Diamond
September 30, 2017 | Author: de2kzzz | Category: N/A
Short Description
Download Diamond...
Description
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
Intan (Diamond) Intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri. Intan merupakan batuan yang memiliki kekerasan paling tinggi, sehingga sekeras apapun benda jika digores dengan intan akan tergores. Intan merupakan satu-satunya batu permata yang memiliki formula satu unsur, yaitu karbon (C). Intan akan muncul ke permukaan bumi karena adanya gerakan kulit bumi sehingga muncul ke permukaan atau akibat erosi yang terus menerus sehingga tersingkap ke permukaan. Penambangan intan dapat dilakukan dengan cara memisahkan batuan dengan unsur intan, atau dilakukan di antara batu dan pasir yang mengendap di sungai, seperti di Martapura.
Gambar 1.1 Penambangan intan tradisional di Kalimantan Selatan pada abad ke-20.
Nama : Gst. Indrawan Tritya Vijaya NIM : 111.100.120 Plug : 02
Page 1
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
Intan sering dijumpai di dalam batuan vulkanik karena terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan ultrabasik, misalnya dunite, peridotite, dan pyroxenite. Kristalisasi intan terbentuk akibat pembekuan magma di bagian dalam (batu-batu intrusif ), yaitu batu magma yang terbentuk selama proses pembekuan magma jauh di dalam lapisan kerak bumi. Penambangan Intan dilakukan dengan penambangan dari pipa-pipa vulkanis, tempat kandungan intan yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dari dalam Bumi karena tekanan dan temperaturnya sesuai untuk pembentukan intan. Intan terdapat dari dalam perut bumi yang digali baik secara manual maupun dengan mekanisasi. Sekarang kebanyakan para penambang intan sudah menggunakan mekanisasi, yaitu dengan mesin penyedot untuk menyedot tanah yang sudah digali. Tanah yang disedot bersama air, dipilah melalui tapisan. Dengan keterampilannya, si penambang bisa membedakan batu biasa, pasir, atau intan. Intan yang baru didapat ini disebut "galuh" di daerah Banjarmasin. Galuh ini masih merupakan intan mentah. Untuk menjadikannya siap pakai, intan harus digosok terlebih dahulu. Penggosokan intan yang ada di masyarakat sebagian besar masih dengan alat tradisional. Tempat penemuan intan di Indonesia antara lain di Sumatra Barat dan Riau (Sungai Siabu, Kampar, dan Bangkinang), Kalimantan Barat (Muara Mengkiang dan Ngabang), Kalimantan Tengah (Sungai Gula, Pucukcau, Murungraya, Sei Pinang), Kalimantan Selatan (Martapura dan Simpang Empat), dan Kalimantan Timur (Sekatak Bunyi, Kabupaten Kutai, dan Longiran).
Nama : Gst. Indrawan Tritya Vijaya NIM : 111.100.120 Plug : 02
Page 2
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
Intan – C
• Warna
:Bening, jika terdapat yang
berwarna, maka telah bercampur dengan zat pengotor •
Sistem Kristal & Perawakan
: Reguler &
•
Kilap
: Kilap Adamantin
•
Kekerasan
: 10
•
Gores
: Tidak berwarna
•
Belahan / Pecahan
: Sempurna / Chonocoidal
•
Tenacity
: Brittle
•
Berat Jenis
: 3,5 gr/cm3
•
Kemagnetan
: Diamagnetic
•
Derajat Ketransparan
: Transparent mineral
•
Sifat Khas
:Mendispersikan
cahaya,
konduktivitas panas (heat conductivity) •
Kegunaan
: Digunakan dalam industri
sebagai alat pemotong kaca, pengasah, dipasang pada mata bor untuk eksplorasi; dan dijadikan batu permata/perhisan. •
Daerah Persebaran Empat
(Kalimantan
: Selatan),
Martapura
Sungai
Siabu,
dan
Simpang
Kampar
dan
Bangkinang (Sumatra Barat dan Riau), Muara Mengkiang dan Ngabang (Kalimantan Barat), Sungai Gula, Pucukcau, Murungraya, Nama : Gst. Indrawan Tritya Vijaya NIM : 111.100.120 Plug : 02
Page 3
Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi
Sei Pinang (Kalimantan Tengah), Sekatak Bunyi, Kutai, dan Longiran (Kalimantan Timur) •
Genesa
: Intan sering dijumpai di
dalam batuan vulkanik karena terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan ultrabasik, misalnya dunite, peridotite, dan pyroxenite. Kristalisasi intan terbentuk akibat pembekuan magma di bagian dalam (batu-batu intrusif ), yaitu batu magma yang terbentuk selama proses pembekuan magma jauh di dalam lapisan kerak bumi.
Nama : Gst. Indrawan Tritya Vijaya NIM : 111.100.120 Plug : 02
Page 4
View more...
Comments