Dermatitis

August 1, 2018 | Author: Anonymous 5ZmDlQ90Sv | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

makalh dermatitis...

Description

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Seirin Seiring g dengan dengan peruba perubahan han jaman jaman banya banyak k orang orang yang yang memili memiliki ki hewan hewan peliha peliharaan raan  bukan hanya sebagai hobi bahkan sebagai gaya hidup. Hewan peliharaan yang banyak  diminati contohnya ialah anjing, kucing, kelinci, burung berkicau, ikan hias bahkan hewan  peliharaan yang tidak lazim seperti ular, iguana, dan sebagainya. Dari berbagai macam hewan  peliharaan, anjing dan kucing paling banyak diminati karena jenisnya yang beragam sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang dan perawatannya yang cukup mudah. Cacing gelang dan cacing tambang (Toxocara ( Toxocara dan Ancylostoma Ancylostoma  adalah nematode yang sering ditemui di anjing dan kucing.  Dypilidium caninum, Trichuris Trichuris vulpis, Trichuris Trichuris  suis  juga sering terdapat pada anjing dan kucing, tetapi kasusnya jarang ditemukan pada manusia manusia sehing sehingga ga tidak tidak dibaha dibahass dalam dalam makalah makalah ini. ini. !olong !olongan an arthro arthropod podaa seperti seperti kutu kutu ( Ixodes,  Ixodes, Dermancentor, Dermancentor, Rhipicephalus, Scabies, dan Amblyomma, Amblyomma , pinjal (Ctenocephalides (Ctenocephalides canis dan Ctenocephalides felis, felis , dan caplak dapat berperan sebagai "ektor suatu organisme maupun sebagai penyebab langsung. #ila berperan sebagai penyebab langsung, gejala klinis yang timbul biasanya berupa dermatitis. Dermatitis adalah kelainan kulit yang subyekti$ ditandai oleh rasa gatal dan secara klinis terdiri atas ruam polimor$i yang umumnya berbatas tidak tegas. !ambaran klinisnya sesuai dengan stadium penyakitnya. Dermatitis dapat disebabkan oleh in$eksi bakteri, jamur, atau parasite, seborrhea, alergi atau sensiti$itas terhadap pakan, gigitan lalat (sali"a lalat merupakan allergen umum, kontak dengan substansi yang mengiritasi, gangguan metabolik  dan endokrin, reaksi obat% paparan terhadap toksin, $aktor predisposisi yang spesi$ik ras, kekurangan nutrisi, terbakar sinar matahari (sunburn, kanker dapat menyebabkan gatal-gatal yang berlebihan akibat iritasi kulit

1.2

1.3

Rumusan Masalah #agaimana cara mendiagnosa hewan yang terkena dermatitis& #agaimana terapi untuk kasus dermatitis pada pet animal dan hewan besar&

Tujuan - 'engetahui dan memahami cara mendiagnosa hewan yang terkena dermatitis& - 'engetahui dan memahami terapi untuk kasus dermatitis pada pet animal dan

hewan besar&

BAB II PEMBAHAAN 2.1

D!agn"sa Pen#ak!t Dermatitis dapat di diagnosa dengan  -Cytology -Direct e)amination $or parasite -Coat #rushing -Skin scraping -#acterial culture -*esponse to symptomatic treatment and $lea control -+toscopic e)amination -*estricted diet trial -ntradermal allergy testing -e/ 0 / serology -#iopsy

2.2

Tujuan Tera$!

2.3

-

'enghilangkan sel-sel kulit mati

-

'engembalikan keadaan rambut yang normal

-

'enghilangkan dan menghambat agen penyakit

Menentukan Tera$!

a.

1d"ice  'emisahkan hewan yang sakit dengan hewan yang sehat Diberi scholar untuk mencegah hewan menjilati daerah dermatitis yang diobati (pet animal 'emperhatikan sanitasi kandang perawatan

 b.

2on drug  Diberi minyak ikan (omega 3 untuk menumbuhkan rambut (pet animal 1tau dapat diberi minyak kelapa untuk meluruhkan sel-sel mati dan dapat menumbuhkan rambut juga Disemprot air dengan tekanan tinggi (hewan besar untuk membersihkan  permukaan yang terkena dermatitis

c.

Drug



penentuan golongan obat dan jenis obat berdasarkan e$$icacy, sa$ety,

suitability, costs. N".

4

%"l"ngan &'at 5enicilin

E((!)a)#

a(et#

u!ta'!l!t#

+armak" k!net!)

E(ek sam$!ng

In,!kas!

!aram 2a 5enisilin oral

*eaki alergi,

n$eksi kulit akibat

diabsorpsi di duodenum.

diare ringan,

 bakteri

diistribusi luas dalam

-"ntra !n,!kas!

tubuh, jumlah yang besar

Hipersensiti$itas

terdapat dalam hati, empedu, ginjal, usus, lim$e dan semen, cairan serebrospinal sukar dicapai. +armak" ,!nam!k 

1ntibiotika 6 laktam   bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel mikroba. 7$ek bakterisida ditujukan pada mikroba

*"st

*p 4.89:

yang sedang akti$ membelah. 5ada waktu pembelahan sel sebagian dari dinding sel induk dilisis oleh enzim asetil muramidase. 7nzim transpeptidase yang diperlukan untuk  pembentukan dinding sel  baru diblokir oleh  penisilin sehingga  pembentukan dinding sel tidak sempurna sehingga  bakteri mati. E(ek "'at

8

'etronidazole

#akterisida +armak" k!net!)

E(ek sam$!ng

In,!kas!

Diabsorbsi secara oral

!angguan

!iardiasis

dengan baik, secara

saluran

1mebiasis

topical dapat dicapai

 pencernaan

;rikomoniasis

secara sistemik tergantung

1noreksia

-"ntra !n,!kas!

 jumlah sedian

Hewan bunting

Didistribusikan ke sali"a,

Hipersensiti$

empedu, air susu, tulang,

terhadap

hati, dan paru-paru, dapat

metronidazole

menembus plasenta +armak" ,!nam!k 

Dalam sel atau mikroorganisme metronidazole mengalami reduksi menjadi produk  polar. Setelah berdi$usi kedalam organisma,  berinteraksi dengan D21menyebabkan hilangnya struktur heli) D21 dan kerusakan untaian D21. Hal inilebih  jauh menyebabkan hambatan pada syntesa  protein dan kematian selorganisma E(ek "'at

*p 8.:::

1ntibakteri 3

'iconazole

1ntiprotozoa +armak" k!net!)

E(ek sam$!ng

In,!kas!

'iconazole yang

Diare, "omit,

n$eksi kulit dan

diberikan per oral

nausea, reaksi

kuku karena

memiliki bioa"aibilitas

alergi

dermato$ia,

rendah (89-3:ortikosteroid

 positi$ +armak" k!net!)

E(ek sam$!ng

5enghambatan pelepasan 5erubahan $os$olipase 18 (lipocortin. >ulit ipocortin mengontrol (kutaneus  biosintesis mediator seperti kulit in$lamasi tipis, (prostaglandin,leukotriene kehilangan dengan meng inhibisi elastisitas, asam arakidonat. Dan komedo, menghambat $aktor-$aktor ecchymoses, transkripsi yang terlibat  pioderma dalam akti"asi gen-gen

In,!kas!

n$eksi kulit  berupa in$lamasi, eritrema

-"ntra !n,!kas!

untuk hewan hamil dapat menyebabkan kelainan  perkembangan

*p.=9.:::

 pro-in$lammatory +armak" ,!nam!k 

5ada waktu memasuki  jaringan, glukokortikoid  berdi$usi atau ditranspor menembus sel membran dan terikat pada kompleks reseptor sitoplasmik glukokortikoid heat-shock  protein kompleks. Heat shock protein dilepaskan dan kemudian kompleks hormon reseptor ditranspor ke dalam inti, dimana akan berinteraksi dengan respon unsur respon glukokortikoid  pada berbagai gen dan  protein pengatur yang lain dan merangsang atau menghambat ekspresinya. 5ada keadaan tanpa adanya hormon, protein reseptor dihambat dari ikatannya dengan D21%  jadi hormon ini tidak menghambat kerja reseptor pada D21.

 janin termasuk langit-langit mulut sumbing dan retardasi  pertumbuhan intrauterus

E(ek "'at

e$ek "asokonstriksi, e$ekantiin$lamasi, dan e$ek antimitosis

Dipilih jenis obat &&&& dan sediaan obat topikal karena &&& lebih aman untuk pet animal ?..&&& dengan harga yang ekonomis selain sebagai analgesik, >etopro$en juga dapat  ber$ungsi sebagai antiin$lamasi. Dosis obat untuk &&&&& &&&& mg@kg@hari per oral diberikan setelah makan karena &&&& memiliki e$ek samping berupa &&&& d.

*ujukan (apabila perlu

BAB III PENUTUP -es!m$ulan Dari kasus dermatitis diatas, obat yang digunakan adalah &&& kombinasi sistemik dan

topical. Hal tersebut dilakukan untuk memperpendek masa pengobatan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF