Critical Book Report Perencanaan Pembelajaran

June 11, 2019 | Author: anastantia santiva | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Perencanaan pembelajaran...

Description

CRITICAL BOOK REPORT PERENCANAAN PEMBELAJARAN

OLEH :

ANAS TANTIA SANTIVA 7161144004

REGULER A

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya , sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Critical Book Report”. Makalah ini harapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua . Penulis  berterima kasih kepada Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si yang sudah memberikan  bimbingannya kepada kami sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami  juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat  bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1 1.1

IDENTITAS BUKU ..................................................................................................................... 1

1.2

RINGKASAN ISI BUKU UTAMA................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................. 12 2.1 KELEBIHAN/KEKUATAN BUKU UTAMA ....................................................................................... 12 2.2 KELEMAHAN BUKU UTAMA ........................................................................................................ 12 PERBANDINGAN  ................................................................................................................................ 13

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 15 3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................... 15 3.2 SARAN ......................................................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 IDENTITAS BUKU

Buku Utama Judul Buku Pengarang Penerbit Tahun Terbit

: Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran : Thamrin, Sri Mutmainah, Saidun Hutasuhut : Fakultas Ekonomi Unimed : 2017

Buku Pembanding I Judul Buku : Perencanaan Pembelajaran Pengarang : Hamzah B. Uno Penerbit : Bumi Aksara Tahun Terbit : 2012 Buku Pembanding II Judul Buku : Perencanaan Pembelajaran : Mengembangkan Standar Kompetensi Guru Penulis : Abdul Majid, S.Ag, M.Pd Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG Cetakan : 2006 Jumlah halaman : 291 Ukuran : 15,5x 23cm

1

1.2 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA

BAB I KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan dan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang ada baik potensi yang  bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Jadi, Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Maka setiap perencanaan minimal harus memiliki empat unsure sebagai berikut: a) adanya tujuan yang harus dicapai,  b) adanya strategi untuk mencapai tujuan, c) sumber daya yang dapat mendukung, d) implementasi setiap keputusan. Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan perilaku dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Maka jelas perencanaan pembelajaran memiliki karakteristik sebagai berikut: a) perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses  berfikir, b) perencanaan pemberlajaran disusun untuk mengubah prilaku siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, c) perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanan untuk mencapai tujuan. Manfaat penyusunan proses pembelajaran yaitu: a) melalui proses perencanaan yang matang, akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan, b) sebagai alat untuk memecahkan masalah, c) untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat, dan d) perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis. Selain itu terdapat prinsip-prinsip umum tentang mengajar adalah: a) mengajar harus berdasarkan  pengalaman yang sudah dimiliki siswa, b) pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan 2

harus bersifat praktis, c) mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa, d) kesiapan dalam belajar sangat penting dijadikan landasan dalam mengajar, e) tujuan  pembelajaran harus diketahui siswa. BAB II PENDEKATAN SISTEM DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

Sistem pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsure-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Unsure manusiawi dalam sistem pembelajaran terdiri atas siswa, guru/pengajar serta orang-orang yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran termasuk pustakawan. Setiap sistem mempunyai tujuan. Tujuan ini merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu kegiatan. Tujuan suatu lembaga pendidikan adalah memberikan pelayanan pendidikan kepada orang yang membutuhkan. Tujuan intruksional ialah agar siswa belajar mengalami  perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Merencanakan pembelajaran dengan sistem memiliki manfaat yaitu: 1) melalui  pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas, 2)  pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis, 3) pendekatan sistem dapat merancang pembelajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumber daya yang tersedia, 4) pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik. Satuan pendidikan di sekolah secara umu memiliki fungsi sebagai wadah untuk melaksanakan proses edukasi, sosialisasi dalam transformasi bagi siswa/peserta didik. Bermutu tidaknya penyelenggaraan sekolah dapat diukur berdasarkan pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut. Beberapa variabel yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran antara lain: a) factor guru, b) factor siswa, c) factor sarana dan prasarana, dan d) factor lingkungan. Komponen-Komponen Sistem.

Bagian suatu sistem yang melaksanakan untuk

menunjang usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen. Dengan demikian, jelas bahwa sistem terdiri atas komponen-komponen dan masing-masing komponen itu mempunyai fungsi khusus. Komponen yang melakukan proses transformasi disebut subsistem, karena masing-masing bagian atau komponwn itu sesungguhnya adalah suatu sistem pula. Sebagai sistem tersendiri, masing-masing komponen itu juga mempunyai tujuan dan terdiri atas komponen-komponen yang lebih kecil yang melaksanakan fungdsi-fungsi yang mendukung  pencapaian tujuan itu.

3

Proses Transformasi. Semua sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu proses yang mengubah masukan (input) menjadi hasil (output). BAB III DESAIN KOMPETENSI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Depdiknas (2003) mendefinisikan komponen sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilaidasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dengan demikian kompetensi yang dimiliki oleh guru akan menunjukka kualitas guru yang sesungguhnya. Kompetensi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara professional. Komponen tujuan memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem  pembelajaran. Dengan demikian, merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam merancang suatu perencanaan pembelajaran. Ada beberapa alasan perlunya perumusan tujuan pembelajaran dalam merancang suatu program pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) perumusan tujuan yang jelas dapat dipergunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran, 2) tujuan  pembelajaran dapat dipergunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa, 3) tujuan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendesai sistem pembelajaran, 4) tujuan  pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas dan kualitas  pembelajaran. Pembelajaran

Berbasis

Kompetensi.

Pembelajaran

berbasis

kompetensi

menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu yang sesuai dengan standar performansi yang telah ditetapkan. Suatu program  pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung empat unsure pokok yaitu, 1) pemilihan kompetensi yang sesuai, 2) spesifikasi indicator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, 3) pengembangan sistem pengajaran, dan 4) penilaian. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan. Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi. Benyamin S. Bloom dan D. Krathwohl (1964) memilah taksonomu pembelajaran dalam tiga kawaan, yakni 1) kawasan kognitif, 2) afektif, dan 3)  psikomotor.

4

BAB IV DESAIN MATERI PEMBELAJARAN

Bagi seorang professional, merencanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab  profesinya merupakan tahapan yang tidak boleh ditinggalkan. Perencanaan pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Materi ajar memiliki posisi amat penting dalam pembelajaran. Materi ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, penyusunan materi ajar hendaklah berpedoman kepada standar kompetensi lulusan (SKL), kompetensi inti (KI), dan kompetensi dasar (KD). Materi Ajar adalah materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003). Materi pembelajaran adalah  pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan harus dipelajari oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ada beberapa Jenis materi pelajaran. Jenis-jenis itu adalah fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan sikap atau nilai. Ada tiga prinsip yang diperlukan dalan penyusunan Materi Ajar. Ketiga prinsip itu adalah Prinsip relevansi atau keterkaitan atau berhubungan erat, prinsip konsistensi adalah ketaatazasan dalam penyusunan materi Ajar, dan prinsip kecukupan. Ada beberapa prosedur yang harus diikuti dalam penyusunan Materi Ajar, yaitu: 1) silabus, program semester, dan rencana

pelaksanaan

pembelajaran,

2)

mengidentifikasi

jenis

materi

pembelajaran

 berdasarkan pemahaman terhadap pon, 3) melakukan pemetaan materi, 4) menetapkan bentk  penyajian, 5) menyusun struktur (kerangka) penyajian, 6) membaca buku sumber, 7) me ndraf materi ajar, 8) merevisi (menyunting) materi ajar, 9) mengujicobakan materi ajar, dan 10) merevisi dan menulis akhir (finalisasi). Fungsi materi ajar antara lain: 1) pedoman bagu guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, 2) pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, dan 3) alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran. Selain itu terdapat tujuan penyusunan Materi Ajar yaitu: 1) menyediakan materi ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, 2) membantu siswa dalam memperoleh alternative materi ajar, 3) memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

5

Alasan perlunya penyusunan materi ajar adalah 1) ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, 2) karakteristik sasaran, dan 3) tuntutan pemecahan masalah belajar. Selain itu terdapat criteria materi ajar yang baik antara lain efektif, efisien, dan menarik. Betdasarkan teknologi yang digunakan, Materi Ajar dibagi menjadi dua bentuk: 1) Cetak terdiri dari: handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, lefet, wallchart, foto/gambar, model/maket. 2) Noncetak, terdiri dari; dengar (audio) seperti kaset, radio,  piringan hitam, dan compact disk audio. Materi ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk dan lain-lain. BAB V DESAIN STRATEGI PEMBELAJARAN

Pendekatan menurut T. Raka Joni (1991) menunjukkan cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian. Pendekatan ini juga digunakan oleh Fred Percival dan Henry Elington (1984) untuk menyebutkan pendekatan yang berorientasi pada lembaga/guru dan pendekatan yang berorientasi pada peserta didik. Strategi menurut T. Raka Joni (1991), adalah ilmu dan kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan atau dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian menurut Dick & Carey (1990) menyatakan bahwa strategi menunjukkan komponen umum suatu set bahan ajar intruksional dan prosedur yang akan digunakan bersama bahan ajar tersebut untuk memperoleh hasil belajar tertentu. Metode menurut Fred Percival dan Henry Ellington (1984) adalah cara yang umum untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik atau mempraktikan teori yang telah dipelajari dalam rangka mencapai tujuan belajar. Dengan demikian metode merupakan suatu komponen yang sangat menentukan terciptanya kondisi selama berlangsungnya kegiatan  pembelajaran. Teknik menurut T. Raka Joni (1991) menunjukkan keragaman khas dalam mengapilikasikan suatu metode sesuai dengan latar (setting) tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru. Taktik, memiliki pengertian yang sama dengan teknik yang disebutkan diatas. Model  pembelajaran, menunjuk suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. 6

Pembelajaran Kooperatif. Pembelajaran kooperatif menekankan pembelajaran dalam kelompok kecil, dimana siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih optimal. Pembelajaran kooperatif meletakkan tanggung jawab individu sekligus kelompok. Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dengan kata lain pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dikerjakan oleh kelompok kecil siswa yang terbentuk dari keberbedaan latar belakang dengan tujuan menumbuhkan ketergantungan positif dan rasa tanggung jawab untuk menuntaskan materi belajarnya. Pembelajaran PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini dipikirannya tidak aka nada lagi siswa yang pasif dikelas. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bias dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajarmengajar yang menyenangkan sehingga dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada  belajar sehingga waktu curah perhatiaannya tinggi. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah Pada Kurikulum 2013. Proses  pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembbelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, ketermpilan dan  pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi criteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif dibandingkan dengan penalaran deduktif. Menurut permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.

7

Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulka dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Peran guru dalam pembelajaran berbasis proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih,  penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri dan problem solving. Discovery learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Pada discovery learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi  peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari materi informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Model Pembelajaran Berbasis Masalah, adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan  berparisipasi dalam tim. BAB VI DESAIN EVALUSI PEMBELAJARAN

Penilaian (assement) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip dan pendekatan penilaian adalah sebagai berikut; 1) objektif, 2) terpadu, 3) menyatu dengan kegiatan pembelajaran dan  berkesinambungan, 4) ekonomis, 5) transparan, 6) akuntabel dan 7) edukatif. Selain itu criteria yang harus dipenuhi dalam melakukan penilaian yang baik adalah: a) validasi, b) realibitas, c) terfokus pada kompetensi, d) keseluruhan/komperehensif, e) objektif, dan f) mendidik. Penilaian Kompetensi Pengetahuan. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan dan penugasan. Penilaian kompetensi keterampilain yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.

8

Remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas atau guru lain yang memiliki kemampuan memberikn bantuan dan mengetahui kekurangan peserta didik. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai criteria ketuntasan belajar. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan penilaian. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta didik dengan guru, dapat dilaksanakan pada atau diluar jam efektif. Remedial hanya diberikan untuk indicator yang belum tuntas. Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat disbandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum. salah satu kegiatan pengayaan yaitu memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau tugas individual yang bertujuan memperkaya kompetensi yyang telah dicapainya. BAB VII DESAIN PROTA DAN PROSEM

Program tahunan (prota) adalah rencana penetapan alokasi waktu dalam satu tahun untuk mencapai tujuan (SK atau KI dan KD) yang telah ditetapkan. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan (Mulyana, 2004:95). Prota yang telah disusun merupakan pedoman bagi guru untuk mengambangkan program berikutnya seperti program semester, mingguan, dan harian serta pedoman pembuatan silabus dan sistem penilaian. Adapun sumber-sumber atau rujukan yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain: a) daftar kompetensi yang hendak dicapai sesuai dengan consensus nasional, yang dituangkan dalam buku garis-garis besar program pengajaran (GBPP) mata  pelajaran yang akan dikembangkan, b) skope dan sekuensi setiap kompetensi. Penyusunan Prota dan Prosem. Dalam prota yang disusun minimal berisi identitas sekolah, semester, kompetensi dasar, alokasi waktu dan jam pelajaran. BAB VIII SILABUS PEMBELAJARAN

Menurut salim (1978:98) silabus sebagai garis besar, ringkasan,ikhtisar, atau pokok pokok isi atau materi pembelajaran. Dalam kurikulum 2004 (KBK) silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan  penilaian hasil belajar.

9

Jadi, silabus adalah seperangkat atau garis besar atau poin-poin yang akan diajarkan dalam proses belajar mengajar. Silabus biasanya dibuat oleh suatu lembaga tertentu, atau disiapkan oleh para ahli yang ditugaskan atau yang pihak-pihak berkeinginan untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Silabus memuat informasi khusus tentang kompetensi yang akan diberikan, outline tentang materi apa yang akan dicakup/diajarkan, strategi  pembelajaran, penilaian dan sumber belajar. Pada kurikulum KBK silabus dibuat oleh  pemerintah sebagai acuan yang akan dikembangkan oleh guru dan dilengkapi dengan indicator. Sementara silabus pada kurikulum 2013 disusun oleh pemerintah (pengembang kurikulum) secara terpusat. Standar proses kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Prinsip

pengembangan

silabus

yaitu

ilmiah,

relevan,

sistematis,

konsisten,

memadai/adequate, actual/kontekstual, fleksibel dan menyeluruh. Selain itu prosedur  pengembangan silabus sebagai berikut: 1) perencanaan (design), 2) Validasi, 3) pengesahan, 4) sosialisasi, 5) pelaksanaan, dan 6) evaluasi. BAB IX DESAIN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih (Permendikbud No.65 tahun 2013). RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap pendidik pada satuan  pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran  berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi  peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta  psikologis peserta didik. Komponen RPP terdiri atas: a) identitas sekolah, b) identitas mata pelajaran, c) kelas/semester, d) materi pokok, e) alokasi waktu, f) tujuan pembelajaran, g) kompetensi dasar dan indicator, h) materi pembelajaran, i) metode pembelajaran, j) media pembelajaran, k) sumber belajar, l) langkah-langkah pembelajaran, dan m) penilaian hasil pembelajaran. Tahapan Pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan tersebut harus dilaksanakan seccara hirarki. Dalam kegiatan inti pembelajaran kurikulum 2013 sebaiknya harus tergambar pendekatan saintifik yang ditandai dengan mengamati, 10

menanya, mencari informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Kemudaian pada  bagian akhir RPP adalah penilaian. Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan  penilaian otentik yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tesebut a kan menggambarkan kapasitas, gaya dan  perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menhasilkan dampak intruksional dan dampak  pengiring dari pembelajaran. Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan progragram perbaikan, pengayaan, atau pelayanan konseling.

11

BAB II PEMBAHASAN

2.1 KELEBIHAN/KEKUATAN BUKU UTAMA

1. Pembahasan dalam buku ini juga menggunakan bentuk kalimat yang tidak terlalu rumit atau sulit di mengerti sehingga mudah dipahami oleh pembaca. 2. Kata-kata mudah yang mudah untuk dipahami mempermudah pembaca untuk semakin memahami materi tersebut. 3. Selalu disertai dengan pendapat ahli yang dapat memperbanyak pengetahuan  pembaca. 4. Buku ini memaparkan mengenai seluk beluk pengelolaan pengajaran dengan baik. Sehingga cocok untuk dijadikan sumber informasi bagi calon guru maupun guru dalam upaya menuju guru professional. 5. Pada buku ini disetiap akhir pembahasan disertai dengan latihan soal sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan. 2.2 KELEMAHAN BUKU UTAMA

1. Adanya penggunaan kata yang tidak baku seperti praktik yang seharusnya praktek dan adanya kesalahan dalam penulisan seperti kata se kadar yang seharusnya sekedar 2. Terkadang kata-kata atau kalimat sulit untuk dipahami.

BUKU PEMBANDING ADA 2 YAITU: 1. Judul Buku : Perencanaan Pembelajaran Pengarang : Hamzah B. Uno

Penerbit : Bumi Aksara Tahun Terbit : 2012 DAFTAR ISI BAB 1 Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran BAB 2 Pendekatan Sistem Dalam Kegiatan Pembelajaran BAB 3 Tiga Variabel Pembelajaran BAB 4 Sepuluh Langkah Mendesain Pembelajaran Menurut Dick And Carrey BAB 5 Tujuan Pembelajaran BAB 6 Strategi Pembelajaran BAB 7 Desain Pesan Dan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran BAB 8 Perlunya Mempertimbangkan Faktor Emosional Anak Dalam Merancang Pembelajaran BAB 9 Merancang Evaluasi Hasil Belajar 12

BAB 10 Merancang Kegiatan Pembelajaran BAB 11 Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Pembelajaran 2. Buku Pembanding II Judul Buku : Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Kompetensi Guru Penulis : Abdul Majid, S.Ag, M.Pd Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG Cetakan : 2006 Jumlah halaman : 291 Ukuran : 15,5x 23cm

Standar

DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan : Standar Kompetensi Guru BAB II Konsep Dasar Perencanaan Pangajaran BAB III Pengembangan Sylabus BAB IV Pengembangan Kecakapan BAB V Pengembangan Persiapan Mengajar BAB VI Pengelolaan Pembelajaran Dan Pengembangan Bahan Ajar BAB VII Sistem Penilaian Dan Program Tindak Lanjut

P E R B A N D I N G A N K E T I G A B UK U

P E R B A N D I N G A N A NT A R A K E T I G A B U K U  

Didalam perbandingan buku ini, hanyalah pendapat /argumen saya tentang perbedaan buku buku tersebut. Mungkin pada saat mengkritik buku tersebut sudut pandang saya bias saja  berbeda dengan teman saya. Saya berharap Ibu Dra. Sri Mutmainnah., M.Si dapat menerima argumen saya, karena saya juga masih dalam tahap belajar untuk dapat mengkritisi sebuah  buku dengan sempurna. 1) DARI SEGI BAHASA

Penulisan atau tutur bahasa pada ketiga buku menggunakan bahasa atau kalimat yang tidak terlalu sulit untuk dimengerti hanya saja terkadang beberapa terdapat kata atau kalimat yang memang sulit untuk dipahami sehingga dapat membuat pembaca salah mengartikan makna atau maksud dalam buku tersebut. Selain itu, didalam ketiga buku selalu memaparkan  pengertian menurut pandangan para ahli sehingga dapat menambah wawasan bagi para  pembaca. 2) DARI SEGI ISI

13

Pada buku  Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran karya Thamrin, Sri Mutmainah, dan Saidun Hutasuhut   materi yang dijelaskan sangat terperinci dari Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran hingga ke Desain Rencana Pelaksanaan Pembelaj aran (RPP) pada buku ini juga dijelaskan bagaimana sistem pembelajaran, pada kurikulum KBK, KTSP dan Kurikulum 2013 selain itu juga dijelaskan bagaimana menyusun RPP pada kurikulum 2013 yang sehingga dapat memudahkan saya sebagai calon guru dan Magang 2 nanti agar dapat menyusun RPP dan Silabus dengan baik sesuai dengan kurikulum yang ada disekolah seperti yang kita tahu bahwa sekolah-sekolah sekarang sudah menerapkan kurikulum 2013. Pada buku Perencanaan Pembelajaran Karya Hamzah B. Uno sama seperti buku utama yang  pada bagian bab I membahas tentang konsep dasar perencanaan pembelajaran, dan bab II membahas tentang pendekatan sistem dalam pembelajaran dan kedua buku memiliki subbab isi pembahasan yang sama, namun pada bab-bab selanjutnya juga tidak jauh berbeda  pembahasannya dengan buku utama dan diartikan bahwa kedua buku sama-sama membahas tentang perencanaan pembelajaran hanya saja pada buku utama pembahasannya lebih terperinci dan lebih kompleks. Pada buku ini juga memaparkan tentang emosional anak sehingga memudahkan kita sebagai calon guru bagaimana menghadapi anak didik yang emosional nya suka berubah-ubah. Sedangkan pada buku ketiga Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru karya Abdul Majid, S.Ag, M.Pd tahun 2006 lebih menekankan pada  bagaimana standar kompetensi guru yang seharusnya, bagaimana perencanaan pengajaran yang baik, bagaimana mengembangkan silabus, bagaimana merencanakan persiapan  pengajaran yang sesuai dengan kurikulum, rpp, silabus, dan bagaimana sistem penilaian pada kurikulum berbasis kurikulum. Tidak dipaparkan bagaimana cara membuat RPP dan Silabus.

14

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Sebagai seorang tenaga pengajar (guru), aktivitas kegiatannya tidak dapat dilepaskan dengan proses pengajaran. Proses pengajaran merupakan suatu proses yang sistematis, yang tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik.

3.2 SARAN

Sebaiknya sebagai mahasiswa harus memiliki ketiga buku ini karena buku ini sangat  bagus untuk kita para calon guru untuk dijadikan pedoman bagi kita calon pendidik anakanak penerus bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Thamrin, dkk, 2017,  Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran, Medan, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan Uno, Hamzah, 2012, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara Majid, Abdul, 2006,  Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung, Pt Remaja Rosdakarya Bandung

15

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF