Dina
August 11, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Dina...
Description
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat serta karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘ISLAM SEBAGAI RAHMATAN LIL ALAMIN’. Makalah
ini ditujukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan ujian guna lulus LK2 Cab. Pers. Nagan Raya. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun dalam pembahasan materi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan Penulis. Sehingga Penulis
mengharapkan
saran
dan
kritik
yang
bersifat
membangun
mudah-mudahan dikemudian hari dapat memperbaiki segala kekuranganya. Dalam penulisan makalah ini, Penulis selalu mendapatkan bimbingan, dorongan, serta semangat dari banyak pihak. Oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kakanda 1 )Yth.kakanda Aan Anshori 2)Yth. Kakanda ardiansyah 3)Yth. Kakanda Abdullah 4)Yth. Kakanda Nashrullah 5) Temen temen Himpunan mahasiswa Islam komisariat STIE widya praja Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak dan apabila ada yang tidak tersebutkan Penulis mohon maaf, dengan besar harapan semoga maklah yang ditulis oleh Penulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan YME, Amiiin Amiii n . Tanah Grogot,10 Agustus 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................... ................................................................ ............................................ ............................................. ............................ ..... i Daftar isi ............................................ ................................................................... ............................................. ............................................. ................................... ............ii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................... ................................................................. ............................................ ........................................... .....................1 1.2 Rumusan Masalah .......................................... ................................................................ ............................................ ....................................... .................4 1.3 Tujuan ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................. ................................ .........4 BAB II ISLAM SEBAGAI RAHMATAN LIL ALAMIN
A. Pengertian Islam, Rahmatan Rahmat an dan lil Alamin .......................................................... ................................................................ ......5 BAB III NABI MUHAMMAD MUHAMMAD PEMBAWA RAHMATAN LIL ALAMIN
A. Nabi Nabi Muhammad SAW. sebagai Penyempurna Penyempurna Akhlak ............................................. ............................................... 9 B. Nabi Nabi Muhammad SAW. sebagai Rahmat Rahmat bagi Alam Semesta ................... .................................... .................10 C. Perjuangan Nabi Muhammad SAW. Bersama Para Sahabat di Mekah ....................... ....................... 13 BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................. ............................ .....16 2. saran ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................. ....................................... ................17
i
ii
i
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setinggi kesyukuran saya panjatkan pada ilahi, diatas nikmat udara yang berlegar diruangnya nikmat kasih sesama saudara, segalanya s egalanya darimu dan kembali hanyalah padamu. Sedikit ruang yang ingin saya kongsikan buat kalian sekaligus sebagai
koleksi
perjalanan
hidup
manusia
yang
teratur
dengan
penuh
hikmahnya. Nikmat nafas masih dapat saya sa ya rasai tika jari jemari ingin leka mengetik untuk segenap ruang yang ada. Tulisan yang ada di dalam makalah ini, tidak lain adalah setitik kecil dari upaya memahami Islam. Di tengah-tengah perubahan masyarakat yang terus berkembang. Hal ini yang menurut pemikiran yang terus menerus, berkesinambungan dan memerlukan kearifan kita bersama. Sejarah penyebaran Islam yang paling awal keluar dari Arab, Islam telah menjadi suatu agama dari berbagai suku, ras, dan kelompok masyarakat. Islam dimulai dengan penurunan wahyu kepada Nabi Muhammad saw pada 610 M ketika beliau berusia 40 tahun. Demikian pada umumnya kita dapat menemukan Islam di sebagian besar tempat-tempat utama diantara masyarakat di dunia. Islam merupakan suatu agama yang disebarkan dan pemeluknya disebut dengan muslim. Oleh karenanya, sebagai seorang muslim sudah sepatutnya selalu mensyiarkan Islam kepada semua orang di muka bumi ini dan untuk menjadikan kondisi alam semesta menjadi lebih baik. Islam adalah “The Way Of Life” atau jalan hidup yang benar, jalan yang membawa keselamatan dunia dan akhirat. Islam memiliki ciri-ciri Rabbaniyah yaitu bahwa Islam bersumber dari Allah Swt bukan hasil penciptaan manusia. Islam merupakan suatu kesatuan yang padu yang mencakup seluruh aspek kehidupan, tak satu aspekpun terlepas dari Islam. karena Islam tidak terbatas dalam waktu tertentu tetapi berlaku untuk sepanjang masa dan di semua tempat. te mpat.
i
1
Sebagai orang islam tentu kita meyakini me yakini bahwa Islam adalah agama pembawa rahmat. Hal ini ditegaskan sendiri oleh Al-Quran bahwa, Islam ini diturunkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam, sebagaimana firaman Allah yang berbunyi:
ين ا ع ة رح اك س ر ما و Yang artinya : “Dan tidaklah Kami mengutusmu kecuali untuk memberi rahmat bagi semesta alam” ( alam” ( Al-Anb A l-Anbiya iya:: 10 107). 7). Alam ini mencakup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Islam mengajarkan kepada kita bagaimana berinteraksi, baik dengan manusia, hewan serta tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Dalam realitanya, makna Islam rahmatan lil ‘alamin ‘alamin sudah mengalami penyempitan makna, akibat dari pemahaman yang tidak utuh.
Sebagian
memahami dengan Islam yang lembut dan damai. Sehingga ketika ada saja sedikit reaksi perlawanan dari umat Islam terhadap penjajahan barat, baik secara non fisik, apalagi fisik, maka langsung dicap Islam yang tidak rahmatan lil ‘alamin. ‘alamin. Islam rahmatan lil alamin adalah sebuah konsep penting yang seharusnya mampu diaplikasikan oleh penganut agama Islam itu sendiri. Islam rahmatan lil alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk didalamnya hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Pernyataan ini sendiri banyak terkandung di dalam Al Qur’an, kitab suci umat Islam khususnya QS. Al Anbiya: 107.Islam 107.Is lam yang “rahmatan lil’alamin” (menjadi rahmat bagi seluruh alam) sering disebut-sebut, disebut -sebut, menjadi kebanggaan dan sebagai salah satu ciri keagungan agama Islam. Sejauh ini, konsep itu baru hanya diartikan bahwa Islam membawa kebaikan, rahmat dan keselamatan bagi lingkungannya. Dalam kajian Islam sebagai suatu perangkat ajaran dan nilai, tentunya kita setuju, bahwa memang Islam telah meletakkan konsep dan doktrin yang memberikan Rahmat bagi Al-Alamin. Namun sejarah umat Islam kerapkali mencatat fenomena-fenomena sosial yang dialami oleh komunitas ini sebagai
2
kebalikan atau paling tidak penyimpangan berat dari konsep-konsep dasar kemasyarakatan Islam. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sallam diutus dengan membawa ajaran Islam, maka Islam adalah rahmatan lil’alamin, lil’alamin, Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia. Rahmat artinya kelembutan yang berpadu dengan rasa iba. Atau dengan kata lain rahmat dapat diartikan dengan kasih sayang. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa ‘alaihi wa sallam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh manusia. Meskipun demikian, kasih sayang di sini bukan berarti mengasihi dalam hal munkar dan semua hal yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Seperti bertoleransi dalam perayaan agama di luar Islam.“Bagiku agamaku, bagimu agamamu.” Dalam hal aqidah, bentuk kasih sayang muslim dengan non muslim adalah menghargai dan tidak mengganggu perayaan agama mereka. Di kasus lain, sebagian kaum muslimin membiarkan orang-orang meninggalkan shalat, membiarkan pelacuran merajalela, membiarkan wanita membuka aurat mereka di depan umum bahkan membiarkan praktik-praktik kemusyrikan dan enggan menasehati mereka. Membiarkan kemaksiatan, tentu saja bukan termasuk bentuk kasih sayang. Sebaliknya, bentuk kasih sayang adalah dengan menghentikannya. Karena menghentikan kemaksiatan sama dengan menghentikan kerusakan lebih banyak di masyarakat. Orang yang mengetahui saudaranya terjerumus ke dalam penyimpangan beragama namun mendiamkan, ia mendapat dosa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi ‘alaihi wa sallam, sallam, “Jika engkau mengetahui adanya sebuah kesalahan (dalam agama) terjadi di muka bumi, orang yang melihat langsung lalu mengingkarinya, ia sama seperti orang yang tidak melihat langsung (tidak dosa). Orang yang tidak melihat langsung namun ridha terhadap kesalahan tersebut, ia sama seperti orang yang melihat langsung (mendapat dosa).” (HR. Abu Daud no.4345, dihasankan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud).
3
Dalam Islam, ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah dipahami, sederhana dan mudah dipraktikan yang menjadi kemaslahatan umat manusia, karena sumber ajaran Islam adalah Al-Qur’an Al-Qur’an dan Al-Hadits Al-Hadits serta ijtihad sehingga Islam menjadi agama Rahmatan lil ‘Alamin.Uraian ‘Alamin.Uraian di bawah ini adalah tuntunan memahami pengertian “rahmatan lil ‘alamin” itu dalam wujudnya yang jelas dan terukur
sehingga
bisa
dijadikan
pedoman
dalam
mengembangkan
dan
menyebarkan Islam yang penuh rahmat itu.
1.2. Rumusan masalah
a. Bagaimana pengertian Islam sebagai Rahmatan lil alamin ? b. Bagimana Nabi Muhammad sebagai pembawa agama rahmatan lil alamin ? 1.3. Tujuan Penulisan
a. Sebagai prasyarat lulus LK2 Cab. Pers. Nagan Raya b. Sebagai literasi baca untuk kader kader hmi dll mengenai Islam rahmatan lil alamin.
4
BAB II ISLAM SEBAGAI RAHMATAN LIL ALAMIN
A. Pengertian islam Kata Islam secara kebahasaan kebahasaan berasal berasal dari bahasa Arab, yaitu salima yang berarti selamat sentosa. Dari kata salima, dibentuk kata “aslama’ “aslama’ yang artinya berserah diri, tunduk, patuh dan taat. Kata aslama aslama inilah inilah yang menjadi pokok kata Islam. Sedangkan secara terminologi, Islam mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Islam secara khusus dan pengertian secara umum.Yang dimaksud Islam secara khusus adalah : Din (agama) yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. berdasarkan al-Quran dan sunnahnya, dilengkapi dengan hasil ijtihad ulama,
yang
mengandung
perintah-perintah,
larangan-larangan,
serta
petunjuk-petunjuk untuk kebahagiaan dan kesejahteraan manusia di dunia dan di akhirat.Yang dimaksud Islam secara umum adalah : agama yang disyari'atkan oleh Allah dengan perantara para Nabi dan Rasul-NYa yang mengandung perintah-perintah,
larangan-larangan,
serta
petunjuk-petunjuk
untuk
kebahagiaan dan kesejahteraan manusia, di dunia dan di akhirat. Jadi Islam itu pada hakekatnya adalah agama Allah, yang diperuntukkan bagi seluruh makhluknya, khususnya manusia. Karena itu, manusia yang memiliki Islam sebagai agamanya, mereka akan diterima Allah, tetapi bagi mereka yang memiliki agama selain Islam, mereka mer eka akan ditolak oleh Allah Hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt. :
و يبتغ ر س ا دي ف يقب ه و ىف ة خر ا ال ي ا
"Barang siapa mencari agama selain agama Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi" (QS (QS Ali Imran : 85)
5
. B. Pengertia Pengertian n Rahmatan
Kata ‘Rahmatan” berasal dari kata bahasa Arab yaitu ةرح – حمي رحم
– yang bermaksud kasihan belas Allah S.W.T kepada makhluknya atau kebaikan yang dikurniakan oleh Allah S.W.T. kepada makhluknya. C. Pengertian Lil A’alamin
Kata “ Al Al-alamin” alamin” adalah asal dari kata bahasa Arab yaitu
لم ع yang
dijama’kan menjadi menjadi نلل ل لyang artinya alam semesta yang mencakup bumi beserta isinya. isin ya. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan Lil’alamin adalah Islam yang kehadirannya ditengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam. Rahmat Allah yang bernama Islam meliputi seluruh dimensi kehidupan manusia. Allah telah mengutus Rasul-Nya sebagai rahmat bagi seluruh manusia agar mereka mengambil petunjuk Allah. Dan tidak akan mendapatkan petunjuk-Nya,
kecuali
mereka
yang
bersungguh-sungguh
mencari
keridhaan-Nya. Sehingga, Rahmatan Sehingga,
lil’alamin
adalah rasa kasih sayang Allah SWT,
karunia dan nikmat yang diberikan kepada makhluknya diseluruh alam semesta. Maka maksud dari islam rahmatan lil’alamin adalah islam yang kehadirannya ditengah kehidupan masyarakat mewujudkan rasa kedamaian dan rasa tentram bagi manusia dan alam semesta. Rahmat yang diberikan berupa islam meliputi segala dimensi kehidupan manusia. Allah mengutus rasulnya Muhammad sebagai petunjuk kepada manusia. Agar manusia senantiasa berjalan dijalan yang benar. Islam membawa rahmat dan kesejahteraan tidak hanya manusia saja, melainkan seluruh alam semesta termasuk hewan, tumbuhan, jin dan sesama manusia. Islam sebagai rahmatan lil’alamin sebagaimana yang tertera dalam surat Al – Anbiya Anbiya : 107
6
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S Al-Anbiya (21): 107) bahwa, alam ala m semesta mendapat manfaat dari diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat. bagi orang beriman, datangnya utusan Allah adalah sebuah rahmat yang nantinya akan membawa kepada cahaya keimanan dan mendapatkan syafaat dan kemulian di dunia dan akhirat selain itu pula Nabi Muhammad SAW menyempurnakan ajaran yang disampaikan oleh kitab – kitab – kitab kitab sebelumnya melalui kitab suci Al – Al – Qur’an. beliau adalah penutup nabi – nabi nabi dan tidak ada nabi setelah diutusnya Nabi Muhammad. beliau mengajarkan bagaimana menjalani kehidupan yang sesuai dengan kaidah syariat serta mengajarkan toleransi kehidupan, mengingatkan manusia terhadap fitrahnya dan mengajarkan tatanan social dan cara hidup yang lengkap dan menciptakan kedamaian dan kesejahteraan dalam kehidupan.Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: Ta’ala: Sedangkan penjelasan Ahli Tafsir : 1. Abul Fida’ Ismail bin Katsir
“Allah mengutus Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Wasallam sebagai rahmat bagi seluruh manusia. Bagi yang beriman kepada Allah dan hari akhir akan mendapat rahmat di dunia dan akhirat. Bagi yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya diselamatkan dari bencana yang menimpa umat terdahulu berupa ditenggelamkan ke dalam bumi hujan batu” batu ” 2. Ibnul Qayyim Al-Jauzi, dalam masalah ini terdapat dua penafsiran. Pertama “ Alam semesta semes ta secara umum mendapat manfaat dengan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Orang yang mengikuti beliau, dapat meraih kemuliaan di dunia dan akhirat sekaligus. Orang kafir yang
memerangi
beliau,
manfaat
yang
mereka
dapatkan
adalah
disegerakannya kematian bagi meraka, itu lebih baik bagi mereka. Karena hidup mereka hanya akan menembah kepedihan azab kelak di akhirat. Kebinasaan telah ditetapkan bagi meraka sehingga sehingga dipercepatnya ajal lebih
7
baik bagi mereka dari pada hidup menetap dalam kekafiran. Orang kafir yang terikat perjanjian dengan beliau, manfaat mereka adalah dibiarkan hidup di dunia dalam perjanjian dan perlindungan. Mereka ini lebih sedikit keburukannya dari pada orang kafir yang memerangi Nabi Kedua: Islam adalah “rahmat bagi setiap manusia, namun orang yang beriman menerima rahmat ini dan mendapat manfaat di dunia dan di akhirat. Sedang bagi orang kafir yang menolaknya, Islam tetap dikatakan rahmat walaupun mereka enggan menerima. Sebagaimana dikatakan orang, “Ini adalah obat bagi orang yang sakit.” Andaikata orang itu tidak meminumnya, obat tersebut tetaplah obat ” 3.
Ali Ash Shabuni
Maksud ayat ini adalah “Tidaklah Kami mengutusmu wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh makhluk, sebagaimana disebutkan dalam hadits: Orang yang menerima rahmat ini dan bersyukur atas nikmat ini, ia akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Allah tidak mengatakan “rahmatan lil mu’minin”, namun mengatakan “rahmatan lil ‘alamin” karena ‘alamin” karena Allah ingin memberikan rahmat bagi seluruh makhluknya dengan diutusnya pemimpin para nabi, Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Beliau diutus dengan membawa kebahagiaan yang besar. Beliau juga menyelamatkan manusia dari kesengsaraan yang besar. Beliau menjadi sebab tercapainya berbagai kebaikan di dunia dan di akhirat. Beliau memberikan pencerahan kepada manusia yang dahulunya berada dalam kejahilan. Beliau memberikan hidayah kepada manusia yang sebelumnya berada dalam kesesatan. Inilah maksud rahmat Allah bagi seluruh manusia. manusia . Bahkan orang kafir mendapatkan manfaat dari rahmat ini, yaitu ditundanya hukuman bagi mereka. Selain itu mereka pun tidak lagi ditimpa azab berupa diubah menjadi binatang, atau ditenggelamkan ke air atau dibenamkan ke bumi.
8
BAB II NABI MUHAMMAD PEMBAWA RAHMATAN LIL ALAMIN
Nabi Muhammad saw merupakan khataman nabiyyin yaitu nabi dan rasul penutup/terakhir, tidak ada lagi nabi da rasul yang diutus Allah setelah beliau. Rasulullah saw. diutus bukan untuk orang bangsa arab saja, tetapi untuk semua bangsa, olehnya itu Nabi Muhammad saw. sebagai Rahmatan lil alamin, yaitu anugrah bagi alam semesta. A. Nabi Muhammad SAW. sebagai Penyempurna Akhlak
Kondisi masyarakat Arab tempat beliau lahir sangat memprihatinkan waktu itu. Zaman tersebut sering disebut sebagai zaman jahiliah. Masyarakat berada dalam kebodohan akhlak. Mereka hidup tanpa aturan, semua orang mengejar kesenangan tanpa mempedulikan etika dan kebenaran, kezaliman merajalela. Dalam hal akidah mereka juga berada dalam kondisi buruk. Orang-orang menyembah berhala dan melakukan persembahan-persembahan kepada berhala. Tidak ada seorangpun yang peduli untuk melakukan perbaikan. Dalam kondisi akhlak yang seperti itulah Nabi Muhammad saw. lahir. Sejak masa kecil, sebelum Nabi Muhammad saw. menjadi Nabi, beliau sudah memikirkan kondisi masyarakatnya yang buruk. Nabi Muhammad saw. selalu berpikir dan merenung untuk mencari jalan bagi perbaikan. Petunjuk dari Allah itupun tiba, ketika Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama. Sejak saat sa at itu, Nabi Muhammad saw. mulai mengajarkan kebaikan. kebaikan. Di tengah masyarakat jahiliah Nabi Muhammad saw. terus berjuang menyebarkan kebaikan. Beliau memiliki budi pekerti yang luhur meskipun hidup di tengah masyarakat jahiliah. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT. yang artinya:
Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar, berbudi berbudi pekerti
yang luhur (Q.S. al-Qalam: 4)
9
Ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. meliputi masalah akidah hingga akhlak. Selain mengajarkan untuk meninggalkan penyembahan terhadap berhala, Nabi Muhammad saw. juga memperbaiki akhlak masyarakat yang saat itu berada dalam kondisi jahiliah. Perilaku zalim dan penindasan dihentikan. Nabi Muhammad saw. mengajarkan kepada para pengikutnya untuk selalu bersikap penyayang, melindungi kaum lemah, dan bersikap adil. Semua manusia dihargai martabatnya tanpa melihat status sosial maupun kekayaan yang dimilikinya. Misi Nabi Muhammad saw. sebagai penyempurna akhlak disebutkan dalam hadis yang artinya: Dari Abu Huraira “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (H.R. Baihaqi) Baihaqi) Ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. telah mengubah akhlak manusia yang semula berada dalam kondisi gelap menjadi akhlak terpuji. Sebagaimana dalam firman Allah yang artinya: "Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benarbenar dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Ali-Imrān: Ali-Imrān: 164)
Dengan ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw. manusia memiliki kesempatan untuk menjadi makhluk yang mulia dan bermartabat. Kehidupan jahiliah ketika manusia hidup dalam kesia-siaan telah dihapuskan berkat ajaran dan teladan Nabi Muhammad saw. B. Nabi Muhammad SAW. sebagai Rahmat bagi Alam Semesta
Muhammad saw. adalah rahmat bagi seluruh alam. Ajaran yang disampaikan serta perilaku yang diteladankan dalam diri Nabi Muhammad saw. merupakan
10
pembawa kebaikan bagi alam semesta. Hal ini berarti bukan hanya manusia, tetapi juga tumbuhan, hewan, serta semua makhluk. Allah swt. berfirman dalam Al-Quran yang artinya: "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (Q.S. al-Ambiya: 107). Bagaimana cara Nabi Muhammad saw. membawa kebaikan bagi alam semesta? Nabi Muhammad saw. mengajarkan kepada umatnya untuk selalu mengadakan perbaikan dan tidak berbuat kerusakan. Melalui Al-Qur’an, Al- Qur’an, beliau menyebarkan kebaikan bagi alam semesta, termasuk tumbuh-tumbuhan dan hewan. Perhatikan ayat yang mengarah pada pelestarian alam berikut ini. Artinya: Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan. (QS. al-Baqarah: 205) Ayat di atas menunjukkan bahwa setiap orang dianjurkan untuk mengadakan perbaikan dan tidak menimbulkan kerusakan termasuk terhadap binatang ternak dan tanaman. Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. merupakan rahmat bagi seluruh alam, termasuk terma suk tanaman dan hewan. Nabi Muhammad saw. menjadi rahmat bagi alam semesta dengan jalan menyebarkan kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan. 1. Kedamaian
Nabi Muhammad saw. adalah pembawa kedamaian bagi bagi alam semesta. Beliau mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat adil, bersikap baik terhadap semua orang, tidak menzalimi orang lain, diri sendiri, dan alam sekitar.Ajaran kedamaian tersebut juga diteladankan dalam diri Nabi Muhammad saw. Beliau tak pernah berlaku kasar, selalu adil, memaafkan orang lain, serta s erta sikap-sikap lainnya. lainn ya. Dalam berdakwah Nabi Muhammad saw. juga selalu s elalu menempuh jalan damai. Beliau tak pernah memaksa atau bersikap kasar. Peperangan hanya dilakukan jika benar-benar terpaksa, setelah semua jalan damai tidak dapat ditempuh. Bahkan
11
terhadap orang-orang kafir pun, jika mereka tidak mengganggu, beliau tetap bersikap baik. Ajaran yang seperti inilah yang dapat menjadikan kehidupan di dunia menjadi lebih baik. Tidak ada kezaliman, ketidakadilan, serta penganiayaan. Semua orang hidup dengan damai. Kedamaian juga disebarkan oleh Nabi Muhammad saw. kepada tumbuh tumbuhan maupun hewan. Beliau adalah gembala kambing yang bersikap penuh kasih sayang kepada hewan ternak maupun hewan liar, tidak menyiksa atau membunuh jika tidak diperlukan. Bahkan dalam penyembelihan hewan ternak untuk dimakan dagingnya pun beliau mengajarkan untuk menggunakan cara-cara tertentu seperti menggunakan pisau yang tajam sehingga mengurangi rasa sakit hewan tersebut, memotong dalam sekali potong atau secepatnya agar tidak sakit terlalu lama, dan sebagainya. Terhadap tumbuh-tumbuhan, beliau juga bersikap baik, tidak menebang sembarangan sehingga keseimbangan alam dapat terjaga. Peristiwa banjir dan tanah longsor akibat penggundulan hutan tidak diajarkan dan bahkan dibenci oleh Nabi Muhammad saw. Beliau mengajarkan untuk tidak membuat kerusakan di atas muka bumi. 2. Kesejahteraan
Nabi Muhammad saw. mengajarkan untuk menyantuni kaum duafa, menyisihkan sebagian harta kekayaan untuk fakir miskin, beramal dan membantu keluarga serta teman dekat. Dengan cara-cara tersebut ia membawa kesejahteraan bagi semua orang. Bagi orang-orang yang beramal, mereka tidak akan dirugikan di dunia maupun di akhirat. Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda baik di dunia maupun di akhirat kelak. Melalui ajaran dalam Al-Qur’an, Al-Qur’an, hadis, maupun teladan dalam diri Nabi Muhammad saw., dunia bergerak ke arah yang lebih sejahtera. Jika semua orang menerapkan ajaran ini, semua orang akan hidup penuh kesejahteraan. Kejahatan dan pencurian tak perlu terjadi.
12
3. Kemajuan
Nabi Muhammad saw. juga menyampaikan dan mengajarkan agar setiap orang menuntut ilmu, mengadakan perbaikan. Hal ini membawa kemajuan dalam semua aspek kehidupan. Ilmu kenegaraan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keagamaan diterapkan untuk mencapai kemajuan. Caracara hidup yang terbelakang seperti kebodohan, kekafiran, dan kezaliman ditinggalkan. C. Perjuangan Nabi Muhammad SAW. Bersama Para Sahabat di Mekah
Untuk menyampaikan ajaran yang dibawanya, Nabi Muhammad saw. selalu menghadapi rintangan. Di Mekah, sejak pertama kali menerima wahyu dan mengajarkannya kepada orang-orang dekatnya, hambatan mulai datang. Abu Lahab, yang merupakan paman beliau sendiri, menentang dakwah dengan keras. Penentangan Abu Lahab tidak hanya berbentuk ucapan yang keras dan kasar, tetapi juga teror dan penyiksaan fisik. Ia melempari Nabi Muhammad saw. ketika berdakwah dengan batu-batu hingga menyebabkan beliau terluka. Tetapi, hal ini tidak menghentikan tekad Nabi Muhammad saw. untuk terus berdakwah dan menyebarkan Islam. Setelah penolakan Abu Lahab, kaum Quraisy pun mulai melancarkan teror secara bersama-sama. Mereka bersatu dan bertekad untuk menghancurkan Nabi Muhammad saw. serta para pengikutnya. Abu Jahl, salah satu orang dari kaum kafir Quraisy berniat membunuh beliau. Ketika Nabi Muhammad saw. sedang bersujud, Abu Jahl mengangkat sebuah batu dan mendekati beliau, berniat memukul kepala beliau dengan batu tersebut hingga meninggal. Tetapi, Allah melindungi
Nabi
Muhammad
saw.
sehingga
Abu
Jahl
tidak
berhasil
melaksanakan niatnya, bahkan lari terbirit-birit dalam keadaan sangat ketakutan. Penyiksaan dan kekerasan tidak hanya diterima oleh Nabi Muhammad saw. tetapi juga para sahabat yang telah masuk Islam. Mereka adalah orang-orang yang pertama masuk Islam atau disebut assabiqūnal awwalūn, mer mereka eka adalah Khadijah,
13
Ali bin Abi Talib, Zaid bin Haritzah, dan Abu Bakar. Mereka menjadi sasaran teror orang-orang yang ingin menghentikan dakwah Nabi Muhammad saw. Di antara para sahabat yang menerima siksaan-siksaan tersebut adalah Bilal, yang disiksa dengan ditindih batu yang sangat besar dan dibaringkan di atas padang pasir yang panas. Zinnirah, disiksa disi ksa sehingga matanya mat anya buta. Keluarga Ammar bin Yasir, ayah dan ibunya dibawa ke padang pasir dan disiksa karena mereka masuk Islam, bahkan ibu Ammar disiksa hingga meninggal dunia. Selain ucapan yang kasar dan keras, siksaan fisik, para sahabat juga menerima siksaan berupa berupa embargo embargo dari kaum kafir
Quraisy. Kaum kafir Quraisy
berniat menghancurkan Nabi Muhammad saw. dan semua orang yang masuk Islam dengan berbagai cara, termasuk dengan melakukan embargo sehingga tidak dapat memperoleh air dan bahan makanan, serta membuat usaha dagang mereka bangkrut. Tetapi, mereka tetap bertahan dalam akidah Islam. Nabi Muhammad saw. dan para sahabat selalu bertahan dalam akhlak mulia meskipun
diperlakukan
dengan
semena-mena.
Nabi
Muhammad
saw.
mengajarkan untuk membalas kezaliman dengan kebaikan, tidak berbuat zalim meskipun kepada orang yang menganiayanya, bersikap pemaaf. Di tengah sikap zalim dan jahiliah para kafir Quraisy, Nabi Muhammad saw. dan para sahabat tetap bertahan sebagai manusia mulia, bermanfaat, dan mengembangkan sikap terpuji. Jika diibaratkan, mereka seperti intan yang tetap bersinar meskipun berada di tengah kubangan lumpur dan kotoran. Bersama para sahabat tersebut, Nabi Muhammad saw. terus mengajarkan Islam dan bertahan dari gangguan kaum kafir Quraisy. Para sahabat selain selalu mempelajari ajaran Nabi Muhammad saw. juga berusaha menyebarkannya kepada orang-orang terdekat mereka, seperti keluarga keluarga dan sahabat.
Misalnya Abu Bakar,
yang terus berdakwah sehingga banyak orang yang masuk Islam berkat dakwahnya. Orang-orang tersebut adalah Usman bin Affan, Az- Zubair, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abu Waqqash, Thalhah, Abu Ubaidah, Amir bin Fuhairah, Sa’id bin Al Ash, dan seterusnya. Begitu pula dengan Usman, Umar,
14
serta Ali yang dengan kemampuan yang dimilikinya selalu berjuang untuk menyebarkan Islam dan mempertahankannya dari gangguan kaum kafir Quraisy.
15
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
ن يا ا ع ه ـا م س ا "Sesungguhnya Dia (agama) yang sah di sisi Allah hanyalah Islam" Islam " (QS. Ali Imran: 19) Islam itu pada hakekatnya adalah agama Allah, yang diperuntukkan bagi seluruh makhluknya, khususnya manusia. Karena itu, manusia yang memiliki Islam sebagai agamanya, mereka akan diterima Allah, tetapi bagi mereka yang memiliki agama selain Islam, mereka akan ditolak oleh Allah. Misi Nabi Muhammad saw. sebagai penyempurna akhlak disebutkan dalam hadis yang artinya: Dari Abu Huraira “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (H.R. Baihaqi) (H.R. Baihaqi) Ajaran Islam yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. telah mengubah akhlak manusia yang semula berada dalam kondisi gelap menjadi akhlak terpuji. Sebagaimana dalam firman Allah yang artinya: artin ya: "Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benarbenar dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Ali-Imrān: Ali- Imrān: 164) Dengan ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw. manusia memiliki kesempatan untuk menjadi makhluk yang mulia dan bermartabat. Kehidupan jahiliah ketika manusia hidup dalam kesia-siaan telah dihapuskan berkat ajaran dan teladan Nabi Muhammad saw.
16
B. Saran
kita selaku civitas akademika, seharusnya mendalami materi Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin ini, agar kita bisa langsung mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan bisa menjadi contoh untuk yang lainnya. Dimana dimata masyarakat kita telah dicap sebagai orang yang berpendidikan, yang bakal menjadi panutan. Dengan ilmu ini, kita bisa memberikan contoh untuk lebih menghargai kepada makhluk-makhluk Allah yang lain, misalnya tidak berbuat kasar terhadap hewan, tidak merusak alam, tidak menyakiti teman, dan lain sebagainya.
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Buletin "SUARA MA'HAD" IAIN Walisongo/ Laporan Utama/ Edisi ke-4/ Juni
2012 2012
Hailkal,
Husain,
Sejarah
Hidup
Muhammad ,
Drs.Hasanuddin. Sejarah Drs.Hasanuddin. Sejarah kebudayaan islam. islam. 1994.Tohaputra. 2. http://khalissofi.blogspot.com/2015/02/perkembangan-islam-di-duni.html 3. https://www.kompasiana.com/zannoism/54f5d50aa33311424f8b469c/isla m-rahmatan-lilalamin. 4. https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/07/14/o t2ww7313-memahami-islam-rahmatan-lil-alamin 5. http://tamspider306.blogspot.com/2013/01/islam-rahmatan-lilalamin.html
18
View more...
Comments