Disconnecting Switch

March 9, 2018 | Author: Pamella Ella | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Disconnecting Switch...

Description

1. Pengertian Disconnecting Switch, merupakan alat pemutus rangkaian yang dioperasikan secara manual, karena waktu pemutusan terjadi sangat subyektif, tergantung pada subyek operatornya. Hal ini merupakan alasan utama, mengapa Disconnecting Switch tidak boleh dioperasikan pada saat rangkaian dalam keadaan dilalui arus beban. Disconnencting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus beban yang melewatinya masih ada. Biasanya disconnencting switch dipasang untuk mengisolasi peralatan – perlatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnencting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya. Disconnencting switch harus benar - benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal – hal tesebut akan membahayakan operator. Tugas utama alat ini umumnya digunakan untuk memutus rangkaian dalam rangka perbaikan atau pemeliharaan. Saklar pemisah merupakan suatu peralatan yang merupakan pasangan circuit breaker. Fungsi saklar pemisah yaitu memisahkan suatu bagian beban dari sumbernya pada keadaan tidak berarus, sehingga dapat dilihat atau dipisahkan dengan pasti bagian yang hidup dengan bagian yang tidak. Hubungan rangkaian pemutus daya dan saklar pemisah adalah menempatkan pemutus daya diantara dua buah saklar pemisah. Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti terminal ( buses ) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan kelompok kelompok feeder dengan tujuan maintenance atau pengetesan. Untuk perbaikan disconnecting switch dilakukan pengetesan fisik dari kerusakan,membersihkan kontak - kontaknya, juga memberikan pelumas pada as dari lengan ( pisau ) pengubungnya. Pada maintenance peralatan – peralatan pada gardu induk biasanya antara beban dan sumber daya dari gardu induk diputus oleh Disconnecting switch. Hal ini untuk menjaga keamanan dari para pekerja yang melaksanakan perbaikan atau perawatan. Karena difungsikan untuk memisahkan bagian yang bertegangan dan tidak maka disconnecting switch ini pada sisi yang tidak bertegangan dipasang grounding yang berguna untuk membuang sisa energi ( kapasitansi ) yang tersimpan pada konduktor, sistem grounding dan close dari disconnecting switch ini saling interlocking. Hal ini untuk menghindari short circuit. Selain itu disconnecting switch tidak didiesain sebagai pemutus tegangan seperti CB-CB yang terdapat pada panel atau gardu induk, oleh karena itu diconnecting switch harus dilengkapi dengan pemutus beban, dan bekerjanya dengan urutan tertentu yaitu pembukaan saklar pemisah selalu didahului oleh pembukaan pemutus daya dan menutupnya pemutus daya sesudah saklar pemisah ditutup. Kerja dari disconnecting switch pun harus setelah CB benar –benar open atau tidak ada daya yang mengalir ke disconnecting switch, atau dapat dikatakan kerja dari disconnecting switch dan circuit breaker adalah interlocking juga. Pemisah atau disconnecting switch digunakan untuk menjamin keamanan para pekerja pada saat melakukan pekerjaan yang menyangkut tegangan listrik, dan juga memberikan efisiensi karena harganya yang lebih murah dibandingkan harga circuit breaker.

1

Beberapa fungsi dari saklar pemisah atau disconnecting switch adalah :  

Untuk mengisolir pemutus daya pada saat dilakukan pemeliharaan pemutus daya. Sebagai komponen simpangan (bypassing) dari pemutus data guna menjamin kontinuitas penyaluran daya pada saat dilakukan pemeliharaan pemutus daya.  Untuk memutuskan dan menghubungkan rel daya dan transformator daya dalam keadaan tanpa beban

Sistem Kerja Disconnection Switch Gambar Lokasi penempatan

saklar pemisah

Dari gambar diatas , dapat ditunjukkan peranan saklar pemisah dalam perawatan peralatan sistem tenaga listrik. Jika pemutus daya circuit breaker (CB1) hendak dirawat , maka kedua saklar pemisah DS1 dan DS2 harus dibuka agar CB1 benar benaar bebas dari tegangan tinggi , baik yang berasal dari sumber maupun yang berasal dari induksi muatan pada kawat transmisi. Sebenarnya tegangan pada CB1 dapat ditiadakan dengan membuka CB2 dan DS2 , tetapi kawaat transmisi dapat bertegangan karena adanya induksi muatan yang diakibatkan awan bermuatan disekitarnya atau karena sambaran petir . oleh karena itu, agar CB1 benar – benar bebas dari tegangan , maka CB1 harus dipisahkan dari jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka DS1 dan DS2 serta membumikan terminal jaringan dengan saklar pembumian.

2 2.

Interlock Saklar Pemisah Kesalahan operasi saklar pemisah (disconnect switch) dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan sistem lainnya, sehingga biaya pemeliharaan bertambah. Untuk mencegah kesalahan operasi , dibuat interlock antara saklar pemisah dengan pemutus daya dan antara saklar pemisah dengan saklar pembumian.

Skema pemasangan saklar pemisah

Keterangan : SP = Saklar Pemutus PD = Pemutus Daya SB = Saklar Bumi Gambar Jaringan keluaran suatu sistem Untuk sistem seperti pada gambar diatas , interlock harus memenuhi syarat – syarat di bawah ini :  Saklar pemisah (SP) tidak dapat ditutup sebelum pemutus daya (PD) terkunci pada posisi terbuka.  Saklar Pembumian (SB) dapat ditutup hanya saat saklar pemisah terkunci pada posisi terbuka dan tidak ada busur api  Saklar Pemisah (SP) dapat ditutup hanya saat pemutus daya dan saklar pembumian dalam keadaan terbuka.  Pemutus daya hanya dapat ditutup setelah semua saklar pemisah terkunci dalam posisi tertutup atau dalam posisi terbuka.

3. Konstruksi Saklar Pemisah Dilihat dari jumlah kutubnya , saklar pemisah dibagi atas dua jenis , yaitu saklar pemisah kutub tunggal dan saklar pemisah tiga kutub. Berdasakan pemasangannya dibagi atas dua jenis :  Tiga isolator pendukung , pendukung tengah berputar ,pemisah ganda  Dua isolator pendukung, pemisah tunggal

3

PMS dua isolator pemisah tunggal

PMS tiga isolator

pemisah ganda Saklar Saklar pemisah di atas mempunyai dua saklar, yaitu saklar utama dan saklar pembumian. Dalam prakteknya , setelah saklar utama dibuka ,saklar pembumian ditutup. Kedua saklar ini mempunyai hubungan interlock, sehingga saklar pembumian dapat ditutup setelah saklar utama terbuka dan saklar utama tidak dapat ditutup sebelum saklar pembumian dibuka. Pengoperasian saklar dapat dilakukan dengan manual atau dengan peralatan elektro – mekanik. Jika dioperasikan dengan elektro – mekanik maka pengoperasian dapat dilakukan di lokasi pemasangannya atau dari ruang control. Saklar pemisah juga dilengkapi dengan kontak bantu untuk keperluan indikasi posisi dari kontak. Jika kekuatan dielektrik antara fasa dengan fasa dan antara terminal dengan terminal pada kutub yang sama lebih tinggi daripada kekuatan dielektrik ketanah , maka saklar pemisah dilengkapi dengan sela pelindung.

4

4.

Data pengenal saklar pemisah Saklar pemisah dapat dibuat berkutub tunggal atau berkutub tiga dan ditandai dengan hal-hal dibawah ini: a. Tegangan b. Tingkat isolasi c. Frekuensi d. Arus normal e. Arus hubung singkat maksimum f. Tekanan g. Tegangan untuk peralatan kontrol dan indikator Tanda-tanda pengenal diats tergantung pada standart yang di anut dan menurut standart DIN VDE 0670 adalah sebagai berikut

Tegangan pengenal suatu saklar pemisah ditetapkan sama dengan tegangan sistem tertinggi antara laian adalah 3,6, 7,2, 12, 17,5, 24, 36, 52, 72,5, 100, 123, 145, 170, 245, 300, 362, 420, 525, dan 765 kv. Tabel .Pengenal tingkat isolasi saklar pemisah Tegangan pengenal kv

3,6

Ketahanan tegangan ac 50 Hz 1 Ketahanan tegangan impuls menit Standart 1,2/50 uS Ketanah dan Antara titk Ketanah dan Antara titik Antar kutub Yang antar kutub yang dipisahkan dipisahkan 10 12 20/40* 23/46*

7,2 12 24 36 72,5 145 245

20 28 50 70 140 185 360

23 32 60 80 160 210 415

40/60* 60/75* 95/125* 145/170* 325 450 850

46/70* 70/80* 110/140* 165/195* 275 520 950

Arus pengenal standar saklar pemisah yang ditemui saat ini antara lain adalah : 200,400,630,800,1250,1600,2000,2500,3150,4000,5000,6300 A.Arus hubung singkat maksimum adalah arus hubung singkat tertinggi yang dapat dipikul saklar pemisah selama 1 detik. Menurut standar yang ada besarnya adalah : 8,10,12,5, 16, 20, 25, 31,5, 40, 50, 63, 100 kA.

5. Pengujian saklar pemisah Pengujian saklar pemisah ada dua macam ,yaitu uji jenis dan uji rutin. Uji jenis terdiri dari atas : a. Pengujian tegangan tinggi impuls b. Pengujian tegangan tinggi ac c. Pengujian perangkat kontrol d. Pengujian temperatur e. Pengukuran tahanan kontak 5 f. g. h. i.

Pengujian hubung singkat Pengujian saklar pembumian Uji pengoperasian Pengujian ketahanan mekanik

Sedang uji rutin terdiri atas: a. Pengujian tegangan tinggi ac b. Pengujian perangkat kontrol c. Pengujian temperatur d. Pengukuran tahanan kontak Prosedur dan tegangan pengujian harus mengacu pada standar pengujian yang dianut.

6.

Spesifikasi Saklar Pemisah Dalam setiap pembelian saklar pemisah, perlu diberikan keterangan mengenai halhal di bawah ini : a. Tegangan dan frekensi nominal sistem, dan sistem pembumian b. Keadaan lingkungan yang menyangkut : temperatur, ketinggian, kelembapan, polusi, dan keadaan khusus lainnya c. Jenis pasangan : pasangan luar atau pasangan dalam dan batas dimensi d. Jenis isolasi yang diinginkan e. Informasi pengenal tegangan , frekuensi, arus normal, jumlah kutub, dan waktu maksimum arus hubung singkat. f. Informasi yang berhubungan dengan konstruksi antara lain : 1. Pengoperasian 2. Tata letak pemasangan 3. Jarak antar fasa 4. Ruang untuk operator 5. Sela pelindung 6. Interlock 7. Jumlah dan jenis kontak bantu Pembelli setidak-tidaknya memperoleh spesifikasi serta gambar gambar teknis yang rinci tentang hal-hal dibawah ini: a. Pengenal : 1. Jumlah kutub 2. Jumlah posisi kontak 3. Teganngan 4. Arus normal 5. Frekuensi 6. Arus hubung singkat maksimum b. Sertifikat dan laporan hasil pengujian c. Persyaratan konstruksi meliputi : a. Jumlah pemisah perkutub b. Jarak pemisah perkutub c. Jenis kontak d. Pasangan luar atau pasangan dalam e. Media pemisah kontak f. Jarak bebas kutub dan antar bagian-bagian yang berbeda tegangan g. Jumlah tanki

6 Jenis dan prosedur pengoperasian Tegangan catu daya untuk peralatan bantu Daya untuk pengoperasian Jumlah(volume) dan tekanan udara atau minyak yang dibutuhkan untuk pengoperasiannya d. Waktu pengoperasian membuka dan menutup h. i. j. k.

MACAM-MACAM DISCONNECTING SWITCH 1. Sesuai dengan fungsinya pemisah dibagi menjadi dua yaitu : a. Pemisah Tanah (Pisau Pentanahan) b. Pemisah Peralatan

2. Sedangkan menurut gerakan dari lengannya pemisah dibagi menjadi lima yaitu: a. Pemisah Putar b. Pemisah Luncur c. Pemisah Siku d. Pemisah Engsel e. Pemisah Pantograph a.

Pemisah Putar

Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak yang dapat berputar pada sumbunya. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.

b. Pemisah Siku Saklar pemisah siku ini tidak memiliki kontak diam tetapi hanya terdapat dua buah kontak gerak yang gerakannya hanya mempunyai besar sudut 90 derajat. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.

7

c. Pemisah Engsel Saklar pemisah engsel ini memiliki satukontak diam dan satu engsel yang dapat membuka ke atas dengan sudut 90 derajat. Saklar pemisah ini gerakannya dari engsel yang biasanya digunakan untuk tegangan menengah 20 kV – 6 kV. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.

d. Pemisah Luncur Saklar pemisah luncur ini gerakan kontaknya hanya bergerak keatas dan kebawah saja. Model saklar pemisah ini biasanya berada di dalam kubikel dengan peralatanperalatan yang lain dan di letakkan di dalam Gardu Induk.

8 e.

Pemisah Pantograph Saklar pemisah pantograph ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan kontak gerak yang terpasang pada ujung lengan-lengan pantograph. Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk. Pemisah pantograph biasanya digunakan di jaringan 500 kV.

Cara Pemasangan Disconnecting Switch Sukar atau mudahnya pemeliharaan ditentukan oleh metode penempatannya. Sebaiknya saklar pemisah diletakkan pada tempat yang aman dan mudah dicapai guna pemeliharaan. Untuk mengamankan operator sewaktu dilakukan pemeliharaan peralatan, maka saklar pemisah dilengkapi dengan saklar pentanahan (earthing switch). Saklar pentanahan dipasang antara bagian yang bertegangan dari saklar pemisah dengan konduktor yang ditanahkan. Saklar pentanahan dapat ditutup hanya jika saklar pemisah telah dibuka. Untuk menjamin hal tersebut maka saklar pemisah dengan saklar pentanahan dipasang saling mengunci (interlock). Meskipun Disconnecting Switch tidak dimaksudkan untuk memutuskan arus beban nominal maupun arus hubung singkat akan tetapi memenuhi persyaratan tertentu.

9 Syarat-syarat yang harus dipenuhi :  Mempunyai kapasitas arus nominal 15% diatas arus beban penuh.  Harus sanggup menahan tegangan nominal hingga tegangan 10% diatas gangguan

nominal.

 Dalam keadaan tertutup harus mampu menahan momentary current pada waktu

terjadi hubung singkat.  Dapat menahan timbulnya beban termis dan gaya elektrodinamis yang timbul

pada saat terjadinya gangguan hubung singkat.

PEMELIHARAAN PEMISAH (PMS) 150 kV  Pengertian pemeliharaan Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang sangat penting, karena pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin berfungsinya peralatan dengan baik dan pemeliharaan yang telah dilaksanakan tidak ada bekasnya namun dapat di rasakan pengaruhnya.  Pemeliharaan dibagi menjadi beberapa metode sebagai berikut : a. Pemeliharaan preventive ( Time base maintenance ) Pemeliharaan preventive adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya. b. Pemeliharaan Prediktif ( Conditional maintenance ) Pemeliharaan prediktif adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara mempredisi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. c. Pemeliharaan korektif ( Corective maintenance ) Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terencana ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. d. Pemeliharaan darurat ( Breakdown maintenance ) Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya terurai.

10

 Pemeliharaan rutin pada pemisah sebagai berikut: Contoh: Mengecek kondisi fisiknya Peralatan yang di periksa

Sebelum

Sesudah

1. Pentanahan (Grounding) a. Kawat Pentanahan b. Terminal Pentanahan 2. Isolator a. Kebersihan b. Retak atau Pecah 3. Pembersihan a. Pisau-pisau b. Kontak-kontak 4. Kekencangan Baut a. Terminal utama b. Tangkai penggerak 5. Tangkai Penggerak a. Keadaan sambungan b. Keadaan terkunci 6. Box Mekanik a. Roda gigi b. Motor penggerak c. Kontak-kontak bantu 7. Pondasi a. Keretakan b. Kemiringan

Baik Baik

Baik Baik

Kotor Tidak ada

Bersih Tidak ada

Kotor Kotor

Bersih Bersih

Kencang Kencang

Kencang Kencang

Baik Ya

Baik Ya

Normal Normal Kotor

Normal Normal Bersih

Tidak ada Tidak ada

Tidak ada Tidak adam

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penulis dapat menyelesaikan Laporan ini dengan baik . Laporan disusun sebagai tugas Pengoperasian dan Perawatan Switchgear. Bagian switchgear yang kami bahas adalah tentang Pemisah (Disconnecting Switch) mengenai pengertian, macam-macam, cara kerja, dan pemeliharannya. Semoga dengan disusunnya laporan ini dapat memotivasi dan mendorong untuk siswa untuk lebih mengeuasai tentang Pemisah. Saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan demi memperbaiki selanjutnya .

PENYUSUN

DAFTAR PUSTAKA

2012. Kelistrikan. http://kelistrikankelistrikan.blogspot.com/2012/03/disconectingswitch-pms.html (diakses tanggal 26 Januari 2015) Ansori, A Insya. 2014. Jenis-Jenis Pemisah (Disconnecting Switch). Malang. http://insyaansori.blogspot.com/2014/02/jenisjenis-pemisah-disconnecting-switch.html (diakses tanggal 26 Januari 2015) Baskara, Reiza Dwi. 2010. Pemakaian dan Pemeliharaan Pemisah (PMS) pada Gardu Induk (GI) 150kV. http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wpcontent/uploads/2012/05/L2F606049_MKP.pdf (diaskses tanggal 26 Januari 2015)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................. ........ i DAFTAR ISI................................................................ ..... ii PENGERTIAN DS ....................................................................... 1 FUNGSI PEMISAH............................................................... ...... 2 INTERLOCK PEMISAH............................................................... . 3 KONSTRUKSI PEMISAH.............................................................. 3 DATA PENGENAL PEMISAH.......................................................

5

PENGUJIAN PEMISAH............................................................... 5 SPESIFIKASI PEMISAH............................................................... 6 MACAM-MACAM DISCONNECTING SWITCH............................. 7 CARA PEMASANGAN DISCONNECTING SWITCH........................ 9 PEMELIHARAAN PEMISAH........................................................ 10

OPERASI DAN PEMELIHARAAN SWITCHGEAR

KELAS XII-TITL1 NAMA KELOMPOK:

1. DEWI AMALIA 2. PAMELLA ELDITHA SRI LAVISTA 3. RIRIT SETYOWATI 4. SELVY RISTA OLIVIA

SMK NEGERI 1 SINGOSARI (2015)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF