa untuk dapat disahkan menjadi Warga Tingkat I sebagai berikut : 1. Terdaftar sejak awal sebagai siswa di Rayon/Ranting/Komisariat/Cabang, kecuali siswa pindahan yang dilengkapi dengan Surat Pindahan dari Ketua Cabang asal 2. Terdaftar dalam daftar nominatif calon warga di Cabang 3. Berusia paling sedikit 16 Tahun untuk putra dan 15 tahun untuk putri 4. Memiliki piagam kenaikan tingat dari Jambon, hijau dan putih yang ditanda tangani oleh ketua cabang 5. Memenuhi persyaratan administrasi dan mengikuti semua tahapan kegiatan yang telah ditentukan oleh Ketua Cabang B. UBO RAMPE / PERLENGKAPAN DALAM MENGIKUTI PROSESI PENGESAHAN WARGA TK.I Selain persyaratan secara administrasi yang harus dipenuhi oleh siswa untuk dapat disahkan menjadi Warga Tingkat I, terdapat pula perlengkapan khusus yang harus disiapkan oleh siswa tersebut. Perlengkapan (Ubo Rampe) tersebut digunakan dalam mengikuti seluruh rangkaian / prosesi pengesahan warga Tingkat I. Ubo rampe yang harus dipersiapkan antara lain : 1. Ayam Jago yang sehat dan baik, cukup umur, tidak cacat, dan disenangi pemiliknya 2. Uang mahar sejumlah 36 biji yang sama jenisnya 3. Mori dengan ukuran sak dedeg sak pengawe 4. Lilin 84
5. Daun Suruh 1 ikat 6. Pisang Raja setangkep yang baik
8. KEROHANIAN / KE SH AN A. MENJADI WARGA SETIA HATI TERATE YANG BAIK Setelah disahkan menjadi Warga Tingkat I PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, bukan berarti seorang warga selesai dalam mengemban Ilmu Setia Hati. Namun sebaliknya, setelah diwisuda atau di sahkan menjadi seorang warga, maka menjadi kewajiban seorang SH TERATE untuk mengamalkan dan mengaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjadi warga SH TERATE yang baik dimulai dari diri kita sendiri, mengenal akan diri pribadi untuk menjadi manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pemberani dan tidak takut mati, soal kecil atau remeh mengalah dan soal yang besar/prinsip baru bertindak, sederhana serta ikut Memayu Hayuning Bawana. B. MENGERTI JIWA/WATAK DAN SIFAT WARGA SETIA HATI TERATE Seperti yang diejlaskan diatas, bahwa jiwa / watak Warga SH TERATE sebagai berikut: 1. Berjiwa dan berbudi luhur serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sebagai
Warga
PERSAUDARAAN
SETIA
HATI
TERATE
harus
lebih
mementingkan kebahagiaan orang banyak lebih dulu daripada kepentingan diri sendiri serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai jalan untuk mendapatkan petunjuk dan ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan demikian Warga SETIA HATI TERATE dapat mengetahui mana yang benar dan yang salah. 2. Pemberani dan Tidak Takut Mati Warga SH TERATE harus menyadari bahwa mati itu pasti dan wajib hukumnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Maka dalam menghadapi segala permasalahan, Warga SH TERATE harus berani, tidak ragu-ragu dalam bertindak, penuh keyakinan dan pantang menyerah dalam menghadapi segala masalah, namun itu semua harus didasarkan pada kebenaran. Berani karena benar, takut karena salah. 3. Persoalan kecil/ remeh mengalah, persoalan besar / prinsip bertindak Pada prinsipnya masalah itu adalah kawan setia manusia. Manusia selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan. Permasalahan yang timbul atau ada di sekitar kita harus dihadapi dengan bijaksana. Dapat memilih dan memilah, antara permasalahan kecil atau sepele Warga SH TERATE akan mengalah, akan tetapi jika menyangkut permasalahan besar atau prinsip/harga diri/kehormatan maka Warga SH TERATE akan bertindak walaupun nyawa sebagai taruhannya.
85
4. Sederhana Warga SH TERATE harus bersikap sederhana dan wajar dalam segala tindakannya. Tidak perlu sombong, pamer dan mampu bertindak secara wajar. 5. Memayu Hayuning Bawana Salah satu falsafah terpenting yang dijadikan slogan bagi Insan Setia Hati Terate adalah "Memayu Hayuning Bawono".
"Memayu" yang artinya mempercantik,
memperindah atau meningkatkan keselamatan. Kata Hayuning berasal dari kata Hayu dengan mendapatkan kata ganti kepunyaan "Ning" yang artinya "Nya" yang berarti cantiknya, indahnya atau selamatnya (keselamatannya). Sehingga terjemahan
bebasnya
dari
kalimat
Memayu
Hayuning
Bawono
adalah
mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Kata Bawono terdiri dari tiga makna, yaitu : -
Bawono Alit/Jagad Gumulung yang bermakna pribadi dan keluarga.
-
Bawono Agung/Jagad Gumelar yang bermakna masyarakat, Bangsa, Negara/alam semesta secara globalnya.
-
Bawono Langgeng/Abadi yang maknanya adalah alam akhirat.
Sehingga makna dari keseluruhan dari kalimat Memayu Hayuning Bawono adalah mengusahakan/mengupayakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia. Selain disebutkan diatas, Warga SH TERATE mempunyai ciri-ciri yaitu : Ora Kagetan, Ora Nggumunan, Yakin, Berani dan tanggung jawab melaksanakan kewajiban sampai selesai. c. PERNAFASAN Pernafasan adalah teknik pengolahan nafas. Untuk mengolahragakan organ tubuh yang tidak bisa diperintah oleh otak. Tata cara dalam pernafasan diberikan secara langsung di latihan mulai Tingkat Polos sampai Tingkat Putih. d. MAKNA PAKAIAN WARGA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Bagian-bagian dari pakaian atau baju seragam PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, adalah sebagai berikut : 1. Baju Warna hitam memakai kerah Warna hitam melambangkan kekal dan abadi. Yang dimaksud dengan kekal dan abadi disini adalah, bahwa warna hitam adalah warna yang tidak mudah kotor. Kalimat tidak mudah kotor bukan berarti tidak bisa kotor. Sekalipun kotor namun tidak begitu nampak noda kotornya. Ini menunjukkan bahwa warna hitam adalah warna yang tidak mudah terpengaruh oleh warna apapun. Jika di artikan sedikit lebih jauh ke makna secara filosofinya, tentunya akan lebih dalam untuk mengenal lebih jauh kepada individu insan SETIA HATI TERATE tersebut. 2. Lima lubang tali putih sejajar ( tidak menyilang ) Maknanya adalah bahwa pada Setia Hati Terate mempunyai ajaran Panca Dasar.
86
3. Dibelakang/punggung ada lipatan I,II,III yang maknanya menunjukkan setiap tingkatan. 4. Mori “Sakdedeg sak pengawe” Mori dalam SH TERATE adalah lambang, tanda, yang menyatakan bahwa pemilik dari mori tersebut adalah warga SETIA HATI TERATE yang sah / yang sudah disahkan. Mori berwarna putih melambangkan kesucian hati, dalam arti selalu berbuat kebajikan, tidak mempunyai sifat tercela, juga melambangkan kepasrahan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Sakdedeg sak pengawe” bermakna citacitanya disesuaikan dengan kemampuan diri. e. WASIAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Wasiat SH TERATE sesuai yag tercantum dalam AD/ART Tahun 2021, terbagi menjadi tiga bagian yaitu : -
Kewajiban, Anggota SETIA HATI TERATE diwajibkan : 1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2) Menjaga nama baik Setia Hati Terate 3) Berbakti kepada kedua orang tua dan gurunya 4) Berdiri diatas garis keadilan, kebenaran dan tidak memihak manapun / sebelah 5) Berani karena benar dan takut karena salah 6) Bertanggung jawab atas segala perbuatannya 7) Menjaga ketentraman, menjunjung tinggi Nusantara dan Bangsa Indonesia dengan penuh kecintaan dan kesetiaan hatinya 8) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri 9) Membuktikan sebagai bangsa yang Merdeka 10) Kekal dalam persaudaraan dan menguatkan sifat tolong menolong diantara sesama Warga Setia Hati Terate, Bangsa Indonesia dan umat manusia pada umumnya
-
Pepacuh, Anggota Setia Hati Terate dilarang : 1) Merusak Pager Ayu Insan Setia Hati Terate tidak boleh mengganggu apalagi sengaja dengan niat ingin merusak harmonisasi hubungan Rumah Tangga orang lain, baik istri/suami orang lain. Sehingga dapat mengakibatkan harmonisasi hubungan Rumah Tangga orang lain menjadi terganggu dan tidak harmonis bahkan menjadi rusak/porak poranda. Jelas-jelas perbuatan hal semacam ini sangatsangat tidak bermoral dan bertolak belakang/bertentangan dengan ajaran Setia Hati Terate yang Adiluhung. Dan ini jelas merupakan salah satu bagian dari Pepacuh/larangan Anggota/Warga Setia Hati Terate. 2) Merusak Purus Ijo Insan Setia Hati Terate tidak boleh merusak Purus Ijo, yakni melakukan perbuatan amoral yaitu melakukan perbuatan hubungan intim/merawani seorang gadis yang masih dalam proses pertumbuhan yang bukan muhrimnya 87
(hubungan diluar nikah). Dalam ajaran Agama (Islam) pun melarang sikap/perbuatan amoral ini. Demikian pun dalam ajaran SETIA HATI TERATE sangat-sangat tidak diperbolehkan, sebab hal demikian sangat bertentangan dengan ajaran dan pelajaran yang ada di SETIA HATI TERATE. Dan ini merupakan sekian dari salah satu Pepacuh/larangan bagi Anggota/Warga sebagai Insan SETIA HATI TERATE yang masih memegang amanah dan sumpah serta berbudi pekerti yang luhur tahu benar dan salah. 3) Berkelahi dengan sesama Warga Setia Hati Terate Insan SETIA HATI TERATE dilarang keras berkelahi antar sesama Anggota/Warga SETIA HATI TERATE. Ini merupakan bagian dari sumpah Anggota/Warga yang di ucapkan bersama-sama disaat melaksanakan acara sakral dalam pengesahan. Demikian juga halnya berkelahi antar sesama Anggota/Warga SETIA HATI TERATE. Sebab perbuatan ini disamping merugikan diri sendiri juga tidak sesuai dengan ajaran utama yang adat dalam SETIA
HATI TERATE,
yakni menjunjung tinggi nilai "Persaudaraan"
(peseduluran) yang disebut "Sedulur Tunggal Kecer". 4) Memberi pelajaran Pencak Silat tanpa ijin dari Pengurus 5) Menunjukkan
kepandaiannya
dimana
tidak
berguna,
menunjukkan
kepandaiannya dimuka umum
9. MENGHAYATI DAN MENDALAMI MAKNA FALSAFAH DI PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE Warga PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE dalam melaksanakan kehidupannya selalu berpedoman pada falsafah “ Manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu masih Setia pada Hatinya ( masih ber SH pada dirinya sendiri )“. Pada tigkat Hijau telah diberikan pemahaman awal tentang falsafah tersebut. Dari
falsafah
tersbeut
terkandung
arti
bahwa
sebagai
orang/warga
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE apabila berjuang harus sampai tuntas, tidak akan kalah menyerah sebelum maksud dan tujuannya tercapai dan akan mengaku kalah jika sudah kembali ke ibu pertiwi. Begitu pula dalam pepatah jawa dikakatan bahwa apabila kita berjuang harus “madep, mantep ciliking cara, gedening pat wani ngalkoni, dan kita yakin serta selalu memohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa, maka yakinlah bahwa Tuhan Yang Maha Esa pasti mengabulkan. Sebagai wujud nyata dari pengalaman fasafah tersebut, maka dapat mengambil pepatah sebagai berikut : -
Karyanek tyasing sesame, leladi sesamining dumadi - Membuat kenyamanan hati orang lain, dan melayani sesama makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai Warga SH TERATE haru selalu berusaha untuk mewujudkan kebahagiaan bersama, ikut memayu hayuning bawana. 88
-
Sepira gedhening sengsara yen tinampa amung dadi coba - seberapapun besarnya kesengsaraan jika mampu menerimanya hanya akan jadi cobaan semata Sebagai Warga SH TERATE harus berani menghadapi segala tantangan dan hambatan dalam kehidupan.
-
Sak apik-apike wong yen weweh pitulungan kanthi dedhemitan- Sebaik-baik manusia jika memberikan pertolongan atau bantuan dengan cara diam-diam. Sebagai Warga SH TERATE harus mempunyai sifat bila kita memberikan bantuan harus dengan hati yang tulus, iklas dan tiak mengharapkan imbalan, dan tidak perlu untuk dipamerkan, ditonjolkan, riya’ kepada orang lain. Karena sesungguhnya Tuhan Maha Mengetahui.
89
PENUTUP Upaya menghantarkan dan mewujudkan para anggota PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE untuk memiliki nilai-nilai karakter menjadi manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ikut Memayu Hayuning Bawana merupakan VISI MISI kita bersama, meskipun dengan strategi pengintegrasian dalam kegiatan pelatihan rutin, namun factor kepedulian dan keteladanan berbagai pihak juga turut menentukan bagaimana siswa mampu mengenal, memahami arah dan Tujuan Organisasi PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE. Dengan melalui pelatihan ditingkat putih ini, diharapkan siswa memiliki dasar yang kuat serta orientasi penuh semangat dan kesadaran yang tinggi, guna mentaati tata tertip, tatakrama sekaligus memiliki rasa tanggungjawab akibat baik buruk perbuatannya, yang selanjutnya layak untuk bisa mengikuti pelatihan di jenjang yang lebih tinggi, dengan harapan siswa dalam hidup kehidupannya memiliki budi pekerti yang baik
90
LEMBAR PENGESAHAN
Pada hari ini Selasa tanggal 01 Juni 2021, telah disahkan oleh Dewan Pusat PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE, “Buku Pedoman Materi Pembelajaran Kerohanian ( KE-SH-AN ), Tingkat Polos sampai Tingkat Putih PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE “
Disahkan di Tanggal
: Madiun, : 1 Juni 2021
DEWAN PUSAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 1. KRA. H. ISSOEBIJANTORO, SH.
:
………………………..
2. Drs. H. MOCH SINGGIH
:
………………………..
3. GUNAWAN
:
………………………..
4. H. DJUNAIDI SUPRAJITNO, S.Sos
:
………………………..
5. SUBAGYO, SE
:
………………………..
6. Drs. H. HARSONO, MM
:
………………………..
7. ANDREAS EKASAKTI YUDIAWAN, SE
:
………………………..
8. H. HARI WURYANTO, SH., M.Ak.
:
………………………..
9. RUMASETIYO
:
………………………..
91
View more...
Comments