instagram . good refrence...
PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI SMP ISLAM CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI (BSD) KOTA TANGERANG SELATAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh
Daniella Putri Islamy NIM: 1110051000176
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436 H
ABSTRAK Daniella Putri Islamy, 1110051000176, Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD, di bawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro SE, M.Si Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Dari kelebihan fitur tersebut, membuat sebagian orang berkesempatan untuk menjadikan instagram sebagai lahan untuk berbisnis disebut dengan online shop. Online shop pada instagram sangat memudahkan orang-orang untuk berbelanja secara online. Banyaknya akun online shop pada instagram, pastinya membuat dampak yang memicu perilaku konsumtif. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif melalui kuisioner kepada 109 responden. Responden yang dipilih adalah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan BSD yang menggunakan dan mengakses online shop pada media sosial instagram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif dan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumtif. Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei, metode survei adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan observasi. Penelitian ini menggunakan teori uses and effect, yang menyebabkan terjadinya penggunaan media. Untuk mengidentifikasi kebutuhan khalayak penulis menggunakan konsep McQuail yaitu motif informasi, motif interaksi sosial, motif hiburan, motif identitas pribadi dan teori reinformant imitasi dengan pengukuran menggunakan konsep individual differences. Adapun hipotesisnya adalah terdapat pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Berdasarkan hasil dan penelitan dan hasil uji t (parsial) menunjukkan variabel frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas pribadi, motif hiburan, pendapat dan pembujukan, kepercayaan, dan kepribadian dan penyesuaian diri berpengaruh positif terhadap siswa-siswi, tetapi variabel motif interaksi sosial berpengaruh negatif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi. Sedangkan koefisien determinasi yang telah disesuaikan ( R Square) sebesar 0,162 artinya frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, pendapat dan pembujukan, kepercayaan, dan kepribadian dan penyesuaian diri berpengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi sebesar 16,2% dan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Kata kunci: pengaruh, online shop, instagram, perilaku konsumtif, motif.
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Dzat Maha Sempurna yang senantiasa menyempurnakan kenikmatan kepada hamba-Nya, dengan segala karunia-Nya penulis akhirnya mampu menyelesaikan penelitian ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya dan keluarganya. Penulis menyadari bahwa tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan dari pihak lain. Semua karena bimbingan, nasehat dan motivasi dari semua pihak yang diberikan kepada penulis. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata (S1) pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, MA., Suparto Ph.D, ME.d. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, MA. selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
2.
Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Rachmat Baihaky, MA. dan Sekretaris Jurusan KPI, Fita Fathurokhmah, M.Si.
3.
Ir. Noor Bekti Negoro, SE. M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, membimbing penulis dalam membuat skripsi yang baik dan benar.
4.
Dra. Hj. Jundah, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan kepada penulis.
5.
Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala pengetahuan dan
iii
pengalaman berharga sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6.
Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis untuk mencari bahan referensi penelitian ini.
7.
Untuk H. Abdul Malik Hidayat, S. Ag. selaku kepala sekolah SMP Islam Cikal Harapan I BSD, Azizah, ST. selaku wakil kurikulum sekolah, dan staf sekolah untuk bersedia mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
8.
Untuk orang tua saya tercinta, Yunariah dan Ruslin, SE. yang sudah menjadi orang tua yang sangat baik dan pengertian serta dengan sabar mendidik dan membimbing saya tentang segala aspek kehidupan. Skripsi ini saya dedikasikan untuk beliau yang membuat saya menjadi perempuan yang lebih mandiri, lebih kuat, lebih tegar, ikhlas dan sabar.
9.
Untuk kakak dan adik saya tercinta, Yuliza Sofyawati, Kian Muhammad Islam, dan Kaisha Fitria Islamy. Terima kasih atas doa-doa dalam sholat kalian untuk saya agar cepat lulus dan menjadi sarjana.
10. Untuk sahabat-sahabat saya yang sudah saya anggap saudara sendiri yang sangat saya cintai, Adinda Nurrizki, Mutia Arfinasari, Bella Ammara Karlinda, Leny Putri Wahyudi, Dwi Oktaviani, Irfa Hasanah Gustiani, Clarintha Sasongko, Arfi Hanifah, Chika Sabrina, Alto Indra Sanjaya, Handy Budiman, Putu Purnayasa, Issey Fitto Cassander, Dimas Arif Setiawan, Rinaldy Reagen, Ahmad Mufty, Angga Yulia Putra, Thantawi Jauhari, Irfan Arifendi serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan, motivasi, doa, kepedulian, kebahagian, waktu dan hiburan yang kalian berikan untuk saya dalam mengerjakan skripsi ini. 11. Untuk sahabat-sahabat saya KPI angkatan 2010, Susi Aryani, Yusra Nuryazmi, Ahmad Ziaul Fitrahudin, Aris Suyitno, Rendi Adityawarman, Mochammad Kahfi, Maria Safitri, Mohammad Fahmi Al-mansuri, Sendi Darlis Aditiya, Anjar Sukmawati Maurie, Tasha Mahindria, Nanda Cahya, Nadia Pratama yang selalu memberikan kebahagiaan, kesenangan dan
iv
keceriaan, serta mau berbagi kesedihan dan kesusahannya selama empat tahun ini. Dukungan dan motivasi dari kalian sangatlah penting untuk saya.
Akhirnya, saat ini Penulis hanya bisa membalas dengan doa, semoga semua pihak yang telah memberi perhatian dan membantu atas kelancaran studi penulis untuk meraih gelar sarjana mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, serta hajatnya dikabulkan, dan mohon maaf apabila ada kata-kata atau penulisan dalam skirpsi ini yang salah. Penulis mengakui banyak sekali kekurang dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritikan dan masukan yang konstruktif
sangat
penulis
untuk
harapkan
bagi
siapa
saja
yang
mau
membantu
menyempurnakannya.
Serpong, 15 Mei 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………...
i
ABSTRAK . ....................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
v
DAFTAR TABEL…………………………………………..........................
ix
DARTAR GAMBAR……………………………………………………….
x
DAFTAR BAGAN…………………………………………………………..
xi
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Batasan Dan Rumusan Masalah .................................................
7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ......................................................................
7
E. Tinjauan Pustaka .........................................................................
8
F. Sistematika penulisan .................................................................
10
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................
12
A. Media Sosial ...............................................................................
12
B. Fungsi Media dan Pengaruhnya ..................................................
13
C. Usses and Effect..........................................................................
17
D. Teori Reinforment Imitasi ..........................................................
20
E. Konsep Individual Differences ...................................................
21
F. Pengertian Perilaku Konsumtif ...................................................
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................
29
vi
A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
29
B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian ........................................
29
C. Tipe Penelitian ............................................................................
30
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................
31
E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .................................
32
F. Variabel Penelitian ......................................................................
34
G. Operasional Variabel Penelitian .................................................
35
H. Kerangka Pemikiran ...................................................................
37
I. Uji Instrumen ..............................................................................
38
J. Metode Analisis Data..................................................................
39
BAB IV Gambaran Umum (SMP Islam Cikal Harapan I BSD) ...............
46
A. Profil Siswa-Siswi.......................................................................
46
B. Sejarah Sekolah...........................................................................
48
C. Visi ..............................................................................................
50
D. Misi .............................................................................................
50
E. Tujuan Sekolah ...........................................................................
51
F. Kurikulum Sekolah .....................................................................
52
G. Struktur Organisasi Sekolah .......................................................
53
BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA ...............................................
55
1. Deskripsi Data Responden Penelitian ....................................
55
2. Uji Instrumen .........................................................................
56
3. Uji Regresi Linear Berganda ..................................................
58
4. Uji Koefisien Determinasi .....................................................
61
5. Uji F-Test ...............................................................................
62
vii
6. Uji T-Parsial ...........................................................................
63
BAB VI PENUTUP ........................................................................................
67
A. Kesimpulan .................................................................................
67
B. Saran ...........................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Siswa/i SMP .................................................... 32
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Siswa/i SMP ..................................................... 34
Tabel 3.3
Definisi Operasional ................................................................... 36
Tabel 3.4
Skala
Tabel 3.5
Blue Print (Sebelum Uji Validitas) ……………………………..44
Tabel 3.6
Blue Print (Sesudah Uji Validitas) …………………………….. 45
Tabel 4.1
Jumlah Populasi Siswa/i SMP………………………………… . 50
Tabel 5.1
Jenis Kelamin………………………………………………..…..55
Tabel 5.2
Umur……………………………………………..…………… .. 55
Tabel 5.3
Coefficients…………………………………………………… .. 58
Tabel 5.4
Model Summary………………………..………………………. 61
Tabel 5.6
ANOVA……………………………………………………… ... 62
Tabel 5.6
Coefficients………………………………………………………63
Likert ………………………………………... ........... 39
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pengaruh Online Shop Pada Media sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa………………………... 37 Gambar 4.1 Lambang SMP Islam Cikal Harapan I ……………………… 54
x
DAFTAR BAGAN
Bagan 4.1 Struktur Organisasi SMP Islam Cikal Harapan I……………………………………………….. 53
xi
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Dengan perkembangannya yang semakin
maju, dampaknya bisa terlihat pada
perubahan gaya hidup pada masyarakat. Dampak lainnya bisa terlihat pada kecederungan masyarakat yang semakin aktif pada dunia online. Perkembangannya teknologi yang semakin canggih membuat manusia semakin mudah untuk berkomunikasi. Marshall McLuhan mengatakan, “kita seakan berada di suatu komunitas yang berbeda di dunia dan terhubung satu sama lainnya sehingga membentuk perkampungan global”.1 Teknologi informasi merupakan teknologi masa kini yang dapat menyatukan atau menggabungkan berbagai informasi, data dan sumber untuk dimanfaatkan sebagai ilmu bagi kegunaan manusia melalui penggunaan berbagai media dan peralatan telekomunikasi modern. Dengan menggunakan berbagai media, peralatan telekomunikasi dan komputer canggih, teknologi informasi akan terus berkembang dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan peradaban umat manusia di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Kemajuan dan perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi, informasi dan multimedia pada akhirnya sangat berpengaruh dalam merubah hubungan sosial kemasyarakatan dikarenakan sifat fleksibilitas dan 1
Morissan, dkk., Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 36
1
2
kemampuan telematika untuk masuk ke aspek-aspek kehidupan manusia.2 Salah satu perkembangan teknologi yang berpengaruh di masyarakat pada era global ini adalah internet, internet singkatan dari (interconnectionnetworking) yaitu sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Komputer yang terhubung ke internet dapat melakukan aktifitas pertukaran data dengan cepat.3 Seiring berjalannya waktu, lahirlah new media (media baru) yang membuat suatu inovasi kreatif dalam menciptakan sebuah situs-situs jejaring sosial (social network) yang bersumber dari adanya internet seperti jejaring sosial Instagram yang sedang digandrungi para remaja di zaman modern ini. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto (photo sharing) yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan video singkat, serta dapat menerapkan filter digital, lalu bisa mengunggah ke media sosial Instagram tersebut. Fitur unik di Instagram adalah dengan memotong atau crop foto menjadi bentuk persegi sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid. Instagram merupakan salah satu jejaring sosial photo sharing yang sukses diminati oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia, terutama bagi para remaja. Instagram menjadi media sosial dengan peningkatan jumlah
2
Agung Noegroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010) ed I, cet 1,
hal: 36 3
Wikipedia Indonesia , definisi internet http://www.mint.web.id/2013/03/pengertianinternet-dan-sejarah.html (06-11-2014, 10.52)
3
pengguna aktif terbesar dalam enam bulan terakhir. Jumlah pengguna aktif Instagram melonjak 23% dari 130 juta pengguna pada Juni 2013 menjadi 150 juta/bulan pada kuartal keempat tahun lalu. Angka ini muncul berdasarkan survei lembaga Global Web Index terhadap 170 ribu pengguna media sosial di 32 negara. Data terakhir menyatakan bahwa jumlah foto yang diunggah ke instagram sudah mencapai 16 miliar. Setiap hari, 55 juta pengguna
mengunggah
fotonya.
Sebuah
situs
marketing
digital
menyebutkan, pengguna Instagram sudah lebih dari 75 juta perhari. Dalam setiap bulan rata-rata pengguna Instagram menghabiskan waktu kunjung selama 257 menit.4 Adanya instagram tidak di sia-siakan oleh beberapa pengguna aktifnya, tidak hanya meng-upload foto semata, bahkan instagram sudah merambak menjadi suatu lahan bisnis. Lahan bisnis yang dimaksud merupakan suatu cara seseorang untuk
mempromosikan dan menjual
produk atau barang kepada pengguna instagram lainnnya yang biasa disebut sebagai online shop. Pada awal perkembangannya online shop digunakan oleh perusahaan perdagangan yang memutuskan mencoba strategi baru pemasaran di dunia maya. Tetapi pada kenyataannya jumlah online shop yang dikelola oleh perseorangan jauh lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan perdagangan tersebut. Pada tahun 1994 online shop sudah diperkenalkan 4
Oik Yusuf, Pengguna Instagram Lewati Angka 200 Juta, http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-Aktif-Instagram-Naik-Pesat (06-11-2014, 11:54)
4
kepada khalayak, awal mula sistem penjualan online dikenal dengan istilah “e-commerce” kepanjangan dari electronic commerce. Sistem e-commerce pertama kali digunakan oleh perusahaan di bidang makanan yaitu Pizza Hut. E-commerce menggunakan fasilitas internet untuk bertransaksi. Dari ecommerce inilah kemudian berkembang jual beli secara online. Media sedikit banyak membawa pengaruh bagaimana khalayak melihat sebuah peristiwa, informasi maupun sebuah produk yang diiklankan didalamnya. Efek samping yang tidak direncanakan dan telah diterima sebagai suatu hal yang wajar adalah sosialisasi kebiasaan konsumtif.5 Perilaku konsumtif bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan semata tapi untuk memenuhi keinginan yang sifatnya untuk menaikkan prestise, menjaga gengsi, mengikuti mode dan berbagai alasan yang kurang penting. Menurut Soegito (1996), perilaku konsumtif masyarakat Indonesia tergolong berlebihan jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Keadaan ini dilihat dari rendahnya tingkat tabungan masyarakat Indonesia dibandingkan negara lain seperti Malaysia, Philipina dan Singapura. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih senang mengunakan uang untuk memenuhi kebutuhan yang tidak penting dengan berperilaku konsumtif atau hidup dalam dunia konsumerisme yang menjadi syarat mutlak untuk kelangsungan status dan gaya hidup.6
5
Denis Mc. Quail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga. 1991), cet ke-2, h. 264 6 Soegito, 1996 Konsumerisme Penyebab Inflasi. Kepala BPS:
[email protected]
5
Masalah kemudian akan muncul, jika khalayak tidak memiliki kekuatan cukup mengontrol diri untuk tidak selalu terpengaruh dengan apa yang diiklankan dan dipromosikan oleh media. Sehingga jika hal itu terjadi akan menimbulkan perilaku konsumtif dalam diri masing-masing. Agama pun melarang hal yang berlebih-lebihan karena sesuatu yang berlebihan itu juga merupakan hal yang tidak baik. Ada baiknya jika memiliki kesadaran untuk lebih bijaksana dalam membelanjakan uang yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, sehingga harta yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hal ini tertera pada Al-Quran surat 25 : 67. Allah SWT. Berfirman :
Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian. (QS. 25 : 67) Hidup dalam dunia konsumerisme tidak pandang umur, jenis kelamin ataupun status sosial. Remaja merupakan salahsatu contoh yangpaling banyak terkena dampak konsumerisme atau mudah terpengaruh gaya hidup konsumtif. Loudon dan Bitta berpendapat bahwa remaja adalah kelompok yang berorientasi konsumtif karena remaja suka mencoba hal-hal yang baru, tidak realistik dan cenderung boros. Perilaku konsumtif pada masa remaja, antara 12-18 tahun dapat terjadi karena usia remaja merupakan masa
6
peralihan dan pencarian identitas.7 Lingkungan pergaulan remaja punya banyak pengaruh terhadap minat, sikap, pembicaraan, penampilan dan perilaku lebih besar dibandingkan dengan pengaruh keluarga, hal ini disebabkan pada masa remaja, remaja lebih banyak berada diluar rumah, mereka berusaha untuk melepaskan diri dari pengaruh orang tuanya.8 Remaja sadar dukungan sosial dipengaruhi penampilan yang menarik berdasarkan apa yang dikenakan dan dimiliki, sehingga tidak mengherankan bila pembelian kosmetik dan pembelian terhadap pakaian dan aksesoris pada awal masa remaja dianggap penting.9 Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku membeli secara berlebihan dan tidak rasional tanpa mementingkan kebutuhan. Perilaku konsumtif tidak mengenal jenis kelamin dan umur, karena remaja termasuk kelompok yang berperilaku konsumtif. Remaja melakukan
pembelian
secara
berlebihan
tanpa
memperhatikan
kebutuhannya melainkan untuk bisa diterima oleh lingkungannya, menaikkan gengsi, prestise dan untuk tampil beda dari lingkungannya. Maka dari permasalahan di atas, penulis melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI SMP ISLAM CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI (BSD) KOTA TANGERANG SELATAN”. 7
Loudon, D. L., dkk. Consumer Behaviour: Concepts and Applications. 4th ed. Hal: 149 Elizabeth Hurlock. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.(Jakarta: Erlangga, 1996), Hal: 213 9 Meilaratri, B. dkk. Konsep Diri dan Kecenderungan Pengambilan Keputusan dalam Membeli Pakaian pada Remaja Wanita. (Insight Journal, Tahun II, No. 1), hal: 19-27 8
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Penelitian ini hanya dapat digeneralisasikan pada siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas 7 tahun ajaran 2014 – 2015, kelas 8 tahun ajaran 2013 – 2014 dan kelas 9 tahun ajaran 2012 – 2013, yang menggunakan media sosial instagram. Kemudian jenis akun media sosial instagram dibatasi hanya pada akun online shop saja. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok pertanyaan yang akan diteliti adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD? 2. Apakah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD? C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. 2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD? 3. Manfaat penelitian
8
Dari hasil penelitian ini, manfaat yang akan diperoleh yaitu: 1. Manfaat Akademis dari penelitian ini adalah sebagai acuan bagi peneliti berikutnya yang akan ingin membahas mengenai pengaruh online shop pada media sosial instagram (atau media sosial lainnya) terhadap perilaku konsumtif, baik menggunakan kuantitatif atau kualitatif. Selain itu juga, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan khazanah bagi perkembangan Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam khususnya dalam penelitian tentang media sosial serta kajian konsep konsumtifisme. 2. Manfaat Praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan media sosial yang ingin melihat sebagaimana besarnya pengaruh online shop pada media sosial instagram terhapada perilaku konsumtif. Serta peneliti juga mengharapkan agar pihak-pihak tersebut menggunakan komunikasi yang lebeih efektif dan objektif dalam menyampaikan pesannya kepada khalayak ramai. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak SMP Islam Cikal Harapan I BSD, mengenai perilaku konsumtif yang terbentuk karena adanya online shop pada media sosial instagram. 4. Tinjauan Pustaka
9
Penelitian ini merujuk pada sebuah tulisan milik Fitri Irfani10 yang merupakan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah lulusan pada tahun 2011 telah menulis skripsi dengan judul “ Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan”. Skripsi ini membahas tentang kemungkinan iklan fashion majalah mempengaruhi perilaku konsumtif subjek penelitian. Dalam penelitian ini iklan pada majalah mengambil peranan yang dominan guna mempromosikan produk yang mereka pasarkan pada konsumen. Perbedaan pada skripsi Fitri Irfani dengan penulis terdapat pada variabel bebas, yakni media online atau media sosial yang berupa Instagram. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sintiche Ariesny Parma11 telah menulis skripsi dengan judul “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog”. Dalam penelitian ini salah satu unsur penting yang menentukan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog adalah konsep diri. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog. Perbedaan pada skripsi Sintiche Ariesny Parma dengan penulis sangat jelas, karena skripsi tersebut mencari hubungan antara konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja dalam pembelian kosmetik 10
Fitri Irfani, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, (Skripsi S1 Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Program Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah,Jakarta, 2011) hal.abstrak 11 Sintiche Ariesny Parma, Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog, (Skripsi S1 Psikologi, Program Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2007) hal. abstrak
10
melalui catalog, sedangkan skripsi penulis adalah mencari pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif SMP Islam Cikal Harapan I BSD. 5. Sistematika Penulisan Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan serta untuk memproleh analisa materi dan penulisan skripsi ini, maka penulis menjelaskan dalam sistematika penulisan. Penulisan skripsi ini berpedoman pada Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertai) karya Hamid Nasuhi, dkk, Terbitan CeQda dan buku Pedoman Akademik Program Strata 1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-2011. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam sub bab dan setiap bab mempunyai batasan masing-masing yang akan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan, menguraikan mengenai Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.
BAB II
: Landasan teori yang berisikan teori dari variabel-variabel yang mendukung terlaksananya penelitian.
BAB III : Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan waktu penelitian, Paradigma dan Pendekatan Penelitian, Tipe Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel, Variabel Penelitian, Operasional Variabel Penelitian, Uji Instrumen, dan Metode Analisi Data.
11
BAB IV : Gambaran Umum yang berisi, Profil Sekolah, Sejarah, Visi dan Misi, Tujuan Sekolah, Kurikulum, dan Struktur Organisasi Sekolah. BAB V
: Hasil
dan Pembahasan
yang menjelaskan,
Responden dan Pengolahan Uji
Instrument,
Karakteristik Hasil
dan
Pembahasan, dan Analisis Data Penelitian. BAB VI : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dan saran-saran. Bab ini juga dilengkapi dengan Daftar Pustaka beserta lampiran-lampiran yang mendukung penulis berdasarkan hasil penelitian.
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Sosial12 Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi (misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook, instagram), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social (misalnya, second life). Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain facebook, myspace, plurk, twitter, dan instagram. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan 12
I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA), Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. hal, 10-11
13
memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses instagram misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakes media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. B. Fungsi media dan Pengaruhnya Menurut Dennis McQuail, fungsi informasi dalam komunikasi massa sekurang-kurangnya dapat dikaitkan dengan tiga makna yang masing-masing berbeda yaitu; media berusaha untuk memberikan informasi (tujuan); orang mengetahui sesuatu dari media (konsekuensi); dan media diharapkan dapat memberikan informasi (persyaratan/keharusan atau harapan). Selanjutnya McQuail berpendapat bahwa fungsi utama media bagi masyarakat adalah:13 I. Informasi - Inovasi, adaptasi, dan kemajuan. II. Korelasi - Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
13
hal 70
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),
14
- Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan. - Mengkoordinasi beberapa kegiatan. - Membentuk kesepakatan. III. Kesinambungan - Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan. khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru. - Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai. IV. Hiburan - Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi. - Meredakan ketegangan sosial. V. Mobilisasi - Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.
Sedangkan dari segi khalayaknya, McQuail 14 berpendapat bahwa tidak mungkin ada fungsi yang diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat, tanpa adanya fungsi yang diarahkan untuk kepentingan individu sebagaimana telah dikembangkan dalam tradisi penelitian uses and gratifications “pemakaian dan kepuasan” khalayak media, dengan kerangka dasar berupa tipologi. I. Informasi -
Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
-
Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
14
Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992), hal. 71
15
-
Belajar, pendidikan diri sendiri.
-
Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
II. Identitas Diri -
Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
-
Menemukan model pribadi.
-
Mengindentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain.
-
Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
III. Integrasi dan Interaksi Sosial -
Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial.
-
Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
-
Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial
-
Memperoleh teman selain dari manusia
-
Membantu menjalankan peran sosial
-
Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman, dan masyarakat.
IV. Hiburan -
Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
-
Bersantai.
-
Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
-
Mengisi waktu.
-
Penyaluran emosi.
Dari uraian tersebut nampak bahwa salah satu fungsi media dalam masyarakat yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi media bagi individu atau audiensnya secara korelasi adalah fungsi sosialisasi. Logika yang mendasari proposisi bahwa media memang mensosialisasi atau mendesosialisasi15 adalah pandangan tentang sosialisasi sebagai upaya mengajarkan norma dan nilai yang mapan melalui pujian dan hukuman
15
hal. 51
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),
16
simbolis bagi berbagai jenis perilaku. Namun jika ditelusuri lebih jauh kedalam konsep sosialisasi, maka secara sosiologis proses ini, terutama yang terkait dengan penanaman nilai-nilai dan norma, sebenarnya berjalan dalam rentang waktu yang cukup panjang sehingga tidak mudah untuk mengetahui dampak sosialisasi dari suatu media. Menurut McQuail dalam rumusan yang manapun teori umum yang menyatakan bahwa media menimbulkan dampak sosialisasi sukar diragukan. Meskipun hanya ditemukan secara tidak langsung dalam bukti empiris, terutama yang menyangkut isi dan penggunaan.16 Dari segi “pemakaian dan akibat” (uses and effect) dari suatu media massa yang sering digunakan untuk menjelaskan tingkat penggunaan dan pengaruhnya terhadap individu sesungguhnya merupakan fokus dari penelitian penggunaan dan kepuasan (uses and gratification), yang meliputi “transactional model” , “the gratification seeking and audience activity model” , “the expectancy value model”, dan the uses and dependency model”.17 Donald K. Robert beranggapan bahwa efek hanyalah “perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Karena fokusnya pada pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media. Membatasi efek hanya selama berkaitan dengan pesan media, akan mengesampingkan banyak sekali pengaruh media massa. Efek media dapat dilihat dari kaitannya dengan pesan dan media itu sendiri. Menurut Stephen
16
Ibid, 252 Arya Putra, Skripsi: Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah Motor Pada Khalayak Wanita, Program Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. hal. 11 17
17
M. Chaffee
ini adalah pendekatan pertama dalam melihat efek media.
Pendekatan kedua adalah melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa – penerjemahan informasi, perubahan perasaan atau sikap, dan perubahan perilaku; atau dengan istilah lain, perubahan kognitif, afektif dan behavioral. Pendekatan ketiga meninjau satuan observasi yang dikenai efek komunikasi massa – individu, kelompok, organisasi, masyarakat, atau bangsa.18 Dari satu hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa efek dari media dapat menghasilkan perubahan pada tingkatan kognitif atau pada tingkatan afektif atau juga dapat berlaku pada tingkatan pada tingkatan perilaku. Efek tersebut dapat saja berlaku secara langsung, tidak langsung, jangka pendek, jangka panjang, kadang-kadang atau secara kumulatif. Hasil penelitian ini juga menemukan perbedaan antara setiap individu, faktor psikologis, faktor lingkungan, karakteristik grup sosial menyebabkan khalayak untuk menerima dan bereaksi terhadap pesan yang terdapat pada media dalam cara-cara yang berbeda.19 C. Uses and Effect Pada penelitian mengenai efek komunikasi massa, khalayak dilihat sebagai makhluk sosial yang pasif. Khalayak dipandang sebagai massa
18
Arya Putra, Skripsi: Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah Motor Pada Khalayak Wanita, Program Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. hal. 11 19 (http://www.theunjustmedia.com/media.html/) (06-11-2014, 13:50)
18
homogen, sebagai sebuah target pasif dari persuasi dan informasi, atau sebagai pasar konsumen dari produk-produk media.20 Oleh karena itu para peneliti mulai menggeser fokus penelitiannya pada apa yang dilakukan orang terhadap media, bukan apa yang dilakukan media terhadap orang. Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Pendekatan ini dikemukakan oleh Katz dan terkenal dengan pendekatan “uses and gratifications” yaitu teori penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratifications) atas kebutuhan seseorang. Katz menggambarkan logika yang mendasari penelitian mengenai media uses and gratifications sebagai berikut: (1) kondisi sosial psikologis seseorang akan menyebabkan adanya (2) kebutuhan, yang menciptakan (3) harapan-harapan terhadap (4) media massa atau sumbersumber lain, yang membawa kepada (5) perbedaan pola penggunaan media (atau keterlibatan dalam aktivitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak diharapkan sebelumnya.21 Model uses and gratifications ini kemudian telah menimbulkan banyak penjabaran. Salah satu ilmuwan yang mengembangkannya adalah Sven Windhal, dengan teori uses and effects. Teori ini merupakan sistesis antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efekefek media.
20
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),
hal.132
21
S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal: 212
19
Argumentasi Windhai dalam mengembangkan teori ini antara lain dapat dibaca dalam bukunya, Using Communication Theory: An Introduction To Planned Communications: “Pada umumnya model uses and gratifications menyertakan consequences atau efek dari penggunaan media. Namun baru sedikit penelitian yang mengkaji hubungan penggunaan dan efek. Hal ini sebagai akibat dari adanya pandangan bahwa paradigma gratifications berkompetisi dengan model efek dan meninggalkan model tersebut selangkah lebih jauh.” (Sven Windhai & Benno Signitzer, 1992:163) Pada teori uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sedangkan pada teori uses and effect penggunaan media oleh khalayak tidak hanya disebabkan oleh kebutuhan dasar individu. Teori yang dikemukakan oleh Sven Windhai ini menyebutkan karakterisitik individu, harapan dan persepsi terhadap media dan tingkat akses kepada media sebagai faktor-faktor yang akan membawa individu kepada keputusan untuk menggunakan atau tidak media massa.22Penggunaan media dan isinya oleh khalayak juga akan memberikan efek dan konsekuesi tertentu. Jika isi media menjadi penyebab utama dari hasil, maka hal itu disebut sebagai efek. Jika penggunaan media itu sendiri menjadi penyebab utama dari hasil, maka hal itu disebut consequences. Konsekuensi atau consequences maksudnya adalah apakah setelah menggunakan media dan isinya, individu terpuaskan dengan mengakses media tersebut. Penggunaan media dan isi media secara bersama-sama akan menyebabkan terjadinya suatu hasil seperti
22
S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal: 216
20
yang disebut Windhal sebagai conseffects yaitu gabungan dari consequences dan effects.23 D. Teori Reinforment Imitasi Miller dan Dollar memerinci kerangka teori tentang instrumental conditioning dan mengemukakan ada tiga kelas utama perilaku yang diberi label imitasi.24 1. Same behavior, yakni dua individu member respons masing-masing secara independen, tapi dalam cara yang sama, terhadap stimuli lingkungan yang sama. Sebagai hasilnya sekalipun tindakan mereka itu sepenuhnya terpisah satu sama lain, tapi bisa tampak seakan-akan yang satu meniru yang lainnya. 2. Copying, yakni seorang individu berusaha mencocokkan perilakunya sedekat mungkin dengan perilaku orang lain. Jadi ia haruslah mampu untuk member respon langsung terhadap syarat atau tanda-tanda kesamaan atau perbedaan antara perilakunya sendiri dengan penampilan orang yang dijadikannya model. 3. Matched dependent behavior, seorang individu (pengamat atau pengikut) belajar untuk menyamai tindakan orang lain (model atau si pemimpin) karena amat sederhana, ia memperoleh imbalan dari perilaku tiruan (imitatifnya) itu. Zulkarimein menyebutkan, Bandura mengidentifikasi efek-efek yang ditimbulkan oleh eksposure terhadap perilaku dan hasil perbuatan orang lain, 23
Ibid, 216 Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: UT, 2001) cet ke-2, hal.
24
8.21
21
yakni: Pertama, inhibitory & disinhibitory effects (efek malu dan tidak memalukan). Kedua, response facilitating effects (bahwa kesempatan untuk melihat eksposure kepada tindakan orang lain dapat berfungsi memudahkan penampilan bermacam yang menurut biasanya tidak dilarang). Ketiga, observational learning, yang dimaksudkan adalah jika seseorang individu terkena terpaan perilaku dari suatu model sosial, maka dapat terjadi efek observational learning. Dalam arti yang lebih spesifik, observational learning dapat memperoleh bentuk perilaku baru semata-mata dengan melihat atau mengamati tindakan model tanpa secara terbuka menunjukkan respons dihadapan model yang ditirunya. Dalam hal ini, observational learning ditentukan oleh empat proses pengamatan yang khas, tapi saling berkaitan, yaitu: Attention, retention, motoric reproduction, faktor motivasional. Hal ini, sejalan dengan konsep individual differences yang digunakan dalam penelitian ini. E. Konsep Individual Differences Setiap informasi akan diberi makna berlainan oleh orang yang berbeda. Setiap kali manusia menerima informasi, ia akan mengolah informasi tersebut, kemudian menyimpan dan bisa menghasilkannya kembali. Penerimaan dan pengolahan informasi merupakan salah satu proses yang mendasar dalam kehidupan manusia. 25 Dalam perkembangan komunikasi kontemporer saat ini, sebenarnya proses pengaruh tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain, ada beberapa 25
Siti Mutmainah dan Ahmad Fauzi, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka cet. 7, 2005), hal. 4.1
22
faktor yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan. Jadi, pesan itu tidak langsung mengenai individu, tetapi “disaring”, dipikirkan dan dipertimbangkan, apakah seseorang mau menerima pesan-pesan media massa itu atau tidak.26 Pada tahun 1970, Melvin Defleur mencetuskan sebuah teori yang dimodifikasi dari teori stimulus-respons, yakni perbedaan individu dalam komunikasi massa (individual differences).27 Sebuah kegiatan penelitian memfokuskan penelitian pada proses belajar, para ahli menekankan betapa eratnya hubungan antara kegiatan belajar dengan motivasi. Suatu studi laboratorium yang bersifat eksperimen berhasil meyakinkan para ahli psikologi bahwa beberapa tingkat motivasi dapat ditumbuhkan melalui proses belajar, serta tidak setiap individu dapat memperoleh motivasi berdasarkan rangsangan yang sama. Dengan demikian, setiap individu memiliki kepribadian masing-masing yang juga akan mempengaruhi perilaku mereka dalam menggapai sesuatu.28 Hal ini sepadan dengan apa yang dikemukakan oleh Defleur tentang teori ini, bahwa ia mengasumsikan pesan-pesan media berisi stimulus tertentu yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari para anggota audience. Teori Defleur ini, secara eksplisit telah mengakui adanya
26
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 228 Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Persfektif, Ragam & Aplikasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal. 168 28 Tommy Suprapto, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Manajemen dalam Komunikasi, hal. 22 27
23
intefensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media massa dalam menghasilkan efek.29. Perbedaan individu itu terjadi disebabkan karena perbedaan lingkungan
yang
mengahasilkan
pula
perbedaan
pandangan
dalam
menghadapi sesuatu. Setiap orang dengan sendirinya memiliki presepsi yang berbeda sehubungan dengan kepribadiannya. Sekarang jelas, bahwa audience suatu medium komunikasi bukanlah kelompok monolitas yang anggotaanggotanya senantiasa mempunyai tanggapan yang sama terhadap isi medium. Setiap orang akan menanggapi isi media berdasarkan kepentingan mereka dan disesuaikan dengan kepercayaan serta nilai-nilai sosial mereka. Menurut Nurudin, ada banyak faktor pribadi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi30, antara lain: a. Selective Attention Selective attention adalah individu yang cenderung memerhatikan dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya. Disamping itu ia menghindari pesan-pesan yang tidak sesuai dengan pendapat dan minatnya. Bahkan, dalam perkembangannya, seseorang individu akan cenderung memilih siaran yang sesuai dengan sikap dan keyakinannya. Nurudin mengutip Alexis S. Tan yang berpendapat selective attention mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut. Pertama, perbedaan individu merupakan hasil dari struktur kognitif seseorang yang berbeda 29
Burhan Bugin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Perdana Media Group, 2008) , cet. Ke-3,
hal. 278 30
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, hal. 229
24
dalam menerima pesan-pesan media, jenis media massa pun beragam silih berganti menerpa seseorang. Seseorang memiliki kemampuan untuk selektif hanya pada pesan-pesan yang menarik perhatiannya. Kedua, keanggotaan sosial pada berbagai kelompok sosial pun ikut mempengaruhi pesan mana yang kita pilih. Misalnya agama, partai, ataupun suku. Dengan demikian, mereka yang mempunyai agama sama cenderung memperhatikan pesan-pesan yang sama. Ketiga, orang lebih berminat kalau suatu informasi dapat membangun citra hubungan dengan orang lain. b. Motivasi Motivasi juga akan membuat sebuah pesan seseorang bisa diterima atau tidak. Hal ini juga berarti, motivasi seseorang untuk mencari hiburan misalnya, akan menjadi alasan untuk menikmati media massa. Acara seperti “dialog politik” tentu tidak akan menarik bagi mereka yang mempunyai motivasi menonton televisi untuk mencari hiburan semata. Karena acara “dialog politik” memiliki presentase hiburan yang sedikit. Artinya pengaruh yang ditimbulkan dari “dialog politik” tidak begitu besar pada diri individu yang mempunyai motivasi mencari hiburan. Sebalikanya, acara sinetron atau humor di televisi akan mempunyai pengaruh yang besar bagi kelompok ini. c. Kepercayaan Seseorang yang percaya bahwa hanya dengan memanfaatkan media massa masyarakat akan menjadi cerdas akan mendudukkan media massa
25
sebagai satu-satunya faktor yang ikut mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. d. Pendapat dan Pembujukkan Seseorang menerima atau terpengaruh pesan-pesan media massa sangat tergantung pada pengaruh yang dilakukan orang lain. Anda mungkin sedang terpengaruh iklan televisi. Misalnya, Anda terpengaruh untuk menggunakan sabun pencuci muka yang bila digunakan akan membuat wajah bersih. Akan tetapi, orang tua atau pihak lain pernah menggunakan sabun jenis yang sama dan ternyata mempunyai efek negatif. Hal tersebut akan membuat seseorang mempertimbangkan kembali atau bahkan tidak memakai sabun jenis tersebut. Ini artinya, pembujukkan yang dilakukan orang lain berpengaruh terhadap proses penerimaan pesan-pesan media massa. e. Kepribadian dan Penyesuaian Diri Kepribadian individu juga akan membentuk proses penerimaan pesan. Pribadi yang gampang marah tentu tidak akan terpengaruh terpaan televisi yang menasehati harus bersikap sabar. Sifat pribadi yang penyabar akan menyukai sajian acara-acara yang membutuhkan kesabaran. Orang yang mudah menyesuaikan diri akan mudah terkena terpaan media massa. Misalnya, orang yang berasal dari desa, kemudian pergi ke kota dimana terpaan media massa yang begitu gencarnya. Terpaan
26
pergaulan sehari-hari jelas akan mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menghadapi lingkungan. Dari segi berpakaian orang akan mudah menyelesaikan dengan pergaulan kota. Misalnya, ada informasi tentang gaya berpakaian terbaru. Orang yang gampang menyesuaikan diri akan lebih mudah terkena terpaan tentang informasi terbaru gaya berpakaian terbaru tadi. Terpaan media massa akan lebih mudah diterima oleh orang yang biasa menyesuaikan diei dengan hal-hal baru. Bermula dari teori perbedaan individu dan juga teori stimulus respons, DeFleur mengembangkan model psikodinamik yang didasarkan pada keyakinan bahwa kunci dari persuasi terletak pada modifikasi struktur prikologis internal dari individu. Esensi dari model ini adalah fokusnya pada variabel-variabel yang berhubungan dengan individu sebagai penerima pesan, suatu kelanjutan dari asumsi sebab akibat, dan mendasarkan pada perubahan sikap sebagai ukuran bagi perubahan perilaku.31 F. Pengertian Perilaku Konsumtif Kata konsumtif, bisa berarti sikap atau perilaku yang senang membeli barang untuk mendapatkan prestise atau gengsi.32 Retno Widiastuti mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah sebuah perilaku boros, yang mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan 31
Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Perspektif, Ragam & Aplikasi, (Jakarta; Rineka Cipta, 2009) hal. 168 32 Fitri Irfani, 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah, hal. 24
27
keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas.33 Perilaku konsumtif juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewahan. Kemudian Retno Sumabi, dalam situs komunitas dari Universitas Gunadarma yang saya kutip menuliskan, istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam kehidupannya. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung terjadi di dalam masyarakat adalah gaya hidup yang mengganggap materi sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan. Gaya hidup seperti ini dapat menimbulkan adanya gejala konsumtifisme, sedangkan konsumtifisme untuk membeli barang yang kurang atau tidak diperlukan.34 Masih dalam situs yang sama, Ratno memaparkan perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditunjukkan untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Perilaku ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu yang semata-mata untuk memuaskan kesenangan serta lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan. Sehingga tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu mudah melakukan pengeluaran untuk macam-macam keinginan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.
33
Fitri Irfani, 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah, hal. 24 34 Ratno Sumabi, Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25)
28
Lina dan Rasyid (1997) menyebutkan, dalam situs Ratno Sumabi, dalam situs komunitas dari Universitas Gunadarma yang dikutip menuliskan ada tiga aspek dalam perilaku konsumtif35, yaitu: a. Aspek pembeli impulsif Adalah pembelian yang di dasarkan pada dorongan dalam diri individu yang muncul tiba-tiba. b. Aspek pembelian tidak rasional Adalah pembelian yang dilakukan karena kebutuhan, tetapi karena gengsi agar dapat dikesankan sebagai orang yang modern atau mengikuti mode. Pendekatan ini diperkuat oleh Lubis, mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional. c. Aspek pembelian boros atau berlebihan Adalah pembelian suatu produk secara berlebihan yang dilakukan oleh konsumen.
35
Ratno Sumabi, Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25)
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Cikal Harapan I BSD, bertempat di Jl.Kencana Loka Blok B No. 1 Sektor XII BSD City Serpong Tangerang, Banten, Telp (62-21) 75874638. Adapun waktu pelaksanaannya penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015. B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik atau klasik. Paradigma positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam kegiatan penelitiannya. Teori dalam penelitian berparadigma positivistik menjadi sumber jawaban utama atas berbagai rasa ingin tahu dari para peneliti.36 Dalam penelitian ini, Teori Uses and Effect merupakan pedoman peneliti untuk merancang kerangka penelitian. Dalam paradigma positivistik, teori memberi pedoman tentang kerangka berfikir yang harus dimiliki oleh peneliti, bagaimana cara mengumpulkan data yang baik, siapa yang harus diteliti, hingga cara penafsiran data yang terkumpul dilapangan. Paradigma positivis melihat realitas sosial sebagai realitas yang “real” dan diatur kaidah-kaidah tertentu
36
Babbie, Earl (1992), The Practice of social research, california, wardsworth Publishing company. h. 47
29
30
yang berlaku universal walaupun kebanyakan pengetahuan itu mungkin hanya bisa diperoleh secara probabilistik.37 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk paradigma positivistik.38 Gaya penelitian kuantitatif mengukur fakta secara obyektif, memfokuskan pada variabel, bebas nilai, ketergantungan terhadap isi penelitian, analisisnya dilakukan dengan cara peneliti tidak terlibat, dan kunci dari kuantitatif adalah reliabilitas.39 Pendekatan kuantitatif bertujuan menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.40 C. Tipe Penelitian Dalam melakukan penelitian ada bermacam-macam tipe penelitian, antara lain deskriptif, eksplanatif, eksploratif, eksperimental, dan lainnya. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang bertujuan menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.41
37
L.W. Neuman (1997), Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches in Social Works. New York: Columbia University, h. 90 38 Ibid, h. 64 39 Ibid, h. 73 40 Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta; Kencana. 2009) h.55 41 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2008) Cet. Ke-3, hal. 36
31
Penulis juga menggunakan metode penelitian survei. Metode survei adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Penelitian ini juga menggunakan desain deskriptif analisis, yakni mencari gambaran menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa sebenarnya mengenai objek penelitian.42 D. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data primer yang sesuai, yaitu sebagai berikut: a) Kuesioner, yaitu alat penelitian yang dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan tertutup memperoleh keterangan dari sejumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD yang menjadi subjek penelitian. b) Observasi,
yaitu
dengan
mengadakan
pengamatan
langsung
kelapangan dengan datang langsung menemui siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah: a) Website resmi atau majalah yang memuat artikel mengenai onlineshop instagram serta perilaku konsumtif. 42
J. Vrendenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1980), hal. 34
32
b) Studi pustaka, pada tahap ini penulis melakukan penelitian dengan cara menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.43 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD yang terdiri dari kelas 7 (tujuh) sampai dengan 9 (sembilan) yang berjumlah 177 siswa-siswi. Tujuan ditetapkannya populasi adalah untuk menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan. Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas 7-9 No 1 2 3
Kelas 7 8 9 Jumlah
Perempuan 25 28 36 89
Laki-laki 24 35 29 88
Jumlah 49 64 65 177
Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD berjumlah 177 siswa. Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat 49 siswa-siswi dengan jumlah siswi perempuan 25 dan siswa laki-laki 24. Kelas 8 (delapan) terdapat 64 siswa-siswi dengan jumlah siswi perempuan 28 dan siswa laki-laki 35. Dan untuk kelas 9 43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), cet. 8, hal. 80
33
(sembilan) terdapat 65 siswi dengan jumlah perempuan 36 dan siswa lakilaki 29. Total jumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal harapan I BSD adalah sebesar 177 orang. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya).44 Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan berpaduan pada pendapat Suharsini Arikunto (1993), apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih tergantung pada kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.45 Teknik
pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
dengan
menggunakan probability sampling yaitu seluruh individu dalam populasinya diberi kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel.46 Dan metode yang digunakan adalah non random sampling dengan teknik purposive sampling dimana teknik ini mengambil sampling dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah siswasiswi yang hanya menggunakan media sosial instagram.47
44
Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif, (Yogyakarta: BPFEYogyakarta, 2005) Ed. 5, hal. 93 45 HM. Sony Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), hal. 220 46 Ibid,. hal. 97 47 Drg. Ircham Machfoedz MS, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran (Yogyakarta: Penerbit Fitramaya, 2008), hal: 51
34
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 109 dari populasi 177 orang. Pengambilan jumlahnya itu tidak menggunakan rumus slovin dikarenakan jumlah responden yang sedikit bilamana diambil dengan rumus slovin maka hasilnya tidak representatif. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD No 1 2 3
Jumlah Sampel 7 8 9 Jumlah
Perempuan 22 25 29 76
Laki-laki 11 11 11 33
Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel yang menggunakan dan mengakses instagram berjumlah 109 dari 177 siswasiswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat jumlah siswi perempuan sebanyak 22 dan siswa laki-laki 11. Kelas 8 (delapan) terdapat jumlah siswi perempuan sebanyak 25 dan siswa lakilaki 11. Dan untuk kelas 9 (sembilan) terdapat jumlah siswi sebanyak 29 dan siswa 11. Total jumlah siswa-siswi yang menggunakan dan mengakses instagram adalah sebanyak 109 orang. F. Variabel Penelitian Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Online shop pada media sosial instagram dan beberapa faktor perbedaan individu (variabel X) yang terdiri dari:
35
a.
Frekuensi seberapa sering dan tidaknya mengakses online shop pada media sosial instagram.
b.
Selective Attention merupakan kemampuan individu memilih pesan yang menarik perhatiannya.
c.
Motivasi merupakan tujuan individu menggunakan media.
d.
Kepercayaan
merupakan
kemampuan
individu
mempercayai
menggunakan media dapat merubah perilaku dan pengetahuan seserorang. e.
Pendapat
dan
pembujukan
merupakan
faktor
yang
juga
mempengaruhi individu dalam memilih isi media. f.
Kepribadian dan penyesuaian diri merupakan faktor dari dalam individu yang juga mempengaruhi dalam isi pesan media.
2. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD sebagai (variabel Y). G. Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.48
48
Masri Singarimbun dan Sofean Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), cet ke-2, hal. 46
36
Tabel 3.3 Definisi Operasional No
Variabel
Dimensi
1
Online Shop pada Media Sosial Instagram
1. Frekuensi Terpaan
Indikator
1.
Skala
Seberapa sering Likert individu terkena terpaan online shop pada media sosial instagram
2. Selective Attention
2. Kemampuan selektif untuk pesan-pesan yang menarik perhatian 3. Keanggotaan Sosial 4. Membangun citra hubungan
Likert
3. Motivasi
5. Motif mencari informasi 6. Motif Interaksi Sosial 7. Motif identitas pribadi 8. Motif hiburan
Likert
4. Kepercayaan
9. Membantu memberikan informasi seputar online shop 10. Membuat seseorang menjadi konsumtif
Likert
5. Pendapat dan Pembujukan
11. Individu terpengaruh oleh pendapat orang lain 12. Individu terpengaruh oleh bujukan orang lain
Likert
6. Kepribadian dan Penyesuaian Diri
13. Individu berperan dalam memilih isi
Likert
37
2
pesan media 14. Individu mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar 15. Aspek pembelian Impulsif 16. Aspek pembelian tidak rasional 17. Aspek pembelian boros dan berlebihan
Perilaku Konsumtif (Variabel Y)
Likert
H. Kerangka Pemikiran Adapun
kerangka
pemikiran
yang
digunakan
penulis
dalam
merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa
Online Shop Pada Media Sosial Instagram (Variabel X)
Faktor Perbedaan Individu
Perilaku Konsumtif (Variabel Y)
Konsep individual differences adalah sebuah ukuran dari efek apa yang terjadi ketika online shop menerpa individu. Perbedaan individu yang diukur meliputi selective attention, motif, kepercayaan, pendapat dan pembujukkan serta kepribadia dan penyesuaian diri. Menurut konsep ini, penerimaan setiap orang berbeda-beda berdasarkan dengan apa yang mereka miliki seperti yang disebutkan diatas. Selain frekuensi dalam mengakses online shop pada media
38
sosial instagram, faktor yang ada dalam individu juga boleh jadi menentukkan apakah seseorang menjadi lebih konsumtif atau tidak. I.
Uji Instrumen 1. Uji Validitas Uji validitas adalah akurasi alat terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas instrumen penelitian, maka alat ukur yang dipakai dalam instrument juga harus memiliki tingkat validitas yang baik.49 Penulis juga menggunakan jenis validitas pengukuran dalam penelitian model kontruksi, yaitu lebih terarah pada pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh pengukuran yang ada.50 Peneliti menggunakan Microsoft Excel 2007. Kuisioner dapat dinyatakan valid jika item-itemnya telah mewakili cirri-ciri yang hendak dikenai suatu pengukuran. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah pengujian yang dapat menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pada uji instrumen ini peneliti menggunakan realibility analysis dengan metode Cronbach’s Alpa dengan bantuan. Microsoft Excel 2007 Sedangkan koefisien
49
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada, 2009) cet ke-4, hal. 120 50 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hal. 241
39
keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:51 Dimana: α : koefisien keandalan alat ukur R : koefisien rata-rata korelasi antar variabel K : Jumlah variabel
J.
Metode Analisis Data Dalam menganalisa hasil penelitian, metode yang digunakan adalah metode Kuantitatif Deskriptif yaitu menggambarkan dan menjelaskan obyek penelitian. Metode analisis kuantitatif ini yang akan penulis gunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Untuk mengetahui pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa dilakukan dengan skala likert yang mengembangkan prosedur pengukuran dengan skala. Tabel 3.4 Skala Likert
51
Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
(TS)
(S)
(SS)
1
2
3
4
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif) Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 241
40
Keuntungan menggunakan skala likert dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragam skor sebagai akibat penggunaan skala 1-4. Dari segi statistik, skala dengan empat tingkatan (1-4) lebih tinggi kendalanya dibandingkan dua tingkatan “ya” atau “tidak”. Selanjutnya data yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam tabel analisi berdasarkan variabel online shop pada media sosial instagram dan faktor-faktor individu yang selanjutnya dapat dilihat pengaruhnya terhadap perilaku konsumtif siswa. 1. Regresi Linear Berganda Uji regresi dilakukan jika terdapat data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu.52 Rumus: Y = α + bX Dimana: Y
: variabel tidak bebas (perilaku konsumtif)
X
: variabel bebas (online shop pada media sosial instagram)
α
: konstan atau harga Y bila X = 0
b
: koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
52
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hal. 180
41
2. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan (Adjusted R Square), karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.53 3. Uji F (Simultan ) Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama yaitu variabel independen terhadap variabel dependen.54Adapun nilai taraf signifikasinya sebesar a= 0,01 sampai dengan 0,5. Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merusmuskan: Ho : βO = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan 1 BSD Ha : βO ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan 1 BSD Jika sig F > 0,01 maka artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variable dependen. Jika sig 53
Singgih Santoso, SPSS: Mengolah data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 1999) hal. 50-51 54 Singgih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, h.53.
42
F < 0,01 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variable independen terhadap variabel dependen. 4. Uji T-Test (Parsial) T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masingmasing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.55 Adapun nilai taraf signifikannya sebesar α = 1% sampai 10%. Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula dengan hipotesis alternatif (Ha), sebagai berikut: a.
Variabel Frekuensi Terpaan Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel frekuensi terpaan online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa. Ha : βo ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel frekuensi terpaan online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa.
b.
Variabel Selective Attention Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel selective attention terhadap perilaku konsumtif siswa. Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel selective attention terhadap perilaku konsumtif siswa.
55
Sinngih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1999) hal. 50-51
43
c.
Variabel Motivasi Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi terhadap perilaku konsumtif siswa. Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi terhadap perilaku konsumtif siswa.
d.
Variabel Kepercayaan Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan terhadap perilaku konsumtif siswa. Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan terhadap perilaku konsumtif siswa.
e.
Variabel Pendapat dan Pembujukan Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatara variabel pendapat dan pembujukan terhadap perilaku konsumtif siswa. Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pendapat dan pembujukan terhadap perilaku konsumtif siswa.
f.
Variabel Kepribadian dan Penyesuaian Diri Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku konsumtif siswa.
44
Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku konsumtif siswa. Jika sig t > 0,1 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig t < 0,1 artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. 5. Skala Blue Print Adapun blue print untuk skala pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD sebelum dilakukan uji coba validitas instrumen terlihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Blue Print (Sebelum Dilakukan Uji Validitas) Variabel Frekuensi Terpaan Selective Attention Motif Informasi Motif Interaksi Sosial Motif Identitas Pribadi Motif Hiburan Faktor Kepercayaan Faktor Pendapat & Pembujukan Faktor Kepribadian & Penyesuaian Diri Perilaku Konsumtif
Favorable 1,2,3,5 6,7,8,9 10,11,12,13 14,16 17,18,19,20,21 22,23,24,25 26,27,28 29,30
Unfavorable 4
15
31
32,33,34 35,37,38,39,40,41,42,43
36
45
Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik Product Moment sebanyak 30 responden, dari 43 butir pertanyaan yang diujicobakan terdapat 6 butir pertanyaan yang tidak valid. Banyaknya item yang tidak valid ini dikarenakan pertanyaan yang kurang jelas dipahami oleh responden. Sehingga item yang valid atau yang dapat digunakan untuk penelitian adalah sebanyak 37 pertanyaan seperti terlihat pada Tabel 3.6, sebagai berikut: Tabel 3.6 Blue Print (Setelah dilakukan Uji Validitas) Variabel Frekuensi Terpaan
Favorable 1,2,3,5
Selective Attention
6,7,8
Motif Informasi
10,11,12,13
Motif Interaksi Sosial
14, 16
Motif Identitas Pribadi
17,18,19,21
Motif Hiburan
22,23,24,25
Faktor Kepercayaan Faktor Pendapat & Pembujukan Faktor Kepribadian & Penyesuaian Diri Perilaku Konsumtif
Unfavorable
15
26,27,28 29,30 32,33,34 35,37,38,40,41,42
36
46
BAB IV Gambaran Umum Sekolah (SMP Islam Cikal Harapan I BSD)
A. Profil Sekolah SMP Islam Cikal Harapan I BSD Sekolah menengah pertama Cikal Harapan I BSD adalah sekolah yang termasuk dalam katagori sekolah favorit, sekolah ini berbasis agama Islam. Sekolah ini mengajarkan siswa-siswinya tentang keterkaitan ajaran agama Islam yang dikorelasikan dengan kehidupan sosial. Para siswa-siswi yang bersekolah di SMP Cikal Harapan I BSD mempunyai prestasi yang memuaskan. Secara sendiriya siswa-siswi SMP Cikal Harapan I BSD terbentuk pola pikir dan tingkah lakunya dari lingkugan sekolahnya. SMP Cikal Harapan I BSD termasuk sekolah swasta islam, yang secara ekonomi para akademisnya mempunyai status sosial yang menengah keatas. Dengan status sosial yang ada di sekolah, tidak membuat kesenjangan sosial siswa-siswinya dalam menggunakan teknologi atau gadget yang ada. Pada zaman modern sekarang bukan hal yang aneh melihat siswa-siswi sekolah menengah pertama meggunakan alat komunikasi yang canggih. Untuk sekarang akan sangat mudah anak murid mengakses jaringan internet, dan sangat mudah untuk mendapatkan yang mereka inginkan berupa kepuasan maupun berbentuk barang. Secara metode pengajaran, siswa-siswi dikembangkan dirinya dengan mengikuti modernisasi sesuai perkembangan zaman. Sesuai dengan perkembangan zaman yang ada itu juga menjadikan pola pikir siswa-siswi menjadi modern yang sesuai dengan keadaan sekarang. Dengan mempunyai 46
47
pola pikir yang sudah modern siswa-siswi tidak akan terbodohi oleh zaman yang sudah berteknologi tinggi, mengajarkan siswa-siswi juga untuk menggunakan sesuai fugsinya. Dengan kemudahan mengakses jaringan internet, sekarang banyak sekali jejaring sosial yang tersedia dalam jaringan internet. Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD mereka semua mempunyai jaringan sosial tersebut. Dan membuat para muridnya melakukan interaksi sosial secara luas dengan mudah. Bahkan untuk membeli sesuatu pun sekarang sudah dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan sosial yang tersedia saat ini. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi sekarang makin maraknya onlineshop yang muncul di jejaring sosial. Mudahnya untuk melakukan interaksi sosial di jaringan sosial ini dipergunakan dengan baik oleh mereka orang-orang yang ingin berbisnis. Onlineshop yang merupakan lahan bisnis yang sangat efisiensi, karena tidak menguras tenaga dan waktu. Semua kebutuhan akan tersedia untuk semua kalangan dari kalangan ekonomi ke bawah sampai ekonomi ke atas. Dari berbagai jaringan sosial yang telah ada, Instagram yang dijadikan favorit sebagai onlineshop oleh semua kalangan. Dengan mudahnya melihat produk yang konsumen inginkan dan melakukan interaksi langsung konsumen dengan produsen tersebut. Dengan adanya lingkungan sekolah yang mengikuti kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi, sudah menjadi hal yang lumrah anak murid SMP Islam Cikal Harapan I BSD menggunakan sesuai fungsinya jaringan sosial
48
tersebut. Dengan munculnya onlineshop di jejaring sosial digunakan juga oleh para siswa-siswinya. Dewasa ini para siswa-siswi kebanyakan memakai media sosial instagram untuk mengakses onlineshop untuk memenuhi kebutuhannya, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan melainkan menyalurkan kepuasan para siswa-siswi yang menyebabkan perilaku konsumtif. B. Sejarah Berdirinya SMP Islam Cikal Harapan BSD SMP Islam Cikal Harapan I mulai diselenggarakan pada Tahun Pelajaran 2002/2003 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan Permata Sari No. 038/KEP/YPS/XI/01 tanggal 15 November 2001 tentang Penyelenggara Pendirian SLTP Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai – Tangerang Banten. Berlokasi di Jl. Kencana Loka Blok B/1 Sektor XII.1 Bumi Serpong Damai dengan menggunakan 1 kelas di Gedung SD Islam Cikal Harapan I. Saat itu jumlah murid hanya 7 (tujuh) orang. Pada Tahun Ajaran 2003/2004 menempati gedung di Jl. Rawabuntu Utara I Blok H.1/1 Sektor I.4 Griya Loka Bumi Serpong Damai – Tangerang sampai saat ini. Pada Tahun Pelajaran 2002/2003, SMP Islam Cikal Harapan I mengajukan permohonan izin operasional ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang dengan persyaratan antara lain surat rekomendasi dari tingkat kelurahan sampai dinas pendidikan kecamatan. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Nomor : 005/420.3/906/Dispendik Tentang Pemberian Izin kepada
49
Yayasan Permata Sari untuk mendirikan SMP Cikal Harapan Serpong Desa Rawabuntu Utara Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang diterbitkan tanggal 18 Mei 2004. Pada Tahun Pelajaran 2004/2005, SMP Islam Cikal Harapan I mengajukan akreditasi pertama ke Badan Akreditasi Sekolah (BAS). Keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah Kabupaten Tangerang Nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 dengan peringkat B (Baik). Tahun Pelajaran 2004/2005 telah meluluskan Angkatan Pertama dengan jumlah siswa 11 orang dengan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 7,73. Kesebelas siswa tersebut melanjutkan ke SMA Negeri sebanyak 5 orang dan ke SMA Swasta 6 orang. Pada hari Selasa, 02 September 2012 SMP Islam Cikal Harapan I – BSD melaksanakan Akreditasi Sekolah kedua yang di selenggarakan oleh BAP (Badan Akreditasi Provinsi). Alhamdulillah pada tanggal 19 November 2012 telah terbit hasil Akreditasi berdasarkan SK Badan Akreditasi Provinsi Banten Nomor : 42/BAP-S/M-SK/XI/2012 yang menyatakan bahwa SMP Islam Cikal Harapan I – BSD memperoleh nilai Akreditasi
95,02 atau
peringkat “A” Sangat Baik. Hingga sekarang ini jumlah murid di SMP Islam Cikal Harapan BSD berjumlah 177 siwa-siswi.
50
Tabel 4.1 Jumlah Populasi Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas 7-9 No 1 2 3
Kelas 7 8 9 Jumlah
Perempuan 25 28 36 89
Laki-laki 24 35 29 88
Jumlah 49 64 65 177
Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD berjumlah 177 siswa. Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat 49 siswa-siswi dengan jumlah siswi perempuan 25 dan siswa laki-laki 24. Kelas 8 (delapan) terdapat 64 siswasiswi dengan jumlah siswi perempuan 28 dan siswa laki-laki 35. Dan untuk kelas 9 (sembilan) terdapat 65 siswi dengan jumlah perempuan 36 dan siswa laki-laki 29. Total jumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal harapan I BSD adalah sebesar 177 orang. C. Visi Terwujudnya insan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berguna bagi Keluarga, Nusa, Bangsa dan Agama . D. Misi Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik, sebagai seorang remaja Islam, untuk tumbuh dan berkembang menuju kemandirian dengan menguasai dan memilki apresiasi yang tinggi terhadap budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
51
E. Tujuan Sekolah 1. Membentuk generasi Islam yang berkepribadian dan berakhlak mulia dengan menciptakan pembiasaan ibadah sehari-hari diantaranya sholat berjamaah, shalat sunah Dhuha dan Tadarus Al Qur’an 2. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. 3. Meningkatkan kedisiplinan dan kepemimpinan siswa dalam proses belajar mengajar di SMP Islam Cikal Harapan I . 4. Terjalin komunikasi yang harmonis antara pihak sekolah dengan orang tua atau wali peserta didik serta semua pihak yang mendukung perkembangan sekolah khususnya komite sekolah / FKOMG. 5. Berprestasi dalam lomba-lomba olahraga, seni, science, dan Komputer di luar sekolah. 6. Melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan. 7. Menghasilkan output yang sukses dalam mengikuti Ujian Nasional dengan hasil maksimal 100% lulus dan membina peserta didik untuk bisa diterima di SMA Negeri yang favorit dan berkualitas. 8. Menjadi lembaga pendidikan yang menarik bagi orang tua dan peserta didik dalam mencari ilmu dan membentuk generasi bangsa yang tangguh, terampil dan mampu bersaing dilapangan pendidikan lain.
52
F. Kurikulum Kurikulum yang ada di SMP Islam Cikal Harapan I BSD berlandaskan kurikulum Nasional, KTSP dan Kurikulum berciri khas dengan keunggulan, yaitu: 1. Sistem pembelajaran moving class 2. Pendidikan Agama Islam terapan 3. Sholat Dhuha 4. Sholat Zhuhur berjama’ah 5. Muhadhoroh dan keputrian 6. Program pengayaan 7. Talents Club (English Club, Arabic Fun Club, Art Club, Computer Club, Jurnalistik, Paskibra) 8. Pramuka 9. Ekstrakulikuler (Futsal, Basket, Photography, Tata Boga, Badminton, Tari)
53
G. Struktur Organisasi Sekolah Bagan 4.1 Struktur Organisasi SMP Islam Cikal Harapan I BSD Ka. Dinas Pendidikan Drs. H. Mathoda, M.Si.
Kepala Sekolah H. Abdul Malik Hidayat, S.Ag
Wk. Kurikulum
Wk. Kesiswaan
Azizah, ST.
Riana Harahap, S.Pd
Wk. Sarana & Prasarana Zelni, S.Pd
FKOMG
Tata Usaha Jabatan Wali Kelas
Eny Susanti
Yeni Rahayu, A. Md
Wali Kelas VII A
Wali Kelas VIII A
Wali Kelas XI A
Agnes Widiya A, S. Pd
Dina Prasetya, S. Si
Abdullah Faqih, S. Pd. I
Wali Kelas VII B
Wali Kelas VIII B
Wali Kelas XI B
Oktavia. M. S, A. Ma.
Drs. Muliawan
Farida Idawati, S.Pd
Wali Kelas VIII C
Wali Kelas XI C
Ade Lisdawati, S. Pd
Torikin, S. Si
SS
Guru Mata Pelajaran
Siswa-siswi
54
Gambar 4.1 Lambang SMP Islam Cikal Harapan I BSD
55
BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Responden Penelitian Dari hasil analisis mengenai profil responden maka diperoleh data mengenai responden yang menjadi sampel pada penelitian ini, diantaranya adalah: a.
Jenis kelamin Tabel 5.1
Valid
laki-laki perempuan Total
Frequency 33 76
Percent 30.3 69.7
Valid Percent 30.3 69.7
109
100.0
100.0
Cumulative Percent 30.3 100.0
Dari tabel diatas mayoritas responden adalah perempuan sebanyak 76 orang atau 69,7% dan sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 33 orang atau 30,3%. Tabel diatas menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak di banding responden jenis kelamin laki-laki. b. Umur
Tabel 5.2 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
13 tahun
30
27.5
27.5
27.5
14 tahun 15 tahun Total
41 38
37.6 34.9
37.6 34.9
65.1 100.0
109
100.0
100.0
66
56
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden sejumlah 41 orang (37,6%) berumur 14 tahun. Sisanya, sebanyak 30 orang (27,5%) berumur 13 tahun dan 38 orang (34,9%) berumur 15 tahun. B. Uji Instrumen Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD bulan Maret 2015 sebanyak 109 responden yang dianggap dapat mewakili. Sebelum kuesioner diberikan kepada 109 responden, penulis melakukan try out (uji coba) terhadap 30 orang responden dengan memberikan 43 butir pertanyaan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan yang diajukan. a. Uji Validitas Pernyataan dikatakan valid, jika nilai korelasinya adalah positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel. Dimana r tabel dengan N = 30 dengan nilai Corrected item-Total Correlation di atas 0,349 maka butir atau pertanyaan dikatakan valid.56 Berdasarkan pada lampiran , uji validitas menunjukkan bahwa terdapat 30 pertanyaan yang dinyatakan valid (sah) karena memiliki nilai Correced Item-Total Correlation lebih dari 0,349 dan 6 pertanyaan dinyatakan tidak valid (gugur) karena memiliki
56
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta :
Salemba Humanika, 2009) h. 229.
57
nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari 0,349 dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas. b. Uji Reliabilitas Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas pada 30 kuesioner yang telah diisi oleh responden dan melihat koefisien alpha. Koefisien alpha bisa diukurdengan menggunakan uji statistik cronbach alpha. Suatu konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha >0,7.57 Berdasarkan lampiran, pengujian reliabilitas uji instrument keseluruhan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 diperoleh bahwa nilai rata-rata reliabilitas uji instrumen sebesar 0,83 nilai tersebut menunjukkan tingkat keandalan alat ukur yang baik atau reliabel karena nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,7. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas tersebut diatas, secara keseluruhan butir-butir pertanyaan dari tiap-tiap variabel dapat digunakan dan dapat didistribusikan kepada 109 responden, karena tiap-tiap butir menunjukkan hasil yang valid dan reliabel.
57
Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Universitas
Atmaja Yogyakarta), h. 209.
58
C. Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 5.3 Coefficients
Standardi zed Coefficient s
Unstandardized Coefficients Std. B Error
Model 1 (Constant) Frekuensiterpaan Selectiveattention Informasi Interaksisosial Identitaspribadi Hiburan Kepercayaan Pembujukan Kepribadian
a
Beta
9.998
2.840
.044 .048 .177 -.054 .165 .170 .044 .030 .388
.168 .219 .189 .219 .206 .179 .235 .267 .218
.029 .022 .102 -.030 .095 .099 .021 .012 .229
T
Sig.
3.521
.001
.263 .219 .938 -.245 .800 .952 .187 .113 1.783
.793 .827 .350 .807 .426 .344 .852 .911 .078
Berdasarkan tabel 5.3 diatas, maka dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 9,998 + 0,044 0,170
+ 0,044
+ 0,048 + 0,030
+ 0,177
- 0,054
+ 0,165
+
+ 0,388
Persamaan diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel frekuensi terpaan ( variabel motif informasi (
), variabel selective attention (
),
), variabel motif interaksi sosial (
),
variabel motif identitas pribadi ( kepercayaan (
), variabel hiburan (
), variabel
), variabel pendapatan dan pembujukan (
), dan
59
variabel kepribadian (
) terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi
SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Variabel Frekuensi Terpaan (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,044 dengan nilai signifikansi yang rendah. Ini menunjukkan bahwa variabel frekuensi terpaan berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif dan juga tidak signifikan. Variabel Selective Attention (
) memiliki koefisien regresi
sebesar 0,048 dengan nilai signifikan yang rendah. Ini menunjukkan bahwa variabel selective attention berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif. Artinya, siswa-siswi memiliki kemampuan selektif dalam menarik pesan-pesan pada media yang menarik perhatian. Variabel Motif Informasi (
) memiliki koefisien regresi
sebesar 0,177 yang berarti mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif. Artinya, dengan adanya motif informasi berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi walaupun secara tidak signifikan. Variabel Motif Interaksi Sosial
) tidak berpengaruh positif
dengan koefisien regresi sebesar -0,054 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya motif interaksi sosial tidak mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dan juga tidak signifikan.
60
Variabel Motif Identitas Pribadi (
) memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0,165 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya motif identitas pribadi mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi walaupun secara tidak signifikan. Variabel Hiburan (
) memiliki nilai koefisien regresi sebesar
0,170 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya motif hiburan mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi walaupun secara tidak signifikan. Variabel Faktor Kepercayaan (
) memiliki nilai koefisien
regresi sebesar 0,44 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya, faktor kepercayaan mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi walaupun secara tidak signifikan. Variabel Faktor Pendapat dan Pembujukan (
) memiliki nilai
koefisien regresi sebesar 0,030 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya faktor pendapat dan pembujukan mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dan juga tidak signifikan. Variabel Faktor Kepribadian dan Penyesuaian Diri (
)
memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,388 dan signifikan sebesar 0,078 atau 7,8%. Artinya faktor kepribadian dan penyesuaian diri mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dan signifikan.
61
D. Uji Koefisien Determinasi Tabel 5.4 Model Summary
Model 1
R Square
R .402
a
.162
Adjusted Std. Error of R the Square Estimate .085
R Square Change
2.76942
.162
Change Statistics F Change df1 df2 2.122
9
99
Sig. F Change .034
Koefisien Determinasi merupakan parameter untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model (khususnya variabel bebas) dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Berikut adalah hasil perhitungan koefisien determinasi terhadap model regresi: Tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,162. Ini artinya variabel pengaruh online shop pada media sosial instagram (frekuensi terpaan, selective attention, motif interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, motif informasi, kepercayaan, pendapat dan pembujukan dan kepribadian dan penyesuaian diri) berpengaruh terhadap perilaku konsumtif sebesar 16,2% sedangkan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang digunakan oleh penulis. Dan bila nilai R (koefisien korelasi) mendekati angka 1, maka hal itu menunjukkan adanya hubungan yang sangat tinggi.
62
Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,085. Hal ini mengindikasikan bahwa variasi variabel independen yaitu, frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, faktor kepercayaan, faktor kepribadian dan penyesuaian diri memiliki kemampuan yang rendah sebesar 8,5% dalam menerangkan naik turunnya data variabel perilaku konsumtif sedangkan sebesar 91,5% dipengaruhi oleh variasi variabel lain diluar model penelitian. E. Uji F-Test (Simultan) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi secara bersamaan. Hasil pengujian F sebagai berikut: Tabel 5.6 a
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression Residual
146.446
9
16.272
759.297
99
7.670
Total
905.743
108
F 2.122
Dalam penelitian ini pengujian secara simultan menggunakan uji F atau ANOVA (Analysis Of Variance). Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen yaitu frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, faktor
Sig. .034
b
63
kepercayaan, faktor kepribadian dan penyesuaian diri. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan hasil nilai sig sebesar 0,034. Adapun nilai taraf signifikasinya sebesar a= 0,01 sampai dengan 0,5. Maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 3,4%. F. Uji T (Parsial) Tabel 5.7 Coefficients
Model 1 (Constant) Frekuensiterpaan Selectiveattention Informasi Interaksisosial Identitaspribadi Hiburan Kepercayaan Pembujukan Kepribadian
Unstandardized Coefficients B Std. Error 9.998
2.840
.044 .048 .177 -.054 .165 .170 .044 .030 .388
.168 .219 .189 .219 .206 .179 .235 .267 .218
Standardize d Coefficients Beta .029 .022 .102 -.030 .095 .099 .021 .012 .229
t
Sig.
3.521
.001
.263 .219 .938 -.245 .800 .952 .187 .113 1.783
.793 .827 .350 .807 .426 .344 .852 .911 .078
H1 = Frekuensi terpaan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini, hipotesis pertama menyatakan bahwa frekuensi terpaan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa t hitung variabel frekuensi terpaan sebesar 0,263 sedangkan nilai siginifikannya sebesar 0,793. Jika, dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig 0,793 > 0,1. Hal ini
64
mengindikasikan bahwa variabel frekuensi terpaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif. H2 = Selective attention memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini, hipotesis kedua menyatakan bahwa selective attention memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel selective attention sebesar 0,219 sedangkan nilai sig sebesar 0,819. Jika dibandingkan dengan alpha 10% nilai sig 0,819 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel selective attention tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif. H3 = Motif informasi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini, hipotesis ketiga menyatakan bahwa motif informasi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif informasi sebesar 0,938 sedangkan nilai sig sebesar 0,350. Jika di bandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig 0,350 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel motif informasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif. H4 = Motif interaksi sosial memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini, hipotesis keempat menyatakan bahwa motif interaksi sosial memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif.
65
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif interaksi sosial sebesar -0,245, sedangkan nilai sig sebesar 0,807. Jika dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig 0,807 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel motif interaksi sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif. H5 = Motif identitas pribadi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini, hipotesis kelima menyatakan bahwa motif identitas pribadi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif identitas pribadi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif. H6 = Motif hiburan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini, hipotesis keenam menyatakan bahwa motif hiburan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif hiburan sebesar 0,952, sedangkan nilai sig 0,952 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel motif hiburan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif. H7 = Faktor kepercayaan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini, hipotesis ketujuh menyatakan bahwa faktor kepercayaan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil
66
analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel faktor kepribadian dan penyesuaian diri sebesar 1,783, sedangkan nilai sig 0,852 > 0,1. Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel faktor kepercayaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif. H8 = Faktor pendapat dan pembujukkan terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini, hipotesis kedelapan menyatakan bahwa pendapat dan pembujukkan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel faktor pendapat dan pembujukkan sebesar 0,113, sedangkan nilai sig sebesar 0,911. Jika dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig 0,911 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel faktor pendapat dan pembujukkan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif. H9 = Faktor kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku konsumtif Dalam penelitian ini hipotesis kesembilan menyatakan bahwa faktor kepribadian dan penyesuaian diri memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel faktor kepribadian dan penyesesuaian diri sebesar 1,783, sedangkan nilai sig sebesar 0,078 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel faktor kepribadian dan penyesuaian diri memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku konsumtif.
67
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Online shop pada media sosial instagram berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Ini berarti menunjukkan bahwa variabel frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, kepercayaan, pendapat dan pembujukan serta kepribadian dan penyesuaian diri mempengaruhi siswa-siswi dalam berperilaku konsumtif diperkuat dengan adanya uji-F (simultan) yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,034 yakni dikisaran 5%. Hal ini berarti variabel online shop pada media sosial instagram berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. 2. Uji-T (parsial) menunjukkan bahwa dari semua variabel independen yaitu frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, kepercayaan, pendapat dan pembujukan serta kepribadian dan penyesuaian diri, hanya variabel kepribadian dan penyesuaian diri yang berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan variabel motif hiburan, motif
67
68
identitas pribadi, motif hiburan, dan variabel kepercayaan berpengaruh positif namun tidak signifikan. Dan untuk selective attention, frekuensi terpaan pendapat dan pembujukan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan. Jadi, faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi adalah kepribadian dan penyesuaian diri. 3. Pada uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa online shop pada media sosial instagram berpengaruh sebesar 16,2% sedangkan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model lain. Ini menunjukkan jika nilai R tidak mendekati angka 1, artinya variabel frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, faktor kepercayaan, faktor kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku konsumtif memiliki pengaruh yang rendah. B. Saran Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD telah membuktikan adanya pengaruh yang ditimbulkan oleh online shop pada media sosial instagram dan juga faktor-faktor individual difference yakni menyebabkan kelemahan terhadap perilaku konsumtif, namun ada beberapa saran dari penulis diantaranya: 1.
Bagi siswa-siswi (responden) terutama yang memiliki perilaku konsumtif agar dapat menelaah dampak positif dan negatif dari perilaku konsumtif, dan belajar untuk tidak membelanjakan uangnya pada halhal yang kurang penting dan hanya untuk keinginan sesaat.
69
2.
Pihak sekolah membuat peraturan mengenai hal-hal yang dapat menimbulkan perilaku konsumtif. Misalnya, pembatasan penggunaan alat elektronik maupun gadget untuk mempersempit siswa-siswi dalam mengakses online shop pada media sosial instagram dan lain sebagainya.
3.
Sebagai saran bukan hanya untuk siswa-siswi tetapi untuk para orang tua dan pihak sekolah diharapkan mampu memberi pembelajaran bagi anak-anaknya agar mampu mengendalikan diri dan lebih selektif dalam membeli suatu barang, sehingga terbentuk pola-pola hidup hemat dan tidak cepat terpengaruh oleh bujuk rayu para pemilik online shop pada media sosial instagram.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, M. Burhan, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Perdana Media Group, 2008) Cet. Ke-3 B. Meilaratri, dkk. Konsep Diri dan Kecenderungan Pengambilan Keputusan dalam Membeli Pakaian pada Remaja Wanita. (Insight Journal, Tahun II, No. 1) Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2006) Earl, Babbie. Practice of Social Research, California, Wardsworth Publishing Company., 1992 Hasan, M Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif) Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (Jakarta: Erlangga, 1996) Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007) Lupiyoadi, Rahmat, dan A Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. (Jakarta: Salemba Empat, 2006) Machfoedz, Ircham . Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran (Yogyakarta: Penerbit Fitramaya, 2008) Mcquail, Denis. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. (Jakarta: Erlangga, 1991) Morissan, dkk. Teori Komunikasi Massa. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) Mutmainah, Siti, dan Ahmad Fauzi. Psikologi Komunikasi. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005) Nasution, Zulkarimein. Sosiologi Komunikasi Massa. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001) Cet. Ke-2) Neuman. L.W. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches in Social Works. (New York: Columbia University, 1997)
78
79
Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta : Salemba Humanika, 2009) Noegroho, Agung. Teknologi Komunikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) Cet. Ke-2 Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007) Rohim, Syaiful. Teori Komunikasi Persfektif, Ragam & Aplikasi. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) Santoso, Singgih. SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. (Jakarta: Penerbit PPM, 2002) Sendjaja, S Djuarsa. Teori Komunikasi. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005) Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. (Jakarta: LP3ES, 1995) Subagyo, Pangestu, dan Djarwanto PS. Statistika Induktif (Edisi Kelima). (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005) Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung: CV. Alfabeta, 2009) Cet-Ke 8 Sumarsono, HM Sony. Metode Riset Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004) Suprapto, Tommy. Pengantar Ilmu Komunikasi dan Manajemen dalam Komunikasi. (Jakarta, CAPS, 2011) Vrendenbergt, J. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. (Jakarta: PT. Gramedia, 1980) Wijaya, Tony. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Universitas Atmaja Yogyakarta)
80
Skripsi:
Irfani, Fitri. Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Skripsi tidak diterbitkan (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010) Putra, Arya. Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah Motor Pada Khalayak Wanita. Skripsi tidak diterbitkan (Universitas Indonesia, 2012) Lesmana, I Gusti Ngurah Aditya. Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA. Tesis tidak diterbitkan (Universitas Indonesia, 2014)
81
Website: instagram.com/press (06-11-2014, 12.30) Saputra, Irwan. Sejarah Aplikasi Instagram, carainstagram.blogspot.com (18-012015, 11.59) Soegito, 1996, Konsumerisme Penyebab Inflasi. Kepala BPS:
[email protected] (28-10-1014, 11.30) Sumabi, Ratno. Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25) Kurnia, Rizki. Sejarah Perkembangan Online http://gamesisort.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-onlineshop.html (06-11-2014, 13:50)
Shop,
Yusuf, Oik. Pengguna Instagram Lewati Angka 200 Juta, http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-AktifInstagram-Naik-Pesat (06-11-2014, 11:54) Wikipedia Indonesia , definisi internet http://www.mint.web.id/2013/03/pengertianinternet-dan-sejarah.html (06-11-2014, 10.52) (http://www.theunjustmedia.com/media.html/) (06-11-2014, 13:50)
L A M P I R A N
ARSIP SMP ISLMA CIKAL HARAPAN 1 BUMI SERPONG DAMAI (BSD) KOTA TANGERANG SELATAN
Sejarah berdirinya SMP Cikal Harapan I BSD
SMP Islam Cikal Harapan I mulai diselenggarakan pada Tahun Pelajaran 2002/2003 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan Permata Sari No. 038/KEP/YPS/XI/01 tanggal 15 November 2001 tentang Penyelenggara Pendirian SLTP Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai – Tangerang Banten. Berlokasi di Jl. Kencana Loka Blok B/1 Sektor XII.1 Bumi Serpong Damai dengan menggunakan 1 kelas di Gedung SD Islam Cikal Harapan I. Saat itu jumlah murid hanya 7 (tujuh) orang. Pada Tahun Ajaran 2003/2004 menempati gedung di Jl. Rawabuntu Utara I Blok H.1/1 Sektor I.4 Griya Loka Bumi Serpong Damai – Tangerang sampai saat ini. Pada Tahun Pelajaran 2002/2003, SMP Islam Cikal Harapan I mengajukan permohonan izin operasional ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tangerang dengan persyaratan antara lain surat rekomendasi dari tingkat kelurahan sampai dinas pendidikan kecamatan. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Propinsi Banten Nomor : 005/420.3/906/Dispendik Tentang Pemberian Izin kepada Yayasan Permata Sari untuk mendirikan SMP Cikal Harapan Serpong Desa Rawabuntu
Utara Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang diterbitkan tanggal 18 Mei 2004. Pada Tahun Pelajaran 2004/2005, SMP Islam Cikal Harapan I mengajukan akreditasi pertama ke Badan Akreditasi Sekolah (BAS). Keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah Kabupaten Tangerang Nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 dengan peringkat B (Baik). Tahun Pelajaran 2004/2005 telah meluluskan Angkatan Pertama dengan jumlah siswa 11 orang dengan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 7,73. Kesebelas siswa tersebut melanjutkan ke SMA Negeri sebanyak 5 orang dan ke SMA Swasta 6 orang. Pada hari Selasa, 02 September 2012 SMP Islam Cikal Harapan I – BSD melaksanakan Akreditasi Sekolah kedua yang di selenggarakan oleh BAP (Badan Akreditasi Provinsi). Alhamdulillah pada tanggal 19 November 2012 telah terbit hasil Akreditasi berdasarkan SK Badan Akreditasi Provinsi Banten Nomor : 42/BAP-S/M-SK/XI/2012 yang menyatakan bahwa SMP Islam Cikal Harapan I – BSD memperoleh nilai Akreditasi 95,02 atau peringkat “A” Sangat Baik. Hingga sekarang ini jumlah murid di SMP Islam Cikal Harapan BSD berjumlah 177 siwa-siswi.
VISI
“Terwujudnya insan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berguna bagi Keluarga, Nusa, Bangsa dan Agama”
MISI
Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik, sebagai seorang remaja Islam, untuk tumbuh dan berkembang menuju kemandirian dengan menguasai dan memilki apresiasi yang tinggi terhadap budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan Sekolah
1. Membentuk generasi Islam yang berkepribadian dan berakhlak mulia dengan menciptakan pembiasaan ibadah sehari-hari diantaranya sholat berjamaah, shalat sunah Dhuha dan Tadarus Al Qur’an 2. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. 3. Meningkatkan kedisiplinan dan kepemimpinan siswa dalam proses belajar mengajar di SMP Islam Cikal Harapan I . 4. Terjalin komunikasi yang harmonis antara pihak sekolah dengan orang tua atau wali peserta didik serta semua pihak yang mendukung perkembangan sekolah khususnya komite sekolah / FKOMG. 5. Berprestasi dalam lomba-lomba olahraga, seni, science, dan Komputer di luar sekolah. 6. Melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.
7. Menghasilkan output yang sukses dalam mengikuti Ujian Nasional dengan hasil maksimal 100% lulus dan membina peserta didik untuk bisa diterima di SMA Negeri yang favorit dan berkualitas. 8. Menjadi lembaga pendidikan yang menarik bagi orang tua dan peserta didik dalam mencari ilmu dan membentuk generasi bangsa yang tangguh, terampil dan mampu bersaing dilapangan pendidikan lain.
Kurikulum Sekolah
1. Sistem pembelajaran moving class 2. Pendidikan Agama Islam terapan 3. Sholat Dhuha 4. Sholat Zhuhur berjama’ah 5. Muhadhoroh dan keputrian 6. Program pengayaan 7. Talents Club (English Club, Arabic Fun Club, Art Club, Computer Club, Jurnalistik, Paskibra) 8. Pramuka 9. Ekstrakulikuler (Futsal, Basket, Photography, Tata Boga, Badminton, Tari)
Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi dalam yayasan SMP Cikal Harapan I BSD dapat di lihat di bagan yang tertera di bawah ini.
DAFTAR PERNYATAAN KUESIONER Kepada Yth. Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD Assalamualaikum Wr. Wb Kuesioner ini adalah bagian dari skripsi saya. Adapun judul penelitian ini adalah: “Pengaruh Online Shop pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa. Untuk itu mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir. Peran serta, kejujuran dan obyektivitas saudara/i dalam pengisian kuisioner sangat berguna bagi penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Atas kesediaan saudara/i mengisi kuesioner ini, diucapkan terimakasih. A. Pernyataan persetujuan Partisipasi Dengan ini saya penelitian ini: Nama Kelas Jenis Kelamin Umur
secara sukarela menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam : : : :
a. laki laki a. 13
b. perempuan b. 14 c. 15
B. Petunjuk Bacalah dan pahami setiap pernyataan dengan baik. Isilah pernyataan tersebut yang sesuai dengan diri Anda dengan cara memberi tanda silang (X) pada pernyataan yang sesuai dengan pilihan Anda. Keterangan: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
NO 1 2 3 4
5 6
7
8 9 10
11
12
13
14
PERNYATAAN FREKUENSI TERKENA TERPAAN Saya sering mengakses online shop pada media sosial instagram Saya mengakses online shop pada media sosial instagram 4-5 kali dalam seminggu Saya mengakses online shop pada media sosial instagram 2-3 kali dalam seminggu Saya mengakses online shop setiap saya membuka media sosial instagram SELECTIVE ATTENTION Saya tertarik mengakses online shop pada media sosial instagram Saya tertarik pada suatu barang ketika mengakses online shop pada media sosial instagram Teman –teman sepermainan, juga tertarik terhadap suatu barang ketika mereka mengakses online shop pada media sosial instagram MOTIF INFORMASI Apa yang kamu inginkan bila kamu mengakses online shop pada media sosial instagram? Dapat mengetahui berbagai jenis suatu barang terbaru Dapat mencari informasi menyangkut masalah seputar jenis suatu barang terbaru Dapat memperoleh rasa kepercayaan diri melalui penambahan pengetahuan tentang jenis suatu barang terbaru Saya mengakses onlineshop pada media sosial instagram untuk memuaskan keingintahuan suatu barang terbaru MOTIF INTERAKSI SOSIAL Dengan mengakses online shop pada media sosial instagram, saya mendapatkan bahan percakapan dengan sesama teman Saya mengakses online shop pada media sosial instagram supaya tidak ketinggalan informasi dibandingkan teman-teman saya Saya mengakses online shop pada media sosial instagram untuk mengetahui permasalahan seputar trend barang terbaru
STS
TS
S
SS
NO
15 16 17
18
19 20 21 22
23
24
25
26 27
PERNYATAAN MOTIF IDENTITAS PRIBADI Apa yang kamu inginkan bila kamu mengakses online shop ada media sosial instagram Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan kepribadian kamu Memperoleh nilai lebih sebagai seorang yang mengikuti perkembangan zaman Saya mengakses online shop pada media sosial instagram karena cocok dengan kepribadian berbelanja praktis Saya mengakses online shop karena barangbarang nya cocok dengan kepribadian saya MOTIF HIBURAN Apa yang kamu dapatkan bila kamu mengakses online shop pada media sosial instagram? Dapat melepaskan diri dari permasalahan Bisa bersantai dan mengisi waktu luang Bisa menyalurkan ketertarikan terhadap suatu barang Saya mengakses online shop sebagai sarana refreshing FAKTOR KEPERCAYAAN Online shop pada media sosial instagram membantu dalam memberikan informasi seputar jenis suatu barang yang saya inginkan Online shop pada media sosial instagram merupakan satu-satunya sarana yang dapat mengetahui jenis suatu barang terbaru Online shop pada media sosial instagram membuat seseorang menjadi konsumtif jika mengakses dengan rutin FAKTOR PENDAPAT DAN PEMBUJUKAN Saya selalu menanyakan pendapat teman jika ingin membeli suatu barang Jika ada sebuah sepatu yang menurut teman sangat cocok, maka saya akan terpengaruh membeli sepatu tersebut
STS
TS
S
SS
NO
28 29 30
PERNYATAAN FAKTOR KEPRIBADIAN DAN PENYESUAIAN DIRI Saya adalah orang yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar Saya akan cepat mengganti tas, ketika teman saya mempunyai tas baru Saya adalah orang yang mengikuti perkembangan zaman PERILAKU KONSUMTIF
31
(Aspek Pembeli Impulsif) Saya akan segera membeli suatu barang yang ditawarkan online shop ketika merasa cocok
32
Saya tidak akan membeli suatu barang yang ditawarkan oleh online shop ketika tidak merasa cocok
33
(Aspek Pembelian Tidak Rasional) Saya akan tetap membeli sebuah tas baru, meskipun tas lama masih layak pakai
34
Saya membeli sepatu hampir setiap bulan karena selalu tertarik dengan model yang baru
35
Saya memiliki gadget lain (seperti: I-pad, mp4, I-touch, dll) selain ponsel yang saya punya, karena terlihat sangat keren
36
(Aspek Pembelian Boros atau Berlebihan) Saya menghabiskan sebagian uang untuk membeli apapun yang diinginkan meskipun barang tersebut tidak dibutuhkan
37
Saya akan memakai sepatu sneakers karena mengikuti zaman meskipun saya tidak cocok memakainya
STS
TS
S
SS
Coefficients Standardize
Model 1
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
Beta
9.998
2.840
Frekuensiterpaan
.044
.168
Selectiveattention
.048
Informasi
t
Sig. 3.521
.001
.029
.263
.793
.219
.022
.219
.827
.177
.189
.102
.938
.350
Interaksisosial
-.054
.219
-.030
-.245
.807
Identitaspribadi
.165
.206
.095
.800
.426
Hiburan
.170
.179
.099
.952
.344
Kepercayaan
.044
.235
.021
.187
.852
Pembujukan
.030
.267
.012
.113
.911
Kepribadian
.388
.218
.229
1.783
.078
Model Summary Change Statistics
Adjuste R Model 1
R .402
dR
Square Square a
.162
.085
Std. Error of
R Square
F
the Estimate
Change
Change
2.76942
.162
Sig. F df1
2.122
df2 9
99
Change .034
a
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
146.446
9
16.272
Residual
759.297
99
7.670
Total
905.743
108
F 2.122
Sig. .034
b
SKOR KUESIONER Frekuensi Terpaan NO PERNYATAAN 1 Saya sering mengakses online shop pada media sosial instagram 2
STS 1
TS 17
S 72
SS 19
SKOR 327
RANKING 1
Saya mengakses online shop pada media sosial instagram 4-5 kali dalam seminggu
5
35
61
8
290
4
3
Saya mengakses online shop pada media sosial instagram 2-3 kali dalam seminggu
7
22
74
6
297
3
4
Saya mengakses online shop setiap saya membuka media sosial instagram
3
25
67
13
306
2
Selective Attention NO
PERNYATAAN
STS
TS
S
SS
SKOR
RANGKING
1
Saya tertarik mengakses online shop pada media sosial instagram
1
22
71
15
318
3
2
Saya tertarik pada suatu barang ketika mengakses online shop pada media sosial instagram Teman –teman sepermainan, juga tertarik terhadap suatu barang ketika mereka mengakses online shop pada media sosial instagram
0
19
66
24
332
1
0
18
72
19
328
2
3
Motif Informasi NO PERNYATAAN STS TS 0 11 1 Dapat mengetahui berbagai jenis suatu barang terbaru 0 11 2 Dapat mencari informasi menyangkut masalah seputar jenis suatu barang terbaru 3
4
Dapat memperoleh rasa kepercayaan diri melalui penambahan pengetahuan tentang jenis suatu barang terbaru Saya mengakses onlineshop pada media sosial instagram untuk memuaskan keingintahuan suatu barang terbaru
S
SS
SKOR
RANKING
69
29
345
1
70
28
344
2
0
24
62
23
326
3
3
29
61
16
308
4
TS
S
SS
SKOR
RANKING
28
61
14
301
2
40
50
13
288
3
24
66
14
307
1
Motif Interaksi Sosial NO 1
2
3
PERNYATAAN
STS
Dengan mengakses online shop 6 pada media sosial instagram, saya mendapatkan bahan percakapan dengan sesama teman Saya mengakses online shop pada 6 media sosial instagram supaya tidak ketinggalan informasi dibandingkan teman-teman saya Saya mengakses online shop pada 5 media sosial instagram untuk mengetahui permasalahan seputar trend barang terbaru
Motif Identitas Pribadi NO
PERNYATAAN
STS
TS
S
SS
SKOR
RANKING
1
Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan kepribadian kamu
3
22
71
13
312
2
2
Memperoleh nilai lebih sebagai 1 seorang yang mengikuti perkembangan zaman Saya mengakses online shop pada 3 media sosial instagram karena cocok dengan kepribadian berbelanja praktis Saya mengakses online shop 3 karena barang-barang nya cocok dengan kepribadian saya
20
80
8
313
1
25
72
9
305
4
29
62
15
307
3
STS TS 3 31
S 60
SS 15
SKOR RANKING 305 4
0
24
60
25
328
2
1
17
70
21
329
1
1
18
71
19
326
3
3
4
Motif Hiburan NO PERNYATAAN 1 Dapat melepaskan diri dari permasalahan 2 Bisa bersantai dan mengisi waktu luang 3 Bisa menyalurkan ketertarikan terhadap suatu barang 4 Saya mengakses online shop sebagai sarana refreshing
Faktor Kepercayaan NO PERNYATAAN 1 Online shop pada media sosial instagram membantu dalam memberikan informasi seputar jenis suatu barang yang saya inginkan 2 Online shop pada media sosial instagram merupakan satusatunya sarana yang dapat mengetahui jenis suatu barang terbaru 3 Online shop pada media sosial instagram membuat seseorang menjadi konsumtif jika mengakses dengan rutin
STS TS 1 19
S 70
SS SKOR 19 325
RANKING 1
5
18
73
13
312
2
4
28
63
14
305
3
Faktor Pendapat dan Pembujukan NO PERNYATAAN 1 Saya selalu menanyakan pendapat teman jika ingin membeli suatu barang 2 Jika ada sebuah sepatu yang menurut teman sangat cocok, maka saya akan terpengaruh membeli sepatu tersebut
STS TS 3 26
S 63
SS 17
SKOR RANKING 312 1
4
54
19
306
32
2
Faktor Kepribadian dan Penyesuaian Diri NO 1
PERNYATAAN Saya adalah orang yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
STS
TS
S
SS
SKOR
4
22
70
13
310
RANKING 1
2
3
Saya akan cepat mengganti tas, ketika teman saya mempunyai tas baru Saya adalah orang yang mengikuti perkembangan zaman
10
28
57
14
293
3
4
27
67
11
303
2
STS TS 1 23
S 74
SS 11
SKOR RANKING 313 4
1
15
74
19
329
1
1
23
70
15
317
3
0
20
73
16
323
2
1
24
77
7
308
5
Perilaku Konsumtif NO PERNYATAAN 1 Saya akan segera membeli suatu barang yang ditawarkan oleh online shop ketika merasa cocok 2 Saya tidak akan membeli suatu barang yang ditawarkan oleh online shop ketika tidak merasa cocok 3 Saya akan tetap membeli sebuah tas baru, meskipun tas lama masih layak pakai 4 Saya membeli sepatu hampir setiap bulan karena selalu tertarik dengan model yang baru 5 Saya menghabiskan sebagian uang untuk membeli apapun yang diinginkan meskipun barang tersebut tidak dibutuhkan