February 18, 2019 | Author: lindaoctarifin | Category: N/A
1. Apa tujuan diet post operasi
Pengaruh operasi terhadap metabolism pasca-operasi tergantung berat ringannya operasi, keadaan gizi pasien pasca-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi. Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti. Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut: 1. Memberika Memberikan n kebutuhan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein) 2. Menggantika Menggantikan n kehilangan kehilangan protein, protein, glikogen, glikogen, zat besi, dan zat gizi gizi lain 3. Memperbaiki ketidaksei ketidakseimbangan mbangan elektrolit dan cairan
1. C.
Syarat Diet
Diet yang disarankan adalah : 1. Mengandu Mengandung ng cukup energi, protein, lemak, lemak, dan zat-zat gizi gizi 2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita 3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll) 4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin 5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita. 6. Syarat diet pasca-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien
1. D.
Jenis Diet dan Pemberian
1. Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah : Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja Cara Memberikan Makanan Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan. 1. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I. Cara Memberikan Makanan Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pascabedah II adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida. 1. Diet Pascabedah III (DPB III)
DPB III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari DPB II. Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biskuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain dapat diberikan Makanan Parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan untuk DPB III adalah
makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida. 1. Diet pasca bedah IV
Berupa nasi Tim dan lauk Tinggi Kalori Tinggi Protein. Makanan tinggi kalori dan tinggi protein Berupa makanan seimbang. Makanan yang dihindari : Disesuaikan dengan kondisi klien” Misalnya : Darah tinggi mengurangi konsumsi garam dan kolesterol Kencing manis mengurangi konsumsi gula Orang yang alergi terhadap makanan tertentu seperti telur, ikan asin, kacang harus dihindari
1. E.
Contoh Diet Post Operasi pada kasus 1. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal
Bedah pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan AbdominoPerineal, oral feeding biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang sederhana: Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infus yang cukup. Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu atau jus buah. Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, k ecuali glukosa dalam air, ditambah vitamin dapat digantikan dengan bagian dari larutan garam.
Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein boleh ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari pemberian makanan bagi pembuluh darah. Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa diberikan. Pemberian makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan. Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien. Beberapa pasien yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman dengan diet rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah operasi. 1. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur
Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan biasanya dilakukan dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada anastesi yang telah diatur. Beberapa pembedah lebih suka memberi diet rendah serat, dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi pergerakan isi perut. Hal lain yang diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi yang dibantu dengan minyak mineral. Penggunaan jangka panjang minyak mineral dapat mengurangi k arena menganggu penyerapan beberapa mineral dan vitamin. 1. Diet Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah tulang atau gigi, atau yang telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program diet yang lebih cepat dibandingkan dengan program diet pasca operasi gastrointestinal. Secara bertahap, pasien dapat mengkonsumsi diet berupa cairan penuh pada hari kedua setelah operasi, diet makanan lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa pada hari keempat. Kondisi pasien menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang perlu diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan kalori dan protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai suplemen.
1. Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus
Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara parenteral yang biasanya diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian makan dengan menggunakan tabung. Sejak pasien tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang cukup lama, yang paling utama adalah formula diet yang akan diberikan harus memenuhi kebutuhan semua zat gizi. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi secara oral, jenisnya dapat diperoleh dengan mengencerkan makanan padat, seperti kentang, daging cincang, sayuran dan buah dengan cara diblender atau disaring dan ditambahkan cairan.
1. F.
Tips Perawatan pasca Operasi
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini: 1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah. 2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor dan sejenisnya. 3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari. 4. Usahakan cukup istirahat. 5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin bagus. 6. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari. 7. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh. 8. Minum obat sesuai anjuran dokter.
1. G.
Cara pemberian Makanan selain Oral 1. 1.
Tube feeding
Tube Feeding merupakan metode yang paling sering digunakan dalam diet pasca bedah. Ketika pasien tidak mampu untuk makan melalui
mulut setelah melewati operasi, kecelakaan, pingsan, kasrinoma pada esofagus, kebutuhan zat gizi harus disuplai. Tube Feeding biasanya dilakukan melalui saluran hidung. Pipa dimasukkan cairan yang mengandung zat gizi ke dalam tubuh secara aman menuju dinding perut. Cairan tersebut mengalir ke dalam lambung melalui rongga. Pasien membutuhkan dukungan yang besar untuk mengatur kondisi ini. 1. 2.
Rectal Feeding
Pemberian makan kepada pasien melalui rektum akan membatasi kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan. Makanan tidak dapat melewati katup ileocecal dengan diserap melalui usus besar.
1. H.
Contoh Kasus di masyarakat
Seorang ibu muda menjalani operasi cesar (sectio caesaria) untuk melahirkan bayinya. Ketika masih di Rumah Sakit, si ibu diberi makan yang enak-enak seperti daging, telor, sup, buah, snack dan lain-lain. Eh, begitu sampai di rumah, para kerabat melarang makan ikan, daging, sayur berkuah, dan banyak larangan lainnya. Ngenes deh. Dalam praktek sehari-hari, kejadian semacam ini masih ada. Ketika ditanya mengapa para kerabat atau tetangga melarang makan makanan tertentu, jawabannya nyaris seragam, yakni: takut luka operasi lambat kering, takut gatal dan lain-lain. Kadang pasien atau pihak keluarga bertanya : 1. Bolehkah makan daging, ayam, ikan ? 2. Bolehkan makan makanan yang digoreng (berminyak) 3. Bolehkan makan sayuran bersantan ? Jawab: Boleh !!!
Bahkan sangat dianjurkan makan makanan bergizi agar mempercepat penyembuhan luka operasi dan kondisi tubuh segera pulih kembali.
1. I.
Contoh Menu Diet Post Operasi dalam 1 Hari ( Amandel )
Makanan cair dapat berupa susu, tatapi tidak boleh terlalu panas. Makanan dalam suhu dingin lebih baik karena dapat mempercepat berhentinya perdarahan. Setelah tahap makanan cair, dapat diberikan makanan dalam bentuk saring bertahap ke makanan lunak dan kembali seperti semasa sehat, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Contoh Menu 1. PAGI Bubur Sumsum
Orak-Arik Tahu Telur Rebus Setengah Matang 1. Pukul 10.00
Puding caramel atau es krim 1. Siang
Bubur Saring
orak-arik tahu
Sup Makaroni Jus Pepaya 1. Pukul 16.00
Puding 1. Sore : Bubur saring, ayam giling bumbu, tahu kukus, sup oyong. BAB III PENUTUP
1. A.
Kessimpulan
Pada diet pre operasi, Jika operasi Anda akan berada di bagian dari sistem pencernaan Anda, memiliki makanan dalam sistem Anda bisa mempersulit operasi dan menyebabkan infeksi atau menyebabkan operasi dibatalkan. Jika Anda memiliki makanan atau cairan di perut Anda selama operasi Anda, Anda bisa muntah sementara di
bawahanestesi. Janganlah makan makanan berat selama 8 – 12 jam, dan makanlah salad atau sup unuk makanan terakhir sebelum operasi. Diet pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta. Waktu ketidakmampuan pasien setelah operasi atau pembedahan dapat diperpendek melalui pemberian zat gizi yang cukup. Hal yang juga harus diperhatikan dalam pemberian diet pasca operasi untuk mencapai hasil yang optimal adalah mengenai karakter individu pasien. Tujuan diet pascabedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut: Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein) Menggantikan kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan DAFTAR PUSTAKA
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-sebelum-operasidapat-mempercepat-masa-pemulihan http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/617-jenis-makanan-untuk-diet blog :
[email protected] http://nuy2008.blogspot.com/2008/12/diet-pasca-operasi_19.html http://cakmoki86.wordpress.com/2007/08/11/makan-bergizi-pasca-operasi/ http://tutorialkuliah.onsugar.com/Diet-Pasca-operasi-13748043 http://ritongadina.blogspot.com/