Curriculum Goals and Objectives.doc

November 9, 2018 | Author: Putri Anjarsari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

analysis and development currciculum...

Description

TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS KURIKULUM

Education aims, Curriculum aims, Curriculum goals and objectives, Instructional goals and objectives sering dicampuradukkan dalam pengertiannya. Ada beberapa ahli yang menyatakan education aims sama dengan curriculum aims, curriculum goals sama dengan education goals dan lain sebagainya. Sebelum pembahasan lebih lanjut, maka perlu  pemahaman terlebih dahulu tentang apa sebenarnya curriculum goals and objectives, serta instructional goals and objectives, berikut hirearki dari masing-masing istilah: Aims of education

Curriculum goals

Curriculum objectives

Instructional goals

Instructional objectives

1. Curriculum goals Curriculum goals merupakan tujuan atau pernyataan akhir tanpa adanya kriteria  pencapaian, masih bersifat luas, umum, dan abstrak. Tujuan umum (curriculum goals) diturunkan dari pernyataan filosofi, didefinisikan dari tujuan pendidikan dan analisis kebutuhan. Curriculum goals bisa dinyatakan dalam suatu pernyataan yang panjang maupun pendek. Tujuan pendidikan (Education goals) bisa menjadi tujuan kurikulum (curriculum goals) apabila diterapkan dalam pada sekolah tertentu atau pada sistem sekolah. Perbedaan antara tujuan kurikulum dan tujuan pendidikan adalah salah satu merupakan kekhususan dan yang lain lebih bersifat umum. 2. Curriculum objectives Curriculum objectives (tujuan khusus kurikulum) adalah tujuan atau pernyataan spesifik dan dapat diukur, memiliki kriteria dan konkrit. Curriculum objectives merupakan curriculum goals yang lebih diperjelas. Secara lebih gamblang, perbedaan antara curriculum goals dan curriculum objectives adalah sebagai berikut:

Curriculum goals: Siswa dapat mendemonstrasikan sikap tanggung jawab sebagai warga sekolah, komunitas, negara bagian, bangsa, dunia

Curriculum objectives 1) Siswa menjalankan tugasnya dalam piket, ikut menjaga kebersihan lingkungan sekolah. 2) Siswa membantu korban bencana alam melalui sumbangan baik berupa uang maupun barang. 3) Siswa peduli terhadap global warming melalui kampanye dengan membuat  poster tentang bahaya dan penanggulangan global warming.

Di Indonesia, tujuan pendidikan terdiri atas 4 tujuan utama yang secara hir earki sebagai  berikut: 1) Tujuan nasional Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.” Tujuan pendidikan nasional dalam UU no.20 tahun 2003 Bab II pasal 3 menegaskan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,  produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan  bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. 2) Tujuan Institusional Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu lembaga pendidikan (MI, MTs, MA, SD, SMP, SMA, dll). Secara lebih mudah dapat dipahami sebagai kemampuan apa yang harus dimiliki siswa setelah lulus dari l emabaga tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tujuan isntitusional:

a. Merupakan penjabaran dari tujuan umum  b. Memiliki kesinambungan antara satu jenjang pendidikan ke jenjang pendidikan yang lain. c. Memperhatikan fungsi dan karakter dari lembaga pendidikannya (lembaga  pendidikan umum, pendidikan guru, pendidikan kesehatan, atau yang lainnya). 3) Tujuan kurikuler Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan isntitusional. Tujuan kurikuler disebut juga tujuan bidang studi/mata pelajaran sehingga mencerminkan hakekat keilmuwan yang ada di dalamnya. Secara operasional dapat dikatakan sebagai rumusan kemampuan yang dapat dimiliki oleh siswa setelah mempelajari suatu mata  pelajaran atau bidang studi tersebut. 4) Tujuan instruktusional Tujuan instruktusional dijabarkan dari tujuan kurikuler. Tujuan ini merupakan tujuan yang langsung dihadapkan pada peserta didik yang harus dicapai setelah proses  belajar mengajar. Tujuan instruktusional ada 2, yaitu: a. Tujuan instruktusional umum (TIU) Kemampuan yang diharapkan untuk dikuasi bersifat lebih luas dan mendalam.  b. Tujuan instruktusional khusus (TIK) Kemampuan yang diharapkan untuk dikuasai bersifat terbatas dan harus dapat diukur pada saat proses belajar mengajar, sehingga sifatnya lebih operasional dan mudah dilakukan pengukuran. 3. Penempatan curriculum goals dan curriculum objectives Tujuan umum dan kuhusus kurikulum bersifat hirearki dimana tujuan dibawahnya merupakan jabaran operasional dari tujuan diatasnya. Misalnya tujuan kurikulum di tingkat sekolah merupakan jabaran dari tujuan kurikulum di tingkat distrik. Begitu juga tujuan kurikulum di tingkat distrik merupakan tujuan operasional dari tujuan kurikulum tingkat negara/nasional. Secara keseluruhan, tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum  berkaitan satu sama lain. 4. Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum tingkat negara ba gian Karakteristik tujuan kurikulum: a. Tujuan umum adalah tujuan yang ingin dihasilkan. Tujuan menetapkan kondisi yang diinginkan dari suatu popilasi secara umum.  b. Tujuan umum tidak dibatasi oleh waktu. c. Tujuan umum tidak memiliki kriteria pencapaian khusus, namun menyediakan arahan untuk pengembangan sistem d. Tujuan umum tidak permanen. Umpan balik dari evaluasi digunakan untuk menilai proses pencapaian tujuan, dan tujuan umum dapat dimodifikasi jika diperlukan dan diinginkan. e. Tujuan umum sama penting f. Tujuan umum dinyatakan dalam arti luas di setiap level penyelengaaraan  pendidikan: negara bagian, distrik, sekolah.

Analisis kondisi saat ini diperlukan untuk melakukan analisis kebutuhan dan dari  beberapa hasil analisis kebutuhan tersebut ditentukan prioritas yang akan menjadi tujuan. Analisis kebutuhan merupakan aktivitas yang terus berlangsung: 1) Sebelum penetapan tujuan umum dan khusus kurikulum 2) Setelah penetapan tujuan umum dan khusus kurikulum 3) Setelah penetapan tujuan khusus pengajaran 4) Setelah evaluasi kurikulum  Negara bagian akan merumuskan tujuan khusus dan umum kurikulum melalui analissi kebutuhan yang diperuntukkab bagi semua sekolah dan siswa. 5. Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum tingkat distrik sekolah Tujuan umum dan tujuan khusus distrik sekolah harus harmoni dengan tujuan umum dan khusus dari negara bagian. Sekolah distrik juga bisa membuat pernyataan baru mengenai tujuan umum dan khusus atas ijin negara bagian. Contoh tujuan umum dan khusus distrik sekolah dade count ys (Oliva 266). 6. Tujuan umum dan tujuan khusus kurikulum tingkat sekolah Contoh dari tujuan umum dan tujuan khusus tingkat sekolah terdapat pada Oliva hal 267. 7. Menyusun pernyataan tujuan umum kurikulum Terdapat beberapa variasi penyusunan pernyataan tujuan umum kurikulum. Beberapa sekolah menekankan tujuan kurikulum pada peran sekolah, dan beberapa lainnya memfokuskan pada siswa, dengan perimbangan: 1) Secara filosofi, siswa merupakan pusat pembelajaran (student center) 2) Tetap memelihara desain pengajaran modern dimana fokus pencapaian terdapat  pada pembelajar, bukan pada guru atau sekolah. 3) Tujuan umum kurikulum lebih mudah dipahami dan proses pengembangan kurikulum lebih terintegrasi. 4) Lebih mudah mendisain proses evaluasi ketika apa yang diharapkan siswa  bertolak belakang dengan apa yang diharapkan guru atau sekolah. Pernyataan tujuan umum kurikulum yang menekankan kepada sekolah, misalnya: untuk mengajarkan siswa mengungkapkan pernyataan dengan jelas baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, dapat diubah menjadi berpusat pada siswa, yaitu: siswa dapat mengungkapkan pernyataan dengan jelas dalam bentuk lisan maupun tulisan. 8. Karakteristik tujuan umum kurikulum Secara ringkas, karakteristik tujuan umum kurikulum adalah sebagai berikut: 1) Berhubungan dengan tujuan pendidikan

Perubahan Tujuan Pendidikan Nasional dari Masa ke Masa

Coba kita sama-sama perhatikan terdapat perbedaan dari tujuan dasar pendidikan Indonesia yang tertuang dalam Undang Undang No 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah, Undang-Undang No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan  Nasional. Dan sangat memungkinkan dari perbedaan tujuan pendidikan ini mengubah pola fikir atau cara pandang masyarakat Indonesia terhadap tujuan pendidikan yang sebenarnya. Undang Undang no 4 tahun 1950 Pasal 3 Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Pasal 4 Pendidikan dan pengajaran berdasar atas asas-asas yang termaktub dalam pancasila, UUD  Negara Republik Indonesia dan atas kebudayaan Indonesia. Undang-Undang no 2 tahun 1989 Pasal 2 Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Pasal 4 Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.. Undang-Undang No 20 tahun 2003 Pasal 2 Pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD RI tahun 1945 Pasal 3 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta  peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,  bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu cakap, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam undang-undang no 4 tahun 1950 tujuan pendidikan Indonesia memiliki unsurunsur yang jelas, yaitu tujuan dari pendidikan adalah 1. Membentuk manusia susila yang

cakap, 2. Manusia hidup di dalam masyarakat/warganegara yang demokratis, dan 3 Individu itu bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Namun dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 ketiga unsur tersebut terlalu luas dan membingungkan terutama dalam pasal 3 mengenai “warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tanggung jawab nya kepada siapa? Ini berbeda dengan UU No 4 tahun 1950 dirumuskan mengenai “bertanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat dan tanah air.” Perlu sama-sama kita perhatikan bahwa tujuan pendidikan nasional seharusnya tidak hanya mencetak manusia-manusia yang pintar saja, akan tetapi harus menciptakan manusia susila yang kemudian ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Realitanya hari ini pendidikan di indonesia hanya berorientasi pada pembentukan individu-individu dalam persaingan global saja, hal ini mengakibatkan hilangnya sense of social dari sebagian masyarakat Indonesia. Saya ambil contoh dengan adanya SBI atau RSBI, dengan adanya SBI atau RSBI secara tidak sadar mengarahkan pendidikan nasional kepada  pembentukan masyarakat menjadi berkelas-kelas, yaitu kelas mas yarakat yang memiliki uang dan kelas masyarakat yang miskin. Karena SBI/RSBI mengaharuskan masyarakat untuk mengeluarkan biaya yang sulit terjangkau oleh semua elemen masyarakat, sehingga sekolah ini hanya dapat diakses oleh sebagian masyarakat yang berduit saja. Selain itu adanya SBI atau RSBI membentuk para siswa nya untuk menjadi individu-Individu yang dapat bersaing dalam ekonomi global tanpa memperhatikan kondisi bangsanya yang sedang kesulitan, karena fokus dari siswa adalah bagaimana mencari cara agar menjadi individu yang dapat  bersaing secar global. Kenapa hari ini kita harus menumbuhkan senses of social itu kembali? Indonesia saat ini memiliki 31,7 juta jiwa yang berkategori masyarakat miskin. Pada hakikatnya pendidikan di Indonesia harus memberikan perhatian kepada kelompok masyarakat itu, karena bukankah tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan rakyat (itu mengandung arti seluruh rakyat, baik miskin atau kaya) bukan hanya ditujukan kepada sekelompok masyarakat yang berorientasi pada ekonomi pasar bebas saja. Harus ada upaya dari pendidikan nasional untuk mengangkat derajat kehidupan rakyat yang berada di pelosok pelosok sehingga seluruh rakyat secara bertahap dapat ditingkatkan kesejahteraannya. Saat ini kita membutuhkan tujuan pendidikan nasional yang jelas, dan berkarakter,  pendidikan yang dapat diakses oleh seluruh rakyat Indonesia. Kita membutuhkan pendidikan yang menghasilkan manusia bersusila serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air, dan pendidikan yang bisa membebaskan masyarakat Indonesia dari kemiskinan dan kebodohan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF