diskusi 4 perencanaan....

October 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download diskusi 4 perencanaan.......

Description

 

Mohon ijin memberikan Mohon memberikan tanggapan diskusi 4 terka terkait it 3 aspek perencanaan perencanaan pendidikan pendidikan dan 7 kons konsep ep penng dalam perencanaan pendidikan. 3 ASPEK PERENCANAAN PENDIDIKAN 1. PEN PENDEK DEKATA ATAN N PEREN PERENCAN CANAAN AAN PEND PENDIDI IDIKAN KAN A. SOCIAL SOCIAL DEMAND DEMAND APPROACH APPROACH (PENDE (PENDEKATAN KATAN PERMI PERMINTAAN NTAAN SOSIAL) SOSIAL)   Social demand approach merupakan pendekatan yang bersifat tradisional dalam pembangunan

pendidika pendid ikan. n. Gur Guruge uge men mengem gemuka ukakan kan bahwa bahwa tra tradi diona onall approa approach ch dalam dalam pemban pembangun gunan an pendidikan dak lain melalui providing instuonal and facilies to meet pressures of admission and make allow allowanc ance, e, for the fre free e exercis exercise e of studen students ts and paren parents ts pre prefere ference ncess (Sa (Sa’ud ’ud & Makmun, 2009: 234).  Pendekatan tradisional dalam pembangunan pendidikan dilakukan melalui penyediaan lembaga dan fasilitas fasilitas untuk memenuhi memenuhi tekanan-tek tekanan-tekanan anan agar bisa bersekolah bersekolah dan untu untuk k memenuhi memenuhi keinginan siswa dan orang tua. Melalui pendekatan ini fungsi pendidikan ditempatkan sebagai layanan yang dibutuhkan masyarakat atau pendidikan sebagai layanan sosial. B. MAN POWER APPROACH APPROACH (PENDEK (PENDEKATAN ATAN KETEN KETENAGA AGA KERJA KERJAAN) AN) Man power approach atau pendekatan ketenagakerjaan menurut Guruge adalah: Gearing on educaonal eorts to the fulment of naonal man power requirement; yakni pendekatan yang mengarahkan kegiatan pendidikan pada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional mengenai tenaga kerja (man power) (Sa’ud & Makmun, 2009: 239). Pendekatan man power menekankan pada keterkaitan antara lulusan sistem persekolahan atau satuan satua n pendidika pendidikan n dengan tuntuta tuntutan n persy persyaratan aratan kerja yang dibutuhkan dibutuhkan tenaga kerja pada berbagai sektor pembangunan, seper sektor industri, ekonomi, perdagangan, pertanian, dan  jasa. Oleh karena itu, tujuan perencanaan melalui pendekatan ini adalah membantu lulusan memperoleh kesempatan kerja yang cocok dan lebih baik sehingga dapat mengubah taraf hidup mereka dengan memperoleh naah (penghasilan) yang lebih layak. Gafar (1989)  mengungkapkan bahwa misi pendekatan ketenagakerjaan adalah kesejahteraan atau peningkatan taraf hidup. C. INVE INVESTMENT STMENT EFFICIENC EFFICIENCY Y APPROACH APPROACH (PENDEKATAN (PENDEKATAN EFESI EFESIENSI ENSI B BIAYA) IAYA) Investment Invest ment eciency approach menurut Guruge (Sa’ Sa’ud ud & Mak Makmun mun,, 200 2009: 9: 243) 243)  adalah adalah … determening the investment to be made in educaon according to the rate of return or benet or eecveness. eecveness. Dari uraian uraian tersebut tersebut menga mengandung ndung pengeran pengeran bahwa penentuan penentuan besarnya besarnya investasi inves tasi (biaya) dalam dalam dunia dunia pendidikan pendidikan sesuai dengan dengan ngkat ngkat pengembalia pengembalian n atau hasil, keuntungan atau efekvitas yang akan diperoleh. Pendekatan esiensi biaya ini berpangkal dari konsep investment in human capital, seap investasi harus mendatangkan keuntungan bagi perekonomian. Prinsip untung rugi inilah yang dipakai untuk memutuskan cara sebaiknya membelanjakan uang agar keinginan bisa tercap tercapai. ai. Ada keharusan perencana perencana untuk untuk meneli meneli sejum sejumlah lah alternaf, menimbang biaya masing-masing alternaf dan kepuasan atau kegunaan yang akan diperoleh dan kemudian memilih kemungkinan yang paling menguntungkan. D. SYSTEM SYSTEM APPROA APPROACH CH (PENDE (PENDEKAT KATAN AN SIS SISTEM TEM)) Sebaga Seb agaima imana na telah telah dikemu dikemukak kakan an pada pada Modul Modul 2 di muka, muka, per perenc encana anaan an pendid pendidika ikan n adalah adalah pekerjaan pekerja an yang mendasark mendasarkan an pada pemikiran sistem. Suatu sistem merup merupakan akan keseluruhan keseluruhan terdiri dari sejumlah komponen yang saling tergantung t ergantung dan mempengaruhi satu sama lain untuk

 

mewujudkan tujuan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan ditentukan.. Pendekatan Pendekatan sistem menu menunjukka njukkan n strate strategi gi yang menganalisis sejumlah input seper kebutuhan berbagai jenis data secara lengkap, relevan dan objekf, misalnya data tentang kependudukan, ekonomi, industri, bahkan data polik dan data lainnya. lainn ya. Data tersebut, tersebut, juga data kependidikan kependidikan dibutuhka dibutuhkan n untuk untuk menga menganali nalisis, sis, mend mendesain esain (merancang), dan mengelola sesuatu secara menyeluruh dan sistemas untuk menghasilkan output tertentu. E. INTE INTEGRATE GRATED D APPROACH APPROACH (PENDEKATAN (PENDEKATAN TERINTEGR TERINTEGRASI) ASI) Integrated approach merupakan pendekatan perencanaan pendidikan yang mengintegrasikan pendekatan-pendekatan yang ada sehingga dianggap lebih lengkap dan diharapkan menjadi lebih baik daripada beberapa pendekatan perencanaan yang telah di pelajari secara sendirisendiri. Di antara karakterisk pendekatan terintegrasi adalah bahwa perencanaan pendidikan yang yang disu disusu sun n me mend ndas asar arka kan n pa pada da:: (1) (1) kete keterp rpad adua uan n or orie ient ntas asii da dan n kepe kepen nng ngan an un untu tuk k mengembangk mengem bangkan an aspek aspek-aspe -aspek k kehid kehidupan upan peserta peserta didi didik k secara komprehensif komprehensif baik sebagai individu indi vidu maupun maupun kelom kelompok, pok, mencak mencakup up peng pengemban embangan gan berba berbagai gai aspek kecerdasan kecerdasannya; nya; (2) keterpaduan keterp aduan untuk memenuhi memenuhi kebut kebutuhan uhan akan ketenagakerj ketenagakerjaan aan (kepennga (kepenngan n yang bersifat bersifat pragmas) dan juga menyiapkan pengembangan kualitas akademik (kepenngan yang bersifat idealis) dalam rangka studi lanjut; (3) keterpaduan untuk keseimbangan kehidupan ekonomis (dengan permbangan untungrugi), dan kehidupan ke hidupan sosial-budaya. Dari beberapa beberapa paparan paparan pendekatan pendekatan perencanaa perencanaan n pendi pendidikan dikan tersebut, dapat disi disimpul mpulkan kan bahwa dalam usaha memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh mewujudkan masyarakat masya rakat belajar, meningkatk meningkatkan an kesia kesiapan pan masukan masukan dan kualitas kualitas proses pendidi pendidikan kan untu untuk k mengopmalkan pembentukan kepribadian yang bermoral, meningkatkan profesionalisme serta akunta aku ntabil bilita itass lembag lembaga a pendid pendidika ikan n dan pengel pengelola olanya nya,, dan member memberday dayaka akan n peran peran ser serta ta masy ma syar arak akat at da dala lam m pe peny nyel elen engga ggara raan an pe pend ndid idik ikan an;; semu semua a itu itu meme memerl rluk ukan an pe pend ndek ekat atan an perencanaan pendidikan yang berbeda-beda. 2. MOD MODEL EL PER PERENC ENCANA ANAAN AN PEN PENDID DIDIKA IKAN N A. MOD MODEL EL PE PEREN RENCAN CANAAN AAN KOMP KOMPREH REHEN ENSIF SIF Model perencanaan komprehensif merupakan model perencanaan yang sangat dominan diguna dig unakan kan kar karena ena perenc perencana anaan an men mendas dasark arkan an pad pada a prinsi prinsippr pprins insipn ipnya ya sen sendir dirii yang yang

ko komp mpre rehe hens nsif if,, ba bany nyak akny nya a dime dimens nsii ya yang ng dipe diper rmb mban angk gkan an,, da dan n pe pend ndek ekat atan an yang yang menekankan cara berpikir sistem sehingga objek perencanaan merupakan kesatuan yang utuh dan terarah pada tujuan pembangunan pendidikan. Melalui model ini, perencanaan bekerja dengan menganalisis kemungkinan berbagai perubahan yang terjadi dalam sistem pendidikan. B. MO MODE DELL T TAR ARGE GET T SET SETTI TING NG Perencanaan dan target seng menjadi dua unsur yang dak dapat dipisahkan. Dalam seap pekerjaan perencanaan dan penyusunan suatu rencana selalu melibatkan pengaturan target yang akan dicapai sehingga target selalu menjadi permbangan dalam menentukan altern alternaf af per perenc encana anaan. an. Menuru Menurutt Faah Faah (1999) (1999) model model tar target get seng seng diperl diperluka ukan n untuk untuk melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan ngkat perkembangan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Target seng untuk penyelesaian masalah yang dihadapi seap tahun sering mengalami mengalami perubahan perubahan karena peningkat peningkatan an jumla jumlah h Sumber Sumber Daya Manusia

 

(SDM) sebaga (SDM) sebagaii lul lulusa usan n dak dak dis diserta ertaii dengan dengan menin meningka gkatny tnya a lapang lapangan an pek pekerj erjaan aan yang yang dibutuhkan. C. MODEL COSTING COSTING (PEMBIA (PEMBIAYAAN) YAAN) DAN KEEFEKTIFA KEEFEKTIFAN N BI BIAYA AYA Pengeran efekvitas sebenarnya dak berhen sampai tujuan tercapai tetapi mengandung aspek pencapaian hasil secara kualitaf yang dikaitkan dengan perwujudan visi. Keefekfan biaya dapat diterapkan dalam suatu model perencanaan karena pendidikan dak akan lepas darii pembia dar pembiayaa yaan. n. Pem Pembia biayaa yaan n pen pendid didika ikan n dalam dalam perenc perencana anaan an dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk memahami nilai ekonomi (berbentuk uang) dari sumber-sumber pendidikan tertentu yang digunakan untuk pembelajaran yang menghasilkan output pendidikan. Pada tataran konsep yang lebih mendalam, biaya dapat berupa pengeluaran sejumlah uang dan pengorbanan tertentu yang bukan berbentuk uang tetapi dapat dinilai dengan uang. D. MODE MODELL PPB PPBS PPBS merupakan singkatan dari Planning, Programming, Budgeng System, pertama kali dilaksanakan pada angkatan udara di Amerika Serikat pada tahun 1953 (Moesa, 1980)  dan diterima sebagai hal yang sangat penng pada pemerintahan sipil pada tahun 1965 (Hartley, 1968). Di Indo Indone nesi sia a mo mode dell PP PPBS BS dike dikena nall de deng ngan an nama nama SP SP4 4 sing singka kata tan n da dari ri Si Sist stem em Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran. SP4 bermakna bahwa perencanaan, penyus pen yusuna unan n pro progra gram m dan pen pengan gangga ggaran ran dip dipand andang ang seb sebaga agaii satu satu sistem sistem yan yang g dak dak terpisahkan satu sama lain, terutama antara fungsi perencanaan dan penganggaran. Model PPBS mendasarkan berpikir sistem, pendekatan sistem dan analisis sistem Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Model perencanaan pendidikan merupakan acuan perencanaan di ngkat makro, meso, dan di ngkat mikro melalui tahapan tertentu untuk mengatasi masalah pembangunan pembangunan pendidik pendidikan an yang dihadapi dihadapi.. Terdapat Terdapat 4 (empa (empat) t) model perencanaan perencanaan pendi pendidikan dikan,, yaitu yaitu model perencanaan perencanaan komprehens komprehensif, if, model target sen seng, g, mode modell cos cosng ng (pem (pembi biay ayaa aan) n) ,dan ,dan keefe keefek kfa fan n biay biaya, a, da dan n mode modell Plan Planni ning ng Programming, Budgeng System (PPBS). 3. MET METODE ODE DAN DAN TEK TEKNI NIK K PERENCA PERENCANAA NAAN N PENDID PENDIDIKA IKAN N Metode merupakan cara atau langkah-langkah yang ditempuh untuk menyusun perencanaan, sedangkan teknik menunjukkan ndakan yang lebih operasional dari metode. Terdapat delapan metode dalam perencanaan pendidikan yang dapat di pahami, yaitu: 







Pertama Perta ma,, Mean Mean-w -way ayss end end an anal alys ysis is meng mengan anal alis isis is terh terhad adap ap ga hal hal yang yang dak dak terpisahkan, means berkaitan dengan analisis atas sumbersumber, ways berhubungan dengan analisis cara-cara, metode atau strategi yang dapat dilakukan dan alternaf  ndakan, dan ends berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Kedua, metode inputoutput mengkaji interelasi dan interpendensi berbagai komponen masukan dan keluaran dari suatu sistem. Kega, analisis ekonometrika sebagai satu disiplin ilmu yang membahas pengukuran ekonomi, mencakup beberapa teori ekonomi, matemaka, dan staska sebagai satu kesatuan sistem dan suatu ilmu yang berdiri. Keempat, Keempa t, metode metode cause-eect cause-eect diagram diagram mempelajari mempelajari hubungan sebab-akib sebab-akibat. at. Metode Metode ini memakai sekuen hipotek untuk mendapatkan gambaran masa depan yang lebih baik. bai k. Kelima Kelima,, metode metode Delphi Delphi mer merupa upakan kan cara cara mendap mendapatk atkan an inf inform ormasi asi,, mem membua buatt

 







keputusan keputu san,, menent menentuka ukan n indika indikator tor,, parame parameter ter yang yang tepat tepat dan diperca dipercaya ya den dengan gan mengeksplorasi ide dan informasi dari orang-orang ahli di bidangnya. Keenam, metode heurisk merupakan seni dan ilmu pengetahuan untuk menemukan pemeca pem ecahan han mas masala alah h den dengan gan mengek mengekplo ploras rasii isu-is isu-isu u dan men mengak gakomo omodas dasii berbag berbagai ai pandangan yang bertentangan bahkan atas kedakpasan yang muncul. Ketujuh, analisis siklus kehidupan merupakan analisis terhadap seluruh sumber daya termasu term asuk k alokas alokasii sumber sumber day daya a yan yang g ada di sekola sekolah h dengan dengan memper memperha hakan kan siklus siklus kehidupan kehid upan produksi atau output output pendidikan pendidikan (lulusa (lulusan), n), proyek, proyek, program, program, dan proses kegiatan layanan pendidikan. Kedelapan, analisis Kedelapan, analisis nilai nilai tamb tambah ah mengukur mengukur keberhasil keberhasilan, an, outp output ut atau produ produkvit kvitas as pembanguna pemba ngunan n pendidik pendidikan an denga dengan n anal analisis isis kontribusi kontribusi dari berbagai berbagai aspek tertentu sehingga sehin gga peren perencanaan canaan memungkink memungkinkan an memak memaksimal simalkan kan kegun kegunaan aan atau meredesain meredesain su suat atu u kebi kebija jaka kan, n, pr prog ogra ram m da dan n sumb sumber er da daya ya,, meng mengur uran angi gi da dan n meng menghi hila lang ngka kan n pemborosan serta berorientasi pada mutu pelayanan yang dinginkan para stakeholders.

Dari beber beberapa apa penjelasan penjelasan di atas, dapat disimpul disimpulkan kan bahwa perencana perencanaan an pendi pendidikan dikan memerluka memerlukan n pemahaman metode yang ditempuh dan teknik yang digunakannya. Metode adalah cara atau langkahlangkah yang akan ditempuh untuk menyusun perencanaan pere ncanaan pendidikan, sedangkan teknik menunjukkan ndakan yang lebih operasional lagi dari metode. Untuk mengatasi kompleksitas masalah yang dihadapi dalam pembangunan pendidikan, kegiatan menganalisis suatu masalah merupakan kunci keberhasilan dalam merencanakan kegiatan yang akan dilakukan. Metode dan teknik dapat dipelajari para perencana se seba baga gaii carac caracar ara a at atau au acua acuan n nda ndaka kan n ya yang ng da dapa patt dite ditemp mpuh uh atau atau dila dilaku kuka kan n untu untuk k me meng ngat atas asii pe perm rmas asal alah ahan an ya yang ng diha dihada dapi pi te ters rsebu ebut. t. Te Terd rdap apat at be beber berap apa a pili piliha han n metod metode e dan dan tek tekni nik k da dala lam m perencanaan pendidikan yang dapat digunakan sesuai dengan kebijakan dan situasi yang berlangsung pada seap negara. 7 KONSEP PENTING YANG PERLU DIPAHAMI DALAM PEMBAHASAN TENTANG KONSEP PERENCANAAN PENDIDIKAN Terdapat 7 konsep penng yang perlu dipahami sebelum melakukan perencanaan pendidikan , yaitu : (1) pengeran perencanaan pendidikan; (2) tujuan perencanaan pendidikan; (3) manfaat perencanaan

pendidikan; (4) ruang lingkup perencanaan pendidikan; (5) karakterisk perencanaan pendidikan; (6) prinsi prinsip-p p-prin rinsip sip perenc perencana anaan an pendid pendidika ikan; n; dan (7) pro proses ses atau atau tah tahapa apan n penyu penyusun sunan an per perenc encana anaan an pendidikan. Jika dikaitkan dengan beberapa teori : Menurut Hudson terdapat empat teori sebagai taksonomi yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam merencanakan pendidikan yang melipu: (radical, advocacy, transacve, synopc, dan incremental).

Sedangkan Tranner mencoba mensitesiskan teori dengan cara menggabung teori yang diajukan Hudson yang diberi nama dengan SITAR. 

Teori Radical : Menurut teori radikal dalam perencanaan pendidikan seap lembaga pendidikan harus memiliki perencanaan sendiri, hal ini dilakukan dengan harapan agar lembaga pendidikan dapat mengiku dan menye menyesuaik suaikan an dengan dengan ngka ngkatt perkembang perkembangan an ilmu pengetahuan pengetahuan dan

teknologi serta kemajuan sosial budaya dan ekonomi. Teori radikal didasarkan pada pandangan bahwa seap lembaga pendidikan memiliki karakterisk tersendiri yang memiliki perbedaan antara lembaga yang satu dengan lainnya.

 













Teori Advocacy : Bertolak belakang dengan teori radikal, menurut teori advokasi seap lembaga pendid pen didika ikan n memil memiliki iki persam persamaan aan antara antara yang yang sat satu u dengan dengan lainn lainnya ya dengan dengan mengab mengabaik aikan an perbed per bedaan aan yang yang ada baik baik lin lingku gkunga ngan n mau maupu pun n dae daerah rah.. Dalam Dalam mer merenc encana anakan kan pendid pendidika ikan n

perencanaan dka melihat data empiris, akan tetapi lebih menekankan pada asumsi atau dasar yang rasional, logis, dan bernilai. Advokasi sendiri diarkan sebagai upaya mempertahankan sesuatu dengan argumentasi atau alasan tertentu yang logis dan rasional. Didasa asarka rkan n pad pada a peneka penekanan nan harkat harkat man manusi usia a seb sebaga agaii pribad pribadii ser serta ta Teori Teo ri Transa Transacv cve e :  Did menjunjung nggi kepenngan pribadi. Menurut teori ini perencanaan pendidikan dilakukan dala dalam m pe pert rtem emua uan n an anta tari rind ndiv ivid idu u dala dalam m su suat atu u lemb lembag aga a pend pendid idik ikan an untu untuk k sa sali ling ng mengomunikasikan ide masing-masing. Merupakan kan sat satu u kes kesatu atuan an yang yang terdiri terdiri dari dari beberap beberapa a kom kompon ponen en dal dalam am Teori Teo ri Synop Synopcc :  Merupa mencapai tujuan yang sama yang disebut visi serta dengan ndakan yang sama untuk mencapai tujuan. Teori sinopsis menggunakan pendekatan sistem dalam pelaksanaannya. Pada teori ini bertujuan menjadi bagian atau komponen dengan menggunakan analisis model sistem. Model analisis sistem yang digunakan dengan mengarahkan struktur sistem yang ada untuk saling bekerja dan saling berinteraksi untuk memudahkan me mudahkan dalam perencanaan pendidikan Teori Incremental Incremental :  Menekankan kepada kemampuan lembaga dan performance personalia yang ada dalam suatu lembaga pendidikan untuk merencanakan pendidikan. Menurut teori dalam perencanaan pendidikan harus dilaksanakan dengan ha-ha. Teori SITAR : Merupakan gabungan dari teori yang telah diuraikan di atas (radical, advocacy, transacve, synopc, dan incremental). Teori SITAR dikemukakan oleh Tanner dalam rangka

mengurangi kelemahan masing-masing teori di atas apabila ditetapkan secara terpisah. Teori Lainnya : Teori yang dikembangkan dalam perencanaan pendidikan adalah teori simulasi dan teori game/permainan. Salah satu contoh penggunaan teori simulasi adalah pelaksanaan lahan pengajaran mikro yang dilakukan mahasiswa keguruan di hadapan temannya. Jika dianalisis dari berbagai teori tersebut, diperoleh inormasi bahwa :

1. Seap lembaga lembaga pendid pendidikan ikan memil memiliki iki karak karakteris terisk k tersendi tersendiri ri 2. Sea Seap p lembaga lembaga pendi pendidik dikan an mem memili iliki ki persam persamaan aan 3. Meng Mengko komu muni nika kasi sika kan n ide ide 4. Salin Saling g bekerja bekerja dan dan berinterak berinteraksi si untuk untuk me memudah mudahkan kan perencan perencanaan aan 5. Kem Kemamp ampuan uan lemb lembaga aga memb membuat uat peren perencan canaan aan 6. Mem Memini inimal malisi isirr keku kekuran rangan gan d dan an kelema kelemahan han Dari paparan di atas, dapat dapat disimpulka disimpulkan n bahwa ruang lingkup lingkup perencanaa perencanaan n yang cukup luas tersebut untuk memudahkan target dan sasaran yang hendak dicapai perlu dilakukan klasikasi yang dapat dinjau dari berbagai aspek yang mendukung yaitu aspek tempat atau Batasan wilayah, karakterisik model perencanaan yang digunakan, waktu penentuan perencanaan apakah untuk jangka panjang, menengah atau jangka pendek sehingga dengan berdasarkan permbangan dan kajian dari berbagai aspek tersebut perencanaan dapat berjalan dengan efekf dan esien. Terima kasih,

 

Maria Sulastri_530079321 Sumber :

Johar Permana, Tita Rosita, Taufani C. Kurniatun (2019). Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF