Definisi Dan Tujuan Editing
April 9, 2019 | Author: DerikRiyanto | Category: N/A
Short Description
SMKN 4 BANDUNG...
Description
Derik Riyanto 2 AV SMK N 4 BANDUNG DEFINISI DAN TUJUAN EDITING Definisi Editing adalah proses menggerakan dan menata video shot/hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan enak untuk dilihat. Secara umum pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pasca produksi, seperti titling, colour correction, sound mixing, dsb.
Istilah editing telah dikenal luas dan banyak orang memberi pemahaman sendiri. namun dalam pelajaran ini kita sepakat editing berkaiatan dengan kerja-kerja dibawah ini: 1. Menata, menambahkan atau memindahkan klip video atau klip audio. 2. Menerapkan colour correction, filter dan peningkatan yang lain. 3. Membuat transisi antara klip. Tujuan editing Ada banyak alasan kita melakukan pengeditan dan pendekatan editing sangat bergantung dari hasil yang kita inginkan, yang terpenting adalah ketika kita melakukan pengeditan, pertama adalah menetapkan tujuan kita melakukan editing. Namun, secara umum, tujuan editing adalah sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Memindahkan klip video yang tak dikehendaki. Memilih gambar dan klip yang terbaik. Menciptakan arus. Menambahkan efek, grafik, musik dll. Mengubah gaya dan suasana hati dan langkah dari gambar. Memberikan sudut yang menarik bagi hasil rekaman.
Metode Editing Ada beberapa metode dalam pengeditan video dan masing-masing metode ini mempunyai proses yang berbeda. Meski saat ini, metode non linear editing paling banyak digunakan, utamanya para editor profesional, ada baiknya bagi kita mempelajari berbagai metode editing ini.
1. Film splicing/penyambungan film secara teknis ini bukanlah video editing, tapi film editing. Namun, amat penting ba gi kita untuk mengetahui metode ini karena, metode ini adalah metode edit pertama yang mengedit gambargambar bergerak atau hidup dan secara konseptual, metode ini adalah dasar dari semua editing video. Secara tradisi, metode ini dilakukan dengan memotong bagian film, mengolahnya dan membuang bagian yang tak diperlukan. Proses sangat langsung dan mekanikal. Secara teori, penyambungan film dilakukan dengan gunting dan tape pe yambung, namun kenyataannya, menggunakan mesin penyambung banyak dilakukan dan menjadi solusi praktis. 2. Tape to tape (linear)
Metode linear adalah metode origin elektronik sebelum penggunaan komputer dikenal pada sekitar tahun 1990. Meski saat metode ini tidak mejadi pilihan favorit, tapi dalam hal-hal tertentu motode ini masih banyak digunakan. Ketrampilan dalam metode editing ini diyakini akan sangat bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Dalam metode linear adalah mengcop y secara selektive dari satu tape ke tape yang lain. Dalam metode ini setidaknya digunakan dua tape, satu sebagai sumber dan satu sebagai perekam/recorder. 3. Digital/komputer (non linear) Dalam metode ini, gambar atau clip ditangkap dan disimpan dalam hardrive/harddisk dan diedit dengan menggunakan perangkat lunak/program atau software tertentu. Namun, setelah editing selesai, gambar kembali dipindahkan ke kaset tape atau ke optikal disk/cd. Metode ini mempunyai keuntungan yang signifikan dari d ari linear editing. Khususnya, karena metode ini san gat flexibel. Editor dapat mengedit gambar sesuka hati dan tidak perlu dilakukan secara linear -inilah sebabnya metode disebut non linear. Kekurangan dari metode ini, adalah amat bergantung pada perangkat keras/hardware dan perangkat lunak/software yang kita miliki. 4. Live Editing Dalam situasi tertentu, misal dalam kondisi siaran langsung, beberapa kame ra dan video disambungkan dengan sentral mixing dan control, dan diedit dalam saat itu juga. Contoh paling real dari live editing ini adalah dalam siaran lan gsung yang kita lihat ditelevisi. Tentang Video Video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Lebih jauh mengenal frame rate. ketika serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat oleh mata manusia, maka suatu keajaiban terjadi. jika gambar-gambar tersebut dimainkan dengan cepat maka akan terlihat sebuah pergerakan yang halus, inilah prinsip dasar film, video dan animasi.
Negara yang memakai format standar NTSC (national television standards comitte) yaitu yaitu amerika serikat, jepang, kanada, meksiko dan korea memiliki frame rate sebesar 30 fps (tepatnya 29.97 fps) Untuk negara Indonesia, Inggris, Australia, Eropa dan China format video standar yang digunakan adalah format PAL (phase alternate line ) dengan frame rate sebesar 25 fps. Sedangkan negara perancis, timur tengah dan afrika menggunakan format video standar SECAM (sequential couleur avec memoire) dengan frame rate sebesar 25 fps. Beberapa istilah dalam video editing
1. Capture device : adalah alat atau perangkat keras yang mengubah atau mengkonversi video analog ke video digital 2. Compressors and codec : adalah perangkat lunak atau program yang memadatkan atau menghilangkan. compress atau pemadatan untuk membuat ukuran video menjadi lebih kecil 3. Editing : proses mengubah dan memanipulasi serta mengumpulkan klip video, audio track, grafik dan material lain menjadi suatu paket tayangan yang menarik dan baik. Editing juga membuat transisi antar klip. Editing menjadi bagian dari proses post production atau pasca produksi. 4. Edit decision list (edl) : daftar keputusan mengen ai hal-hal yang dimasukan atau dikeluarkan d ikeluarkan dalam proses editing. 5. Encoding adalah proses mengubah klip video dalam format tertentu. misalnya format 3gp menjadi format avi, wmv, mpeg, dat. 6. Linear editing : juga dikenal sebagai tape to tape editing. adalah suatu metode editing yang mengubah video klip dari tape satu ke tape yang lain sesuai hasil yang diharapkan. 7. Non linear editing adalah suatu metode editing yang menggunakan perangkat lunak komputer untuk mengubah klip video. 8. Transisi adalah jalan atau cara mengubah/memadukan mengubah/memadukan satu shot ke shot berikutnya 9. Post production adalah segala sesuatu yang terjadi pada klip video atau audio setelah produksi atau setelah klip video atau audio direkam atau dishooting. Post production atau pasca produksi meliputi pekerjaan mengedit video dan audio, memberikan judul, membuat grafik dan efek serta menyesuaikan atau mengoreksi mengoreksi warna.
Proses editing adalah salah satu elemen penting di dalam sinematografi dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting . Namun apa sebenarnya video editing itu editing itu ? Video editingadalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut ) atau dengan menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi transisi.. Pada proses editing, gambar tidak cukup hanya digabung-gabungkan begitu saja. Banyak sekali variabel yang harus diketahui dalam proses editing, misalnya : camera angle, cameraworks, jenis shoot, motivasi, informasi, komposisi, sound, dan continuity. Istilah-istilah tersebut merupakan “Grammar of The Edit ” yang harus dipegang dan diketahui oleh seorang editor. Grammar of The Edit
* Motivasi Pada film, gambar-gambar seperti jalanan kota, gunung, laut, awan, dan sebagainya sering kali ditampilkan sebelum gambar utama (subjek/objek). Tujuan dimunculkan gambar-gambar tersebut adalah sebagai penggiring dan penjelas dari gambar selanjutnya. Selain gambar, motivasi dapat juga dimunculkan dalam bentuk audio, misalnya : suara telepon, air, ketukan pintu, langkah kaki, dan sebagainya. Motivasi dapat juga berupa perpaduan gambar dan audio. * I nformasi Pengertian informasi pada editing sebenarnya mengacu pada arti sebuah gambar. Gambargambar yang dipilih oleh seorang editor harus memberikan suatu maksud atau menginformasikan sesuatu. * Komposisi Salah satu aspek penting bagi editor adalah pemahaman tentang komposisi gambar yang bagus. Bagus di sini artinya memenuhi standar yang sudah disepakati atau sesuai dengan Cameraworks. * Continuity Continuity adalah suatu keadaan di mana terdapat kesinambungan antara gambar satu dengan gambar sebelumnya. Sedangkan fungsi dari continuity adalah untuk menghindari adanya jumping (adegan yang terasa meloncat), baik itu pada gambar atau audio. * Tittling Semua huruf yang diperlukan untuk menambah informasi gambar. Misalnya : judul utama, nama pemeran, dan tim kreatif. * Sound Sound dalam editing dibagi menurut fungsinya, sebagai berikut : 1. Original Sound Semua audio/suara asli subjek/objek yang diambil bersama dengan pengambilan gambar/visual. 2. Atmosfer Semua suara latar/background yang ada di sekitar subjek/objek. 3. Sound Effect Semua suara yang dihasilkan/ditambahkan ketika saat editing, bisa dari original sound maupun atmosfer. 4. Music Illustration Semua jenis bunyi-bunyian/nada, baik itu secara akustik maupun electric yang dihasilkan untuk memberi ilustrasi/kesan kepada emosi/mood penonton.
istilah-istilah dalam editing video • Logging: Mencatat dan memilih gambar yang akan kita pilih berdasarkan timecode yang ada dalam masing-masing kaset. • NG Cutting: Memisahkan shot-shot yang tidak baik (NG/Not Good) • Capture / Digitize: Proses memindahkan gambar dari kaset ke komputer • Assembly: Menyusun gambar sesuai dengan skenario
• Rough Cut: Hasil edit sementara. Sangat dimungkinkan terjadinya perubahan. • Fine Cut: Hasil edit akhir. Setelah mencapai tahapan ini, susunan gambar sudah tidak bisa lagi berubah. • Visual Graphic: Penambahan unsur -unsur graphic dalam film. Seperti teks, animasi, color grading, dsb. • Sound Editing/Mixing: Proses editing dan penggabungan suara. Suara meliputi Dialog, Musik dan Efek Suara • Married Print: Proses penggabungan suara dan gambar yang tadinya terpisah menjadi satu kesatuan. • Master Edit: Hasil akhir film.
Amount:
akumulasi biaya kebutuhan produksi
Artificial shot:
pengambilan gambar dengan lebih memperindah shoot sehigga lebih bernuansa
seni
Artificial light:
cahaya hasil rekaan / buatan./ Termasuk sumber cahaya dari lampu.
Aviable Light:
Cahaya yang berasal dari alam (nature). Termasuk cahaya matahari, bulan, ataupun cahaya yang berasal dari api. Actor/actress:
Sebutan untuk Pemeran pria atau wanita Agent (Agent Model):
seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka. Art Departement: bagian artistic, bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan cameraman. Asst. Director:
seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara. Asst. Cameraman:
Orang yang bertugas membantu cameraman untuk pengambilan gambar. Asst. Lighting:
Orang yang membantu chef atau pimpinan divisi lighting dalam penataan letak cahaya lampu. Art Director:
pengarah artistik dari sebuah produksi. Asisten Produser:
seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya. Back light:
sebagai cahaya tambahan, tapi berguna untuk menciptakan suasana ruang dibelakang adegan
Back light shot:
pengambilan gambar dengan posisi kamera berhadapan frontal dengan sumber cahaya didepannyasehingga memungkinkan terekamnya siluet
Big Close Up (BCU):
pengambilan gambar dengan framing memusat pada salah satu bagian tubuh.
Bird Eye view:
seperti top angle akan tetapi lebih dramatis, seperti penglihata seekor burung dari atas.
Blur
:
efek hasil perekaman gambar sehingga tampak seperti tidak fokus dan tampak buram.
Breakdown budget:
biaya masing-masing kebutuhan produksi dari masing-masing departemen, yang dirinci secara detail.
Budget Produksi:
keseluruhan dana untuk produksi
B&W:
membuat visualisasi warna menjadi hitam putih
Call sheet:
Lembaran catatan administrasi produksi berguna sebagai undangan atau pengingat jadwal produksi yang akan dilaksanakan pada hari berikutnya, yang diberikan kepada setiap kru pelaksana produksi dari sutradara hingga krun pendukung produksi yang bekerja paling bawah.
Camera Angle:
teknis pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk mengeksp[ose adegan
Camera Report:
laporan pengiriman gambar dari departemen kamera yang nantinya berguna dalam proses editing, dimana terdapat catatan pengambilan gambar lengkap dengan status hasil gambar, not good atau ok atau mungkin sebagai choose.
Camera roll:
jadwal operator kamera melakukan pengambilan gambar.
Cast
:
Pemeran
Casting:
step produksi yang dilakukan pada tahap praproduksi untuk memilih dan mendapatkan pemeran karakter yang sesuai dengan tuntutan sekenario dan sutradara.
Clapper board:
informasi mengebai scene, shot, dan tahe untuk mempermudahkan memilioh nhasil terbaik pada proses editing. Close Up (CU)
: framing pengambilan gambar dimana kamera berada dekat atau terlihat dekat dengan subjek sehingga gambar yang dihasilkan atau gambar subjek memenuhi bruang frame
Code in:
tanda angka dalam detik sebagai informasi awal waktu dimulainya pengambilan gambar yang tertera pada LCD kamera atau monitor.
Code out:
Tanda angka dalam detik sebagai informasi akhir waktu pengambilan gambar yang tertera pada LCD kamera atau monitor.
Contact Person Lokasi:
Nomor telfon yang bisa dihubungi oleh setiap pelaksana produksi (biasanya nomor telfon manager produksi atau line produser lainnya
Costume:
Baju atau atribut yang biasanya dipakai oleh cast
Crane:
gerakan meninggi atau merendah dari dasar pijakan objek.
Crew Call:
jadwal pemanggilan crew produksi
Curiosity:
antisipasi dugaan dari penonton yang bisa memancing rasa penasaran atas sebuah adegan. Colour Temperature:
apabila tombol AWB (Automatic White Balance) atau menggunakan sistem auto white balance maka akan tampil dan terbaca temperatur derajat kelvin (Ko). Tampilan derajat (Ko) seperti kebiruan, kemerahan, cahaya kurang atau berlebihan. Cut In, Insert:
suatu shot yang disisipkan pada shot utama (master shot) dengan maksud untuk menunjukkan detil. Cut Away, Intercut, Reaction Shot:
shot action yang diambil pada saat yang sama sebagai reaksi dari shot utama Cut On Direction:
suatu sambungan shot dimana shot pertama dipertunjukkan suatu obyek yang bergerak menuju ke suatu arah, shot berikutnya obyek lain yang mengikuti arah gerakan shot pertama Cut On Movement:
sambungan shot dari suatu obyek yang bergerak ke arah yang sama, dengan latar belakang yang berbeda Cut Rhime:
pergantian shot atau adegan dengan loncatan ruang dan waktu pada kejadian yang (hampir) sama dalam suasana yang berbeda. CRAB:
gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang bergerak. Crab Left: bergerak ke kiri. Crab Right: bergerak ke kanan. CRANE:
gerakan kamera diatas katrol naik atau turun. CAMERA PERSON:
orang yang mampu menggunakan kamera, memiliki pengalaman syuting untuk film dan mengerti cara pengambilan gambar yang bagus. Camera Departement:
bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan. Cinematographer (Sinematografer):
penata Fotografi yaitu orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera. Costume Designer:
orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film. Daily Production report
:
laporan produksi harian, berisi rencana produksi dan laporan pelaksanaan sesuai kondisi lapangan
Date of Production:
tanggal pelaksanaan produksi
Day:
hari produksi dilaksanakan, atau juga hari kebeberapa dalam pelaksanaan produksi
Day/Night:
keterangan waktu pada script sebagai blue print mengenai waktu pelaksanaan produksi
Description:
gambar adegan alur peristiwa yang telah dituliskan pada script.
Director’s Treatment:
konsep visualisasi cerita sebagai hasil penerjemahan sutradara atas sekenaro yang dipelajari.
Dolly:
alat yang digunakan untuk mendukung kamera saat pengambilan gambar yang kurang dinamis bila hanya mengandalkan tripod atau handheld operator kamera
Door Frame shot:
merupakan cara pengambilan gambar untuk mendapatkan footage.
Dramatik:
unsur karya film yang bisa membuat penonton selalu merasa ingin mengikuti cerita film itu hingga akhir DOLLY/TRACK:
gerakan kamera di atas tripod atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. Dolly In: mendekati subyek. Dolly Out: menjauhi subyek. Dialogue Coach/Dialogue Director:
orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu pengaturan dialog saja.
Dress The Set : Perintah untuk menempatkan banyak benda (misal lampu, asbak, bunga, atau lukisan) di set untuk memunculkan realitas.
Drift : Ketika seorang aktor/aktris hampir tidak disadari bergerak keluar dari posisinya. Dapat juga berupa petunjuk untuk menghilang dengan suatu cara tertentu, dengan arti melakukan perlahan dan bertahap. Dual Role : Pemutaran lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam sebuah film yang sama. Dubbing : Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film tersebut dibuat. Dubbing biasanya diselesaikan dengan menggunakan Film Loops – bagian pendek dari sebuah gambar beserta dialognya dalam bentuk married print. Aktor/aktris menggunakan gambar dan soundtrack playback sebagai panduan untuk mensinkronkan gerakan bibir dalam gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan untuk memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses pemfilman. Dulling Spray : Sebuah penyemprot aerosol yang menyisakan lapisan yang tidak mengkilat pada permukaan apapun dan tidak mengakibatkan penyilauan pada lensa kamera. Durasi : Waktu yang diberikan atau dijalankan Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya Dissolve : Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera Depth of Field : Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis Editing : Proses pemotongan gambar Editor : Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan gambar video dan audio.
Editorial Departement : Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara atau produser. Electric Departement : Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film. Electrician : Orang yang bertanggung jawab terhadap penempatan dan penyesuaian cahaya serta menyediakan listrik sesuai kebutuhan tiap alat. Exclusive Contract : Kontrak yang menyatakan bahwa seseorang dapat bekerja hanya untuk orang atau perusahaan tertentu yang mengontraknya. Exhibitor : - Orang atau perusahaan yang memiliki bioskop atau drive-in atau rantai lain yang memungkinkan ditontonnya sebuah film. - Teater atau drive-in yang mempertunjukkan sebuah film. Exposed : Bahan baku film yang telah dipakai untuk merekam gambar. Kata “exposed” wajib dicantumkan pada setiap can film yang telah dipakai. Ext. : Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan; jalanan kota, stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat ulang di sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah. Extra : Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah satu orang dalam kerumunan dalam adegan di jalan. Engineering : Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat Extras / Atmosphere:
crowd atau orang – orang yang berfungsi sebagai pendukung suasana
Est. Production Time:
estimasi / perkiraan waktu total produksi untuk pengambilan gambar
Est. Set up:
Estimasi / perkiraan jumlah sudut pengambilan gambar yang dibutuhkan pada sebuah adegan Extreme Long Shot (ELS):
subjek tampak sangat jauh sehingga membuatnya tampak dari kejauhan. Eye Level:
pengambilan gambar dengan ketinggian relatif sedang, kurang lebih sejajar dengan tinggi badan kita. ENG (Electronic News Gathering) – Produksi Berita Elektronik
Proses rekaman video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah dibawa (portable) misalnya kamera VCR portable dan 1 mikrofon, dengan crew seorang juru kamera disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai reporter. EFP (Electronic Field Production) – Produksi Lapangan Elektronik
Sama dengan ENG, hanya jenis program yang diproduksi adalah dokument er, sinetron (film style) EDITOR:
orang yang mengedit video hasil rekaman, pengaturan tata suara seperti musik, SFx (Sound Effect) dan BGM (Background Music) agar dapat enak dilihat. Tugas Penyunting Gambar (editor) :
Menerima film atau gambar-gambar dan rekaman kejadian shooting dari bagian produksi di lokasi shooting; Mencermati gambar-gambar bersama produser dan sutradara Mendigitalisasi gambar ke dalam hard-disk Menentukan shot-shot yang dipotong dan disimpan
Mengurutkan shot ke dalam draft edit Mixing musik, soun effect, narasi ke dalam cutting akhir Mengedit film sesuai dengan durasi waktu yang ditetapkan Menjamin bahwa gambar-gambar yang dipilih dapat lulus sensor.
Electric Departement:
divisi yang bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film. Engineering:
sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja teknis penyiaran. Fading:
digunakan untuk menyebut tampilan gambar yang muncul. Fade in = muncul, fade out = menghilang
Fill Light:
cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap
First Take:
waktu pengambilan gambar pertama kalui disesuaikan dengan jadwal.
Floor plan:
panduan atau patokan bloking perangkat kamera, tata caha ya, settiong, artis, dan para pendukung produksi lain di lapangan. Floor plan seperti peta lapangan produksi dari atas
Framing:
memberi margin atau batasan area seting yang masuk dan tertangkap oleh lensa kamera saat perekaman gambar.
Frog Eye Level:
pengambilan gambar kurang lebih kamera terletak di bawah paha.
Full Shot (FS):
pengambilan gambar dilakukan pada subjek secara utuh dari kepala hingga kaki
Following:
hampir sama dengan tracking, tapi npergerakan kamera followimh lebih moveable, kamera bergerak lebih aktif mengikuti kemana perginya talent.
Footage:
sekumpulan hasil pengambilan gambar yang mungkin bisa dilakukan sebagai stock shot pada proses editing. Footage bukan gambar adegan utama, tetapi bisa di letakan sebagai gambar pendukung Film Loader:
pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspose. Floor Director:
seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi. Filter:
suatu alat dalam kamera yang tugasnya menyesuaikan kondisi cahaya luar atau dalam, agar antara perbedaan cahaya kuat dengan cahaya yang lemah bisa diseimbangkan (balance). Kamera mempunyai 4 macam filter, yaitu 1, 2, 3, 4. Filter 1 untuk cahaya yang mengunakan Artificial Light (tungsteen) biasanya dalam ruangan (in door) dan 2, 3, 4 utnuk intensitas cahaya luar ruangan/sinar matahari (out door).
FRAME:
keterbatasan cara memandang yang sifatnya fatamorgana. Dalam kaitan ini pengganti dari fungsi mata manusia adalah Kamera. Benda ini mempunyai daya tangkap cahaya yang terbatas karena tergantung ukuran lensanya kamera itu sendiri. Besaran daya tangkap lensa kamera itulah yang disebut dengan FRAME dengan kata lain disebut Bingkai. Frame dibatasi dengan ukuran tertentu misalnya saja ukuran pesawat televisi adalah 3:4. Berapa pun besarnya pesawat televisi tetap saja 3 banding 4 (3:4). Karena bentuknya hampir mendekati bentuk dengan persegi empat. Oleh karena itu dalam pembuatan gambar atau penuangan dalam frame harus diletakkan persis ditengah frame secara simetris. Ditengah frame tempat sasaran gambar diletakkan/dituangkan diseb ut dengan Point of Interest (POI). Tetapi dalam stasiun televisi tetangga sebut saja Malaysia, Singapore, Philipina merka mengatakan dengan istilah Point Of View (POV). FAULT FRAME:
kesalahan dalam frame tapi bukan berarti suatu harga mati karena bisa saja kameraman suatu saat yang meliput event secara tiba tiba (tidak terencana) sehingga tidak dapat memikirkan p oint of interest, yang pentingdia pikirkan adalah bagaiman mendapatkan gambar apapun hasilnya, tetap saja dapat diterima semua pihak. Kesalahan dalam frame yang dimaksudkan adalah pembuatan gambar yang terencana namun kameraman tidak mengindahkan atau melalaikan norma norma framing alhasil gambar yang dibuat kelihatan tidak bagus, mungkin terpotong,mungkin terlihat seperti tenggelam dan lain sebagainya. Fade Out, Fade In : Efek berupa gamabr yang perlahan hilang dan menjadi gelap (fade out) atau gambar yang muncul dari kegelapan (fade in). Digunakan untuk menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita. False Move : Gerakan yang tidak terencana oleh aktor/aktris sebelum melakukan gerakan yang telah direncanakan. False Move yang dilakukan aktor dapat memunculkan masalah dengan mengatur Dolly Grip untuk bergerak bersama dolly dan kamera karena ia berpikir bahwa gerakan aktor adalah isyarat untuk menggerakan kamera. Fast Motion : Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar kemudian memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan terlihat lebih cepat dari normal. Juga menciptakan efek masa lalu dan film bisu. Feature Part : Peran yang tidak terlalu penting untuk seorang bintang, tapi cukup besar untuk memunculkan
perhatian khusus. Biasanya dilakukan oleh aktor/aktris yang telah dikenal baik oleh penonton. Saat ini lebih dikenal dengan Cameo. Fifty-fifty : Biasanya sudut kamera atau pengambilan gamabr ketika dua orang aktor/aktris saling berhadapan, berbagi lensa dengan adil. Juga disebut sebagai a two shot atau a two. Fill Light : Set pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras dari key lighting. Film : Media untuk merekam gambar yang menggunakan selluloid sebagai bahan dasarnya. Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti 16mm dan 35mm. Film Clip : Bagian pendek dari sebuah film. Film Loader : Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspose ke dalam can. First Run : Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton. Saat ini lebih dikenal dengan premiere. Fishpole Boom : Sebuah tiang ringan yang dapat digenggam dan dapat dipindahkan untuk digunakan meletakkan mikrofon di lokasi yang sulit selama pemfilman. Flag : Miniatur Gobo dari kayu lapis atau kain pada bingkai metal yang diletakkan pada century stand. Flare : Ketika suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang tidak diinginkan scara langsung pada lensa. Flashback : Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal, tergantung dari cerita. Flub : Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog – flubbed his line Fluid Head : Landasan pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus untuk kamera melalui penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah berisi minyak dalam landasan itu sendiri.
Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati obyek aslinya Fog Maker : Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat memunculkan efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk menghilangkan kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran kecil, mesin yang dapat digenggam atau mesin besar yang diletakkan di kereta. Follow Focus : Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus pada aktor/aktris yang bergerak mendekati atau menjahui kamera. Biasanya menjadi tugas first assistant cameraman. Follow Shots : Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan. Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh Floor Director : Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi Footage : Gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan Footage Counter : Alat penghitung yang berada pada kamera untuk tetap dapat mengikuti jumlah film yang telah diekspose. Four Walled Set : Sebuah set yang memiliki 4 dinding bukan 3 seperti biasanya. Keempat dinding menutup area aksi secara sempurna namun mungkin dapat dipindahkan untuk memungkinkan pergerakan cahaya dan kamera selama melakukan pengambilan gambar. Frame : * Suatu gambar dari banyak gambar pada gulungan film yang telah diekspose, ukuran frame bervariasi sesuai format yang akan diambil gambarnya. * Menyesuaikan kamera dan lensa sehingga gambar yang akan diambil memiliki batasan yang diinginkan. Frame per Second (fps) : Sebuah film 35mm berputar dalam kamera dengan kecepatan normal menghasilkan 24 frame perdetiknya sehingga bila banyak frame yang diputar tiap detiknya aksi dari subyek akan
diperlambat ketika diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila lebih sedikit dari 24 frame yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila diproyeksikan dengan kecepatan normal. Freelancer : Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan manapun
Garis imajiner:
garis khayal pengambilan gambar sebagai batas gerak pandang kamera untuk menjaga konsistensi posisi objek antar frame.
Genset:
perangkat sumber listrik yang digunakan sebagai power input utama dalam produksi film.
Group Shot:
pengambilan gambar dengan mengambil gambar lebih dari dua objek. Gaffer:
pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of Photography mengenai pencahayaan set. berbagai bentuk dan ukuran. Green Departement:
divisi yang bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.
Handheld:
Mengambil gambar dengan hanya menggunakan tangan sebagai alat penyangga, tidak memakai alat tambahamn lainnya.
Head Room:
ruang jeda semu yang berada diantara kepala artis dan frame kamera.
High Angle:
merekam gambar dari sudut atas objek sehingga objek terlihat terekspose dari bagian atas.
Hunting Lokasi:
mencari lokasi sesuai dengan tuntutan skenario Hairdresser:
spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan. Hairdresser Departement:
bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan aktris. INT / EXT:
keterangan tempat sebagai setting cerita dalam sekenario untuk pengelompokan ruang interior dan eksterior Infotainment:
informasi dan entertainment yang sebenarnya merupakan magazine show. Kalau dilihat dari ciri berita keras, maka beberapa item infotainment dapat dimasukkan pada program berita keras reguler. Dengan durasi per item tentunya singkat. Akan tetapi apabila akan dibahas lengkap dan detail maka dengan magazine show (infotainment) lebih tepat karena tidak terbatas waktu. Di mana stasiun televisi di Indonesia sebagian besar menayangkan infotainment menonjolkan hiburan yang bersifat feature atau investigasi report. Sehingga sumbe rnya yang berasal dari berita keras reguler, biasanya telah muncul terlebih dahulu. Jimmy jip:
piranti pendukung kamera yang digunakan dalam pengambilan gambar yang memungkinkan kamera bergerak lebih dinamis untuk menjangkau area yang sulit dilakukan oleh operator kamera seperti tuntutan sutradara. JEDAH:
suatu ruang kosong dalam frame televisi atau kamera yang sengaja dibuat oleh kamerawan untuk memberikan makna gambar itu sendiri.
Jedah yang berada diatas kepala disebut Head Room Jedah yang adanya depan hidung/muka disebut Nose Room Jedah yang adanya dikepala belakang disebut Back Room
Jump Cut:
suatu pergantian shot dimana kesinambungan waktunya terputus karena loncatan dari satu shot ke shot berikutnya yang berbeda waktunya. Karakter:
tokoh yang melakukan dialog dalam suatu adegan
Key Light:
cahaya utama yang berfungsi sebagai penerangan pokok atau utama dalam frame tangkapan kamera.
Komposisi Framing:
mendapatkan hasil perekaman objek yang tidak asal rekam saja, dan mengupayakan wujud visual film agar tidak terkesan monoton sehingga enak dilihat.
KZ. No:
penomoran kaset atau bahan baku produksi dengan maksud memudahkan p roses editing dan pemilihan hasil gambar.
Location on script :
lokasi yang digambarkan dalam sekenario sebagai setting cerita
Location to Shoot:
lokasi yang dipilih sutradara uintuk mengeksekusi adegan s ebagai penerjemah lokasi yang digambarkan sekenariop
Logging:
proses editor memotong gambar, mencatat waktu pengambilan gambar, dan memilih shot – shot yang ada yang disesuaikan dengan ka,era report.
Logistic:
segala kebutuhan dalam produksi film / kebutuhan konsumsi pelaksanaan produksi. Long shot (LS):
framing diantara MLS dan ELS. Dengan kata lain ruang pandangnya lebih lebar dari MLS dan lebih sempit dibandingkan ELS
Low Angle:
Pengambilan gambar dari sudut bawah Live:
program disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses. Kebanyakan program-program berita, olah raga, upacara kenegaraan disiarkan secara langsung Live on Tape:
produksi berlangsung terus tanpa terhenti, sampai akhir program, editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing). Direkam per bagian (segment) Direkam dengan single camera – single VCR (film style). Direkam dengan multi camera – multi VCR
Live on Cam:
format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi peliputan. Sebelum reporter di lapangan menyampaikan laporan, presenter lebih dulu membacakan lead in dan kemudian ia memanggil reporter, di lapangan untuk menyampaikan hasil liputannya secara lengkap. Laporan ini juga bisa disisipi gambar yang relevan. Karena siaran langsung memerlukan biaya telekomunikasi yang mahal, tidak semua berita perlu disiarkan secara langsung. Format ini dipilih jika nilai beritanya amat penting, luar biasa, d an peristiwanya masih berlangsung. Jika peristiwanya sudah berlangsung, perlu ada bukti-bukti yang ditunjukkan langsung kepada pemirsa. Durasinya disesuaikan dengan kebutuhan. Live on TAPE (LOT):
format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian, namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan, dan penyiarannya baru dilakukan kemudian. Format berita ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat peristiwa. Namun, siaran tak bisa dilakukan secara langsung karena pertimbangan teknis dan biaya. Meski siarannya ditunda, aktualitas tetap harus terjaga. Durasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, namun biasanya lebih singkat dari format Live on Cam. Live by Phone:
format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat peristiwa dengan menggunakan telepon ke studio. Lead in berita dibacakan presenter, dan kemudian ia memanggil reporter yang ada di lapangan untuk menyampaikan laporannya. Wajah reporter dan peta lokasi peristiwa biasanya dimunculkan dalam bentuk grafis. Jika tersedia, bisa juga disisipkan gambar peristiwa sebelumnya. Make-up / Hair do:
tata rias serta tata rambut untuk artis disesuaikan dengan tuntutan sekenario dan sutradara. Medium Close UP (MCU)
:
pengambilan gambar dengan komposisi framing sunjek nterlihat lebih jauh dari close up, tetapi lebih dekat dari medium shot. Medium Full Shot/knee shot
:
memberi batasan framing tokoh sampai kira-kira ¾ ukuran tubuh.
Medium Long Shot (MLS) :
framing kamera mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana, diperlukan karena ada kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan seting tersebut Medium Shot (MS):
merekam gambar subjek kurang lebih setengah badan.
Mozaic:
Memberikan efek gambar terpisah terbentuk dengan warnanya sehingga visualisasinya tidak begitu jelas ; cenderung mengunci warna / mengotakkan sehingga yang tampak han ya pergerakan gambarnya saja. Make-Up Departement:
bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting. Music Departement:
divisi yang bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang akan digunakan dalam film. Magazine Show:
sebuah program yang bisa bersifat “timeless” atau “actual” yang disajikan dengan menggunakan format majalah dengan rubrika-sinya. Ibarat majalah, maka Magazine Show diproduksi sesuai dengan target penontonnya sehingga desain produksi, script, host hingga editing style se-suai dengan nafas Magazine itu sendiri. MCR (Multi Camera Remote):
produksi lapangan dengan mempergunakan kamera lebih dari 1, dengan switcher, beberapa monitor, sound audio sistem. Produksi yang direkam a dalah sinetron, musik, olahraga, dsb. Negatif Art:
untuk membuat hasil visualisasi gambar yang seakan bertantangan dengan warna aslinya
NATURAL JOINT:
teknik untuk peliputan pada “ORANG“ sebagai sasaran obyek/subyek ada ketentuan ketentuan yang harus diperhatikan karena pada saat ini kebanyakan para calon kamerawan (pemula) melalaikan aturan aturan pengambilan gambar/visual sehingga p ada saat di preview hasilnya mengecewa-kan. Natural joint pada dasarnya yang pokok pada anatomi tubuh orang dan menghasilkan shot size. Neutral Density (ND):
gunanya untuk merekam sinar yang sangat kuat. Misalnya: bila akan mulai shoot, matahari langsung harus menggunakan filter 4¼ ND akan mendapat hasil gambar matahari yang utuh atau bila melaku-kan shooting di atas laut, atau mungkin di atas bukit atau gunung, maka harus menggunakan juga filter 4¼ ND, sehingga menghasilkan gambar yang terlihat kontras antara langit dan daratan. Bila tidak menggunakan filter ND gambar akan terlihat seperti berkabut a tau foggy. Natsound (natural sound):
suara lingkungan) yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi, biasanya natsound tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang diberitakan. OK / NG:
keterangan pada kamera report sebagai status pengambilan ggambar not good / OK sehingga bisa dipilih oleh editor .
Old Movie:
memberikan efek sinema, warna cenderung kuning kecoklatab hampir seperti sepia
One Shot:
pengambilan gambar dengan satu objek saja.
Over Shoulder:
mengambil adegan dialog dari sudut belakang / punggung bahu salah satu subjek sinematik
Panning:
pergerakan kamera dari kiri kekanan atau sebaliknya
Parenthetical:
keterangan aksi nyang ditulis dalam sekenario dan harus dilaksanakan oleh pelaku karakter ketika dia mengucapkan dialog
Pastel:
mengoreksi warna gambar menjadi lebih soft.
Person :
setiap kru pelaksana yang terlibat
Plot :
sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar.
Premiere:
penyangan perdana karya film kepada seluruh pendukung produksi sebelum dipertontonkan kepada khalayak umum
Production budget:
kebutuhan dana yang diperlukan untuk proses produksi hingga selesainya sebuah karya film
Production Company:
perusahaan atau komunitas yang memproduksi karya film tersebut
Production Notes:
catatan produksi yang perlu diperhatikan agar bisa dievaluasi / diwaspadai dalam pelaksanaanya dilapangan
Production preparing:
proses persiapan produksi agar tidak terjadi kendala saat shootng sudah dimulai atau peranti produksi lain tertingal atau terlupa sehingga mengacaukan produksi
Production Property:
segala barang dan perangkat kerja untuk keperluan produksi pembuatan film.
Project Duration:
durasi yang direncanakan untuk sebuah karya film
Project title:
nama proyek yang sedang diproduksi, atau sering diisi dengan judul film PICTURE of QUALITY:
kualitas gambar di tentukan adanya pengoperasian alat yang akurat (expert). Kriteria gambar bisa disebut bagus apabila memenuhi standard operational prosedur salah satu diantaranya:
Adanya pengaturan focusing yang tepat. Adanya pengaturan diagfrahma (f.) sesuai dengan cahaya yang ada. Adanya penggunaan filter camera sesuai dengan kondisi out door atau in door Adanya penataan cahaya (lighting) yang tepat Adanya penempatan/letak kamera yang benar
Package (PKG):
format berita TV yang hanya lead in-nya yang dibacakan oleh presenter, tetapi isi berita merupakan paket terpisah, yang ditayangkan begitu presenter selesai membaca lead in. Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. Lazimnya tubuh berita ditutup dengan narasi. Format ini dipilih jika data yang diperoleh sudah lengkap, juga gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis. Kalau dirasa penting, reporter dapat muncul dalam paket berita tersebut (stand up) pada awal atau akhir berita. Durasi maksimal total sekitar 2 menit 30 detik.
Phone Record:
format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara tunda (delay). Format ini sebetulnya hampir sama dengan Live by Phone, hanya teknis penyiarannya secara tunda. Format ini jarang digunakan, dan biasanya hanya digunakan jika diperkirakan akan ada gangguan teknis saat berita dilaporkan secara langsung. PRODUCER:
seseorang yang bertanggungjawab secara umum terhadap seluruh pelaksanaan produksi. Produksi yang dimaksud biasanya berkaitan dengan produk audio visual. Namun secara umum, Jenis Produser terbagi dalam 4 kategori:
Producer who create the content: para kreator dibalik program-program TV drama dan non-drama (variety show, reality show, games, quiz, musik, magazine show,etc). Mereka adalah orang-orang kreatif yang berada di departemen Produksi/Content Acara. Producer who manage administration and money: dikenal sebagai produser lapangan yang profesional dalam manajemen administrasi (kontrak, proposal, jadwal, dsb) d an finansial. Dibutuhkan talent kepemim-pinan yang kuat untuk Produser ini. Producer who sell programming and work on marketing: berada di bawah Departemen Programming atau Marketing. Me-reka ini yang membangun dengan kreatif berbagai paket-paket program TV agar laku dijual ke sponsor dan disukai publik. Producer who produce News and Sport: para Jurnalis Televisi yang mampu memproduksi berita-berita atau feature yang akurat sesuai dengan filosofi dari jurnalistik yaitu aktual dan faktual.
Tugas dan Tanggung Jawab Produser
Merencanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan program televisi (penelitian, pengembangan ide, perencanaan anggaran, penyediaan fasilitas, dll) Bertanggung jawab terhadap produksi program televisi secara mtepat waktu. Bertanggung jawab kualitas program televisi.
PENULIS NASKAH:
orang yang memiliki ide membuat cerita dan dituangkan ke dalam naskah untuk keperluan produksi TV, baik drama maupun news. Tugas dan tanggungjawabnya menyusun naskah sesuai dengan ide-ide yang disampaikan oleh produser dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan program televisi.
Production Departement:
bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani p ersiapan dan pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi. Production Assistant:
orang yang bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses produksi. Production Manager:
orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai. Production Unit:
terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi. Prop Man:
orang yang bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi. Rate :
harga atau biaya rata-rata
Reading – Rehearsal Talent:
pelatihan oleh sutradara dan asistennya dalam mendalami tokoh yang akan diperankan oleh talent.
Reflection Shot:
pengambilan gambar pada cermin yang memperlihatkan subjek atau beyangannya. Reflektor:
alat bantu tata cahaya yang berguna untuk mengimbangi cahaya yang datang dari sisi lain. Berbentuk lembaran tebal dilapisi pemantuk cahaya yang bersifat memendarkan atau membiaskan cahaya
Retake:
pengulangan pengambilan gambar karena terdapat kesalahan. Misal kontinuitas adegan
Rundown:
penjadwalan shooting dengan cara mengelompokkan lokasi yang sama dan waktu yang berurutan untuk melaksanakan shooting secara efisien Research Departement:
bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda, kostum, RACK FOCUS (selective focusing):
mengubah fokus lensa dari obyek di latar belakang ke obyek di latar depan atau sebaliknya, untuk mengalihkan perhatian penonton dari satu obyek ke obyek lainnya. Reader:
format berita TV yang paling sederhana, hanya berupa lead in yang dibaca presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar ataupun grafik. Hal ini dapat terjadi karena naskah berita dibuat begitu dekat dengan saat deadline, dan tidak sempat dipadukan dengan gambar. Bisa juga, karena perkembangan peristiwa baru sampai ke tangan redaksi, ketika siaran berita sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun disisipkan di tengah program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan berita yang sedang ditayangkan. Reader biasanya sangat singkat. Durasi maksimalnya 30 detik. Sepia:
membuat tampilan warna cenderung kuning kecoklatan atau soft colour.
Set Contruction:
bangunan latar belakang untuk keperluan pengambilan gambar.
Scene :
adegan cerita sebagai runtutuan alur peristiwa dalam sekenario
Script breakdown :
penjabaran atau pembahasan secara mendalam mengenai skenario by scene, secara detail
Script Breakdown Sheet:
lembaran bantu administrasi produksi yang berisi informasi atau data lengk ap kebutuhan scene sebagai pembedahan adegan dalam sekenario secara detail sebelim dilakukan eksekusi gambar
Scene Name:
penamaan sebuah scene dalam sekenario. Biasanya dihubungkan den gan kejadian dalam adegan pengambilam gambar untuk mempermudah mengingat scene lebih lagi dalam proses editing
Scene No:
penamaan sebuah scene dalam sekenatio. Biasanya dihubungkan den gan kejadian dalam adegan pengambilan gambar untuk mempermudah pengingatan scene terutama dalam proses editing
Set Artistic:
konsep desain tata ruang sebagai pendukung tempat pengambilan gambar adegan
Spesial Equipment :
perangkat dan peranti khusus yang harus disediakan guna mendukung proses pen gambiakn gambar yang tidak memungkinkan bila hanya menggunakan peranti standar
Spesial effect:
efek khusus yang dikenakan pada hasil pengambiolan gambar untuk lebih menghidupkan adegan
Shot / angle:
sudut pengambilan gambar dari sebuah adegan.
Shooting Days:
berkenaan dengan hari keberapa proses pengambilan gambar dilakukan
Shooting format:
berkenaan dengan bahan baku yang akan dilguynakan dalam proses pengambilan gambar
Shot List:
rencana urutan pemecahan adegan yang disesuaikan dengan secara rinci yang berguna untuk mengetahui proporsi adegan yang disesuaikan dengan durasi pengambilan gambar dan struktur tangga dramatik cerita.
Sinopsis:
penuturan cerita secara literatur / gambaran agar penonton memahami secara sekilas bagaimana film itu disajikan.
Skenario:
penutura secara filmis, dengan penataan secara khuisus / draft akhir sebuah jalinan cerita yang siap divisualisasikan menjadi sebuah karya film.
Slim :
membuat tampilan gambar terlihat meninggi.
Slow Shutter:
menggerakan gambar sehingga terlihat slow motion
Solarize:
menegaskan warna sehingga kontrasnya begitu tampak
Sound:
suara / bunyian lainnya untuk mendukung peristiwa
Sound Effect:
efek suara yang digunakan untuk mempertegas kejadian atau membantu menyampaikan informasikajadian
Still :
membuat gambar diam
Still Fotografi:
pencritaan gambar diam dari sebnuah objak pandang oleh still kamera
Storyboard:
desain konsep sebuah karya audiovisual dalam hal ini film, yang masih berbentuk sketsa gambar dengan intruksi sutradara, sebagai alat bantu tim pelaksana produksi, terutama operator kamera, untuk mengeksekusi pengambilan gambar.
Stretch;
kebalikan dari slim, membuat tampilan gambar memipih ho rizontal
Sub Plot:
bagian pendukung cerita untuk mencapai hasil yang maksimal dalam menuju / memperkuat Plot utama
Theme / Tema
Tilting
:
gagasan inti dari sebuah cerita.
:
pergerakan kemera dari atas ke bawah atau sebaliknya
View more...
Comments