Deret Reaksi Bowen

February 25, 2019 | Author: Harmen Roza | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

geologi...

Description

Sebelah kiri tabel klasifikasi mewakili Mafik Mineral. Perubahan dari mineral satu ke mineral yang lain sangat bergantung pada kadar silika (SiO2) yang dikandung oleh mineral tersebut dan perubahan temperatur magma. Olivin adalah mineral pertama yamg terbentuk pada temperatur yang sangat tinggi. Ketika suhu magma turun secara perlahan dan mencapai titik suhu untuk   berubah menjadi orto piroksin, maka olivin akan berubah menjadi orto piroksin dan mengkristal dengan kadar silika yang cukup. Begitu pula dalam pembentukan mineral dibawahnya hingga mencapai mineral  biotit. Bila kadar silika tidak mencukupi, meskipun suhu magma sudah mencapai titik   perubahan mineral, maka mineral tersebut tetap tidak akn berubah. Begitu pula bila  penuruna suhu magma terlalu cepat, maka mineral tersebut juga tetap tidak akan  berubah. Tabel klasifikasi ini disebut Th e Di sconti nu ous Reaction Seri es. Sebelah kanan tabel klasifikasi mewakili mineral  –  mineral plagioklas [(CaNa), (AlSi)3O8]. Anortit adalah mineral yang terbentuk pertama kali pada suhu yang tinggi dan  banyak pada batuan beku basa seperti pada gabro dan basalt.Andesin terbentuk pada suhu menengah dan terdapat pada batuan beku diorite atau andesit. Sedangkan pada mineral yang terbentuk pada temperatur rendah adalah albit dan terdapat pada batuan asam, seperti pada granit atau rioloit. Plagioklas yang terbentuk   pertama kali memiliki kadar Ca 100% dan Na 0%. Plagioklas pada suhu menengah memiliki kadar Ca 50% dan Na 50%. Sedangkan plagioklas yang terbentuk pada suhu paling rendah memiliki kadar Ca 0% dan Na 100%. Penurunan temperatur dan kadar Ca dan Na akan menghasilkan  plagioklas dengan sifat berbeda.apabila tersedia waktu dan jumlah sodium, aluminium dan silika yang cukup. Tabel klasifikasi ini disebut Th e Contin uou s Reaction Seri es.

Mineral  –  mineral sebelah kanan dan sebelah kiri akan bertemupada mineral  potassium feldspar dan terus ke mineral muskovit dan terakhir mineral kuarsa. Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2

 BOWEN’S REACTION SERIES  ini

juga memperlihatkan penuruna temperatur dari

atas ke bawah dan kestabilan mineral bertambah dari atas ke bawah. Sehingga mineral mineral yang pertama kali terbentuk (olivin dan anortit) akan mudah mengalami pelapukan. Sedangkan mineral yang paling kuat terhadap pelapukan adalah mineral kuarsa.

BATUAN BEKU Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma,

 baik di bawah permukaan bumi maupun di atas permukaan bumi.

Magma adalah zat cair-liat-pijar, yang merupakan senyawa silikat dan berada  pada kondisi tekanan dan suhu tinggi di dalam tubuh bumi.

Ada delapan mineral yang umum dijumpai sebagai penyusun batuan beku dan  biasa disebut sebagai mineral batuan beku (igneous mineral ).

Mineral - mineral tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok : 

Mineral-mineral yang tersusun dari unsur silika dan alumina, berwarna cerah, dan  biasanya disebut mineral asam (mineral felsik).

Mineral tersebut adalah : 

Kwarsa



Muskovit : jernih sampai coklat pucat, tampak sebagai lembaran-lembaran.



Orthoklas : putih sampai merah daging





: jernih, putih susu seperti gelas, tanpa belahan.

 belahan dua arah tegak lurus. Plagioklas : putih sampai abu-abu (Na), abu-abu gelap (Ca)

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2



Mineral-mineral yang tersusun oleh unsur-unsur besi, magnesium dan kalsium,  berwarna gelap, dan biasa disebut mineral basa (mineral mafik).

Mineral-mineral tersebut adalah : 

Olivin

: kuning kehijauan, kristal , berbutir seperti gula pasir.



Piroksin

:

hijau tua hitam suram, prismatik pendek, belahan dua arah tegak 

lurus. 

Hornblende: hitam mengkilat, prismatik panjang, belahan dua arah



Biotit

: hitam, kecoklat-coklatan tampak sebagai lembaran.

TEKSTUR 

Tekstur adalah kenampakan batuan yang berkaitan dengan derajat pengkristalan , ukuran , bentuk dan susunan butir mineral dalam batuan. 

Holokristalin

: semuanya kristal



Hipokristalin

: kristal dan gelas volkanik 



Holohialin

: semuanya gelas volkanik 



Bentuk  –  bentuk kristal diklasifikasikan sbb:



Euhedral : bentuk dan batas kristal baik 



Subhedral : bentuk sedang,batas kristal ada yang baik ada yang jelek 



Anhedral : bentuk dan batas kristal jelek 

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2



o

Halus

: < 1mm

o

Sedang

: 1 -5 mm

o

Kasar

: 5  –  30 mm

o

Sangat kasar : > 30 mm

Fanerik granular : bila butiran mineral dapat dilihat dengan mata telanjang dan

 berukuran seragam 

Afanitik  : bila butiran-butiran mineral sangat halus sehingga tidak dapat dilihat

dengan mata telanjang.



Porfiritik  : dibedakan menjadi dua o

Faneraporfiritik , bila butiran-butiran mineral yang besar (mineral sulung atau

fenokris) dikelilingi oleh mineral-mineral yang berukuran butir lebih kecil (masa dasar) yang dapat dikenal dengan mata telanjang.

Porfiroafanitik, bila butiran-butiran mineral sulung (fenokris) dikelilingi oleh

masa dasar yang afanitik 



Gelasan (glassy  ) : bila batuan beku tersusun oleh mineral gelas.



Fragmental : bila batuan beku tersusun oleh fragmen-fragmen batuan beku hasil

letusan (erupsi) gunungapi.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2

STRUKTUR  Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur : 

Masif , bila batuan pejal, tanpa retakan maupun lubang-lubang gas.



Jointing , bila batuan nampak mempunyal retakan-retakan, kenampakan ini akan

sangat jelas apabila dilihat dilapangan. Vesikuler , bila batuan mempunyai lubang-lubang gas. Bila lubang-lubang sangat

 banyak maka disebut : Skorian (scoriaceous) , bila lubang banyak dan tidak saling berhubungan,

umumnya dijumpai,pada batuan beku basa. Pumisan bila lubang sangat banyak dan saling berhubungan umumnya dijumpai

 pada batuan beku asam. Aliran (flow) , bila ada kesan orientasi sejajar, baik oleh kristal-kristal maupun

oleh lubang-lubang gas.



Amigdaloidal , bila lubang-lubang gas pada batuan beku terisi oleh mineral-mineral

sekunder (yang terbentuk setelah pembekuan magma).

Batuan baku dapat diklasifikasikan antara lain bardasarkan :  , dibedakan menjadi : Sif at-sif at kimi anya 

Batuan beku asam , bila terutama tersusun oleh mineral-mineral asam, kandungan

silika > 66%, kuarts minimal 10%, ortoklas minimal 2/3 dari total feldspar, biasanya  berwarna cerah, putih sampai abu-abu cerah.Termasuk didalamnya kelompok Granit –  Ryolit.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2

Batuan beku sedang (intermediate), bila tersusun oleh mineral-mineral antara asam

dan basa, kadar silika 55% - 66% biasanya berwarna abu-abu sampai kehitaman. Termasuk didalamnya adalah kelompok Diorit - Andesit.

Batuan beku basa , bila tersusun oleh mineral-mineral basa, kandungan silika 45% -

52%, biasanya berwarna abu-abu gelap sampai hitam karena jumlah mineral mafik   banyak.Termasuk didalamnya kelompok Gabro - Basalt.

Batuan beku ultra basa , bila tersusun oleh mineral-mineral yang sangat

 basa,kandungan silika < 45%, biasanya berwarna hijau sampai hijau kehitam-hitaman. Termasuk didalamnya adalah Dunite dan Peridotite

Teksturnya, dibedakan menjadi batuan yang bertekstur : o

Fanerik granular : kelompok Granit - Gabro.

o

Porfiritik 

: granit porfiri andesit porfiri.

o

Afanitik 

: kelompok ryolit - basalt.

o

Gelasan

: obsidian.

o

Fragmental

: aglomerat, tuff.

Komposisi mineralnya, dibedakan menjadi : 

Kelompok Granit - Riolit , terutama tersusun oleh mineral-mineral: kwarsa,

orthoklas, plagioklas Na, kadang-kadang ada hornblede, biotit, muskovit. Kelompok Diorit  –  Andesit : terutama tersusun oleh plagioklas, hornblende,

mineral-mineral lainnya yang mungkin adalah kwarsa biotit, piroksen, orthoklas.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2



Kelompok Gabro -Basalt : terutama tersusun oleh olivin plagioklas Ca, piroksen,

mineral-mineral yang mungkin adalah hornblende. Kelompok Ultra Basa : terutama tersusun oleh olivine, mineral-mineral lainnya

yang mungkin adalah plagioklas dan piroksen

BATUAN SEDIMEN Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil rombakan

 batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktifitas kimia maupun organisme, yang diendapkan pada cekungan sedimentasi yang kemudian mengalami pembatuan. Dalam

batuan

sedimen

dapat

dijumpai

fragmen

batuan

maupun

Mineral-mineral yang umum dijumpai dalam batuan sedimen antara lain

mineral. kwarsa,

feldspar, kalsit, dolomit, mika dan mineral lempung.

Berdasarkan kejadiannya batuan sedimen dibedakan menjadi sedimen klastik dan nonklastik.

Batuan sedimen klastik  adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil litifikasi

material-material hasil rombakan batuan yang telah ada sebelumnya.

Batuan

sedimen

nonklastik  adalah

batuan

sedimen

yang

terbentuk

dari

material-material hasil aktifitas kimia (termasuk biokimia) dan biologis. Dari kedua macam mekanisme pembentukan batuan sediment tersebut dikenal tekstur klastik dan nonklastik .

Yang perlu diperhatikan pada batuan sedimen yang bertekstur klastik adalah ukuran butir dan bentuk butir.Untuk ukuran butir dipakai klasifikasi ukuran butir dari Wenthworth pada Tabel 1.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2

Bentuk butir yang utama ada dua macam yaitu membulat dan meruncing. Bentuk butir akan mempengaruhi penamaan bila

Tabel 1. Skala ukuran butir menurut Wenthworth Nama

Ukuran butir (mm)

Boulder (bangkah)

lebih besar dari 256

Cobble (berangkal)

64  – 256

Pebble (kerakal)

4  – 64

Granule (kerikil)

2  – 4

Sand (pasir)

1/16 – 2

Silt (lanau)

1/256 - 1/16

Clay (lempung)

lebih kecil dari 1/256

TEKSTUR  Beberapa tekstur nonklastik yang penting adalah : 1

Amorf  : partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa kolaid,

nonkristalin misalnya rijang. 2

Oolit : tersusun oleh kristal-kristal yang berbentuk bulat elipsoid, terkumpul seperti

telur ikan, ukuran butirnya 0,25 - 2,0 mm. misalnya batugamping oolit. 3

Pisolitik  : seperti oolitik, tetapi ukuran butirnya lebih besar dari 2 mm, misalnya

 batugamping pisolitik. 4

Sakaroidal : partikel-partikel berbutir halus, sama besar, misalnya batugamping

sakaroidal. 5

Kristalin : bila tersusun oleh kristal-kristal yang besar.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2

STRUKTUR  Struktur

pada

batuan

sedimen

lebih

tergantung

pada

hubungan

antara

kelompok-kelompok sedimen dari pada hubungan antar butir yang mengontrol dan menentukan tekstur. Struktur sediment lebih baik bila dipelajari di lapangan dari  pada contoh genggaman

Struktur sedimen dibedakan menjadi tiga macam :

1

Struktur fisik  : struktur yang terbentuk oleh, proses proses fisika, misalnya arus,

golombang. beberapa macam struktur tersebut adalah : 2

Berlapis , terlihat di lapangan sebagai susunan yang berlapis-lapis. Bila

ketebalan individu masing-masing lapisan lebih dari 1 cm disebut berlapis, bila kurang disebut laminasi. 3

Bergradasi , bila butiran-butiran dalam tubuh batuan sedimen berubah

secara gradual, samakin halus atau semakin kasar. 4

Silang siur, yaitu satu seri perlapisan yang saling potong memotong dalam

tubuh batuan sedimen. 5 6

Masif , bila dalam tubuh batuan sedimen tidak terlihat. struktur sedimen.

Struktur kimia : terbentuk oleh proses-proses kimia. Macamnya antara lain : Konkresi , bila berbentuk bulat. Nodule , bila berbentuk tidak teratur.

7

Struktur organik  : terbentuk oleh aktifitas organisme.

Contohnya struktur reef pada batugamping.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2

Pada yang tidak seragam dikenal : 1

Fragmen, yaitu butirannya berukuran lebih besar dari pasir.

2

Matriks,

yaitu butiran-butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan

terdapat di sela-sela fragmen. 3

Semen, yaitu material yang sangat halus (hanya dapat dilihat dengan mikroskop)

yang berfungsi sebagai pengikat. Semen umumnya terdiri dari silika, kalsit, oksida  besi, dan lempung.

Penamaan batuan sedimen nonklastik lebih banyak ditentukan dari komposisi kimianya. 1

Batuan sedimen klastik  Beberapa contoh penaman : Berdasarkan ukuran butir   batupasir, bila butiranya berukuran pasir   batupasir krikilan, butiran dominan berukuran pasir tetapi ada yang berukuran kerikil dan cukup banyak.

1

Berdasarkan ukuran dan bentuk  konglomerat, bila bentuk fragmennya dominan bulat.  breksi, bila bentuk fragmennya dominan meruncing.

2

Berdasarkan ukuran dan komposist  batupasir kwarsa, batupasir yang banyak mengandung kwarsa.  batulempung gampingan, batulempung yang mengandung mineral karbonat.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2

Ukuran butir dan struktur  serpih,(shale), batulempung berlaminasi  batupasir berlapis, batupasir berstruktur berlapis

Khusus untuk penamaan batuan sedimen klastik yang komposisi utamanya terdiri dari mineral karbonat. Kalsirudit, bila ukuran butirnya lebih besar dari pasir  Kalkarenit, bila ukuran butirnya pasir  Kalsilutit, bila butirnya berukuran lempung

1

Batuan sedimen nonklastik 

 batugamping kristalin bila tersusun oleh kristalkristal kalsit.  batugamping koral, bila tersusun oleh koral.  batudolomit, bila tersusun oleh dolomit. rijang, bila tersusun oleh silika.

BATUAN METAMORF Batuan metamorf  adalah batuan yang terbentuk oleh proses metamorfisme pada

 batuan yang telah ada sebelumnya. Proses metamorfisme sendiri adalah proses perubahan mineral, tekstur atau struktur   batuan dalam keadaan padat akibat perubahan tekanan dan suhu yang tinggi dalam kerak bumi tanpa perubahan pada komposisi kimia.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2



Metamorfisme sentuh atau termal : metamorfisme yang terjadi akibat intrusi

magma atau ekstrusi lava. Perubahan yang terjadi akibat temparatur yang tinggi. 

Metamorfisme regional : motamorfisme yang terjadi pada daerah yang luas akibat

 pembentukan

pegunungan

atau

orogenesa.Batuan

yang

termetamorfisme

diakibatkan terutama oleh keanaikan tekanan dan temperatur yang sedang. 

Metamorfisme dinamik  : metamorfisme yang terjadi pada daerah yang mengalami

dislokasi intensif, biasanya berdaerah sempit, misal akibat patahan.

Mineral pada batuan metamorf dapat dikelompokkan dalam dua macam yaitu : 

Mineral yang tahan terhadap proses metamorfisme.



Mineral baru yang terbentuk selama atau akibat proses metamorfisme.

Sebagai contoh, kwarsa adalah mineral yang sangat stabil, sehingga mamp ahan terhadap proses metamorfisme (kondisi baru) dan oleh sebab itu kwarsa hadir dalam batuan metamorf. Dilain hal mineral lempung akan berubah menjadi mineral lain selama proses metamorfisme sesuai dengan kondisinya yang baru.

TEKSTUR  Tekstur dalam batuan metamorf menyangkut mangenai rekristalisasi dari mineral yang sangat dipengaruhi oleh temperatur yang terjadi sa at metamorfisme. Tekstur dalam batuan metamorf dibedakan atas dua macam : 

Kristaloblastik , yaitu mineral-mireral batuan asal sudah mengalami kristalisasi

kembali seluruhnya pada waktu terjadi metamorfisme.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2



Relict texture atau tekstur sisa , yaitu tekstur batuan metamorf yang masih

menunjukkan tekstur batuan asalnya. Penamaanya biasanya, diawali dengan blasto, misalnya blastoporfiritik. Tekstur dalam batuan metamorf akan dicerminkan oleh ukuran dan bentuk butir   penyusun.

STRUKTUR  Struktur batuan metamorf merupakan hubungan antar butir-butir penyusun dalam  batuan metamorf.Struktur dalam batuan metamorf dibedakan menjadi dua macam, yaitu struktur foliasi dan nonfoliasi.

Struktur foliasi , yaitu struktur batuan metamorf yang disebabkan oleh adanya

 penjajaran mineral-mineral penyusun batuan. Dibedakan lagi menjadi : 

Slaty cleavage , yaitu kenampakan (kesejajaran) pada batuan metamorf yang

 berbutir halus ditunjukkan oleh kehadiran bidang-bidang belah yang sangat rapat. Keteraturan bidang-bidang belah tersebut merupakan percerminan susunan mineral-mineral yang sangat halus. Nama batuannya disebut slate (batu sabak). 

Phyllitic ,

yaitu struktur yang hampir sama dengan slaty cleavage, tapi

tingkatannya lebih tinggi, ditunjukkan oleh kahadiran kilap sutra yang disebabkan oleh kehadiran mika yang sangat halus. Nama batunnya disebut  phillit (filit). 

Schistosic ,

yaitu

struktur

foliasi

yang

disebabkan

oleh

penjajaran

mineral-mineral pipih. Kenampakan belahannya lebih jelas dari filit sehingga lebih mudah dibelah. Nama batuannya disebut sekis.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2



Gneissic ,

yaitu

struktur

foliasi

yang

diperlihatkan,

oleh

penjajaran

mineral-mineral granular atau berbutir kasar, umumnya berupa kwarsa dan feldspar. Struktur ini seringkali memperlihatkan belahan-belahan tidak rata (perlapisan mineral membentuk jalur yang putus-putus). Nama batuannya disebut gneis (genis). Struktur Nonfoliasi , yaitu struktur batuan metamorf yang dicirikan dengan

 penjajaran mineral-mineral yang ada dalam batuan metamorf tersebut. Dibedakan lagi menjadi :



Hornfelsik (hornfels) , yaitu struktur batuan motamorf dimana butir-butirnya

equidimensional dan tidak menunjukkan pengarahan atau orientasi. Nama  batuannya disebut hornfels Kataklastik , yaitu struktur yang terdiri dari pecahan -pecahan atau en batuan

atau

mineral.Kelompok

batuan/

mineral

tersebut

tidak

menunjukkan

arah.Misalnya breksi patahan yang biasanya dijumpai pada zona-zona patahan atau sesar. 

Milonitik , struktur hampir sama dengan kataklastik, tetapi butirannya lebih

halus dan dapat dibelah-belah seperti schistose. Struktur milonitik ini disebabkan oleh sesar yang sangat kuat, sehingga fragmennya lebih halus dan  biasanya menunjukkan foliasi. Penamaan batuan metamorf didasarkan atas susunan mineral atau strukturnya (untuk yang foliasi) dan diberi keterangan-komposisi mineralnya.Misalnya sekis mika garnetan. Untuk batuan yang berstruktur nonfoliasi didasarkan atas komposisinya, untuk komposisi tertentu mempunyai nama tertentu.

Pratikum GEOLOGIFI

Harmen Roza No.Mhs 140012156 Kelas B2

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF