Deskripsi Sistem ABC

October 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Deskripsi Sistem ABC ...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar atar Bela Belaka kang ng

Er Eraa global globalisa isasi si di dita tanda ndaii dengan dengan deras derasny nyaa arus arus infor informa masi, si, tekno teknolog logii yang yang semakin maju, dan persaingan global yang sangat ketat. Adanya semakin Adanya persaingan global ini menun me nuntut tut peru perusah sahaan aan untuk untuk dapat dapat menja menjaga ga kelan kelangsu gsunga ngan n hidup hidup perusa perusahaa haan. n. Kelangsungan Kelangsu ngan hidup perusahaan perusahaan dapat dicapai melalui pertumbuhan pertumbuhan dan profitabilitas profitabilitas  perusahaan. Dengan kata lain, kelangsungan hidup perusahaan juga ditentukan oleh strategi perusahaan dalam mengelola perusahaannya. Salah satu strategi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah dengan dengan cara meningkatkan meningkatkan kualitas produk produk dan pelayanan, m mengurangi engurangi biaya biaya  produksi, dan meningkatkan meningkatk an produktivitas. Persaingan global juga menuntut perusahaan untuk melakukan diversifikasi  produk yang didasarkan d idasarkan pada selera s elera konsumen atau para p ara pemakai pemaka i produk pro duk perusahaan. per usahaan. Sementara, Semen tara, perusahaan yang memproduksi memproduksi produk yang beragam juga akan memiliki sumber daya atau faktorfaktor produksi yang beragam. !ervariasinya sumber daya yang digunakan oleh perusahaan tentunya harus dikelola dengan baik. Perusahaan haruss menggun haru menggunakan akan sumber sumber daya daya produksi produksi secara efektif efektif dan efisien efisien ketimb ketimbang ang  perusahaan lain. "ingkat efisiensi sumber daya yang digunakan perusahaan dalam memproduksi suatu produk dapat diukur. Salah satu pengukuran efisiensi sumber daya tercermin dari adanya perhitu perhitungan ngan biaya biaya produksi produksi yang dikeluar dikeluarkan kan oleh oleh perusaha perusahaan an dalam dalam mempro memp roduk duksi si suatu suatu produk produk.. Perhi Perhitu tunga ngan n biaya biaya produk produksi si yang yang akurat akurat mamp mampu u memperl mem perlihat ihatkan kan tingkat tingkat efisien efisiensi si dan efektif efektifitas itas pembeba pembebanan nan biaya biaya produksi produksi pada suatu produk. "erkadang perusahaan tidak mempedulikan perhitungan biaya produksi yang akurat sehingga perusahaan tersebut tidak mampu bersaing dengan perusahan yang lainnya. Perusahaan hanya membebankan biaya produksi pada produk dengan sistem tradisional tradisi onal atau dengan pemerataan biaya produksi pada unit produk yang dihasilkan. dihasilkan. Sementara produk yang dihasilkan tidak mengonsumsi sumber daya dalam jumlah yang yang sama. sama. Peme Pemerat rataan aan bi biay ayaa produk produksi si ya yang ng dila dilakuk kukan an oleh oleh perusa perusahaa haan n akan akan mengakibatk mengaki batkan an adanya adanya distorsi distorsi biaya biaya atau kelebih kelebihan an atau kekurang kekurangan an biaya biaya pada  produk.

 

Perusah Per usahaan aan yang yang memprod memproduksi uksi produk produk yang yang seolaho seolaholah lah kekurang kekurangan an biaya biaya  produksi, namun pada dasarnya perusahaan tersebut mengalai kerugian dalam  penjualannya. Sementara, kelebihan biaya produksi pada suatu produk akan meningkatkan harga jual produk yang nantinya akan berimplikasi pada hilangnya daya  beli dan minat konsumen. Dengan demikian, pemerataan dalam pembebanan biaya tidak tida k dapat dapat memb memberi erika kan n in infor forma masi si bi biay ayaa yang yang akurat akurat bagi bagi manaj manajem emen. en. #ntu #ntuk  k  mendapa men dapatkan tkan informa informasi si yang akurat akurat dalam dalam pembeba pembebanan nan biaya, biaya, perusaha perusahaan an dapat dapat menggun men ggunakan akan sistem sistem  Activity Based Costing   $A!%& yang menghitung setiap biaya  pada masingmasing aktivitas dengan dasar alokasi yang berbeda untuk masing masing aktivitas.

 

B. Rumus umusa an Ma Masa sala lah h

'. !agaimanakah !agaimanakah Pembebanan Pembebanan !(P pada pada Sistem A!% A!% dan Sistem "radisi "radisional onal ) *. !agaim !agaimana anakan kan %ontoh Kasus Pembebana Pembebanan n !(P pada pada Sistem Sistem A!% A!% dan Sistem Sistem "radisional )

C. Tujuan Peny Penyusu usunan nanan an makal makalah ah in inii di dihar harapk apkan an da dapat pat memp memperl erluas uas cakra cakra+a +ala la da dan n

 pemahaman para mahasis+a dan masyarakat mengenai pembebanan !(P dengan  Activity Based Costing System  atau sistem A!%. A!%. Selain hal tersebut, tersebut, penulis berharap

masyarakat atau manajemen dalam perusahaan dapat mengimplementasikan sistem A!% pada pembebanan biaya overhead pabrik atas usaha yang mereka miliki.

 

BAB II PEMBAHASAN

A. Defns AB ABC

etode et ode A!% A!% merupak merupakan an salah salah satu metode metode kontemp kontemporer orer yang yang diperluk diperlukan an manajemen modern untuk meningkatkan kualitas dan output, menghilangkan +aktu aktivitas yang tidak menambah nilai, mengefisienkan biaya, dan meningkatkan kontrol terhadap kinerja perusahaan. perusahaan.'  -ika dikaitkan dikaitkan dengan penentuan penentuan harga harga pokok per unit, unit, maka dengan metode A!% akan dihasilkan perhitungan yang lebih akurat, karena metode ini dapat mengidentifikasi secara teliti aktivitasaktivitas yang dilakukan oleh manusia, manusi a, mesin dan peralatan dalam menghasilkan suatu produk maupun jasa. Selain,  pengertian tersebut, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas $ activity-based costing  A!%&& merupak A!% merupakan an metode metode untuk untuk menentu menentukan kan biaya biaya yang akurat. akurat. Sementa Sementara ra A!% A!% merupakan inovasi yang relatif baru dalam akuntansi biaya. A!% dapat digunakan denga dengan n cepat cepat ol oleh eh perusa perusahaa haan n ya yang ng berg berger erak ak dalam dalam bidang bidang indus industr trii dan dalam dalam * organisasi pemerintahan dan nirlaba.   Dengan kata lain, A!% dapat dikatakan sebuah sistem pembebanan biaya yang lahir dari sistem tradisional dan memperbaiki sistem tersebut sehingga dapat menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dan teliti. alaupun A!% dipandang sebagai sistem yang lebih baik daripada sistem tradisional, hal tersebut tidak menjadikan menjadikan sistem A!% menjadi sistem yang sesuai untuk berbagai  jenis perusahaan.

B. Ba!a Ba!a T" T"tal #an Ba!a Ba!a Per Per Unt Unt

!iaya merupakan pengorbanan sumbersumber ekonomi yang sudah terjadi atau yang akan terjadi yang dinyatakan dinyatakan dalam satuan uang untuk tujuan tertentu. !agi mana ma najem jemen en,,

in infor forma masi si bi biay ayaa dapat dapat di digun gunak akan an untuk untuk dapat dapat menen menentuk tukan an biaya biaya,,

 pembuatan keputusan, perencanaan produksi, pengendalian produksi, dan pelaporan  pada pihak luar. /nformasi /nforma si biaya tersebut disajikan dalam bentuk biaya total dan biaya per unit. !iaya total merupakan seluruh biaya yang dibebankan untuk obyek biaya tertentu. (byek biaya adalah suatu aktivitas dimana biayabiaya ditambahka ditambahkan. n. Ada empat jenis 1

   76

2

 AkuntansiBiaya: Manajemen Armila a arindrani, rindrani, , $0ogyakarta1 $0ogyakarta1 /lmu, *334&, hlm. 5' *3'6&, hlm Ed+ardKrisna j. !locher, dkk,  Manajemen Penekanan Strategis,2raha  $-akarta1 Salemba Empat,

 

obyek biaya yaitu suatu produk atau kelompok produk yang memiliki memiliki hubungan, jasa, departemen $teknik, dan sumber daya manusia&, dan proyek, misalnya 1 penelitian,  promosi pemasaran atau usaha us aha jasa. Cost objek  atau   atau obyek biaya adalah produk, jasa atau unit organisasi dimana

 biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Cost objek   atau obyek biaya memiliki konsep yang luas, meliputi kelompok produk, jasa, depertemen, pelanggan, supplier, provider jasa telepon, dan lainlain. Cost objek  atau  atau obyek biaya memberikan manfaat informasi yang relatif kecil jika jumlah unit yang diperbandingkan berbeda  beda antara obyek tertentu dengan obyek lainnya. #ntuk obyek biaya yang sama  perbandingan tersebut dapat dilakukan dari +aktuke+aktu, atau antara relisasi dengan standar atau anggaran, atau antara suatu organisasi dengan pihak luar. /nformasi biaya manajemen akan lebih lengkap dengan adanya biaya per unit  yaitu yai tu biaya biaya total total oby obyek ek biaya biaya tertentu tertentu dibagi jumlah jumlah denomin denominator ator keluaran keluaran yang dihasilkannya. Agar biaya per unit dapat dihitung dengan teliti, diperlukan satuan ukuran keluaran obyek biaya tertentu. /nformasi mengenai biaya total dan biaya per  unit digunakan oleh perusahaan untuk meraih tujuan dihasilkannya informasi biaya. #ntuk dapat membuat informasi biaya manajemen harus melakukan pengumpulan data biaya dan mengolahnya menjadi informasi biaya yang dipengaruhi oleh sistem  pengumpulan biaya $periodik dibanding perpetual&, metode biaya $proses dibanding  pesanan&, sistem biaya $sesungguhnya, normal, dan standar&, metode penentuan biaya $full costing dibanding variabel costing&. 6 '. Sistem Periodik Periodik dan Sistem Perpetual Perpetual Sistem pengumpulan biaya periodik merupakan sistem pengumpulan biaya yang dilakuka yang dilakukan n dalam dalam akhir akhir periode periode tertent tertentu u yang yang biasany biasanyaa dilakuka dilakukan n melalui melalui  jurnal penyelesaian. Sistem pengumpulan biaya periodik biasanya digunakan oleh  perusahaan yang relatif kecil. Sistem pengumpulan biaya perpetul merupakan sistem pengumulan biaya yang dilakukan secara terus menerus, yaitu setiap kali terjadi transakasi sehingga dapat disajikan informasi biaya secara berkelanjutan. *. etode etode Pesana Pesanan n dan etode etode Prose Prosess "erd rdap apat at du duaa meto metode de ya yang ng da dapa patt digu diguna naka kan n seca secara ra ek ekst stri rim m da dala lam m  perhitungan biaya total dan biaya per unit dihubungkan dengan tipe proses  pemanufakturan, yaitu1 3

  D8. 8.A Supriyono, S.#., Akt,  Manajemen Biaya Buku I Edisi Pertama, $0ogyakarta1 !P9E, *337&, hlm. *5:

 

a. etode biaya biaya pesanan, yaitu penentuan penentuan biaya biaya produk berdasarka berdasarka produk tunggal tunggal $batc& yang yang diproduk diproduksi si secara secara spesifi spesifikasi kasi yang diingink diinginkan an oleh konsume konsumen n terte te rtent ntu. u. Sehi Sehingg nggaa perusa perusahaa haan n ya yang ng mengg mengguna unakan kan siste sistem m pesana pesanan n maka maka  produksi produk akan berlangsung sesuai pesanan atau permintaan konsumen. isalnya pada perusahaan percetakan dan galangan kapal.  b. etode biaya proses, merupakan penentuan biaya produk berdasarkan produksi masal atau produksi produk yang berkelanjutan. berkelanjutan. Perusahaan yang menggunakan metode ini disebut produsen masal, misalnya perusahaan penyulingan minyak,  perusahaan tas, dll. 6. Sistem !iaya Sesungguhny Sesungguhnya, a, ;ormal, ;ormal, dan Standar  Sistem biaya sesungguhnya atau sistem biaya historis atau sistem biaya aktual aktu al merupaka merupakan n sistem sistem pembeba pembebanan nan biaya biaya pada obyek biaya biaya tertent tertentu u sebesar  sebesar   biaya sesungguhnya sesungguhn ya yang digunakan oleh obyek biaya tersebut. tersebu t. Sistem Sis tem biaya biaya normal normal merupak merupakan an sistem sistem pembeba pembebanan nan biaya biaya pada obyek  obyek   biaya tertentu sebesar biaya sesungguhnya untuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik sebesar biaya sesungguhnya. Sistem Sis tem biaya biaya standar standar merupak merupakan an sistem sistem pembeba pembebanan nan biaya biaya pada obyek  obyek   biaya tertentu sebesar sebes ar biaya seharusnya untuk u ntuk obyek biaya yang bersangkutan. :. etode 9ull 9ull %osting %osting dan 333, yang me+ajibkan dokumentasi keseluruhan prosesproses dari kegiatan perusahaan. !erikut pembahasan mengenai identifikasi aktivitas, pengggolongan aktivitas dan laporan rugilaba sistem A!%.': a. /dentif /dentifikas ikasii Aktiv Aktivita itass Sistem A!% berfokus pada aktivitasaktivitas. (leh karena itu, pada tahap yang pertama dalam merancang sistem A!% yaitu dengan melakukan identifikasi aktivit akti vitas. as. Aktivi Aktivitas tas itu sendiri sendiri adalah adalah tindakan tindakan atau atau pekerjaa pekerjaan n yang yang dilakuk dilakukan. an. Sedangkan pengidentifikasian aktivitas adalah proses pengamatan dan mendaftar   pekerjaan atau tindakantindakan tindakantindaka n yang dilakukan dalam organisasi yang melib me libatk atkan an konsum konsumsi si sumber sumbers sum umber ber.. !iasa !iasany nya, a, aktivi aktivita tasa sakt ktivi ivitas tas dala dalam m orga organi nisa sasi si

ya yait itu u

un untu tuk k

memb member erik ikan an

ke kepu puas asan an

ba bagi gi

ke kebu butu tuha han nke kebu butu tuha han n

konsumen. Setelah aktivitasaktivitas selesai diidentifikasi, kemudian aktivitasaktivitas tersebut ters ebut didafta didaftarr dalam dalam sebuah sebuah dokumen dokumen yang disebut disebut daftar daftar aktivit aktivitas. as. Setela Setelah h daftar aktivitas selesai disusun, kemudian ditentukan aktributatribut aktivitas yang akan digunaka digunakan n untuk untuk menjela menjelaskan skan dan mengelo mengelompok mpokkan kan aktivita aktivitasak saktiv tivitas itas.. Atribut aktivitas adalah unsurunsur informasi keuangan dan nonkeuangan yang menjelaskan menjel askan aktivitasaktivi aktivitasaktivitas tas secara individual. -ika bertujuan untuk menentukan menentukan 14

 

D8. 8.A Supriyono, S.#., Akt, Manajemen Biaya Buku I Edisi Pertama.... , hlm *7:

 

 biaya produk maka atributatribut yang digunakan adalah yang menggambarkan aktivitasaktivitas yang dikonsumsi oleh produk tersebut. Sedangkan jika bertujuan untuk untu k melakuka melakukan n penilai penilaian an kinerja kinerja maka maka atribut atributatr atribut ibut yang yang digunaka digunakan n adalah adalah mutu dan efisiensi. %(;"(? DA9"A8 AK"/' menyimpulkan bah+a belum banyak perusahaan yang menerapkan sistem A!%. Akan tetapi, sekarang telah banyak perusahaan Amerika Serikat yang telah menerapkan sistem A!%. ?al tersebut dikarenakan sistem A!% dipandang lebih dapat diandalkan dan lebih dapat menghasilkan biaya produk yang lebih akurat. isalnya ?e+lettPackard, American E@press, #nited States Postal Service, Daimler %hrysler, dan masih banyak lagi. Di /nggris juga telah ada penelitian yang mengungkapkan bah+a prosentase perusahaan yang menggunakan sistem A!% semakin banyak sebesar 67, G. G .'  Dalam perkembangannya A!% $Activity!ased %osting& telah berevolusi menjadi Activity!ased %osting System. ?al ini dikarenakan manfaat A!% yang  juga berkembang. Pada mulanya, A!% hanya berfokus pada keakuratan k eakuratan  pembebanan biaya produk pro duk namun berkembang menja menjadi di cara baru dalam menjalankan bisnisF.'>  *. Kegagal Kegagalan an Penerap Penerapan an A!% A!% "elah banyak perusahaan yang menerapkan sistem A!% baik di Amerika Serikat, /nggris, /ndonesia, dan berbagai negara lainnya. Akan tetapi, tidak sedikit  perusahaan yang mengalami menga lami kegagalan. ?al ini dikarenakan dik arenakan perusaha perusahaan an  perusahaan tersebut tersebu t hanya menekankan pada p ada arsitektur dan perangkat p erangkat lunak A!%. Sedangkan faktor perilaku manusia dan organisasi tidak terlalu dipermasalahkan. !anyak perusahaan yang memperlakukan sistem A!% sebagai inovasi teknis, namun perusahaan tidak mengadministrasi inovasi tersebut dengan baik. !ukan hanya itu, desain teknis A!% yang bermanfaat untuk menjamin dihasilkannya informasi yang relevan bagi pembuatan keputusan strategis perusahaan juga tidak  banyak dihubungkan dihubung kan dengan isuisu yang berhubungan dengan d engan perilaku manusia dan organisasi. Perilaku manusia dan organisasi juga memegang peranan yang tidak kalah  penting karena dapat dap at digunakan untuk menentukan menen tukan programprogram programpr ogram dan inovasi 18

   Ibid ., ., hlm. ':*   uly ulyadi adi dan -ohny Sety Setya+an, a+an, $0ogyakarta1 $0o gyakarta1 !P9E #2, *33'&, hlm. 7>

19

Sistem Siste m Pere Perencana ncanaan an dan Penge Pengenda$ia nda$ian n Manajemen Manajemen Edisi * ,

 

inovasi dalam pengimplementasian sistem A!% dan sebagai alat ukur kesuksesan dan kegagalan. enurut Eiler dan !all yang sejalan dengan pendapat Shields, A!% merupakan sistem yang terintegrasi, yang dapat dianalogikan dengan tempat duduk berkakitiga.F Ketiga kaki tersebut meliputi1 a. Aspek teknis dan praktis, praktis, meliputi meliputi sumbersumber sumbersumber,, komposisi komposisi tim, pengarah, pengarah, dan penggunaan sistem A!%.  b. Aspek manusia atau aspek lunakF. Aspek lunakF mencakup pendidik pendidikan an dan kesadaran, kejutan budaya organisasi, +a+ancara, dan kepemimpinan sistem A!%. c. Aspek letak. letak. Aspek Aspek ini berhubungan dengan dengan letak A!% A!% dalam manajemen manajemen biaya biaya dan strategi serta tujuan organisasi. Aspek ini meliputi1 bagaimana sistem A!% akan digunakan, siapa yang akan menggunakan, bagaimana hubungan sistem A!% dengan sistem lainnya, dan masalahmasalah apa yang tidak perlu yang akan muncul. 6. /novasi "eknis "eknis dan Administrati Administratif  f  Kesuksesan pengimplementasian sistem A!% tergantung pada inovasi teknis dan administratif. /novasi teknis meliputi pemasangan dan penggunaan sistem A!%, yang dapat dianalogikan pemasangan dan penggunaan mesin baru. /novasi administratif meliputi bagaimana dan sebarapa baik sistem A!% dihubungkan dengan variabelvariabel perilaku manusia dan organisasi. (leh karena itu, perlu dibedakan antara inovasi teknis dengan inovasi administratif karena kesuksesan pembuatan keputusan dan implementasinya ditentukan oleh1 $'& variabelvariabel perilaku manusia dan organisasi $inovasi administratif&, dan $*&  pertimbanganpertimbangan  pertimbanganperti mbangan teknis dan ekonomis ek onomis $inovasi teknis&. teknis &. Dipandang dari segi inovasi administratif, kesuksesan pengimplementasian sistem A!% tergantung  pada kesesuaianya dengan berbagai preferensi, pre ferensi, tujuan, strategi, agenda, a genda, keahlian, dan sumbersumber yang dominan atau merupakan koalisikoalisi para karaya+an, khususnya manajemen puncak. :. 4

 

analisi anal isiss nilai nilai proses, proses, pengangg penganggaran aran aktivit aktivitas, as, atau atau analisis analisis selisih. selisih. Pendekat Pendekatan an  bertingkat ini merupakan perluasan dari pendekatan pilot. -ika pendekatan pilot hany hanyaa untuk untuk satu satu level level unit unit bisnis bisnis maka maka dalam dalam pendek pendekata atan n berti bertingk ngkat at untuk  untuk  sekelompok sekelom pok unitunit unitunit bisnis. Pendekatan Pendekatan bertingkat bertingkat digunakan jika jika manajemen manajemen memilih memil ih instalasi secara penuh. "ingkattin "ingkattingkat gkat implementasi implementasi system A!% A!% pada  pendekatan ini tergantung pada organisasi unit bisnis, misalnya dengan urutan tingk ti ngkat at 1 $'&el $'&elem emen enel elem emen en op opera erasi, si,$*& $*& opera operasi, si,$6& $6& tugas tugastug tugas, as,$:& $:& ak akti tivit vitas as aktivitas,$5& prosesproses,$4& fungsifungsi, dan $7& unitunit bisnis. Agar system A!% dapat digunakan secara operasional maka sistemtersebut haruss memenuh haru memenuhii beberapa beberapa karakter karakteristi istik k yaitu1 yaitu1 $'& fleksib fleksibel el terhada terhadap p perubaha perubahan n kebutuha kebu tuhan n para pemakai pemakai,, $*& ramah ramah pada pemakai pemakai

dalam dalam arti melibatkan melibatkan dan

memberd mem berdaya ayakan kan para pemakai pemakai,, $6& dinami dinamiss terhadap terhadap perubaha perubahan n organis organisasi asi dan lingk li ngkung ungan an,, $:& seder sederhan hanaa teta tetapi pi tidak tidak terla terlalu lu seder sederhan hana. a. #ntu #ntuk k meme memenuh nuhii karakterestik tersebut maka dapat digunakan kreteria yang harus diikuti system A!% tersebut yaitu 1 a.  b. c. d.

Kemudahan Kemudahan dan kepraktisan kepraktisan dalam pengumpulan pengumpulan data data embandingkan manfaat dan biaya instalasi sitem s item Kemudah Kemudahan an implem implementa entasi si anfaat anfaatman manfaat faat system system,, sedapat sedapat mungkin mungkin dinyatak dinyatakan an dalam dalam ukuranu ukuranukura kuran n

e. f. g. h. i.

keuangan dan nonkeuangan 8encana yang didukung didukung oleh sumbersumber sumbersumber dan danadana danadana Ketarte Ketarterim rimaan aan oleh oleh para pemakai pemakai Kelengk Kelengkapan apan dan dan keteliti ketelitian an Audi Auditt trail trailss #mpan #mpan balik balik yang yang positi positiff bagi bagi tim. tim.

N. Hu%ungan Hu%ungan antara antara Sste Sstem m ABC ABC #an #an Manaje Manajemen men Ba!a Ba!a

Secara Sec ara sederhana sederhana,, A!% adalah adalah suatu cara untuk untuk menghit menghitung ung berapa biaya biaya  produk berdasarkan aktivitasaktivitas yang dilakukan. d ilakukan. (leh karena itu, biaya bia ya produk  produ k  yang yan g tel telah ah dihitung dihitung dengan dengan sistem sistem A!% A!% tersebu tersebutt pastiny pastinyaa akan pula berhubun berhubungan gan dengan deng an manajem manajemen en biaya biaya dalam dalam suatu suatu perusaha perusahaan. an. Seperti Seperti diketah diketahui, ui, manajem manajemen en  biaya merupakan cara dalam mengatur seluruh biaya yang dikeluarkan oleh  perusahaan dalam hal produksi. Dalam manajemen biaya diharapkan bah+a biaya yang dikeluarkan dapat diefisienkan dan diefektifkan $atau dicari biaya yang paling rend rendah ah&& sehi sehing ngga ga return ya yang ng dipero diperole leh h dapat dapat maksi maksima mal. l. Penge Pengefi fisi siens ensia ian n dan  pengefektifan biaya dapat dilakukan dengan sistem A!% dalam pembebanan biaya

 

 produksi. Dengan demikian, sistem A!% merupakan salah satu sistem si stem yang berada di lingkup manajemen biaya. A!% telah terbukti dapat menghasilkan biaya produk yang lebih akurat dan re$iab$e sehingga tidak akan menghasilkan distorsi biaya produksi $;ote1 berlaku pada

 perusahaanperusahaan  perusahaanperus ahaan yang sesuai dengan kriteria perusahaan yang menggunakaan A!% karena tidak semua perusahaan cocok menggunakan A!%&. !iaya yang akurat tersebut akan sangat bermanfaat untuk bagian manajemen biaya dalam menyusun laporan biaya produksinya yang akan dijadikan sebagai pedoman untuk menetepkan strategi biaya dan pengambilan keputusan terkait dengan biaya produksi. -adi, dapat disimpulkan bah+a sistem A!% merupakan suatu alat atau sarana bagi manajemen dalam mengatur biaya produksinya.

'. C"nt"h $asus Pem%e%anan Pem%e%anan B'P )a#a Sstem Sstem ABC #an Sstem Sstem Tra#s Tra#s"nal "nal

!elring memproduksi * jenis telepon yaitu tanpa kabel dan model reguler. Perusahaan memiliki data estimasi dan data actual sebagai berikut 1 -umlah (verhead yang dianggarkan I643.333 Aktifitas yang diharapkan $-am "K =angsung& '33.333 Aktifitas aktual $-am "K langsung& '33.333 (verhead Aktual I63.333 -am kerja langsung Departemen ' Departemen * "otal

"anpa kabel :.333 4.333 '3.333

8eguler   53.333 :3.333 >3.333

-ika tarif ditentukan langsung berdasarkan jam tenaga kerja langsung, maka tarif overhead yang ditentukan terlebih dahulu dapat dihitung dengan rumus sebagai  berikut 1 '. Pengguna Penggunaan an tarif tarif tungg tunggal al !(P !(P -umlah (verhead yang dianggarkan "a "arif rif (verhead

B    Aktifitas yang diharapkan I643.333 B



'33.333 -K= B 8p.6,43

 

*. Pembeba Pembebanan nan !(P !(P pada pada produk  produk 

3.

"a "anpa npa Kabel

B '3.333 @ 8p.6,43 B 8p.64.333

8eguler

B >3.333 @ 8p 8p.6,43 B 8p 8p.6*:.33

!iaya  unit produk !elring dapat dihitung sebagai berikut. $eterangan

Tan)a Tan)a $a%el

Reguler

-am "e "enaga naga Kerja =angsung

8p

'3.333

8p

>3.333

!iaya !ahan baku

8p

:5.333

8p

:33.333

!iaya tenaga kerja langsung

8p

66.333

8p

66.333

8p

64.333

!iaya (verhead I6.43 @ '3.333 I6.43 @ >3.333

8p

"otal !iayaProduksi "otal #nit #n it yang yang Di Dipro produk duksi si !iaya  #nit

8p

'*:.333 '3.333 '3.333 '*,:3

8p

8p 8p

6*:.333 '.'5*.333 '33.3 '33.333 33 '',5*

"a "arif rif Departemental $eterangan $eteranga n

Pa%rkas

Peraktan

-uml -umlah ah !(P !(P Aktifitas diharapkan dan Aktual "an anpa pa Kabel Kabel $jam "K =angsun =angsung& g& 8egul 8e guler er $jam $jam "K =angs =angsung ung&& "otal -am "K =angs =angsung ung

8p

*5 *5*. *.33 333 3

8p

'3 '3. .33 333 3

8p 8p 8p

7.333 7.333 '6.333 '6.333 *3.333 *3.333

8p 8p 8p

6.333 6.333 77.333 77.333 3.333 3.333

Konsumsi Aktifitas "anpa Kabel Kabel $jam $jam mesi mesin& n&

8p

:. :.333 333

8p

'. '.333 333

8eguler 8egul er $jam $jam mesin mesin&& "otal -am esin esin

8p 8p

64. 64.333 333 :3.333 :3.333

8p 8p

>. >.333 333 '3.333 '3.333

(verhead yang dianggarkan a.

"ari riff Pa Pabr brik ikas asii

B

                -am esin yang diharapkan I *5*.333

B

 :3.333

B

I 4,63 (verhead yang dianggarkan

 

%.

"a "arif rif Perakitan

B

   -am "K =angsung yang diharapkan I '3.333

B

 3.333

B

I ',65

!(P yang dibebankan B $I4,6 @ :3.333& J $I',65 @ 3.333&  B I 643.333 Perhitungan !iaya Per #nit  "arif Departemental $eterangan

Ta Tan)a n)a $a%el

!iaya #tama !iaya (verhead $',65 @ 6.333& J $4,63 @

8p

7.333

:.333&

8p

*>.>53

$',65 @ 77.333& J $4,63 @ 64.333& "otal "o tal !iaya Produksi #nit Produksi !iaya  #nit

8p 8p

'37.>53 '3.333 '3,3

Reguler

8p

76.333

8p 8p

663.753 '.34.753 '33.333 '3,4>

8p

'. Si Sist stem em A!% A!% Kelomp Kel ompok ok "ingka "ingkatt !atch !atch $Aktifita $Aktifitass batch& batch&

Kelomp Kelompok ok "ingka "ingkatt #nit $aktif $aktifitas itas unit& unit&

Persiapan

I '*3.333

"enaga

Penanganan!ahan

43.333

Pengujian

3.333

"otal !(P Prose rosess Produk oduksi si

I '3.333 B 63 kali ali

"otal !(P -am -am esi esin

I '3.333 B 53.333 333 -am -am

"arif !( !(P 4333$'333363&

I '33.333

"arif ! !( (P 6,43$'333353333&

Dari data diatas, maka hasil tahap pertama dapat dilihat berikut ini 1 Prosedur "ahap Pertama A!% System Kelompok "ingkat !atch 1 Persiapan !iayaPenanganan!ahan

I '*3.333 43.333

"otal !iaya

I '3.333

Proses Produksi 1 "a "anpa npa Kabel

1 *3

 

8eguler

1 '3

"otal

1 63

"arif Kelompok $!iaya per proses& I 4.333 Kelompok "ingkat #nit 1 !iaya Daya

I '33.333

!iaya Pengujian

I 3.333

"otal !iaya

I '3.333

-am esin 1 "anpa Kabel 1

5.333

8eguler 1

:5.333

"otal 1

53.333

"arif Kelompok $!iaya per -am esin& I 6,43 !iaya Per #nit pada Sistem A!% $eterangan

!iaya #tama $!!! dan !"K=& !iaya (verhead 1 Kelompok "ingkat !atch 1 $I 4.333 @ *3& $I 4.333 @ '3& Kelompok "ingkat #nit 1 $I 6,43 @ 5.333& $I 6,43 @ :5.333& "otal !iayaProduksi #nit Produksi !iaya Perunit

Tan)a $a%el

8p

7.333

8p

'*3.333

8p 8p 8p

Reguler

8p

76.333

8p

43 43.333

8p 8p

'4*.333 >43.333 '33.333 >,43

'.333 *'4.333 '3.333 *',43

8p

 

BAB III PENUTUP

A. $esm)u m)ulan

Sistem tradisional dan Activity-Based Costing $A!%& adalah dua sistem yang dapat digunakan dalam pembebanan biaya produksi. Eksistensi sistem tradisional mendahului sistem A!%. Dapat dikatakan bah+a A!% lahir dari adanya sistem tradisional tersebut. ?al yang paling mendasari perbedaan antara kedua sistem tersebut adalah sistem tradisional membebankan biaya produksinya pada volume  produksi. Perhitungan biaya berdasarkan volume vo lume tersebut banyak yang menggunakan tarif overhead berdasarkan volume, baik tarif tunggal maupun tarif per departemen. "arif biaya overhead ini biasanya menggunakan tarif jam kerja langsung atau jam mesin untuk semua jasa atau produk, sekalipun perusahaan mempunyai berbagai macam produk, proses produksi, dan volume. #ntuk perusahaan yang mempunyai  berbagai macam produk, seringkali ser ingkali sistem tradisional tradisiona l ini menghasilkan biaya b iaya produksi yang tidak akurat dan terdistorsi secara signifikan. ?al inilah yang menjadi dasar adanya sistem A!%. Sistem A!% adalah sistem yang membebankan biaya produksinya berdasarkan konsumsi sumber daya dan aktivitas. Sistem A!% ini membebankan biaya  produksinya dalam dua tahap, ta hap, yaitu tahap pertama perta ma adalah tahapan pros proses es pembebanan  biaya sumber daya ke dalam dala m aktivitasaktivitas yang telah diketahui. "ahap kedua adalah tahapan proses pembebanan biaya aktivitas ke produk atau jasa dengan cost driver   yang yang tepat. Dengan dasar aktivitas tersebut, maka biaya biaya produksi dapat

dihitung dengan akurat. ?al ini dikarenakan dalam sistem A!% semua biaya baik langsung dan tidak langsung dapat dibebankan sesuai dengan aktivitas dan sumber daya yang dipakai. Kedua sistem tersebut sebenarnya tidak dapat diperbandingkan atau dicari mana yang lebih baik. ?al ini dikarenakan tidak semua perusahaan dapat atau layak menggunakan sistem A!% dan begitu sebaliknya untuk sistem tradisional. Sistem tradisional akan efektif untuk perusahaan yang memproduksi produk dengan diversitas yang rendah dengan keanekaragaman proses produksi yang rendah pula. !erbeda dengan sistem A!% yang akan efisien dan efektif untuk digunakan dalam perusahaan yang diversitas produknya tinggi dengan berbagai macam aktivitas yang dilakukan.

 

DATAR PUSTA$A

!locher, Ed+ard j, dkk. *3'6.  Manajemen Biaya: Penekanan Strategis# -akarta1 Salemba Empat Dicky, 0oanes 0oanes dan 8iki artusa. Penerapan Activity !ased %osting %osti ng $A!%& System dalam d alam Perhitungan Profitabilitas Produk. -urnal Akuntansi, .  Manageria$ and Cost Accounting . tt1 33 33*6 *6 '*6>336' '*6>33:: '*6>33::

5. Deny %isna %isna Kurnia+ Kurnia+an an

'*6>3374 '*6>3374

4. Ad Ade Krisna+an

'*6>33>'

7. 0uli ;ingsih

'*6>3':>

. Diah Setiani

'*6>3'53

>. 8ini Astuti

'*6>'354 Dosen1 Siti ;ur ALiLah

$EUAN1AN ISLAM A$ULTAS S6ARIAH DAN HU$UM UNI7ERSITAS ISLAM NE1ERI SUNAN $ALI&A1A +/*8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF