Deskripsi Batuan Metamorf
April 11, 2017 | Author: Irfand Irviandha Rafi | Category: N/A
Short Description
Download Deskripsi Batuan Metamorf...
Description
Deskripsi Batuan Metamorf
No.Batuan
: 31
Warna
: Grayish Black
Struktur
: Foliasi - Filitik
Tekstur
: Kristaloblastik - Lepidoblastik
Komposisi Mineral
: Mineral Stress
Nama Batuan
: Sekismika
Genesa
: Batuan metamorphic yang berbutir sedang-kasar dengan memperlihatkan penjajaran mineral yang lebih besar, seperti mika, yang dibariskan pada satu arah, memperlihatkan struktur foliasi yang tidak teratur. Terbentuk pada temperature (> 400C) dan tekanan yang cukup tinggi yang diperlukan selama pembentukannya. suatu batuan metamorphic yang telah mengalami proses metamorfisme sangat jauh sehingga bentuknya sudah jauh berbeda dibanding dengan Slate atau phyllite. menjadi lebih raksasa(masive) dan secara keseluruhan lebih micaceous dibanding phyllite.
Gambar
:
No.Batuan
: 34
Warna
: Dark Grey
Struktur
: Non Foliasi
Tekstur
: Blastosefit
Komposisi Mineral
: Anti Stress
Nama Batuan
: Batu Sabak
Genesa
: Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity planar, tergantung pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai beberapa sudut untuk masing-masing perlapisan sehingga batuan menjadi balah/rekah kedalam lapisan yang tipis. Sabak merupakan salah satu istilah struktur dan tidak ada kaitannya dengan komposisinya. Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan beku basalt seperti struktur amigdoloidal. Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat dideterminasi dengan mikroskop. Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa, feldspar, cholorite, biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineralmineral yang terdapat pada batuan shale. Warna yang ditimbulakan dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah karena ada mineral yang hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu karena adanya mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang berasal dari batu pasir “ graywacke” disebut “ graywacke slate”.
Gambar
:
No.Batuan
: 32
Warna
: Yellowish Gray
Struktur
: Foliasi - Skistosa
Tekstur
: Kristaloblastik - Lepidoblastik
Komposisi Mineral
: Mineral Stress
Nama Batuan
: Filit
Genesa
: Suatu batuan metamorphic berbutir halus yang terbentuk pada temperature dan tekanan lebih tinggi disbandingkan dengan slate, tetapi pada temperatur dan tekanan yang lebih rendah dibanding dengan sekis. sering mempunyai suatu permukaan yang berkerut, terdapat sedikit lipatan karena berhubungan dengan perpecahan yang pre-existing, dan merupakan karakteristik suatu kemilau kehijau-hijauan dalam kaitannya dengan kehadiran lapisan tipis dari mika dan khlorit dalam jumlah yang berlimpah-limpah.
Gambar
:
No.Batuan
: 29
Warna
: Yellowish Gray
Struktur
: Non Foliasi
Tekstur
: Idioblastik
Komposisi Mineral
: Anti Stress
Nama Batuan
: Marmer
Genesa
: Marmer atau disebut juga batu pualam merupakan batu gamping yang mengalami proses malihan. Proses ini terjadi karena adanya tekanan dan suhu
yang sangat tinggi, sehingga tekstur batuan asal seperti tekstur sedimen dan biologi menghilang dan membentuk tekstur batuan yang baru (proses rekristalisasi). Gambar
:
No.Batuan
: 33
Warna
: Dark Greenish Gray
Struktur
: Non Foliasi
Tekstur
: Idioblastik
Komposisi Mineral
: Anti Stress
Nama Batuan
: Serpentin
Genesa
: Batuan Serpentinit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari mineral serpentin akibat perubahan basalt dasar laut yang bertekanan tinggi pada temperatur rendah. Mineral serpentin tergolong dalam kelas mineral Silikat yaitu Phyllosilicates. Batuan Serpentinit sering digunakan untuk batu hias dan dipakai untuk industri mineral. Batuan ini banyak ditemukan di negara Swedia, Italia, Rusia, di wilayah California, dan pertambangan Norberg.
Gambar
:
View more...
Comments