Dampak Dan Pencegahan Hiv Aids
May 15, 2019 | Author: HenrikusWawan | Category: N/A
Short Description
materi ilmu alamiah dasar smst 1...
Description
MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR DAMPAK DAN CARA PENCEGAHAN VIRUS HIV AIDS
DISUSUN OLEH : 1. PUJI LESTARI
(13401241071) (13401241071)
2. LIAPIT NADIA YUNIAR
(13401241072)
3. DESI SETYORINI
(13401241078) (13401241078)
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan hidayah, rahmat dan lindungannya. Akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar. Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas Ilmu Alamiah Dasar. Selain itu kami menyusun makalah ini untuk menambah wawasan untuk memahami tentang VIRUS HIV AIDS. Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karna kami juga masih dalam belajar, oleh karena itu saya menerima kritik dan saran anda supaya makalah selanjutnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam makalah ini kami membahas tentang penyakit berbahaya, HIV AIDS. Demikianlah makalah yang kami susun dan jika ada tulisan atau prerkataan yang kurang berkenanatau kuarang sopan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah yang kami buat ini bisa bermafaat bagi pembaca.
Penyusun ,
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. dan karena telah banyaknya penderita HIV/AIDS disekitar kita, maka perlu kita ketahui bagaimana panyakit HIV/AIDS itu dapat terjangkit oleh penderita. Dengan mengetahui apa itu HIV/AIDS, apa penyebabnya, dan bagaimana cara untuk mencegahnya.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan virus HIV/AIDS? 2. Apa penyebab dari virus HIV/AIDS? 3. Dampak apa saja yang muncul akibat virus HIV/AIDS? 4. Bagaimana cara pencegahan virus HIV/AIDS?
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HIV AIDS
HIV merupakan bagian dari kelompok virus yang disebut Lentivirus yang ditemukan pada primata nonmanusia secara kolektif, Lentivirus diketahui sebagai virus monyet yang dikenal dengan nama Simian Immunodeficiency Virus (SIV). HIV merupakan keturunan dari SIV. Jenis SIV tertentu mirip dengan 2 tipe HIV , yakni HIV-1 dan HIV-2, yang menyerang salah satu sel darah putih yaitu sel limfosit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) merupakan suatu penyakit yang cara kerjanya menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV(Human Immunodeficiency Virus) masuk ke dalam tubuh manusia. AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini, virus HIV yang merupakan penyebabnya. penyakit ini merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun) manusia, sehingga orang – orang yang mengidap penyakit ini akan berakibat pada menurunnya kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangtan penyakit. Penemu Virus HIV/AIDS
Dua ilmuan london yang menemukan HIV berbagi Nobel Kedokteran dengan ilmuan yang mengaitkan HPV dengan kangker rahim. Adapun kedua ilmuan ini masing- masing Barre Sinoussi dan Luc Montagnier. Keduanya dinilai berjasa dengan penelitian mereka dalam menemukan virus penyebab AIDS. Komite Nobel mengatakan penemuan kedua warga perancis itu amat vital dalam membantu para ilmuan memahami biologi dari virus yang mengancam dunia. Lebih dari 25 juta orang meninggal karena HIV/AIDS sejak tahun 1981 dan di seluruh dunia tercatat 33 juta orang yang mengidap virus HIV. Temuan Sinoussi dan Montagnier antara lain mendorong metode diagnose pasien maupun dalam memeriksa darah, yang membatasi penyebaran wabah HIV/AIDS. Walau masih belum ditemukan obat untuk HIV, dalam beberapa tahun belakangan penyakit itu tidak lagi menjadi hukuman mati langsung bagi penderitanya. Pengobatan saat ini sudah berhasil memperpanjang masa hidup pengidap HIV sampai puluhan tahun.
Sementara itu Harald zur Hausen, asal jerman, meraih Nobel Kedokteran karena jasanya dalam mengaitkan HPV, atauhuman papilloma virus, dengan kangker rahim.
B. PENYEBAB HIV/AIDS
Penularan HIV/AIDS yang diketahui antara lain adalah melalui:
Transfusi darah dari pengidap HIV/AIDS
Berhubungan seks dengan penderita HIV/AIDS
Ibu hamil penderita HIV/AIDS kapada janinnya (25-30%)
Pemakaian jarum suntik secara bersama-sama dengan pengidap HIV/AIDS
Air susu ibu pengidap HIV/AIDS kepada anak susuannya
HIV/AIDS tidak menular melalui:
Bekerja bersama orang yang terkena infeksi HIV
Gigitan nyamuk
Sentuhan tangan
Hubungan seks dengan menggunakan kondom
Penggunaan alat makan bersama
Masa Terinfeksi
Gejala yang timbul berupa flu biasa, pada tahap ini, tes darah masih belum dapat menunjukkan adanya HIV (anti HIV negatif). Masa HIV positif (tanpa gejala). Pada masa ini seseorang yang terinfeksi HIV sudah dapat diketahui melalui tes HIV (anti HIV reaktif).Masa ini berlangsung selama lima sampai dengan sepuluh tahun dengan tanpa gejala (asimptomatik), pada masa ini penderita HIV belum menunjukkan perubahan fisik dan masih dapat melakukan aktivitas. Masa pembesaran kelenjar limfe (bergejala ringan). Masa ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata, tidak hanya muncul pada satu tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan. Masa AIDS setelah melewati masa inkubasi (dua sampai sepuluh tahun), seseorang yang terinfeksi HIV akan mengalami penderitaan sebagai gejala demam berkepanjangan, selera makan menurun, sariawan, diare terus-menerus tanpa sebab yang jelas. Selain itu, pembengkakan kelenjar prostat dan getah bening, bercak-bercak merah di kulit dan berat badan turun dratis.
Pada masa ini sistem kekebalan tubuh sudah sangat menurun, dan pengidap HIV berkembang menjadi penderita AIDS yang sangat rentan terhadap berbagai ancaman infeksi oportunistik seperti radang paru, radang saluran pencernaan, kanker kulit, radang karena jamur di mulut dan kerongkongan, gangguan susunan syaraf dan tuberkulosis (TB). Umumnya sekitar satu sampai dengan dua tahun setelah gejala AIDS muncul, penderita akan meninggal dunia. Tahap Infeksi HIV Menjadi AIDS
A. Periode Jendela
HIV masuk kedalam tubuh, sampai terbentuknya antibodi terhadap HIV dalam darah
Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita tampak sehat dan merasa se hat
Test HIV belum bisa mendeteksi
Berkisar 2 minggu sampai 6 bulan
B. HIV Positif (Tanpa Gejala)
HIV berkembang baik dalam tubuh
Belum ada tanda-tanda khusus
Tes HIV sudah bisa mendeteksi, karena sudah mulai terbentuk antibodi dalam tubuh
Umumnya tetap tampak sehat pada waktu 5 sampai 10 tahun
C. HIV Positif (Muncul Gejala)
Sistem kekebalan tubuh mulai menurun
Mulai muncul gejala infeksi oportunistik yaitu pembengkakan kelenjar limfa pada seluruh tubuh, diare terus menerus, flu
Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya
D. AIDS
Kondisi kekebalan tubuh sangat lemah
Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
C. DAMPAK HIV/AIDS
Dampak Negatif HIV/AIDS 1. Tingkat kematian semakin tinggi karena AIDS ini merupakan penyakit yang mudah menular dengan perantaraan virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. 2. Di kalangan remaja, tingkat penerus bangsa semakin sedikit karena sebagian besar masyarakat yang terinfeksi penyakit ini adalah remaja. Kurangnya jumlah remaja akan memberikan dampak negatif bagi perkembangan ekonomi, politik dan aspek lainnya yang berhubungan dengan kelangsungan hidup suatu Negara. 3. Bagi sebagian masyarakat yang terbebas dari penyakit ini menjadi paranoid dan hidup dengan tidak nyaman terhadap sekitarnya karena mereka merasa tidak aman dan takut terkena penyakit ini pula. 4. Jumlah pengeluaran dan anggaran pemerintah semajin besar karena mereka ingin melakukan segala upaya agar masyarakatnya dapat terbebas dari penyakit ini dan jika pemerintah terus terpaku
terhadap
masalah
pemberantasan
penyakit
HIV/AIDS
kemungkinan
besar
penyelesaian untuk masalah lainnya akan terbengkalai.
Dampak HIV/AIDS Terhadap Kehidupan 1. Dampak Demografi Salah satu efek jangka panjang endemi HIV dan AIDS yang telah meluas seperti yang telah terjadi di Papua adalah dampaknya pada indikator demografi. Karena tingginya proporsi kelompok umur yang lebih muda terkena penyakit yang membahayakan ini, dapat diperkirakan nantinya akan menurunkan angka harapan hidup. Karena semakin banyak orang yang diperkirakan hidup dalam jangka waktu yang lebih pendek, kontribusi yang diharapkan dari mereka pada ekonomi nasional dan perkembangan sosial menjadi semakin kecil dan kurang dapat diandalkan. Hal ini menjadi masalah yang penting karena hilangnya individu yang terlatih dalam jumlah besar tidak akan mudah dapat digantikan. Pada tingkat makro, biaya yang berhubungan dengan kehilangan seperti itu, seumpama meningkatnya pekerja yang tidak hadir, meningkatnya biaya pelatihan, pendapatan yang berkurang, dan sumber daya yang seharusnya dipakai untuk aktivitas produktif terpaksa dialihkan pada perawatan kesehatan, waktu yang terbuang untuk merawat anggota keluarga yang sakit, dan lainnya,juga akan meningkat.
2. Dampak Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan Tingginya tingkat penyebaran HIV dan AIDS pada kelompok manapun berarti bahwa semakin banyak orang menjadi sakit, dan membutuhkan jasa pelayanan kesehatan. Perkembangan penyakit yang lamban dari infeksi HIV berarti bahwa pasien sedikit demi sedikit menjadi lebih sakit dalam
jangka aktu yang panjang, membutuhkan semakin banyak perawatan kesehatan. Biaya langsung dari perawatan kesehatan tersebut semakin lama akan menjadi semakin besar. Diperhitungkan juga adalah waktu yang dihabiskan oleh anggota keluarga untuk merawat pasien, dan tidak dapat melakukan aktivitas yang produktif. Waktu dan sumber daya yang diberikan untuk merawat pasien HIV dan AIDS sedikit demi sedikit dapat mempengaruhi program lainnya dan menghabiskan sumber daya untuk aktivitas kesehatan lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh John Kaldor dkk pada tahun 2005 memprediksi bahwa pada tahun 2010, bila upaya penanggulangan tidak ditingkatkan maka 6% tempat tidur akan digunakan oleh penderita AIDS dan di Papua mencapai 14% dan pada tahun 2025 angka – angka tersebut akan menjadi 11% dan 29%. Meningkatnya jumlah penderita AIDS berarti meningkatnya kebutuhan ARV. Rusaknya sistem kekebalan tubuh telah memperparah masalah kesehatan masyarakat yang sebelumnya telah ada yaitu tuberkulosis. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kejadian TB telah meningkat secara nyata di antara kasus HIV. TB masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia dimana setiap tahunnya ditemukan lebih dari 300.000 kasus baru, maka perawatan untuk kedua jenis penyakit ini harus dilakukan secara bersamaan.
3. Dampak Terhadap Ekonomi Nasional Mengingat bahwa HIV lebih banyak menjangkiti orang muda dan mereka yang berada pada umur produktif utama (94% pada kelompok usia 19 sampai 49 tahun), epidemi HIV dan AIDS memiliki dampak yang besar pada angkatan kerja, terutama di Papua. Epidemi HIV dan AIDS akan meningkatkan terjadinya kemiskinan dan ketidak seimbangan ekonomi yang diakibatkan oleh dampaknya pada individu dan ekonomi. Dari sudut pandang individu HIV dan AIDS berarti tidak dapat masuk kerja, jumlah hari kerja yang berkurang, kesempatan yang terbatas untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik dan umur masa produktif yang lebih pendek. Dampak individu ini harus diperhitungkan bersamaan dengan dampak ekonomi pada anggota keluarga dan komunitas. Dampak pada dunia bisnis termasuk hilangnya keuntungan dan produktivitas yang diakibatkan oleh berkurangnya semangat kerja, meningkatnya ketidakhadiran karena izin sakit atau merawat anggota keluarga, percepatan masa penggantian pekerja karena kehilangan pekerja yang berpengalaman lebih cepat dari yang seharusnya, menurunnya produktivitas akibat pekerja baru dan bertambahnya investasi untuk melatih mereka. HIV dan AIDS juga berperan dalam berkurangnya moral pekerja (takut akan diskriminasi, kehilangan rekan kerja, rasa khawatir) dan juga pada penghasilan pekerja akibat meningkatnya permintaan untuk biaya perawatan medis dari pusat pelayanan kesehatan para pekerja, pensiun dini, pembayaran dini dari dana pensiun akibat kematian dini, dan meningkatnya biaya asuransi. Pengembangan program pencegahan dan perawatan HIV di tempat kerja yang kuat dengan keikutsertaan organisasi manajemen dan pekerja sangatlah penting bagi Indonesia. Perkembangan ekonomi akan tertahan apabila epidemi HIV menyebabkan kemiskinan bagi para penderitanya sehingga meningkatkan kesenjangan yang kemudian menimbulkan lebih banyak lagi keadaan yang tidak stabil. Meskipun kemiskinan adalah faktor yang paling jelas dalam menimbulkan keadaan resiko
tinggi dan memaksa banyak orang ke dalam perilaku yang beresiko tinggi, kebalikannya dapat pula berlaku – pendapatan yang berlebih, terutama di luar pengetahuan keluarga dan komunitas – dapat pula menimbulkan resiko yang sama. Pendapatan yang besar (umumnya tersedia bagi pekerja terampil pada pekerjaan yang profesional) membuka kesempatan bagi individu untuk melakukan perilaku resiko tinggi yang sama: berpergian jauh dari rumah, pasangan sex yang banyak, berhubungan dengan PS, obat terlarang, minuman keras, dan lainnya.
4. Dampak Terhadap Tatanan Sosial Adanya stigma dan diskriminasi akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat. Penderita HIV dan AIDS dapat kehilangan kasih sayang dan kehangatan pergaulan sosial. Sebagian akan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang pada akhirnya menimbulkan kerawanan sosial. Sebagaian mengalami keretakan rumah tangga sampai perceraian. Jumlah anak yatim dan piatu akan bertambah yang akan menimbulkan masalah tersendiri. Oleh sebab itu keterbukaan dan hilangnya stiga dan diskriminasi sangat perlu mendapat perhatian dimasa mendatang.
D. CARA PENCEGAHAN
Cara mencegah penularan HIV
Tidak melakukan seks bebas
Bersikap saling setia dengan pasangan
Cegah dengan memakai kondo
Stop! Jangan menggunakan narkoba suntik
Gunakan selalu jarum suntik steril dan baru setiap kali akan melakukan penyuntikan atau proses lain yang mengakibatkan terjadinya luka
Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks (artinya: hubungan yang tidak mungkin tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini memungkinkan penularan HIV)
Perkuat, jaga, dan pertahankan harmonisasi keluarga sebagai “benteng” pertama dari pencegahan HIV
BAB III PENUTUP KESIMPULAN AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency Virus. Apabila seseorang telah terinfeksi HIV, maka tubuhnya akan mencoba untuk melawan infeksi tersebut. Tubuh akan membentuk “antibodi”, yaitu molekul -molekul khusus untuk melawan HIV. Tes darah pada penderita HIV berfungsi untuk mencari keberadaan antibodi tersebut. Apabila seseorang teridentifikasi
memiliki antibodi ini dalam tubuhnya, maka artinya orang itu telah terinfeksi HIV. Orang yang memiliki antibodi HIV disebut ODHA. Menjadi HIV-positif, atau terkena HIV, tidaklah sama dengan terkena A I D S . Banyak orang yang HIV-positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahuntahun. Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak sistem kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur, dan bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat anda sangat sakit. Inilah yang disebut “infeksi oportunistik”. M e n u r u t p a n d a n g a n a g a m a H I V / A I D S i t u b u r u k , k a r e n a p e n u l a r a n n y a p u n t e r j a d i melalui cara yang dilarang oleh agama. Salah satunya HIV/AIDS ditularkan melalui hubungan seks bebas. Dengan telah mengetahui apa penyebab, bagaimana penularannya, dan apa dampak yang telah ditimbulkan dari HIV/AIDS semoga kita dapat lebih berhati-hati dengan pola hidup kita
DAFTAR PUSTAKA
http://safira82.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-hivaids_9094.html http://penyebabhivaids.com/penyebab-hiv-aids/ http://saveyousaveme.wordpress.com/2009/05/12/dampak-hivaids-terhadap-kehidupan/ http://seputarbahayahiv.blogspot.com/ http://www.aidsbali.org/berita-dampak-negatif-penyebaran-hivaids.html http://penyebabhivaids.com/ http://palembang.tribunnews.com/2013/03/20/penularan-hivaids-sangat-cepat http://www.scribd.com/doc/51505153/makalah-HIV-aids
View more...
Comments