Dengue Haemoragic Fever ( DHF )
January 21, 2019 | Author: rohman yuliyanto | Category: N/A
Short Description
Download Dengue Haemoragic Fever ( DHF )...
Description
LAPORAN PENDAHULUAN DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)
1. DEFINISI
Dengue Dengue Haemor Haemoragi agicc Fever Fever (DHF) (DHF) adalah adalah penyaki penyakitt demam demam akut yang yang disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419). Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah infeksi akut yang disebabkan oleh Arbovirus (arthropodborn (arthropodborn virus) virus) dan ditularkan ditularkan melalui melalui gigitan gigitan nyamuk nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. (Ngastiyah, 1995 ; 341).
2. ETIOLOGI 1.
Virus dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus dengu denguee tipe tipe 1,2,3 1,2,3 dan 4 keemp keempat at tipe tipe viru viruss deng dengue ue ters tersebu ebutt terd terdap apat at di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari sel – sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster Kidn Kidney ey)) maupu maupun n sel sel – sel sel Arth Arthro ropod podaa misa misaln lnya ya sel sel aedes aedes Albop Albopic ictu tus. s. (Soedarto, 1990; 36).
2.
Vektor
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensis yaitu nyamuk aedes aegypti, dan dan bebe bebera rapa pa spes spesie iess lain lain meru merupa paka kan n vekt vektor or yang yang kura kurang ng berp berper eran an berper berperan. an.inf infeks eksii dengan dengan salah salah satu satu seroti serotipe pe akan menimb menimbulk ulkan an antibo antibodi di seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap terhadap serotipe serotipe jenis yang lainnya lainnya (Arief Mansjoer &Suprohaita; &Suprohaita; 2000; 420). Nyamuk Aedes Aegypti maupun Aedes Albopictus merupakan vektor penu penula lara ran n viru viruss dengu denguee dari dari pende penderi rita ta kepa kepada da oran orang g lain lainny nyaa mela melalu luii gigita gigitanny nnyaa nyamuk nyamuk Aedes Aedes Aegyeti Aegyeti merupak merupakan an vektor vektor penting penting di daerah daerah perkot perkotaan aan (Viban) (Viban) sedang sedangkan kan di daerah daerah pedesa pedesaan an (rural (rural)) kedua kedua nyamuk nyamuk
tersebut berperan dalam penularan. Nyamuk Aedes berkembang biak pada genangan Air bersih yang terdapat bejana – bejana yang terdapat di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – lubang pohon di dalam potongan bambu, dilipatan daun dan genangan air bersih alami lainnya ( Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja hari. (Soedarto, 1990 ; 37). 3.
Host
Jika seseorang seseorang mendapat mendapat infeksi infeksi dengue untuk pertama pertama kalinya kalinya maka ia akan mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseor seseorang ang yang yang pernah pernah mendap mendapatk atkan an infeks infeksii virus virus dengue dengue tipe tipe terten tertentu tu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue huntuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui plasenta. (Soedarto, 1990 ; 38).
3. PATOF ATOFIS ISIO IOLO LOGI GI
Infeksi Virus Dengue Terbentuk komplek antigen-antibodi
Hepatomegali
Mengaktivasi si sistem ko komplemen
Mual-Muntah
PGE2 Hipo Hipottalam alamus us
Penin ningkat katan suhu tubuh
Perbanyak diri di hepar
Dil Dilepas epaska kan n C3a C3a dan dan C5a C5a (pept peptiida) da) Perub erubah ahan an nut nutrisi isi kurang dari kebutuhan tubuh Melepaskan histamine Permeabil bilitas membra bran meningka gkat Kebocoran plasma Hipovolemia Renja njatan hipovole olemi dan hipotensi nsi
Kerusakan
endotel pembuluh darah
Kekurangan volume cairan Agregasi Trombosit
Ke ekstravaskuler
Trombositopenia
Merangsang dan Mengaktivasi faktor pembekuan
Efusi pleura dan asites
Dalam jangka waktu lama menurun dan terjadi DIC
Gangguan pertukaran gas
Intoleransi activity
Perdarahan Gangguan perfusi jaringan Hipoksia jaringan
Asidosis Metabolik
Kematian
Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan virtemia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifan complement sehingga terjadi komplek imun Antibodi – virus pengaktifan tersebut akan membetuk dan melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang akan merangsang merangsang PGE2 di Hipotalamu Hipotalamuss sehingga sehingga terjadi terjadi termo termo regulasi regulasi instabil instabil yaitu hipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terj terjadi adi hipo hipovol volem emi. i. Hipo Hipovol volem emii
juga juga dapat dapat dise diseba babk bkan an penin peningka gkatk tkan an
permeabilitas dinding pembuluh darah yang menyebabkan kebocoran palsma. Adanya komplek imun antibodi – virus juga menimbulkan Agregasi trombosit
sehingga sehingga terjadi terjadi gangguan gangguan fungsi fungsi trombosit trombosit,, trombosit trombositopeni, openi, coagulopati. coagulopati. Ketiga hal tersebut menyebabkan perdarahan berlebihan yang jika berlanjut terjad terjadii shock shock dan jika jika shock shock tidak tidak terata teratasi si terjad terjadii Hipoxi Hipoxiaa jaring jaringan an dan akhirnya akhirnya terjadi terjadi Asidosis Asidosis metabolik. Asidosis metabolik juga disebabkan disebabkan karena kebocoran plasma yang akhirnya tejadi perlemahan sirkulasi sistemik sehingga perfusi jaringan menurun jika tidak teratasi terjadi hipoxia jaringan. Masa virus dengue inkubasi inkubasi 3-15 hari, rata-rata rata-rata 5-8 hari. Virus hanya dapat dapat hidu hidup p dala dalam m sel sel yang yang hidup hidup,, sehi sehing ngga ga haru haruss bers bersai aing ng deng dengan an sel sel manusi manusiaa teruta terutama ma dalam dalam kebutuh kebutuhan an protei protein. n. Persai Persaingan ngan terseb tersebut ut sangat sangat tergantung tergantung pada daya tahan tubuh manusia.sebagai manusia.sebagai reaksi terhadap infeksi infeksi terjadi (1) aktivasi sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilaktosin yang yang meny menyeb ebab abkan kan penin peningka gkata tan n perm permia iabi bili lita tass kapi kapile lerr sehi sehing ngga ga terj terjadi adi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke ekstravaskular, (2) agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibatnya akan terjadi mobilisasi sel trombosit muda dari dari sumsum sumsum tulang tulang dan (3) kerusakan kerusakan sel endote endotell pembul pembuluh uh darah darah akan merangsang atau mengaktivasi faktor pembekuan. Ket Ketiga
fakt aktor
ters ersebut ebut
akan akan
menye enyeba babk bkan an
(1)
peni pening ngka kattan
per permi miab abil ilit itas as kapi kapile ler; r; (2) (2) kelai kelainan nan hemo hemost stas asis is,, yang yang dise disebab babka kan n oleh oleh vaskulopati; trombositopenia; dan kuagulopati (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
4. MANIFES MANIFESTAS TASII KLINIS KLINIS INFE INFEKSI KSI VIRU VIRUS S DENGUE DENGUE
5 . D e m am Dema Demam m terj terjad adii seca secara ra menda mendada dak k berl berlan angs gsung ung sela selama ma 2 – 7 hari hari kemudian turun menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan berlan berlangsu gsung ng demam, demam, gejala gejala – gejala gejala klinik klinik yang yang tidak tidak spesif spesifik ik misaln misalnya ya anoreksia. Nyeri punggung , nyeri tulang dan persediaan, nyeri kepala dan rasa lemah dapat menyetainya. (Soedarto, 1990 ; 39). 6. Perdarahan Perd Perdar aran an bias biasan anya ya terj terjad adii pada pada hari hari ke 2 dan dan 3 dari dari dema demam m dan dan umumnya terjadi pada kulit dan dapat berupa uji tocniguet yang positif mudah terjadi terjadi perdarahan pada tempat tempat fungsi fungsi vena, petekia dan purpura. purpura. ( Soedarto, Soedarto, 1990 ; 39). Perdarahan ringan hingga sedang dapat terlihat pada saluran cerna bagi bagian an atas atas hingg hinggaa meny menyeb ebabk abkan an haem haemat atem emes esis is.. (Nel (Nelso son, n, 1993 1993 ; 296) 296).. Perdar Perdaraha ahan n gastro gastroint intest estina inatt biasan biasanya ya di dahului dahului dengan dengan nyeri nyeri perut perut yang yang hebat. (Ngastiyah, 1995 ; 349).
7. Hepa Hepattomeg omegal alii Pada Pada permul permulaan aan dari dari demam demam biasan biasanya ya hati hati sudah sudah teraba teraba,, meskip meskipun un pada anak yang kurang gizi hati juga sudah. Bila terjadi peningkatan dari hepatomegali dan hati teraba kenyal harus di perhatikan kemungkinan akan tejadi renjatan pada penderita . (Soederita, 1995 ; 39). 8. Renj Renjat atan an (Syo (Syok) k) Perm Permul ulaan aan syok syok bias biasany anyaa terj terjad adii pada pada hari hari ke 3 seja sejak k saki sakitn tnya ya pender penderita ita,, dimula dimulaii dengan dengan tanda tanda – tanda tanda kegagal kegagalan an sirkul sirkulasi asi yaitu yaitu kulit kulit lemb lembab, ab, ding dingin in pada pada ujung ujung hidu hidung, ng, jari jari tanga tangan, n, jari jari kaki kaki sert sertaa sian sianos osis is dise diseki kita tarr mulu mulut. t. Bila Bila syok syok terj terjad adii pada pada masa masa dema demam m maka maka bias biasan anya ya menunjukan prognosis yang buruk. (soedarto ; 39).
9. KLASI LASIFI FIK KASI ASI DHF DHF
Menurut derajat ringannya penyakit, Dengue Haemoragic Fever (DHF) dibagi menjadi 4 derajat (WHO, 1997) yaitu : a.
Der Derajat ajat I
: Dem Demam am deng dengan an test est rum rumpl plee lee leed d pos posiitif. if.
b. b.
Dera Deraja jatt II II
: Deraj Derajat at I dise disert rtai ai denga dengan n perda perdara rahan han spo spont ntan an dikul dikulit it atau atau perd perdar arah ahan an
lain. c.
Dera Deraja jatt III III : Ditem Ditemuk ukan an kegaga kegagala lan n sirkul sirkulas asi, i, yaitu yaitu nadi nadi cepat cepat dan lemah, lemah, teka tekana nan n nadi menurun/ hipotensi disertai dengan kulit dingin lembab dan pasien menjadi gelisah.
d.
Dera Deraja jatt IV : Syoc Syock k berat berat denga dengan n nadi nadi yang yang tidak tidak tera teraba ba dan teka tekana nan n darah darah tidak tidak dapat diukur.
10. TANDA DAN GEJALA
Selain tanda dan gejala yang ditampilkan berdasarkan derajat penyakitnya, tanda dan gejala lain adalah : - Hati membesar, nyeri spontan yang diperkuat dengan reaksi perabaan. - Asit Asites es - Cairan Cairan dalam rongga rongga pleura pleura ( kanan ) - Ensephalopat Ensephalopatii : kejang, gelisah, gelisah, sopor koma. - Gejala Gejala klinik klinik lain lain yaitu yaitu nyeri nyeri epigas epigasstr strium ium,, muntah muntah – muntah muntah,, diare diare maupun maupun obstipasi dan kejang – kejang. (Soedarto, 1995 ; 39).
11. PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN DAN DAN DIAGNOSA DIAGNOSA
Untuk mendiagnosis Dengue Haemoragic Fever (DHF) dapat dilakukan pemeriksaan dan didapatkan gejala seperti yang telah dijelaskan sebelumnya juga
dapat ditegakan dengan pemeriksaan laboratorium yakni : Trombositopenia (< 100.000 / mm3) , Hb dan PCV meningkat (> 20%) leukopenia (mungkin normal atau leukositosis), isolasi virus, serologis (UPF IKA, 1994). Pemeriksaan serologik yaitu titer CF (complement fixation) dan anti bodi HI (Haemaglutination ingibition) (Who, 1998 ; 69), yang hasilnya adalah Pada infeksi pertama dalam fase akut titer antibodi HI adalah kurang dari 1/20 dan akan meningkat sampai < 1/1280 pada stadium rekovalensensi pada infeksi kedua atau selanjutnya, titer antibodi HI dalam fase akut > 1/20 dan akan meningkat dalam stadium rekovalensi sampai lebih dari pada 1/2560. Apabil Apabilaa titer titer HI pada pada fase fase akut akut > 1/1280 1/1280 maka kadang kadang titernya titernya dalam stadium rekonvalensi tidak naik lagi. (UPF IKA, 1994 ; 202) Pada renjatan yang berat maka diperiksa : Hb, PCV berulangkali (setiap jam atau 4-6 jam apabila sudah menunjukan tanda perbaikan) faal haemostasis xfoto dada, elektro kardio gram, kreatinin serum. Dasar diagnosis Dengue Haemoragic Fever (DHF)WHO tahun 1997: Klinis:
-
Demam tinggi dengan mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari.
-
Menifestasi perdarahan petikie, melena, hematemesis (test rumple leed).
-
Pembesaran hepar.
-
Syock yang ditandai dengan nadi lemah, cepat, tekanan darah menurun, akral dingin dan sianosis, dan gelisah.
Laboratorium:
-
Trombositopenia (< 100.000/ uL) dan terjadi hemokonsentrasi lebih dari 20%.
12. DIAGNOSA DIAGNOSA BANDING BANDING
1.
Belu Belum m / tan tanpa pa renj renjat atan an : 1. Campak 2. Infe Infeks ksii bakt bakter erii / viru viruss lain lain (ton (tonsi silo lo fari faring ngit itis is,, demam demam dari dari kelo kelomp mpok ok pnyakit exanthem, hepatitis, chikungunya)
2.
Denga ngan renjatan 1. Dema Demam m tipoi ipoid d 2. Renjat Renjatan an septi septik k oleh oleh kuman kuman gram gram negatif negatif lain lain
3.
Denga ngan per perdarahan 1. Leukimia 2. Anem Anemia ia apla aplast stik ik
4.
Dengan kejang Ensefalitis meningitis
13. PENCEGAHAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTAS PEMBERANTASAN AN
Pemberantasan Dengue Haemoragic Fever (DHF) seperti juga penyakit menular laibn didasarkan atas meutusan rantai penularan, terdiri dari virus, aedes dan manusia. Karena sampai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif terdapat virus itu maka pemberantas pemberantasan an ditujukan ditujukan pada manusia terutama pada vektornya. vektornya. (Soemarmo, 1998 ; 56) Prinsip tepat dalam pencegahan DHF (Sumarmo, 1998 ; 57) 1)
manf manfaat aatka kan n peruba perubaha han n keada keadaan an nyam nyamuk uk akib akibat at penga pengaru ruh h alam alamia iah h deng dengan an melaksanakan pemberantasan pada saat hsedikit terdapatnya DHF / DSS
2)
memu memutu tusk skan an lingk lingkar aran an penul penular aran an denga dengan n menah menahan an kepad kepadat atan an vekt vektor or pada pada tingkat sangat rendah untuk memberikan kesempatan penderita veremia.
3)
Mengu Mengusa saha haka kan n pember pemberan anta tasa san n vekt vektor or di pusat pusat daera daerah h penga pengamb mbar aran an yait yaitu u sekolah dan RS, termasuk pula daerah penyangga sekitarnya.
4)
Mengus Mengusahak ahakan an pemberan pemberantas tasan an vektor vektor di semua semua daerah daerah berpotens berpotensii penulara penularan n tinggi
Menurut Rezeki S, 1998 : 22, Pember Pemberant antasa asan n penyak penyakit it Dengue Dengue Haemora Haemoragic gic Fever Fever (DHF) (DHF) ini yang yang paling paling pen penti ting ng
adal adalah ah
upay upayaa
memb membas asmi mi
jent jentik ik
nyam nyamuk uk
penu penula lara ran n
dite ditemp mpat at
perindukannya dengan melakukan “3M” yaitu 1)
Meng Mengur uras as temp tempat at – tamp tampet et pena penamp mpun unga gan n air air seca secara ra tera teratu turr seku sekura rang ng – kurangnya sxeminggu sekali atau menaburkan bubuk abate ke dalamnya
2)
Menutu Menutup p rapat rapat – rapat rapat tempat tempat penamp penampung ung air air dan
3)
Mengubu Menguburka rkan n / menyin menyingki gkirka rkan n barang barang kaleng kaleng bekas yang yang dapat dapat menampun menampung g air hujan seperti → dilanjutkan di baliknya.
14. PENATALAKSA PENATALAKSANAAN NAAN
Pada Pada dasarn dasarnya ya pengoba pengobatan tan pasien pasien Dengue Dengue Haemora Haemoragic gic Fever Fever (DHF) (DHF) bersifat simtomatis dan suportif (Ngastiyah, 12995 ; 344) Dengue Haemoragic Fever (DHF) ringan tidak perlu dirawat, Dengue Haemoragic Fever (DHF) sedang kadang – kadang tidak memerlukan perawatan, apabila apabila orang tua dapat diikutsert diikutsertakan akan dalam pengawasan pengawasan penderita penderita di rumah dengan kewaspadaan terjadinya syok yaitu perburukan gejala klinik pada hari 3-7 sakit ( Purnawan dkk, 1995 ; 571)
Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue (UPF IKA, 1994 ; 203) yaitu: Panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan kurang) atau kejang–kejang. Panas Panas 3-5 3-5 hari hari dise disert rtai ai nyer nyerii peru perut, t, pemb pembes esar aran an hati hati uji uji torn torniq iquet uet positif/negatif, kesakitan, Hb dan Ht/PCV meningkat, Panas disertai perdarahan, Panas disertai renjatan. Sedangkan penatalaksanaan Dengue Haemoragic Fever (DHF) menurut UPF IKA, 1994 ; 203 – 206 adalah. 1. Belu Belum m atau atau tan tanpa pa ren renja jata tan: n: Grade I dan II Hiperpireksia (suhu 400C atau lebih) diatasi dengan antipiretika dan “surface cooling”.
Antipiretik
yang
dapat
diberikan
ialah
golongan
asetaminofen,asetosal tidak boleh diberikan Umur 6 – 12 bulan : 60 mg / kaji, 4 kali sehari Umur 1 – 5 tahun : 50 – 100 mg, 4 sehari Umur 5 – 10 tahun : 100 – 200 mg, 4 kali sehari Umur 10 tahun keatas : 250 mg, 4 kali sehari Terapi cairan 1)
Infu Infuss caira cairan n ringe ringerr lakta laktatt dengan dengan dosis dosis 75 ml / kg BB / hari untu untuk k anak dengan BB < 10 kg atau 50 ml / kg BB / hari untuk untuk anak dengan dengan BB < 10 10 kg bersama – sama di berikan minuman oralit, air bauh susu secukupnya
2)
Untu Untuk k kasu kasuss yang yang menu menunj njuk ukan an geja gejala la dehi dehidr dras asii disa disara rank nkan an minu minum m sebanyak – banyaknya dan sesering mungkin.
3)
Apabi Apabila la anak tidak tidak suka suka minum minum sama sama sekali sekali sebaik sebaikny nyaa juml jumlah ah cair cairan an infus infus yang yang harus harus diberi diberikan kan sesuai sesuai dengan dengan kebutuh kebutuhan an cairan cairan penderi penderita ta dalam kurun waktu 24 jam yang diestimasikan sebagai berikut : •
100 ml/Kg BB/24 jam, untuk anak dengan BB < 25 Kg
•
75 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 26-30 kg
•
60 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 31-40 kg
•
50 ml/KgBB/24 jam, untuk anak dengan BB 41-50 kg
•
Obat-obatan lain : antibiotika apabila ada infeksi lain, antipiretik untuk anti panas, darah 15 cc/kgBB/hari perdarahan hebat.
2. Deng Dengan an Renj Renjat atan an ; Grade III 1.
Berika Berikan n infus infus Ringer Ringer Laktat Laktat 20 mL/K mL/KgBB/ gBB/1 1 jam jam
Apabila menunjukkan perbaikan (tensi terukur lebih dari 80 mmHg dan nadi nadi teraba teraba dengan dengan frekue frekuensi nsi kurang kurang dari dari 120/mnt 120/mnt dan akral akral hangat) hangat) lanjutkan dengan Ringer Laktat 10 mL/KgBB/1jam. Jika nadi dan tensi stabil lanjutkan infus tersebut dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan kebutuhan cairan dalam kurun waktu 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi dengan sisa waktu ( 24 jam dikurangi waktu yang dipakai untuk mengatasi mengatasi renjatan renjatan ). Perhitungan Perhitungan kebutuhan kebutuhan cairan cairan dalam 24 jm diperhitungkan sebagai berikut : 100 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB < 25 Kg 75 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dng berat badan 26-30 Kg. 60 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 31-40 Kg. 50 mL/Kg BB/24 jam untuk anak dengan BB 41-50 Kg. 2.
Apabil Apabilaa satu jam jam setela setelah h pemakai pemakaian an cairan cairan RL 20 20 mL/Kg mL/Kg BB/1 BB/1 jam keadaa keadaan n tensi masih terukur kurang dari 80 mmHg dan andi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut memperoleh plasma atau plasma ekspander (dextran L atau yang lainnya) sebanyak 10 mL/ Kg BB/ 1 jam dan dapat diulang maksimal 30 mL/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam. Jika keadaan umum membai membai dilanj dilanjutka utkan n cairan cairan RL sebany sebanyk k kebutu kebutuhan han cairan cairan selama selama 24 jam dikurangi cairan yang sudah masuk dibagi sisa waktu setelah dapat mengatasi renjatan.
3.
Apabi Apabila la satu satu jam jam sete setela lah h pemb pember eria ian n cair cairan an Ringer Ringer Lakt Laktat at 10 mL/K mL/Kg g BB/ BB/ 1 jam keadaan tensi menurun lagi, tetapi masih terukur kurang 80 mmHg dan nadi cepat lemah, akral dingin maka penderita tersebut harus memperoleh plasma atau plasma ekspander (dextran L atau lainnya) sebanyak 10 Ml/Kg BB/ 1 jam. Dan dapat diulang maksimal 30 mg/Kg BB dalam kurun waktu 24 jam.
15. ASUHAN ASUHAN KEPERAW KEPERAWATAN ATAN 1. PENGKAJIAN IAN 1. IDENTITAS
-
Umur Umur:: DHF DHF meru merupa paka kan n peny penyak akit it daer daerah ah trop tropik ik yang yang seri sering ng menyeb menyebabk abkan an kemati kematian an pada pada anak, anak, remaja remaja dan dewasa dewasa (Effen (Effendy, dy, 1995).
-
Jenis Jenis kelami kelamin: n: secara secara keselu keseluruh ruhan an tidak tidak terdapa terdapatt perbeda perbedaan an pada pada penderita penderita DHF. Tetapi Tetapi kematian kematian lebih sering sering ditemukan ditemukan pada anak perempuan daripada anak laki-laki.
-
Tempat tinggal: penyakit ini semula hanya ditemukan di beberapa kota besar saja, kemudian menyebar kehampir seluruh kota besar di Indonesia, bahkan sampai di pedesaan dengan jumlah penduduk yang padat dan dalam waktu relatif singkat.
2. KEL ELUH UHAN AN UTAM UTAMA A
Pender Penderita ita mengel mengeluh uh badanny badannyaa panas panas (penin (peningkat gkatan an suhu suhu tubuh) tubuh) sakit sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nafsu makan menurun. 3. RIWAYA RIWAYAT T PENY PENYAK AKIT IT SEK SEKAR ARAN ANG G
Sering terdapat riwayat sakit kapala, nyeri otot dan pegal pada seluruh bad badan, an, pana panas. s. Saki Sakitt pada pada saat saat mene menela lan, n, lema lemah, h, nyer nyerii ulu ulu hati, hati, mual mual,, muntah dan penurunan nafsu makan. 4. RIWAYA RIWAYAT T PENYA PENYAKI KIT T TERDA TERDAHU HULU LU
Tidak ada hubungan antara penyakit yang pernah diderita dahulu dengan pen penya yaki kitt DHF DHF yang yang dial dialam amii seka sekara rang ng,, teta tetapi pi kalau kalau dahul dahulu u pern pernah ah menderita DHF, penyakit itu bisa terulang dengan strain yang berbeda. 5. RIWAYA RIWAYAT T PENY PENYAK AKIT IT KEL KELUA UARG RGA A
Penyakit ini tidak ada hubungan dengan faktor genetik dari ayah atau ibu. Riwayat adanya penyakit DHF didalam keluarga yang lain (yang tinggal dida didala lam m satu satu ruma rumah h atau atau beda beda ruma rumah h deng dengan an jara jarak k ruma rumah h yang yang berde berdekat katan) an) sangat sangat menent menentukan ukan karena karena penyak penyakit it ini dapat dapat ditula ditularka rkan n melalui gigitan nyamuk aides aigepty. 6. RIWAYAT RIWAYAT KES KESEHA EHATAN TAN LINGKU LINGKUNGA NGAN N
DHF ditularkan oleh 2 jenis nyamuk, yaitu 2 nyamuk aedes:
-
Aedes Aedes aigept aigepty: y: Merupak Merupakan an nyamuk nyamuk yang yang hidup hidup di daerah daerah tropis tropis terutama hidup dan berkembang biak di dalam rumah, yaitu pada tempat tempat penamp penampunga ungan n air bersih bersih,, sepert sepertii kaleng kaleng bekas, bekas, ban bekas, bekas, tempat tempat air minum burung burung yang yang jarang jarang digant digantii airnya airnya,, bak mandi mandi jarang dibersihkan. Dengan jarak terbang nyamuk + 100 meter.
-
Aedes albapictus.
7. RIWAYA RIWAYAT T TUM TUMBU BUH H KEM KEMBA BANG NG
1.
Riway iwayat at Tum Tumbu buh h Kem Kembang bang Teori Kepribadian anak Menurut Teori Psikoseksual Sigmund Freud Kepribadian ialah hasil perpaduan antara pengaruh lingkungan dan baw bawaa aan, n,
kual kualit itas as
tota totall
pril prilak aku u
indi indivi vidu du
yang yang
tamp tampak ak
dala dalam m
menyesuaikan diri secara unit dengan lingkungannya. Tiori kepribadian yang dikemukakan oleh ahli psikoanlisa Sigmund freud (1856 - 1939). Meliputi tahap-tahap :
1
a.
Fase Fase oral oral,, usi usiaa ant antar araa 0 - 1 /2 Tahun
b. b.
Fase Fase anal anal,, usi usiaa ant antar araa 11/2 - 3 Tahun
c.
Fase Fase Fali Falik, k, usia usia anta antara ra 3 - 5 Tah Tahun un
d.
Fase Fase Late Laten, n, usi usiaa ant antar araa 5 - 12 Tahun Tahun
e.
Fase Fase Geni Genita tal, l, usia usia anta antara ra 12 - 18 18 Tahu Tahun n
Tahap perkembangan anak menurut Teori Psikososial Erik Erikson. Erikso Erikson n mengem mengemukak ukakan an bahwa bahwa dalam dalam tahaptahap-tah tahap ap perkem perkemban bangan gan manusia mengalami 8 fase yang saling terkait dan berkesinambungan. a.
Bayi Bayi (ora (oral) l) usia usia 0 - 1 Tahu Tahun n
b. b.
Usia Usia ber berma main in (Ana (Anall ) yak yakni ni 1 - 3 Tah Tahun un
c.
Usia Usia pra prase seko kola lah h (Pha (Phall llic ic)) yakni yakni 3 - 6 Tah Tahun un
d.
Usia Usia sek sekol olah ah (la (late tent nt)) yakni yakni 6 - 12 tah tahun un
e.
Rema Remaja ja (Ge (Geni nita tal) l) yakn yaknii 12 tahu tahun n lebi lebih h
f.
Rema Remaja ja akhi akhirr dan dan dew dewas asaa muda muda
g.
Dewasa
h.
Dewasa akhir
TUGAS PERKEMBANAGAN
BILA TUGAS PERMKEMBANGAN
Bayi (0 - 1 tahun) tahun) −
Rasa percaya mencapai harapan,
−
Dapat Dapat mengh menghad adapi api frus frustr tras asii dalam dalam juml jumlah ah
−
TIDAK TERCAPAI Tidak percaya
−
Malu dan ragu-ragu
−
Rasa bersalah.
kecil −
Mengenal ibu sebagai orang lain dan berbeda
dari diri sendiri. Usia bermain (1 - 3 Tahun) −
Perasaan otonomi.
−
Mencapai keinginan
−
Memulai kekuatan baru
Menerima kenyataan dan prinsip kesetiaan Usia pra sekolah ( 3 - 6 Tahun)
−
−
Perasaan inisiatif mencapai tujuan
−
Menyatakan diri sendiri dan lingkungan
Membedakan jenis kelamin. Usia sekolah ( 6 - 12 Tahun)
−
−
Perasaan berprestasi
Rasa rendah diri
−
Dapat menerima menerima dan melaksanakan melaksanakan tugas dari
orang tua dan guru Remaja ( 12 tahun lebih) −
Rasa identitas
−
Menc Mencap apai ai
Difusi identitas
kese kesettiaan aan
yang ang
menu menujju
pada pada
pemahaman heteroseksual. −
Memilih pekerjaan
Mencapai keutuhan kepribadian Remaja akhir dan dewasa muda
−
−
Rasa keintiman dan solidaritas
−
Memperoleh cinta.
−
Mampu berbuat hubungan dengan lawan jenis.
Belajar menjadi kreatif dan produktif. Dewasa
−
Isolasi
−
Absorpsi diri dan stagnasi
−
keputusasaan
−
−
Perasaan keturunan
−
Memperoleh perhatian.
−
Belajar
keterampilan
efektif
dalam
berkomunikasi dan merawat anak −
Meng Mengga gant ntun ungk gkan an
mina minatt
akt aktifita fitass
pada pada
keturunan Dewasa akhir −
Perasaan integritas
−
Mencapai kebijaksanaan 8. RIWA RIWAYA YAT T IMU IMUNI NISA SASI SI
Anak usia pre sekolah sudah harus mendapat imunisasi lengkap antara lain : BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak. 9. RIW RIWAYAT AYAT NUT NUTRI RISI SI
Kebutu Kebutuhan han kalori kalori 4-6 tahun tahun yaitu yaitu 90 kalori kalori/kg /kg/ha /hari. ri.Pem Pembata batasan san kalori kalori untuk untuk umur umur 1-6 tahun tahun 900-1300 900-1300 kalori kalori/ha /hari. ri. Untuk Untuk pertam pertambah bahan an berat berat badan ideal menggunakan rumus 8 + 2n. Status Gizi =
BBSekarang BBideal
× 100 100 %
Klasifikasinya sebagai berikut : Gizi buruk kurang dari 60% Gizi kurang 60 % -
View more...
Comments