d. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kak - Copy
October 28, 2017 | Author: satria11 | Category: N/A
Short Description
tanggapan...
Description
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
A) TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA Dalam rangka pelaksanaan Perencanaan teknis Peningkatan Jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten , pihak Konsultan telah mempelajari dengan seksama terhadap seluruh isi dokumen seleksi Umum Prakualifikasi pengadaan jasa konsultansi, khususnya Kerangka Acuan Kerja. Konsultan telah memahami dengan baik dan cukup jelas terhadap materi pekerjaan tersebut. Secara umum konsultan berpendapat bahwa isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten, cukup informatif terutama yang mencakup Latar Belakang program, Tujuan Dan Sasaran, Hasil/Keluaran Studi, Lingkup Kegiatan, Ketentuan Teknis, Jangka Waktu Pekerjaan, Tenaga Akhli Yang Dibutuhkan dan Sistem Pelaporan. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA NO
1
2
Uraian
Tanggapan dan Saran terhadap KAK
Latar Belakang Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat dan merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian. Mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik diakibatkan faktor alam, maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhasn lalu lintas yang makin tinggi. Di dalam proses perencanaan sebagai pedoman untuk pelaksanaan perlu diperhatikan fakor faktor, seperti kenyamanan, keamanan, lingkungan serta faktor lain yang mendukung perencanaan lebih matang dan terencana. Tujuan pekerjaan ialah : menyediakan desain lengkap DED (Detail Engineering Design) Peningkatan Jalan Kabupaten di Kabupaten Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat untuk ruas jalan seperti : Jalan RPH , SJK – Tua nanga , SJN- Reban Batu, Jalan Makan Seram , Jalan SJK – Banjar, Sebubuk – Kenangan, Banjar Sari – Tambak Sari, Batu Bele – Mura Beru, Bertong – Perjuk, Temere – Telaga Bertong, Jalan Masuk Perumnas, SJK – Sp. Tamekan, SJK – Tamekan, Bukit Tinggi – Moteng, Moteng A – Bangkat Monteh, Batu Melik – Salit, Desa Beru – Salit, SJN – Sp. Beru, SJN – Sp. Beru, Jereweh – Tua Busir, Jereweh – Tua Busir,
D1 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
Jereweh – Dasan Anyar, Jereweh – Dasan Anyar, Jereweh – Dasan Anyar, Pola Mata – Jelenga, Jalan Kuburan Lumaga, Jalan Kuburan Lumaga, Jalan Balas 1, Pasir putih – Balas 1, Benete – Otak Keris, Jalan Balas 2, SJN Dermaga Batene, Yang terletak Di tujuh Lokasi kecamatan diantaranya : - Kec. Poto Tano - Kec Taliwang - Kec. Seteluk - Kec Brang Rea - Kec Jerereh - Kec Maluk - - Kec Sekongkang
3
Lingkup Pekerjaan : a) Melaksanakan Teknis Pengingkatan Jalan Lengkap b) Tahapan Kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan DED Peningkatan Jalan Kabupaten mencakup kegiatan sebagai berikut : - Persiapan Desain - Survey Pendahuluan - Pengukuran Topografi - Inventarisasi Geometrik Jalan dan Jembatan - Survey Kondisi dan Letak Jembatan Penyelidikan Tanah - Penyelidikan Hidrologi / Hidraulik - Survey UKL/UPL - Perencanaan Teknis - Penggambaran Perkiraan Harga Sendiri - Dokumen Lelang - Pembuatan Laporan c) Biaya Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah sebesar : Rp. 1.032.548.000,- (Satu milyar tiga puluh dua juta lima ratus empat puluh delapan ribu rupiah). d) Jangka Waktu Pelaksanaan.Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan DED Peningkatan Jalan Kabupaten adalah 240 (dua ratus empat puluh) hari
PERSIAPAN DESAIN Pekerjaan Persiapan Desain bertujuan mempersiapkan 4 bahan dasar perencanaan sebelum ke lapangan melaksanakan survey Pendahuluan antara lain : a. Mempersiapkan data-data awal; b. Membuat Desain Sementara dari data-data awal untuk dipakai sebagai panduan Survey Pendahuluan / Recon di lapangan. Lingkup pekerjaan : 5 Secara Team kegiatan pekerjaan ini dipandu oleh seorang
D2 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
Highway Engineer, didampingi oleh Bridge Engineer dan Geodetic Engineer, dalam pelaksanaannya antara lain : a) Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan yang akan didesain. b) Mempersiapkan peta-peta dasar. c) Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta, serta menarik beberapa Alternatif rencana As jalan / Alinemen Horizontal dengan dilakukan pengecekan Alinemen Vertikal sesuai dengan kondisi medan yang memenuhi Standar Perencanaan Geometrik d) Pengikatan koordinat dengan Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) pada setiap awal dan akhir ruas jalan serta perapatan JKHN dengan memasang patok BM jalan setiap 5 Km dengan menggunakan alat GPS Geodetic e) Membuat Estimasi panjang jalan, jumlah dan panjang jembatan, box culvert / gorong gorong f) Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait di pusat maupun di daerah g) Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan wilayah 6
Persyaratan Hasil Persiapan Desain harus dipersentasikan untuk mendapat Persetujuan (dari Pengguna Jasa) dan bila perlu mengadakan perbaikanperbaikan / saran-saran yang nantinya akan dipakai sebagai panduan kegiatan selanjutnya.
SURVEY PENDAHULUAN Tujuan Survey Pendahuluan atau Reconnaisance Survey 7 adalah survey yang dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh data awal sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknis dan untuk bahan pekerjaan selanjutnya. Survey ini diharapkan mampu memberikan saran dan bahan pertimbangan terhadap survey detail lanjutan diantaranya, survey topografi, survey geologi dan geoteknik, survey bahan quarry, survey hidrologi / hidrolik, jenis konstruksi serta metode pelaksanaan, maka hasil dari kegiatan survey pendahuluan harus dibuat laporan sebagai data awal perencanaan. 8
Lingkup Pekerjaan Survey Pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang sudah disetujui sebagai panduan pelaksanaan survey recon di lapangan
D3 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
9
10
yang meliputi kegiatan : a) Studi Literatur Pada tahapan ini Team harus mengumpulkan data pendukung perencanaan baik data sekunder misalnya data laporan Studi Kelayakan (FS) dan laporan Studi Amdal, b) Koordinasi dengan instansi terkait Telah melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi/unsur-unsur terkait di daerah sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan c) Diskusi perencanaan di lapangan Team bersama-sama melaksanakan survey dan mendiskusikannya dan membuat usulan perencanaan di lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya masingmasing Survey Pendahuluan Geometrik Jalan 1. Menentukan awal proyek (STA 0+000) dan akhir proyek yang tepat menetapkan perkiraan koridor pengukuran untuk menentukan titik awal dan akhir proyek dan menetapkan koridor pengukuran untuk mendapatkan data yang cukup dalam merencanakan geometrik. 2. Mengidentifikasi medan secara stationing / urutan jarak dengan mengelompokkan kondisi : medan datar, rolling, perbukitan, pegunungan / bukit curam dalam bentuk tabelaris. 3. Didalam penarikan desain alinemen horizontal dan vertical harus sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan untuk lokasi : galian/timbunan, bangunan pelengkap jalan, gorong-gorong dan jembatan (oprit jembatan), persimpangan yang bisa terlihat dengan dibuatnya sketsa serta tabelaris di lapangan dari identifikasi kondisi lapangan secara stationing dari awal sampai dengan akhir proyek yang nantinya akan diasistensikan dan mendapatkan persetujuan dari team asistensi 4. Di lapangan harus diberi / dibuat tanda berupa patok dan tanda banjir (pasang surut) maksimal dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan interval 50 m untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan survey detail selanjutnya. Recon Survey Topografi Kegiatan dilakukan oleh Geodetic Engineer pada
D4 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
survey pendahuluan adalah :
1. Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton Bench Mark diawal dan akhir proyek serta pada interval 5 Km, juga penempatan patok Control Point (CP) dengan interval 500 m.
2. Mengamati kondisi topografi 3. Mencatat daerah-daerah yang akan diperlakukan khusus serta morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor pengukuran.
4. Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran.
5. Menyarankan
posisi patok Bench Mark pada lokasi / titik yang akan dijadikan referensi.
11
Recon Bangunan Pelengkap Jalan 1. Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi / STA .........,perkiraan lokasinya apa sudah sesuai dengan geometric dengan rencana jenis konstruksi, dimensi yang diperlukan. 2. Untuk lokasi yang sudah ada Existing perlu dibuatkan infentarisasi dengan lengkap antara lain Sta ..., jenis konstruksi, dimensi, kondisi serta mengusulkan penanganan yang diperlukan. 3. Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi muka air normal, muka air banjir dan muka banjir tertinggi yang pernah terjadi serta adanya tanda-tanda / gejala-gejala erosi yang dilengkapi dengan sket lokasi, morfologi serta karakter aliran sungai dan dilengkapi foto dokumentasi. 4. Mendiskusikan dengan team perencana apakah data-data dan usul penempatan lokasi serta usul perencanaan/ penanganan sudah sesuai secara teknis. 5. Membuat sket dan foto dokumentasi beserta catatan-catatan khusus serta saran- saran yang sangat berguna dijadikan panduan dalam pengambilan data untuk perencanaan pada waktu melakukan survey detail nanti dan
D5 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
pengaruhnya terhadap keamanan / kestabilan. 12
13
Recon Jembatan dan Gorong-gorong 1. Mengidentifikasi kondisi existing jembatan dan goronggorong, dengan pengamatan secara visual kemudian menentukan jenis pengujian dengan peralatan yang sesuai. 2. Menentukan jenis dan metode-metode penanganan yang sesuai. 3. Menetapkan lokasi / posisi jembatan / gorong-gorong untuk penggantian jembatan/ gorong- gorong, pembangunan jembatan/ gorong-gorong baru, duplikasi jembatan/ gorong-gorong, setelah berdiskusi dengan Highway Engineer berdasarkan pengamatan lapangan. 4. Menetapkan perkiraan elevasi, jenis dan susunan / konfigurasi bentang jembatan serta teknik pelaksanaan. 5. Menetapkan jenis soil investigation yang diperlukan Recon Survey Lalu Lintas Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan lalu lintas adalah : 1. Menentukan lokasi (tempat) yang akan diambil data kendaraan, baik untuk 40 jam, 24 jam, 6
D6 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
2. 3. 4.
5.
14
15
jam dan 3 jam (disesuaikan dengan kondisi dilapangan). Mengamati kondisi jalan serta bangunan pelengkap lainnya. Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting Memperkirakan lebar perkerasan yang akan diterapkan dalam desain berikutnya pada kondisi tertentu yang perlu untuk diadakan pelebaran. Membuat rencana kerja untuk tim survey.
Recon Survey Geologi dan Geoteknik Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geologi dan geoteknik adalah : 1. Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik dan sifat tanah dan batuan. 2. Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry) sepanjang lokasi pekerjaan. 3. Memberi rekomendasi pada Highway Engineer dan Bridge Engineer berkaitan dengan rencana trase jalan dan rencana jembatan/goronggorong yang akan dipilih. Recon Survey Dampak Lingkungan Kegiatan yang dilakukan pada Survey Amdal adalah : 1. Menginventarisasi terhadap zona lingkungan awal yang bertujuan untuk mengidentifikasi komponen lingkungan yang sensitive, yang meliputi :
D7 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
16
a. Aspek fisik. b. Aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat 2. Pencatatan lokasi bangunan bersejarah, kuburan, fasilitas umum, dsb. 3. Pengambilan contoh air dan analisa lanjutan laboratorium yang diperlukan. 4. Pengamatan kondisi lingkungan. 5. Photo dokumentasi yang diperlukan sehubungan dengan analisa. 6. Membuat rencana kerja untuk survey detail. Recon Survey Harga Bahan, Upah dan Alat Mengumpulkan harga bahan, upah dan alat dengan cara survey langsung kemudian melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk kemudian digunakan dalam penyusunan Engineer Estimate (EE).
Pengukuran topografi 17 Pengukuran Topografi Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap jalan lainnya di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala : 1 : 1000, yang akan digunakan untuk perencanaan geometric jalan, serta 1 : 500 untuk perencanaan jembatan, goronggorong dan penanggulangan longsoran. Lingkup Pekerjaan 18 Pemasangan patok-patok - Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm dan patok Control Point menggunakan pipa paralon ukuran 4 inci - Patok BM dipasang / ditanam dengan kuat, bagian yang tampak diatas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi notasi dan
D8 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
-
-
19
20
nomor BM dengan warna hitam. Untuk setiap titik polygon dan sifat datar harus digunakan patok kayu yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku, Untuk memudahkan pencarian patok, sebaliknya pada daerah sekitar patok diberi tanda-tanda khusus. Pada lokasi-lokasi khusus di mana tidak mungkin dipasang patok, misalnya di atas permukaan jalan beraspal atau di atas permukaan batu, maka titik-titik polygon dan sifat dasar ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning dan diberi nomor
Pengukuran Titik Kontrol Horizontal - Pengikatan koordinat dengan Jaringan Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) pada setiap awal dan akhir ruas jalan serta perapatan JKHN dengan memasang patok BM jalan setiap 5 Km dengan menggunakan alat GPS Geodetic - Koordinat ruas jalan harus mengacu pada koordinat Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) atau Titik Dasar Teknik yang dibangun oleh Bakorsutanal/Badan Informasi Geospasial atau BPN minimum orde 3. Dalam pengukuran diperlukan perapatan JKHN disepanjang ruas jalan dengan memasang patok BM setiap 5 Km - Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan system polygon dan semua titik - Sisi polygon atau jarak antar titik polygon maksimum 100 meter, diukur dengan meteran atau dengan alat ukur titik secara optis ataupun elektronis. - Sudut-sudut polygon diukur dengan alat ukur theodolite dengan ketelitian baca dalam detik. Minimal menggunakan theodolite jenis T2 atau yang setingkat Pengukuran Titik Kontrol Vertikal - Pengukuran ketinggian dilakuka dengan cara 2 kali berdiri / pembacaan pergi
D9 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
21
22
pulang. - Pengukuran sifat dasar harus mencakup semua titik pengukuran (polygon, sifat datar, dan potongan melintang) dan titik BM. - Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar, jelas dan sama. - Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya, yaitu benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang bawah (BB), dalam semua millimeter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi : 2T = BA + BB. Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan) yang genap. Untuk pengukuran titik kontrol vertikal menggunakan format standar. Pengukuran Situasi - Pengukuran situasi dilakukan dengan system tachimeteri, yang mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada, di sepanjang jalur pengukuran seperti alur, sungai, bukit, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya. - Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran dan kerapatan titik yang cukup, sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya : sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi. - Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolite. Pengukuran Khusus (untuk Jembatan dan Goronggorong)
a. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jalan dengan sungai.
- Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing 200 m dari perkiraan titik perpotongan atau daerah sekitar sungai yang masih
D10 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan interval pengukuran penampang melintang sungai sebesar 25 meter
- Pada daerah posisi jembatan interval pengukuran melintang dan memanjang dilakukan setiap 10 meter (maksimal 15 meter).
- Koridor pengukuran searah rencana
23
24
trase jalan masing-masing 100 m dari kedua tepi sungai dengan interval pengukuran penampang melintang rencana trase jalan sebesar 25 meter. Ketelitian dan Pengukuran 1. Ketelitian untuk pengukuran polygon adalah sebagai berikut : a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” kali akar jumlah titik polygon dari pengamatan matahari pertama dan kedua. b. Kesalahan azimuth pengontrol titik lebih dari 5”. 2. Ketelitian untuk pengukuran titk ikat Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) dengan menggunakan alat GPS Geodetic adalah sebagai berikut : a. Solution type : Fixed b. Horizontal : max. 10 mm c. Vertical : max. 20 mm Penggambaran - Penggambaran polygon harus dibuat dengan skala : 1: 1000 untuk jalan dan 1 : 500 untuk jembatan. - Garis-garis dibuat setiap 10 cm. - Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan absis (x) dan ordinat (y) nya. - Pada setiap lembar gambar harus dicantumkan petunjuk arah utara. - Penggambaran titik polygon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh dilakukan secara grafis.
D11 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
- Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X, Y, Z-nya dan diberi tanda khusus. Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang melintang harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi dengan interval garis ketinggian (kontur) 1 (satu) meter Inventarisasi Jalan dan Jembatan 25 Inventarisasi Jalan dan Jembatan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data secara umum mengenai kondisi perkerasan maupun kondisi jembatan dan gorong-gorong/box Inventarisasi Kondisi Permukaan Jalan Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi ratarata setiap 200 m yang tercatat. Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :
1. 2. 3.
4.
5. 6.
7. 8.
Lebar perkerasan yang ada dalam meter. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag, Penetrasi Macadam, dll. Nilai kekasaran jalan yang dapat diperoleh dari hasil survey NAASRA Roughness Meter (IRI), atau ditentukan secara visual (RCI) dengan ketentuan skala sebagai berikut : (hanya untuk peningkatan jalan). Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak pagar / bangunan pendukung / tebing kepinggir perkerasan. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya. Data yang diperoleh dicatat di dalam format Inventarisasi Jalan (Highway Geometric Inventory), per 200 meter. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometric jalan minimal 1 (satu) buah foto per 200 meter. Foto ditempatkan pada format yang standard, dengan mencantumkan halhal
D12 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto. Inventarisasi Jembatan dan Gorong-gorong Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan 26 informasi mengenai existing jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau. Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai berikut : 1. Nama, lokasi dan kondisi jembatan/gorong-gorong 2. Dimensi jembatan/gorong-gorong yang meliputi bentang, lebar ruang bebas. 3. Perkiraan volume dan usulan pekerjaan yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan. 4. Data yang diperoleh dicatat dalam satu format standar 5. Foto dokumentasi minimal 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan/gorong-gorong yang diambil dari arah memanjang dan melintang, foto ditempel pada format yang standard. Survey Lalu lintas 27
28
Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada, kecepatan kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta mengiventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan dan jembatan. Survey Lalu lintas meliputi kegiatan : a. Survey volume kendaraan dilakukan di tiga tempat :
1. Ruas jalan 2. Simpang jalan 3. Simpang empat jalan Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah belakang harus dicatat.Setiap jalur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1(satu) orang 1(satu) counter serta format survey yang telah ditentukan. b. Pos-pos Perhitungan Lalu lintas yang terbagi dalam beberapa type pos:
D13 PT. YODYA KARYA (Persero) Architects, Engineering & Management Consultants
Penawaran Teknis Perencanaan teknis peningkatan jalan Ded Peningkatan Jalan Kabupaten
a. Pos Kelas A : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang tinggi dan mempunyai LHR 10.000 kendaraan. b. Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan dengan jumlah lalu lintas yang sedang dan mempunyai 5.000
View more...
Comments