Critical Book Review

August 28, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Critical Book Review...

Description

 

CRITICAL BOOK REVIEW “GEOGRAFI KEPENDUDUKAN DAN DEMOGRAFI” Dosen Pengampu : Dra. Novida Yenny Yenny

  DISUSUN OLEH KELOMPOK 9 : Doni Pramana Sitepu Marwerry Hangryani Sonata (3182131011) Nadia Utami Br Karo (3183331020)

JURUSAN : PENDIDIKAN GEOGRAFI KELAS : B

UNIVERSITAS UNIVERSIT AS NEGERI MEDAN FAKULTAS AKULTAS ILMU SOSIAL 2019

 

KATA PENGANTAR 

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa. Berkat rahmat dankarunia-Nya, penulis bisa menyelesaikan critical book review ( CBR ) ini. CBR ini berisikan tentang materi ‘Geografi Kependudukan Dan Demografi’. Dalam penulisan CBR ini, penulis menyad men yadari ari masih masih banyak banyak kekuran kekurangan gan.. Penulis Penulis sangat sangat menghar mengharapka apkan n saran saran dan kriti kritik k dari dari  pembaca. Saran dan kritik tersebut sebagai motivasi bagi bag i penulis untuk menyempurnakan CBR  ini, sehingga CBR berikutnya berikutnya akan menjadi lebih baik lagi. M Meskipun eskipun CBR ini masih jauh dari kesempurnaan kesem purnaan,, penulis penulis berharap berharap makalah makalah ini akan bermanfaat bermanfaat bagi pembaca.Demi pembaca.Demikian kian yang dapat penulis sampaikan. Terima Terima kasih.

Medan, 20 September 2019

 

i

Penulis

 

DAFTAR ISI

KAT KA TA PENGANTAR….………………………………………………… PENGANTAR….…………… ………………………………………………….i …………….i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………ii DAFTAR DAFT AR LAMPIRAN.. LAMPIRAN...………… .…………………… …………………… …………………… …………………… …………………… ………….iii .iii BAB I PENDAHULUAN A.Informasi Bibliografi……………………………………………… Bibliografi…………………………………………………………..1 …………..1 BAB II PEMBAHASAN CRITIKAL CRITIKAL BOOK  A.Ringkasan Buku Utama…………………………………………………… Utama………………………………………………………..2 …..2 B.Ringkasan Buku Pembanding………………………………………………….12 Pembanding………………………………………………….12 BAB III PEMBAHASAN CRITIKAL BOOK REPORT REPORT  

A.Latar Belakang Masalah yang dikaji…………………………………………..19 dikaji…………………………………………..19 B.Permasalahan yang akan dikaji………………………………………………..19 dikaji………………………………………………..19 C.Metode yang digunakan……………………………………………………….19 digunakan……………………………………………………….19 D.Analisis critical book report…………………………………………………...19 report…………………………………………………...19

BAB IV PENUTUP /KESIMPULAN A.Kesimpulan……………………………………………………………………21 B.Saran…………………………………………………………………………...21 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..22

ii

 

DAFTAR LAMPIRAN

BUKU 1

BUKU 2

iii

 

BAB I PENDAHULUAN

A.Informasi Bibliografi

BUKU 1 (UTAMA) Judul

: Demografi Umum

Penulis

: Drs. Syamsul Bardi, M. Si

ISBN

: 978-979-1016-52-0

Penerbit

: PeNa Banda Aceh

Tahun terbit

: 2017

Urutan cetakan

:I

Tebal buku

: xv + 97 halaman

BUKU 2 (PEMBANDING) Judul

: Pengantar Imu Kependudukan

Penulis

: Rusli Said

ISBN

: 979-8391-42

Penerbit

: LP3ES.1995

Tahun terbit

: 1995

Urutan cetakan

: cetakan 7

Tebal buku

: xiv + 173 halaman

1

 

BAB II PEMBAHASAN SECARA UMUM BUKU YANG YANG DI REVIEW

A.Ringkasan Buku Utama

BAB 1 KONSEP DAN DEFINISI DEMOGRAFI 1. Defe Defeni nisi si Demo Demogr graf afii Demogr Dem ografi afi mempel mempelaja ajari ri str strukt uktur ur dan proses proses penduduk penduduk di suatu suatu wilayah wilayah.. Strukt Struktur  ur   penduduk meliputi: jumlah, perbesaran, dan komposisi penduduk. Stuktur penduduk ini selalu berubal-ubah, dan perubahan tersebut di sebabkan karena proses demografi yaitu: kelahi kel ahiran ran (fert (fertili ilitas tas), ), kemati kematian an (mort (mortali alitas tas)) dan migras migrasii pendudu penduduk. k. Str Strukt uktur ur penduduk  penduduk  merupakan aspek yang statis, merupakan gambaran atau potret penduduk dari hasil sensus  penduduk (cacah jiwa) pada hari sensus tertentu. Data penduduk pada hari sensus ini dijadi dijadikan kan sebaga sebagaii basis basis perhit perhitunga ungan n pendudu penduduk k penduduk penduduk.. Sesuda Sesudah h hari hari sensus sensus ter terseb sebut ut struktur penduduk akan berubah dari basis penduduk tadi. Unsur-unsur kependudukan dapat merubah struktur kependudukan di atas merupakan unsur-unsur yang dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian, dan migrasi, dan proses perubahan itu disebut pula proses yang dinamis. 2. Stud Studii Kepe Kepend ndud uduk ukan an

Studi kependudukan (population studies) lebih luas dari kajian_demografi murni, karena didalam memahami didalam memahami struktur struktur dan proses kependudukan kependudukan disua disuatu tu daerah faktor-fakto faktor-faktorr nondemografi ikut dilibatkan, misalnya didalam memahami trend fertilitas disuatu daerah tidak  cukup diketahui trend pasangan usia subur, tetapi juga faktor sosial budaya yang ada di daerah tersebut. Pada masyarakat patrilinial dimana tiap keluarga mendambakan anak lakilaki, lak i, maka maka besarn besarnya ya jumlah jumlah anak tergant tergantung ung pada sudah sudah ada tidakn tidaknya ya perkem perkembang bangan an  penduduk disuatu daerah diketahui faktor-faktor determinan yang tidak hanya berasal dari faktor demografi tetapi juga berasal dari faktor non-demografi.

2

 

BAB 2 SUMBER DATA DEMOGRAFI Ada tiga sumber data demografi, yaitu: sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survai  penduduk. Dalam uraian selanjutnya, masing-masing dari ketiga sistem pengumpulan data demografi akan di uraikan. 1. Sensus Penduduk  Sensus penduduk atau sering pula disebut dengan cacah jiwa mungkin mempunyai sejarah setu setuaa seja sejara rah h perda perdaban ban manu manusi sia. a. Ada Ada ta tand ndaa-ta tand ndaa ba bahwa hwa pe peca cahan han pe pendu ndudu duk k te tela lah h dilaksanakan di babilonia. 1. Ruang Ruang Lin Lingk gkup up Sens Sensus us Pendu Pendudu duk  k  Agar data hasil sensus penduduk dari beberapa beberapa negara dapat diperbanding diperbandingkan, kan, perserikat perserikatan an nformasi kependudukan minimal yang harus ada dalam bangsa-bangsa menetap bahwa tiaptiap sensus penduduk adalah Sebagai berikut 1. Geografi dan migrasi penduduk  2. Rumah tangga 3. Karakteristik sosial dan demografi 4. Kelahiran dan kematian 5. Karakteristik pendidikan 6. Karakterisik ekonomi Informasi geografi meliputi lokasi daerah pencacahan, jumlah penduduk yang bertempat  bertempat tinggal didaerah tersebut . Beberapa penduduk de jure dan beberapa pula jumlah  penduduk de facto. Di samping itu dapat pula dihitung beberapa jumlah penduduk yang  bertempat tinggal didaerah perdesaan. Informasi migrasi penduduk asing-masing didapat lewat pertanyaan: tempat lahir, lama bertempat tinggal didaerah sekarang tempat tinggal terakhir sebelum tinggal didaerah sekarang, dan tempat tinggal lima tahun yang lalu 2. Kesala Kesalahan han Sensus Sensus (Censu (Censuss Erro Error) r)

3

 

Walaupun pengumpulan data dalam sensus penduduk dilaksanakan secara aktif oleh petugas itu sendiri, namun masih juga terdapat beberapa kesalahan. Yaukey (1990) mengelompokkan kesalahan itu tiga kelompok, yaitu: kesalahan cakupan, (error of coverage), kesalahan isi  pelaporan (errors of content), dan kesalahan kepadatan laporan (estimating error) 3. Pelaks Pelaksana anaan an Sensus Sensus Pendu Penduduk duk Di Indones Indonesia ia Indonesia telah melaksanakan sensus penduduk sejak sebelum perang dunia II tepatnya sejak  tahun 1853. Namun demikian karena belum banyak pengalaman, hanya sensus penduduk  tahun 1920 dan 1930 organisasi pelaksanaannya sudah cukup baik dan data dihasilkan dapat dipercaya sampai sekarang. Informasi tambahan mengenai pelaksanaan sensus penduduk di Indonesia adal ah Sebagai  berikut 1. Sensus penduduk di Indonesia dilaksanakan pada tiap-tiap tahun yang berakhir dengan angka kosong (0) 2. Diantara pelaksanaan dua sensus misalnya antara tahun 1980 dan 1990 di adakan sensus khusus khus us berdas berdasark arkan an sampel sampel,, misaln misalnya: ya: survei survei pendudu penduduk k antar antar sensus sensus (SUP (SUPAS), AS), sensus sensus  pertanian, sensus industri, survei sosial ekonomi nasional

Survei Angkatan Kerja

(SUSENAS), 3. Penduduk yang dicacah meliputi penduduk de jure (penduduk yang menetap di daerah  pencacahan) dan penduduk de facto. Dst, 2. Registrasi Penduduk di Indonesia Sistem registrasi penduduk dilndonesia telah dimulai sejak abad ke-19. Pada tahun 1815 Raffles melaksanakan pendaftaran penduduk dalam rangka penetapan sistem pajak tanah. Dia melihat bahwa registrasi desa adalah salah salah satu sasaran untuk maksud tersebut. Pada masa  pemerintahannya, kepala-kepala desa diharuskan mencatat semua orang yang diwilayahnya dengan menyebutkan menyebutkan nama, umur, pekerjaan, dan ciri-ciri ciri-ciri demografis demografis lainnya. lainnya. Mereka Mereka juga diharuskan membuat catatan kelahiran, kematian dan perkawinan.

4

 

3.Survei Penduduk  Hasil sensus penduduk dan registrasi registrasi penduduk mempunyai mempunyai menyedidkan menyedidkan keterbatasan. keterbatasan. Mereka Hanya data statistic kependudukan, dan kurang memberikan informasi tentang sifat dan  perilaku penduduk setempat. Untuk mengatasi keterbatasan ini, perlu dilaksanakan survei  penududuk yang sifatnya lebih terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Biasanya survei kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel, atau dalam  bentuk studi kasus. Sebagai misal, Survei Fertilitas BAB 3 KOMPOSISI PENDUDUK  Dataa penduduk Dat penduduk yang didapa didapatt dari dari hasi hasi regist registras rasi, i, sensus sensus pendudu penduduk k maupun maupun survei survei,, susunan sus unannya nya masih masih belum belum teratu teraturr sehing sehingga ga sulit sulit untuk untuk dibaca, dibaca, apalagi apalagi di int interp erpret retasi asi.. Unt Untuk  uk  kepe keperl rlua uan n

diat diatas as,, maka maka se selu luru ruh h

da data ta te ters rseb ebut ut te terl rleb ebih ih da dahu hulu lu pe perl rlu u di dise sede derh rhan anak akan an..

Menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan diinterpretsi menganalisis data (Sofian Effendi ct.al, 1983). Dalam Salalı satu proses ini sering kali di gunakan statistik, karena kar ena men fungsi fungsi dari dari statis statisti tik k adalah adalah menyed menyederh erhana anakan kan data. data. Mem Membagi bagi pendudu penduduk k atas atas kelomp kel ompok-k ok-kelo elompo mpok k terten tertentu, tu, atau atau dapat dapat pula pula dikata dikatakan kan atas atas kompos komposisi isi penduduk penduduk ter terten tentu, tu, meru me rupa paka kan n

sala salah h

be bent ntuk uk

da dari ri an anal alis isis is an anal alis isis is

pend pendud uduk uk..

Yan ang g

di dibu buat at

be berd rdas asar arka kan n

 pengelompokan penduduk menurut karakteristis karakteristis yang sama (Said Rusli.1983). Bermacam-macam komposisi penduduk dapat dibuat, misal komposisi penduduk umur dan jenis kelamin, status perkawinan, tingkat menurut pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, dan agama. Daftar pertanyaan (kuesioner) yang digunakan dalam sensus penduduk berisi variable mengenai  pertanyaan-pertanyaan kependudukan yang akan aka n ditanyakan pada responden. PIRAMIDA PENDUDUK  Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat di gambarkan pada sebuah sebuah grafik yang disebut piramida penduduk. Pengambaran piramida penduduk dimulai dengan suatu menggambarkan dua garis yang saling tegak urus. Garis yang vertikel menggambarkan umur   penduduk mulai dari umur 0 lalu naik, kenaikan ken aikan ini dapat tahunan, dapat pula dengan jenjan lima tahunan tah unan.. Sumbu Sumbu horizo horizonta ntall mengga menggamba mbarka rkan n jumlah jumlah pendudu penduduk k ter terten tentu tu baik baik secara secara absolu absolutt maupun relatif (dalam persen). Pemilihan skala perbandingan pada sumbu horizontal ini sangat tergantung dari jumlah pcnduduk dalam pcrsentase tertentu dari jumlah yang terdapat pada tiap 5

 

golong gol ongan an umur umur di sumbu sumbu verti vertikal kal.. Berdas Berdasar ar kompos komposisi isi pendudu penduduk k menuru menurutt jenis jenis kelami kelamin, n, karakteristis penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. 1.Eksp 1.E kspans ansif, if, jika jika sebagi sebagian an besar besar pendudu penduduk k berada berada dalam dalam kelomp kelompok ok umur umur muda. muda. Tipe ini umumnya terdapat pada negara- negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi. Tipe ini terdapat tinggi. terdapat pada negara-negara negara-negara dengan tingkat pertumbuhan pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya tingkat kelahiran dan sudah mulai menurunnya tingkat Cat kematian.  Negara-negara yang termasuk tipe ini adalah Indonesia, Malaysia, Philiphina, India, dan Costa Rica. 2. Konstruktif, 3. Stasioner, jika banyaknya pendudukdalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah, misalnya terdapat pada negara- negara Eropa.

BAB 4 PENGUKURAN FERTILITAS 1 Pengertian Fertilitas Istilah Fertilistas adalah sama dengan kelahiran akan tetapi berbeda dengan fekunditas. Fertilitas sebagian petunjuk kepada tindakan reproduksi yang menghasilkan kelahiran hidup, sedangkan fekunditas sebagai petunjuk kepada kemampuan Fisiologis seorang wanita atau pria. Ukuran fertilitas selalu dihubungkan dengan dengan jumlah kelahiran hidup dengan jumlah  penduduk tertentu sebagai dasar petunjuk waktu tertentu. Suatu kelahiran disebut lahir hidup  bilamana pada saat dilahirkan terdapat tanda - tanda kehidupan seperti Bemafas, jantung herdenyut, menangis, hergerak dan lain sebagainya 2. Ukuran Fertilitas 1. Tingkat kelahiran kasar (Crude Bit Rate) adalalh peibandigan antara jumla kelahiran hidup dengan jumlah seluruh penduduk selama setau per 1000 penduduk 

6

 

2. General Ferlity Rate GPR) Adalah jumlah kelahiran hidup (laki laki + perempuan) selama setahun per 1000 penduduk perempuan dalam usia reproduksi (15 49 tahun)

dimana, GFR =PF (15-49)= Penduduk usia reproduktif  3.Age Specific Fertilitiy Rate (ASFR) adalah perbandigan antara jumlah kelahiran hidup (laki –  laki perempuan) per 1000 penduduk perempuan pada golongan umur tertentu (i) pada reproduksi

Bi : Jumlah kelahiran dari kelompok umur (i), misal umur 20 24 tahu n PF : Jumlah penduduk perempuan menurut umur (i) pada usia reproduksi, misal umur 20-24 tahun 4. Total Fertility Rate (TFR) adalah jumlah anak (laki laki + perempuan) yang dilahirkan hidup  per 1000 1 000 penduduk perempuan selama masa reproduksi dengan asumsi bahwa tingkat kelahiran tidak mengalami perubahan selama periode reproduksi (Bogue, 1969). BAB 5 PENGUKURAN MORTALITAS 7

 

Peristiwa Peris tiwa mortalitas mortalitas idealnya idealnya direkam direkam melui sistem registrasi registrasi vital, vital, karena sistem ini dapat mencatat kejadian dari saat kesaat. 1. Ukuran Mortalitas Ada beberapa cara untuk mengukur mortalitas. Ukuran yang didapat merupakan suatu angka atau indeks yang menggambarkan tingkat mortalitas-mortalitas suatu penduduk. Ada berbagai macam ma cam mort mortal alit itas as be berb rbag agai ai ukura ukuran n Bi Bias asany anyaa uk ukur uran an macam macam mort mortal alit itas as se seka kali ligu guss un untu tuk  k  menggambarkan keadaan ukuran mortilitas secara keseluruhan, hampir semua ukuran mortalitas merupakan suatu tingkat (rate) atau rasio 1. Tingk ingkat at kem kemat atia ian n Kasa Kasar  r  Tingka ingkatt kemat kematia ian n ka kasa sarr (T (TKm KmK) K) at atau au Ccud Ccudee Deat Death h Rate Rate (CDR (CDR)) pa pada da ta tahun hun te tert rten entu tu didefi did efinis nisika ikan n sebaga sebagaii banyakn banyaknya ya kemati kematian an pada pada tahun tahun ter terten tentu, tu, tap 1000 1000 penduduk penduduk pada pada  pertengahan tahun yang sama.

2. Tingkat ingkat kemati kematian an menuru menurutt u umur  mur  Adanya kelemahan-kelemahan pada ukuran tingkat kematian kasar, untuk memperoleh nilai nilai mor mortal talit itas as yang lebih lebih tepat, tepat, tentu tentu saja saja diperl diperlukan ukan data data dasar dasar yang lebih lebih rinci rinci dan didukung informasi lain yang lebih banyak, sehingga diperoleh ukuran spesifik (specific death ukuran mortalitas spesifik yang sering rate). Diantaranya ukuran dipergunakan dalam analisis kependudukan adalah tingkat kematian. Menurut umur (Age Specufic Daeth Rate =ASDR). Biasanya akan laki dan lebih bermamfaat apabila dibedakan antara laki perempuan, 8

 

yaitu dengan menghitung tingkat kematian khusus berdasarkan jenis kelamin dan umur. Penggolongan atau klasifikasi umur yang konvesional adalah lima tahunan. Dalam studi morbiditas (sebab kematian), tingkat kematian menurut umur dirinci menjadi empat periode kehidupan, kehidup an, yaitu masa bayi, masa anak anak, maka kerja atau masa produksi produksi dan masa atau umur tua

3. Tingk ingkat at ke kema mati tian an ba bayi yi Tingkat Kematian Bayi (TKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) merupakan salah satu ukuran tingkat kematian menurut umur yang banyak dipergaunakan dalam kajian mortalitas. Kadang Kada ng - kadang kadang analisi analisiss disatu disatukan kan dengan dengan Tingkat ingkat kemati kematian an anak anak (TKA) (TKA) atau atau Child Child Mortality Rate (MR).

9

 

BAB 6 PENGUKURAN MIGRASI 1. Batasan Migrasi Batasan mengenai migrasi sampai saat ini masih sering diperdebatkan. Analisis migrasi yang bedarkan atas data sensus penduduk menggunakan konsep ruang dan waktu sehagai batasan Rozi Munir (1981) dan juga Mantra (1981) memberikan definisi migrasi sebagai perpindahan  penduduk dari suatu wilayah ke wilayah yang lain dengan maksud untuk menetap. Penduduk  yang melakukan. migrasi discbut migran Ukuran yang ya ng pasti tentang waktu sulit untuk ditentukan, tidak ada batasan yang pasti berapa lama seorang pindah tempat dapat dikatakan migran atau  bukan migran. Biasanya digunakan batasan yang digunakan dalam sensus penduduk. Sebagai

10

 

contoh untuk sensus penduduk tahun 1971 dan seterusnya batasan yang digunakan adalah 6  bulan batas propinsi  2 Ukuran Migrasi. Di dalam studi mobilitas/migrasi ukuran-ukuran yang digunakan adalah: 1. Angka Angka mobi mobili lita tas, s, ya yait itu u ra rasi sio o ba banya nyakn knya ya pe pend ndudu uduk k ya yang ng pi pinda ndah h da dala lam m ja jang ngka ka waktu waktu tertentu dengan banyaknya penduduk.

B.Ringkasan Buku Pembanding

11

 

Bab I Pengantar IImu Kependudukan

Demografi Demogr afi adalah studi ilmiah terhadap penduduk penduduk manusia, manusia, terutama terutama mengenai mengenai jumlah, jumlah, struktur, dan perkembangannya.mentara Bogue memberikan batasan sebagai berikut:Demografi adalah studi matematik dan statistik terhadap jum- baliklah, b aliklah, komposisi, dan distribusi spasial dari  penduduk manusia, dan grafik perubahan-perubahan dari aspek-aspek tersebut yang senantiasa terjadi sebagai akibat bekerjanya lima proses yaitu; fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.Batasan formal dari demografi telah pula diberikan olehHauser dan Duncan yang menyatakan:Demografi adalah suatu studi mengenai jumlah, distribusi teritorial, dan komposisi  penduduk, perubahan-perubahan yang bertalian dengannya serta komponen-komponen yang menyeb men yebabka abkan n perubah perubahan an yang bersan bersangku gkutan tan yang yang dapat dapat diiden diidentif tifika ikasi si sebagai sebagai natali natalitas tas,, mortalitas, gerak penduduk teritorial dan mobilitas sosial (perubahan status). Menurutt Malthus, Menuru Malthus, pengekangan pengekangan perkembangan perkembangan penduduk dapat berupa pengekangan pengekangan segera dan pengekangan hakiki. Yang dimaksud dengan faktor pengekangan hakiki adala pangan, sedudul dangkan pengekangan segera dapat berbentuk pengekangan prentif dan pengekangan  positif. Pengekangan prefentif adalah faktor-faktor yang bekerja mengurangi angka kelahiran. Pemend ngekangan prefentif yang dianjurkan Malthus adalah pengendalian diri dalam hal nafsu seksuil antar jenis seperti penundaan.Luduk perkawinan. Pengekangan positif merupakan faktorfaktor fak tor yang yang mempeng mempengaru aruhi hi ang angka ka kemati kematian; an; dapat dapat berupa berupa epidem epidemi, i, penyaki penyakitt penyaki penyakitt dan kemiskinan. kemis kinan.Krit Kritik-kri ik-kritik tik terhadap terhadap teori kependudukan Malthus Malthus yang juga sering sering dipandang dipandang sebagai kelemahan-kelemahan dari teori tersebut antaranya berkisar pada:

1. Malthus terlalu menekankan keterbatasan persediaan tanah memeskipun dia adalah salah seorang penganjur industrialisası dan penggunaan tanah secara lebih efisien. Kenyataan dalam masa setelah Malthus menunjukkan bahwa perbaikan teknologi pertanian seperti penggunaan  pupuk buatan, pemakaian pestisida, dan agrigasi yang efisien menghasilkan peningkatan  produktivitas 2 Dia kurang kurang memper memperhit hitungk ungkan an bahwa, bahwa, penemua penemuan-p n-penem enemun un baru, baru, tek teknol nologi ogi unggul unggul dan industrialisasi dapat memberikan efek yang cukup berarti pada peningkatan tingkat hidup. 3. Dia berpandangan bahwa pengontrolan kelahiran tidak bermoral dan tidak pernah meramalkan  penggunaan alat-alat konrasepsi secara meluas. 12

 

4 Dengan majunya sistem transportasi dan berlangssungnya perdagangan internasional membuka  pasaran baru bagi barang-barang hasil pabrik/industri, sumber-sumber bahan mentah tempahan, dan mempermudah emigrasi. Bab II Sumber-sumber Data Kependudukan /Demografi

Sumber Sum ber-su -sumbe mberr data data kependud kependuduka ukan/d n/demo emosra srafi fi yang yang pokok pokok adalah, adalah, sen sensus sus sistem sistem registrasi kejadian-kejadian vital registras Pependuduk dan survei-survei terbatas atau survei sampel sam pel.La .Lain in sumber sumber tambaha tambahan n yang yang sering sering bergun bergunaa adalah adalah catata catatan-ca n-catat tatan an dan dokumen dokumen-dokumen instansi pemerintah. Di antara sumbet-sumber ini, sensus merupakan sumber data vang  paling utama di berbagai negara; terlebih-lebih di nesara-negara berkembang Dewasa ini di negara neg ara-ne -negar garaa maju maju sistem sistem regist registras rasii kejadi kejadian-k an-keja ejadia dian n vitald vitaldari ari regist registras rasii penduduk penduduk tel telah ah  berkembang cukup teratur sehingga memungkinkan reit vital di banyak negara maju diperoleh dengan menggunakan sumber ini. Sedangkan dikebanyakan negara berkembang tradisi untuk  memelihara secara teratur sistem registrasi kejadian-kejadian vital dan registrasi penduduk belum ada. Kalaupun ada,sering tak lengkap dan kebenarannya perlu dipertanyakan Karenanya, di negara-negara berkembang, reit vital seperti reit kelahiran kasar (CBR) dan reit kematian kasar  (CDR) sering perlu diperkirakan diperkirakan secara secara tidak langsung dengan menggu menggunakan nakan data sensus, sensus, atau dari hasil-hasil survai terbatas. Studi Stu di Kepend Kependuduk udukan an (Popul (Populati ation on Studie Studies) s) merupa merupakan kan ist istila ilah h ba Ilmu Ilmu Kependu Kependuduka dukan n yang digunakan di sini. Studi Kependudukan terdiri dari analisa-analisa yang bertujuan dan mencakup:  1 Informasi dasar tentang distribusi penduduk, karakteristik dan perubahan- perubahannya;  2 Menerangkan sebab-sebab perubahan dari faktor dasar tersebut 3 Menganalisa segala konsekuensi yang mungkin sekali terjadi di masa depan sebagai hasil  perubahan-perubahan itu. Introduksi istilah ilmu kependudukan sesungguhnya dima sudkan untuk memberi pengertian yang lebih luas dari demografi, karena sejumlah ahli telah menggunakan istilah demografi untuk  menunjukkan pada demografi formal, demografi murni,atau kadang-kadang demografi .teoritis. Kata demografi berasal dari Greek (Yunani) yang untuk pertama kali digunakan oleh Guil- lard 13

 

lebih dari seabad yang lalu, digunakan sebagai sinonim bagi podulation study. Sedangkan kata  population bersumber dari bahasa Latin. Bab III Komposisi dan Piramida Penduduk 

Penduduk Pend uduk merupak merupakan an jumlah jumlah orang orang yang bertem bertempat pat ti tingga nggall di willay willayah ah pada waktu waktu tertentu dan merupakan hasil proses-proses demagrafi yaitu fertilitas mortalitas, dan migrasi. Komp Ko mpos osis isii

pe pend ndud uduk uk

 pengelompokan

meng mengga gamb mbar arka kan n

penduduk

mernurut

susu susuna nan n

pe pend ndud uduk uk

ya yang ng

karakteristik-karakteristik karakteristik-karakteristik

di dibu buat at

yang

be bend ndas asar arka kan n

sama.

Beragam

 pengelompokan dapat dibuat sepert atas dasar etnis, agama, kewarganegaraan, bahasa, pendidikan yang diselesaik diselesaikan, an, umur, umur, jenis kelamin dan golongan golongan pendapatan.Ad pendapatan.Adakalan akalanya, ya, isti istilah lah terten tertentu tu diguna digunakan kan untuk untuk kompos komposisi isi atas atas dasar dasar karakt karakteri eristi stik k ter terten tentu tu umpama umpamanya, nya, str strukt uktur  ur   penduduk dan piramida penduduk bagi komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dan distribusi penduduk bagi komposisi penduduk menurat geografis tempat tinggal.Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin.Di antara beragam komposisi penduduk yang dapat disusu dis usun,k n,komp omposi osisi si penduduk penduduk menuru menurutt umur umur dan jenis jenis kelami kelamin n merupak merupakan an yang yang ter terpen pentin ting g Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bagi slatu masyarakat penting baik dalam kerangka kerang ka biologis, biologis, ekonomis, maupun sosi sosial. al. Umpamanya Umpamanya penting penting dalam per-faliannya per-faliannya dengan angka-angka kelahiran, kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah. Perbed Per bedaan aan yang yang besar besar mungki mungkin n terdap terdapat at antar antar negerinegeri-neg negeri eri ter terten tentu tu dalam dalam hal kompos komposisi isi  penduduk menurut umur dan jenis kelamin dan Piramida Penduduk.Sebaliknya, pada saat yang sama angka rasio jenis kelamin ini di masyarakat permberi/pengirim menjadi rendah.

Angka rasio jenis kelamin penduduk Indonesia, secara keseluruhan agak meningkat. Jika pada tahun 1961 dan 1971 angka rasio enis kelamin penduduk Indonesia sekitar 97 laki-laki per 100  perempuan, angka ini meningkat menjadi 98,9 laki-laki per 100 pe-pempuan pada tahun 1980, dan kemudian menjadi 99,5 laki-laki per 100 perempuan pada tahun 1990 tipe-tipe Piramida Penduduk.Piramida penduduk menyajikan lukisan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bagi suatu wilayah, Sampai derajat tertentu, riwayat penduduk suatu negeri dapat dibaca dari piamida penduduk negeri yang bersangkutan bersangkutan Bentuk-bentuk Bentuk-bentuk piramida penduduk tidak saja dapat berbeda antar negeri melairkan antar waktu di suatu negeri. Pengaruh Kematian, Kelahiran dan Migrasi Terhadap Bentuk Piramida Penduduk.Bentuk   piramida penduduk banyak ditentukan oleh keadaan fertilitas dan d an mortalitas. Sekitar S ekitar 100 tahun 14

 

diperl dip erlukan ukan untuk untuk menghas menghasilk ilkan an suatu suatu pirami piramida da baru, baru, yai yaitu tu waktu waktu yang dibutu dibutuhkan hkan untuk  untuk  menggantikan semua di suatu daerah d aerah atau negara. Tanpa migrasi atau kalaupun ada dalam jumlah yang yan g relati relatiff sediki sedikitt maka maka penamb penambaha ahan n dan pengur penguranga angan n pendudu penduduk k hanya hanya ter terjad jadii melalu melaluii kelahiran dan kematian.Turunnya mortalitas terlebih-lebih pertama-tama jika hal ini terjadi pada umur-umur sangat muda yaitu umur-umur permulaan kehidupan, maka dalam keadaan fertilitas tetap tinggi, secara keseluruhan umur penduduk yang menyusun suatu piramida.Bandingkan dengan pengaruh mortalitas, pengaruh dari turunnya fertilitas lebih nyata pada hentuk piramnida  penduduk.Meskipun demikian jika mortalitas dapat mempengaruhi semua golongan umur   pengaruh festilitas hanya dapat berjalan melalui golongan umur muda. Turunnya fertilitas akan segera berpengaruh dan jelas terlihat pada bagian dasar dari piramida penduduk.Dalam hal ini akan lebih nyata pada penduduk yang mengalami jatuhnya fertilitas dengan tiba-tiba atau secara cepat umpamanya, sebagai akibat dari sangat berhasilnya pelaksanaan program keluarga berencana Bagian dasar yang menciut seperti "terpotong" sementara hagian tengah menggembung sebagai sisa dari piramida yang bagian dasarnya lebar. merupakan gambaran dari piramida penduduk dud uk yang sedang sedang mengal mengalami ami jatuhn jatuhnya ya reit reit kelahi kelahiran ran.. Turu urunnya nnya kelahi kelahiran ran mengaki mengakibat batkan kan  berkurangnya proporsi penduduk yang berumur muda, dan dengan rendahnya rendahn ya reit kematian pada akhimya secara keseluruhan struktur umur penduduk akan lebih. Bab IV Mortalitas

Untuk jangka waktu yang sangat lama di masa lampau fenomena mortalitas seperti halnya fertilitas pada umumnya dipandang sebagai sesuatu yang sama sekali berada di luar  control manusia. Walaupun dalam bagian ke dua abad ke-17 telah ada suatu studi yang sistematis mengenai kematian oleh Jahn Graunt yang termasuk itu, sebenanya sampai akhir abad ke-17 dan tahun-tahun permulaan abad ke-18 masih sedikit sekali orang di berbagai bagian Eropa yang mempertanyakan angka-angka kematian. Baru kemudian suatu langkah kemajuan yang berarti dicapai dic apai ketika ketika Jenner Jenner pada tahun tahun 1789 1789 mengem mengemukak ukakan an keefek keefektif tifan an inoku-L inoku-Lasi asi copox copox bagi imunisasi imuni sasi terhadap terhadap smallpox smallpox (penyakit (penyakit Cacar).T Cacar).Telah elah berabad-abad berabad-abad sebelumnya sebelumnya pada waktuwaktu tertentu penyakit cacar berjangkit dan banyak merenggut penduduk dunia. Ukuran Reit Kematian Kasar memberikan berbagai manfaat disamping ada hal-hal yang kurang menguntungkan. Berbagai manfaat dapat diperinci sebagai berikut

15

 

1. Mendeskripsikan reit kematian keseluruhan penduduk atau wilayah atau negeri. 2. Makna dari Reit Kematian Kasar dengan mudah dapat dimengerti oleh khalayak  3. Proses perhitungannya mudah dan cepat data yang dibuhkan minimal.

4. Meskipun direncanakan untuk melakukan analisa terperinci cari tingkat-tingkat kematian, Reit Kematian Kasar memberikan gambaran pendahuluan yang berguna baik mengenai tingkat maupun kecenderungan-kecenderungan kematian.Jika Reit Kematian Kasar memberikan gambaran mengenai keadaan mortalitas penduduk secara keseluruhan, maka Reit-reit Kematian Khus Kh usus us memb member erik ikan an ke kead adaa aan n ting tingka katt mort mortal alit itas as da dari ri kelom kelompo pok k pe pendu ndudu duk k berda berdasa sark rkan an karakteristik tertentu seperti umur, jenis kelamin, lapangan pekerjaan, etnis, dan sebagainya.Di samping pada unsur-unsur tua, reit kematian yang tinggi umumnya terdapat pada umur-umur  yang sangat muda. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola dan Reit Kematian Dalam pembicaraan pembicaraan sebelumnya sebelumnya telah dikemukakan dikemukakan adanya,Reit adanya,Reit Kematian Khusus Menurut Umur dan Jenis Kelamin. Umur pada komponen-komponen dan jenis kelamin merupakan faktor   penting yang bertalian dengan pola dan reit kematian penduduk. Pada usia permulaan fase kehidupan manusia dan pada usia lanjut kematian umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan  pada usia remaja dan muda. Telah dikemukakan bahwa Reit Kematian Khusus Menurut Umur   biasanya paling rendah pada kelompok usia u sia 10-14 tahun. Reit kematian bagi laki-laki umumnya sedikit lebih tinggi dari reit kematian bagi perempuan. Ada dugaan bahwa pada kondisi yang sama, bayi perempuan lebih tahan daripada bayi laki-laki. Bab V Fertilitas

Berapa Ber apakah kah rata-r rata-rata ata jumlah jumlah anak anak yang dilahi dilahirka rkan n seoran seorang g wanita wanita semasa semasa hidupny hidupnyaa disuatu masyarakat merupakan salah satu pertanyaan utama yang bertalian dengan fertilitas. Fertilitas merupakan performan reproduksi aktual dari seorang wanita atau sekelompok individu, yang pada umumnya dikenakan pada seorang wanita atau sekelompok wanita, sedangkan paritas  berarti jumlah anak yang telah dipunyai oleh wanita. Kemampuan fisiologis wanita untuk  memberikan kelahiran atau berpartisipasi dalam reproduksi dikenal dengan istilah fekunditas. Tidak adanya kemampuan ini disebut infekunditas, sterilitas atau infertilitas fisiologis. Istilah 16

 

sub-fekundi sub-f ekunditas tas digunakan bila kemampuan fisiologis fisiologis itu berada di bawah normal. Pengetahuan yang cukup dapat dipercaya mengenai proporsi dari wanita yang tergolong subur dan tidak subur   belum tersedia. Ada petunjuk bahwa di beberapa masyarakat yang dapat dikatakan semua wanita kawin, dan ada tekanan sosial yang kuat terhadap wanita/pasangan untuk mempunyai anak,hanya sekitar satu atau dua persen saja dari mereka yang telah menjalani perkawinan beberapa tahun tetapi tidak mempunya anak. Seorang wanita dikatakan subur bila dia pernah melahirkar paling sedikit seorang bayi hidup. Stadi-studi demografi mengemai fertilitas memusatkan perhatitan pada fenomena yang  berhubungan dengan reprodukai manusia. Telah berkembangnya berbagai ukuran untuk  mengetahui tingkat-tingkat dan pola-pola fertilitas mencerminkan perhatian yang cukup banyak  darii para dar para ahli ahli terhad terhadap ap fenome fenomena na terseb tersebut. ut.Lebi Lebih h lanjut lanjut tel telah ah pula pula ada usahausaha-usa usaha ha untuk  untuk  menyus men yusun un kerangk kerangkaa analis analisaa teorit teoritis is untuk untuk menera menerangka ngkan n fertil fertilita itass manusi manusia.U a.Ukur kuranan-uku ukuran ran Fertilitas dan Reproduksi,Reit Kelahiran Kasar merupakan ukuran kelahiran yang digunakan meluas. Seperti halnya dengan ukuran Reit Kematian Kasar, untuk menghitung Reit Kelahiran Kasa Ka sarr data data ya yang ng diper diperlu luka kan n mi mini nima mal, l, pros proses es pe perh rhit itung ungan annys nys se seder derha hana, na, dan ti tida dak k su suli litt dimengerti umum. Faktor-faktor yang Menentukan Fertilitas

1. Umur memulai hubungan kelamin 2 Selibat permanen: proporsi wanita yang tak pernah mengadakan hubungan kelamin. 3. Lamanya periode reproduksi sesudah atau di antara masa hubungan kelamin: 4. Abstinensi sukarela 5. Berpan Berpantan tang g karena karena terpaks terpaksaa (oleh (oleh impote impotensi nsi,, sakit sakit,, berpis berpisah ah sement sementara ara yang tak dapat dapat dihindari) 6. Frekwensi hubungan seks (tidak termasuk masa abstinensi). 7. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi 8. Menggunakan atau tak menggunakan metode-metode kontrasepsi:

17

 

9 Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh:faktor-faktor yang disengaja (misalnya: sterilisasi).Faktor-faktor sterilisasi) .Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan selamat 10. Mortalitas janin yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tak disengaja 11. Mortalitas janin oleh faktor-faktor yang disengaja.

BAB III 18

 

PEMBAHASAN CRITIKAL BOOK REPORT

A.Latar Belakang Masalah Yang dikaji

Buku sudah pastinya memiliki memiliki kelebihan kelebihan ataupun kekurangan. Sama halnya pada buku demografi umum karangan Syamsul Bardi dan pengantar ilmu kependudukan karangan Said Rusli . Manfaat dari perbandingan kedua buku ini adalah memperoleh kajian yang memiliki kualitas kuali tas penulisannya penulisannya dalam bidang demografi demografi dan kependudukan. kependudukan. Selain menonjolkan menonjolkan sisi kelebihan kelebi han ataupun kekurangannya, kekurangannya, makalah ini juga sebagai pemenu pemenuhan han atas tugas mata kuliah demografi dan kependudukan . Hal yang menjadi utama dalam sebuah penulisan perbandingan ini tidak sebatas pada isi buku saja , tetapi sistematika, penyajian, gaya bahasa, kecermatan ejaan, diksi, yang tidak berhubungan langsung dengan aspek isi. Bahkan, ilustrasi, tata letak atau hal-- hal yang berken hal berkenaan aan dengan dengan teknik teknik percet percetaka akan n pun bisa bisa menjad menjadii bahan bahan kriti kritikan, kan, selain selain menilai kelebihan dan kekuranganya.

B.Permasalahan yang dikaji

1. Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan kedua buku yang dibandingkan? 2.Apakah buku demografi umum karangan Syamsul Bardi dan pengantar ilmu kependudukan karangan Said Rusli sudah layak untuk dijadikan bahan pembelajaran?? C.Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penulisan critical book review adalah studi pustaka. D. Analisis critical book review

1.Bab 1 membahas Konsep Dasar Ilmu Kepnedudukan dan Demografi dalam buku demografi umum karangan Syamsul Bardi membahas defenisi demografi dan studi kependudukan yaitu  bagaimana demografi dalam kajian- kajian ilmu lain seperti antropologi sosial, geografi sosial, dan sosiologi. Sedangkan pada buku pembanding karangan said rusli membahas juga defenisi demografi namun tidak membahas kedudukan demografi pada ilmu- ilmu lain tapi buku ini mencantumkan Teori- teori kependudukan seperti teori malthus oleh Robert malthus dan teoriteori alamiah lainnya. 2. Bab 2 membahas Sumber Data Demografi, kedua buku secara umum pembahasannya sama yaitu sensus penduduk, survei penduduk, dan registrasi penduduk. Hanya saja pada buku utama 19

 

karangan Syamsul Bardi pembahasannya lebih dalam dibanding pada buku kedua karangan Said Rusli. Pada buku pertama membahas ruang lingkup, kesalahan, pelaksanaan sensus penduduk di Indonesia. Pada buku kedua juga membahas sejarahh dan sensus penduduk di Indonesia hanya saja tidak membahas kesalahan pada sensus. 3. Bab 3 tentang Komposisi penduduk. Adapun Kesamaan pada buku 1 dan 2 adalah pembahasan  pada komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Sedangkan perbedaannya adalah terletak terl etak pada pembahasan pembahasan piramida piramida penduduk. penduduk. Pada buku pertama tipe-tipe piramida piramida penduduk  penduduk  ada 3 sedangkan pada buku kedua tipe- tipe piramida penduduk ada 5. Peda buku pembanding  juga menambah pembahasan cara penggambaran piramida penduduk. 4. Selanjutnya pada bab Mortalitas dan Natalitas( Fertilitas ), buku utama karangan Syamsul Bardi lebih membahas membahas pada pengukuran dan tidak banyak membahas membahas teori sedangkan sedangkan dan buku  pembanding karangan Said Rusli membahas teori dan pengukuran dari fertilitas dan mortalitas ditambah lagi dengan tabel kematian. 5. Buku demografi umum karangan Syamsul Bardi dan buku pengantar ilmu kependudukan karangan said rusli memiliki kelebihan yaitu Sistematika penulisan buku sudah baik, bahasa dalam menyampaikan materi cukup jelas,tapi kurangya penjelasaan yang di dalam buku belum dapat dipahami, Buku ini disertai dengan gambar agar memudahkan pembaca dan Materi buku ini selalu relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada bidang kependudukan dan demografi. Adapun kelemahan pada buku ini adalah tidak adanya rangkuman dan latihan soal untuk menambah pemahaman pembaca

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan 20

 

Dengan memperbandingkan kedua buku yaitu buku demografi umum karangan Syamsul Bardi dan pengantar ilmu kependudukan karangan Said Rusli, pembaca dapat menggunakan kedua buku ini sebagai bahan referensi untuk pembelajaran. Buku karangan Syamsul Bardi ka kara rang ngan an lebi lebih h ba baik ik un untu tuk k dija dijadi dika kan n bahan bahan pe pemb mbel elaj ajara aran n ba bagi gi pe penul nulis is se sendi ndiri ri..

Hal Hal in inii

dikarenakan materi yang dipaparkan lengkap serta sesuai dengan topik perkulihan. Kemudian semua materi yang ada didalamnya tersusun dengan baik. Sehingga pembaca merasa sangat mudah memahami kajiannya yang menggunakan bahasa yang ringan untuk pembelajaran. Pada dasarnya setiap buku memiliki kelebihan maupun kekurangannya masing-masing. Tergantung pada para pembaca bagaimana cara menyikapi dalam mengkaji setiap materi yang disampaikan.

B. Saran

Kedua buku tersebut, yaitu demografi umum karangan Syamsul Bardi dan pengantar ilmu kependudukan kependu dukan karangan Said Rusli. Rusli. Saran penulis yaitu untuk menggunakan kedua buku ini sebagai bahan ajar agar memperoleh informasi yang lebih spesifik guna memahami setiap kajian yang disampaikan dosen.

DAFTAR PUSTAKA

Bardi,Syamsul. 2017. Demografi Umum. PeNa : Banda Aceh 21

 

Rusli Said.1995.Pengantar Ilmu Kependudukan.LP3ES.Jakarta

22

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF