Dindah Print Ai-combititrator
March 24, 2019 | Author: Diarbri Siimudz Anisachibi | Category: N/A
Short Description
laporan praktikum Analisa dan instrument bab titrasi Asam - basa combititrator...
Description
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISA INSTRUMENTAL KELOMPOK : NAMA :
KELAS :
1. AKH. IFAN FITRIL F. F.
NIM. 1731410103 1731410103
2. ANISA APRILIA.
NIM. 1731410096
3. DIANDAH RIDNYA B.
NIM. 1731410145
1C – 1C – D3 D3 TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI MALANG 2017
I. II. III.
Judul : Titrasi Asam Basa dengan Combititrator Tanggal : 2 April 2018 Tujuan praktikum Mengoperasikan alat C ombi titrato titratorr untuk berbagai cara titrasi (asam-basa, titrasi dengan titik akhir yang ditentukan).
IV.
Deskripsi praktikum Combitittrator adalah seperangkat instrument yang terdiri dari pH meter, impulsomat, dosigraph dan multi dosimat yang digunakan untuk menitrasi suatu larutan dengan larutan lain dengan ketepatan yang telah ditentukan secara akurat. Titrasi adalah adala h titrasi yang digunakan untuk menentukan kadar suatu larutan dengan menggunakan larutan lain yang sudah dikethaui konsentrasinya.
V.
Alat yang digunakan 1. Implusomat 614 2. Dosigraph 625 3. pH meter 632 4. Elektroda kaca kombinasi 5. Multidosimat 614 6. Gelas kimia 7. Gelas reaksi 8. Pipet seukuran 9. Bulp pipet 10. Botol semprot 11. Magnetic stirer
VI.
Bahan bahan
1. Sampel bahan yang terdiri dari a. NaOH 0,1 N b. HCl 0,1 N c. CH3COOH 0,1 N d. Buffer 4 e. Buffer 7 VII.
Skema kerja a. Kalibrasi pH Meter 632. Ph meter dinyalakan
Tombol pH ditekan
Elektroda gelas
Suhu Ph meter diatur
Slope diatur pada skala 1,0
Meas
Larutan buffer pH 7
Tekan tombol ucomp untuk mengatur pH
Stand by
Elektroda
Air
Elektroda
Larutan buffer pH 4
Slope
b. Titrasi NaOH dengan Larutan Basa dan Asam Elektroda,buret
Hcl 0.1 N
Tekan tombol EP pada impulsomat
Tombol dynamic diatur
Tombol Ph diputar kearah pH 14
Tombol 12 pada impulsomat diatur
Tombol EP diatur pada posisi 1,5 Tombol start ditekan
Harga Ph dimasukkan (7,00)
Aquades
Volume pada dosimat
Konsentrasi HCl
VIII.
Hasil percobaan a. NaOH – HCl HCl = 10ml Percobaan
Dynamic
Volume NaOH (ml)
1
2
63% = 63/100 x 20 = 12,6
2
4
62,8 = 62,8/100 x 20 = 12,56
3
8
63% = 63/100 x 20 = 12,6
b. NaOH – CH3COOH CH3COOH = 1ml
IX.
Percobaan
Dynamic
Volume NaOH (ml)
1
3
8,8% = 8,8/100 x 20 = 1,76
2
5
16% = 16/100 x 20 = 3,2
3
9
15% = 15/100 x 20 = 3
Perhitungan a. Perhitungan HCl
Pengenceran HCl
Dynamics 4
NHCl 1 . VHCl 1 = NHCl 2 . VHCl 2
NHCl . VHCl = N NaOH . V NaOH
1 . VHCl 1 = 0,1 . 50
0,1 . 10 = N NaOH . 12,58
VHCl 1 = 5ml
N NaOH = 0,080
Dynamics 2
Dynamics 8
NHCl . VHCl = N NaOH . V NaOH
NHCl . VHCl = N NaOH . V NaOH
0,1 . 10 = N NaOH . 12,6
0,1 . 10 = N NaOH . 12,6
N NaOH = 0,079
N NaOH = 0,079
b. Perhitungan CH3COOH
Pengenceran CH3COOH
Dynamics 5 N NaOH . V NaOH = NCH3COOH . VCH3COOH 4,375 . 1,1 = N CH3COOH . 3,2
= 4,375 M = 4,375 N N1 . V1 = N2 . V2
NCH3COOH = 1,504 N
Dynamics 9 N NaOH . V NaOH = NCH3COOH .
4,375 . V1 = 0,1 . 50
VCH3COOH
V1 = 1,14285
4,375 . 1,1 = N CH3COOH . 3
Dynamics 3
NCH3COOH = 1,604 N
N NaOH . V NaOH = NCH3COOH . VCH3COOH 4,375 . 1,1 = N CH3COOH . 1,76 NCH3COOH = 2,734 N
X.
Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan praktikum titrasi asam – basa menggunakan instrument combititrator. Combititrator adalah seperangkat instrument yang digunakan untuk melakukan titrasi secara otomatis yang tersusun atas instrument lain yakni pH meter, impulsomat, dan desigraph. Prinsip kerjanya adalah pH meter yang memmbaca pH lar utan tersebut dan memberikan output ke desigraph, impulsomat yang menerima input berapa tegangan (mV) sekaligus mengatur penambahan larutan penetrasi tetes demi tetes. Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya (Windarti,2005) Langkah awal yang dilakukan adalah merangkai alat atau memastikan bahwa alat telah terpasang dengan benar. pH meter terpasang ke impulsomat
yang telah terangkai dengan dosigraph dan multi dosimat. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan saat melakukan titrasi asam-basa. Sebelum dilakuakn titrasi, dilakuakn kalibrasi pH meter. pH meter adalah suatu intrument yang dipakai untuk mengatur tingkat keasaman atau alkali (basa) suatu larutan. Sebelum digunakan, dilakukan kalibrasi terhadap pH meter. Kalibrasi merupakan bagian dari pemeliharaan instrument yang bertujuan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran dari instrument (pH meter) tersebut dapat diterima dan masuk dalam rentang validasi yang diperlukan. Digunaka 2 jenis pH pelarut yang berbeda untuk kalibrasi, yaknik larutan dengan pH 4 dan larutan dengan pH 7. Setelah melakuakn kalibrasi, jangan mengubah ubah pengaturan pada pH meter. Selanjutnya, titrasi larutan HCl dengan alat combititrator menggunakan larutan titran NaOH 0,1 N. Langkah awal yang dilakukan adalah mengencerkan larutan HCl 1N. Kemudian larutan HCl diambil 10 ml dan ditambahkan aquades hingga volume
+ −
80 ml kedalam baker glass.
Selanjutnya dilakukan titrasi dengan cara mencelupkan elektroda dan ujung buret kedalam larutan HCl dan mengatur dynamic sesuai ketentuan, pH titrant yakni 14 (karna di titrasi dengn basa), dan pH larutan dengan nilai 07,00 (pH titik akhir secara teoritis). Atur pensil (bertinta) pada dosigraph agar turun pada dasar kertas , kemudian tekan start untuk memulai titrasi. Tunggu hingga tinta pensil berhenti (tidak bergerak lagi), ini menandakan bahwa titrasi telah selesai. Tinta pensil akan menggambarkan garis lurus pada kertas, dimana pada kertas tersebut menunjukan persen (%) larutan NaOH yang digunakan. Pada praktikum ini dilakuakan titrasi dengan variabel bebasnya adalah dynamic pada setiap titrasi. Digunakan dynamic sebesar 2, 4, dan 8. Pada titrasi ini didpatkan data yakni konsentrasi pada dynamic 2 adalah 0,079 N dengan volume NaOH yang di gunakan sebesar 12,6 ml , pada dynamic 4 konstrasinya sebesar 0,080 N dengan volume NaOH yang di gunakan sebesar 12,56 ml, dan pada dynamic 8 sebesar 0.079 N dengan volume NaOH yang di gunakan sebesar 12,6 ml.
Dari data pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari perbedaan variasi angka pada dynamic adalah untuk melihat variasi volume yang digunakan. Fungsi dari dynamic sendiri adalah untuk mengatur kecepatan tetes demi tetes pada tirasi. Maka volume yang didapatkan seharusnya sama pada setiap percobaan titrasi. Dari data didapatkan keiga volume yang didapatkan saling mendekati satu sama lain. Terjadinya perbedaan volume dapat dikarenakan “Human Eror” ketika pembacaan kertas pada dosigraph. Pada
percobaan
kedua
dilakuakn
titrasi
asam – basa
dengan
menggunanakan larutan CH3COOH dengan titrant NaOH 0,1 N. Langkah awal yang dilakukan adalah mengencerkan larutan CH3COOH 25%. Kemudian larutan CH3COOH diambil 1 ml dan ditambahkan aquades hingga volume
+ −
80 ml kedalam baker glass. Selanjutnya dilakukan titrasi
dengan cara mencelupkan elektroda dan ujung buret kedalam larutan HCl dan mengatur dynamic sesuai ketentuan, pH titrant yakni 14 (karna di t itrasi dengn basa), dan pH larutan dengan nilai 08,80 (pH titik akhir secara teoritis). Atur pensil (bertinta) pada dosigraph agar turun pada dasar kertas , kemudian tekan start untuk memulai titrasi. Tunggu hingga tinta pensil berhenti (tidak bergerak lagi), ini menandakan bahwa titrasi telah selesai. Tinta pensil akan menggambarkan garis lurus pada kertas, dimana pada kertas tersebut menunjukan persen (%) larutan NaOH yang digunakan. Pada praktikum ini dilakuakan titrasi dengan variabel bebasnya adalah dynamic pada setiap titrasi. Digunakan dynamic sebesar 3, 5, dan 9. Pada titrasi ini didpatkan data yakni konsentrasi pada dynamic 3 adalah 2,734 N dengan volume NaOH yang di gunakan sebesar 1,76 ml , pada dynamic 5 konstrasinya sebesar 1,504N dengan volume NaOH yang di gunakan sebesar 3,2 ml, dan pada dynamic 9 sebesar 1,604 N dengan volume NaOH yang di gunakan sebesar 3 ml. Dari data pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari perbedaan variasi angka pada dynamic adalah untuk melihat variasi volume yang digunakan. Fungsi dari dynamic sendiri adalah untuk mengatur kecepatan tetes demi tetes pada tirasi. Maka volume yang didapatkan seharusnya sama pada setiap percobaan titrasi.
Dari data didapatkan keiga volume yang didapatkan berbeda jauh antara satu sama lain. Terjadinya perbedaan volume dapat dikarenakan “Human Eror” ketika pembacaan kertas pada dosigraph.
XI.
Kesimpulan Penggunaan titrasi menggunakan instrument combititrator adalah untuk mempermudah pekerjaan titrasi dengan mendapatkan hasil yang lebih akurat dan pH yang akurat.
XII.
Keselamatan kerja a. Persiapan Persiapan yang dilakukan, mencakup : Jas Laboratorium, masker, alat dan bahan, MSDS, dan Skema Kerja.
b. Selama berada di laboratorium Hal-hal yang harus dilakukan : mengetahui bahaya dari setiap alat dan bahan, menjaga ketertiban; kebersihan; dan keselamatan diri serta orang lain , jangan melakukan sesuatu yang tidak dipahami tanpa bertanya, menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja; jika terjadi kecelakaan kerja laporkan segera kepada dosen pembimbing/teknisi laboraturium, mengerjakan dengan serius dan fokus saat praktikum.
c. Alat dan penggunaanya Mengetahui kegunaan dan cara kerja dari alat tersebut : jangan menggunakan alat-alat dimana cara penggunaanya/ fungsinya tidak dipahami. Tanyakan pada dosen pembimbing/ teknisi laboraturium apa yang di ketahui tentang alat sebelum digunakan. Kembalikan alat ke posisi semula setelah digunakan.
d. Bahan dan penggunaannya Mengetahu kegunaan bahan dan aspek K3 setiap bahan. Mengetahui sifat bahan yang digunakan dengan membaca MSDS, Tanyakan pada dosen pembimbing/ teknisi laboraturium jika ada bahan yang tidak diketahui. Membersihkan bahan setelah digunakan. Tanyakan tempat pembuangan setiap bahan kepada dosen / teknisi laboraturium.
e. Setelah praktikan melakukan percobaan Hasil-hasil yang diperoleh dilaporkan ke dosen pembimbing/teknisi laboraturium dalam bentuk apapun. Alat-alat dan bahan telah digunakan; dibersihkan; dikembalikan ke posisi semula.
XIII.
Daftar pustaka
Sanagi, Mohd Marsin. (1998). Teknik Pemisahan Dalam Analisis Kimia. Universiti teknologi malaysia skudai, Johor Darul Ta’zim. 99 – 100. Sar, Ni Ketut. (2010). Analisa Instruentasi. Yayasan Humaniora. 35 – 59.
View more...
Comments