Dislokasi Pada Sendi Ekstremitas

June 25, 2019 | Author: Marawia Ibrahim | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Dislokasi Pada Sendi Ekstremitas...

Description

DISLOKASI SENDI EKSTREMITAS 4

Prof. dr. Chairuddin Rasjad, MD, Ph.D.

DEFINISI •

DISLOKASI:  –



Gangguan lengkap dalam hubungan normal antara 2 tulang dimana tidak ada lagi kontak pada permukaan artikular.

SENDI EKSTREMITAS:  –

Sendi Bahu (Gleno-humerus)

 –

Sendi Siku

 –

Sendi Pergelangan Tangan

 –

Sendi Panggul

 –

Sendi Lutut

 –

Sendi Pergelangan Kaki

DISLOKASI SENDI BAHU •



Dislokasi sendi bahu sering ditemukan pada orang dewasa tetapi jarang pada anak-anak. Klasifikasi:  –

 Anterior

 –

Posterior

 –

Inferior / Luksasi Erecta

 –

Dislokasi disertai fraktur

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR





Disebut juga sebagai dislokasi preglenoid, subkorakoid dan subklavikuler. Mekanisme Trauma  –

 –

Jatuh dengan tangan dalam keadaan outstretched Trauma pada skapula

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : GAMBARAN KLINIS



Nyeri yang hebat



Gangguan pergerakan sendi bahu







Kontur sendi bahu menjadi rata (flattened shoulder ) Korban mengendong tangan yang sakit dengan yang lain Korban tidak bisa memegang bahu yang berlawanan



Lengkung bahu hilang



Lengan atas sedikit abduksi

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : PEMERIKSAAN FISIK







 Apprehension Test Pemeriksaan fisik untuk menilai instabilitas sendi bahu.

(A) menilai dislokasi anterior. Abduksi, ekstensi dan rotasi eksterna lengan sambil mendorong kaput humerus. (B) menilai dislokasi posterior. Adduksi dan rotasi interna.

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : GAMBARAN RADIOLOGIS





Kaput humerus terlihat berada di depan dan medial glenoid. Bisa disertai dengan depresi posterosuperior kaput humerus /Hill-Sachs Sign (panah)

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : PENANGANAN





Dengan pembiusan umum  –

Metode Hippocrates

 –

Metode Kocher

 –

Metode Milch

Tanpa pembiusan umum  –

Teknik menggantung lengan

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : METODE HIPPOCRATES

Penderita dibaringkan, anggota gerak ditarik dan kaput humerus ditekan dengan kaki agar kembali ke tempatnya

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : METODE MILCH

Penderita dibaringkan, dilakukan traksi pada siku dan dilakukan rotasi eksternal dan abduksi lengan secara perlahanlahan dan bertahap.

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : METODE KOCHER



Tahap-tahap reposisi menurut Kocher:  –

 –

 –

 –

Sendi siku dalam posisi fleksi 90 derajat dan dilakukan traksi sesuai garis humerus Lakukan rotasi ke arah lateral Lengan diadduksi dan sendi siku dibawa mendekati tubuh ke arah garis tengah

Lengan dirotasi ke medial sehingga jatuh didaerah dada

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : TEKNIK MENGGANTUNG LENGAN / STIMSON

Penderita diberikan petidin/diazepam agar tercapai relaksasi maksimum. Penderita tidur tengkurap dan membiarkan lengan tergantung. Pasang pemberat 10-15lb.

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI ANTERIOR : KOMPLIKASI



Komplikasi pada dislokasi sendi bahu anterior:  –

Kerusakan nervus aksillaris

 –

Kerusakan pembuluh darah

 –

Tidak dapat tereposisi

 –

Kaku sendi

 –

Dislokasi rekuren

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI POSTERIOR



Dislokasi posterior lebih  jarang ditemukan dan biasanya disebabkan karena trauma langsung pada sendi bahu dalam keadaan rotasi interna

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI POSTERIOR : GAMBARAN KLINIS







 Anamnesis : Paling sering pada penderita yang mempunyai riwayat trauma berat, epilepsi atau trauma listrik. Ditemukan adanya nyeri tekan Ditemukan benjolan pada bagian belakang sendi

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI POSTERIOR : GAMBARAN RADIOLOGIS



Ditemukan adanya tanda khas berupa light-bulb karena adanya rotasi interna humerus.

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI POSTERIOR : PENANGANAN

Dilakukan reduksi dengan menarik lengan ke depan (A,B) dan rotasi eksterna (C) serta immobilisasi selama 3-6 minggu

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI INFERIOR / LUXATIO ERECTA





Kaput humerus mengalami  jepitan dibawah glenoid dimana lengan mengarah ke atas sehingga terjadi dislokasi inferior. Disertai cedera jaringan lunak yang berat, avulsi kapsular dan tendon, ruptur otot, fraktur glenoid dan humerus proksimal dan kerusakan pada pleksus brakialis dan arteri aksillaris.

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI INFERIOR : GAMBARAN RADIOLOGIS





Humerus dalam posisi abduksi dengan kaput berada di bawah glenoid. Kadang disertai fraktur glenoid atau fraktur proksimal humerus.

DISLOKASI SENDI BAHU DISLOKASI INFERIOR : PENANGANAN







Reduksi dilakukan dengan menarik lengan dalam posisi abduksi disertai counter-traction ke bawah pada bagian bahu.  Apabila caput humerus terjepit diantara jaringan lunak, reduksi terbuka dengan cara operasi dibutuhkan. Pemasangan arm-sling selama masih nyeri dan abduksi tidak bisa dilakukan selama 3 minggu sehingga jaringan lunak sembuh.

DISLOKASI SENDI SIKU •





Dislokasi sendi siku sering ditemukan pada orang dewasa tapi jarang pada anak-anak Dislokasi pada umumnya terjadi posterior atau posterolateral. Sering disertai fraktur prosesus koronoid, kapitulum atau kaput radius.

DISLOKASI SENDI SIKU MEKANISME TRAUMA



Biasanya penderita jatuh dengan keras dalam keadaan tangan outstretched .

DISLOKASI SENDI SIKU KLASIFIKASI / TIPE



Posterior



Divergent (jarang)



Lateral

DISLOKASI SENDI SIKU GAMBARAN KLINIS







Pembengkakan yang hebat disekitar sendi siku sewaktu siku dalam posisi semi-fleksi. Olekranon dapat teraba di bagian belakang. Triceps prominen

DISLOKASI SENDI SIKU GAMBARAN RADIOLOGIS

Pada dislokasi siku, olekranon melewati Anterior Humeral Line.

DISLOKASI SENDI SIKU PENANGANAN







Dilakukan reposisi secepatnya. Pada jam-jam pertama, dislokasi dapat direposisi tanpa pembiusan umum. Setela direposisi, lengan difleksi lebih 90 derajat dan dipertahankan dengan gips selama 3 minggu.

DISLOKASI SENDI SIKU PENANGANAN : TEKNIK REPOSISI SENDI SIKU

DISLOKASI SENDI SIKU KOMPLIKASI



Kekakuan sendi siku



Trauma nervus medianus



Miositis Osifikans



Trauma Arteri Brakialis

DISLOKASI SENDI PERGELANGAN TANGAN •



Dislokasi tulang karpal Dislokasi yang sering ditemukan adalah:  –

Dislokasi tulang lunatum

 –

Dislokasi perilunatum

DISLOKASI TULANG KARPAL DISLOKASI TULANG LUNATUM





Jarang ditemukan, berupa dislokasi ke anterior. Terjadi akibat jatuh dengan pergelangan tangan dalam keadaan dorsofleksi dan tulang lunatum terdorong ke arah palmar dan mengalami rotasi 90 derajat dalam dasar terowongan karpal.

DISLOKASI TULANG KARPAL DISLOKASI TULANG LUNATUM : GAMBARAN KLINIS







Pembengkakan pada daerah pergelangan tangan Nyeri apabila jari-jari diekstensikan Bisa ditemukan gejala lesi nervus medianus

DISLOKASI TULANG KARPAL DISLOKASI TULANG LUNATUM : GAMBARAN RADIOLOGIS





Gambaran normal adalah radius, lunatum dan capitatum berada pada garis lurus. Pada dislokasi lunatum, tulang lunatum berada di luar garis ini

DISLOKASI LUNATUM

NORMAL

DISLOKASI TULANG KARPAL DISLOKASI TULANG LUNATUM : PENANGANAN





Pada dislokasi yang baru, dilakukan reposisi di bawah pembiusan umum dengan melakukan penekanan pada tulang lunatum. Pada dislokasi yang lama, reposisi tidak dapat dilakukan dan perlu dilakukan operasi.

DISLOKASI TULANG KARPAL DISLOKASI TULANG LUNATUM : KOMPLIKASI



Komplikasi pada dislokasi tulang lunatum:  –

Tekanan pada nervus medianus

 –

Nekrosis Avaskuler

 –

Kelainan degeneratif sendi

DISLOKASI TULANG KARPAL DISLOKASI PERILUNATUM



Seluruh korpus mengalami dislokasi ke arah dorsal kecuali tulang lunatum masih tetap bersama-sama dengan radius.

DISLOKASI TULANG KARPAL DISLOKASI PERILUNATUM : GAMBARAN RADIOLOGIS





Gambaran normal adalah radius, lunatum dan capitatum berada pada garis lurus. Pada dislokasi perilunatum, tulang capitatum berada di luar garis ini

DISLOKASI PERILUNATUM

NORMAL

DISLOKASI TULANG KARPAL DISLOKASI PERILUNATUM : PENANGANAN







Dimanipulasi dengan cara reduksi tertutup Bila reduksi tertutup tidak berhasil, dilakukan reduksi terbuka dengan cara operasi Stabilisasi dilakukan dengan menggunakan Kwire.

DISLOKASI SENDI PANGGUL •

Dislokasi sendi panggul dibagi dalam 3 jenis: 1.

Dislokasi posterior / dislokasi posterior disertai fraktur

2.

Dislokasi anterior

3.

Dislokasi sentral

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI POSTERIOR : MEKANISME TRAUMA





Kaput femur dipaksa keluar ke belakang asetabulum melalui suatu trauma yang dihantarkan pada diafisis femur dimana sendi panggul dalam posisi fleksi atau semifleksi. Trauma biasanya terjadi karena kecelakaan lalu lintas.

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI POSTERIOR : KLASIFIKASI



Klasifikasi menurut Thompson Epstein:  –

 –

 –

 –

 –

Tipe I : dislokasi tanpa fraktur atau dengan fragmen tulang yang kecil Tipe II : dislokasi dengan fragmen tunggal yang besar pada bagian posterior asetabulum Tipe III : dislokasi dengan fraktur bibir asetabulum yang komunitif Tipe IV : dislokasi dengan fraktur dasar asetabulum Tipe V : dislokasi dengan fraktur kaput femur

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI POSTERIOR : GAMBARAN KLINIS









Nyeri daerah panggul Deformitas pada daerah panggul Sendi panggul menonjol ke belakang dalam posisi adduksi, fleksi dan rotasi interna Pemendekan ekstremitas bawah

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI POSTERIOR : GAMBARAN RADIOLOGIS





Pemeriksaan radiologi mendeteksi  jenis dislokasi dan adakah disertai fraktur. Gambaran radiologi :  –

Kaput femoris di bagian posterosuperior dari asetabulum.

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI POSTERIOR : PENANGANAN

Penanganan mengikut tipe: •







Tipe I : Reposisi Tipe II : Reposisi + Operasi (fiksasi screw fragmen besar) Tipe III : Reduksi Tertutup + Operasi (mengeluarkan fragmen kecil) Tipe IV & V : Reduksi Tertutup + Operasi

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI POSTERIOR : TEKNIK REPOSISI SENDI PANGGUL











Pembiusan umum dan relaksasi yang cukup. Penderita dibaringkan, pembantu menahan panggul. Sendi panggul difleksikan serta lutut difleksi 90 derajat Dilakukan tarikan pada paha secara vertikal Stabilitas sendi diperiksa setelah direposisi.

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI POSTERIOR : KOMPLIKASI





Komplikasi dini  –

Kerusakan nervus skiatik

 –

Kerusakan pada kaput femur

 –

Kerusakan pada pembuluh darah

 –

Fraktur diafisis femur

Komplikasi lanjut  –

Nekrosis Avaskuler

 –

Miositis Osifikans

 –

Dislokasi lama - tidak dapat direposisi

 –

Osteoarthritis

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI ANTERIOR : MEKANISME TRAUMA











Terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari ketinggian atau trauma dari belakang Posisi : Penderita dalam posisi berjongkok dalam keadaan abduksi yang dipaksakan. Leher femur atau trokanter menabrak asetabulum dan terjungkir keluar melalui robekan pada kapsul anterior. Bila sendi panggul dalam keadaan fleksi, terjadi dislokasi tipe obturator Bila sendi dalam posisi ekstensi, terjadi dislokasi tipe pubik atau iliaka.

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI ANTERIOR : GAMBARAN KLINIS









Tungkai bawah dalam keadaan rotasi eksterna, abduksi dan sedikit fleksi. Tidak mengalami pemendekan Benjolan di daerah inguinal (dapat diraba kaput femur) Sendi panggul sulit digerakkan

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI ANTERIOR : GAMBARAN RADIOLOGIS





Pada foto AP, kaput femur berada di bagian anterior dari posisi normal. Dislokasi kaput femur lebih  jelas terlihat pada foto lateral.

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI ANTERIOR : PENANGANAN





Reposisi dislokasi anterior dianjurkan dengan mempergunakan metode Allis. Setelah dilakukan reposisi, dilanjutkan dengan traksi kulit menurut cara ekstensi Buck untuk beberapa hari dan setelah itu dipasang spika panggul selama 4-6 minggu.

DISLOKASI SENDI PANGGUL DISLOKASI ANTERIOR : KOMPLIKASI





Komplikasi yang sering didapatkan pada dislokasi anterior sendi panggul adalah Nekrosis Avaskuler.
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF