Designing Sharia Contracts
April 9, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Designing Sharia Contracts...
Description
A to Z Sharia Banking Training Module
Designing Sharia Contracts
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
1
A to Z Sharia Banking Training Module
DESIGNING SHARIA CONTRACTS Berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperolehnya, secara umum kontrak/akad pembiayaan dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu: 1. Natural Certainty Contracts Yang termasuk dalam kontrak ini adalah: a. Murabahah b. Salam c. Istishna’ d. Ijarah 2. Natural Uncertainty Contracts Yang termasuk dalam kontrak ini, adalah: a. Mudharabah b. Musyarakah 1. MURABAHAH Murabahah merupakan salah satu bentuk natural certainty contract karena dalam murabahah dapat ditentukan berapa required rate of profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh). Murabahah muajjal dicirikan dengan adanya penyerahan barang di awal akad dan pembayaran kemudian (setelah awal akad), baik dalam bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum (sekaligus). Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan murabahah secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok 1. Pembiayaan
murabahah
yang
didanai
dengan
URIA
(Unrestricted
Investment Account = Investasi Tidak terikat) 2. Pembiayaan murabahah yang didanai dengan RIA (Restricted Investment Account = Investasi Terikat) 3. Pembiayaan Murabaha yang didanai dengan Modal Bank. Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
1
A to Z Sharia Banking Training Module
Dalam setiap pendisainan sebuah pembiayaan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: 1. Kebutuhan nasabah 2. Kemampuan finansial nasabah Faktor-faktor
ini
juga
akan
mempengaruhi
sumber
dana
yang
akan
digunakan untuk mendanai pembiayaan tersebut. 2. SALAM Salam adalah transaksi jual beli atau pertukaran ayn bi dayn. Dalam transaksi salam pembayaran dilakukan di awal dengan penyerahan barang di masa yang akan datang. Syarat dari transaksi ini adalah adanya kejelasan dalam kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan. Karena keuntungan yang didapat dari transaksi ini didasarkan pada mekanisme jual beli (yaitu si penjual telah menentukan keuntungan yang dikehendaki atau besarnya
required
profit
rate
telah
ditentukan
diawal),
maka
salam
dikategorikan ke dalam natural certainty contract. Berdasarkan mekanisme pembayaran jenis contract ini dibagi menjadi dua, yaitu; 1.
Salam yang jenis pembayaran dilakukan satu kali pada waktu awal
kontrak. 2.
Istishna’ yang metode pembayaran dilakukan secara angsuran.
Dengan demikian salam merupakan akad yang dapat dibiayai secara lump sum dengan sumber dana diambilkan dari jenis pembiayaan RIA (Restricted Invesment Account). Sedangkan Istishna’ merupakan akad yang dapat dibiayai secara instalment / ada cicilan tetap selama periode penyelesaian kontrak dengan sumber dana diambilkan dari jenis pembiayaan URIA (Unrestricted Invesment Account).
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
2
A to Z Sharia Banking Training Module
Pembiayaan salam secara garis besar dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu 1.
pembiayaan salam yang menggunakan sumber pendanaan dari
investasi terikat atau RIA (Restricted Invesment Account) 2.
pembiayaan salam yang menggunakan sumber pendanaan dari
investasi tidak terikat atau URIA (Unrestricted Invesment Account)
3.
pembiayaan salam yang menggunakan sumber pendanaan dari
modal bank (bank’s own capital)
3. ISTISHNA’ Istishna’ adalah jenis kontrak jual beli dimana barang akan diserahkan di kemudian hari ketika pembayaran telah lunas. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran.
4. IJARAH Ijarah merupakan salah satu bentuk natural certainty contract karena dalam ijarah dapat ditentukan berapa required rate of profit (keuntungan yang ingin diperoleh). Ijarah tidak melibatkan pertukaran barang melainkan jasa. Jasa tersebut bisa berupa manfaat dari 1. suatu barang (sewa-menyewa); atau 2. tenaga manusia (upah-mengupah) Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan ijarah secara garis besar dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok: 1. Pembiayaan ijarah yang didanai dengan URIA (Unrestricted Investment Account = Investasi Tidak Terikat) 2. Pembiayaan ijarah yang didanai dengan RIA (Restricted Investment Account = Investasi Terikat) Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
3
A to Z Sharia Banking Training Module
3. Pembiayaan ijarah yang didanai dengan Modal bank 5. IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK (IMBT) Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) merupakan salah satu bentuk natural certainty contract, sehingga dalam Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) dapat diketahui besarnya keuntungan yang akan diperoleh (required rate of profit). Ijarah
Muntahia
Bittamlik
adalah
merupakan
kombinasi
antara
sewa
menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah di akhir masa sewa. Dalam Ijarah Muntahia Bittamlik terjadi kepemindahan hak milik barang yaitu dengan cara: 1. Ijarah dengan janji akan menjual pada akhir masa sewa 2. Ijarah dengan janji untuk memberikan hibah pada akhir masa sewa Nilai sewa yang berlaku harus berdasarkan harga barang dan besarnya cicilan barang tersebut, sehingga dapat diketahui berapa harga jual diakhir masa menyewaan atau apakah dapat langsung dengan hibah. Berdasarkan sumber dana pembiayaan Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) dapat berasal dari : 1. Unrestricted Investment Account (URIA, investasi tidak terikat) 2. Restricted Investment Account (RIA, investasi terikat terhadap sektor atau proyek) 3. Modal bank 6. MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH Pembiayaan
Mudharabah
dan
Musyarakah
merupakan
bentuk
natural
uncertainty contract, karena dalam kedua pembiayaan tersebut tingkat keuntungan yang ingin diperoleh (required rate of profit) tidak dapat ditentukan di awal periode. Yang ditentukan di awal periode hanyalah nisbah Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
4
A to Z Sharia Banking Training Module
bagi hasilnya saja.
Sedangkan nilai keuntungan aktualnya baru dapat
ditentukan setelah investasinya menghasilkan. Mudharabah dan Musyarakah dicirikan dengan adanya cash out dari pihak bank sebagai shahibul maal di awal periode.
Sedangkan cash in diperoleh
Bank dari mudarib pada periode tersebut baik dalam bentuk angsuran (installment) maupun sekaligus (lump sum). Berdasarkan sumber dana yang digunakan, pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah secara garis besarnya bersumber dari tiga kelompok, yakni:
1. Yang didanai dengan URIA (Unrestricted Investment Account = Investasi Tidak Terikat, atau mudharabah mutlaqah)
2. Yang didanai dengan RIA (Restricted Investment Account = Investasi Terikat, atau mudharabah muqayyadah) 3. Yang didanai dengan Modal Bank. Pengenaan
agunan
dalam
pembiayaan
mudharabah
dan
musyarakah
dibolehkan, tetapi pengunaannya bukan untuk menutupi resiko atas kerugian.
Bank dibolehkan meminta agunan kepada nasabahnya dalam
pembiayaan mudaharabah dan musyarakah untuk menghindari resiko kelalaian dan pelanggaran janji dari pihak nasabah. Dengan demikian bila terjadi kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaian dan/atau pelanggaran janji oleh nasabah, maka agunan tidak boleh disita oleh bank. Namun bila kerugiannya disebabkan oleh kelalaian dan/atau pelanggaran janji oleh nasabah, maka bank berhak menyita agunan tersebut.
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
5
A to Z Sharia Banking Training Module
JENIS PEMBIAYAAN SYARIAH 1. MUDHARABAH & MUSYARAKAH a. Mudharabah & Musyarakah Financing Financed by URIA (Unrestricted Investment Account) b. Mudharabah & Musyarakah Financing Financed by RIA / Restricted Investment Account (less than 3 month) c. Mudharabah & Musyarakah Financing Financed by RIA/Restricted Investment Account (3 month or more) d. Mudharabah & Musyarakah Financing Financed by bank’s own capital 2. _________________ 2.1 ________________ Financed by URIA (Unrestricted Investment Account) 2.1.a ____________________ Goods received by bank then delivered by bank Cash out Rp.
Cash in Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2.1.b _________________________________ Bank sebagai orang upahan
Cash in Training & Publication Department
Goods del Karim Business Consulting©2004
6
A to Z Sharia Banking Training Module
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Goods recieved by bank
Rp Cash out 2.2
__________________________ Financed by RIA (Restricted Investment Account) 2.2.a ____________________ (less than 3 month) Rp
Goods received by bank
Cash out
Cash in
Rp
Goods delivered by bank 2.2.b __________________________ (3 month or more) Idem as 2.2.a 2.2.c ________________________ Goods recieved by bank
Cash out Rp
Rp
Rp Rp Cash in Goods delivered by bank
2.3
Rp
Rp
___________________ Financed by bank’s own capital
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
7
A to Z Sharia Banking Training Module
3. ISTISHNA’ 3.1 Istishna’ Financing Financed by URIA (Unrestricted Investment Account) 3.1.a Istishna’ wal Istishna’
Goods recieved by bank then delivered by bank
Istishn a’ Cash out
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp Bank as buyer
Cash in
Bank as seller Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Istishna’
3.1.b Istishna’ ma’al Ijarah wal Murabahah Muajjal Bank sebagai orang upahan
Ijarah
Goods del
Cash in Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Goods recieved by bank Rp
Rp
Rp
Cash out Training & Publication Department
Rp
Rp
Rp Bank as buyer
Karim Business Consulting©2004
8
Bank as seller
A to Z Sharia Banking Training Module
Istishna’
3.2
Istishna’ Financing Financed by RIA (Restricted Investment Account)
3.2.a Istishna’ wal Murabahah Naqdan (less than 3 month) Goods received by bank
Rp
Bank as buyer
Cash out
Bank as seller
Istishna’
Cash in
Rp
Goods delivered by bank
3.2.b Istishna’ wal Murabahah Muajjal Goods recieved by bank
Cash out
Murabahah Muajjal Rp
Istishna’ Rp
Rp Rp Cash in Goods delivered by bank
Training & Publication Department
Rp
Karim Business Consulting©2004
Rp
9
A to Z Sharia Banking Training Module
3.3
Istishna’ Financing Financed by bank’s own capital
4. IJARAH 4.1
Ijarah Financing Financed by URIA 4.1.a Ijarah bil Ijarah Cash out
Rp
Cash in Rp
Rp
Rp
Rp Ijarah
4.2
Bank as lessee
Ijarah
Rp
Rp
Rp Bank as lessor
Ijarah Financing Financed by RIA 4.2.a Ijarah awal bil Ijarah akhir (less than 3 month) Rp Cash Ijarah out
Ijarah
Cash in Rp
asor lessor 4.2.b Ijarah awal bil Ijarah Akhir (3 Bank month more) Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
10
A to Z Sharia Banking Training Module
Cash out Rp
Ijarah
Bank as lessee
Ijarah Ijarah Cash in
Rp
Rp
Bank as lessor
4.2.b.1 Rp
Rp
Ijarah bil Ijarah Cash out
Rp
Bank sebagai penyewa
Ijarah
Rp Ijarah
Rp
Rp
Rp
Rp
Cash in Bank sebagai pemberi sewa
4.3
Ijarah Financing Financed by Bank’s own capital 4.3.a Ijarah awal bil Ijarah Akhir (less than 3 month) 4.3.b Ijarah awal bil Ijarah Akhir (3 month or more) 4.3.c Ijarah bil Ijarah
5. IJARAH MUNTAHIA BITTAMLIK 5.1
IMBT Financing Financed by URIA 5.1.a.1 Ijarah bil Ijarah With promise to sell in full at the end of the term 5.1.a.2 Ijarah bil Ijarah
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
11
A to Z Sharia Banking Training Module
With promise to give as a gift at the end of the term 5.2
IMBT Financing Financed by RIA 5.2.a.1 Ijarah awal bil Ijarah Akhir (less than 3 month) With promise to sell in full at the end of the period 5.2.a.2 Ijarah awal bil Ijarah akhir (less than 3 month) With promise to give as a gift at the end of the period 5.2.b.1 Ijarah awal bil Ijarah Akhir (3 month or more) With promise to sell in full at the end of the period 5.2.b.2 Ijarah awal bil Ijarah akhir (3 month or more) With promise to give as a gift at the end of the period 5.2.c.1 Ijarah bil Ijarah With promise to sell in full at the end of the period 5.2.c.2 Ijarah bil Ijarah With promise to give as a gift at the end of the period
5.3
IMBT Financing Financed by bank’s own capital 5.3.a.1 Ijarah awal bil Ijarah Akhir (less than 3 month) With promise to sell in full at the end of the period 5.3.a.2 Ijarah awal bil Ijarah akhir (less than 3 month) With promise to give as a gift at the end of the period 5.3.b.1 Ijarah awal bil Ijarah Akhir (3 month or more) With promise to sell in full at the end of the period 5.3.b.2 Ijarah awal bil Ijarah akhir (3 month or more) With promise to give as a gift at the end of the period 5.3.c.1 Ijarah bil Ijarah With promise to sell in full at the end of the period 5.3.c.2 Ijarah bil Ijarah With promise to give as a gift at the end of the period
6. MURABAHAH FINANCING 6.1
Murabahah Financing Financed by URIA
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
12
A to Z Sharia Banking Training Module
Rp Cash out
Rp Rp Rp Goods delivered by bank
6.2
Bank sebagai pembeli
Goods recieved by bank
Rp
Rp Cash in
Rp
Rp Rp Bank sebagai penjual
Murabahah Financing Financed by RIA 6.2.a Murabahah Financing Financed by RIA less than 3 month Goods recieved by bank Rp Cash out Murabahah Muajjal
Bank sebagai pembeli
Goods delivered by bank
Rp Cash in Bank sebagai penjual
6.2.b Murabahah Financing Financed by RIA 3 month or more Rp Cash out
Bank sebagai pembeli Goods recieved by bank
Goods delivered by bank Cash in Rp
Rp Bank sebagai penjual
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
13
A to Z Sharia Banking Training Module
6.3
Murabahah Financing Financed by Bank’s own Capital
Quiz on Designing Sharia Contracts 1. PT Kafilah Mabrur Cemerlang telah lima tahun bergerak di bidang export busana muslim dan perlengkapan haji. Tiga bulan sebelum musim haji dimulai, perusahaan ini sudah biasa mengekspor barang-barangnya ke Saudi Arabia. Untuk itu PT KMC memerlukan modal kerja sebesar Rp 120.000.000,yang akan dikembalikan dalam jangka waktu 6 bulan. Tentukan jenis kontrak / akad yang tepat untuk memenuhi kebutuhan PT KMC tersebut. 2. Pada periode haji tahun berikutnya, PT KMC akan melakukan bisnis serupa hanya saja modal yang dibutuhkan kali ini adalah sebesar Rp 150.000.000,-. PT. KMC memiliki modal awal sebesar Rp 50.000.000,-
Kekurangan modal
akan didapat dari Bank Syariah Thoyyibah dan akan dikembalikan dalam jangka waktu 6 bulan. Tentukan jenis kontrak / akad yang tepat untuk memenuhi kebutuhan PT KMC tersebut.
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
14
A to Z Sharia Banking Training Module
3. PT Subur Makmur Sejahtera, sebuah perusahaan trading yang secara khusus bergerak di bidang agrobisnis membutuhkan komoditi yang akan dijual pada tgl.1/4/200x. PT SMS secara financial tidak mampu untuk membayar tunai kebutuhannya tersebut. Oleh karena itu, PT SMS pada tgl. 1/1/200x, menghubungi Bank Syariah Masyhur untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan syariah
untuk
memenuhi
kebutuhannya
tersebut.
PT
SMS
bersedia
mengangsur sejumlah tertentu mulai tgl 1/1/200x. Gambarkan mekanisme pengadaan barang dan angsuran, serta kontrakkontrak yang sesuai dengan mekanisme tersebut. 4. Sama seperti kondisi no.2, hanya saja pada kondisi kali ini PT SMS baru akan memiliki kemampuan untuk membayar secara penuh pada tgl.1/4/200x (pada saat barang dikirim). Gambarkan mekanisme pengadaan barang dan angsuran, serta kontrakkontrak yang sesuai dengan mekanisme tersebut.
SEVERAL CASES ON SHARIA CONTRACTS Contoh Kasus MURABAHAH Pada saat jatuh tempo pembiayaan Murabahah nasabah belum dapat menyelesaikan pembayaran baik pokok maupun mark up.
Kemudian pembiayaan tersebut
diperpanjang jangka waktu pembayarannya. 1. Apakah bank diperbolehkan mengenakan mark up kedua atas perpanjangan jangka waktu murabahah tersebut. 2. Apakah pembiayaan Murabahah dapat direstrukturisasi menjadi pembiayaan Mudharabah atau Musyarakah 3. Jika bank tidak mengenakan mark up kedua atas perpanjangan jangka waktu murabahah
tersebut,
apakah
bank
dimungkinkan
mengenakan
biaya
administrasi dan menjadi pendapatan bank dalam bentuk: •
Biaya pengelolaan rekening sebesar Rp10 juta per bulan, dan
•
Biaya keterlambatan pembayaran sebesar Rp20 juta per bulan dari jumlah pembiayaan sebesar Rp2 milyar dengan jangka waktu 60 bulan, sehingga
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
15
A to Z Sharia Banking Training Module
pada saat jatuh waktu pengembalian pembiayaan, kedua biaya tersebut sama dengan jumlah pembiayaan atau lebih.
Contoh Kasus MUDHARABAH Pada
saat
jatuh
tempo
mengembalikan modalnya.
pembiayaan
Mudharabah,
nasabah
belum
dapat
Kemudian pembiayaan tersebut diperpanjang jangka
waktu pengembaliannya selama 10 tahun dengan menambahkan persyaratan dalam addendum perjanjian yang menyatakan bahwa selama proyek yang dibiayai belum menghasilkan, nasabah harus membayar biaya administrasi dalam bentuk biaya keterlambatan pembayaran sebesar Rp10 juta per bulan dari jumlah pembiayaan sebesar Rp5 milyar dan menjadi pendapatan bank.
Contoh Kasus IJARAH Bank memberikan pembiayaan ijarah sebesar jumlah x dengan jangka waktu y dan sewa per bulannya sebesar z, tetapi barang yang diijarahkan bukan milik bank, melainkan milik pihak ketiga.
Contoh Kasus JUAL BELI SALAM Bank memberikan pembiayaan jual beli salam sebesar jumlah x dengan jangka waktu y dan mark up sebesar z, tetapi nasabah tidak menyerahkan barang yang dibiayai pada waktu yang disepakati, melainkan nasabah membayar dalam bentuk uang sebesar modal yang diberikan ditambah mark up z, sementara bank tidak memberikan kuasa kepada nasabah untuk menjualkannya. Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
16
A to Z Sharia Banking Training Module
Training & Publication Department
Karim Business Consulting©2004
17
View more...
Comments