Distres Spiritual
May 29, 2018 | Author: irma dwi hapsari | Category: N/A
Short Description
distressss...
Description
ASUHAN KEPERAWATAN PADA DISTRES SPIRITUAL
Pengertian : •
Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain, seni, musik, literature, alam dan kekuatan yang lebih besr dari dirinya (Nanda, 2005).
•
Definisi lain mengatakan bahwa distres spiritual adalah gangguan dalam prinsip hidup yang meliputi seluruh kehidupan seseorang dan diintegrasikan biologis dan psikososial (ar!arolis, (ar!arolis, 2000).
•
Dengan kata lain kita dapat katakan bahwa distres spiritual adalah kegagalan indi"idu dalam menemukan arti kehidupannya.
Patofisiologi : •
#atofisiologi distress spiritual tidak bisa dilepaskan dari stress dan struktur serta fungsi otak.
•
$tress adalah realitas kehidupan manusia sehari%hari. $etiap orang tidak dapat dapat menghindari stres, namun setiap orang diharpakan melakukan penyesuaian terhadap perubahan akibat stres. &etika kita mengalami stres, otak kita akan berespon untuk terjadi. &onsep ini sesuai se suai dengan yang disampikan oleh 'annon, .. .. dalam Da"is *, dan kawan%kawan (+--) yang menguraikan respon melawan atau melarikan diri/ sebagai suatu rangkaian perubahan biokimia didalam otak yang menyiapkan seseorang menghadapi an!aman yaitu stres.
•
$tres akan menyebabkan korteks serebri mengirimkan tanda bahaya ke hipotalamus. ipotalamus kemudian akan menstimuli saraf simpatis untuk melakukan perubahan. $inyal dari hipotalamus ini kemudian ditangkap oleh sistem limbik dimana salah satu bagian pentingnya adalah amigdala yang bertangung bertangung jawab terhadap status emosional seseorang. 1angguan pada sistem limbik menyebabkan perubahan emosional, perilaku dan kepribadian. 1ejalanya adalah perubahan status mental, masalah ingatan, ke!emasan dan perubahan kepribadian termasuk halusinasi (&aplan et all, +), depresi, nyeri dan lama gagguan (les!h et al, ++).
•
&egagalan otak untuk melakukan fungsi kompensasi terhadap stresor akan menyebabkan seseorang mengalami perilaku maladaptif dan sering dihubungkan dengan mun!ulnya gangguan jiwa. &egagalan fungsi kompensasi dapat ditandai dengan mun!ulnya gangguan pada perilaku sehari%hari baik se!ara fisik, psikologis, sosial termasuk spiritual.
•
1angguan pada dimensi spritual atau distres spritual dapat dihubungkan dengan timbulnya depresi.
•
3idak diketahui se!ara pasti bagaimana mekanisme patofisiologi terjadinya depresi. Namun ada beberapa faktor yang berperan terhadap terjadinya depresi antara lain faktor genetik, lingkungan dan neurobiologi.
•
#erilaku ini yang diperkirakan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya sehingga terjadi distres spritiual karena pada kasus depresi seseorang telah kehilangan moti"asi dalam memenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan spritual.
&arakteristik Distres $pritual menurut Nanda (2005) meliputi empat hubungan dasar yaitu 4 . ubungan dengan diri +. 6ngkapan kekurangan a. arapan b. rti dan tujuan hidup !. #erdamaian7ketenangan d. #enerimaan e. 'inta f. *emaafkan diri sendiri g. &eberanian 2. *arah
8. &esalahan 9. &oping yang buruk . ubungan dengan orang lain +. *enolak berhubungan dengan tokoh agama 2. *enolak interaksi dengan tujuan dan keluarga 8. *engungkapkan terpisah dari sistem pendukung 9. *engungkapkan pengasingan diri '. ubungan dengan seni, musik, literatur, dan alam +. &etidakmampuan untuk mengungkapkan kreati"itas (bernyanyi, mendengarkan musik, menulis) 2. 3idak tertarik dengan alam 8. 3idak tertarik dengan ba!aan keagamaan D. ubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya +. &etidakmampuan untuk berdo:a 2. &etidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan 8. *engungkapkan terbuang oleh atau karena kemarahan 3uhan 9. *eminta untuk bertemu dengan tokoh agama 5. 3iba%tiba berubah praktik agama . &etidakmampuan untuk introspeksi ;. *engungkapkan hidup tanpa harpaan, menderita
Penyebab :
*enurut a!arolis (2000) penyebab distres spiritual adalah sebagai berikut 4
•
#engkajian ndonesia >>> aspek spiritual tidak digolongkan se!ara jelas apakah masuk kedalam aksis satu, dua, tiga, empat atau lima
Diagnosa : •
Distters $pritual
Inter(ensi : •
$p. +%# 4 ina hubungan saling per!aya dengan pasien, kaji faktor penyebab distress spiritual pada pasien, bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran terhadap agama yang diyakininya, bantu klien mengembangkan kemampuan untuk mengatasi perubahan spritual dalam kehidupan.
•
$p. 2%# 4 4 $etelah dua kali pertemuan &lien dapat membina hubungan saling per!aya.
,
+. Ckspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
-
+. ina hubungan saling pe menggunakan prinsip da terapeutik 4 a. $apa klien dengan ramah baik "erbal m b. #erkenalkan diri dengan sopan !. 3anyakan nama lengkap klien dan nam disukai klien d. Belaskan tujuan pertemuan e. Bujur dan menepati janji f. 3unjukkan sikap empati dan menerima g. eri perhatian kepada klien dan perhati klien
36& 2 4 2.+ &lien mampu 2.+.+ 1unakan komunikasi terapeutik untuk membin $etelah satu kali a. *engungkapkan per!aya dan menunjukkan empati. pertemuan klien harapan masa depan 2.+.2 *enggunakan alat untukmemonitor dan menge dapat yang positif. being sebagai pendekatan mengatakan b. *engungkapkan 2.+.8 *endorong indi"idu untuk melihat kembali ma kepada perawat arti hidup memfokuskan pada kejadian dan hubungan yan atau pemimpin kekuatan dan dukungan spiritual !. *engungkapkan spiritual tentang 2.+.9 Aawat klien dengan bermartabat dan hormat de optimis kondlik spiritual pendapat dan keyakinan klien. dan 2.+.5 Dorong partisipasi dalam hubungan dengan ang d. *engungkapkan kegelisahannya. dan orang lain. keyakinan dalam diri 2.+. Baga pri"a!y dan ketenangan untuk kegiatan spi 2.+.; Dorong partisipasi dalam kelompok spiritual se e. *engungkapkan keyakinan kepada orang keyakinan yang dianut. lain
)
*
+
,
-
f. *enentukan tujuan hidup 36& 8 4 +. &lien $etelah atau kali mampu pertemuan kali dapat a. *en!intai diri mendiskusikan sendiri dan orang lain dengan perawat dengan mengungkapkan hal penting yang penerimaan terhadap memberikan dirinya sendiri makna dalam maupunorang lain kehidupannya b. erdoa menurut dimasa yang keyakinannya masing% lalu. masing
+. erbagai keyakinan tent dengan perawat 2. Diskusikan manfaat spiri 8. eri kesempatan untuk berbagai hambatan yang menjalankan keyakinan 9. ersikap terbuka dan me baik terhadap apa yang d Dorong klien berdoa se!ara indi"idu
!. *elakukan ibadah d. erpartisipasi dalam up!ara keagamaan e. erpartisipasi dalam pengobatan f. erinteraksi dengan tokoh agama g. erhubungan dengan diri sendiri orang lain yang h. erhubungan dengan orang lain i. erinteraksi dengan orang lain untuk berbagi perasaan dan keyakinan 36& 9 4 $etelag tiga kali pertemuan klien dapat mempertahanka n pemikiran dan perasaannya
+. mampu a.
&lien
*elakukan D
b. *elaksanakan keyakinannya sesuai
+. *endorong klien untuk kegiatan hariannya setia mengekpresikan pemikir 2. *enyediakan musik, lite program 3 spritual se!
)
*
+
tentang spiritual
,
dengan perannya !. *engungkapkan perasaannya terkait dengan keyakinannya d. *engontrol aktifitas spiritualnya e. *emilih pelayanan spiritual yang diperlukan
-
8. 3erbuka terhadap pernya terhadap kesepian dan k 9. Dorong menggunakan s spiritual seperti tokoh%to literatur atau buku yang keyakinan, tersedianya t beribadah dan alat%alat d ritual keyakinannya. 5. *enyerahkan ke tokoh a . 1unakan teknik klarifika indi"idu mengklarifikasi ;. *endengarkan perasaan -. *enunjukkan empati .
View more...
Comments