Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kasus Resiko Bunuh Diri
July 31, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Kasus Resiko Bunuh Diri...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS RESIKO BUNUH DIRI
DISUSUN OLEH KELOMPOK I 1. ADE AULIA SYARIFAH 2. AGNES SIANTURI 3. ALIZA NAMIRA SITEPU 4. ASWATUL HUSNA 5. AYU ARDELLYA 6. BELLA ISTANTI 7. BENARTA DIANA SISCA 8. CHAIRANI AULIA 9. CICI VERONIKA LIMBONG 10. CINDY CLARA CANIAGO 11. CINDY SOENDARY HARAHAP 12. MAULYDIAH FRISCA 13. REBEKHA NOVERIA
(18.11.001) (18.11.005) (18.11.006) (18.11.010) (18.11.012) (18.11.015) (18.11.016) (18.11.017) (18.11.018) (18.11.019) (18.11.021) (18.11.077) (18.11.124)
Dosen Pembimbing : Ns. Adirman Lafau, S.kep
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TA.2019/2020
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbingan-Nya sehingga tugas makalah tentang ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS RESIKO BUNUH DIRI dapat diselesaikam dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini kami mendapat bimbingan dan pengarahan dari semua pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Ibu yang telah memberikan pengarahan serta membimbing kepada kami. 2. Kedua orang tau dan saudara-saudara kami yang telah membantu dan mendukung kami. 3. Rekan-rekan seangkatan dan semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama dengan kami sehingga dapat terselesainya makalah ini dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari penyempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pembaca.
Penulis, 14 September 2020
ASKEP RESIKO BUNUH DIRI Kasus Tn. B berusia 45 tahun, bekerja di sebuah perusahaan swasta bernama PT. Bagindo. Status menikah, sudah memiliki 3 anak. Perusahaan tempatnya bekerja mengalami masalah, akibatnya sebagian besar para pekerjanya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), termasuk salah satunya Tn. B. Akibatnya kondisi keuangan Tn. B memburuk, sehingga membuat istrinya meminta cerai karena Tn. B tidak bisa memberikan nafkah lagi kepada istrinya. Dan Tn. B pun menjadi putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Tn. B mencoba gantung diri di kamar mandi. A. Pengkajian 1. Identitas Klien Nama Lengkap
: Tn. B
Usia
: 45 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: Kawin 2. Alasan Masuk
Klien dibawa kerumah sakit jiwa karena mencoba gantung diri di kamar mandi rumah pasien. 3. Faktor Predisposisi Klien frustasi karena baru mengalami kehilangan pekerjaan/di PHK oleh perusahaan tempat ia bekerja dan di tinggal oleh istrinya. Ada anggota keluarga yang juga mengalami gangguan jiwa. 4. Faktor Presipitasi Klien mengatakan hidupnya tak berguna lagi dan lebih baik mati saja 5. Fisik Ada bekas percobaan bunuh diri pada leher dan pergelangan tanggan, BB pasien menurun dan klien tampak lemas tak bergairah, sensitive. N: 80x/mnt, TD 120/90 mmHg, S: 37 C, RR: 20x/mnt, BB: 56 Kg dan TB 170cm.
6. Konsep diri 1. Gambaran diri - Klien merasa tidak ada yang ia sukai lagi dari dirinya. 2. Identitas + Klien sudah menikah mempunyai seorang istri. 3. Peran Diri - Klien adalah kepala rumah tangga dengan 3 orang anak yang masih kecil-kecil 4. Ideal Diri - Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang/sembuh klien bingung harus mendapat pekerjaan dimana untuk menghidupi keluarga dan bagaimana membangun keluarganya seperti dulu. 5. Harga diri + Klien Agresif, bermusuhan, implisif, depresi dan jarang berinteraksi dengan orang lain. 7.
Analisa data
Diagnosa Resiko
Data mayor
Data minor Subyektif:
Subyektif:
bunuh diri - Mengatakan hidupnya tak berguna - Mengatakan ada yang lagi
menyuruh bunuh diri
- Inggin mati - Mengancam bunuh diri
Obyektif: - Perubahan kebiasaan
Obyektif: Ekspresi murung
hidup - Perubahan perangai
Tak bergairah Ada bekas percobaan bunuh diri
B. Masalah Keperawatan Dan Data Yang Perlu Dikaji
Resiko bunuh diri DS: mengatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup. DO: ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuh diri. C. Rencana Tindakan Keperawatan untuk pasien resiko bunuh diri Pasien: a. Tujuan umum: Klien tidak mencederai diri. b. Tujuan khusus 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan: 1.1. Perkenalkan diri dengan klien 1.2. Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal. 1.3. Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur. 1.4. Bersifat hangat dan bersahabat. 1.5. Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat 2. Klien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri Tindakan: 2.1. Jauhkan klien dari benda-benda yang dapat membahayakan (pisau, silet, gunting, tali, kaca, dan lain-lain). 2.2. Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat. 2.3. Awasi klien secara ketat setiap saat. 3. Klien dapat mengekspresikan perasaannya Tindakan: 3.1. Dengarkan keluhan yang dirasakan. 3.2. Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan dan keputusasaan. 3.3. Beri dorongan untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana harapannya. 3.4. Beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaan, kematian, dan lain-lain.
3.5. Beri dukungan pada tindakan atau ucapan klien yang menunjukkan keinginan untuk hidup. 4. Klien dapat meningkatkan harga diri Tindakan: 4.1. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya. 4.2. Kaji dan kerahkan sumber-sumber internal individu. 4.4. Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan (misal: hubungan antar sesama, keyakinan, hal-hal untuk diselesaikan). 5. Klien dapat menggunakan koping yang adaptif Tindakan: 5.1. Ajarkan untuk mengidentifikasi pengalaman-pengalaman yang menyenangkan setiap hari (misal : berjalan-jalan, membaca buku favorit, menulis surat dll.). 5.2. Bantu untuk mengenali hal-hal yang ia cintai dan yang ia sayang, dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentang kegagalan dalam kesehatan. 5.3.Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain yang mempunyai suatu masalah dan atau penyakit yang sama dan telah mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi masalah tersebut dengan koping yang efektif. 6. Klien dapat menggunakan dukungan sosial Tindakan: 6.1. Kaji dan manfaatkan sumber-sumber ekstemal individu (orang-orang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut). 6.2. Kaji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama). 6.3. Lakukan rujukan sesuai indikasi (misal : konseling pemuka agama).
CATATAN PERAWATAN DAN PERKEMBANGAN TGL/JAM
DIAGNOSA
10/5/2016
KEP Resiko Bunuh
PK.10.00
Diri
WIB
TINDAKAN Sp I Pasien
1. Membina hubungan saling percaya dengan klien 2. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien 3. Mengamankan benda-benda
EVALUASI S: Klien mengatakan sudah mencoba belajar berkenalan
yang dapat membahayakan
namun masih
pasien.
enggan untuk
4. Melakukan kontrak treatment
dilakukan
5. Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh
O:
diri
Klien aktif dan memperhatika
Sp II Pasien
n selama latihan
1. Mengidentisifikasi aspek positif pasien 2. Mendorong pasien untuk
berkenalan dengan perawat
berfikir positif terhadap diri sendiri 3. Mendorong pasien untuk
A: Klien sudah
menghargai diri sebagai individu
tahu cara
yang berharga
berkenalan dengan
Sp III Pasien 1. Mengidentisifikasi pola koping
menyebutkan nama,asal,hobi
yang biasa diterapkan pasien 2. Menilai pola koping yng biasa dilakukan 3. Mengidentifikasi pola koping
P: Lanjutkan berkenalan
yang konstruktif
dengan orang
4. Mendorong pasien memilih pola lain. koping yang konstruktif 5. Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan harian Sp IV Pasien 1. Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien 2. Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis 3. Memberi dorongan pasien melakukan kehiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis 2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien resiko bunuh diri.
DAFTAR PUSTAKA Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. cetakan kedua (edisi revisi). Bandung: PT Refrika Aditama Mustofa, Ali. 2010. Asuhan Keperawatan Psikiatri Berbasis Klinik. Mataram Keliat Budi A. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC Marilynn E Doengoes, et all, alih bahasa Kariasa IM. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, EGC, Jakarta
View more...
Comments