Cranio Facial
August 7, 2018 | Author: Anggun Amanda Saveriia | Category: N/A
Short Description
medical...
Description
-
Craniofacial adalah gabungan dari struktur kepala atau tengkorak (cranio) dengan wajah (fasial). Secara mendasar struktur dari tulang craniofacial sangat penting dalam fungsinya untuk membentuk bentuk wajah, melekatnya otot-otot serta perlindungan organ penting bagi tubuh yaitu otak. Pada struktur craniofacial pasti terdapat bagianbagian atau aspek yang saling bekerja sama dalam melakukan kegiatan fungsional tubuh. Mempelajari secara anatomis dan fisiologis struktur craniofacial dari tulangtulang, otot yang terlibat serta vaskularisasi, inervasi dan aliran limfe akan memudahkan pemahaman bagaimana aspek dari kepala dan wajah saling bekerja sama. Sebagai calon dokt er gigi, mahasiswa pendidikan kedokteran gigi di tuntut untuk mengenal dan memahami tentang craniofacial yang merupakan struktur yang paling banyak ditemui saat menjadi seorang dokter gigi nanti.
-
Agar mahasiswa mengetahui dan mengerti anatomi dan fisiologi setiap daerah craniofacial maupun kelainan yang terdapat pada daerah tersebut yang nantinya akan digunakan untuk materi selanjutnya dan praktik kedokteran gigi terutama anestesis.
-
Memperlajari susunan craniofacial akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa pendidikan kedokteran gigi untuk menjadi bekal nantinya ketika mahasiswa telah menjadi dokter gigi. Mahasiswa menjadi dapat memahami tentang susunan antomi dan fisiologi craniofacial.
-
SKENARIO MODUL Belajar Anatomi Ical mahasiswa semester 1 pskg dijadwalkan pretest anatomi jam 07.30 pagi ini. Semalaman dia berusaha menghafal istilah-istilah yang berhubungan dengan anatomi craniofacial. Dengan susah payah dihafalkannya space-space, muskulus, innervasi, vaskularisasi, dan aliran limfe yang berada di regio tersebut. Pada saat menghafalkan struktur anatomi maksila dan mandibula Ical mulai merasa nyaman karena menurutnya lebih mudah. Ical juga berusaha memahami bagaimana interaksi bagian-bagian regio craniofasialis dapat membentuk ekspresi wajah seseorang sehingga Ical semakin tertarik untuk memahami materi tersebut.
Craniofacial: berkenaan dengan cranium dan wajah.
Innervasi: pembagian dan penyebaran saraf khususnya yang mengendalikan mulut yang diat ur oleh sistem saraf pusat.
Vaskularisasi: pembuluh darah yang menyuplai oksigen.
Space-space: daerah kosong.
Aliran limfe: proses jalannya limfe mulai dari pembuluh limfe yang mengeluarkan cairan.
Musculus: otot.
Maxilla: rahang atas.
Regio: bagian.
Mandibula: rahang bawah.
1. Apa saja regio-regio craniofasial? 2. Apa saja pembentukan awal fasial dan tulang-tulang yang membentuk wajah? 3. Apa saja space-space, musculus, innervasi, vaskularisasi, dan aliran limfe di setiap regio? 4. Apa saja musculus yang terdaat pada proses pengunyahan dan bagaimana interaksi bagian craniofasial hingga dapat mebentuk ekspresi wajah? 5. Apa saja struktur maxilla dan mandibula? 1. Craniofasial memiliki regio cranial dan fasial. Dimana regio cranial terbentuk oleh os frontalis, os parietalis, os occipitalis, dan os temporalis. Sedangkan regio fasial tersusun oleh tulang yang dimulai oleh os frontalis, os lakrimalis, os etmoidal, os sphenoidal, os nasal, os zigomaticus, os stylodeus, os maxilla dan os mandibula. 2. Craniofacial mulai dibentuk sejak 2 minggu setelah terjadinya ovulasi yang terus berkembang hingga terbentuk suatu janin dimana dari bentuk ini dapat terjadinya normal atau abnormal. Sedangkan regio fasial
tersusun oleh tulang yang dimulai oleh os frontalis, os lakrimalis, os etmoidal, os sphenoidal, os nasal, os zigomaticus, os stylodeus, os maxilla dan os mandibula. 3. Space-space, musculus, innervasi, vaskularisasi, dan aliran limfe di setiap regio: - Musculus pada fasial yang menyangkut mimik wajah meliputi ; a. M. venter frontalis untuk mengerutkan dahi b. M. zigomaticus mayor dan minor serta M. levator angularis untuk ekspresi wajah seperti tertawa c. M. depresor angularis untuk menggerakkan mulut ke bawah dan ke samping - Musculus yang berperan dalam mastikasi meliputi ; a. Temporalis muscle b. Buccinator muscle c. Masseter muscle d. Platysma muscle e. Lateral dan medial pterygoid muscle f. Anterior dan posterior belly of digastric muscle --Innervasi pada daerah craniofacial meliputi ; a. Nervus fasicalis, glosofaringeus dan nervus vagus = berperan dalam sensasi umum (nyeri, perabaan, suhu) pada faring, palatum molle, bagian belakang lidah. b. Nervus accessory c. Nervus hipoglosus = berperan dalam persarafan lidah d. Nervus terigeminus/N. V mempersarafi daerah rongga mulut dan sekitarnya termasuk gigi geligi. Nervus trigeminus bercabang menjadi nervus oftalmikus, nervus maksilaris dan nervus mandibularis. Dimana nervus oftalmikus dan maksilaris berperan dalam pergerakan muka. - Pada lateral wajah terdapat arteri facialis, pada temporalis terdapat arteri superfacialis 5. Struktur maxilla dan mandibula - Pada maxilla tersusun atas a. Os zygomaticus b. Alveolaris sebagai perlekatan gigi c. Palatinal maxilla d. Nasofrontalis - Pada mandibula tersusun atas a. Symphisis b. Foramen mentalis c. Foramen mandibularis d. External oblique ANATOMI DAN FISIOLOGI CRANIOFACIAL Craniofacial adalah struktur, fungsi dan bagian-bagian dari wajah. A. TULANG 1. Tulang Tengkorak Tulang tengkorak ini terbagi menjadi Calvaria dan Basis Cranii. Tulang-tulang yang ada di Calvaria, yaitu: a. Os Frontal b. Os Occipital c. Os Temporal d. Os Parietal 2. Tulang Wajah Tulang ini terdiri dari: a. Os Maksilla b. Os Palatinum c. Os Nasal d. Os Etmoidal e. Os Zygomaticum f. Os Vomer g. Concha Nasalis Inferior h. Os Mandibula Pada Cranium terdapat Sutura yang menghubungkan tulang, yaitu a. Coronalia: Menghubungkan Os Frontal dengan Os Occipital. b. Sagita: Menghubungkan Os Parietal kiri dan kanan. c. Lamboid: Menghubungkan Os Occipital dengan Os Parietal. d. Squamasa: Menghubungkan Parietal dengan Os Temporal. Maksila tersusun atas: a. Os Zygomaticus pemisah Frontal & Infratemporal b. Palatina Mediana Suture c. Os Palatinus d. Frontalis Mandibula tersusun atas: a. Ramus, Angulus, dan Corpus b. Os Mandibula c. Mental foramen antara P1 dan P2 d. Mandibula foramen B. MUSCULUS 1. Otot pengunyahan a. Muscullus masseter : menutup rahang dan mengangkat mandibula b. Muscullus temporalis : elevator rahang bawah yang paling kuat c. Muscullus pterygoideus lateral : berperan dalam gerak mandibula dan pelindung
d. Muscullus pterygoideus medial : mengangkat mandibull a dan juga mendorong ke depan dapat berperan menggeser rahang bawah ke lateral 2. Otot mimik a. Muscullus levator anguli oris : tertawa, menarik sudut mulut b. Muscullus risorius : tersenyum , menarik mulut ke lateral c. Muscullus mentalis : cemberut , dagu menarik bibir ke bawah muscullus zygomaticus minor dan major 3. Otot yang berfungsi untuk membuka mulut a. Muscullus levator labii superioris : menarik bibir atas ke lateral dan keatas b. Musculluc levator anguli oris : menarik angulus oris kearah medial dan keatas c. Muscullus zygomaticus major : menarik angulus oris ke sisi lateral atas d. Musculluc zygomaticus minor : menarik angulus oris ke sisi lateral bawah e. Muscullus risorius : melebarkan mulut dan membentuk lesung pipi f. Muscullus depressor anguli oris : menggerakan k e bawah 4. Otot yang berfungsi untuk menutup mulut a. Muscullus orbicularis oris : menutup bibir dan mengerutkan bibir b. Muscullus levator labii inferior : menarik bibir bawah ke lateral dan kebawah C. INNERVASI Banyak terdapat saraf-saraf sensori dan motorik pada wajah. Semua saraf motorik dari nervus fasialis yang mempersarafi otot-otot mimic wajah. Sedangkan pada saraf sensori dari nervus trigeminus dengan tiga pembagian utama pada wajah yaitu, nervus opthalmical, nervus maxillary, nervus mandibular. 1. Saraf motorik, dari nervus fasialis terbagi jadi: a. N. temporal, mempersarafi daerah os frontalis b. N. zygomatic, mempersarafi otot-otot di daerah sekitar tulang zygomaticum c. N. bukal, mempersarafi otototot di daerah pipi d. N. mandibular, mempersarafi otot-otot di daerah dagu dan bibir bawah e. N. cervical, mempersarafi m. platysma 2. Saraf sensori, dari nervus trigeminus terbagi menjadi: a. N . Opthalmical, kemudian bercabang-cabang lagi m : - N. Supratrochlear - N. Supraorbital - N. lacrimal : mempersarafi kelopak mata bagian atas - N. infrathroclear : mempersarafi kulit dari kelopak mata, batang hidung - N. external nasal : mempersarafi ala nasal dan ujung hidung b. N. maxillary, melewati foramen rotundum dan kemudian bercabang lagi menjadi : - N. zygomaticotemporal - N. zygomaticofacial - N. infraorbital, kemudian terbagi jadi n. anterior dan middle superior alveolar, n. inferior papebral, n. nasal, n. superior labial 12 c. N. mandibular, melewati foramen ovale dan kemudian bercabang lagi menjadi : - Bagian anterior, terdapat n. bukal yang mempersarafi sepanjang m. buccinators dan gusi sepanjang molar di mandibular. - Bagian posterior, terdapat n. auriculotemporal mempersarafi daerah sekitar telinga dan temporal. - Terdapat juga n. mental yang merupakan cabang dari n. alveolar inferior setelah melewati foramen mentale, mempersarafi kulit dari bibir bawah, dagu dan gusi sepanjang mandibular dari gigi premolar 2 bawah. 3. Setelah keluar dari foramen stylomastoideum lalu N. Facialis (VII) membentuk cabang- cabang : a. M. Digastricus b. Venter posterior ( R.digastricus) c. M. Stylohyoideus ( R. Sthyloideus) d. Mm. Auricuaris (N. Auricularis posterior) dibelakang auricula terdapat N. auricularis posterior yang berproyeksi ke dorsal dan membentuk cabang terminal lain dari N. facialis (VII).Di dalam glandula parotidea N. facialis membentuk Plexus intraparotideus. Plexus intraparotideus dibagi menjadi dua R. Temporofacialis dan R. Cervicofacialis. Kedua bagian ini membentuk cabang- cabang terminal N. facialis (VII) yaitu Rr. Temporales, zygomatici, buccales, marginales, mandibulae, dan colli. D. VASKULARISASI 1. Peredaran Darah Arteri Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang mempunyai 3 cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis komunis sinistra dan arteri subklavia sinistra. Arteri brakhiosefalik dan arteri karotis komunis sinistra 13 berasal dari bagian kanan arkus aorta. Arteri brakhiosefalik selanjutnya bercabang dalam arteri karotis komunis dextra dan arteri subklavia dextra. Arteri karotis komunis sinistra dan dextra masing-masing bercabang menjadi art eri karotis interna dan eksterna, dan arteri subklavia sinistra dan dextra masing-masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis dextra dan sinistra. Sistem karotis terdiri dari tiga arteri mayor, y aitu arteri karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.
A. Anatomi Sistem Karotis Sistem karotis memperdarahi mata, ganglia basalis, sebagian besar hipotalamus, dan lobus frontalis, lobus parietalis, serta sebagian besar lobus temporal serebrum Pada tingkat kartilago tiroid, arteri karotis komunis terbagi menjadi arteri karotis eksterna dan interna. Batang arteri karotis interna terbagi menjadi empat bagian, yaitu 1. Pars servikalis Berasal dari arteri karotis komunis dalam trigonum karotikum sampai ke dasar tengkorak. 2. Pars petrosa Terletak di dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venosus karotikus internus. Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak piramid pars petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak disisi lateral oleh septum berupa jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih 14 3. Pars kavernosa Melintasi ujung sinus kavernosus, membentuk lintasan berliku menyerupai huruf "S" yang sangat melengkung, dinamakan Karotissphon. Di sisi medial, pars kavernosa terletak berdekatan badan tulang baji di dalam suatu slur mendatar yang membentang sampai dengan dasar prosesus klinoidesus anterior. 4. Pars serebralis Dalam lamela duramater krania l arteri ini membentuk cabang arteri oftalmika, yang segera membelok ke rostral dan berjalan di bawah nervus optikus dan ke dalam orbita. Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit dari dahi, pangkal hidung dan kelopak mata dan beranastomosis dengan arteri fasialis serta arteri maksilaris interna, yang merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. B. Arteri utama: arteri temporalis superfisialis dan arteri maksilaris 1. Arteri maksilaris Arteri ini mempunyai distribusi yang luas pada region wajah dan keluar sebagai salah sebuah cabang terminal a.carotis externa dalam substansi glandula parotydea. Dari origo ini, arteri menembus selubung fascia dari kompartemen parotidea, berjalan ke depan jauh ke dalam collum mandibulae dan berhubungan dengan tepi bawah m.pterygoideus lateralis. Arteri kemudian berjalan balik ke dalam maupun ke permukaan supericialis caput inferior m. pterygoideus lateralis. Bila arteri masuk jauh ke dalam otot, arteri akan muncul kembali di antara kedua caput di dekat 15 daerah origonya. Arteri berlanjut pada permukaan lateral (luar) lamina lateralis proc.pterygoidei, masuk ke fossa pterygopalatina dan mengeluarkan cabang terminalnya. - Arteri alveolaris inferior - Vena temporalis superfisialisPlexus maxillary - Plexus pterygoideus E. ALIRAN LIMFE Limfe berfungsi untuk: 1. Penyaringan darah-hal ini dilakukan oleh limfe. Limfe menyaring bakteri, virus dan partikel asing lainnya. 2. Meningkatkan kekebalan reaksi dan melawan infeksi-sistem limfatik yang terutama pada nodus limfe yang lebih aktif dalam kasus infeksi getah bening atau kelenjar sering membengkak dalam kasus infeksi lokal. Limfe pada facial adalah 1. Mandibular lymph node Pada permukaan luar dari mandibula, di depan masseter dan kontak dengan arteri maksilaris eksternal dan anterior vena wajah 2. Subparotis lymph node ditemukan di dekat kelenjar parotis, lebih khususnya bisa menuju ke deep parotid lymph nodes dan superficial parotid lymph nodes 3. Buccinator lymph node berada pada buccinator berlawanan sudut mulut.
View more...
Comments