Diare Akut Dgn Dehidrasi Ringan Sedang
August 10, 2018 | Author: Randi Dwiyanto | Category: N/A
Short Description
laporan kasus...
Description
Portofolio
Diare Akut dengan Dehidrasi Dehidr asi Ringan-Sedang Disusun oleh : Dr. Andi Aso Sudarmin Dokter pendamping : Dr. Lia Febriyani
Program Internsip Dokter Indonesia RSUD Sukadana, Lampung Timur 2013
Status Pasien
Status Pasien Identitas pasien • Nama penderita • Umur • Jenis kelamin • Alamat • Tanggal masuk • No. Rekam medis
: An. A : 7,5 bulan : Laki-laki : Sukadana Timur : 30 Juli 2013 : 07-89-33
Anamnesis Dilakukan Allo anamnesis dengan Ibu pasien pada tanggal 30 juli 2013 pukul 23.50 wib : Keluhan utama : Mencret
Keluhan tambahan : Demam dan muntah
Anamnesis Riwayat Penyakit sekarang 2hr SMRS : Mencret 3x/hr, seperti air menyemprot, berwarna kuning, kuning, terdapat lendir(-) ampas (-), bau asam (-), busa (), darah (-) .
Saat di IGD RS Mencret (+) saat dibuka popok Demam (+), air mata (-)
RS 1 hr SMRS : Mencret >5x/hari, dgn jumlah ½ gelas air mineral Muntah + >7x/hari setiap makan dan minum.
Berobat ke klinik : Kaolin pectin, metoclpramid, bronchitin dan kortimoksazol
Anamnesis Riwayat penyakit dalam keluarga • Tidak ada Riwayat kehamilan ibu antenatal : rutin kontrol dibidan • Perawatan antenatal • Penyakit Kehamilan : tidak ada • Obat-obat yang diminum : tidak ada Riwayat Kelahiran • Lahir spontan dibidan dengan usia cukup bulan Riwayat penyakit yang pernah diderita • Tidak ada
Anamnesis Riwayat Imunisasi Jenis imunisasi
Dasar
BCG
X
Ulangan
DPT/DT
-
X
-
Polio
-
X
-
Campak Hepatitis B
-
-
-
-
-
Interpretasi : Imunisasi dasar pada pasien tidak lengkap
-
-
-
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 30 juli 2013 : Keadaan umum : Tampak Tampak sakit sedang, sedang, rewel Kesadaran : Compos mentis, menangis kuat Tanda Vital : •
•
•
N : 118x/menit, kuat, teratur, isi cukup RR : 24 x /menit, teratur T : 38 °C axilla
Pemeriksaan Fisik Data Antropometri : : 9 kg • Berat badan (BB) • Tinggi badan : ± 70 cm • Status gizi Berdasarkan BB terhadap usia (Kurva NCHSCDC): • BB terukur: 9 kg • BB Ideal: 8,8 kg = 9/8,8 x 100% = 102% : Status gizi pasien adalah baik • Interpretasi : Status
Pemeriksaan Fisik • Kepala : Normocephal, warna rambut hitam
merata, tidak mudah dicabut, ubun ubun besar sudah menutup dan tidak cekung : Mata sedikit cekung, CA -/-, SI -/• Mata • Mulut : Mukosa bibir kering • Abdomen Inspeksi : Datar Auskul : Bising usus (+) normal Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), turgor cukup Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen.
Pemeriksa emeriksaan an Penunjan enunjang g • Tidak dilakukan
Pemeriksa emeriksaan an Anjuran Cek Laboratorium : • Darah lengkap, • Urinalisa • FL (Kultur feces) • Elektrolit
Diagnosis Kerja • Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan -
Sedang
Diagnosis Banding • Diare akut dehidrasi ringan sedang ec bakteri • Diare akut dehidrasi ringan sedang ec virus • Diare akut dehidrasi ringan sedang ec parasit
Penatalaksanaan (1) Medikamentosa : • IVFD KAEN 3A mikro 20 tpm • Zink 20 mg tab 1 x 1 tab PO Paracetamol 125 mg syrup, 4 x cth I PO prn • Paracetamol • Domperidon 5 mg syrup 3 x ½ cth • Probiotik 2x 1 sachet PO ( tidak ada) • Konsul dr spesialis anak
Penatalaksanaan (2) Non Medikamentosa : • Timbang BB tiap hari • Edukasi Orang tua • Observasi TTV dan tanda-tanda dehidrasi berat
Follow up : Tanggal
Perjalanan penyakit
Terapi
31/07/13
S : Demam (-), muntah muntah (+)1x, minum mau, BAB BAB (+) 1x cair (sudah ada ampas) O :KU: TSS, CM, rewel TTV: RR: 26x/mnt N: 114x/mnt S: 37,6oC BB: 9 kg Mata: palpelbra sedikit cekung Mulut: mukosa bibir kering Lain-lain dbn A : Diare Akut dgn dehidrasi dehidrasi ringan-sedang ringan-sedang
R/ IVFD KaEN 3A 35tpm mikro R/ Zink tab 1 X 20 mg R/ Ampicilin 4 X 250 mg R/ Gentamisin 2 X 20 mg
S : Demam (-), muntah muntah (+)1x, minum mau, BAB BAB (+) 1x cair (sudah ada ampas) O :KU: TSS, CM, rewel TTV: RR: 26x/mnt N: 110x/mnt S: 36,5oC BB: 9 kg Mata: palpelbra sedikit cekung Mulut: mukosa bibir kering Lain-lain dbn A : Diare Akut dgn dehidrasi dehidrasi ringan-sedang ringan-sedang
R/ Terapi lanjut
R. Anak
01/08/13 R. Anak
Prognosis • Ad vitam • Ad fungsionam • Ad Sanationam Sanationam
: ad bonam : ad bonam : ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi • Diare dapat didefinisikan sebagai meningkatnya
frekuensi buang air besar dan berubahnya konsistensi menjadi lunak atau bahkan cair. • Diare akut adalah buang air besar lembek atau
bahkan dapat berupa air saja, tanpa tanpa terlihat darah, dan dengan frekuensi tiga kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 7 hari.
Epidemiologi Causes of Death in Children Under 5 Years Leukemia Malaria Tetanus Malnutrition
Others 13%
DIARRHEA Diarrhoea 28%28%
Drowning Septicemia DHF Necroticans Entero Colitis Congenital heart anomaly
PNEUMONI PNEUMONIA A 20% 20%
& hydrocephalus GI disorder TB
Meningitis/ encephalitis
9%
Measles
Basic Health Research (Riskesdas), 2007
Etiology Of U5 Diarrhea In Indonesia 5% 1%
RV
5% 3%
1%
1%
1%
5% 80%
Shigella Aerom A eromonas onas Salmonella Campylobacter 2% 1%
S. Enter nteritidis itidis Giardia Lamblia Mixed (RV+Salmonella) Mixed (RV+Campylobacter) Mixed (RV+Ve Inaba)
Hospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health & NAMRU2 research, 2005
Patofisiologi Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare: 1.Gangguan osmotik Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan osmotikdalam rongga usus meningkat pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus Isi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk mengeluarkannya diare osmotik
Patofisiologi 2. Gangguan sekresi Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus 3. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan diare. Bila peristaltik usus menurun bakteri tumbuh berlebihan diare
Patogenesis Diare Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung
Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus
Oleh jasad renik dikeluarkan toksin ( toksin diaregenik)
Diare Akut
Bila diare berlanjut sampai 2 minggu/ lebih, kehilangan BB atau tidak bertambah selama masa tersebut
Diare Kronik
Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/ lebih dan disertai gangguan pertumbuhan
Melanjutnya Kerusakan mukosa
Diare persisten
Perbaikan mukosa yang terlambat
Patogenesis Virus VIRUS SALURAN DIGESTIF EPITEL USUS HALUS
MERUSAK BAGIAN BAGIAN APIKAL VILI USUS HALUS DIGANTI DENGAN BAGIAN KRIPTA YANG BELUM MATANG BERBENTUK KUBOID / GEPENG
FUNGSI PENYERAPAN AIR & MAKAN TIDAK BAIK DIARE OSMOTIK
Patogenesis Bakteri BAKTERI
TRAKTUS DIGESTIF MERANGSANG EPITEL USUS
PE AN AKTIVITAS ENZIM ADENIL SIKLASE
MERANGSANG SEKRESI Cl, Na & H 2O dan MENGHAMBAT aBSORPSI Cl, Na & H2O DARI LUMEN USUS KE DALAM SEL HIPEROSMOLAR
HIPERPERISTALTIK USUS
Faktor Resiko • • • • •
Tidak memberikan ASI sampai 2 Tahun. Status gizi kurang dan gizi buruk. Imunodefesiensi /Imunosupresi Pengunaan botol susu tidak hygine Menggunakan air minum yang tercemar
Manifestasi Klinis Gejala klinis : • Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat • Nafsu makan biasanya tidak ada timbul diare • Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah • Warna tinja kehijau-hijauan (tercampur empedu) • Anus dan daerah daerah sekitarnya sekitarnya lecet ( sering sering defekasi) • Muntah (sebelum/ sesudah diare) lambung meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit Pemeriksan fisik : Penurunan berat badan Ubun-ubun besar cekung Palpebra cekung Selaput lendir bibir dan mulut nampak kering Berat badan Turgor kulit kembali lambat • • • • • •
Kriteria Diagnosis Derajat Dehidrasi Kehilangan Berat Badan • Dehidrasi ringan : Bila terjadi penurunan berat badan 2 ½%-5% • Dehidrasi sedang : Bila terjadi penurunan berat badan 5-10% • Dehidrasi berat : Bila terjadi penurunan berat badan > 10%
Kriteria Diagnosis Skor Mourice King Bagian Tubuh
NILAI
Yang Diperiksa
0
1
2
Keadaan Umum
Sehat
Gelisah cengeng,
Mengigau,
apatis, ngantuk
koma/syok
Turgor
Normal
Sedikit, kurang
Sangat kurang
Mata
Nomral
Sedikit cekung
Sangat cekung
UUB
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Mulut
Normal
Kering
Kering, sianosis
Denyut Nadi
Kuat < 120
Sedang (120-140)
Lemah > 140
Score : 0-2 dehidrasi ringan/ 3-6 dehidrasi sedang/ 7-12 7-12 Dehidrasi berat
Kriteria Diagnosis Derajat Dehidrasi MTBS (Management Terpadu Balita Sakit)
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut: - letargis atau tidak sadar - mata cekung - tidak bisa minum atau malas minum - Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut: - Gelisah, rewel/ marah - Mata cekung - Haus, minum dengan lahap - Cubitan kulit perut kembalinya lambat Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang
DEHIDRASI DEHIDRAS I BERA BE RAT T
DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
TANPA ANPA DEHIDRA DEH IDRASI SI
Kriteria Diagnosis Gejala Klinik
Tanpa
Dehidrasi ringan-sedang (5-
Dehidrasi berat
Dehidrasi
10% BB)
(>10% BB)
(> • Makanan tetap diberikan untuk mencegah kurang gizi • Preparat Zinc : < 6 bulan 10 mg > 6 bulan 20 mg selama 10 – 14 hari • Awasi bila dehidrasi (monitoring bila tidak membaik dlm 3 hari atau: ▫ ▫ ▫ ▫ ▫
BAB lebih sering Muntah terus menerus Rasa haus yg nyata Demam Tinja berdarah
1. Rehidrasi Terapi B :Dehidrasi :Dehidrasi ringan-sedang Tabel. CRO dalam 3 jam pertama
Usia
< 4 bln
4 –11 bln
12 – 23 bln
2- 4 thn
5 – 14 thn ≥ 15 thn
BB
< 5 kg
5 – 7,9 kg
8 – 10,9 kg
11 – 15,9 kg
16 – 29,9kg
≥ 30 kg
Jml
200 – 400ml
400 – 600ml
600 – 800 ml
800 – 1200ml
1200– 1200– 2200 ml
2200– 2200– 4000 ml
Mulai beri cairan IV segera. Bila penderita bisa
1. Rehidrasi
Apakah saudara dapat menggunakan
minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai.
Ya
cairan IV segera?
Berikan 100 mL/kgBB cairan RL (atau NS, atau Ringer Asetat) sebagai berikut : Usia
Terapi C
By < 1 thn
:
Anak 1-5 thn :
Pemberian 1
Kemudian
30 mL/kgBB
70 mL/kgBB
1 jam
5 jam
30 menit
2 ½ jam
Ulangi bila denyut nadi lemah atau tidak teraba.
Catatan :
Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai, percepat tetesan IV.
Tidak
Bila mungkin, amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan bahwa ibu dapat mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit.
Juga berikan oralit (5 mg/kgBB/jam) bila penderita
•
Bila usia > 2 thn, pikirkan kemungkinan kolera dan berikan antibiotik yang tepat secara oral setelah anak sadar. •
masih bisa minum, biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak). Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai ulang penderita menggunakan tabel penilaian. Lalu pilihlah rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan terapi.
Apakah ada terapi IV terdekat
Ya
(dalam 30 menit) ?
- Kirim penderita untuk terapi intravena. - Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan cara memberikannya selama perjalanan.
Tidak
- Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa nasogastri k atas mulut. Berikan 20 mL/kgBB/jam selama 6 jam (total 120 mL/kgBB).
Apakah saudara dapat menggunakan pipa nasogastrik untuk
Ya
- Nilailah penderita tiap 1-2 jam :
rehidrasi ?
Tidak
Segera rujuk anak untuk rehidrasi
Bila muntah / perut kembung, berikan cairan perlahan. Bila rehidrasi tidak tercapai selama 3 jam, rujuk penderita untuk terapi IV.
Setelah 6 jam, nilai kembali penderita dan pilih
2. Dukungan Nutrisi • Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak
dengan menu yang sama pada waktu anak sehat sebagai pengganti nutrisi yang hilang, serta mencegah tidak terjadi gizi buruk. • ASI tetap diberikan pada diare cair akut (maupun pada diare akut berdarah) dan diberikan dengan frekuensi lebih sering dari biasanya.
3. Suplemen Zinc Efek zinc antara lain : • Zinc berperan sebagai anti-oksidan, berkompetisi ‘berkompetisi’
dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe) yang dapat menimbulkan radikal bebas. • Zinc menghambat sintesis Nitric sintesis Nitric Oxide (NO). Oxide (NO). Dengan pemberian zinc, diharapkan NO tidak disintesis secara berlebihan sehingga tidak terjadi kerusaan jaringan dan tidak terjadi hipersekresi. • Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.
Probiotik • Probiotik: Kuman konsumsi PO dengan manfaat
positif bagi kesehatan (bakteri genus Bifidobacteria dan Bifidobacteria dan Lactobacillus Lactobacillus)) • Mempersingkat lama diare pada anak • Cegah diare pada bayi baik ▫ Nosokomial (33,3% 6,7%) ▫ Rotavirus (17,7 % 2,2%) ▫ Akibat antibiotik
4. Antibiotik Antibiotik Selektif • Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair
akut kecuali dengan indikasi yaitu pada diare berdarah dan kolera. Pemberian Pemberian antibiotic yang tidak rasional, akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus
4. Antibiotik Antibiotik Selektif Penyebab
Antibiotik pilihan pilihan
Alternatif
Kolera
Tetracyclin
Erythromycin
12,5 mg/kgBB
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
4x sehari selama 3 hari
Ciprofloxacin
Ceftriaxone
15 mg/kgBB
50-100 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari
4x sehari selama 5 hari
Shigella dysentery
Amoebiasis
Metronidazole 10 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari (10 hari pada kasus berat)
Giardiasis
Metronidazole 5 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari
5. Nasihat Nasihat Kepada Or Orang ang Tua Tua • Nasehat kepada orang tua untuk segera
membawa anak kembali ke petugas kesehatan jika ada demam, tinja berdarah, berdarah, muntah berulang, makan atau atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering atau belum membaik dalam 3 hari. • Indikasi rawat inap pada diare akut berdarah adalah malnutrisi, usia < 1 tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, adanya dehidrasi, dan disentri yang disertai dengan komplikasi.
An. A 7,5 bln ♂
Analisis Kasus Anamnesis
Susp Diare akut ec virus
Mencret 3-5x/hr sejak 2 SMRS
BAB cair, sedikit ampas, kuning
Px fisik
Muntah
Air mata (-)
Mata sedikit Cekung
Mukosa bibir kering
Minum Susu formula + ASi mau
Demam
HR 118 Suhu 380 C
Diare akut
Rewel
Diare akut dgn dehidrasi ringan-sdg
Tanda-tanda dehidrasi ringan - sedang
Px Lab Pemeriksaan anjuran DL, UL, FL, elektrolit
Turgor cukup
Reference • Subagyo B, Santoso BN. Diare Akut dalam Buku
Ajar Gastroenterologi-Hepatologi IDAI Jilid 1. Edisi pertama. Cetakan ke dua. 2011: 87-116. • Draft Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM.Jakarta.2007 RSCM.Jakarta.2007 • Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Diare. WHO • Modul pelatihan Diare. UKK GastroHepatologi IDAI ed 1.2009
Terima Kasih atas perhatiannya
Penatalaksanaan Farmakologi • IVFD RL 35 tpm Kebutuhan cairan : BB = 9 kg -> 9 kg pertama pertama : 9 x 100 = 900 cc -------------------------= 900 cc/24 jam -> Tetes per menit : 900 x 60 ------------ =37,4 35 tpm 24 x 60
1. Host (child) factors ▫ < 12 months of age ▫ Low birth weight (> melalui tinja 2. Ketosis kelaparan 3. Produk-produk metabolik asam tidak dapat dikeluarkan oliguria/ anuria 4. Pindahnya ion natrium cairan ekstrasel ke cairan intrasel 5. Penimbunan asam laktat
Gambaran Klinik Asidosis Metabolik • Hiperventilasi ( pernafasan cepat dan dalam/ Kussmaul • Terkadang diikuti syok, mual, muntah, anoreksia
• Bila asidosis hanya sedikit dan cukup cairan
elektrolit ( CO2 combining power tidak kurang dari 40 vol % atau 18 mEq/liter) dikoreksi oleh homeostasis tubuh sendiri • Bila dibawah nilai diatas dikoreksi dengan natrium laktat atau natrium bikarbonat
B. Derajat Dehidrasi menurut Tonisitas Cairan 1. Dehidrasi isotonik Kadar Na dalam plasma 130 – 150 mEq/L 2. Dehidrasi hipotonik Kadar Na dalam plasma 99% merupakan bakteri anaerob - pH asam dan asam lemak volatil dihasilkan oleh flora normal • Asam lambung
- pH asam merupakan barier terhadap kuman enterik patogen - Kecuali Rotavirus sangat tahan terhadap asam.
Pert ertaha ahanan nan Tubu ubuh h (cont’d) • Motilitas usus
- Peristaltik normal: mekanisme utama untuk membersihkan bakteri dari usus kecil bagian proksimal • Imunitas
- Respon imun selular dan produksi antibodi: berperan penting dalam dalam melindungi host yang rentan terhadap infeksi enterik.
• Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu
tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau bahkan tidak ada, lalu kemudian timbul diare. • Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijauan karena tercampur dengan empedu. • Anus dan daerah sekitarnya menjadi lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare. Bila pasien telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata ma ta dan ubun-ubun besar dapat menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit menjadi kering.
Dehidrasi • Penderita
dengan diare cair mengeluarkan sejumlah ion natrium, klorida, kalsium dan bikarbonat. Semua akibat diare cair disebabkan karena kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui tinja. Kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah bila ada muntah, kehilangan air juga meningkat bila ada panas.
Dehidrasi Dehidrasi adalah keadaan paling berbahaya karena dapat menyebabkan penurunan volume darah , kolaps kardiovaskuler dan kematian bila tidak diobati dengan tepat. Ada 3 macam dehidrasi, yaitu: • Dehidrasi isotonik • Dehidrasi hipertonik (hipernatremik) • Dehidrasi hipotoniks (hiponatremik)
View more...
Comments