Diagnosa Keperawatan Hipertensi Pada Lansia

March 18, 2019 | Author: Nahla Jovial Nisa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Diagnosa Keperawatan Hipertensi Pada Lansia...

Description

I.

Analisa data

No

Data

Diagnosa keperawatan

1

DO : -

Defisit pengetahuan

DS : Klien tidak tahu kalau obat darah tingginya harus rutin diminum



2

DO : -

Ketidakefektifan

DS :

manajemen pengobatan Bapak A pernah berobat ke puskesmas 4 bulan yang lalu lalu dengan keluhan yang sama



Klien tidak tahu kalau obat darah tingginya harus rutin diminum



Bapak A minum kopi susu dan merokok 1-2 batang sehari.



3

terapeutik individu

DO : BB : 50 kg, TB 168 Pucat, tidak nafsu makan DS :

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Kurang dari kebutuhan



Klien mengatakan tidak nafsu makan



Klien mengatakan jika makan yang tidak bersantan tidak enak sehingga tidak mau makan

4

DO : Tekanan Darah 200/100 mmHg Minum Kopi susu

cedera yang berhubungan

Merokok 1-2 batang sehari

dengan defisit lapang

DS: 

Resiko tinggi terhadap

pandang, motorik atau Klien mengatakan sering pusing jika dari duduk ke berdiri

persepsi.



5

II.

Klien sering merasa tiba-tiba dunia berputar ketika berjalan

DO : hasil TD klien = 200/100 mmHg

Risiko Penurunan Curah

DS : klien mengaku sering sakit kepala dan berat pada tengkuknya

Jantung

Asuhan keperawatan

Dx

Tujuan

Defisit

Klien akan

pengetahuan

menunjukkan

mengungkapkan

saat ini dengan

potongan informasi

(Newfield, 2007)

pengetahuan spesifik 

masalah

mewawancarai pasien d an

yang mungkin salah

kondisi pengetahuan pasien

atau kurang.

tentang defisit aktivitas

Karakteristik 1) Klien menyatakan dan

Intervensi Umum a) Tentukan basis pengetahuan

2) Perilaku tidak tepat atau berlebihan ( histeris,bermusuhan,

tentang kesehatannya. b) Pastikan alat bantu dengar

gelisah, atau apatis)

 jika diperlukan dan

3) Mengikuti instruksi

a) Menyediakan

b) Meningkatkan proses

komunikasi. c) Kelelahan

digunakan.

mengganggu

Memantau kelelahan.

konsentrasi dan akan

tidak akurat; prosedur

c)

gagal

d) Berikan informasi sedikit-

4) Meminta informasi

Rasional

sedikit dalam setiap sesi. e) Gunakan contoh yang dapat berhubungan dengan

menurunkan belajar. d) Mempromosikan belajar. e) Menambahkan

kehidupan individu dan

realisme untuk 

gaya hidup.

informasi, dan

f)

Tentukan apakah ada

membuat transfer

peningkatan kecemasan

informasi lebih

selama sesi pengajaran

mudah.

(perhatikan gerak tubuh

f) Kecemasan

klien). Jika demikian,

menurunkan

gunakan teknik relaksasi

konsentrasi dan

sebelum sesi.

kemampuan belajar.

g) Gunakan pengulangan

g) Memperkuat belajar

dengan umpan balik positif 

dan memungkinkan

untuk respon yang benar.

evaluasi pembelajaran.

Dx

Tujuan

Ketidakefektifan Pasien akan

Karakteristik 1) Pilihan hidup sehari-

Tindakan

Rasional

Menyediakan alat

Menyediakan akses

manajemen

menunjukkan kembali

hari tidak efektif untuk 

komunikasi (ditulis,

cepat ke informasi untuk 

pengobatan

prosedur atau teknik 

memenuhi tujuan dari

komputer, audio) pada terapi

pengasuh atau

terapeutik

pengobatan yang sesuai.

pengobatan atau

pengobatan untuk membantu

klien.

program pencegahan.

klien dan pengasuh dalam

individu

(Newfield, 2007)

2) Menyampaikan

keinginan untuk  mengelola pengobatan

mengikuti pengobatan.

penyakit dan pencegahan gejala 3) Melisankan bahwa ia

tidak mengambil tindakan untuk  mengurangi faktor risiko untuk  perkembangan penyakit dan gejala. 4) Melisankan kesulitan

dengan peraturan dan /  atau integrasi dari satu atau lebih pengobatan yang diresepkan untuk  penyakit dan efeknya atau pencegahan komplikasi 5) Percepatan (diharapkan

atau tidak terduga) penyakit 6) Melisankan bahwa ia

tidak mengambil tindakan untuk  pengobatan dalam rutinitas sehari-hari Identifikasi sumber daya

Pasien yang lebih tua

masyarakat

mungkin memiliki masalah terkait dengan ketersediaan sistem pendukung, biaya obat, dan ketersediaan transportasi. Sumber daya masyarakat sebagai support system.

Membangun komunikasi

Anggota keluarga

dengan pengasuh lansia dan

mungkin tidak secara

keluarga.

geografis tersedia.

Menyediakan tindak lanjut

Peluang untuk 

dukungan melalui kunjungan pemecahan masalah rumah dan telepon.

lanjutan dan meningkatkan kepercayaan.

Membantu pengasuh dalam

Memungkinkan

membangun dan memenuhi

kelanjutan dari

kebutuhan mereka.

perawatan sekaligus mengurangi potensi untuk kelelahan.

Periksa pengobatan dengan

Membantu menentukan

klien dan keluarga

hal-hal yang mengalami kesulitan untuk klien atau pengasuh.

Dx

Tujuan

Karakteristik

pemenuhan

kebutuhan nutrisi

a. Pilih Klien

kebutuhan

terpenuhi

Tindakan a. Bicarakan pentingnya

Rasional a. (Kesalahan kebiasaan

menunjukkan

menurunkan masukan

makan menunjang

nutrisi kurang

peningkatan berat

lemak, garam dan gula

terjadinya

dari kebutuhan

badan

sesuai indikasi.

aterosklerosis,

tubuh b.d intake

b. Menunjukkan

nutrisi

perilaku

inadekuat

meningkatkan atau

(Nanda,2007)

b. Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet.

kelebihan masukan garam memperbanyak 

c. Dorong klien untuk 

volume cairan intra

mempertahankan

mempertahankan

vaskuler dan dapat

berat badan ideal

masukan makanan harian

merusak ginjal yang

termasuk kapan dan

lebih memperburuk 

dimana makan dilakukan,

hipertensi)

lingkungan dan perasaan

b. (Mengidentifikasi

sekitar saat makanan

kekuatan/kelemahan

dimakan.

dalam program diit

d. Intruksikan dan bantu memilih makanan yang

terakhir) c. (Memberikan data

tepat, hindari makanan

dasar tentang

dengan kejenuhan lemak 

keadekuatan nutrisi

tinggi (mentega, keju,

yang dimakan dan

telur, es krim, daging dll)

kondisi emosi saat

dan kolesterol (daging

makan, membantu

berlemak, kuning telur,

untuk memfokuskan

produk kalengan,jeroan).

perhatian pada factor

e. Kolaborasi dengan ahli

mana pasien

gizi sesuai indikasi.

telah/dapat mengontrol perubahan) d. (Menghindari makanan tinggi lemak   jenuh dan kolesterol

penting dalam mencegah perkembangan aterogenesis) e. (Memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet individual)

Dx Resiko

Tujuan

Karakteristik

a. Tidak 

a. Klien mampu

Tindakan

Rasional

a. Lakukan tindakan untuk 

tinggi

terjadi

Mengidentifikasikan

mengurangi bahaya

terhadap

cidera

faktor yang

lingkungan.

cedera b.d

b. Klien

meningkatkan resiko terhadap cedera.



cedera) b. (Kerusakan sensori pasca

Bila penurunan

CVA dapat 

sensitifitas taktil

mempengaruhi persepsi

menjadi masalah

klien terhadap suhu)

defisit

menget

lapang

haui

pandang,

cara

Memperagakan

ajarkan klien untuk 

motorik

menghi

tindakan keamanan

melakukan: Kaji

b. Klien mampu

a. (Membantu menurunkan

c. (Penggunaan alat bantu yang tidak tepat atau

atau

ndari

untuk mencegah

suhu air mandi dan

tidak pas dapat

persepsi.

cedera

cedera.

bantalan pemanas

meyebabkan regangan

sebelum digunakan.

atau jatuh)

c. Klien

c. Klien bisa Meminta

(Nanda,200

mengta

bantuan bila

7)

hui

diperlukan.



Kaji ekstremitas

d. (Keamanan yang baik 

setiap hari terhadap

meminimalkan terjadinya

tempat-

cedera yang tak 

cidera)

tempat

terdeteksi.

yang



Pertahankan kaki

berbaha

tetap hangat dan

ya

kering serta kulit dilemaskan dengan lotion emoltion. b. Lakukan tindakan untuk 

mengurangi resiko yang berkenaan dengan pengunaan alat bantu. c. Anjurkan klien dan keluarga untuk  memaksimalkan keamanan di rumah.

Dx

Tujuan

Karakteristik

Intervensi Umum

Resiko

Klien akan

Perawat akan Memonitor

a. Lakukan pantauan fisik 

Penurunan

menunjukkan

tanda-tanda keadekuatan

tubuh dan tanda-tanda

 jantung

Curah Jantung

keadekuatan curah

curah jantung:

keadekuatan curah jantung

mengindikasikan

(Nanda, 2007)

 jantung

a. Tenang, sadar,

b. Lakukan tindakan sesuai

Rasional a) penurunan keluaran

adanya oksigenasi

terorientasi

ortokol atau kolaborasi

darah ke ajringan

b. Saturasi oksigen

sesuai dengan etiologi

tidak baik, sehingga

masalah yang berdampaka

kebutuhan metabolic

pada fungsi ventrikel.

sel tidak tercapai.

c. Posisikan klien denga kaki

Penurunan volume

>95% c. Sinus ritme normal d. Tidak ada nyeri dada

lebih tinggi, jika fungsi

sirkulasi dapat

ventrikel terganggu Selama

mengakibatkan

disritmia

periode aku, pertahankan

hipoperfusi pada

Kulit hangat dan

istirahat dan kurangi

ginjal dan penurunan

kering

stressor. Berikan IV morfin

 jaringan perfusi

PRN sesuai protocol

dengan respon

(morfin adalah obat yang

kompensari berupa

biasa diberikan). Gunakan

penurunan pada

100 kali/menit

pada klien dengan

ektremitas dan

Pernapasan: 16-20

hipotensi. (ukuran ini

peningkatan pulse

kali/ menit

mengurangi kebutuhan

serta rate pernapasan.

e. Tidak ada ancama

f.

g. Warna kulit normal h. Nadi: regular, 60-

i.

 j.

Tekanan darah >140/90

k. MAP >70, atau

l.

metabolic) d. Bantu klien untuk 

Perubahan pada tingkat kesadaran

mengukur tingkat

sbeagai hasil dari

CVP >11

kekuatannya seperti

hipoperfusi serebral.

Keluaran urin

istirahat sebelum dan

Vasokonstriksi dan

>5mL/kg/jam

setelah aktivitas (misal

kongesti vena pada

makan dan mandi).

area yang bergantung

m. Ph Serum 7.357.45 n. Serum PCO2 3545 o. SPO2 >95% bagi

e. Pantau masukan dan keluaran serta BB. f. Pada klien dengan gangguan fungsi ventrikel,

(misal limbic) akan menghasilkan perubahan pada kulit dan pulse)

mereka tanpa

berikan cairan infuse.

riwayat sakit paru-

Koordinasikan dengan

berdasarkan etiolodi

paru

petugas terkait untuk 

[misal, mengukur

p. Suara nafas normal

 jumlahnya, biasanya 125

peningkatan preload

q. Tidak ada distensi

mL/jam. Pastikan juga

untuk meningkatkan

memasukan cairan

preload pada

tambahan (misal antibiotic)

hipovolemia dan

dalam penghitungan per

untuk menurunkan

 jam.

preload pada

vena jugular

g. Jika penurunan keluaran

b) asuhan keperawatan

gangguan

kardiak karena hipovolemia,

kontraktilitas

syock sepsi, atau disritmia,

ventrikel])

berikan tindakan kolaboratif  h. Berikan inotropik dan agen

membantu

vasoaktive (misal digoxin,

peningkatan preload

dopamine, dobutamine)

dan meningkatkan

untuk meningkatkan

keluaran jantung)

kontraktilitas i.

c) posisi ini dapat

d) istirahat yang cukup

Bantu mempertahankan alat

akan mengurangi

bantuan jantung yang

kebutuhan oksigen

diindikasikan (misal

dan menurunkan

intraaortic, pompa balon,

risiko hipoksia)

pompa hema, dan alat bantuan lainnya)

e) perubahan dapat mengindikasikan retensi) f) klien dengan fungsi ventrikel yang buruk  mungkin tidak dapat toleransi terhadap peningkatan volume darah)

g) Tindakan kolaboratif  akan mempercepat upaya penanganan h) Meningkatkan kontraktilitas jantung

i) Alat bantu jantung pada tingkat tinggi dapat membantu perbaikan dan penyembuhan

Daftar pustaka Burke, M., & Laramie, J. (2000). Primary Care of the Older Adult: a Multidisciplinary Approach. U.S America: Mosby Elsevier th

Carpenito, L.J. (2010). Nursing Diagnosis : Apllication to Clinical Practice, 13 ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Leucknotte, A. (1996). Gerontologic Nursing. St. Louis: Mosby Elsevier Miller, C. (2004). Nursing for Wellness in Older Adults: Theory and Practice. Philadelphia: Lippincott William Wilkins Newfield, S.A. et all (2007), Cox’s clinical applications of nursing diagnosis : adult, child, women’s, mental health,gerontic and home health th

considerations, 5 ed. Danvers: F. A. Davis.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF